Tumgik
deepreliefjournal · 2 years
Quote
Menggantungkan perasaan pada respon dan perasaan orang lain itu sungguh melelahkan.
5 notes · View notes
deepreliefjournal · 3 years
Text
Its crazy how raising kid really turn my life upside down. Bener-bener... Its really hard for me. Segala jelek-jelek di dalam diri auto keluar dengan sendirinya. Yang selama ini nggak pernah dirasa, jadi pernah dirasa sejak punya anak. Yang tadinya bisa menyimpan segala perasaan, sekarang? Jangan ditanya. Ledakan emosi bener-bener susah untuk aku tahan.
Ekspektasi dan harapan yang tinggi untuk anak, toxic nya media sosial, luka masa lalu dan inner child, privacy dan waktu untuk diri sendiri yang sudah tak pernah ada, lelah fisik, belum lagi segala hal diluar anak yang sedang membebani diri. Yang memberatkan lagi adalah rasa gagal menjadi ibu yang baik saat tidak bisa menahan diri. Saat suami jauh lebih bisa menghadapi anak ketimbang diri ini. Hhh.. ibu macam apa sih aku ini.
Rasanya ingin kembali ke masa-masa dulu masih sendiri. Pengen diem di kamar kosan seharian bahkan berhari-hari, doing my stuffs. Sekedar bernyanyi mengikuti lagu dari itunes, membaca buku tanpa gangguan, menulis, berselancar di internet, atau bahkan tidur tanpa gangguan. Sekarang? Lagi pup juga diketok anak. Lagi mandi juga dicariin, gak dibolehin mandi.
Joined many parenting classes. Tau teorinya, tapi berat banget prakteknya. Menahan emosi yang memuncak, berpikir respon yang tepat saat menghadapi anak tantrum yang teriak-teriak dan nangia di depan muka, di sisi lain punya trauma sendiri terhadap suara pitch tinggi dan teriakan. Satu kali mungkin berhasil. Tapi disaat dalam sehari butuh 3 kali melakukan hal serupa, jujur aku belum bisa. Satu kali berhasil tanpa balik meneriaki, 2 kali lagi masih tetap meneriaki, bahkan ikut menangis dengan rasa kepala mau pecah.
Sebagian orang mungkin melihat aku lebay, bahkan mungkin suamikupun. Tapi, memang seberat itu rasanya yang aku jalani. Akupun mau jadi ibu lemah lembut, ibu dengan kesabaran unlimited. Tapi apa daya, aku cuma ibu yang banyak cela nya.
Suamiku sampe kapan ya bakal sabar ngadepin istri gila kayak aku? Anak nangis bukannya ditenangin malah diteriakin dan ikut nangis. Sampe dia harus berhenti kerja dan ikut nenangin anak. Hahaha. Disaat ibu2 lain bisa menenangkan dan mengurus anaknya diwaktu suaminya kerja, suamiku malah harus kerja extra mengurusi anakku dan mengurusi aku yang gila ini.
Anakku, sampai kapan juga harus menanggung semua amarahku yang meledak-ledak ini? Pasti traumatik buat kamu ya Nak. Maafin Bunda.. Semoga Allah lindungi kamu dari segala trauma pengasuhan oleh Bunda ya..
Ya Allah, bantu aku memperbaiki diri. Bantu aku menghadapi dan berjuang melawan diriku sendiri.
5 notes · View notes
deepreliefjournal · 3 years
Text
Semacam di jidat atau di profile whatsapp tuh ada tulisan “yuk curhat sama Bundah” gitu ya.
Hari ini aja udah 3 orang yang whatsapp mau cerita. Cerita masalah hidup lho ini, bukan sekedar “aku kemarin abis beli baju” gitu.
Dari yang “aku gatau lagi harus cerita ke siapa”, atau “sibuk gak? Aku lagi sedih nih”.
Dan deep down, aku happy denger orang-orang yang percaya buat cerita ke aku. Meskipun sebenernya gak pernah solutif juga akunya. Mungkin mereka cuma butuh tempat untuk vent out.
And they choose me.
Tapi dari situ aku belajar banyak, dapat banyak insights juga. Ya mungkin ini satu hal yang patut aku syukuri.
0 notes
deepreliefjournal · 3 years
Text
Tadi malam emosi bener-bener dibolak-balik sama si anak gadis. Beberapa waktu belakangan ini, khususnya sejak disapih, emang dia sering menolak untuk tidur di kamar Mak (kamar neneknya). Padahal sejak Atuk meninggal, kita memang udah rutin nemenin Mak tidur malam gantian sama abang-abangku yang lain. Tapi sejak disapih, dia sering menolak dan minta untuk tidur “di kamar kami” aja.
Di beberapa hari pertama dia menolak, aku masih bisa nurutin kemauan dia untuk tidur di kamar, kemudian setelah tidur dipindah ke kamar Mak. Atau setelah tidur, Ayahnya nemenin dia di kamar, aku pindah tidur ke kamar Mak.
Memang udah hampir 6 bulan Atuk pergi. Tapi sampai saat ini pun Mak belum berani tidur sendiri. Bahkan Mak lebih sering gelar kasur di bawah ketimbang tidur di kasur. Katanya kalau sendiri di kasur masih suka kebayang ada Atuk. Kecuali ada aku dan Nura yang nemenin Mak tidur di kasur. Menjelang tidur Mak selalu pegang tangan aku, elus2 tangan aku. Kadang minta di pijet-pijet ujung jarinya sebelum tidur. Karena emang terbiasa begitu selama sama Atuk. Atuk selalu pegang tangan Mak menjelang tidur, pijet-pijet ujung-ujung jari Mak karena jari-jari Mak sering kebas akibat diabetes yang udah diderita bertahun-tahun. Jujur masih gak tega ninggalin Mak tidur sendiri.
Tadi malam, Nura mulai lagi. Dari siang udah di sounding “Nak, nanti malam kita tidur di kamar Mak ya. Kasihan Mak sendiri nggak ada temannya.” Dengan cepat dijawab “Oke Bunda!”. Pada kenyataannya kalo udah malam dan capek main di kamar Mak, mulai deh teriak-teriak minta tidur “di kamar kami aja”. Aku udah ngantuk pol, Ayahnya udah ketiduran juga. Dia nangis-nangis minta pindah tidur. Sungguh, aku kalut banget karena bingung harus ninggalin Mama sendiri di kamar, tapi di satu sisi Nura juga belum bisa menerima masukan kalo lagi tantrum gitu. Disitu Mak kondisinya lagi minta dipegangin sama aku tangannya seperti biasa sebelum tidur. Dan betenya, Nura tetep maksa ke kamar nya sama Bunda. Pokoknya Bunda harus ikut tidur di kamar. Nggak boleh tidur sama Mak.
Akhirnya dengan emosi di ubun-ubun, aku ikut ke kamar, sembari dia digendong Ayahnya. Sampai kamar? Aku diem doang liatin dia digendong Ayahnya. Aku coba pelan-pelan ke arah pintu balik ke kamar Mak, eh.. ketauan. Nangis kejer lagi. “BUNDA JANGAN KE KAMAR MAK!” “BUNDA DISINI AJA!”
Jujur susah banget buat aku nahan emosi di situasi yang bikin aku serba salah. Meskipun Mama udah bilang “udah ke kamar aja temenin Nura. Mama bisa sendiri.”, tapi hati aku gak tega. Mungkin karena core value di hidup aku “harus jadi anak baik dan anak yang baik di mata orang tua” (baru tau core value ini karena pernah dikorek2 pas sesi konsul sama psikolog) jadi ya berat banget buat aku ninggalin mama sendiri. Salah sih memang. Gak selalu harus jadi anak baik padahal. Akhirnya? Ya... Nura lagi yang jadi pelampiasan emosi. HUH... Dasar aku...
Akhirnya aku tatap Nura dengan tatapan marah, setiap dia teriak untuk larang aku pergi, aku teriakin balik. “YAUDAH DIAM!!”. Jahat banget ya, ila? Ya memang. Jahat banget akutu ke Nura kalo udah gabisa kendaliin emosi.
Akhirnya aku duduk di kasur. Nura tiduran di kasur sambil dipuk-puk Ayahnya. Aku liatin terus sambil aku mencoba meredam emosi yang udah sampai ke ubun-ubun. Nura masih terisak-isak sesekali mencuri pandang ke aku yang sedang menatap penuh emosi.
Tiba-tiba si anak kecil manis ini nanya ke Ayahnya, “Ayah, Bunda itu kenapa Ayah?” dengan muka sedihnya. Ayahnya jawab “kenapa ya? coba ditanya langsung ke Bunda, Bunda kenapa?”. Akhirnya dia noleh ke aku dengan muka sedihnya terus nanya, “Bunda, Bunda kenapa?”. Ayahnya cekikikan. Aku? JEDERRR pecah nangis bercucuran air mata. 
“Bunda sebel nak. Bunda kesel sama Nura.” sambil masih bercucuran air mata. Tiba-tiba si anak manis ini duduk, terus peluk aku. Sambil peluk dia bilang “Maafin Nuya ya Bunda..”
JEDERRR lagi! makin nangis mamak yang ada.
Aku peluk Nura yang kuat, aku nangis sambil peluk dia. Egois banget sih ila... Tapi memang keadaan hidup aku sekarang banyak yang bikin serba salah, berada di dua pilihan yang membingungkan, yang sama pentingnya. Dan gak jarang aku mengorbankan anak, mengorbankan suami untuk terus mengerti dan paham sama kondisi ini.
Makasih ya Nura, Ayah... Udah banyak mengerti dan mentoleransi semua keadaaan yang mungkin gak selamanya enak buat kalian. Tapi kalian baik banget sama Bunda, banyak bantu Bunda melewati hari-hari berat.. Ayah apalagi. Terima kasih banyak, sudah sangat banyak mengalah untuk Bunda dan untuk semua situasi yang Bunda hadapi..
Setelah adegan sinetron berpelukan dan nangis di pelukan anakku, akhirnya dia tidur sembari di puk-puk dan di elus Ayahnya. Gila perasaan bersalah langsung menyeruak besar-besaran. Balik ke kamar Mama dengan masih ingusan karna abis nangis. Ya bener aja Mama belum tidur. Begitu aku balik, tidur di sebelah Mama, Mama nanya “Nura udah tidur? Ila disana aja gakpapa”. Aku jawab “Udah ma, gakpapa ila disini aja. Disana ada Ayahnya.”
Setelah itu Mama ambil lagi tanganku untuk dipegang, kemudian Mama tertidur. Dan akunya yang giliran gak bisa tidur karena ngerasa bersalah banget sama Nura, tapi juga kasian sama Mama.
Hhhh...
0 notes
deepreliefjournal · 3 years
Text
“You’ll never can please everyone, La. Ingat itu! Ingat diri sendiri, bahagiakan juga diri sendiri. Jadi anak baik itu memang baik, tapi tak selamanya baik bagi dirimu sendiri.”
Nulis ini sembari berlinangan air mata, sambil disenderin anak gadisku yang masih 2 tahun. Bersender ke aku sambil ngemil promina cheese puff nya. Ngeliatin aku yang lagi ngetik berlinangan air mata.
Sesekali dia nanya “kenapa Bunda?” atau “Jangan nangis ya Bunda”. Dan sesekali tiba-tiba anak ini mencium pipiku. Romantis memang dia. Tapi apalah aku, Bunda Singa yang seringkali gak bisa menahan diri untuk tidak meneriaki gadis kecil polosku ini.
Kadang aku berpikir kenapa semakin dewasa kehidupan rasanya semakin berat untuk diri sendiri ya? Bukan berat dalam artian susah makan, susah hidup. Tapi berat menghadapi diri ini, menghadapi proses pendewasaan ini, menghadapi banyak perubahan dalam hidup, menghadapi perasaan sendiri.
Mungkin dulu gak akan pernah kepikiran untuk seek some helps ke profesional. Tapi akhir-akhir ini sungguh merasa butuh. Tapi apa aku lebay ya? Haha. Sendirinya suka ngingetin orang lain buat seek help kalo apa-apa. Tapi malah ragu buat seek help untuk diri sendiri.
Eh tapi nulis gini salah satu cara aku untuk relief sih. Pernah nyoba journaling dengan menulis sendiri di buku. Tapi, berakhir capek tangannya. WKWK. Harus nulis di hp juga ga nyaman. Rasanya lama. Kalau di laptop gini ngetiknya lebih cepet dan entahlah nyaman aja. Jadi bisa lebih cepet nuangin isi hati. Kemudian ringan.
Kayaknya akan kembali banyak cuap-cuap disini nih. Meskipun ngalor ngidul, ga berstruktur, bodo amat deh. Padahal udah banyak tulisan tertunda yang pengen banget diabadikan disini. Tentang menikah, honeymoon, melahirkan, sampe gimana struggle nya menghadapi si gadis kecil. Tapi yaudahlah ya udah terlalu banyak yang terlewati beberapa tahun ini. Ini juga baru bisa agak lowong pegang laptop lagi karna si gadis kecil baru aja berhasil disapih. Meskipun tetep gelendotan sama Bundanya, tapi Bunda jadi punya lebih banyak waktu sendiri sekarang.
Apalagi buka laptop dan nulis ngalir kayak gini gak bisa tiba-tiba buka laptop dan jadi. Butuh vibes yang mendukung. Boro-boro lagi nulis begini tiba-tiba dipanggil suami, anak nangis, ya bubar jalan. 
Ah... kangen banget nulis ngalor ngidul gini. Kapan-kapan dibaca ulang jadi “oh aku pernah gini ya” gitu. hehe
Semoga udah ga banyak yg seliweran di tumblr ya. Lagi butuh space untuk menuangkan isi hati dan kepala tapi yang gak banyak orang baca. Banyak maunya emang aku wkwk.
Yauda sekian dulu gaes. Nantikan episode berikutnya, cuap cuap yang tampaknya unfaedah, tp punya faedah besar untuk hatiku dan mentalku.
1 note · View note
deepreliefjournal · 3 years
Quote
Well, Hi 2021! Hello again, tumblr!
1 note · View note
deepreliefjournal · 6 years
Text
Jodoh ?
Apakah judul post ini sudah cukup eye-catching? Soalnya biasanya apa apa yang berhubungan sama jodoh suka terlihat menarik ya. Apalagi di mata para kids jaman 90an kayak aku. Nggak nyangka aku sekarang berada di fase hidup dimana “jodoh” sudah menjadi salah satu tujuan prioritas dalam hidup.
Lately aku sering banget kepikiran soal jodoh ini. Semakin dewasa (baca: tua), ternyata semakin sadar kalau jodoh itu nggak sesimpel yang dulu aku bayangin. Dulu, duluuu banget jaman masih piyik piyik, baru punya pacar 2 bulan aja udah mikir “jodoh gue nih!” dan dengan tulul nya udah sok memikirkan hari depan bersama si mantan calon jodoh ini. Kalo diinget inget jadi geli sendiri. Dan aku yakin banget ngga cuma aku sendiri yang kayak gini. Pasti banyak banget yang mengira pacarnya semasa muda dulu udah jadi jodohnya. Ya nggak? Iya aja dong, plis! Hehe.
Beberapa bulan ini juga, aku diperlihatkan bagaimana kuasa Allah mengenai jodoh ini. Bener banget kalo rezeki, maut dan jodoh itu tiga hal yang sudah pasti diatur oleh Allah. Banyaaak banget kisah disekitarku yang bikin aku bengong bahkan nggak percaya. I’ll tell you some.
Kita mulai dari sahabat-sahabat deketku aja deh. Ada yang dari awal punya pakem sendiri soal calon pasangan hidupnya, mau nya yang berpendidikan, yang kayak orang korea, and so on, dan pada akhirnya jatuh hati sama laki laki dengan pendidikan biasa, perawakan sama sekali ngga kayak orang korea, tapi berhati lembut dan pekerja keras. Sekarang? Udah nikah, udah punya anak. Ada juga yang pacaran lama (ini cewe dan cowonya sama sama sahabatku), keluarga udah kenal, selama kuliah kemana mana bareng, eh akhirnya ngga nikah, yang cewe malah nikah sama orang yang belum dikenal lama dan sahabatku yang cowo hadir sebagai seorang sahabat di nikahan itu.
Another stories, ada yang kenalan lewat tinder tapi bahagia sampe sekarang, ada yang taarufan sama senior sendiri. Ada juga yang sahabatan lama, literally sahabatan, eh akhirnya nikah. Pacaran sebentar, terus nikah. Siapa yang sangka? Dan ada dua kisah yang paling bikin aku ‘ngeh’ kalo emang jodoh itu udah diatur sama Allah, nggak bisa kita ukur, nggak bisa kita duga.
Ayunda. Salah satu senior dan sahabat ku juga semasa kuliah. Aku udah share cerita ini di instastory (anak instastory banget nih) sih pas nikahan dia. Jujur pertama kenal Yunda (i called her just yunda or sometimes with kak), impresi pertama aku adalah “wagilaseeh, ini orang cewe jakarta banget”. Wild and free, ngomong sesuka hati, kalo malem minggu mabora, hits dari kepala sampe kaki. Tapi akhirnya bisa deket banget, karena sekosan, dan jadi suka belajar bareng. Dibalik sisi wild nya, aku yang hampir setiap hari bareng si kakak ini dulu, menyadari ada sisi lembut dan fragile nya wanita ini. Pernah beberapa kali nelfon aku ngajak keluar malem minggu cuma buat ngasih alesan ke temennya yang ngajakin mabora kalo dia udah ada janji. Dan beberapa kali juga pas ada masalah ngajakin aku main kekamarnya biar dia nggak lariin masalahnya ke mabora. Jago masak, jago dandan, anaknya rapih banget, bersih. Beberapa kali gonta ganti cowo, yang udah bisa ditebak cowo yang gimana dan ngga ada yang bikin dia betah. Sampe akhirnya kakak ini dapet internsip di Lumajang. Pas aku ulang tahun kemarin, aku ditelfon. Ya awalnya kaya biasa aja ngucapin ulang tahun, ketawa ketiwi karna udah lama bgt ngga kontakan. Sampe akhirnya dia ngabarin kalo bakal nikah Januari ini. Dan tebak sama siapa? Sama brondong yang satu kosan sama dia di Lumajang, anaknya pak ustadz. NGGAK YUNDA BANGET! Aku sampe nanya “Yun, lo ga hamil duluan kan?”. Dan dia tetep kayak biasa, “anjay lo! kaga lah nyet. kenapa sih semua org ngira gue hamil duluan pas gue kasihtau mau nikah. hahaha”. berkali kali aku nanya “yun, beneran ngga sih?”, terus dia jawab “yakali boong cong, gue udah nyetak undangan gila lo!”. Satu hal yang bikin aku terharu, pas yunda bilang gini, “Gue udah lelah La, sama tipikal cowo Jakarta. Udah muak. Kalo dia ini, bisa bikin gue rajin sholat. Dia anak pak ustadz. Lo tau kan gue suka males sholat karena gue ngerasa ya ngapain gue sholat, org gue mabora2 aja, dosa gue banyak. Tapi dia selalu ngingetin gue, ngga pernah ada salahnya sholat, terus berdoa, karena Allah itu maha pengampun. Dia juga ga mau pacaran La sama gue, dia langsung ngajak serius, datengin bokap gue di Bengkulu. Gimana gua ga leleh?”. Speechless banget cerita ini datengnya dari Yunda. Happy banget dengernya. Tapi sayangnya kita ngga berjodoh banget ya yun, gue ngga bisa dateng ke nikahan lo. Maafin banget. Inshaa Allah doanya terus kok buat lo! ;)
Cerita lain dari Wiwik, temen sekampusku juga. Wiwik yang aku tau udah lama banget pacarannya sama salah satu residen Obgyn, dan yang aku denger-denger juga udah mau serius, tiba tiba aku dapet kabar kalo Wiwik nikah, tapi bukan sama pacarnya yang aku tau itu. Padahal baru 1-2 bulan sebelum aku nerima kabar itu, aku masih lihat instastory Wiwik sama pacarnya. Ternyata Wiwik memang baru putus dari pacarnya, dan tanpa disangka, ada yang datengin keluarga Wiwik setelah itu buat ngelamar Wiwik kemudian menikah 1 bulan setelah dilamar. Siapa yang nggak kaget sih? Bahkan sahabat deket Wiwik aja pas aku konfirmasi juga cuma bilang “aku juga kaget La”.
Subhanallah...
Ada banyak banget cara unik yang Allah kasih untuk mempertemukan umatnya yang saling berjodoh. Jadi malu sendiri kalo inget jaman dulu yang sok udah ngerti jodoh padahal ngga ngerti apa apa. Tapi, ngga sedikit juga yang memang sudah pacaran lama akhirnya menikah. Jadi, buat kalian yang baca ini, yang masih khawatir akan jodoh, tenang aja. Jodoh tuh ngga bisa kita ukur, ngga bisa kita duga. Berdoa aja, patutkan diri. Allah sudah berjanji bahwa wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik pula. Itu udah ketentuan Allah. Percaya kan sama semua ketentuan Allah? Untuk waktunya kapan, serahkan dan pasrahkan semua sama Allah. :) #ilawise2018
Nah...
Di akhir Desember 2017 kemarin, alhamdulillah salah satu bucket list aku diawal tahun 2017 dijawab Allah. Satu langkah lebih maju sama Arief. Nggak pake “will you marry me?”, ngga pake moment moment romantis ala kids jaman now, entah gimana, mungkin udah jalan dari Allah, langsung ketemu keluarga aja dan alhamdulillah dilancarkan segalanya. Terima kasih ya Rief, akhirnya mau dan berani minta izin langsung sama Papa untuk segera jadi pasangan hidup aku. Meskipun aku tau kamu ngga persiapan sama sekali pas ditanyain Papa. Hihi.
Here it is!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ngga nyangka aku dan Arief bisa sampai ke tahap ini. Kalo diinget gimana dulu aku bisa kenal sama Arief, gimana struggle nya aku dan dia pada awalnya buat sama sama saling ngerti dan menyesuaikan diri satu sama lain. Sampai akhirnya inshaa Allah sekarang aku yakin nerima lamaran Arief dan yakin Arief orang yang tepat buat aku. Belum tentu Arief jodohku lho! Masih ada beberapa bulan lagi, dan apapun bisa terjadi. Tapi semoga Allah kukuhkan hati kami berdua untuk tetap yakin satu sama lain, dan dilancarkan semuanya. Doain ya gengs! Wkwk.
Btw, terima kasih untuk semua temen dan vendor yang sudah membantu kelancaran acara di awal desember kemarin. Cinta deh!!! :*
Inget, jangan putus asa soal jodoh. See ya! ;)
6 notes · View notes
deepreliefjournal · 6 years
Text
Jatuh cinta ke Arief itu unik. Datangnya telat, justru bukan di awal 😊
0 notes
deepreliefjournal · 7 years
Video
youtube
SEPENGEN ITU NGEPOST INI DI TUMBLR!
Soalnya aku yang bikin video ini aja udah nontonin ini berulang kali dalam 2 hari ini. Jadi harus kudu wajib masuk ke tulisan. Biar apa? Biar gak lupa sampai tua!
Ini nih. Mau jalan jalan perpisahan gini aja drama nya udah kayak tersanjung, belasan episode. Dari awal internsip yang udah ancang-ancang mau liburan akhir ke Bintan, terus dengan segala keterbatasan, segala perseteruan, turun tingkat jadi liburan ke padang aja. Kemudian kembali turun jadi ke bukit tinggi dan harau aja, kemudian semakin turun jadi ke Dekotoz dan bukit tinggi. Dan akhirnya sampailah pada kesimpulan liburan 1 hari di Dekotoz aja, which is cuma 1 jam dari Bangkinang, dan ditambah 1 hari di Harau. Pertimbangan terbesar dalam keputusan ini adalah, pingin yang bisa ikut semuanya tanpa kecuali, pembimbing juga semuanya. Dan ternyata, meskipun akhirnya Kak Winda dan Revi juga tetep nggak bisa ikut, tapi alhamdulillah jumlah yang ikut tetep maksimal.
Akhirnya kita semua sepakat pada keputusan liburan di Dekotoz Villa aja yang deket, tapi kita harus bikin acara yang asik, yang berkesan, yang bisa diinget sampe kapanpun. Ditunjuklah aku jadi penanggung jawab acara liburan perpisahan ini. Di satu sisi, seneng sih soalnya aku suka ngurus-ngurus ginian. Tapi di satu sisi lagi juga beban, gimana kalo nanti acara yang aku bikin jadi nggak berkesan, jadi krik krik, jadi ngebosenin? Dan di satu sisi lagi, kemarin sebelum jalan jalan ini banyak bgt urusan yang harus diselesaikan selain ini. Jadi ngurusin acara ini akhirnya mepet-mepet banget.
Untungnya aku punya anggota acara yang cemerlang dan siap membantu. Terima kasih Itang, Dekga, Miska dan Ika udah bantuin mikir, udah bantuin persiapan acaranya meskipun mepet. Dan meskipun anak anak sekelompok susah banget kalo udah dimintain pendapat, yang pada akhirnya semua keputusan kita ambil sepihak. Karena kalo nungguin keputusan bersama, jadi lama dan bertele tele. Inget banget buat nentuin warna baju aja bisa riweuh banget. Wkwk
Pada awalnya, kita agak ragu sama destinasi pertama liburan ini. Karena, ya.. siapa yang tau dekotoz? mungkin cuma beberapa orang yang tau. Lokasinya juga ga jauh dari bangkinang, di 13 Koto Kampar yang cuma ada danau doang. Tapi ternyata kita fun banget selama disana. Begitu sampai villa, kita langsung kredensial. Ini udah diumumin dokter Ica dari sebelum berangkat kalau kredensial akhir diadakan di Dekotoz. Setelah pusing dengan berlembar lembar kertas kredensial akhirnya kita makan siang di pinggir kolam renang dan setelah itu main games yang udah disiapin sama anak acara.
Games nya simple-simple banget. Tapi, entah kenapa jadi seru banget! Games nya cuma makan kerupuk, balap karung, panahan dan polo air. Kelompoknya dibagi 2. Ditengah tengah menjelang ashar kita sempet main kasti juga. Dan games kita siang itu memakan banyak korban. Ada yang luka, ada yang lecet, ada yang memar. Tapi semuanya nunjukin tawa bahagia. Lapangan buat main mainnya di dekotoz cukup luas dan asri. Ya, cuaca nya emang ngga bisa diboongin, terik banget. Tapi tetep nggak ngehalangin kita buat seneng seneng siang itu. Yang bikin makin happy? Dokter ica, salah satu pembimbing yang kita cukup segani, karena emang beliau sosoknya kaku gitu, mau ikut apa aja permainan yang ada. Dan beliau ikut semangat gak kalah sama kita semua. 
Setelah basah-basahan main polo air di kolam renang, sekitar jam 5 kita turun ke danau buat main kano. Main kano disini didampingi langsung sama orang dekotoz nya. Emang sengaja main kano sore biar ga terlalu panas dan pas sunset. Tapi sayangnya kita nggak dapet sunset yang bagus sore itu. Main kano keliling danau, nyebur ke danau rame-rame, berenang di danau. Ah, seru! Nilai plus dekotoz ini lagi, mas mas yang ngedampingin sekalian fotoin dan videoin selama kita main didanau. Jadi, jangan khawatir akan ga ada foto nya selama basah basahan di danau. (semacam endorse lama lama....)
Setelah puas main, kita break maghrib dan bersih bersih. Menurut rundown, malem kita ngadain acara bbq sambil malam keakraban di pinggir kolam. Tapi apa yang terjadi? Begitu abis maghrib, beberapa yang udah mandi nungguin sambil mulai makan malam di pinggir kolam. Tiba tiba, ujan deres banget sederes deresnya ditambah angin guede banget. Udah kayak badai. Literally. Kita yang dbawah atap aja sampe basah kuyup saking air ujannya ketiup angin kenceng sampe kedalem tempat makan. Deg-degan banget gimana ceritanya kalo malam keakraban ini gagal.
Alhamdulillah akhirnya ujan reda. Puas deh basah basahan seharian. kolam renang, danau, terakhir hujan! Meskipun mulai acaranya telat, tetep semua rundown berjalan sesuai rencana. Nonton video bareng (video mulu yah. Iya di akhir internsip ini aja aku udah bikin 3 video berbeda. wkwk), tukeran kado, terus lanjut games ringan. Games ringan malem itu disponsori oleh itang. Itang bikin TTS seputar rumah sakit. Dan kelompok yang kalah harus mau di bedakin, di lipstikin, harus foto dan post di sosial media masing masing. Ini TTS bener bener ngebingungin sebenernya, karena clue nya emang internal jokes banget. Pasti orang diluar kelompok kita gabisa deh ngejawabnya. Dokter pembimbing aja bingung. Hahaha
Terakhir ditutup dengan sharing session tentang internsip selama satu tahun ini. Suasana hangat dipadu cuaca dingin malam itu bener bener pas banget. Dan saking asiknya kita sampe nggak berasa kalau jam udah lewat tengah malam. Iya, kita beres jam 12 lewat. Kita lanjut istirahat karena besoknya masih harus melanjutkan perjalanan ke Harau.
Bahkan sejujurnya aku udah nothing to lose soal ke Harau ini. Karena yaudah kan, bingung juga rame rame ke harau ngapain? paling foto doang. Kalo main sampan-sampanan yang orang sering datengin itu, kita udah main kano. Sempet bingung tapi yaudahlah jalanin aja. Ditengah perjalanan ada yang ngasih info kalo ada outbond disana. tapi ngga ada yang tau info jelas tentang outbond ini. Yaudah tetep lanjut ke Harau, dan ternyata bener ada. Mampir makan siang di Payakumbuh, lanjut outbond di Harau.
Capek? Iya. Lelah? Iya. Tapi main outbond semua tuh. Ya aku nggak main sih, soalnya takut yang tinggi tinggi. Hehehe. Tapi mostly main semua. Awalnya masih yang “ah aku nggak ah”, atau “nggak tertarik aku.” Eh setelah rombongan pertama naik, disulut dengan “Ah Lemah!”, udah aja akhirnya semua jadi naik. Lagi lagi kecuali aku. Wkwk.
Di bus emang pada tewas sih. Ada yang mabok darat, ada yang kecapean, tapi yang namanya itang tetep bergitar dan bernyanyi. Alhamdulillah kita punya musisi satu. Yang bahkan jiwa musisinya lebih kental ketimbang jiwa dokternya.
Di jalan pulang kita sempet mampir makan di Bandrek House. Ya makan doang biar ga mampir mampir makan lagi soalnya udah sore juga. Alhamdulillah sampe Bangkinang jam 8 malam dengan selamat, dengan bahagia, dan pastinya dengan harapan besok jaga igd dan ruangan diliburkan. Namun harapan sirna saat dr. Ica tetap bilang “yang libur yang jaga pagi aja. Jaga siang dan malam tetap masuk.” Wkwk.
Nggak nyangka perjalanan singkat dua hari itu would be so fun. Jujur awalnya ragu akan jadi fun karena banyaknya drama sebelumnya. Dan dua minggu sebelum jalan jalan ini, aku dan beberapa anak anak lain juga udah jalan jalan ke bukit tinggi duluan. Awalnya ini rencana aku, ega, itang sama reyhan doang yang mau ke bukit tinggi dengan tujuan ngajakin itang dan reyhan jalan jalan lihat sumbar, karena si curut berdua ini dari luar kota. Eh tapi ternyata jadi banyak yang ikut. Tapi alhamdulillah, semua berjalan lancar dan semua happy.
Terima kasih lagi ya guys sudah sama sama buat acara jalan jalan perpisahan kita jadi fun, jadi berkesan, dibalik semua drama yang terjadi sebelumnya dan selama satu tahun ini. Pada akhirnya kita tetap melupakan semua dukanya dan larut dalam kebersamaan selama dua hari kemarin. Semoga bahagia nya dua hari kemarin tetap bisa terasa dan teringat sampai kapanpun ya!
Singkat, namun akan selalu teringat.
Tumblr media
^BONUS FOTO! ;)
0 notes
deepreliefjournal · 7 years
Text
Udah Satu Tahun Aja.
Hi! Welcome back to my channel! (lah? youtuber?)
Hahaha. Kebanyakan nonton youtube jadi gini nih.
Sebelumnya mohon maaf (seperti biasa) atas lenyapnya aku dari dunia tumblr ini dalam jangka waktu yang lumayan lama. Karena ketidak-konsisten-an ku untuk menulis. Dan karena banyaknya kewajiban lain selain menulis. Mungkin moment-moment lain tidak cukup menarik atau tidak cukup memorable untuk aku tulis, atau tidak cukup waktu? atau moment nya dirahasiakan? atau ditunda tunda terus nulisnya, atau gimana? Ah sudahlah banyak alasan. Ya pokoknya intinya gak konsisten. Titik.
Kepanjangan ya openingnya... *krik*
Kedatanganku kali ini dengan sebuah cerita yang bisa membuat aku segera menulis di tumblr. Berarti cerita nya memorable banget dong? Iya lah. Tentu. Kalo nggak bisa taun depan kali baru nulis lagi. Hehe
Dulu aku pernah nulis tentang cerita internsip ku kan? Tapi seingetku itu udah awal tahun, jaman nya masih jaga IGD, 4 bulan pertama internsip. Sekarang? Sekarang wes rampung mba’e... Tadinya niatnya mau nulis di setiap stase selama internsip. Stase rawat inap setelah IGD, lalu puskesmas. Tapi apa daya, wacana tinggal lah wacana. 
Kemarin abis acara perpisahan di Rumah Sakit, hari terakhir sebagai Dokter Internsip di RSUD Bangkinang. Nggak usah ditanya perasaannya. Campur aduk. Sedih, seneng, lega, takut dll dsb. Tapi bisa dipastikan perasaan terbesar adalah sedih. Either sedih karena bakal meninggalkan temen-temen, suasana rumah sakit, atau sedih karena abis ini pengangguran. Hehe
Gimana nih La, kesan nya selama 1 tahun internsip di Bangkinang?
Ini pertanyaan kayak pertanyaan di video yang aku buat kemarin buat ditampilin di acara perpisahan. Di video aku gak bisa ngomong panjang lebar. Tapi aku ingin menulis panjang lebar disini! *evil laugh*
Setahun aku menjalani internsip di Bangkinang, mungkin nggak sama rasanya sama temen temen lain yang merantau jauh dari rumah selama internsip. Bangkinang cuma 1,5 jam dari rumahku. Jadi wajar menurutku banyakan suka nya ketimbang duka nya, karena deket rumah, mengurangi setengah beban selama internsip. Beda sama temen-temen yang jauh dari rumah.
Emang bener kata orang-orang terdahulu (terdahulu internsipnya maksudnya), internsip itu enak nggak nya bukan ditentuin dari wahana nya, tapi dari orang-orang kelompoknya. Yaa, wahana jelas tetap memberi pengaruh. Tapi kalo temen temennya enak, ya bakal enak aja ngejalaninnya. Temen-temen yang enak bukan berarti temen temen yang tanpa cekcok, tanpa perbedaan pendapat, tanpa perang dunia, tanpa ke-julid-an. Ini perkara otak 21 anak manusia, 21 latar belakang berbeda yang harus dijadikan satu, lho! Beda pendapat pasti. Tapi satu hal. “you’ll never know how much something means to you, until they’re gone”. And i just realized it. Di akhir perjalanan selama 1 tahun ini, rasanya semakin berat. Bahkan mereka belum gone, but i know i will definitely missing them.
They’re unique on their own way. Mungkin itu yang akan bikin kangen. 
Kak Winda yang keibuan, yang selalu dijalan yang benar, yang banyak skip kalo ada acara karena alasan suami dan anak, partner jagaku sebulan pertama, izin per dua jam buat pumping, terniat dan tertotal orangnya.
Mas Feb. Nah ini. Di awal awal kenal diem banget blasss! Apa aja juga iya, ga bisa nolak, pemalu, gak enakan. Tapi di akhir-akhir, wah julid juga ternyata. Diem, tapi sekalinya ngomong, ngakak juga.
Tara. Yang paling banyak diidolakan kaum pria. Selo aja tapi selalu yang terdepan beres nya kalo ada tugas-tugas.
Ega. Ya ini ga usah dijelasin lah ya. Hidup aku sama dia terus. Di cerita manapun ada dia.
Nanda. Cem-cemannya Mas Feb, malu malu tapi mau kalo udah dicengin. Orang ini tiap bulan ada aja acaranya. Ke jakarta, ke medan, ke aceh. Sampe hari terakhir aja masih bayar hutang jaga.
Repi. Temen sekelas SMP yang lama menghilang, ketemu lagi di isip. Anak ini yang mulutnya paling blas kalo ngomong, cuek, di akhir-akhir suka sibuk ngurusin nikahan.
Rian. Si ketua kelompok besar, asli orang ocu. Ini yang kerjaannya ngomel mulu, marah-marah mulu di grup, sama kerjaannya tebar umpan. Eh saking banyaknya nebar umpan, jadi terciduk kan yan? Makanya satu satu aja.
Kak Ica. Kecil ukurannya, banyak makannya, melengking suaranya. Ini dia!
Itang. NAH! Satu-satunya saudara se-per-trisakti-an. Tercemas, terpanik, terngocol, terbebas, terngartis, termusisi, dan dirindukan semua orang. Pas masuk rawat inap, yang ditanya perawat haikal. Masuk puskesmas, yang ditanya haikal lagi.
Yusni. Penunggu IGD. Pagi siang malam pagi lagi siang lagi, malam lagi, di IGD terus. Terbetah di IGD. Terseksi juga. Sendirinya nggak kerudungan. Kalo datang ke IGD selalu paling on. Rambut warna, lipstik cerah, blush on menyala, eyeliner on fleek. Terdandan.
Kiki. Ter-bebas dan ter-selo kalo ini. Apa aja oke, apa aja iya, apa aja mau, apa aja ngikut. Ter-tanpa konflik mungkin saking bebasnya. Ikut angin aja ya ki?
Reyhan. Udahlah ya yang ini juga gak usah dijelasin. 4 bulan pertama jaga ketemu nya dia lagi dia lagi. Jaga, makan, nongkrong, gosip. Salah satu orang yang bisa mengerti maksud aku tanpa harus aku jelaskan.
Kak Dila. Sosok misterius di awal kehidupan internsip nih. Di grup diam, jarang ketemu di RS. Tapi di akhir, ternyata julid. Hebring. Terdepan kalo udah urusan joget jogetan.
Mumu. Si arab yang kalo orang nggak kenal pasti ngiranya songong. Padahal aslinya nggak. Mungkin tegas.
Irwin. Dokter Line Today. Siapa yang nggak kenal Irwin? Urusan muka gak usah ragu lah. Ter-obgyn kalo irwin. Ter-selebgram juga. “La, bilang ya kalo mau instastory, harus cool soalnya.” ucapan yang paling aku ingat.
Ika. Si tunggal yang galak, cuek, tapi hatinya hello kitty. Yang ga disangka malah nangis pas kemarin perpisahan. Sempet melewati masa diet ketat tapi akhirnya sirna diujung internsip. Sama sepertiku. WKWK.
Kak Wika. Kita jarang ketemu ya kak, jadwalnya gak pernah bareng. Jarang ikut acara acara juga karena bolak balik pku-bangkinang setiap hari.
Kak Zenny. Yang paling diem versi cewek. Yang pusing duluan kalo udah mulai rencanain pake baju warna samaan.
Bang Rahmat. Dulu di awal serem sama bg rahmat soalnya suka marah marah di grup. Tapi di satu kesempatan nebeng pulang ke pku sama bg rahmat ternyata bg rahmat tidak semenegangkan itu. Justru fun! Tapi memang punya jiwa pemimpin dan calon legislatif yang besar didalam dirinya. wkwk
Bang Jul. Maskot internsip angkatan 5. Semua yang berasal dari bang jul lucu. Sekian.
Nah, selain mereka-mereka ini, isi rumah sakit dan suasana nya juga bakal bikin kangen. Orang-orang IGD terutama. Kakak kakak, abang-abang yang udah kayak sobi sendiri. Dan tentunya, makan-makannya! Selama aku 8 bulan di Rumah Sakit, IGD lah yang paling sering makan makan. Kangen BHD juga, kangen insenda, kangen uang jaga malam. Wkwk.
Guys. Terima kasih sudah menjadi orang asing yang pada akhirnya menjadi orang-orang terdekatku selama 1 tahun ini. Meski selama setahun ini banyak yang terjadi, mungkin kita pernah berbeda, mungkin kita pernah tak seirama, tapi kalau kata dokter Ica, itu romantika nya. Toh di akhir semua berakhir bahagia, semua saling lupakan cela, semua menjadi tak ingin cepat berpisah. Mungkin akan beda cerita kalau internsip ini 2 tahun, 3 tahun atau seterusnya. Tapi, 1 tahun ini cukup membuat aku akan rindukan kalian. Dari yang pada jaim sampe gak tau malu. Terima kasih untuk sharing ilmunya, lece-lece nya, jalan-jalan nya, jokes recehnya yang meskipun receh tapi tetep ketawa, dan semua yang udah kita jalani bersama.  
Once Pooh said, “How lucky I am to have you that makes saying goodbye so hard”. 
Then, I’m the lucky one!
See you on top, guys! Lancar-lancar semua rencana kalian kedepan. Semoga pengalaman kita 1 tahun ini cukup menjadi bekal buat perjalanan panjang kita didepan sana. Semoga komunikasi tetap terjaga ya!
*EH! BAYAR UANG KAS JANGAN LUPAAA! (trust me, kalian akan merindukan teriakan ini di grup nanti.)
Tumblr media
^bersama Pak Direktur RSUD Bangkinang & istri, serta dokter Pembimbing
Tumblr media
^Angkatan 5
Tidak. Jangan salah sangka. Kami bukan pegawai rumah makan S*derhana.
Btw,  klik link ini buat nonton video yang aku bikin buat ditampilin pas acara perpisahan kemarin. Tapi failed karena sound nya jelek. Tapi semoga ini bisa jadi kenang-kenangan buat kalian dari aku ya! Semoga berkesan! ;) 
Tambahan :
sedih tadi pagi nggak bisa ikut main main dan pamit terakhir kali di RS. Di grup line pada ngirimin foto foto terakhir. Ini nih yang bikin kangen. Kelakuannya. Suka alay. :’)
Tumblr media
2 notes · View notes
deepreliefjournal · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kemarin, mendadak ngatur jadwal foto bareng, gara gara ga pernah foto studio. Alhamdulillah sekarang semuanya udah resmi dokter. Tinggal Mbaaca dan MasAdji yang akan disumpah bulan Agustus ini. Sekalian kebetulan pada ngumpul pas nikahan Denia & Azhar. Sayang banget Alice ngga bisa ikutan karena ngga bisa izin dari Puskesmas. Tapi ada kok satu foto yang ada Alice nya. Meskipun terkesan maksa tapi itu udah usaha maksimal biar semua lengkap ada di foto ini. Wkwk.
Yang ngagetin? Si cowo cowo ini semua lebih profesional dalam menjadi ledom ketimbang yang ciwi ciwi. Tanpa disangka sangka!
Terpenting, sekarang udah ada foto yang bisa dicetak buat nanti dipajang dirumah atau dikamar sendiri. Dan memang harus ada mereka di salah satu pajangan foto nanti. 6 tahunku sebagai mahasiswa, ya bareng mereka. Sampe nanti udah pada jadi konsulen, masih harus terus bareng ya!
0 notes
deepreliefjournal · 7 years
Text
YEEEAY ADA AKU YANG KUCEL GAJELAS MALAH PAKE SENDAL -__-
AAAK! Happy banget baca ini. Sehat sehat bumil <3
#IndahGilangNikah: The People
Hi, balik lagi nih hehe. Untuk postingan ini saya cukup bingung milah milih fotonya karena tentu banyakkkkk banget orang-orang (spesial) yang ada di pernikahan saya. Tumblr juga kayanya ga bisa nampung banyak foto karena beberapa kali nambah foto loadingnya ngga kelar-kelar huhu. Maafkan apabila ada yang fotonya ga muncul disini. Ini pilihnya juga ngga ada standar tertentu.
Baiklah dibawah ini pas keluarga bang Gilang dateng dan disambut sama kakak  dan keluarga saya lainnya. 
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
^Ini simbolis aja, tukeran tepak gitu. Oya diatas juga keliatan ya dulang yang saya maksud di postingan sebelumnya hehe, suka banget sama dulangnya, tetep ada bunga dikit sama pinusnya ehehe^
Tumblr media
^Ini pas abang naik ke atas, saya sih masih di ruang makeup nungguin aba-aba sampe disuruh keatas^
Tumblr media Tumblr media
^terharu liat foto icha sama shalli ini. Ini pas saya lagi minta maaf sama ayah mama^
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
^ditemenin sahabat datengin suami. eaaaaaa hahahah^
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
^enam foto terakhir ngga usah saya jelasin lagi yah :”)^
Tumblr media Tumblr media
^dosen pembimbing skripsi nya abang yang mau jauh2 dateng dari Jogja. Duluuuu sering diomelin dan emang dikenal galak, tapi entah kenapa seiring waktu jadi sayang sama bang gilang. Bang Gilang tamatnya 2012 loh, dah lima taun sejak lulus dan bapaknya mau dateng :”)^
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
^my girls. i love them. Seneng banget mereka bisa dateng, diantara semua itu ngga ada yang dari Bangkinang, luar kota dan pulau semua hahaha^
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
^ini temen-temennnya Putri dan Lara (sepupunya bang Gilang juga). bisa-bisanya mereka kompakan pake putih-putih hahaha. jadi lucu warna-warni gitu yang bedain cuma rok. Jadi emang keluarga (saya) dan sahabat juga dikasi seragam atasan putih dan yang bedain cuma warna songket. Dari dulu emang pengennya gitu, rasanya cantik aja putih-putih gitu hehe^
Tumblr media
^sengaja ada foto sama mereka berdua disini karenaaaaaa entah kenapa ini dua bocah jarang muncul di foto candid, kan sediiiihhh. ini dua sahabat saya sejak jaman asrama dulu di padangpanjang. Kalo ojak sering ketemu di Jogja, tapi kalo niar, ini kali pertama kita ketemu lagi sejak tamat SMP :”) seneng banget dia mau dateng jauh-jauh dari batam :”)^
Tumblr media
^waa ada @ilamahira heheh makasi udah dateng ya laaa padal abis dinas heheheh^
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
^saya sempet takut pernikahan saya hanya didatengin oleh orang-orang yang tidak begitu saya kenal, karena temen-temen saya ngga ada lagi di Bangkinang. Maksudnya temen yang sering keep in touch, yang ada ya cuma temen “oh yaa dia..oh yaa masih inget”, engga pernah chat, ngobrol. Temen yang cuma masih saling inget aja. Takut nikahan jadi sepi. Tapi alhamdulillah, ada mereka semua ini yang ngeramein :”) makasih banyak yaa semuanya mau dateng jauh-jauh, maaf kalo kurang terlayani dengan baik selama di Bangkinang. Makasiiiih banyak sekali Ojak, Niar, Sherly, @icaannajmi , @ayukh , @zoomtheworld , @thewidadiaries , Ester, Nina, dan Shalli <3^
5 notes · View notes
deepreliefjournal · 7 years
Text
Happy Three, A!
Dear A,
Selamat mengulang tanggal 4 mei untuk ketiga kalinya! Kaget gak tiba-tiba udah 3 tahun aja? Kayanya baru kemarin aja kenal kamu. Kayanya kemarin masih stranger. Hehe.
Tiga tahun. Jauh dari perfect. Tapi, banyak banget yang bisa dipelajari dari tiga tahun ini. Ya kan? ;)
Kayak yang sering kamu bilang, setiap masalah harus bikin kita lebih baik lagi kedepannya.
Terima kasih banyak ya. Untuk segala hal. Untuk segala sabar, segala suka yang kita bagi, begitupun duka.
Terima kasih juga sudah mengajarkan banyak hal, all that positive vibes you’ve shared. Terima kasih sudah selalu percaya.
Masih panjang jalan didepan. Masih banyak yang harus dilewatin. Bareng terus ya! Semoga selalu ada jalan untuk kita. Aamin ;)
Buka link yang aku kirim via line ya! Kalo ga jelas aku ngomong apa (kaya kumur2 emang haha), here is the lyric :
“May be there’s no special memories about us You’re just an ordinary man And i’m just a girl
May be three years is not so long for the others But thanks to give me reason To say i love you
Bitter and sweet I wish that I could face the time with you
Thank you for take all my tears Thank you for believe me everytime i’m down Thank you to be patience with me Guide me to the dream we’re lookin’ for”
With love, Ila
N.B. Penghargaan setinggi-tingginya kepada MOHAMMAD HAIKAL BAKRY untuk karya request-an ini! Thanks a lot! Ga salah pilih Riana emang. Meskipun bagai majikan dan kangkebon, tetep itang yang terrrrbaek!
1 note · View note
deepreliefjournal · 7 years
Text
Singapore & Coldplay (3)
Melanjutkan tulisan Singapore & Coldplay yang pertama dan kedua, yang ketiga ini bakal jadi penutup. Kenapa sih La dipisah-pisah? 
Karena...
Karena kayanya kebanyakan foto jadi suka lemot banget ngetik tulisannya kalo dilanjutin di satu post. Maka dari itu aku bagi jadi tiga bagian. Mungkin sebenernya bisa diakalin ya. Tapi karna aku ga paham, jadi yaudah gini aja deh dipisah-pisah. Hehe
NAH!
Dengan berakhirnya tulisan yang kedua, maka berakhir pula kisah Coldplay nya, tinggal sisa kisah Singapore-nya.
Beres konser Coldplay malem itu, aku janjian ketemuan sama Yana & Dhani didepan exit gate 15. Karena hostelku deketan sama hotel nya Yanna & Dhani, dan ngga searah sama hostelnya Arief Adam, jadi aku pulang ke hostel bareng Yanna & Dhani. Awalnya mau pulang naik MRT. Tapi RUAME BUANGET. Akhirnya kita memutuskan buat naik bus meskipun harus muter agak jauh. Tapi lumayan, dapet tempat duduk.
Sebelum balik ke hotel, kita mampir dulu cari makanan di sekitar hotel karna kelaperan bangeeet! Terakhir makan ya jam 1 siang itu. Ditambah abis jor-joran selama konser, rasanya udah laper dan haus banget.
Aku dianterin Yanna & Dhani sampe depan hostelku, terus mereka lanjut pulang ke hotel mereka ngga jauh dari tempatku. Sampe hostel, aku rada deg-degan soalnya bakal sekamar ber-6 bareng orang yang aku ngga kenal. Dan ternyata, masuk kamar hostel, semuanya juga baru nyampe hostel kelihatannya. Lagi pada beres-beres dan semuanya baru pulang dari Coldplay. Akhirnya aku ngobrol sama mba-mba yang tidurnya di bed diatasku, ternyata mba nya dari Jakarta dan di hostel itu juga sendiri karna ngga kebagian hostel bareng temen-temennya yang lain soalnya telat ngebooking. Aku langsung beres-beres, bersih-bersih, mandi, dan seketika tiwas di atas tempat tidur. LELAH BANGET. Kakiku rasanya nyut-nyutan nggak karuan. 
Besoknya jam 6 pagi aku udah bangun dan siap-siap buat ke Haji Lane. Karena di hari pertama ngga kesampean kesana, akhirnya aku inisiatif tetep ke Haji Lane pagi ini sebelum aku ke pelabuhan buat balik lagi ke Batam siangnya. Di pikiranku, kalo pagi pasti belum rame.
Ya emang belum rame lah! Aku keluar hotel jam 6 pagi itu masih gelap gulita, seukuran jam 5 pagi di Indonesia. Dengan tululnya aku jalan kaki ngangkut barang-barang ke halte bis terdekat buat nyusulin Arief ke hostelnya. Nyampe hostelnya Arief, aku nungguin dia siap siap di lobby nya, dan orang-orang banyak banget yang tidur disana. Ada yang tidur di sofa, ada yang tidur di lantai pake sleeping bag, masih bergelimpangan banget. Dalam hati aku gini “welcome to the backpacker’s life!”. Ya mungkin traveller-traveller low budget udah biasa banget kali ya tidur yang cuma sekedar numpang tidur gitu, dimanapun bisa.
Akhirnya aku dan Arief keluar hotel jam 7.30 pagi. Emang dasar ini anak lama banget siap-siapnya. Pft! Aku takut banget telat, soalnya aku bakal ngejer ferry siang. Tapi jam 7.30 pun masih sepi banget! Akhirnya kita memutuskan buat sarapan dulu. Kebetulan disebelah hotelnya Arief ada tempat makan yang tulisannya “best mee rebus in town”. Kan jadi tertarik! Apalagi aku sama Arief! Radarnya sensitif banget kalo udah soal makanan.
Tumblr media Tumblr media
Aku pesen mee rebus dan es teh tarik berdua Arief. Karena emang ngga laper-laper banget. Emang dasarnya aja pengen makan. Mee rebus nya kalo menurutku mirip kaya Mie Lendir atau Mie Tanjung Pinang kalo di Pekanbaru. Not bad!
Beres makan, kita lanjut naik bis ke daerah Arab Street, dengan tujuan ke Haji Lane. Dan bener banget dugaanku sebelumnya. Masih sepi banget! Belum ada orang dan belum ada toko yang buka. Tapi yaudah gapapa. Emang tujuannya kesini buat foto-foto kan? Hehe.
Ngga lama kita nyampe sana, orang-orang juga mulai dateng. Haji Lane ini kekinian banget kalo buat foto foto. Instagrammable. Soalnya sepanjang Haji Lane ini banyak toko toko unik dan rata rata temboknya dihiasi graffiti.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lucu-lucu kan? Haji Lane nya lho, bukan aku dan Arief nya! Wkwk.
Puas foto-foto di Haji Lane, aku dan Arief lanjut ke Orchard. Oya, Adam kali ini ngga ikut bareng kita soalnya Adam mau ketemuan sama Ariyanto pagi itu. Tujuan kita ke Orchard juga sebenernya cuma buat beli titipan Ega di Gastronomia Orchard. Pasti pada tau kan, the famous Nutella Cake! Syukurnya Gastronomia nya udah buka dari jam 8 pagi. Jadi masih kekejer buat beli cake nya.
Nggak lama di Orchard, akhirnya waktu yang ngga diharapkan datang juga. The holiday is almost over! Aku harus buru-buru ke pelabuhan. Akhirnya kita naik MRT ke harborfront. Dengan pedenya, kita makan dulu di Vivo City. MAKAN LAGI. Yha, udah ah biasa aja ga usah heran. Ila sama Arief mah emang gitu ngedate nya. MAKAN. Hehe. Aku makan Singapore Chicken Rice yang ngga boleh terlewatkan karna aku sudah berada di Singapore. Wkwk.
Begitu mau check in Ferry, JENG JENG! Ferry jam 11 udah closed. Akhirnya keberangkatan aku balik ke Batam ditunda sejam, ikut keberangkatan Ferry berikutnya. Arief nungguin mulu itu sampe aku berangkat. Keliatan banget mukanya sedih mau pisah. HAHAHA. *pede*
Iya, Arief dan Adam masih akan stay di Singapore sampai 2 hari kedepan. Masih mau jalan-jalan mereka. Beres nganter aku itu, Arief dan Adam mau lanjut ke Universal Studio katanya.
DAN SINGAPORE SHORT TRIP NYA BERAKHIR SUDAH! 2 hari yang padet banget, lelah banget, but so much fun indeed! Dari Singapore, ke Batam, sampe Batam langsung ke bandara dan terbang lagi ke Pekanbaru.
Terima kasih Arief udah maksa maksa aku ikut nonton Coldplay sampe akhirnya aku ngerasa aku akan sangat menyesal kalo aku ngga ikutan nonton! 
Welcome back to the reality!
RSUD BANGKINANG TELAH MENUNGGU KEHADIRANKU... :’)
-Fin-
1 note · View note
deepreliefjournal · 7 years
Text
Singapore & Coldplay (2)
WELCOME BACK!
Setelah seminggu terlewatkan, akhirnya libur dan kembali ke rumah, dan ketemu wifi lagi. Artinyaaa? Artinya ada wifi dan bisa lanjutin tulisan minggu lalu tentang Singapore & Coldplay yang masih kentang banget.
Oke. Di tulisan terakhir, ceritanya udah sampe ke masuk venue dan nungguin konsernya dimulai.
Excited. Satu hal yang aku rasain sembari nungguin konsernya dimulai. Jujur aja, sebelum berangkat ke Singapore, aku udah kepoin Youtube konser-konsernya Coldplay. Lebih kurang aku udah tau setlist konser Coldplay malam itu. Tapi tetep penasaran banget. BANGET. Secara setiap orang yang udah nonton Coldplay, bakal heboh banget bilang konsernya SEKEREN ITU. Deg-degan juga pengen ngerasain yang orang-orang bilang. 
Sejujurnya, i’m not a die hard fans of Coldplay. Aku tau lagu-lagunya, suka lagu-lagunya, tapi ngga heboh banget ngefans nya. But, who doesn’t love Coldplay, ya kan? Jadi pada awalnya excited yang aku rasain pastinya ngga sama besarnya sama excited yang literally die hard fans nya Coldplay rasain. 
Dari mulai nonton Youtube, lihat konser-konsernya Coldplay, aku penasaran banget pingin lihat langsung warna warni xyloband sepanjang konser, pengen banget ngerasain kejatuhan confetti dan balon-balon bueesar warna-warni nya, pengen banget liat kembang api heboh nya.
Awal masuk, stadium belum penuh-penuh banget. Sempet was-was, ini bakal penuh ngga ya. Kan ga asik kalo ngga penuh. Tapi semakin malam, semakin gelap, penonton semakin menuhin setiap sudut National Stadium. Mulai panas. Mulai crowded. 
Sekitar jam 19.30 waktu Singapore, seorang penyanyi cewe naik panggung. Jess Kent! Ternyata dia opening act nya malem itu. Kabar-kabarnya Jess Kent ini penyanyi asal Aussie dan udah ikut tour Coldplay ke beberapa negara. Meskipun ngga tau lagu-lagunya, tapi lumayan banget buat ‘naikin’ suasana, pemanasan sebelum ngerasain puncaknya malem itu. Sembari Adam nyoba-nyoba setting kamera buat nanti nangkep moment-moment indah Coldplay diatas panggung. Aku udah wanti-wanti dari awal. “Dam, bantuin gue nanti foto-fotoin pake kamera ya! Harus bagus pokonya!”. Wkwk.
Tumblr media
Nah, ini salah satu contoh foto coba-coba yang failed. Jess Kent nya ngga keliatan. wkwk.
Begitu Jess Kent turun panggung, seketika venue mendadak gelap. Suara riuh penonton memenuhi seisi National Stadium Singapore malem itu. Aku semakin deg-degan!
Seperti yang udah aku duga, Chris Martin dan semua personil Coldplay masuk panggung dengan lagu “A Head Full Of Dreams” diikuti confetti warna warni, lighting yang super keren, dan xyloband yang mulai kedap kedip sendiri warna warni ngikutin irama lagu. Diikutin sederetan lagu-lagu hits Coldplay lain dari macem-macem albumnya. Aku girang banget!! Ikut teriak, ikut loncat, ikut nyanyi meskipun liriknya awur-awuran. Kakiku yang tadinya cape banget seketika kaya punya tambahan energi lagi buat loncat-loncat. Favoritku pastinya Fix You & Everglow. Tiap lagu yang dibawain malem itu punya pesonanya masing-masing! Oh! Lagu terbaru Coldplay ft. The Chainsmoker - Something Just Like This juga perdana dibawain secara live lho!
Selama konser berlangsung, selain nikmatin lagu-lagu, aku fokus banget nungguin confetti lagi, nungguin kembang api, nungguin balon-balon warna warni nya. Menurutku, itu menarik banget! Orang-orang disamping, depan dan belakang aku udah heboh banget sepanjang konser. Kayanya mereka die hard fans nya Coldplay. Hafal semua lirik lagu Coldplay, bahkan belakangku ada yang nangis haru. Aku ngga sampe nangis sih, tapi merinding iya banget. Lihat suasana konser yang semegah itu. Megah. Ya, megah. Kata yang pas buat konser Coldplay malam itu. KONSERNYA NIAT BANGET!!! Wajar aja sih kayanya Indonesia belum kuat ngundang Coldplay manggung di Jakarta.
Meskipun aku udah nonton di Youtube, tapi sama sekali ngga mengurangi feel nya selama aku disana. Aku tetep bisa menikmati tiap moment konsernya. Dan apa yang aku lihat malam itu bakal terus jadi visualisasi yang muncul di pikiran aku tiap aku dengerin lagu-lagu Coldplay. Sampe sekarang!
Tiap dengerin lagu Coldplay, yang kebayang ya yang malem itu aku lihat.
Kalo kata orang-orang, nonton konser Coldplay itu adalah salah satu bucketlist dalam hidup mereka. Makanya pasca konser, banyak banget postingan di Instagram dengan caption “bucketlist checked!”. Tapi bagi aku, yang dari awal anaknya ngga pernah punya bucketlist-bucketlist-an, ini jadi pengalaman yang ngga nyangka aku akan alami tahun ini. Alhamdulillah banget!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kemarin baca caption salah satu post Instagramnya @amaliaindah tentang coldplay, yang di gabung dari beberapa lirik dan judul lagu Coldplay. Mau bikin gituan tapi ngga jago. Aku kutip aja ya, dengan sedikit diubah dan disesuaikan ceritaku :
“Dear Coldplay, going to your live show is indeed an adventure of a life time for me. Everything you want is a dream away, you said, and you’re right. I still can’t believe that I’ve watched your live show. Actually two hours was short as the falling of snow but its okay. Nobody said it was easy for getting your tix concert. And you know right, when you try your best but you dont succeed. But finally we got it at the second day. I was so excited to put xyloband on my wrist and i was like, yay, we’ll be glowing in the dark. I call it magic. It was such a heavenly view to see the whole venue with magical xyloband, amazing firework, and stunning lighting. Oh i’m hypnotized. They get lighter the more it gets dark, it’s like a sky full of stars and gave this feeling; everglow. Dear Coldplay, in this world so cruel, i think you’re so cool, and now i’m gonna miss you, i know. Its been an amazing day!”
THANK YOU COLDPLAY!!!
Tumblr media
^Muka lepek, lelah, tapi super happy paska konser.
2 notes · View notes
deepreliefjournal · 7 years
Text
Singapore & Coldplay (1)
Setelah beberapa hari memantapkan hati dan mempersiapkan diri buat nulis ini, akhirnya sore ini aku putuskan untuk segera menulis cerita yang sudah tertunda kurang lebih hampir sebulan, agar supaya tida keburu basi.
Cerita ini tuh wajib banget ditulis. WHY? Karena ini moment penting didalam hidup seorang Ila. Biar nanti tulisan ini jadi pengingat, jadi kenangan (ah elah). Kalo besok aku udah tua terus baca tulisan ini jadi bisa ngerasain lagi happy nya gimana. Who knows mungkin ini hanya kejadian sekali seumur hidup, meskipun berharapnya bakal bisa ngulang lagi suatu hari nanti.
Jadi, di suatu hari yang cerah waktu itu, Arief ngabarin kalo Singapore akan jadi salah satu negara tujuan A Head Full Of Dreams Tour 2017 nya Coldplay. Arief maksa banget aku ikut nonton. Karena aku anaknya full of drama, banyak banget drama sebelum akhirnya fix ikut Arief dan Adam nonton Coldplay ini. Dari yang awalnya ikut, terus nggak, terus ikut, terus nggak lagi, terus akhirnya bener-bener beli tiket pesawat dan book hostel. Udah berantem berapa kali sama Arief cuma gara-gara ini. Hahaha. Namun Arief tetap tida gentar, mungkin dalam hati Arief gini “Mohon bersabar, ini ujian”. Wkwkwk. Berkali-kali Arief cuma bilang “Ya udah, terserah kamu aja ikut apa nggak. Kalo kamu tanya aku, aku sih pengen banget kamu ikut. Kapan lagi coba nonton Coldplay bareng? Kesempatan sekali seumur hidup. Nanti apa-apanya aku bantuin, kita cari solusinya”. Namun aku yang drama ini teteeep aja labil. Dan pada akhirnya aku bersemedi, dan mutusin buat berangkat.
Sebenernya bukan labil. Tapi banyak pertimbangan. Salah satunya, keadaannya aku harus berangkat sendiri ke Singapore, terus besoknya baru ketemuan sama Arief disana. Awalnya ragu banget kesana sendiri. Sebenernya ada Yanna & Dhani. Tapi masa aku ngekorin mereka yang lagi honeymoon? Kayanya cukup aku ganggu mereka pas pacaran, jangan pas honeymoon juga. Sebenernya sih asik-asik aja jalan sendiri di Singapore, secara negaranya aman banget dan segala serba mudah. Tapi.... aku cupu. Aku takut. Nanti kalo aku diculik gimana? (Padahal ga ada yang kuat nyulik aku, makanku kan banyak. Nanti yang nyulik rugi). Hehe.
Akhirnya aku menemukan jalan keluar yang pas. Aku ke Singapore lewat Batam, baru abis itu nyebrang ke Singapore by ferry. Kalo gitu aku ga perlu seharian sendiri di Singapore. Karena kalo pake pesawat dari Pekanbaru, ngga setiap hari ada jadwalnya, cuma ada seminggu tiga kali, which is itu akan nambah budget lagi buat akomodasi di Singapore. Kalo dari Batam, aku cuma harus nunggu setengah hari aja sampe ketemuan sama Arief dan Adam. Untungnya di Batam ada Ulfah, temen SMA-ku yang kebetulan lagi internsip disana. Jadi bisa numpang nginep di kontrakan Ulfah. ULFAAH MAKASIH YAA! Makasih udah baik banget bolehin aku numpang nginep dan direpotin selama di Batam!
Nginep di Batam satu hari, besoknya subuh-subuh banget sekitar jam 4.30 aku berangkat ke pelabuhan karna aku ngejer ferry yang paling pertama, yang jam 6 pagi. Waktu itu aku naik Majestic Ferry, dan tiketnya udah aku beli buat PP sekalian (nitip Ulfah sih sebenernya hehe). Berangkat dari Batam Center, tiba di Harbourfront Terminal di Singapore. Harga tiketnya 320k buat PP dan berlaku 6 bulan kalo ngga salah. Jadi kalo udah megang tiket itu, kita bebas mau check in tanggal berapa dan jam berapa selama masa berlaku tiketnya belum habis. Ferry nya bagus lho! Ada TV nya juga. Perjalanan batam-singapore cuma makan waktu 1 jam. Ngga berasa banget secara aku masih beler banget udah bangun dari jam 4 subuh. Keberangkatannya juga tepat waktu. Bagi yang mau ke Singapore, biar lebih irit, aku sih nyaranin banget lewat Batam.
Tumblr media
Sampe di Singapore, espektasinya sih, karena udah ambil ferry paling pagi, jadi imigrasi nya masih sepi. TERNYATA!!! Jeng jeng!! Ngantri 1 jam 45 menit cuma buat lewatin imigrasi doang saking rame nya. Dan sepengamatan aku sih, 70% nya itu emang orang-orang yang mau nonton Coldplay. Ternyata perkiraan ku salah. Banyak banget yang ngambil jalur dari Batam ketimbang flight langsung ke Singapore, karena nyatanya Arief yang lewat Changi, ngga lama ngantri imigrasi nya.
SEBELNYA LAGI, pas giliran aku lewatin imigrasi, malah ga lolos! Sama si ibu-ibu india disuruh ke office dulu. Kayanya karna passportku baru diperpanjang. Jadi nunggu lama lagi deh. Totalnya, baru keluar terminal setelah 3 jam. TIGA JAM! Sungguh waktu yang amat sia-sia dan tida berfaedah! Itinerary yang udah dibuat juga jadi kacyaw. Padahal kalo lancar, harusnya aku udah nyusulin Yanna & Dhani ke Haji Lane dari jam 9.30 sambil nungguin Arief & Adam nyampe Singapore. Nyatanya, keluar dari Harbourfront aja udah jam 11 siang. Huft.
Akhirnya setelah lolos dari jebakan imigrasi, aku buru-buru nyari simcard lokal biar bisa nghubungin Yanna & Dhani yang udah nungguin. Ternyata mereka udah beres dari Haji Lane dan katanya lagi rame banget disana. Jadilah mereka jalan-jalan sekitar Bugis, dan aku akhirnya nyusulin mereka ke Bugis Junction. Disana, ketemu Yanna & Dhani bentar banget, duduk sebentar karna kecapean, trus akhirnya lanjut nyusulin Arief & Adam.
By the way, selama disana aku milih pake local simcard karena kartu Halo ku baru aktif sebulan, jadi belum bisa aktifin roaming international. Setelah baca beberapa referensi sebelumnya, selama disana aku milih pake SingTel yang harganya SGD 18, tapi isinya SGD15. Cukup banget sih kalo disana 2-3 hari. Apalagi cuma dipake buat internetan doang. Dan dari beberapa pilihan provider disana, SingTel yang jaringannya paling kuat. Bahkan sampe di MRT pun, jaringan 4G nya masih ada.
Untuk transportasi disana, aku milih beli Singapore Tourist Pass (STP) yang praktis banget. Kita tinggal milih mau pass yang buat berapa hari. Semacam tiket terusan gitu. Aku beli STP yang 2 days pass, harganya SGD 16, dengan deposit SGD 10, jadi totalnya SGD 26. Tapi, sistemnya kita semacam nyewa kartu itu, jadi kita harus balikin kartunya lagi ticket office manapun, maksimal 5 hari setelah masa berlaku kartu abis. Nanti pas kita balikin kartunya, deposit yang tadi SGD10 bakal dibalikin lagi. Praktisnya, kita ngga perlu isi ulang kartunya. Itu udah bisa dipake selama 2 hari kemanapun buat MRT, LRT, bus atau transportasi umum lainnya kecuali sentosa express buat ke sentosa island. Lumayan banget kan? Dapet free tourist guide lagi! Apalagi buat pemula kaya aku, kemungkinan nyasar masih gede banget, jadi beruntunglah pake STP.
Tumblr media
Duduk sebentar, ngobrol, ngabisin cape kaki abis jalan kaki sambil ngegendong ransel yang lumayan berat, akhirnya aku ngelanjutin jalan lagi, nyusulin Arief & Adam. Jadi dari Changi, mereka langsung ke hostel dulu buat check in dan naruh barang-barang. Hostel mereka deket banget sama National Stadium, tempat konser nanti malem. Ketemuan di Kallang MRT Station, nungguin mereka beres-beres barang, dan lanjut ke hostel ku buat check in juga. Hostel ku sama hostel mereka agak jauh. Nggak jauh sih, beda 1 stasiun MRT. Tapi hostel ku dan hotel Yanna deketan. Pertimbangannya biar pas pulang konser malem-malem ada temen balik ke daerah hotel nya.
Hostel ku ini lucu banget by the way! Aku suka bangeeeet! FisherBnB Hostel di Lavender. Awalnya aku milih hostel ini pas mau booking karna cuma tinggal hostel ini yang masih kosong female dorm nya. Hostel lain yang nyisa tinggal mixed dorm. Kan males banget... Tapi ternyata hostelnya super duper cozy. Bikin first impression yang cukup baik buat aku nginep di hostel, sekamar dengan orang lain yang aku ngga kenal. Disebrang hostel ada local foodcourt yang makanannya macem-macem. Sambil aku check in, Arief & Adam makan dulu disana, karena memang mereka belom makan dari pagi.
Tumblr media Tumblr media
Sayangnya aku ngga sempet fotoin kamarnya. For more information ‘bout this hostel, you can check it out here.
Nah, setelah aku check in dan makan di local food court didepan hostel, aku, Arief & Adam ngelanjutin perjalanan ke ArtScience Museum yang lagi heitsss banget itu. Btw keluar dari food court, kita ngeliat David Naif justru baru masuk ke foodcourt nya. Mungkin si Mas David juga nginep sekitar situ juga.
Dari kita bertiga, aku sih yang paling penasaran dan paling ngotot ke ArtScience Museum ini. Untungnya kita udah beli tiket nya online dari Indonesia. Karena bisa ngantri banget, apalagi weekend. Lumayan ngehemat waktu, karena kita juga ngejer waktu buat ke National Stadium biar nggak kesorean. Secara, orang-orang udah ngantri dari jam 12 siang. Dari hostelku, kita milih naik bus karena kalo berdasarkan panduan Google Maps, pake bus yang paling cepet nyampe sana. Bus nya juga ngga serame MRT dan bisa sekalian sightseeing! Sebelum kita sampe di ArtScience Museum, kita harus ngelewatin Helix Bridge dulu. Dari Helix Bridge bisa keliatan Marina Bay Sands dan ArtScience Museum itu sendiri, yang bentuknya terinspirasi dari bentuk lotus.
Tumblr media
DAN MEMANG MUSEUM INI KECE BANGET! ArtScience Museum Future World, When Art Meets Science. Jadi ini adalah permanent exhibition gitu yang ngegabungin art dan teknologi terbaru dari Jepang. Masuk ke satu per satu ruangan disana, bikin kita bertiga nganga dan geleng-geleng. Bagus banget! Sayangnya, waktu itu jam kunjungannya lagi lumayan rame dan kita dikejar waktu, jadi ngga bisa berlama-lama menikmati isi museum. Favoritku, yang crystal universe. CANTIK BANGET! Kalo bawa anak-anak ke Singapore, ke sini deh! Dijamin anak-anak betah, dan edukatif banget.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Keluar dari ArtScience Museum, tadaaaa! HUJAN! Aku buka hp, ternyata Yanna udah ngeline “Dek, ujan. Jangan lupa beli rain coat ya”. YHA, TELAT. Udah ujan. Dari ArtScience Museum ke MRT Station terdekat jaraknya 1 km. Tempat beli rain coat terdekat pun, yang kita tau cuma di Seven Eleven yang lokasinya di MRT Station itu. Mau ngga mau kita lari nembus ujan sampe ke MRT station nya. Udah ngga ngerti lagi, basah nya karena keringetan apa basah kena ujan. TOTALLY ENGAP DAN LENGKET! Hahaha.
Sampe ke MRT Station National Stadium, eh ujannya berenti. Tapi gapapa, rain coat nya buat jaga-jaga aja kalo kalo nanti pas konser ujan lagi. Sampe stadium jam 4.30 sore, antrinya udah panjang BEUNGEEEUUUTT! Yaiyalah udah pada ngantri dari jam 12 siang… Nggak lupa beli official merchandise Coldplay dulu. Ya lumayan sambil nungguin open gate bisa duduk duduk dulu, soalnya kaki masih cape banget abis lari-larian tadi.
Tumblr media Tumblr media
Tepat jam 18.00 waktu Singapore, gate mulai dibuka! Antrian yang panjang pelan-pelan mulai masuk dari total (kalo gak salah) 21 gate disekeliling stadium. Mulai dari situ, aku mulai deg-degan. Berkali-kali aku bilang ke Arief “Aku deg-degan!”. Aku jadi senyum-senyum sendiri dan tiba-tiba excited banget! Begitu masuk stadium, kita dibagiin gelang yang nanti harus dipake selama konser berlangsung. Xyloband! Kalo udah pernah kepoin konser nya Coldplay di Youtube, pasti udah tau fungsi Xyloband nya. Dan begitu masuk, liat stage nya, cuma bisa hela nafas panjang. Dalam hati bergumam “This is gonna be so cool!”. Aku, Arief dan Adam buru-buru nyari tempat paling pewe, karna memang kita beli tiket yang standing, jadi harus cepet-cepetan sama yang lain.. Kebetulan, ada Ariyanto temennya Adam yang juga nonton, jadi kita gabung ke Ariyanto dan temen-temennya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Untuk kelanjutan konser Coldplay dan hari ke-2 di Singapore, aku lanjutin di tulisan berikutnya ya! Udah sore banget ini. Harus siap-siap buat balik ke Bangkinang lagi, jaga malam lagi. Inshaa Allah tulisan berikutnya menyusul secepatnya ;)
1 note · View note
deepreliefjournal · 7 years
Text
#EternallyFarhAnisa
Tumblr media
#EternallyFarhAnisa ini adalah hashtag di nikahannya Saras & Mas Farhan bulan Februari lalu.
Yap, pertengahan Februari kemarin aku sempet ke Kuningan, buat dateng ke acara nya Cacay dan Mas Farhan. Awalnya sempet galau banget dateng apa ngga dikarenakan jadwal jaga dan status ekonomi internsip yang tidak stabil. Ditambah, acara nya Cacay ini di Kuningan, jauh banget. Bukan, bukan Kuningan Jakarta. Ini Kuningan Jawa Barat. Kalo pake kereta dari Jakarta memakan waktu sekitar 4 jam-an. Itu juga ke Cirebon. Terus harus lanjut lagi naik mobil sekitar 45 menit-1 jam ke Kuningan. Salah satu pertimbanganku waktu itu.
Setelah dipikir berulang kali, kapan lagi aku ke Kuningan? Kapan lagi aku datengin acara nikahan Cacay yang cuma sekali seumur hidup? Kapan lagi bisa sekalian jalan-jalan sama AMC ke Kuningan ramean? Ya sekalian ke Jakarta, mengobati rindu pada ibukota yang kejam tapi ngangenin ini. Sekalian juga ngurusin Ijazah yang belum diambil sejak aku lulus waktu itu.
Akhirnya, aku memutuskan berangkat ke Kuningan pake mobil, bareng Ciki dan Atid. Kita berangkat sekitar jam 1an siang karna nungguin Atid beres ngampus dulu. Pake mobil ke Kuningan lamanya hampir sama dengan pake kereta, bahkan bisa lebih cepet. Mikirnya ya biar bisa sekalian road trip ala ala juga. Nekat sih ke Kuningan cewe doang bertiga. Sebenernya ada beberapa mobil lain lagi, mobil anak-anak, tapi berangkatnya pada misah, tergantung keperluan masing-masing.
Ditengah jalan, ujan deres banget sederes-deresnya deres. Lagi di tol Cipali yang jalannya lurus doang. Bahaya banget sebenernya. Dengan kekuatan doa, akhirnya kita sampe ke Kuningan dengan selamat.
Tak lupa, mampir dulu makan Empal Gentong khas Kuningan. ENA BANGAT! Kusuka! Ya secara aku emang anaknya suka yang gurih hangat berkuah. Pas banget sama cuaca yang lagi sejuk adem abis ujan waktu itu.
Tumblr media
Nah ini nih bentukan Empal Gentong. Ngga tau waktu ke Kuningan ini aku minim banget foto-foto. Ini foto diambil dari Google agar pembaca dapat membayangkan kenikmatan HQQ makanan Khas Cirebon satu ini.
Di Kuningan, kita udah disediain penginapan oleh Cacay dan keluarga. Rombongan cowo-cowo udah duluan sampe penginapan. Penginapannya asik bangeeeet! Penginapannya semacam villa gitu. Dan di tiap villa ada kolam renangnya, ada tempat karaoke nya. Cuma malem itu ngga bisa berenang, karena ujan deres banget, jadilah kita karaoke aja sepanjang malam. Padahal besok pagi-pagi banget harus udah bersiap ke acaranya Cacay. Lagi-lagi aku lupa mengabadikan dalam bentuk foto, karna keasikan mengabadikan lewat stories Instagram. *hashtag kekinian* hahaha
Tapi kalo mau lihat-lihat villa nya, boleh langsung lihat di websitenya, klik disini. Bisa jadi referensi seandainya lagi liburan sekitar Cirebon atau Kuningan.
Besoknyaaaa! Sampai juga ke hari H yang dinanti-nanti. Pagi-pagi banget ciwi ciwi udah mulai bangun dan dandan. Karna acara resepsi dan akad nikahnya cuma beda 2 jam, jadi ya sekalian aja. Biar nanti ngga bolak-balik lagi. Sebenernya penginapan dan hotel tempat berlangsungnya acara, ngga jauh, cuma 3 menit jalan kaki, tapi tetep aja, biar praktis. 
Tumblr media
Tetep sebelum berangkat sempet photosoot dulu ini bocah-bocah. Yang ciwi ciwi justru ngga sempet foto-foto.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Diatas ini foto-foto pas Akad Nikah. Minim banget foto ramean, apalagi sama pengantin nya. Soalnya memang acaranya padet banget dan dikejer waktu buat resepsi. Untungnya kusempat foto bersama Cacay yang super duper cantik tak tertahankan sebelum ijab kabul dimulai. Itu foto yang tengah ceritanya lagi LIVE di Instagram, buat Alice dan Wik yang ngga bisa ikutan waktu itu karena yang satu di Ambon, yang satu di Makassar.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Nah kalo ini foto-foto pas resepsi. Sekarang baru nyesel kemarin ngga banyak foto-foto malah banyakan snapgram. PFT. Seperti biasa, Ciki dan Be ngewakilin kita semua ngehadiahin lagu buat Cay dan Mas Farhan. Dan seperti biasa juga, heboh nya ngga peduli orang sekitar. Sampe diliatin sama tamu-tamu undangan lainnya. Yang disuruh nyanyiin 1 lagu, eh malah nyanyiin 5 lagu. Suka ga sadar diri emang :(
Tapi semoga Cay dan Mas Farhan suka dan seneng yaaa!
“HAPPY WEDDING CAY DAN MAS FARHAN! Kita semua doain yang terbaik buat Cay dan Mas Farhan. Semoga bahagia selalu hingga maut memisahkan. Semoga dikaruniai buah hati yang sholeh sholehah, lembut hatinya kaya Ayah dan Ibunya, ngga kaya om tante AMC nya. wkwkwk. AAMIIN!!”
Sedikit tambahan. Pulang dari Kuningan nyempetin banget makan di Sate Maranggi Cibungur. Kalo ini sih emang aku yang request dari awal. Hukumnya wajib! ENA BANGET GA NGERTI LAGI GIMANA JELASIN ENA NYA!!!!!!! Surga dunia! Pulang Jakarta dengan hati senang dan perut kenyang. Kenyang banget!
Tumblr media
Hm, sebenernya perjalanan Jakarta Kuningan kemarin itu penuh dengan perjalanan kuliner sih. Banyak lagi makanan-makanan yang baik disengaja maupun tanpa disengaja masuk ke dalam saluran pencernaanku. Di Bekasi, sebelum nginep dirumah Ciki, kita masih sempet makan Bakmi Djowo favorit Ciki, aku dan Atid. Besokannya di Jakarta, makan di Kintan Buffet sama Arief (btw Arief juga pulang ke Jakarta loh! wkwk) yang mana ini merupakan keniqmatan HQQ lainnya, dan sempet makan ramen bareng Vita dan Fandut. LUAR BIASA KAN? Nyempetin banget mumpung lagi di Jakarta. HEHE
Sampai jumpa di jalan-jalan (makan-makan) berikutnyaaaaaa!
0 notes