Tumgik
dinijari · 4 years
Text
Jangan diacak-acak.
Minggu, 5 januari 2020.
Pukul 3 dini hari.
Mata masih on fire padahal nggak abis minum kopi. Lalu isi kepala riuhnya mendadak menuju satu sudut ingatan yang sudah setahun lebih aku kucilkan. Di sana aku tata rapi semua kenangan tentang satu laki-laki paling keras kepala nomer dua setelah aku. Tujuannya agar tidak berserakan kemana-mana dan mengganggu proses berjalannya kehidupan manusia yang ingin normal. Tapi seperti pasar malam, tiba-tiba pojok itu mengusik dengan banyak sekali kegaduhan yang sengaja atau tidak sengaja dibuat.
Waw.
Aduh.
Kegaduhan yang nggak bisa aku biarin gitu aja. Kegaduhan yang memancing aku dan emang akhirnya aku datang melihat kegaduhan itu. Ada satu layar, memutar perjalanan jauh dari rumah ke suatu tempat. Satu perempuan setengah dewasa, satu laki-laki yang sedang mencari tahu siapa dirinya berada dalam satu motor. Di atas motor, pedagang jagung bakar pinggir jalan, cuaca puncak yang dingin dan menyelipkan kedua tangan ke dalam saku jaket nggak mungkin dilewatkan gitu aja. Berdua bahagia dengan sadar dan tidak dalam tekanan apapun.
👦: udah seneng belum?"
👧: ehehe udah"
Perempuan yang kepalanya lebih keras dari batu simbahe itu disihir menjadi princess selama 24 jam. Menghabiskan uang hasil kerja orang lain dalam waktu 1 malam emang sungguh amat sangat membahagiakan ya.
Ehehe.
👧:aku minggu ini nggak jadi pulang, nggak dapat izin dari kepsek"
👦:beneran nggak pulang?yauda deh"
👧:—tiba-tiba video call lagi dalam kereta"
👦: hemmm.
Pengin buat surprise tapi nggak jago-jago amat emang udah jadi identitas resmi hubungan yang dibina dari zaman sekolah dasar ini. Dari SD udah cinta-cintaan astaghfirullah.
Mantap.
👦: mau kado apa?"
👧: pengin sneakers tapi yang slip on"
👦: yaah tapi ini nggak ada nomer yang pas"
👧: yauda gapapa nanti-nanti aja belinya"
👦: terus kadonya?"
👧: gapapa gausah"
Iseng buka app chatting, ketahuan ada transaksi jual beli. Emang kadang ya, romantis sama bego bedanya nggak bisa diliat kasat mata.
Nggak terasa, layar perlahan redup. Aku sadar pemutaran udah selesai. Tapi aku belum juga beranjak dari sudut itu.
Aku cek semua bungkusan kenangan, masih rapi. Tak tersentuh sama sekali.
Ku ambil selembar kertas dan pulpen, kutulis pesan yang akan kutinggalkan untuk seseorang;
"Kalau suatu saat berkunjung kesini, tolong jangan diacak-acak. Nggak apa-apa mau bawa siapa aja, tapi tolong dikasih tau. Jangan diacak-acak.
D, sebagai inisial"
2 notes · View notes
dinijari · 5 years
Text
Brengsek bersama puisi; —mati menyenangkan.
—D, 2019
5 notes · View notes
dinijari · 5 years
Text
Ternyata, untuk aku.
Aku mengenal seorang laki-laki. Sedang bercengkrama dengan sunyi di atas meja, di dalam sebuah rumah, dengan ruangan yang begitu rapi.
Terlihat akrab sekali. Seperti sudah saling memahami.
Mungkin mereka sedang saling menceritakan tentang diri masing-masing. Lelaki dengan kisahnya, sunyi dengan senyapnya.
Lelaki itu baik sekali, diizinkannya aku berkunjung berkali-kali.
Sedang aku?
Aku angkuh dan keras kepala. Ku porak-porandakan ruangan yang sudah dirapikannya itu.
Berulang, berkali-kali. Dia hanya membalas dengan tatap yang dibubuhi senyum paling ikhlas.
Dengan congkak aku bertanya—kenapa tidak marah?
"Ruangan yang kurapikan ini memang untuk kamu. Kalau memang dengan merapikan kembali ruangan ini bisa buatmu datang untuk mengacak-acaknya lagi, aku senang. Barang kali kamu sadar, yang menjadi poin utamanya itu adalah—kembalimu—bukan tentang lelahku. Semua ini untuk kamu. Aku untuk kamu."
Itulah lelakiku, itulah dia.
0 notes
dinijari · 5 years
Text
Tubuh Yang Lekat Dalam Ingatan
Apa yang lebih baik daripada duduk di samping jendela menatap rinai hujan? Yaitu ketika kita berdua berlari kecil saling menutupi kepala lalu berteduh dan bercerita panjang.
Apa yang lebih nyaman daripada keramaian sebuah pesta? Yaitu duduk di sampingmu, tanpa sepatah kata. Kau bersandar di bahuku, kepalaku bersandar di kepalamu. Hati kita seimbang sehasta bahu.
Apa yang lebih menyenangkan daripada menyaksikan band kesayangan di depan mata? Yaitu duduk di satu meja yang sama denganmu, mendengarkan kau begitu antusias membicarakan tentang mimpi-mimpimu, tentang hal yang kau sukai, tentang gelak-gelak tawa lucu.
Apa yang lebih menyenangkan daripada pulang di keadaan jalan yang lengang? Yaitu menelusuri macet panjang, dan kau memeluk pinggangku di belakang. Menempelkan dagumu di bahuku. Dua tubuh begitu dekat menghempas segala ragu seakan berharap roda tak berjalan barang seujung kuku.
Apa yang lebih terasa begitu tenang ketimbang kesunyian? Yaitu memeluk tubuhmu. Mendekapmu erat-erat, mengikatmu kuat-kuat, mencium wangi tubuhmu di hidungku, mengalungkan erat tanganku di tubuh kecilmu.
 Bersamamu, saling diam dan begitu hening tak pernah jadi masalah. Bersamamu, perjalanan pulang kuharap menjadi begitu panjang. Bersamamu, mendengarkan tak kunjung menyentuh kata bosan. Bersamamu, hujan tak pernah terasa menyebalkan. Bersamamu, memeluk raga tak kusangka rasa-rasanya begitu nyaman.
  Begitulah.. Begitulah tentang dirimu di kepalaku.
Bacalah tulisan ini dan cobalah mengerti, Bahwa meskipun sekarang kita berdua bukanlah siapa-siapa, Namun di kepalaku, kau selalu sebesar itu. Kau terasa selekat itu.
799 notes · View notes
dinijari · 5 years
Text
“Waktu memisah-misahkan kita perihal siapa yang lebih dulu lupa, siapa yang lebih dulu cintanya kadaluarsa, siapa yang lebih dulu menemukan bahagia, dan siapa yang paling lama menyimpan luka.”
— (via mbeeer)
838 notes · View notes
dinijari · 5 years
Text
Sepulangnya ke Tumblr Lagi
Perpisahan Tumblr kemarin mirip seperti perpisahan karena restu orang tua. Bukan karena kemauan dari kedua belah pihak. Tiba-tiba dipaksa lepas, dan dia pergi jauh entah ke mana tak bisa dihubungi lagi.
Kita dibuat penasaran, dibuat kebingungan. Masalahnya, banyak yang belum tuntas, banyak tulisan yang belum disimpan, banyak karya-karya bahagia yang tak bisa lagi dijalani bersama. Banyak kenangan yang terpaksa dikubur tanpa dipendam. Ruang yang dulu penuh warna tiba-tiba berubah menjadi biru tua temaram. Beberapa kawan berbincang hilang tak bisa dihubungi. Tak ada lagi kabar-kabar yang bisa didengar.
Ketika sedang jatuh-jatuhnya, tak ada lagi tempat yang bisa mendengar dengan bebas. Becerita tanpa batas. Menjadi orang lain ketika benci akan diri sendiri. Melepaskan sisi yang selama ini selalu terpendam dalam-dalam. Setelah bertahun-tahun bersama, ternyata ditinggal tanpa pesan itu rasanya rindu setengah mati.
Perasaan itu masih sama. Masih tetap. 
Hingga kemudian datang berita bahagia. Dia kembali hadir dengan restu yang pada akhirnya sudah ada di tangan. Awal untuk memulai lagi, rasanya begitu canggung. Seperti sudah kenal lama, tapi terasa baru. Sesekali mulai menelusuri yang dulu-dulu, di mana kenangan pahit dan bahagia pernah ada di situ. Memaksa brangkas kenangan terhempas mengisi seluruh relung udara. Ada cerita di mana aku masih dengan seseorang, ada cerita di mana aku begitu kehilangan, ada foto-foto lucu, ada foto-foto sudut rumah yang aku reblog karena siapa tau suatu saat aku bisa mempunyai rumah seperti itu.
Ada beberapa foto yang aku kirim dan caption di bawahnya yang membuatku tertawa sedikit meski ada perasaan terluka. Kenangan-kenangan ketika aku masih bahagia dengan seseorang, yang kini aku baca dengan terluka karena sudah tak lagi bersama. Juga macam-macam bincang dengan teman-teman yang entah siapa namun terasa begitu akrab di kepala.
Lebih jauh lagi, aku melihat begitu banyak perkembangan dari aku yang dulu. Ternyata aku tak menyadari, ditinggalkanmu dulu, aku sudah seperti ini. Beberapa ada yang jadi jauh lebih dewasa, ada yang sudah menemukan bahagia, atau ada juga yang malah makin terluka– Berharap bisa kembali ke masa-masa awal ketika masih bisa berjumpa dengan biasa.
Namun pada akhirnya, di sinilah kita sekarang. Mau tidak mau. Dengan keadaan yang kita harapkan maupun yang tidak.
Jadi…
Selamat datang lagi, Tumblr.
Tolong jangan pergi lagi.
851 notes · View notes
dinijari · 6 years
Quote
Jika suatu saat jalan kita bersebrangan lagi, aku tak apa. Kuharap kita bisa bertemu tanpa gagu, bercanda lagi tanpa harus mengungkit luka yang sudah lalu. Gembira seperti bertemu dengan teman lama. Tak lagi berlomba siapa yang lebih dulu menemukan bahagia.
(via mbeeer)
2K notes · View notes
dinijari · 7 years
Photo
Tumblr media
Pernah aku bingung ingin memperjuangkan apa lagi, bertahan bagaimana lagi.
Pernah aku bosan sedemikiannya. Ragu akankah berdiam lebih lama atau mengambil langkah. 
Namun selalu ada yang menarikku kembali. 
Selalu ada yang membuatku mencintaimu sekali lagi, lebih dalam lagi.
Selalu ada yang membuatku menerimamu lagi, lebih banyak dari ini.
Selalu ada yang membuatku memaklumi segala celamu sekali lagi, lebih luas dari saat ini.
Selalu ada yang membuatku memaafkan segala khilafmu yang rasanya kau lakukan berulang kali, lebih sering dari kali ini.
#aksarannyta #renjana
591 notes · View notes
dinijari · 7 years
Photo
Tumblr media
aku boleh berharap memiliki pasangan dengan kriteria yang kusuka, namun tetap saja, sebaik-baik cara jatuh cinta adalah yang tanpa rencana. . aku ingat nasihat mama, mama bilang: ‘nak, kamu boleh memiliki kriteria akan seperti pasangan yang kamu mau, pesan mama hanya satu– yang seiman dan yang memiliki tanggung jawab, harus selalu kamu utamakan.’ . mama benar. . memilih pasangan hidup itu bukan hanya tentang– aku mencintaimu, kamu mencintaiku, cukup. kupikir, semakin bertambahnya usia, mempertahankan sebuah hubungan bukan hanya tentang cinta. . di dalam cinta, harus ada kekuatan doa dan rasa tanggung satu sama lainnya. cinta bagiku lebih dari sekadar rasa nyaman. sungguh, aku tidak ingin mencintai seseorang bukan hanya karena dengannya aku selalu merasa nyaman. alasannya? 365 hari yang berulang, tidak mungkin dalam sebuah hubungan selalu dihadapkan pada keadaan yang nyaman dan baik-baik saja. itu sebabnya, aku ingin tetap mencintai seseorang, dalam segala keadaan, bahkan termasuk ketika kita sedang tak saling nyaman. . membahasakan cinta dalam bahasa doa, itu benar. jika tanpa melibatkan Tuhan, mencintai seseorang hanya akan menjadi kegelisahan yang panjang. . usiaku tidak lagi remaja, mendewasa dalam cinta, kupikir tidak ada salahnya. aku sudah tidak lagi pantas mengatakan cinta, jika itu hanya untuk rasa suka yang tidak ada tujuannya. . jika hari ini aku boleh jatuh cinta, aku hanya berdoa satu hal saja– semoga, Tuhan hanya menjatuhcintakan aku kepada laki-laki, yang kelak untuk memandangnya saja; aku halal dan berhak. . Tuhan yang mahabaik, aku tidak meminta pasangan yang sempurna, yang kubutuhkan– siapa pun, yang tepat dan terbaik. ☺️
660 notes · View notes
dinijari · 7 years
Quote
Aku senang kau kini telah menemukan seseorang. Kini kulihat sering sekali kebahagiaan itu kau tunjukkan di tempat-tempat yang ada aku di dalamnya. Mau turut bahagia tapi entah rasanya susah sekali. Ya mungkin memang ini salahku. Tapi seperti inilah aku. Aku yang kau kenal. Yang lebih memilih menunggu ketimbang mencari orang baru sepertimu.Bahagialah lebih dulu. Aku menyusul.
(via mbeeer)
:)
1K notes · View notes
dinijari · 7 years
Quote
Masih banyak yang belum selesai. Masih banyak rencana-rencana yang belum tercapai. Masih begitu banyak tempat-tempat yang belum kita datangi. Masih terlalu sedikit makanan-makanan yang kita cicipi. Masih terlalu sedikit malam yang kita singgahi.Alih-alih menuntaskan;  Kau, adalah hati yang belum usai namun dipaksa selesai
(via mbeeer)
2K notes · View notes
dinijari · 7 years
Text
Kelak, saat kau jauh dari rumah. Kau akan rindu suara cempreng ibu yang mengomelimu yang telat makan. Kau akan rindu petuah dan marah ayah saat kau lalai beribadah. Kau akan rindu suasana rumah yang tak pernah kau temukan di mana pun kau berada. Kau akan merindukan segalanya; adegan-adegan sedari kecil hingga kau tumbuh sampai pada tahap ini di sana.
Waktu dan perasaan sudah dewasa mungkin akan membuatmu merasa hebat. Hidup dan perjalanan yang kau tempuh akan membuatmu merasa kuat. Tapi rindu orangtua mana yang bisa kau dapatkan di mata orang lain? Sedih orangtua mana yang bisa kau rasakan di pelukan orang lain? Tak ada satu tetes air pun yang persis sama dengan air yang dipanaskan ibu; meski dengan tungku api, meski dengan membakar daun kering. Asap-asap itu telah menjelma larut dalam darahmu.
Kelak, saat semua perjalanan terasa semakin jauh. Saat tahap jenjang yang kau tempuh terasa semakin tinggi. Kau akan dihampiri perasaan aneh; kau merasa kau bukan siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa. Kau hanya ingin satu hal, menenangkan debar dadamu, menenangkan hampa pikiranmu, lalu menyandarkan diri di pelukan ibu sembari mendengar nasihat yang sudah berulang-ulang disampaikan ayahmu.
Jangan lupa berkabar meski jauh. Sebab rindu yang sama bisa tak datang di lain waktu dengan cara yang utuh.
–boycandra
2K notes · View notes
dinijari · 7 years
Photo
Tumblr media
Semoga semesta mendukung. Ketika aku berpendapat bahwa Tuhan ciptakan mawar nyala memerah, agar saat aku jatuh cinta ku tak harus menjadi sastrawati terlebih dulu. —D, sebagai yang merindukan.
0 notes
dinijari · 7 years
Text
:)
Bintang Kecil
Kau sadarkan? Bahwa kau ini hanya sebatas dicari ketika ia sepi. Diperhatikan ketika ia sedang bosan.
Kau bahagia karena ia membalas chat-mu. Juga senyum yang ia tunjukkan kepadamu kau anggap sebagai pertanda untuk maju. Lantas sekarang kau mulai mencari lebih dalam tentang hidupnya. Semakin sering namanya keluar dari mulutmu di tiap percakapanmu dengan teman-teman. Ia kerap hadir dalam mimpi malammu. Tiap kau ajak keluar, ia selalu ada waktu. Dan bahkan ia terlihat manja ketika bersamamu.
Kau bahagia. Merasa pada akhirnya doa-doa malammu tentang namanya terjawab dengan lantang.
Sebelum kemudian; Kau ditinggalkan tanpa pikir panjang ketika tiba-tiba mantannya kembali datang.
1K notes · View notes
dinijari · 7 years
Photo
Tumblr media
Sebuah telat yang amat
1 note · View note
dinijari · 7 years
Quote
Aku menikmati cerita kita. Yang aku benci hanya bagian dimana, ternyata yang kau istimewakan bukan cuma aku.
1 note · View note
dinijari · 7 years
Text
Kita dan Segala Akan-akan yang Aku Angan-angankan
Kamu sepertinya sudah maklum dengan aku yang suka sekali berangan-angan. Terjatuh karena tidak sampai, namun seketika bangkit kembali dengan impian baru lagi. Sakit, sembuh, terluka, membaik, kamu tahu aku sudah terbiasa untuk itu semua. Jadi tidak masalah kan, jika kita dan segala akan-akan selau aku angan-angankan?
Kita akan selalu memahami di segala keaadaan, jika saja sulit semoga hati kita tidak membatu untuk berusaha menyamai apa yang sempat tak sepaham.
Kita akan meleburkan amarah dalam lirih-lirih maaf, jika saja tak mempan peluk erat bisa menjadi suatu solusi; membuat detak jantung yang cepat menjadi seirama kembali.
Kita akan menjaga langkah kaki untuk sama-sama mengayun, jika saja ada yang mendahului semoga tidak lupa bagaimana cara menanti, apabila ada yang terhenti semoga kita bisa saling menyemangati; berjalan kembali, beranjak bersama lagi.
Kita akan memenuhi hari dengan kebahagiaan, jika luput satu hari semoga Tuhan tambahkan lagi satu hari untuk kita membayar hari bahagia yang pernah hilang.
Kita akan mengerti satu sama lain, apabila terjadi suatu kesalahan semoga ada yang mampu mengalah, entah egomu atau egoku yang harus diredam semoga saja kita tidak terlampau keras dalam merelakan.
Kita akan sama-sama berjuang, jika saja ada yang menyerah semoga bertahan sekali lagi selalu menjadi suatu pertimbangan.
Kita akan mencapai angan-angan yang kita ingin-inginkan kini.
Kita akan saling mencintai saat ini, bertambah lagi esok hari, sampai kita lupa bagaimana caranya berhenti.
408 notes · View notes