Tumgik
gakusahkeponon-blog · 7 years
Text
Pasrah, lol
Ya sudah, lebih baik saya ganti tumblr saja.
3 notes · View notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Text
Permintaan Pagi Ini
Tolong, ketika kamu membenci diri ini, tak perlu mampir ke tumblr ini jika tulisanku membuat keki dan merasa tersindir, dan yang kutakutkan kamu tak paham dengan maksud tulisanku.
Jadi, jangan berusaha mampir atau ingin tahu tentang tulisanku apalagi kehidupanku, itu akan membuat Setan merasa senang dengan rasa kebencianmu. Sudah mengerti?
Nyatanya, kamu memang tidak paham dengan tulisanku (apalagi aku 😑).
Berusahalah untuk tidak mampir ke berbagai social media yang aku miliki. Allaah Maha Mengetahui, Segalanya.
Karena aku tidak ingin berurusan dengan manusia yang sudah membenciku. Karena itu membuang waktu dan biarkan diriku memperbaiki diri supaya tidak dianggap sebagai pencitraan.
Supaya diri ini tak semakin bobrok dan bisa lebih baik seperti dirimu, ya.
Tolong dipahami, jangan selalu menuruti Syaitan.
Jika membenci bagimu menguntungkanmu, dan membenci bagiku sangat merugikan.
Aku sadar, karena aku hanya manusia bobrok. Yang tak pantas membenci sesama ciptaanNya, tapi aku bukanlah manusia yang sok suci dengan tulisan ini yang mungkin dianggap pencitraan ataupun kamuflase. (jika kamu menganggap demikian, cobalah kamu tanya pada dirimu, iykwim).
Allaah Maha Mengetahui, Segalanya. Niat baik dan buruk hambanya. Biarkan Allaah yang mengetahui semuanya.
Muhasabah diri, jadilah manusia yang bisa tanpa membenci orang lain walaupun itu susah.
Karena saat meninggal nanti, bukan seberapa banyak orang yang kamu benci, bukan seberapa banyak kamu ingin membalaskan dendam yang dihisab.
Jadilah manusia yang selalu memaafkan kesalahan orang lain walaupun ia membuat sayatan yang dalam pada dirimu, dan jangan pernah menjadi manusia yang gengsi untuk meminta maaf, karena tidak memungkiri manusia tersebut juga berbuat salah. Ketika manusia menuruti gengsinya, yang ditakutkan ia akan menjadi manusia yang angkuh dan sombong, naudzubillaah.
Kenapa diri ini mudah mengetik hal seperti ini seolah-olah diri ini sudah mengalaminya.
Memang, aku sudah mengalami hal demikian, ketika diri ini susah memaafkan kesalahan seseorang yang membuat luka terdalam dan trauma hingga sekarang, ketika diri ini tak bisa memaafkan, sama sekali tak ingin memaafkan hingga diri ini sangat murka. (bukan dengan seorang "perempuan"/kamu!)
Tapi, apalah daya ini jika kuturuti hawa nafsu syaitan.
Intinya, jika kamu bisa bertanya pada dirimu sendiri, seberapa banyak dirimu merugikan diri sendiri, in syaa Allaah kamu akan mengerti.
Tulisan ini bukan ditujukan hanya untuk kamu saja, tapi jika tidak paham dengan tulisanku dan kamu merasa bertambah keki dan benci, "coba tanyakan pada dirimu sendiri".
2 notes · View notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Text
Sepagi ini, saya menulis hal yang tak penting. Bersyukur, masih bisa diberi nikmat untuk melakukan perbaikan pada diri ini supaya tak menjadi manusia yang selalu bobrok.
Bersyukur, masih bisa melihat anak bangun tepat saat adzan subuh berkumandang, lalu menyusuinya dan melihat ia tertidur pulas.
Bersyukur, masih bisa melihat senyuman ibu yang tulus, tawa ibu saat bermain dengan anakku.
Alhamdulillaah... Allaah swt masih beri kesempatan pada diri yang bobrok ini untuk bersyukur.
Bersyukur Allaah telah memberimu orang-orang yang menyayangimu maupun membencimu.
Syukuri apapun yang Allaah swt berikan pada kehidupan ini.
Alhamdulillaah... Alhamdulillaah... ❤❤
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Text
Salah satu tujuan pernikahan ialah "Memperoleh Keturunan". Salah satu tujuan dasar dari sebuah pernikahan adalah memperoleh keturunan. Dengan memiliki keturunan, merupakan jalan untuk kelanjutan generasi manusia di bumi ini. Bahkan Rasulullah pun menuntunkan kepada kita agar menikahi perempuan yang memiliki kasih sayang dan bisa melahirkan banyak keturunan.  Rasulullah SAW bersabda: “Nikahilah wanita-wanita yang bersifat penyayang dan subur (banyak anak), karena aku akan berbangga-bangga dengan (jumlah) kalian dihadapan umat-umat lainnya kelak pada hari qiyamat.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, At Thabrany dan dishahihkan oleh Al Albany). (sumber : www.ensiklopedimuslim.com)
Jadi, ketika ada orang yang beranggapan lo hamil duluan, atau anggapan jelek, senyumin saja.
Kayak saya, banyak yang beranggapan saya bisa cepat diberi momongan karena hamil duluan. Saya nikah yang terkesan mendadak pun dikira hamil duluan. Padahal, memang ada alasan "kenapa sih, saya harus nikah yang terkesan mendadak".
Satu bulan seusai pernikahan, saya hamil dikira hamil duluan, padahal kalau mereka mempelajari cara menghitung usia kehamilan, pasti tahu.
Karena memang saya pribadi tidak menunda-nunda untuk mempunyai keturunan. Dan memang kebetulan, keesokan hari setelah saya menikah, saya kedatangan haid, jadi dari situ saya bisa menghitung "tanggal berapa sih, masa subur saya".
Karena saya banyak belajar saat bekerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak dulu, pokoknya.... apa yang dokter terangkan ke pasien, saya dengerin betul-betul, terutama bagi mereka yang program ingin punya anak.
So, kalau ada orang yang nyinyir "lo hamil duluan", doain saja supaya mulut dan pikirannya tidak selalu su'udzan.
Nanti kalo yang nyinyirin susah diberi keturunan, gimana?
Allaah itu tidak tidur, TIDAK!!! Makanya, selalu Husnudzon kepada orang lain. Jangan nurutin setan terus!!
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
1 note · View note
gakusahkeponon-blog · 7 years
Text
Dia sudah aku anggap kayak adik sendiri kok.
Eh, itu mantanku *etaterangkanlah
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Kamu bisa saja menolak orang-orang baik yang berniat baik kepadamu. Tapi, kamu tidak bisa menolak kebaikannya. Pada doanya yang tulus untukmu, pada niat baiknya yang lahir dari keberaniannya, pada kebaikan-kebaikan lain yang ia berikan untukmu. Kamu bisa menolak orangnya, tapi tidak kebaikannya. Kebaikannya (insyaAllah) akan tetap tercatat dan kamu tidak bisa menghapusnya begitu saja.
1K notes · View notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Quote
Bersyukurlah karena nilai diri kita diukur dari proses, bukan hanya dari hasil. Bahkan baru memulai niat, kita sudah mendapatkan nilai kebaikannya. Bahkan saat kita ‘dihentikan’ saat menjalani proses, nilai kebaikan itu tidak serta merta lenyap meski belum tahu bagaimana hasil akhirnya. Untuk itu, jalani perjalanan ini sebaik mungkin. Karena bisa jadi memang sebelum sampai tujuan, Dia menghentikan perjalanan ini. Memanggil kita tiba-tiba.
Sebab kematian tidak menunggu apapun.
Kurniawan Gunadi
(via kurniawangunadi)
2K notes · View notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Quote
Gak malu ya, pake jilbab tapi pake celana ketat? Kan bisa make rok.
Tadi ketemu Gilang dan disindir ini berkali-kali, belum lagi soal rambut gua yang keluar-keluar meski gua udah make daleman (gua juga gangerti kenapa bisa gua se-brutal itu).
Padahal, padahal nihya, gua tuh tadi make celana jins biasa kaga ngetat, dan gua make outer kayak gamis sampe hampir nyeret. Kalo gua jalan emang si keliatan gua make celana jins.. Tapikan tapikan… Oke maksa bela diri._.
Gua malu sih sejujurnya. Meski Gilang itu bukan berasal dari keluarga yang agamanya pol banget, tapi dia selalu ngingetin gua soal penampilan. Dia gak segan negur gua depan banyak orang. Eh guanya batu he he he he.
Gatau kenapa tapi tadi dia negur ngena banget. Mungkin karena bahasanya nohok tapi bener HAHAHA.
Gua jadi mau buang buangin celana jins gua dan adek gua. Iya, celana jins adek gua juga mesti disingkirkan sebab kadang dia ngasih pakaiannya yang udah gamuat ke gua hem.
Hem. Hem. Hem. Kapan ya hem. Hem.
(via bumiitubulat)
23 notes · View notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Quote
Mulut diletakkan di muka, supaya tak berbicara dibalik punggung orang.
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Tanya saja ke teman yang sedang benar-benar bermuhasabah diri. Kembali lagi, wallahu a'lam. Apa yang dilakukan didunia ini, akan dipertanggungjawabkan. Manusia memang butuh uang untuk membeli beras, minyak, dsb. Alangkah baiknya cara tersebut dengan cara yang baik. Saya juga pernah kok, mengikuti hal seperti itu, dan alhamdulillaah saya diingatkan. Allaah mah baik ❤
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Quote
Curang kok bangga?
jlebb!!
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Quote
Akan ada titik dimana setiap orang terbentur antara perasaan dan kenyataan. Apa yang ia rasakan, berbeda dengan kenyataan. Seiring waktu, saat usia bertambah, kau akan semakin mengerti bahwa menuruti perasaan bukanlah hal yang selamanya tepat. Seperti perasaanmu kepadanya? Kenyataannya mungkin bertolak belakang dan upayamu untuk menuruti perasaanmu selalu membuahkan kekhawatiran
kurniawangunadi
(via kurniawangunadi)
3K notes · View notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Audio
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Quote
Mau nanya dong, kalau ikutan lomba dengan ketentuan hasil like terbanyak bisa menang, tapi kalau kita pakai kek autolike alias penambah like terbanyak biar menang dan melebihi like orang lain, boleh tidak ya? Padahal disitu memang tidak dituliskan "like tidak boleh dari hasil autolike dsb". Apa itu termasuk curang? Gue mikirnya, kasihan kan orang yang ikut lomba dengan jujur tapi dicurangi sama orang yang seperti itu? Terus, hadiah tersebut halal atau haram ya?
Gue bingung, serius! Ada yang bisa jawab? Plis, terangkanlaaaah
0 notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Text
RTM : Belum Ada Apa-Apanya
Beberapa minggu belakangan ini. Saya dihubungi beberapa teman, teman sepermainan zaman berjuang dulu, termasuk ketika zaman masih single. Kami berdiskusi tentang sesuatu yang dulu hanya ada dalam angan-angan kami, yaitu rumah. Rumah dalam makna yang sebenarnya, bangunan fisik dari tumpukan batu bata, ada gentingnya, ada lantainya, ada pintunya. Rumah.
Rumah itu mahal, itu dalam ukuran kantong kami. Apalagi sebagai rumah tangga muda. Bekerja selepas kuliah juga belum lama. Juga tidak mendapatkan rezeki dibelikan rumah oleh orang tua, itu artinya kami harus berjuang untuk itu. Mulai dari diskusi, dimana lokasi yang tepat untuk membangun rumah yang ternyata urusannya tidak sekedar membeli rumah. Ada banyak pertimbangan, selain harga, tentunya adalah lingkungan. Bagaimana cara membayarnya, karena kami tidak punya uang tunai sebanyak itu ditengah-tengah kami ingin menghindari riba dari jual beli. Banyak sekali diskusi yang menarik, terutama tentang berbagi informasi hunian yang sedang dibangun.
Dan kami sadar, kami harus berjuang untuk itu. Mungkin bisa cepat, mungkin juga bisa bertahun. Pada intinya sama, kami harus berjuang dan memperjuangkannya. Itu akan menjadi rumah untuk keluarga, tumbuhnya buah hati, juga tumbuhnya peradaban.
* * * *
Bapak dan Ibu pernah bercerita tentang usaha mereka untuk membangun rumah. Rumah itu dibangun pada tahun 1989 di atas tanah warisan dari simbah. Foto rumah saat itu masih ada, lantainya masih berupa tanah, dindingnya masih terlihat tumpukan batunya, belum ada cukup uang untuk membeli semennya. Ubin rumah baru dipasang sekitar 6 tahun kemudian, untuk membuatnya jadi lantai keramik seperti saat ini, butuh waktu hampir 17 tahun sejak rumah itu pertama kali dibangun. Dulu, sewaktu kecil, kamar mandinya hanya berupa tumpukan batu bata yang disusun dengan tanah, bukan semen. Sumurnya tentu saja sumur gali, bukan sumur pompa seperti sekarang.
Rumah itu, meski bentuknya tidak semanis rumah-rumah yang tergambar di internet. Tapi, setiap sudut ceritanya sangat manis. Saya masih ingat dulu, ruang makan yang kami gunakan sekarang, dulu adalah kandang ayam. Kini menjelma menjadi ruang shalat, ruang makan, dengan lantai keramik.
Butuh bertahun-tahun. Dan barangkali kalau kita berbicara tentang rumah, kita perlu bertanya kepada orang tua kita masing-masing, bagaimana beliau berjuang untuk membangunnya.
* * * * Dan perjuanganku memang belum ada apa-apanya. Seringkali saya bercerita kepada istri saya bahwa nanti rumah yang ada sekarang akan dibuat seperti ini dan seperti itu. Saya tahu, perkataan itu menuntut perjuangan. Dan saya siap memperjuangkannya.
Kami tidak tiba-tiba mendapatkan segala sesuatu, karena memang orang tua kami tidak memberikannya. Sebagai keluarga muda, kami berjuang untuk membangun itu dari awal. Sebagian teman kami mengontrak sepetak rumah kecil, ada yang sudah mulai mencicil, ada yang sedang mencari informasi. Sungguh, perjuangan ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan perjuangan orang tua. Dan demi mengetahui hal itu, saya justru semakin bersemangat memperjuangkannya.
©kurniawangunadi | #rtm | 12 agustus 2017
483 notes · View notes
gakusahkeponon-blog · 7 years
Text
Ketika Hujan Turun
Hujan. Aku suka hujan. Setiap kali hujan turun, aku selalu membuka jendela lebar-lebar agar bau tanah kering dan dingin hawanya masuk ke dalam. Biar bisa aku nikmati. Tapi hari ini hujan terasa begitu dingin dan basah. Begitu berisik dan menggaduh. Mendadak aku takut, jendelaku yang terbuat dari kayu itu lapuk oleh percikan airnya.
Maka kututup jendela itu. Dan belajar puas menikmati hujan dari kehangatan dan ketenagan ruang kamar saat jendela itu tertutup dan terbatas dari suara hujan yang sekarang hanya samar-samar terdengar.
14 notes · View notes