Tumgik
hendarti · 6 years
Text
Game Iseng ala Nai
Kalau udah nyemplung kedalam dunia perQur’anan, dawuh ustadzah saya, mau tidak mau semua sisi kehidupan kita bisa diukur dari kualitas Qur’an kita. Seberapa kita rajin nderes Qur’an kita, seberapa dekat kita dengan Qur’an kita, sebesar itulah ukuran ‘kesejahteraan hidup’ kita setiap jengkal waktunya. Maka, apa-apa selalu dihubungin Qur’an. Jadi, saya berinisiatif menerapkan beberapa game iseng ini.
1. After-before
Kalau saya sedang merasa punya banyak banget masalah. Mulai dari masalah sepele seperti malas nyuci baju sampai masalah yang saya anggap pelik seperti menghadapi dosen yang superduper menyusahkan. Dan saya bingung harus memulai dari mana, bingung harus menyelesaikan yang mana dulu, dan nggak menemukan solusi-solusinya. Biasanya yang saya lakukan adalah ngaji. Ya ngaji aja pokoknya.
Pertama, saya tulis dulu semua masalah dalam satu kertas. Semuanya tanpa terkecuali. Judulnya saya tulis “sebelum mengaji”. Setelah semua  saya tulis, saya duduk pada satu tempat yang sekiranya menenangkan dan tak ada gangguan. Saya nderes, membaca Qur’an selelah-lelahnya. Biasanya saya melakukan ini hingga tiga hari berturut-turut. Setelah tiga hari, saya membaca kembali masalah-masalah saya yang belum menemukan solusi tersebut, kemudian saya berpikir sejenak. Hingga saya menemukan ilham-ilham keputusan dan solusi terbaik untuk setiap masalah yang saya tulis itu. Saya menyiapkan satu kertas lagi dengan judul “setelah mengaji”. Maka, saya menemukan solusi dan menuliskannya. Tentu saja dengan keyakinan bahwa mengaji adalah salah satu solusi agar masalah terselesaikan. Tujuannya biar kita paham bahwa garis takdir semua yang nentuin Allah sekeras apapun kita berusaha. Kalau udah maksimalin ikhtiar ngrasa hasil ndak maksimal, mungkin kurang berserah sama yang nentuin takdir. Kurang ngaji.
2. Khataman 30 juz ketika ultah
Kalau saya lagi ulang tahun, biasanya dua bulan atau sebulan sebelum ultah, saya biasanya mengadakan khataman 30 juz binnadzor untuk diri saya sendiri. Harus khatam sebelum hari ulang tahun saya tiba. Kalau tidak, mau tidak mau, setelah ultah dibaca lagi dari awal hingga khatam :| Tujuannya biar berkah aja sih. Hahaha.
3. Nderes Challange
Kalau saya sudah mulai down ngaji, biasanya saya mengajak dan menantang temen-temen sederesan saya untuk  lama-lamaan nderes Qur’an. Misalnya dari  jam 7 pagi hingga jam 11 pagi, kita harus nderes Qur’annya. Syaratnya, tidak boleh bicara dan tidak boleh ngantuk. Sekali bicara atau ngantuk, akan dikenakan kartu kuning. Siapa yang bertahan hingga akhir dan kartu kuningnya paling sedikit, dialah pemenangnya. Yang berhasil bertahan, dia yang jadi the queen seharian. Maksudnya kalau pemenang mau nyuci bajunya, yang kalah nanti bantuin, atau pas makan yang kalah ngambilin makanan yang menang. Dan sebagainya dan sebagainya. Tujuannya biar tertantang, biar semangat nderes lagi. Kalau ndak gini kadang ndak semangat ngaji, sih. :3
4. Sambung ayat.
Kalau yang satu ini, pertama-tama kita harus nentuin dulu juz berapa/ surat apa yang bakal dijadikan sambung ayat. Misalnya, suroh Qof. Berarti kita nderes dulu suroh Qof tersebut. Setelah itu barulah dimuroja’ah gantian satu ayat satu ayat. Tujuannya biar ndak ngantuk kalau gantian-gantian gitu. :D
149 notes · View notes
hendarti · 6 years
Quote
Kebaikan-kebaikan kita haruslah seperti gula yang larut dalam minuman. Ada, namun tidak nampak, namun tetap terasa, dan memiliki pengaruh besar.
(via choqi-isyraqi)
829 notes · View notes
hendarti · 6 years
Quote
Kebaikan-kebaikan kita haruslah seperti gula yang larut dalam minuman. Ada, namun tidak nampak, namun tetap terasa, dan memiliki pengaruh besar.
(via choqi-isyraqi)
829 notes · View notes
hendarti · 7 years
Text
MENJADI AYAH HEBAT (BELAJAR DARI NABI IBRAHIM) by : bendri jaisyurrahman (twitter/IG : @ajobendri) 1. Tersebutlah tokoh pengasuhan dalam Alquran. Dimana keluarganya ditinggikan atas seluruh insan (3:33). Dialah ibrahim, ayah teladan 2. Di tengah kesibukan sebagai nabi, tetap peduli terhadap anak istri. Meneruskan iman dari generasi ke generasi 3. Meski pulang setahun sekali, bukan berarti jadi ayah yg tak peduli. Urusan mengasuh anak tetap dilakoni. Terbukti 2 dari 12 anaknya adalah nabi 4. Dialah Abu al anbiya. Seluruh keturunannya menjadi manusia mulia. Hingga kita perlu belajar kepadanya bagaimana seharusnya menjadi orangtua 5. Dari ishaq anaknya, lahirlah sosok ya'qub hingga yusuf yg mempesona. Dari ismail buah hati tercinta, berabad-abad kemudian lahirlah Muhammad, manusia termulia 6. Untuk bisa mencetak anak semulia Ismail, maka belajarlah menjadi orang tua sekualitas ibrahim. Mengasuh anak harus terampil tak bisa sim salabim 7. Ibrahim memberikan bukti, bahwa tanggung jawab ayah bukan sekedar mencari sesuap nasi. Tapi juga peduli dalam mengasuh anak bersama istri 8. Ibu memang madrasah pertama seorang anak dan ayah adalah kepala sekolahnya. Maka jadilah ayah kepala sekolah bukan penjaga sekolah 9. Kepala sekolah tugasnya menyamankan sekolah. Inilah yang dilakukan ibrahim saat mula-mula mencari tempat tinggal bagi keluarganya (14:35) 10. Jika sekolah nyaman, maka siswa pun belajar dengan fun. Itulah kenapa suami harus bisa nyamankan istri agar ia bisa asuh anak dengan suka hati 11. Sebagai kepala sekolah, ibrahim punya visi misi (14:35-37). Hajar sebagai ibu jalankan tugas sesuai juklak tanpa merasa ragu 12. Saat kembali ke rumah, Ibrahim total jalankan misi mengasuh. Anak sering diajak ngobrol seraya jwa hadir secara utuh 13. Perintah Allah disampaikan secara santun. Anak menerimanya tidak dengan manyun. Taat dalam kondisi apapun (37:102) 14. Anak yang tak pernah diajak bicara, taat karena terpaksa. Saat lepas dari orang tua merasa merdeka. Langgar agama tak takut dosa 15. ‘Bagaimana pendapatmu nak?’ Inilah kalimat sakti seorang ayah, yang hargai anaknya. Meski anak masih belia tetap punya hak untuk ditanya 16. Ayah hebat Ibrahim, cari tempat tinggal tidak main-main. Lebih memilih jauh di ujung berung asal dekat dengan masjid tempat bernaung (14:37) 17. Sebab, jika anak terbiasa bermain dekat masjid, jiwanya dekat dengan Allah Al Majid. Jika dekat dengan mall atau pasar, syahwatnya makin liar 18. Maka, jangan sembarang cari tempat tinggal. Karena jika tidak, rencana pengasuhan sebaik apapun berpotensi gagal 19. Akhlaq Ibrahim juga jadi teladan. Tak berbeda apa yang dikerjakan dengan yang dikatakan. Sebelum mengajar anak, ia memulai duluan (14:40-41) 20. Anak belajar dari apa yang dilihat ketimbang apa yg didengar. Lisan menyuruh untuk sholat namun kadang ayah sendiri suka melanggar 21. Terakhir, saat jauh terpisah dari ananda tak pernah alpa merangkai doa. Anak terikat hatinya sebab dijaga oleh Allah Penguasa Semesta 22. Ibrahim merangkai doa dari negeri sebrang. Berharap iman dalam jiwa anak tak pernah hilang. Inilah sosok ayah penyayang 23. Jika jarak telah memisahkan, biarkan doa yg menyatukan. Sebab doa senjata orang beriman. Inilah rahasia kesuksesan ayah teladan 24. Maka tak ada alasan karena sibuk bekerja, abai dalam urusan rumah tangga. Justru lelaki mulia diukur dari kemanfaatan di dalam keluarga 25. Mari belajar jadi ayah hebat dari Ibrahim agar lahir generasi sekualitas ismail. Jika peran ayah minim, bagaimana mungkin negeri kita berhasil? 26. Ini sekedar bahan renungan. Tak ada maksud untuk menyalahkan. Jika salah mohon dimaafkan. Silahkan share jika berkenan.
Salam
(bendri jaisyurrahman)
288 notes · View notes
hendarti · 7 years
Text
Bekal bangetttt
Ketika Anak Bertanya Tentang Allah
Allah itu Siapa?
Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar.
Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe).
Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya…
Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?”
Jawablah:
“Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
Tanya 2: “Bu, bentuk Allah itu seperti apa?”
Jangan jawab begini:
“Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu….” karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.
Jawablah begini:
“Adek tahu ���kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ ١١)
[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11) [baca juga Melihat Tuhan]
Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?“
Jangan jawab begini:
Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Jawaban bahwa Allah itu gaib semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini. Al-Hadid 57) : 3
هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.
Apalagi jika kita menggunakan diksi pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.
Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma Nama)-dan Af’al Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad SAW. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.
[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17) {ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam}
Jawablah begini:
“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?” Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris) “Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagaimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya ‘kan?!”
Atau bisa juga beri jawaban: “Adek, lihat langit yang luas dan ‘besar’ itu ‘kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit ‘kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar.”
Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan “Melihat Tuhan”. Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek ‘kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu?
Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. “Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara.”
Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?”
Jangan jawab begini:
“Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy.”
Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah…berarti prinsip “Allahu Akbar” itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar]
ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ‌ۚ Dia bersemayam di atas ’Arsy. <– Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.
Juga jangan jawab begini: “Nak, Allah itu ada di mana-mana.” Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.
Jawablah begini:
“Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.” [baca juga Mulai Saat Ini Jangan Sebut-sebut Lagi Yang Di Atas]
“Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” Hadis)
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat.(Q.S. Al-Baqarah 2) : 186)
وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ‌ۚ Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)
وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah 2) : 115)
“Allah sering lho bicara sama kita..misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)
Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?”
Jangan jawab begini:
“Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga.”
Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,”Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!”
“Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya.” (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
Jawablah begini:
“Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.
Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6) [baca juga Mengapa Allah Menciptakan Makhluk?]
Katakan juga pada anak:
“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?!” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
“Kenapa, Bu?”
“Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu.”
Sumber: Anak Islami
1K notes · View notes
hendarti · 7 years
Quote
Ada hal-hal yang sebenarnya lebih mudah untuk kamu dapatkan tapi kamu enggan untuk mengambilnya menjadi milikmu. Dan sebaliknya, ada hal yang begitu sulit untuk kamu dapatkan tapi kamu mau bersusah payah untuk menjadikannya milikmu. Padahal bisa jadi sesuatu yang bisa dengan mudah kamu dapatkan belum tentu tidak berharga :)
Pernah mengalami? Seperti tatkala ada seseorang yang kita kenal, ia menyukai kita dan ia bisa menerima kita apa adanya. Tapi kita tidak memiliki perasaan sama sekali kepadanya. Sehingga kita lebih sering mengejar orang lain yang lebih sulit kita dapatkan dan belum tentu juga menjadi milik kita.
Tantangan. Kita suka tantangan. Ada perasaan menang dan bangga saat kita berhasil memenangkan sesuatu.
Hanya saja, di dunia ini banyak hal yang berjalan tidak seperti prasangka kita. Yang sulit kita dapatkan, bisa jadi berharga bisa jadi juga tidak. Begitupun dengan hal-hal yang mudah kita dapatkan, belum tentu hal itu tidak berharga. Bisa jadi hal yang mudah itulah yang amat berharga.
Seperti tatkala kita berjuang untuk sesuatu. Dan kemudahan-kemudahan yang kita dapatkan berkat doa dari kedua orang tua kita. Dan hal-hal yang terasa mudah kita dapatkan itu, adalah sesuatu yang amat berharga bukan? Sesuatu yang membahagiakan, sesuatu yang memang menjadi keberkahan untukmu.
Coba lihat sekeliling, barangkali kamu menemukan hal-hal berharga yang bisa dengan mudah kamu raih :)
Yogyakarta, 12 September 2017 | ©kurniawangunadi
(via kurniawangunadi)
kok ya ngena banget sih mas?
2K notes · View notes
hendarti · 7 years
Photo
Tumblr media
Rasa kagummu kepada seseorang tidak akan mengantarkanmu kepada orang tsb kecuali kamu menjadikan langkahmu bergegas ke arahnya. Menjadi perjuangan-perjuangan kecil yang mungkin akan memantik doa-doa yang besar. Kekaguman yang kamu wujudkan menjadi tindakan baik. Setidaknya, jika kamu tidak bisa bersama orang yang kamu kagumi, ia berhasil menjadi alasanmu untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2K notes · View notes
hendarti · 7 years
Text
Berasa ditampar bacanya :’(
We wonder why things go wrong
🚗 New car? Take a selfie. Put it on social media
🏋🏻 Worked out at the gym? Take a selfie. Put it on social media
🎂 Family celebration? Take a selfie. Put it on social media.
💼 New job? Take a selfie. Put it on social media.
👦🏻 Cute son/daughter? Take a selfie. Put it on social media
🎓 Just graduated? Take a selfie. Put it on social media
🍲 Nice meal? Take a selfie. Put it on social media.
💍 Got married? Take a selfie. Put it on social media.
🕋 Performed Hajj/Umrah? Take a selfie. Put it on social media.
💇🏻‍♂ New look? Take a selfie. Put it on social media.
👠 New shoes? Take a selfie. Put it on social media
✈ Going on holiday? Take a selfie. Put it on social media
⚽ Special talent? Take a selfie. Put it on social media
⌚ New gadget? Take a selfie. Put it on social media
All done? Then we wonder why things go wrong.
In surah Al-Falaq, Allah the Almighty tells us to seek refuge with Allah from certain things including:
_“And from the evil of the envier when he envies”_. وَمِن شَرِّ حاسِدٍ إذا حَسَد. (113:5)
The Messenger صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم said: _‘the evil eye is real’_ (classed as authentic by al-albani)
A private life, is a safe life. Kill your ego! Stop sharing your life with the world.
May Allah Almighty protect us all from the evil eye Ameen.
638 notes · View notes
hendarti · 7 years
Text
Dan kekhawatiranya itu adalah kekuatan yang hebat kala berumah tangga. #perempuanperempuankhawatir
Kekhawatirannya
Khawatirnya perempuan itu seperti pepatah; mati satu tumbuh seribu. Seolah tidak ada habisnya. Sesuatu yang kalau ia perbincangkan dengan laki-laki mungkin akan ditanggapi; ah santai saja. Dan itu membuatnya semakin jengkel, juga bertambah khawatir.
Khawatirnya perempuan itu tumbuh seperti ombak, bergulung-gulung. Siang-malam tak pernah berhenti sepanjang angin terus mengalir. Dan kita tidak bisa melihat angin, hanya bisa merasakannya. Dan seperti itulah sebab-sebab khawatirnya. Tidak kelihatan, tapi dirasakan terus menerus.
Dari khawatir tentang fisiknya seperti kulit putih, rambut berbagai model, tinggi redahnya badan, cantik tidaknya, gigi yang rapi atau tidak, dan segala sesuatu yang seringkali diam-diam diresahkan tentang dirinya. Dari khawatir tentang pakaiannya, menarik atau tidak, luwes atau tidak, norak atau tidak. Sampai khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain tentangnya.
Ketika masih remaja, khawatir pada peer group, masuk ke dunia berikutnya khawatir tentang pekerjaan dan karir, juga khawatir tentang jodoh. Setelah menikah, khawatir pada perekonomian keluarga, godaan dari luar dsb. Khawatir pasangannya tidak setia, dan lain-lain. Ada saja yang memenuhi ruang-ruang dipikirannya. Ada saja hal-hal yang membuat resah khawatir.
Dan ketika ia menemukan seseorang yang mampu meniadakan kekhawatirnya, membuatnya percaya bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja. Ia akan dengan senang hati mencurahkan segala daya dan pikirannya untuk orang tersebut. Sekalipun mungkin itu menyakiti dirinya.
Kadang ini membuatku percaya bahwa kemampuannya melihat sesuatu dari sisi negatif (hal yang buruk) membuat perempuan jauh lebih jeli dan hati-hati daripada laki-laki, yang terburu-buru, grusah-grusuh, kurang terliti. Dan kekhawatiranya itu adalah kekuatan yang hebat kala berumah tangga. Saat ia sanggup berhitung atas situasi dan membuatnya selalu bersiap dalam kondisi terburuk. Dan kekuatan itulah yang sadar atau tidak, membuatnya menjadi kuat.
Yogyakarta, 14 Juli 2017 | @kurniawangunadi
2K notes · View notes
hendarti · 7 years
Video
youtube
My Favorite Ayat #11 - Al-Mulk: 1
Allah SWT berkuasa atas segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia, untuk itu janganlah bersikap rendah diri atau malah sombong.
Bisa sahabat lihat dari kata ‘tabaraak’ yang artinya keberkahan. Maka apapun yang terjadi, di situ ada campur tangan Allah dan di situ pula ada kebaikan yang akan kita rasakan di kemudian hari.
Kontributor: Lika Lulu (Warga Bandung).
YouTube: https://youtu.be/4nA5AsADtUk Facebook: https://www.facebook.com/NoumanAliKhanIndonesia/videos/1921601298053801/
17 notes · View notes
hendarti · 7 years
Video
youtube
My Favorite Ayat #14 - Ar - Rahman: 13
Fakta unik ayat “fa bi'ayyi aalaaa'i robbikumaa tukadzibaan” (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) diulang-ulang hingga 31 kali.
Kontributor: Arif Budiarto (Research Assistant)
YouTube: https://youtu.be/T5WJ9pNTjqg Facebook: https://www.facebook.com/NoumanAliKhanIndonesia/videos/1923920981155166/
15 notes · View notes
hendarti · 7 years
Text
Dukung yuk!
tanya: thread perempuan
assalamualaikum teman-teman tersayang semuanya. beberapa waktu yang lalu, sahabat saya @dokterfina mengajak saya untuk bergabung dalam sebuah grup kecil tentang kehamilan dan perintilan kewanitaan lainnya. sejak saat itu, sesungguhnya saya teringat sesuatu.
berhubung sering ada yang menanyakan, ceritanya, saya merasa punya hutang tulisan (banyak sekali) tentang pengalaman saya seputar: 1. persiapan pernikahan dan pernikahan 2. persiapan kehamilan dan masa-masa kehamilan 3. masa-masa menyusui ASI eksklusif 4. (soon) masa-masa MPASI dan sebagainya, yang intinya adalah soal kewanitaan dan keibuan. tapi bukan yang melibatkan perasaan begitu ya (wkwk), lebih kepada hal-hal yang teknikal. misalnya, bagaimana mengurus pendaftaran KUA, tips dan trik memilih pemompa ASI, dan teman-temannya.
beberapa kali saya ingin menulis dan membagikannya di akun Tumblr ini. namun, kok ya rasanya kurang pas berhubung pembaca di sini kan ada laki-laki ada perempuan, ada yang belum butuh dan sudah nggak butuh informasi-informasi macam itu. jadi, saya berpikiran untuk membuat akun Tumblr lain yang isi tulisannya akan seputar kewanitaan tersebut.
harapan saya nantinya, Tumblr tersebut akan menjadi wadah diskusi. teman-teman bisa saling berbagi cerita di kolom reply postingan-postingannya, bertanya lewat fitur ask, atau bisa juga ikut menjadi kontributor, men-submit cerita.
kenapa sih di Tumblr? padahal kan banyak pelantar obrol-obrol kewanitaan yang lain. karena, pertama supaya bentuknya tulisan (sekalian saya membiasakan menulis terus). kedua, karena kalau bentuknya grup what’s app atau grup-grup lain, saya merasa eman sebab tulisannya seringkali tenggelam. ketiga, karena saya sayang sama teman-teman di Tumblr semua (hueee #ciegitu). pinginnya sih, sesekali lah kita ngobrol yang agak-agak teknikal dibandingkan yang emosional. supaya kita lebih berdaya gitu.
jadi… kalau teman-teman (terutama yang perempuan dan yang merasa membutuhkan) setuju dan mendukung proyek menulis kewanitaan ini, mohon jawab di kolom reply ya. “mau” atau “ayok mbak bikin” atau apapun bentuknya. kalau ada 50 orang yang bilang mau, insyaAllah proyek ini saya realisasikan sehabis lebaran nanti. kalau nggak sampai 50? ditunggu dulu deh, sampai lah ya 50 mah.
tentunya, saya bukan expert masalah kewanitaan ini. saya pun masih harus banyak belajar. saya berencana nantinya mengundang teman-teman lain yang sudah lebih berpengalaman untuk juga membagi tulisan, atau akan saya wawancarai mereka–kemudian hasilnya saya tulis.
gimana? mau nggak? liefs.
300 notes · View notes
hendarti · 7 years
Quote
Kamu, sesosok yang ternyata mempunyai ruang kekhawatirannya tersendiri. Aku ingin menjadi sebab hilangnya rasa-rasa khawatir itu.
4/6/2017
0 notes
hendarti · 7 years
Conversation
Khayalan Umbul Pagi Hari
Mr. Perfect:Jika nanti kita jadi bersama, bagaimana menyamakan waktu yang tidak sama?
Miss. Messy: Nanti juga Tuhan mempermudah.
0 notes
hendarti · 7 years
Text
Tulisan : Taatnya Perempuan
Bismillah ar rahman ar rahim.
catatan : tulisan ini bersifat subjektif dan merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman pribadi, ditambah dengan beberapa cerita dari teman sebaya.
Semasa masih lajang beberapa waktu yang lalu. Saya belum begitu memahami secara benar tentang definisi perempuan yang baik, atau yang salehah mungkin kata teman-teman yang belajar agama lebih dari saya. Bagi saya, yang masih seperti ini; kacau, ilmu agamanya cetek, bacaan qurannya terbatas, dll. Tidak ada dalam keberanian saya untuk mempersunting kesalehahan seperti yang didefinisikan dalam buku-buku, pengajian, atau yang dipropagandakan oleh akun-akun di media sosial. Bagi saya, perempuan baik adalah perempuan yang baik, cukup itu.
Kecantikan yang ada dalam benak saya pun hanya sanggup menjangkau dari apa yang dilihat dan dengar, seperti bagaimana ia berpakaian, pakaian seperti apa yang ia kenakan, bentuk parasnya, bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain, bagaimana ia bebicara, dan hanya sebatas itu.
Sampai kemudian, suatu hari saya datang ke kajian di salah satu Masjid. Bahwa hal yang paling sulit bagi perempuan yang nantinya menikah adalah ketaatan terhadap suaminya. Apalagi ketika ketaatan itu berpindah dari orang tua kepada suaminya, dan hal-hal yang mengikuti setelahnya.
Rasanya, ilmu itu hanya sampai pada sebatas pengetahuan kala itu. Sampai akhirnya saya menikah dan memahami betul maksud dari ilmu yang dulu pernah saya dapatkan.
Bagi orang-orang yang merindukan kebebasan yang tidak berbatas, mungkin menikah akan menjadi halangan yang luar biasa. Khususnya bagi perempuan. Bagaimana tidak, sebab setiap hal yang nantinya perempuan ingin putuskan seperti keluar rumah, berpakaian, dan hal-hal krusial lainnya nanti harus melalui izin dari suaminya. Tidak hanya urusan seperti itu, bahkan urusan untuk puasa sunah pun kalau suaminya tidak mengizinkan, ia tidak boleh melakukannya.
Sebagai laki-laki saya pun merenung, berpikir lebih banyak, sambil memandang istri saya hari ini. Betapa “ridho” suami itu benar-benar jadi sesuatu yang amat berharga. Dan sebagai laki-laki saya menjadi mengerti tentang makna-makna yang selama ini abu-abu dalam kehidupan berumah tangga.
Menikah itu harus bisa mengendalikan ego. Saya berusaha untuk meredakannya dan dalam sekian bulan pernikahan ini, saya merasa cukup berhasil. Saya tidak ingin mempersulit istri saya demi melihatnya merasa cukup lapang dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Tidak mengekangnya, saya berusaha memberi pilihan-pilihan yang lebih luas dan leluasa. Saya juga selalu berusaha mendukung setiap pilihan-pilihannya yang baik.
Dan saya pun menjadi paham bahwa ketaatan seorang istri itu tidak bisa kita tuntut, ia lahir dari kepercayaannya kepada kita (laki-laki). Dan saya pun menjadi paham bahwa kecantikan yang hakiki dari seorang perempuan adalah ketaatannya. Ia menyadari bahwa setelah menikah, dirinya tidak lagi bebas. Ada suami yang menjadi pertama dan utama. Ada keputusan-keputusan yang dulu ketika masih sendiri, ia bebas memilih, kini harus melalui izin suaminya. Dan berbagai hal lainnya.
Dan ketaatan itu sungguh akan mengalahkan seluruh atribut kosmetik yang menghiasi wajah, jilbab lucu yang ditawarkan di online shop, dan gamis-gamis panjang yang warna-warni yang melekat di tubuh para model dan endorser. Maka, beruntunglah bagi laki-laki yang mendapatkan perempuan yang memahami tentang ketaatan. Dan beruntunglah perempuan yang mendapatkan laki-laki yang tidak semena-mena dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Ketaatan perempuan itu bisa menjadi jalan surga bagi perempuan. Juga bagi laki-laki. Dan kini, kami sama-sama belajar untuk memaknai ketaatan kami kepada Tuhan sebagai jalan kami dalam menjalani rumah tangga ini. Bismillah :)
Yogyakarta, 15 Maret 2015 | ©kurniawangunadi
2K notes · View notes
hendarti · 7 years
Text
Ramadhan #2 : Melalui Peran
Sewajarnya remaja, kita senang melihat orang tampan atau cantik. Apalagi ketika kita mendambakan sosok yang menjadi pasangan kita itu yang cantik atau yang tampan. Layaknya artis korea semisal. Sebagai sosok-sosok yang luwes saat kita ajak ke kondangan.
Tumblr media
Dan kini, iklan dan barisan newsfeed di instagram pun banjir dengan kecantikan dan ketampanan. Cantik dan tampan dalam definisi rupa. Semulus kulitnya, seputih kulinya, selurus rambutnya, sekeren bajunya, sehitam alisnya, dan berbagai definisi yang tampak sangat lahiriah. Sesuatu yang pasti tidak akan berusia panjang, tapi kita sangat terpesona dan ikut menikmatinya. Beberapa dari kita menjadikannya sebagai kiblat dari definisi itu, karena kita tidak memiliki definisi sendiri apa itu cantik, apa itu tampan.
Dan saya kasih sedikit rahasia. Bahwa sejak dulu, bagi saya cantik (karena saya laki-laki) adalah ketika seorang perempuan memiliki dan menyadari perannya. Perempuan yang mengambil peran secara langsung, secara nyata, terjun ke lapangan, dan memberikan dampak positif. Dan jujur, perempuan seperti itu memang sulit kita jumpai di dunia maya. Sulit menemukan fotonya dengan busana OOTD, apalagi ikutan photoshot untuk ajang-ajang tertentu.
Perempuan yang memiliki dan mengambil peran itulah yang cantik. Setiap peran yang ia ambil, layaknya perawatan kecantikan. Setiap kali ia mengajar, ia sedang merawat hatinya. Setiap kali ia membantu orang lain, ia sedang merawat empatinya, setiap kali ia duduk dalam barisan rapat membahas tentang masalah di masyarakat dan mendiskusikan solusinya, ia sedang merawat akal sehatnya. Dan semakin ia berperan, ia tampak semakin cantik.
Jujur saja, bukankah ada beberapa teman kita yang demikian? Cantiknya terpancar setiap kali ia menjalankan peran kebermanfaatannya. Auranya mengalahkan setiap serpihan bedak dan gincu. Dan arenanya bukan di instagram, tapi di tempat tempat jauh yang sinyalnya mungkin angin-anginan.
Dan pandainya teman-teman laki-lakiku adalah mereka berhasil mempersunting yang demikian. Perempuan-perempuan yang berperan, bukan baperan. Perempuan-perempuan yang berhasil mendefinisikan dirinya sendiri. Perempuan yang sigap, mau berjuang, dan tidak keberatan untuk ikut memikirkan kondisi orang lain. Tidak hanya berpikir tentang kenyamanan dan keamanan diri dan keluarganya.
Dan definisi cantik itulah yang dianut oleh sebagian besar teman laki-laki saya. Satu persatu dari mereka menemukannya. Di organisasi, di komunitas, di lingkungan-lingkungan nyata yang selama ini mempertemukan peran mereka.
Dan kalau kita mau mengukurnya dengan standar kecantikan seperti iklan di televisi, barisan selebgram, dan definisi cantik yang hanya tampak secara lahir. Mereka mungkin kalah jauh. Tapi mereka berhasil mendifinisikan dirinya sendiri, memiliki nilai-nilai yang utuh yang lahir dari dalam diri, bukan dibentuk oleh iklan, oleh dunia maya.
Dan satu hal, mereka berhasil menemukan laki-laki baik yang masih baik akal sehatnya. Sesuatu yang paling dikhawatirkan oleh perempuan di luar sana, adakah laki-laki baik? jangan-jangan laki-laki menyukainya hanya karena kecantikan?
Kalau kamu perempuan, buatlah definisi yang tampan bagimu itu seperti apa. Itulah yang akan membuatmu lebih mudah untuk mengenali, siapa orangnya.
28 Mei 2017 / 2 Ramadhan 1438H | ©kurniawangunadi
1K notes · View notes
hendarti · 7 years
Note
Assalamualaikum. Just dropping by to express how much I love your blog! So inspiring & full of posivity. Please keep it up. May I use your artwork as my phone lock screen? :) Thank you. Much love from Egypt 💕
Walaikumsalam,
Ma Sha Allah, thank you so much for the love and the super kind message! Of course you may use it for your lock screen. May Allah keep us close to Him, always
Love from Morocco,
A
9 notes · View notes