Tumgik
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Hal-hal Penting untuk Ditanyakan Sebelum Menentukan Segmentasi Pasar
Sumber: https://ibizcoach.com/menentukan-segmentasi-pasar/
Hal-hal Penting untuk Ditanyakan Sebelum Menentukan Segmentasi Pasar
  Salah satu langkah untuk menjual produk yang tepat sasaran adalah dengan segmentasi pasar yang benar. Kenyataannya memang masing-masing produk tidak untuk setiap orang, namun perlu menentukan dan menargetkan orang-orang tertentu. Ini adalah proses mempelajari karakteristik masyarakat menjadi kelompok pembeli. Nah, kelompok pembeli yang berbeda ini membutuhkan produk atau strategi pemasaran yang berbeda pula.
Kunci untuk sukses di pasar, sebagaimana kita tahu sejak dulu, adalah menemukan faktor pembeda untuk memberikan keunggulan. Yang berbeda adalah bahwa saat ini media yang dipakai lebih beragam. Bisnis yang menargetkan ‘pasar khusus’ akan mempromosikan produk dan layanannya dengan cara yang berbeda dengan bisnis yang bertujuan untuk pelanggan ‘umum’. Ini terlihat dari bagaimana barang-barang mahal dijual kepada kalangan tertentu saja.
Mengenali Kebutuhan Calon Pelanggan
Peluang dalam pemasaran akan meningkat ketika kita sudah menemukan kelompok pelanggan yang tersegmentasi dengan beragam kebutuhannya. Penentuan segmentasi pasar bisa dilakukan menggunakan berbagai faktor, meliputi:
        Basis demografis (usia, keluarga, pekerjaan)
        Basis geografis (kota/desa, wilayah, negara)
        Basis perilaku (pengetahuan produk, sikap, tanggapan)
        Basis psikografis (gaya hidup, nilai-nilai, kepribadian)
Menganalisis Kebutuhan Sebelum Menentukan Ceruk Pasar
Bisnis apapun harus menganalisis kebutuhan dan keinginan segmen pasar yang berbeda sebelum menentukan ceruk pasar mereka sendiri. Perusahaan besar membagi pasar mereka dengan melakukan proyek riset pasar yang luas. Penelitian ini seringkali terlalu mahal untuk diinvestasikan oleh usaha kecil, tetapi ada cara alternatif bagi usaha kecil untuk mensegmentasi pasar mereka.
Sebuah usaha kecil dapat melakukan hal berikut untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang cara melakukan segmentasi pasar mereka.
        Gunakan sumber data sekunder dan penelitian kualitatif (untuk melihat tren).
        Melakukan analisis dengan mempelajari yang dilakukan para kompetitor.
        Berbicara dengan pelanggan tentang pengenalan produk baru
        Melakukan analisis kebutuhan individu dan kelompok.
Ada saatnya untuk membagi menjadi segmen yang lebih kecil untuk membuat pemasaran lebih mudah, menemukan ceruk pasar, dan menjadi lebih efisien dengan sumber daya pemasaran Anda.
Hal-hal Penting untuk Ditanyakan
Sampai di sini kita sudah punya gambaran tentang segmentasi pasar untuk usaha kecil. Khususnya yang melibatkan prospek atau calon pelanggan Anda. Tetapi dari mana seharusnya Anda memulai? Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa ‘memandu’ Anda tentang bagaimana menjangkau mereka.
        Apa yang mereka minati?
        Seperti apa pola perilaku mereka?
      Apakah mereka membuat pilihan produk / layanan yang Anda tawarkan secara online atau secara langsung?
        Kesamaan apa yang Anda lihat pada konsumen yang Anda targetkan?
        Apakah mereka memerlukan konsultasi sebelum membeli?
Semakin Anda memahami pelanggan atau prospek yang Anda targetkan, semakin baik Anda melakukan segmentasi.
Ingin menentukan segmentasi pasar yang tepat untuk bisnis Anda? Hubungi marketing kami dari IbizCoach di nomor 0811-265-2244.
1 note · View note
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Anda Diremehkan oleh Orang Lain? Lakukan Ini agar Tetap Positive Thinking
Sumber: https://ibizcoach.com/agar-tetap-positive-thinking/
Anda Diremehkan oleh Orang Lain? Lakukan Ini agar Tetap Positive Thinking
  Apa perasaan Anda jika seseorang mengatakan bahwa Anda ‘tidak cukup pintar untuk melamar pekerjaan hebat itu’ atau seorang kerabat berkata, ‘kamu terlalu tua untuk menemukan pasangan’? Apa Anda menjadi tersinggung? Apakah Anda menjadi kesal, meragukan diri sendiri, dan merasa rendah diri? Di sisi lain, Anda sebenarnya tidak perlu terpicu karena sudah mengenali nilai diri Anda yang sebenarnya.
  Sadari Segera
Cukup wajar sebenarnya apabila diri Anda kemudian bersikap reaktif karena perilaku atau komentar orang lain. Tapi, reaksi yang begitu kuat itu muncul karena Anda berusaha melawan perasaan menyakitkan yang telah muncul. Karena itu, langkah pertama untuk tetap positive thinking adalah menyadarinya.
  Kenali Hal-hal yang Membuat Anda Tersinggung
Dalam jurnal pribadi Anda, coba kenali tiga pemicu emosional teratas yang menyebabkan Anda paling marah dan tersinggung. Misalnya, ketika seseorang mengkritik penampilan Anda, atau jika Anda belum mencapai yang diharapkan, atau mungkin Anda merasa tidak pantas dicintai dan tidak layak mendapatkan kesempatan baik. Tuliskan uneg-uneg itu untuk memperjelas hal-hal yang perlu Anda ‘sembuhkan’ pada diri Anda.
  Memprogram Ulang Keyakinan Negatif
Mulailah dengan satu pemicu yang memiliki muatan emosi paling sedikit dan mulai memprogram ulang dengan penuh kasih. Katakan pada diri sendiri, “Ini bukan kenyataan”. Apa yang sebenarnya benar adalah, “Saya mampu, pintar, dan saya memiliki Tuhan yang Maha Penolong” Gantilah kepercayaan negatif dengan yang positif, lebih realistis.
  Bertindak “seolah-olah”
Awalnya, Anda mungkin perlu “bertindak seolah-olah” ketika Anda belum sepenuhnya meng-install keyakinan positif yang baru. Tidak apa-apa. Misalnya, hanya berkata kepada seseorang, “Saya tidak setuju dengan penilaian orang itu kepada saya” Sebenarnya saya pantas mendapatkan hal hebat ini. Bahkan ketika Anda tidak sepenuhnya percaya akan hal itu, yakin saja. Buka jalan bagi kepercayaan yang lebih dalam di kemudian hari. Katakan ini “Saya bangga dengan keunikan saya” dan Anda lebih bisa berdamai dengan diri sendiri.   
  Bekerja Sama dengan Coach
Seringkali, pelatihan (coaching) atau panduan-panduan itu berguna untuk membantu Anda menemukan potensi Anda yang tersembunyi. Anda mungkin merasa kecil hati karena keluarga Anda tidak pernah percaya pada Anda, jadi Anda tidak pernah belajar untuk percaya pada diri sendiri. Mengekspresikan dan melepaskan perasaan memungkinkan Anda untuk menyembuhkan dan bisa menemukan kekuatan sejati Anda.
Dapatkan program-program coaching dari kami, Indonesian Business Coaching, sesuai kebutuhan Anda. Hubungi marketing kami di 0811-265-2244.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Karyawan Anda Sering Ribut? Ini Solusinya!
Sumber: https://ibizcoach.com/solusi-karyawan-ribut/
Karyawan Anda Sering Ribut? Ini Solusinya!
  Sahabat bisnis di mana pun Anda berada. Kali ini kita akan membahas tentang tim Anda yang masing-masing memiliki keunikan dan perbedaan karakter itu. Bagaimana  menyikapi perbedaan karakter SDM perusahaan Anda? Mungkin Anda akan bertanya: “Ini penting nggak Coach?” Penting, tentu saja.
Tidak boleh Anda menutup mata bahwa tim di perusahaan Anda itu memang berbeda-beda. Mereka lahir dari rahim ibu yang berbeda, dibentuk oleh didikan ayah ibu yang berbeda , dari sekolah yang berbeda, asal daerah berbeda , dan latar belakang yang berbeda dengan Anda.
  SAAT PERBEDAAN ITU DIKUMPULKAN DALAM SATU ATAP
Apa yang terjadi saat perbedaan itu dikumpulkan dalam satu atap perusahaan Anda? Sebelum menjawabnya, kita bisa ambil contoh, yaitu kehidupan berumah tangga. Anda dengan pasangan Anda, meskipun sudah diikat dalam surat pernikahan tetaplah dua individu yang berbeda. Sebelumnya dibesarkan oleh ayah ibu yang berbeda, belajar di sekolah yang berbeda, asal daerah berbeda, latar belakang dan budaya yang berbeda. Apa yang Anda lakukan, sahabat bisnis? Kalau tidak hati-hati, maka mudah sekali terjadi keributan.
Contoh ilustrasi yang sederhananya: Satu pasangan, yang satu suka pedas, yang satu suka manis. Mau bersikap ‘lakum dinukum’? Sayangnya tidak bisa. Lalu, harus bagaimana? Lakukan adjustment. Saling menyesuaikan diri. Kapan harus pedas, kapan harus manis. Atau sedikit pedas sedikit manis. Contoh lagi: rumah makan Padang di Jogja pedas manis, di Jawa Timur pedas asin. Sama-sama RM Padang kok beda-beda? Standarisasi tidak berjalan.
  TANAMKAN VALUE SEJAK DINI PADA ANAK-ANAK
Kalau suami dan istri, karena sudah dewasa, jadi mereka memiliki adjustment yang baik. Kemampuan menyesuaikan diri yang baik membuat konflik di antara mereka cepat reda. Bagaimana dengan anak-anak Anda? Anak pertama, kedua, ketiga, keempat, sampai kelima. “Lho kok tidak 2 anak Coach?” Itu hanya ‘misalnya’ lho ya. Hati hati untuk yang satu ini, yang jelas jangan khawatir dengan rezeki mereka.
Pertanyaannya: apakah mereka bisa akur? Apa yang mesti kita tetapkan bersama-sama? Satu hal: tetapkan value dalam diri mereka. Perhatikan nilai-nilai yang harus Anda tanamkan ke mereka. Kalau Anda dengan pasangan, mungkin akan ada value yang bisa disepakati seperti
  1.Saling menghormati atau respect satu sama lain
2.Transparansi. Meskipun tetap saja ada yang ditutupi, tapi untuk hal yang penting dan memicu konflik jika ditutupi, mending transparan saja.
3.Saling memberi dukungan atau support satu sama lain.
Dalam keluarga, masalahnya bukan pada perbedaan, tapi soal value yang ditanamkan. Bagaimana value itu ditanamkan sejak dini dari ortu pada anak.
  BEGITU JUGA DI PERUSAHAAN ANDA
Tidak perlu lagi ada karyawan yang ribut. Syaratnya: manajemen di atas respect kepada yang di bawah. Yang di bawah menghormati atasan. Mampu saling menghargai dan mengapresiasi apa yang dikerjakannya. Tak lupa untuk selalu menjaga suasana kerja yang positif dan menyenangkan.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Memulai Bisnis Ternyata Segampang Ini Ketika Anda Tahu Rahasianya
Sumber: https://ibizcoach.com/memulai-bisnis-ternyata/
Memulai Bisnis Ternyata Segampang Ini Ketika Anda Tahu Rahasianya
  Dalam menjalankan bisnis, lebih baik mana menurut Anda: LANGSUNG MENJALANKAN ide bisnis dengan cepat atau TUNGGU SEJENAK sambil merencanakan dengan matang? Sebelum menjawabnya, ada baiknya kita sadari dulu satu realitas ini: banyak yang gagal sebelum memulai. Karena tidak tahu bisnis apa yang ingin mereka jalankan.
Kemanapun Anda mencari, sayangnya, Anda tidak akan bisa menemukan ide bisnis itu. TAPI, jangan kecil hati dulu. Karena APA YANG ANDA CARI itu sudah ada di dalam DIRI SENDIRI, dan bukan di luar sana. ‘Tugas’ Anda hanyalah menemukan potensi terbaik dalam diri Anda.
  Semuanya Kembali pada Diri Anda Sendiri
Selama ini, sebagian dari kita mungkin selalu berharap ada panduan untuk segala sesuatu. Untuk memulai bisnis, tentunya banyak buku panduan. Beberapa sangat bagus karena ditulis berdasarkan pengalaman nyata. Saat selesai membacanya, mungkin Anda akan segera memiliki 10-15 ide bisnis baru yang (mungkin) semua diambil dari pengalaman hidup Anda sendiri. Sekali lagi: semuanya kembali dan tergantung pada diri Anda sendiri.
Tapi pertama-tama, mari kita temukan rahasia besar yang menghalangi kita: tentang memahami potensi diri sendiri. Salah satu paradoks besar kehidupan adalah kita sering kali menjadi orang terakhir yang mengenali apa yang kita kuasai. Kemampuan kita tidak selalu mudah terlihat oleh diri sendiri.
  Pertanyaan-pertanyaan untuk Dijawab
Tahap pertama adalah mengetahui kemampuan Anda. Dari sekian kemampuan Anda, mana yang paling berpotensi untuk dikembangkan menjadi bisnis?
     Apa yang membuat Anda antusias?
     Apa kesulitan hidup yang sudah Anda lalui?
     Pencapaian/prestasi apa yang pernah Anda peroleh?
     Teman-teman Anda kagum pada hal apa pada diri Anda?
     Apa hal bermanfaat yang Anda ketahui, tapi belum diketahui oleh banyak orang?
     Dari bisnis-bisnis lain yang pernah Anda temui, apa yang paling menarik bagi Anda?
Selanjutnya: amati, tiru, dan modifikasi. Jadi… “Apa yang akan Anda jual?”
  Saat Anda Harus Memilih
Untuk menggagas sebuah ide yang berkelanjutan, kuncinya adalah pada diri sendiri. Barangkali Anda sudah ada gagasan tentang brand yang ingin dibangun, dan itu berawal dari passion Anda. Tapi apakah Anda yakin bisa sukses dalam bidang itu? Nah inilah yang sering jadi tantangan.
Saat Anda harus memilih: membangun bisnis sesuai minat dan kemampuan, atau apa pun asalkan potensinya besar? Mana yang lebih tepat? Dua-duanya. Yang lebih penting: apakah Anda antusias dengan pilihan tersebut? Intinya, diri Anda lah yang harus bertanggung jawab atas pilihan-pilihan, termasuk tentang ide bisnis yang akan Anda kembangkan.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Untuk Bisa Melangkah Lebih Yakin, Jangan Terus-terusan Dengar Kata Orang
Sumber: https://ibizcoach.com/melangkah-lebih-yakin/
Untuk Bisa Melangkah Lebih Yakin, Jangan Terus-terusan Dengar Kata Orang
  Ada saatnya kita menemui keadaan yang tidak pasti. Dengan sepenuh keyakinan dan harapan, kita tetap ingin melangkah maju untuk memperoleh keadaan yang lebih baik. Dalam hal apa pun itu; cita-cita pribadi, kepentingan keluarga, mengembangkan bisnis, mempelajari ilmu baru, dll, hampir tidak mungkin bahwa kita mulus saja jalannya.
Kalau hari ini semuanya berjalan lancar tanpa gejolak, lalu apa menariknya dari perjuangan hidup ini? Apa yang bisa diceritakan di kemudian hari? Untuk bisa melangkah lebih yakin, jangan terus-terusan dengar kata orang.
  Contohnya Seperti Ini…
Saat Anda masih pemula dalam bidang entrepreneur, belum tahu mesti mulai dari mana untuk menjual produk, atau masih belajar tentang produknya. Apa yang akan Anda lakukan? Pastinya perlu trial and error untuk promosi dan juga membangun tim. Satu yang jangan dilupakan: Pilih yang sesuai passion. Sebab kalau sejak awal tidak berminat dengan produk atau jasa yang dijual, bukankah akan cepat bosan?
  Bagaimana Kalau Sudah Berpengalaman?
Nah beda lagi ceritanya kalau sudah berpengalaman. Sudah tahu apa yang akan dilakukan, bisa merekrut tim, sudah paham seluk beluk bidang usaha yang ditekuni, dan sudah bisa promosi yang sesuai target, tinggal fokus pada potensi pasar. Kali ini kita tidak lagi banyak bicara tentang passion. Satu kesamaanya: untuk bisa melangkah lebih yakin, jangan terus-terusan dengar kata orang.
  Bahwa Kompetisi Bukan Halangan
Dalam situasi yang serius, kita membutuhkan pola berpikir baru untuk bisa memenangkan kompetisi. Umumnya, para motivator menganjurkan untuk memenangkan persaingan. Tapi kita tetap bisa ‘menikmati’ situasi kompetitif, karena bukankah itu yang membuat kita terpacu untuk bekerja lebih baik? Yang pasti, jangan anggap kompetisi sebagai halangan untuk berkembang.
Memang penting untuk bisa menemukan cara menjadi lebih unggul dibanding orang lain. Tapi, untuk menyikapi persaingan sebenarnya tidak perlu sampai ‘mengecilkan’ orang lain, melainkan dengan ‘memperbesar’ diri kita, misalnya dengan meningkatkan kualitas layanan yang bisa kita berikan.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Dengan Apa Saja Seharusnya Anda Menghabiskan Banyak Waktu?
Sumber: https://ibizcoach.com/seharusnya-menghabiskan-waktu/
Dengan Apa Saja Seharusnya Anda Menghabiskan Banyak Waktu?
  Sangat menarik sekaligus menantang untuk mengakui bahwa kita sebenarnya memiliki banyak waktu. Tapi, masalahnya: kita harus menghabiskan waktu dengan apa?
Sebenarnya orang-orang dewasa masih memiliki beberapa jam waktu luang setiap hari. Tapi, bagaimana cara mengoptimalkan? Tidak sedikit yang kemudian kewalahan dengan apa yang dilakukannya. Lagi-lagi kita akan menjawab pertanyaan ini: bagaimana kita sebaiknya mengatur waktu?
  Bagilah aktivitas ke dalam 3 kategori ini;
1.Apa yang harus kita hilangkan,
2.Apa yang harus kita delegasikan, dan
3.Apa yang harus kita minimalkan
Jadi, dengan apa saja seharusnya Anda menghabiskan banyak waktu?
  Menghabiskan Lebih Banyak Waktu dengan Diri Kita Sendiri
Bukan berarti egois, tapi sebenarnya memang banyak manfaat untuk menghabiskan waktu bersama diri kita sendiri (me time). Mulai dari menghilangkan stres, memberi kita perspektif kehidupan yang lebih baik, dan membantu kita untuk lebih mandiri. Momen me time juga memberi kita kejernihan pikiran, memaknai tujuan hidup, dan definisi dari apa-apa yang kita perjuangkan. Dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengan diri kita sendiri, kita dapat menghindar dari pembicaraan negatif atau drama yang tidak perlu, yang hanya akan membuat kita tidak bahagia.
  Lebih Banyak Membaca daripada Menonton TV
Menonton TV tidak hanya menjadi aktivitas santai saat waktu luang, tetapi juga kecanduan. Kalau saja per hari kita menonton TV 2 jam, bayangkan kalau ditotal dalam setahun. Semua waktu itu bisa dihabiskan untuk hal yang lebih produktif, memberi tambahan ilmu, juga menyenangkan, seperti membaca. Selain demi menjaga waktu Anda, membaca akan membuat Anda lebih memahami orang-orang di sekitar Anda, orang-orang di dunia, dan diri Anda sendiri.
  Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga Kita
Keluarga kita, bagaimanapun, harus tetap menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Bukankah mereka adalah alasan kita melakukan begitu banyak hal dalam hidup? Namun, karena kesibukan, kadang mudah untuk mulai mengabaikan orang-orang yang memotivasi kerja keras kita itu. Jadi, menghabiskan waktu bersama keluarga mestinya bisa memberi Anda kesempatan untuk menghargai hal-hal mendasar kehidupan.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
(Part 2) Tentang Seorang Ibu yang Bekerja dan Bagaimana Cara Mengatur Waktunya
Sumber: https://ibizcoach.com/part-2-tentang-seorang-ibu-yang-bekerja-dan-bagaimana-cara-mengatur-waktunya/
(Part 2) Tentang Seorang Ibu yang Bekerja dan Bagaimana Cara Mengatur Waktunya
  [Lanjutan dari Part 1]
Dibutuhkan Kemampuan Multi-tasking
Mari kita hadapi dan akui saja: menjadi ibu yang bekerja itu melelahkan. Apalagi kalau anaknya masih balita. Setiap menit sepanjang hari tampak penuh popok dan email! Untuk alasan ini, dibutuhkan multi-tasking di level baru. Sebagai contoh, penulis artikel asli di themuse.com ini mulai mengetik artikel di ponsel sambil mengantri di tempat penitipan anak.
“Setelah mengantar anak ke tempat penitipan, saya melanjutkan perjalanan sambil berbicara dengan saudara perempuan saya melalui telepon. Ini adalah satu-satunya kesempatan saya dapat menemukan waktu untuk terhubung dengannya, dan saya memanfaatkannya sebaik-baiknya. Kadang-kadang, saya membawa makan siang saya ke tempat cuci mobil dan membaca beberapa hal sambil menunggu. Untuk ‘menjaga kewarasan’, saya mencoba merampingkan kegiatan sehari-hari saya sehingga saya punya waktu sebanyak mungkin di rumah.”
  Manfaatkan Waktu di Rumah
“Saya mencoba untuk lebih intens memanfaatkan sebagian besar waktu yang saya miliki bersama keluarga saya. Walaupun semua ini membutuhkan lebih banyak energi, tapi ini menghasilkan malam yang jauh lebih menyenangkan serta hubungan yang lebih baik dengan keluarga kecil saya. Untuk saat ini, saya menjalani setiap hari sebagaimana adanya, melakukan yang terbaik yang saya bisa. Dan itu, bagi saya, sudah cukup.”
Itulah sekelumit cerita tentang seorang ibu yang bekerja dan bagaimana mengatur waktunya. Lalu bagaimana dengan Anda?
  Bagaimana Anda Mengatur Waktu Sehari-Hari?
Memang banyak sekali rekomendasi tentang bagaimana seharusnya manajemen waktu yang kita lakukan. Tapi tetap saja akhirnya kita sampai kepada kesimpulan bahwa tidak ada sistem manajemen waktu yang sempurna. Sebagus apa pun metode manajemen waktu, pada akhirnya semua kembali ke diri sendiri.
Dalam banyak situasi, berbagai aktivitas yang mesti kita lakukan itu seperti berebut satu sama lain untuk diselesaikan lebih dulu. Belum lagi orang-orang yang harus kita temui. Itulah mengapa kita butuh untuk memahami prioritas dalam hidup kita ini.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
(Part 1) Tentang Seorang Ibu yang Bekerja dan Bagaimana Cara Mengatur Waktunya
Sumber: https://ibizcoach.com/part-1-tentang-seorang-ibu/
(Part 1) Tentang Seorang Ibu yang Bekerja dan Bagaimana Cara Mengatur Waktunya
  Barangkali sosok ibu yang membesarkan Anda selama ini, adalah seorang working moms yang tangguh. Seorang ibu yang bekerja secara profesional, tapi juga tetap menjalankan tugas di rumah. Tidak banyak yang tahu bagaimana ibu bangun di pagi hari, tidak hanya mempersiapkan diri sebelum aktivitas, tapi juga membuat seisi rumah terlihat rapi.
Membuat sarapan, menata rambut, kerudung, make-up, pakaian yang tidak berserakan di tempat tidur, dan secara bersamaan mempersiapkan mental untuk tugas apa pun yang menunggu ketika sampai di meja kerja. Itu terlihat tidak mudah, dan memang itu sangat nyata terjadi. Sebuah postingan dari Huffpost.com ini membenarkannya.
  Tidak Banyak yang Tahu Bagaimana Seorang Ibu Bekerja Mengatur Waktunya
Tidak banyak yang tahu bagaimana seorang ibu yang bekerja menyelesaikan pekerjaan harian dan kemudian bergegas pulang untuk memulai pekerjaan yang lain, yang mungkin lebih sulit, dan lebih banyak menuntut. Bagaimana tetap fokus berpikir, secara bersamaan harus menyusun presentasi Power Point, meeting di ruangan yang penuh dengan orang-orang penting, sementara itu hadiah ulang tahun untuk si kecil perlu dibeli sore nanti.
Apakah ibu yang bekerja bisa mendapatkan keseimbangan dalam hal pernikahan, kesehatan, kebahagiaan, dan hubungan dengan anak-anak secara bersama? Jawabannya bisa sangat rumit dan tergantung individu, sehingga kemungkinan besar tidak ada ‘jawaban universal’ atau standar umum tentang bagaimana menjalani aktivitas sebagai working moms.
Kabar baiknya, orang-orang yang telah menemukan beberapa strategi bagaimana mengatur waktu sebagai working moms itu mau berbagi bagaimana mereka melakukannya, seperti disadur dari themuse.com.
  ‘Membawa’ Anak Balita ke Tempat Kerja
Saya mungkin tidak memiliki semuanya, dan saya mungkin tidak pernah tidur cukup, tetapi saya memiliki banyak hari yang indah, dan saya ingin berbagi beberapa hal yang membuat hari-hari ini menjadi lebih mudah dijalani.
Saya menyadari bahwa setiap orang memiliki lingkungan kerja yang berbeda dan bahwa menjaga percakapan profesional dengan rekan kerja Anda adalah penting. Tidak semestinya kepentingan di rumah dibawa ke tempat kerja. Tetapi coba kita simak pengalaman seorang guru berikut ini.
“Ketika siswa saya berhasil di kelas, saya menghadiahi mereka dengan menunjukkan gambar baru dari balita saya yang menggemaskan. Saya yakin mereka menyukainya. Saya pun memperlihatkan foto-foto di meja, dan bercerita tentang anak saya (pada waktu yang tepat, tentu saja). Jujur, segera setelah saya mulai lebih otentik tentang siapa saya, kehidupan kerja saya membaik.”
[Bersambung di part 2]
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Karena Business Owner Juga Butuh Piknik, Tapi Simak Dulu 5 Checklist Berikut
Sumber: https://ibizcoach.com/business-owner-butuh-piknik/
Karena Business Owner Juga Butuh Piknik, Tapi Simak Dulu 5 Checklist Berikut
  Momen-momen liburan memang menyenangkan. Tapi karena kesibukan kerja atau bisnis, ada saja alasan yang membuat liburan jadi tinggal rencana saja. Hanya wacana tanpa jadi dilakukan. Masih banyak hal produktif yang lebih penting untuk dilakukan dibanding piknik yang buang-buang waktu saja.
Padahal tidak mesti pesimis seperti itu, asal tahu rahasianya. Pertama-tama kita pahami dulu bersama bahwa liburan itu justru penting, dapat merefresh pikiran Anda sehingga memudahkan dalam membuat mengembangkan bisnis. Bukan buang-buang waktu atau buang-buang duit. Ya, memang sebenarnya mengeluarkan anggaran liburan tidak sama dengan aktivitas konsumtif. Nah, untuk business owner yang ingin bisa liburan tanpa mengganggu kestabilan usaha yang dijalankan, simak dulu checklist berikut ini.
  Informasikan Waktu Berlibur
Mulai dari yang pertama dilakukan: berikan informasi kepada tim Anda, klien, partner, maupun pihak lain yang terkait supaya mereka memprioritaskan pekerjaan yang membutuhkan Anda. Misalnya, karyawan yang harus mendapatkan tanda tangan Anda saat membuat penawaran, membuat proposal untuk calon klien, dan lain-lain.
  Selesaikan Pekerjaan Lebih Dulu
Checklist kedua: selesaikan pekerjaan lebih dulu. Katakanlah misal Anda sudah punya rencana liburan 3 bulan ke depan. Maka sudah semestinya, dengan penuh kesadaran, Anda membereskan seluruh list pekerjaan sebelum berangkat liburan. Pastikan semuanya berjalan sesuai deadline. Tapi misal Anda masih memiliki beberapa hal yang terpaksa belum terselesaikan sebelum berlibur, coba delegasikan kepada orang lain dalam tim Anda yang bertanggung jawab selama Anda berlibur.
  Delegasikan!
Checklist yang berikutnya adalah: delegasikan peran Anda. Sebelum berlibur, Anda pilih dulu seseorang yang bisa bertanggung jawab untuk menggantikan tugas Anda dalam bisnis saat Anda pergi. Seseorang itu, selain mengerti seluk beluk kegiatan bisnis di dalamnya, mestinya juga yang bisa dipercaya.
  Tidak Harus 100% Lepas Tangan
Saat Anda berlibur, cobalah pikirkan bagaimana caranya mengantisipasi masalah. Karena meskipun semuanya telah Anda atur, belum tentu semuanya itu akan berjalan dengan sesuai ekspektasi Anda. Kabarkan juga bahwa Anda pun masih bisa dihubungi ketika ada situasi mendesak. Anda tak harus 100% lepas tangan, tapi tetap berikan update informasi mengenai bisnis.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Kuasai Relationship Skill Seperti Ini, Agar Anda Bisa Menjalani Hari-Hari yang Lebih Baik dengan Pasangan
Sumber: https://ibizcoach.com/kuasai-relationship-skill/
Kuasai Relationship Skill Seperti Ini, Agar Anda Bisa Menjalani Hari-Hari yang Lebih Baik dengan Pasangan
  Tidak peduli bagaimanapun kepribadian Anda, jika Anda ingin menjadi pasangan yang bahagia dan sehat, ternyata ada rahasianya. Ada beberapa ‘keterampilan’ (relationship skill) untuk membangun hubungan yang kuat. Meningkatkan skill ini akan membantu Anda menjalani hari-hari dengan pasangan dengan lebih baik. Apa saja skill itu?
  1.Skill Komunikasi
Ini berarti mengetahui cara mendengarkan, berbagi pikiran dan perasaan Anda dengan jujur, tidak menyalahkan, dan tidak memaksakan pasangan Anda untuk membagikan perasaannya. Ini semua tentang sikap terbuka, dan membiarkan pasangan bersikap terbuka juga. Masing-masing bebas penilaian.
  2.Mampu Mengatur Diri Sendiri
Ini tidak sama dengan keterampilan hidup atau life skill pada umumnya. Orang-orang yang terampil dalam manajemen diri, tidak hanya fokus pada kelebihan, tapi juga kekurangan. Tidak untuk menjadi sempurna, karena itu tidak mungkin. Cukup memahami dengan sadar apa kekuatan dan kelemahan Anda, dan tetap berusaha untuk perbaikan. Jika Anda tahu cara menyikapi kondisi stres pun, Anda akan lebih mampu mencintai dan mendukung pasangan Anda.
Cobalah masing-masing untuk tahu bagaimana cara memandang peristiwa yang mengganggu dengan cara yang positif dan tetap bekerja keras untuk mencapai tujuan. Skill ini juga bagus untuk kehidupan secara umum, dan dapat membantu meningkatkan banyak kesuksesan profesional hingga hubungan Anda dengan anak-anak Anda.
  3.Pengetahuan tentang pasangan Anda
Berapa ukuran bajunya? Apa makanan kesukaannya? Dan beberapa hal kecil tentang dirinya, seberapa jauh Anda ketahui? Komunikasi untuk mengetahui lebih banyak tentang pasangan Anda, adalah cara yang efektif untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Anda peduli. Ini juga membuat Anda lebih siap untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.
  4.Menjadi Dewasa untuk Hadapi Konflik
Menyelesaikan konflik pun butuh skill. Untuk tetap fokus pada solusi, fokus pada yang ada di depan mata, siap untuk memaafkan atau meminta maaf, dan menyadari kapan harus berhenti bicara. Anda akan menemui banyak pertentangan, pastikan Anda melakukannya dengan cara sebaik mungkin. Jangan lupa untuk mengeluarkan argumen Anda yang bermanfaat.
  5.Menjadi romantis
Menjadi romantis pun juga ada skill yang bisa dilatih. Seperti apa bentuk keterampilan romansa itu? Tidak hanya tentang menyenangkan pasangan Anda secara biologis, menyisihkan waktu untuk menata penampilan, dan berusaha tetap menarik secara fisik untuk pasangan Anda.
Nantikan program kami, Life Group Coaching khusus untuk  Anda bersama pasangan yang rencananya akan dilaksanakan bulan April 2019. Info lebih lanjut hubungi 08112652244.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Sudah Punya Target yang SMART, Tapi Kenapa Belum Tercapai? Ternyata Ini yang Sering Dilupakan Orang
Sumber: https://ibizcoach.com/sudah-punya-target-yang-smart/
Sudah Punya Target yang SMART, Tapi Kenapa Belum Tercapai? Ternyata Ini yang Sering Dilupakan Orang
  Apa jadinya hidup tanpa cita-cita? Tapi, cita-cita tanpa usaha adalah mimpi belaka. Cita-cita, impian, target, atau apapun keadaan baik yang ingin diwujudkan itu, mestinya menjadi energi penggerak kita dalam melakukan banyak hal dalam kehidupan ini.  
Untuk membantu Anda mencapai kesuksesan di dalam hal apapun, fokuskan upaya pada tujuan yang jelas. Gabungkan cita-cita itu dengan kebiasaan efektif yang memungkinkan Anda untuk mencapainya lebih baik.
  Banyak Orang Menetapkan Target yang Kurang Tepat
Tetapi, kadang orang yang memiliki target pun masih ada sedikit masalah: Banyak orang menetapkan target yang kurang tepat. Yang kurang pas dengan dirinya, dan yang sebenarnya tidak butuh-butuh amat. Ya memang, tidak ada yang salah dengan yang seperti ini: “aku ingin diet, setidaknya 10 kg lebih kurus dibanding saat ini”, “aku mau menulis buku berdasarkan pengalaman pribadi,”, “aku ingin buka bisnis kosmetik,” atau “saya ingin  kuliah di Eropa,” atau sesuatu yang lain.
Saat Anda merasa bahwa target itu sulit tapi bisa dicapai, selamat atas sikap optimis Anda! TETAPI, akan lain ceritanya kalau target itu dibuat secara asal-asalan atau hanya terpengaruh orang lain. Kalau itu tidak benar-benar menambah nilai dalam hidup Anda, lalu mengapa Anda melakukannya?
Mungkin kata-kata orang—yang telah berhasil mencapai targetnya—begitu menarik dan membuat penasaran.
  Sudah Punya Target yang SMART, Tapi Kenapa Belum Tercapai?
Apakah target-target yang Anda buat itu sudah SMART? Specific, Measurable, Achievable, Relevant and Time-bound. Jika jawabannya “ya”, kenapa belum tercapai? Sebagai contoh, Anda memiliki keinginan akan hal-hal ini;
“Keluargaku semua memiliki berat badan ideal,”
“Teman-temanku banyak yang sukses dengan bisnisnya,”
“Kakak kelasku ada yang kuliah di Eropa,”
Lalu apa setelah itu?
“aku ingin mencoba juga! Seperti mereka!”
Sebelum terlalu jauh, ada baiknya sadari hal ini jika tujuan itu tidak benar-benar datang dari sendiri, kemungkinannya tidak akan berhasil. Bukan berarti pesimis, tapi memang begitu adanya.
Itu berarti, saatnya Anda fokuskan waktu, energi, dan juga uang Anda pada hal-hal yang benar-benar penting bagi Anda. Bukan teman. Bukan keluarga. Bukan orang-orang di internet. Dan ini bukan sikap egois. Bagaimanapun, yang bertanggung jawab pada diri Anda bukan siapa-siapa, melainkan diri Anda sendiri.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Ide Bisnis Tidak Muncul Kalau Hanya Duduk Menunggu. Pergi Keluar dan Temukan!
Sumber: https://ibizcoach.com/ide-bisnis-pergi-dan-temukan/
Ide Bisnis Tidak Muncul Kalau Hanya Duduk Menunggu. Pergi Keluar dan Temukan!
  Sebuah ide bisnis yang kreatif dan inovatif memang lebih ‘mahal’ dari yang biasa saja atau sudah umum. Ya meskipun sebenarnya ide saja tidak cukup. Harus ada perencanaan matang sejak awal. Kali ini kita fokus pada bagaimana mendapatkan ide bisnis. Yang pasti, ide bisnis itu tidak dibagikan begitu saja oleh malaikat dari langit. Tidak muncul kalau hanya duduk dan menunggu. Umumnya, ide perlu dicari, dijemput, bahkan ‘dicuri’!
  Mulai dengan Pikiran yang Terbuka
Jika Anda menginginkan ide bisnis yang kreatif dan inovatif, Anda harus keluar dan berusaha menemukannya. Keluar ini tidak selalu diartikan apa adanya. Tidak harus kaki yang melangkah jauh, tapi bisa bisa dimulai dari pikiran yang terbuka dengan dunia luar. Berita baiknya: Anda tidak perlu pergi jauh atau waktu yang lama. Anda bisa mulai sekarang.
  Pahami Apa yang Anda Miliki
Cara terbaik untuk memahami apa yang kita miliki adalah dengan memperhatikan apa yang dikatakan orang-orang di sekitar kita. Tuliskan keterampilan atau bakat apa pun yang orang katakan kepada Anda. Ya, bakat apa pun itu yang orang lain minta Anda untuk mengajarinya. Kalau Anda sudah pernah melakukannya, coba tuliskan 3-5 tantangan orang terdekat yang telah Anda bantu atasi.
  Coba Lihat Masalah Orang Lain
Ide bisnis yang kreatif dan inovatif tidak hanya datang dari orang lain yang memberi tahu Anda bahwa diri Anda memang pandai dalam suatu hal. Kadang-kadang bisa juga bergerak mengalir dari arah yang berlawanan. Maksudnya adalah dengan melihat orang lain bergumul dengan suatu masalah, lalu Anda menyadari bahwa Anda dapat membantunya. Itulah peluang bagi Anda.
  Temukan Ide dengan Membaca
Dengan membaca, berarti kita mendapat gagasan, fakta, pemikiran, opini, informasi, dsb. Terlepas dari apa minat baca Anda (tidak hanya buku), apa yang Anda baca itu bisa menajamkan pemikiran dan memperluas sudut pandang. Saat membaca, Anda bisa menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak disadari. Meskipun sering kali efek dari yang Anda baca itu tidak terjadi seketika. Setidaknya, Anda memiliki wawasan yangb bisa jadi bahan bakar untuk berpikir kreatif.
  ‘Mencuri’ Ide dengan Cerdas
Ya, Anda tidak salah baca. Ada saatnya, Anda pun perlu ‘mencuri’. Dengan cerdas dan santun tentunya. Coba pelajari bisnis lain yang sudah sukses. Pasti banyak keunggulan di sana. Dengan menemukan keunggulannya, Anda pun bisa mulai mengembangkannya. Konsep sederhananya adalah ATM (amati, tiru dan modifikasi). Ide yang mungkin serupa tetapi dengan beberapa hal baru, yang berbeda dengan bisnis aslinya.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Agar Bisnis Tidak Tersesat, Milikilah Mimpi yang Sama dalam Satu Tim
Sumber: https://ibizcoach.com/agar-bisnis-tidak-tersesat/
Agar Bisnis Tidak Tersesat, Milikilah Mimpi yang Sama dalam Satu Tim
  (By Coach Edwin Indarto)
Hallo sahabat bisnis di manapun Anda berada. Pada kesempatan ini saya ingin bertanya pada Anda: apa yang menjadi mimpi Anda? Khususnya di dunia kerja, apakah mimpi Anda selaras dengan orang-orang dalam tim Anda?
  MEMBANGUN MIMPI YANG SAMA
Sebelum kita menjawab “Bagaimana membangun mimpi yang sama di perusahaan Anda?” kita ambil analogi seperti ini:
Apa yang kira-kira bakal terjadi saat Anda naik pesawat, tapi tidak yakin dengan tujuan dari pesawat itu? Anda bertanya kepada pramugari, dan saya yakin di sana tidak hanya satu orang, tapi ada beberapa pramugari. Sebut saja 2-4 orang, beserta seniornya.
Sebagai ilustrasi saja, Anda bertanya pada pramugari: “Mbak ini pesawat mau ke mana?”
Kemudian pramugari menjawab “ke kota A,”
Saat Anda pun mau ke kota A, Anda bisa tidur dengan tenang karena memiliki tujuan yang sama. Alhasil, pesawat sampai di kota tujuan dengan selamat.
Tapi apa yang terjadi misalnya pada pramugari yang kedua, yang kepadanya Anda bertanya: “Mbak maaf, ini pesawat ke mana?”
“Oh, ini sepertinya ke kota C.”
Katakanlah orang pertama bilang Medan, tapi yang kedua bilang Makassar.  Apa jadinya setelah itu? Apa yang muncul di pikiran Anda? Apa yang Anda rasakan? Panik saat itu juga? Mungkin iya, dan itu wajar.
  INILAH YANG AKAN TERJADI DI PERUSAHAAN ANDA
Tentunya itu contoh sederhana saja dan hampir tidak mungkin terjadi di era sekarang dengan teknologi yang ada. Tapi itulah yang terjadi di perusahaan yang tidak memiliki tujuan yang sama antara manajemen dengan karyawan di bawahnya. Turn over karyawan yang tinggi terjadi karena mimpi perusahaan dengan karyawan berbeda.
Lalu apa yang harus dilakukan? Tetapkan value atau nilai-nilai yang dipegang bersama. “Nilai-nilai itu apa, coach?” Kalau kita sebagai orang Indonesia, kita punya nilai luhur pancasila sebagai value yang dipegang bersama. Kalau orang-orang generasi saya pasti paham, pancasila dibreak down jadi 36 butir-butir pancasila.
Apakah selesai pada nilai-nilai? Tidak. Nilai-nilai itu digunakan sebagai pattern untuk menjalankan misi perusahaan. Pattern itu akan menjadi langkah-langkah strategis. Misi dan langkah-langkah itu penting untuk mencapai visi yang ditetapkan. Dan itu tidak bisa sendiri. Lebih efisien kalau dicapai bersama. Itulah kenapa kita mesti punya langkah yang sama dan mimpi yang sama.
Sekali lagi, tetapkan visi, breakdown menjadi  misi dan langkah strategis, dan tetapkan value. Demikianlah sharing dari saya kali ini. Di lain kesempatan saya akan cerita tentang visi, misi, dan value, supaya Anda yakin bahwa “pesawat yang Anda tumpangi menuju landasan yang sama dengan apa yang ingin Anda tuju” atau dengan kata lain: agar bisnis Anda tidak tersesat, supaya Anda yakin bahwa Anda dan semua tim memiliki mimpi yang sama dan siap mewujudkannya bersama-sama.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Habiskan Jatah Gagalmu di Saat Masih Muda
Sumber: https://ibizcoach.com/habiskan-jatah-gagalmu/
Habiskan Jatah Gagalmu di Saat Masih Muda
  Sesuai judul di atas, mungkin Anda pun pernah mendengar nasihat ini: ‘Habiskan jatah gagalmu di saat muda’. Agar saat tua tidak perlu lagi mengalami kegagalan yang tidak perlu. Salah satunya karena kurangnya pengalaman atau pengetahuan yang seharusnya didapat sejak muda.
Para inovator dan wirausahawan yang saat ini sedang merintis bisnis, yang mereka yakin betul: gagasan bisnis ini akan booming di masa depan, mereka adalah anak-anak muda dengan semangat luar biasa.
  Bilangan Usia Tampaknya Tidak Jadi Masalah
Generasi millenial pun menjadi the next world class entrepreneur, pada usia yang jauh lebih muda daripada pendahulunya. Dahulu, kewirausahaan adalah bidangnya mereka yang berada di rentang usia 40-50 tahunan. Sekarang, 20an bahkan belasan tahun alias masih remaja sudah berani menjadi pribadi yang mandiri dengan menjadi entrepreneur muda.
Kemajuan teknologi dan norma-norma budaya yang berubah memungkinkan para anak muda kreatif untuk melakukan hal-hal yang menjadi passion mereka sendiri. Bilangan usia tampaknya tidak jadi masalah.
  Tunggu Dulu, Ada Kenyataan yang Mengejutkan!
Tetapi tunggu dulu, di balik kabar gembira itu, ada kenyataan yang mengejutkan: menjadi young entrepreneur tidak mudah. Dengan sedikit pengalaman di dunia nyata dan bahkan lebih sedikit modal, merintis bisnis yang sukses seringkali membutuhkan usaha percobaan berkali-kali, dan juga pengorbanan. Soal mental dan daya juang, jangan ditanya lagi.
Satu hal yang pasti: Pengusaha muda pasti mengalami kegagalan. Bahkan mereka yang dikenal dengan kemampuan terbaik dan relasi luas pun tahu bahwa mereka pun gagal pada waktu tertentu.
Kegembiraan dan ketakutan inilah yang menarik pikiran kreatif muda ke ‘permainan’ bisnis yang seru (untuk tidak menyebutnya sebagai kompetisi). Tapi itu juga yang mendorong mereka berjuang untuk terus maju.
  Habiskan Jatah Gagal di Saat Masih Muda
Berapa banyak kutipan inspirasional yang telah kita lihat tertulis di cangkir kopi dan buku catatan, memberitahu kita bahwa kesuksesan sejati datang dari belajar untuk mengakui kegagalan sebagai momen belajar yang efektif? Kegagalan adalah hal yang baik. Tanpa itu, tidak ada ruang untuk perbaikan.
Tentu, kemenangan itu bagus, tetapi hal baru yang inovatif terjadi setelah masalah terjadi. Dengan alasan untuk belajar dan demi pengalaman itu, ada benarnya juga untuk habiskan jatah gagal di saat masih muda.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Ini yang Mesti Anda Miliki Sebelum Mengolah Ide-ide Hebat
Sumber: https://ibizcoach.com/sebelum-mengolah-ide-hebat/
Ini yang Mesti Anda Miliki Sebelum Mengolah Ide-ide Hebat
  Salah satu hal paling berharga yang dilakukan siapa pun dalam menciptakan inovasi bisnis adalah mengolah ide-ide hebat untuk memecahkan kebutuhan konsumen. Untuk membawa ide-ide inovatif ke dalam usaha Anda, penting untuk terus mempertajam dan memperluas naluri dan intuisi Anda. Sekarang saatnya meregangkan otot kreatif Anda lagi. Berikut adalah cara-cara yang bisa meningkatkan kreativitas Anda yang tentunya akan berguna untuk mengeksekusi ide-ide hebat.
  Pertajam Naluri Anda
Malcolm Gladwell dalam dua bukunya, Blink dan Outliers, mengilustrasikan nilai untuk mengasah naluri seseorang dan menciptakan lebih banyak intuisi. Dalam Blink, Gladwell memberikan beberapa contoh menarik tentang kemampuan seseorang untuk secara intuitif menghubungkan berbagai titik yang tampaknya berbeda dalam sepersekian detik untuk membentuk pendapat yang akurat. Ini adalah sesuatu yang dapat berkembang dari waktu ke waktu.
Dalam Outliers, Gladwell membuat kasus untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan ‘ahli’ melalui apa yang ia sebut “Aturan 10.000 Jam”. Menurut Gladwell, setelah 10.000 jam fokus dalam bidang atau kegiatan tertentu, seseorang mulai memiliki level pengetahuan atau kemampuan di atas rata-rata. Dengan kata lain, melalui upaya 10.000 jam Anda dapat mengasah naluri dan intuisi Anda ke level baru yang tidak biasa. Pada titik ini, satu cara untuk membawa nilai lebih bagi proses inovasi Anda adalah memperluas insting Anda.
  Membaca, Diskusi, Kolaborasi, Belajar
Keingintahuan akan menuntun Anda ke kreativitas. Coba bayangkan diri Anda saat Anda tidak yakin pada apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ada banyak yang bisa dilakukan, pergi ke tempat baru, belajar banyak, banyak membaca, juga berbicara dengan para ahli. Bagaimanapun otak manusia bekerja tetapi satu hal yang terjadi adalah: ketika kita membaca lebih banyak atau berbicara dengan para ahli dengan lebih intens, ketika Anda memiliki masukan yang cukup, ide-ide baru mulai muncul. Memang, berkolaborasi dengan orang lain bisa memunculkan daya kreatif yang seringkali tidak terduga.
  Jangan Abaikan Istirahat
Ada kebaikan dalam bekerja dan ada kebaikan dalam istirahat. Manfaatkan keduanya dan jangan abaikan istirahat. Kadang-kadang ide terbaik Anda akan datang ketika Anda tidak memaksakan otak Anda untuk berpikir tentang ide besar berikutnya. Bisa jadi saat Anda sedang tidur. Istirahat yang baik akan membantu Anda menjadi lebih produktif dan kreatif. Bisa jadi ketika pikiran Anda berkeliaran di kamar mandi Anda mendapatkan ide bagus. Mungkin ide inovatif Anda berikutnya akan datang saat Anda sedang mengemudi, berolahraga, hiking, belanja, duduk di pesawat terbang, atau menonton matahari terbenam. Jika masih kurang? Cabut steker, santai, dan biarkan otak Anda melakukan keajaibannya.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Mengapa Social Skill Itu Penting? Lalu Bagaimana Cara untuk Meningkatkannya?
Sumber: https://ibizcoach.com/mengapa-social-skill-penting/
Mengapa Social Skill Itu Penting? Lalu Bagaimana Cara untuk Meningkatkannya?
  Pernahkah Anda mengamati teman-teman sekitar Anda? Sebagian mereka sangat pandai bergaul, sebagian yang lain cenderung pilih-pilih teman, dan sebagian yang lain terlihat anti sosial meskipun sebenarnya mereka ingin diakui secara sosial—entah itu secara personal maupun profesional.
Ini adalah tentang keterampilan sosial (social skill). Setiap orang yang terampil secara sosial, bahkan bisa terlihat dari bagaimana caranya melakukan percakapan sehari-hari.Kabar baiknya, social skill bisa dipelajari dan dilatih secara konsisten. Banyak orang mengalami perubahan yang berarti dalam lingkaran pertemanannya karena ia mempelajari bagaimana meningkatkan social skill pada dirinya.
  Mengapa Social Skill Itu Penting?
Coba jujur, setidaknya pada diri sendiri: apakah Anda pernah mempermalukan diri sendiri di depan seseorang yang baru saja Anda temui? Atau menceritakan lelucon yang terdengar receh? Atau mungkin Anda sudah mencoba memulai percakapan, tapi menghilang beberapa saat kemudian?
Jika salah satu dari hal itu Anda alami, maka Anda segera menyadari pentingnya social skill. Kerugian yang sebenarnya dari tidak memiliki keterampilan ini jauh lebih parah daripada sekadar rasa tidak nyaman atau malu dari waktu ke waktu.
Anda mungkin berpikir bahwa social skill hanya penting untuk dating atau menghadiri pesta, tetapi ini juga sangat penting dalam urusan bisnis.
  Menjadi Orang yang Easy Going
Luangkan waktu sejenak untuk membayangkan selebriti terkenal saat berada di sebuah talk show. Bukankah itu menarik, bagaimana mereka selalu terlihat bersenang-senang, entertaining, dan penuh cerita lucu untuk diceritakan? Meskipun tampaknya ini soal (pekerja di dunia) entertainment, mereka sebenarnya banyak diuji, disempurnakan, dan praktik dalam waktu lama.
Untuk membentuk dirinya menjadi orang yang easy going itu, mungkin butuh proses selama berbulan-bulan sebelumnya atau bahkan beberapa tahun. Faktanya, mereka melewati banyak latihan sebelum siap untuk berada di depan audiens.
Anda bisa mengambil pendekatan yang sama untuk melatih social skill pada diri Anda. Ya, benar adanya, bahwa bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain juga membutuhkan latihan. Dan mungkin bisa terasa sedikit aneh saat memikirkan ini secara serius.
“Bagaimana kalau mengalir saja? Lagi pula setiap orang punya karakter berbeda-beda ‘kan?” mungkin ini akan muncul di benak Anda saat menyadari bahwa diri Anda merasa ada yang kurang, dan ternyata itu adalah tentang bagaimana Anda memperlakukan dan diperlakukan oleh lingkungan. Tentu saja inilah poin penting dari social skill. Sebagian besar dari kita—mungkin saja—tidak benar-benar menganggapnya penting, tetapi begitu kita menyadarinya, hidup kita bisa berubah secara dramatis.
  Terima Umpan Balik dari Orang Lain
Sampai di sini, jujur saja, bahwa untuk meminta umpan balik (dari orang lain tentang diri Anda) secara tiba-tiba, bisa terasa sedikit aneh dan malah menakutkan. Tentu Anda bisa melakukan di momen yang tepat dan dengan orang yang bisa dipercaya.
Seperti proses untuk melatih diri dalam bidang lain, salah satu titik balik terbesar dalam hidup adalah berasal dari ‘umpan balik yang brutal’ tapi jujur. Pengalaman mendapat umpan balik itu bisa jadi sangat kuat efeknya. Umpan balik dari orang lain memberi kita kesadaran baru, yang mungkin tidak akan pernah kita dapatkan sendiri. Dan itu adalah salah satu rahasia di balik kesuksesan orang yang memiliki social skill.
0 notes
ibizcoach-blog · 5 years
Text
Inilah yang Membuat Anda Unik dan Berbeda dari Orang Lain
Sumber: https://ibizcoach.com/yang-membuat-anda-unik/
Inilah yang Membuat Anda Unik dan Berbeda dari Orang Lain
  Menurut Anda, apa jawaban terbaik untuk pertanyaan ini: “Apa yang membuat Anda berbeda dari orang lain?” Umumnya pertanyaan ini banyak dilontarkan di dalam wawancara kerja. Tapi bisa juga berlaku di kehidupan sehari-hari yang mungkin membuat Anda berpikir ulang tentang diri Anda.
  Jadi Apa Keunikan Anda?
Pertanyaan ini mungkin bisa menghentikan Anda sejenak. Meskipun Anda tahu bahwa diri Anda memang memiliki pribadi yang unik. Meskipun Anda tahu bahwa diri Anda secara profesional memiliki kualifikasi dan keterampilan untuk melakukan pekerjaan itu, tetapi bagaimana Anda benar-benar tahu bahwa Anda berbeda dari orang lain?
Untuk memberikan jawaban yang berbobot, pertama-tama Anda justru harus tahu bagaimana cara untuk TIDAK menjawab. Bijaklah memandang keunikan diri sendiri, tidak perlu narsis. Ya, pewawancara kerja sebenarnya tidak ingin tahu bahwa Anda main musik pada akhir pekan, Anda bisa menyelesaikan Rubik’s Cube dalam 1 menit, atau bahwa Anda memiliki hewan piaraan.
Ketika pewawancara bertanya, “Apa yang membuat Anda unik?” pertanyaan sebenarnya adalah: Mengapa saya harus menerima Anda? Atau, mengapa saya harus memilih Anda daripada orang lain? Itulah yang harus Anda jawab. Jawaban yang menyangkut pribadi mungkin menarik, tetapi tidak akan membantu meyakinkan mereka untuk mempekerjakan Anda. Disarankan, semua jawaban wawancara kerja Anda fokus untuk memberi tahu mereka apa yang perlu mereka ketahui untuk mengatakan “Ya, Anda diterima”.
  Latar Belakang Anda
Anda boleh mengatakan begini: Latar belakang saya sedikit berbeda dari yang lain. Saya melihat banyak hal dengan perspektif berbeda. Ini yang memungkinkan saya terbiasa berpikir tentang solusi kreatif tentang masalah-masalah riil yang saya pernah hadapi. Yang jelas Anda tidak hanya berkata-kata tapi juga gunakan bukti konkret.
  Pengalaman, Keterampilan dan Kepribadian Anda
Saya menggunakan pengalaman dan keterampilan untuk memecahkan masalah sehari-hari dan tantangan khusus. Misalnya, dalam [sebutkan situasi], saya mengambil inisiatif [sebutkan tindakan yang Anda ambil] dan berhasil mencapai [sebutkan hasil yang Anda dapatkan, sekali lagi, dalam bentuk yang konkret: angka, grafik, atau simbol pencapaian lain].
Selanjutnya tentang kepribadian. Ini cukup unik dilihat dari bagaimana kita memandang diri seperti beberapa baris di atas. Kepribadian Anda yang terbentuk bertahun-tahun inilah yang akhirnya membuat Anda unik. Entah itu kelebihan atau kekurangan. Realitanya adalah: Anda tidak harus tahu, dan Anda tidak harus menjadi super hebat seperti pemenang sebuah kontes nasional. Anda hanya perlu jujur saja, apa adanya diri Anda.
0 notes