Tumgik
ikmahgeha · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Scandinavian apartment with vintage touches
Follow Gravity Home: Instagram - Pinterest - Facebook - Bloglovin - Shop
4K notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Photo
Tumblr media
Memang, tingkat “kepekaan” itu harus diasah. 🌼🌼🌼🌼 . Terkadang Allah kasih kode ke kita dalam hidup ini. Jika tidak peka, maka kita akan menjalani hidup tanpa makna. . Jika tidak peka saat diberikan cobaan, maka kita akan sibuk mengeluh. Padahal Allah ingin kita belajar & menguatkan kita. . Jika tidak peka saat diberikan nikmat, maka kita akan sibuk bersenang-senang & lupa bersyukur, bahkan lalai. . Orang yg peka akan memahami lebih dalam bahwa setiap kejadian dalam hidupnya hadir dengan tujuan tertentu. BELAJAR. . Allah mendidik kita dalam kehidupan. Pun orang yg hadir dalam hidup kita & bahkan yg kita temui di jalan bukanlah suatu kebetulan. Ada makna dibalik semua itu. Tidak ada sesuatu yg kebetulan. . Bagaimana memahami kode dari Allah? Mendekatlah kepada-Nya. Pahami apa yang diinginkan-Nya. Bukankah tujuan kita hidup adalah beribadah & mendapatkan Ridho-Nya? Bagaimana mungkin mendapatkan cinta-Nya jika kita tidak paham kode dari-Nya. . Karena itu banyaklah BELAJAR. Jadikan setiap orang menjadi guru, setiap tempat menjadi sekolah, dan setiap jam adalah jam pelajaran (pepatah). . Siapa pun yang pernah hadir dalam kehidupan kita, adalah guru. Pun itu adalah orang yang melukai kita. Bahwa Allah hantarkan orang tersebut agar kita bisa BELAJAR. . 📒 Buku 99 Wisdom. Oleh Bpk Gobind Vashdev. . . #book #selfreminder #motivation #life #good #goodvibes #positivevibes #goodlife #happy #happylife #joy #bookstagram #love #story #happiness #instapic #instagood #all_shots
2 notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Photo
Tumblr media
🌵ADAB ISTIKHARAH🌵 Ustadz Abu Umar Indra Masjid Agung Al-Ukhuwah 28 Desember 2017
🍂🌻🍂🌻🍂🌻🍂🌻🍂🌻
Semakin kuatnya dia bersandar kepada Allah akan perkara tsb, baik untuk urusan dunia maupun akhirat, maka sebesar itu pula yg akan dia dapatkan.
1. Ikhlas , lillahita'ala yg menjadi alasan terkuat untuk istikhoroh krn keikhlasan dan mengikuti petunjuk Allah, mempraktekannya sesuai tuntunan rasul. Maka perwujudannya akan sempurna dan berkah. Sandarkan seluruh keyakinan hanya kepada Allah SWT.
2. Dilakukan dalam setiap urusan sbgmana rasul ajarkan kpd sahabatnya. apabila seseorang d antara kalian hendak melakukan sesuatu, maka hendaklah dia melakukan sholat dua rokaat dan membaca doa istikharah kemudian. Lakukan dzikir pagi dan petang. Mengawali doa-doa dengan menyebut nama Allah dan sifat2 Allah. Ya hayyu.. ya qayyum.. birohmatika astaghiist. Allah mencabut mudharat2 dr diri kita, dan menghadirkan manfaat2 untuk hidup kita. Sedikit saja Allah menjauh dr kita, maka manfaat dr masalah2 tersebut tdk akan dapat kita rasakan. “dan janganlah Allah, Engkau serahkan seluruh perkara hanya kepadaku untuk menyelesaikannya”
Apakah istikarah dilakukan seorang mukmin, dalam hal yg jelas haram dan makruhnya? tidak. jika sesuatu yg sudah jelas hukum wajibnya, maka tak perlu istikharah. Istikharah dilakukan untuk perkara yg mubah, untuk meminta pilihan kpd Allah baik perkara besar ataupun kecil.
3. Sebelum melakukan istikharah hendaknya mengosongkan hati dr kecenderungan untuk menginginkan sesuatu pilihan tertentu (condong pada keinginan diri). Alasan : jika terdapat kecenderungan itu mengarah kepada apa yg sedang ia tuju, maka dikhawatirkan petunjuk dan bimbingan Allah tsb itu tdk bs rasakan, krn hati kita sdh condong pd pilihan tersebut, maka hendaknya mengosongkan hati terlebih dahulu.
3 notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Quote
Obatnya sebenarnya mudah, ketemu kamu. Itu aja. Segala lelah, letih, penat, hingga perih, mendadak hilang dan jadi terasa jauh lebih lega.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Text
Cerpen: The Way I Lose Her
Hai gaes.. What up~
Awalnya gue nggak pernah nganggep bahwa tumblr ini adalah sebuah blog, karena dari segi fitur dan efisiensitas, tumblr kayaknya lebih cocok disebut sebagai sosial media dan lebih menarik ketimbang blog dan wordpress.
Tapi, berhubung dulu gue sempet iseng menulis sebuah cerita pendek perihal latar belakang tumblr ini dalam sebuah cerpen yang berjudul, “My Beautiful Mistake” akhirnya gue jadi agak senang menulis tentang apa yang telah gue laluin semasa SMA hingga Kuliah kemarin.
Nggak berhenti begitu saja, gue yang emang pada dasarnya cuma iseng ngisi waktu sambil nulis akhirnya memotong beberapa kejadian-kejadian kecil di masa SMA dan Kuliah pada satu kesatuan cerita yang nggak terlalu spesifik. Seperti pada cerpen “Hujan Kala Itu” Dan “Sedekat Detik dan Detaknya”
Namun, entah kenapa rasa-rasanya jadi asik aja nulis kembali pecahan-pecahan cerita yang emang sebenarnya lucu kalau gue inget-inget lagi. Betapa tololnya gue yang dulu, betapa nggak pekanya gue yang dulu, betapa sering patah hatinya gue yang dulu, dan masih banyak lagi.
Maka dengan hadirnya cerpen “The Way I Lose Her” ini, semoga itu bisa menjadi penghubung cerita cerpen-cerpen sebelumnya. Dan semoga juga bisa menjawab dari beberapa pertanyaan-pertanyaan perihal Geby, Laras, Nala, Ikhsan, dan seluruh peran yang pernah datang, berteduh, lalu kemudian pergi lagi. 
So, this is “The Way I Lose Her” index..
[TWILH: Tulisan Satu] -> Pilot: Im Adult
[TWILH: Tulisan Dua] -> School At First Sight
[TWILH: Tulisan Tiga] -> Ibu
[TWILH: Tulisan Empat] -> Gue Bosnya Di Sini
[TWILH: Tulisan Lima] -> Judgment Day
[TWILH: Tulisan Enam] -> Happy Hunting
[TWILH: Tulisan Tujuh] -> Gue Salah Apa Kak?!
[TWILH: Tulisan Delapan] -> Atribut Seragam
[TWILH: Tulisan Sembilan] -> Perihal Dada
[TWILH: Tulisan Satu Nol] -> Boys Talk Part 1
[TWILH: Tulisan Satu Satu] -> Boys Talk Part 2
[TWILH: Tulisan Satu Dua] -> Ular Tangga
[TWILH: Tulisan Satu Tiga] -> Mrs. Curiosity
[TWILH: Tulisan Satu Empat] -> I Hate Her So Much!
[TWILH: Tulisan Satu Lima] -> Is That You?
I know sometimes people said that’s my life is full of surprise and so fantastic. But you know? That’s bullshit.. it’s not easy to be me.
2K notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Quote
Obatnya sebenarnya mudah, ketemu kamu. Itu aja. Segala lelah, letih, penat, hingga perih, mendadak hilang dan jadi terasa jauh lebih lega.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Menemukan ini dari postingan teman, rangkuman salah satu kajian ustadz Adi Hidayat. Entah siapa yang buat ini, tapi MasyaAllah bermanfaat, semoga menjadi catatan amal kebaikan.
3K notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Quote
Obatnya sebenarnya mudah, ketemu kamu. Itu aja. Segala lelah, letih, penat, hingga perih, mendadak hilang dan jadi terasa jauh lebih lega.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Quote
Tidak ada kebersamaan yang lebih menenangkan melebihi saat-saat kau bisa menjadi dirimu yang seutuhnya saat bersama seseorang. Ia tak harus selalu baik padamu, setidaknya ia tak berkeberatan perihal bagaimana kau ingin menjadi.
(via jalansaja)
455 notes · View notes
ikmahgeha · 6 years
Quote
Kau harus mengerti, aku bukan sedang meninggalkanmu. Tapi jika yang biasanya selalu peduli lantas sekarang memilih pergi, maka baiknya tanyakan pada dirimu sendiri perihal apa yang membuat mereka enggan kembali.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
ikmahgeha · 7 years
Quote
Dicerna pake logika. Jangan pake perasaan terus
0 notes
ikmahgeha · 7 years
Quote
Terkesan Sombong, harus rendah hati. Jangan cerita diulang-ulang, bosen tau. Ngeluh sewajarnya, bangkit semaksimalnya. Jangan terlalu menceritakan dirimu, kecuali ada yg nanya.
0 notes
ikmahgeha · 7 years
Text
Ramadhan #2 : Melalui Peran
Sewajarnya remaja, kita senang melihat orang tampan atau cantik. Apalagi ketika kita mendambakan sosok yang menjadi pasangan kita itu yang cantik atau yang tampan. Layaknya artis korea semisal. Sebagai sosok-sosok yang luwes saat kita ajak ke kondangan.
Tumblr media
Dan kini, iklan dan barisan newsfeed di instagram pun banjir dengan kecantikan dan ketampanan. Cantik dan tampan dalam definisi rupa. Semulus kulitnya, seputih kulinya, selurus rambutnya, sekeren bajunya, sehitam alisnya, dan berbagai definisi yang tampak sangat lahiriah. Sesuatu yang pasti tidak akan berusia panjang, tapi kita sangat terpesona dan ikut menikmatinya. Beberapa dari kita menjadikannya sebagai kiblat dari definisi itu, karena kita tidak memiliki definisi sendiri apa itu cantik, apa itu tampan.
Dan saya kasih sedikit rahasia. Bahwa sejak dulu, bagi saya cantik (karena saya laki-laki) adalah ketika seorang perempuan memiliki dan menyadari perannya. Perempuan yang mengambil peran secara langsung, secara nyata, terjun ke lapangan, dan memberikan dampak positif. Dan jujur, perempuan seperti itu memang sulit kita jumpai di dunia maya. Sulit menemukan fotonya dengan busana OOTD, apalagi ikutan photoshot untuk ajang-ajang tertentu.
Perempuan yang memiliki dan mengambil peran itulah yang cantik. Setiap peran yang ia ambil, layaknya perawatan kecantikan. Setiap kali ia mengajar, ia sedang merawat hatinya. Setiap kali ia membantu orang lain, ia sedang merawat empatinya, setiap kali ia duduk dalam barisan rapat membahas tentang masalah di masyarakat dan mendiskusikan solusinya, ia sedang merawat akal sehatnya. Dan semakin ia berperan, ia tampak semakin cantik.
Jujur saja, bukankah ada beberapa teman kita yang demikian? Cantiknya terpancar setiap kali ia menjalankan peran kebermanfaatannya. Auranya mengalahkan setiap serpihan bedak dan gincu. Dan arenanya bukan di instagram, tapi di tempat tempat jauh yang sinyalnya mungkin angin-anginan.
Dan pandainya teman-teman laki-lakiku adalah mereka berhasil mempersunting yang demikian. Perempuan-perempuan yang berperan, bukan baperan. Perempuan-perempuan yang berhasil mendefinisikan dirinya sendiri. Perempuan yang sigap, mau berjuang, dan tidak keberatan untuk ikut memikirkan kondisi orang lain. Tidak hanya berpikir tentang kenyamanan dan keamanan diri dan keluarganya.
Dan definisi cantik itulah yang dianut oleh sebagian besar teman laki-laki saya. Satu persatu dari mereka menemukannya. Di organisasi, di komunitas, di lingkungan-lingkungan nyata yang selama ini mempertemukan peran mereka.
Dan kalau kita mau mengukurnya dengan standar kecantikan seperti iklan di televisi, barisan selebgram, dan definisi cantik yang hanya tampak secara lahir. Mereka mungkin kalah jauh. Tapi mereka berhasil mendifinisikan dirinya sendiri, memiliki nilai-nilai yang utuh yang lahir dari dalam diri, bukan dibentuk oleh iklan, oleh dunia maya.
Dan satu hal, mereka berhasil menemukan laki-laki baik yang masih baik akal sehatnya. Sesuatu yang paling dikhawatirkan oleh perempuan di luar sana, adakah laki-laki baik? jangan-jangan laki-laki menyukainya hanya karena kecantikan?
Kalau kamu perempuan, buatlah definisi yang tampan bagimu itu seperti apa. Itulah yang akan membuatmu lebih mudah untuk mengenali, siapa orangnya.
28 Mei 2017 / 2 Ramadhan 1438H | ©kurniawangunadi
1K notes · View notes
ikmahgeha · 7 years
Quote
Temen yg baik itu ngomongnya didepan. Bukan ngomongin di belakang.
0 notes
ikmahgeha · 7 years
Quote
Ndak usah Mas, yang itu saja sudah cukup kok. Dari pada buat beli …… lagi, mending kita sedekahkan saja Mas, insyaAllah lebih bermanfaat.
nyess, yang bigini ini yang bikin tentrem hati, senang bekerja dan syukur yang tak berkesudahan. 
insyaAllah rumah tangga bakal makin damai kalau punya istri tipikal begini, yang begini ini yang insyaAllah bakal bikin suami makin tjinta sama istrinya. 
sebaik-baik istri untuk diri kita, ya istri kita sendiri. kalau istrinya belum begitu, dibimbinglah untuk seperti itu, bukan malah jadi muja-muja istri orang lain. jadi kezel mah ntar si dia. 
(via jalansaja)
Dibimbing, bukan di banding-bandingin #ehh
154 notes · View notes
ikmahgeha · 7 years
Text
Memberi Fasilitas, bukan Memaksa
Beberapa hari lalu saya membaca tulisan di sini yang memberikan fakta dari Penelitian Bu Mukti Amini yang menyatakan bahwa 90% anak aktivitas dakwah yg diteliti di Depok mengatakan tidak ingin mengikuti jejak orangtua mereka sebagai aktivis dakwah.
Kemudian penulis yang berdomisili di Inggris melanjutkan dengan fakta yang ia lihat di lingkungan sekitarnya terkait teenagers di sana :
1. Ada anak aktivis dakwah yang tidak menjadi aktivis dakwah padahal sudah usia 16+ atau bahkan sudah kuliah 2. Anak aktivis dakwah, tapi tidak menjadi penggerak bagi sesamanya, tidak punya ‘krenteg’, gairah, militansi untuk menjadi yang pertama, yang terdepan, yang paling bersemangat, yang terbaik; di dalam dakwah. Bahkan cenderung cuek dan kurang mampu bergaul. Kalau keterampilan bergaul saja kurang, apalagi memimpin orang lain. 3. Anak-anak aktivis dakwah yang hasil akhirnya sama saja dengan anak-anak orangtua ‘sholih’ pada umumnya, sekadar menjadi ‘anak baik-baik’, berprestasi secara akademik, tidak bermasalah dalam hukum agama dan hukum normatif di masyarakat 4. Anak-anak aktivis dakwah yang naudzubillah justru fobia terhadap liqa’, halqoh’ pengajian, atau apa pun yang namanya agenda dakwah; dengan berbagai alasan. Mulai dari merasa ‘hidup di 2 dunia’, ortu/islam tidak realistis, kajian Islam dikatakan boring, islam menyulitkan, dan sebagainya.
….
Sebagaimana iman yang tidak bisa diturunkan, begitu pula dengan ghirah berdakwah ya? Bahkan saya yang anak aktivis dakwah, mengakui, sempat kabur karena beberapa alasan, hingga menempati poin nomor 4 (Alhamdulillah masih diberikan hidayah sama Allah untuk ‘balik’).
Lalu saya merasa mendapat sedikit jawaban setelah membaca jawaban Kak Zahra atas pertanyaan seseorang di sini 
Tugas utama orang tua bukan menjadikan anak nya sepakat seluruh hal dengan dirinya, melainkan memberikan banyak kesempatan, fasilitas, stimulasi agar anak dapat hidup mandiri dan dapat menemukan kebenaran-kebenaran yang ia yakini sendiri.
Kita semua tentu tahu bahwa meyakini secara mandiri dengan ‘dipaksa’ meyakini sesuatu adalah dua hal yang memberikan efek berbeda.
Tugas orang tua adalah memberikan arahan, menyampaikan pilihan, dan pada dasarnya anak lah yang bertanggung jawab atas pilihan hidupnya tersebut.
Pada keberjalanannya, saya merasakan ketika saya merasa dipaksa dan akhirnya kabur; dengan ketika saya akhirnya mikir, kontemplasi dan yakin sendiri, itu jauuuuuuhhhh berbeda banget efeknya. 
Karena sungguh, rasanya miris ketika saya dan teman-teman berbincang mengenai fakta serupa, lalu kami mengeksplorasi anak-anak aktivis dakwah yang bahkan banyak menempati poin nomor 4 di atas, dengan gaya hidup yang cenderung jauh dari islam. 
Benar adanya hidayah itu datangnya dari Allah, tapi bukankah… ballighuu ‘anni walau ayah? Sampaikan walau hanya satu ayat? Baligh/sampaikan, bukan hanya qul/katakan. Kita harus memastikan kita menyampaikan dengan sebaik-baiknya hingga menimbulkan kesadaran, bukan hanya mendikte. 
135 notes · View notes
ikmahgeha · 7 years
Quote
Hal yang paling aku dukakan. Hal yang merambat dalam imaji asaku. Hal ini, hal yang menahanku memencet tuts tuts mesra ala android kekinian. Hal dimana ingin (aku) sekedar menghampiri kaca semu yang membuat tunduk muka manusia-manusia kota menyeruakkan keinginan menyapamu atau sekedar melepas rasa rindu. aku pun hanya bisa sebatas mensesap secangkir pekat aroma arabica agar tak ku risaukan (kau) atas penyusunan tingkat demi tingkat masa depanmu. Dan aku mengelabui asa berperantara taken moment saat berpejalanan, menatap keceriaan muka sendu nan teduh khas mahluk pencipta semesta. #Nonapenggiat
0 notes