Tumgik
inira-arait · 3 months
Text
Manusia Paling Menyedihkan
Buat aku, manusia yang paling menyedihkan adalah manusia yang gak bisa ambil keputusan karena dia takut. Dia takut sama hasil dari keputusan yang dia ambil. Padahal, menurut aku lagi nih, kalau dia gak belajar dari kesalahan yang dia perbuat, dari mana dia mau belajar untuk jadi manusia yang lebih baik lagi ?
Apalagi kalau keputusannya tuh juga menyangkut dirinya sendiri. Buat diri sendiri aja dia takut untuk ambil keputusan, gimana dia mau jadi pemimpin ? Wkwkwk.
Kadang suka memperhatikan kejadian di sekitar. Ya bener sih, pantas aja, orang-orang yang (menurut aku) gak bisa untuk ambil keputusan bahkan untuk hal sepele macam "file ini harusnya ditaruh di mana?" yaaa susah naiknya #eh
Coba bayangkan, orang-orang yang sulit untuk mengambil keputusan, ketika dia jadi pemimpin, mau jadi apa orang-orang yang dia pimpin ? Masa follower-nya yang disuruh ambil keputusan. Helloooo~ from the outside~
Tapi yang lebih menyedihkan dari yang paling menyedihkan adalah dia yang gak berani ambil keputusan, yang akhirnya meminta orang lain untuk ambil keputusan, dan ketika keputusan yang diambil tidak memenuhi ekspektasinya, dia malah menyalahkan orang yang dia minta untuk mengambil keputusan tersebut.
1 note · View note
inira-arait · 5 months
Text
Dan ternyata, kisahnya Anan dan Inira masih terus dibacakan hingga 10 tahun kemudian....
Sepasang Tokoh Fiktif
Anan dan Inira. Ya, mereka adalah dua nama fiktif yang saya buat ketika SMA dulu. Dua orang tokoh yang rumit —menurut saya—.
Dua nama itu mengantarkan saya pada rasa malu saat cerita yang saya buat harus saya bacakan di depan kelas. Entah apa alasannya mengapa saya harus membacakan cerita saya sendiri di depan kelas, padahal cerita itu cukup panjang. Perlu satu jam pelajaran untuk membacakannya.
Padahal mereka adalah dua tokoh fiktif, tapi entah mengapa pesonanya seakan membius seisi kelas. Tak ada suara lain ketika saya membacakan cerita yang bahkan menurut saya itu adalah cerita yang cukup lebay dan menye. Yang ada hanya wajah fokus dan sesekali terdengar para gadis di kelas hanya menghembuskan napas.
Anan dan Inira. Mungkin saya bisa kembali membuat cerita-cerita pendek dari dua tokoh fiktif itu. Mungkin.
2 notes · View notes
inira-arait · 6 months
Text
Kalau Istri Diberi Suami...
Belakangan ini, beberapa teman lelaki ada yang bercerita tentang memberikan sesuatu pada istrinya. Ada yang katanya sudah memberikan banyak hal pada istrinya, tapi kenapa ya istrinya masih cemberut. Ada juga yang ingin memberikan sesuatu pada istrinya, eh tapi uangnya masih kurang dan harus nabung lagi (ya karena yang mau dibeli itu spesial dan bukan sesuatu yang bisa dibilang “harga standar”…
View On WordPress
1 note · View note
inira-arait · 9 months
Text
Kenapa Orang Nyebelin Jarang Bernasib Buruk?
Kalau lu udah kerja, lu pasti pernah menemukan orang nyebelin di kerjaan kan? Kayak… Orang yang gabisa diajak kerja sama, orang yang egois, orang yang mengamankan dirinya sendiri aja, atau orang yang emang bener-bener gabisa kerja. Gue yakin sih, kerja di manapun, pasti bakal nemuin orang-orang macam itu, apalagi walau kerja di birokrasi. Pernah gak sih kalian berpikir, kenapa ya orang-orang…
View On WordPress
1 note · View note
inira-arait · 9 months
Text
Welcome Back!
Hi, people! Haha udah lama banget gak nulis di blog T.T Memutuskan untuk menulis di sini saat ini karena kemarin ada seorang food blogger from abroad yang hit the like button. Haha kenapa aku jadi kayak anak Jaksel gini sih ToT Baca-baca tulisan di blog nih kadang bikin kita refleksi diri juga sih. Kadang kita udah melupakan suatu kejadian, tapi karena kita baca lagi blog kita, kita jadi ingat,…
View On WordPress
0 notes
inira-arait · 2 years
Text
A timelapse of the farewell tawaaf in Makkah
674 notes · View notes
inira-arait · 2 years
Text
Menjadi Ibu [Bag. 1]
Hi, guys! Welcome back to my blog! Hahaha.
Wow, sudah lama sekali ya aku tidak menulis di sini. Padahal sejak merasakan momen melahirkan, ingin sekali kubagikan pengalamanku di sini, tapi ternyata, menjadi ibu tidak semudah itu~
Yaps, sekarang setelah melepas status sebagai "Jomblo Perak" alias 25 tahun hidup menjomblo (hahaha), akhirnya masuk ke dalam fase "Menjadi Ibu".
Ternyata, menjadi ibu itu nano-nano ya rasanya! Baiklah, ku akan bercerita sedikit, dimulai ketika aku hamil si Ghatan.
Hamil Ghatan tuh gak seperti kata orang-orang: kalau cowok tuh biasanya gak mabokan; kalau udah masuk trimester 2 tuh udah enak rasanya.
Well, semua itu tidak terjadi padaku. Justru di trimester pertama, rasanya baik-baik saja. Masuk trimester kedua, mulai deh sering banget muntah. Hyperemesis ceunah, ceuk dokterna. Makan, muntah, makan, muntah. Gak bisa banget kena bau nasi baru matang haha, langsung eneg, mual, gak karuan deh. Sampai pernah dua kali dirawat di rumah sakit karena gabisa makan apapun. Hebatnya, kalau muntah gak pakai permulaan, langsung aja keluar gitu. Hmm...
Ada satu cerita lucu di masa itu yang akan selalu aku kenang dalam hidup. Hahaha. Suatu malam, sepulang kerja, biasa laah aku diantar jemput suami. Tiba-tiba, ketika sudah dekat kontrakan, aku bilang ke suami, "Minggir, Yang, buruan. Aku mau muntah," sambil tepuk-tepuk pundak suami. Ketika suami berusaha menepi, tanpa bisa kutahan, aku muntah banyak bangeeeeett ke pundah suami! Hahahahahaha. Kasihan sekaliiii deh dia. Tapi lebih kasihan aku sih, sampai kontrakan trus nyuci jaket, baju, celana punya doi yang kena muntahan.
Pokoknya, hamil itu nano-nano deh. Ada rasa senang karena sering dapat perhatian dari banyak orang. Ada rasa gak enak karena mabokan. Ada rasa gak karuan karena kalau mau tidur tuh susah banget, gak ada posisi yang enak. Hhhhh. Sampai dulu pernah keluar kata-kata, "Sumpah ya, kalau ada anak yang durhaka sama ibunya, kebangetan banget emang tuh. Gatahu diuntung!"
2 notes · View notes
inira-arait · 3 years
Text
"The best weight you'll ever lose is the weight of other people's opinions of you."
4 notes · View notes
inira-arait · 3 years
Note
Assalaamu'alaikum. Izin share, jazaakumullahu khairan 🙏
Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.... Iya silakan :)
0 notes
inira-arait · 4 years
Text
“Remember Allah in your times of ease and He will remember you when you are in difficulty.”
Abu ad-Darda al-Ansari
Originally found on: islam2011
(via islamic-art-and-quotes)
798 notes · View notes
inira-arait · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Punchbowl Mosque, Punchbowl, Sydney, New South Wales, Australia
496 notes · View notes
inira-arait · 5 years
Text
Jadi ceritanya ada notif reblog ini dari Tumblr gue. Trus gue baca lagi ceritanya, sambil bacain ke suami juga. Dulu pas baca ini sampai nangis sesenggukan, eh sekarang tetep nangis lagi sih pas baca. Bedanya sekarang pas nangis trus langsung bisa peluk suami dan menangis di pelukan suami. Wkwkwk
Sang Penyisir Rambut
Di istana Fir'aun ada seorang perempuan yang bertugas menyisir rambut putri Fir'aun dan merawat kecantikannya. Perempuan penyisir rambut tersebut termasuk salah seorang yang beriman kepada Nabi Musa dan menyembunyikan iman dalam hatinya. Suatu ketika perempuan ini menyisiri rambut putri Fir'aun sebagaimana biasa dia lakukan setiap harinya. Tiba-tiba sisir itu jatuh dari tangannya ke lantai. Ketika dia hendak mengambil sisir itu dari lantai, dia berucap, “Bismillah.” Putri Fir'aun seketika bertanya kepada dia, “Apa yang kau maksudkan itu ayahandaku?” Perempuan penyisir rambut (masyithah) itu menjawab, “Tidak. Akan tetapi tuhanku dan tuhan ayahandamu adalah Allah.” Putri Fir'aun marah terhadap sang penyisir rambut itu dan mengancam akan melaporkannya kepada ayahandanya. Akan tetapi sang penyisir rambut itu tidak takut.
Putri Fir'aun bergegas menemui bapaknya untuk memberitahunya bahwa di dalam istana ini ada orang yang kafir terhadap dirinya. Tatkala Fir'aun mendengar itu, maka kemarahannya berkobar menyala-nyala. Dia mengumumkan bahwa dia akan menghukum perempuan itu bersama semua anaknya. Fir'aun memanggil perempuan itu dan bertanya, “Apakah kamu punya Tuhan selain aku?!” Perempuan itu menjawab, “Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”
Seketika itu Fir'aun bagaikan orang gila. Dia langsung menyuruh prajuritnya untuk mendatangkan sebuah wadah yang sangat besar yang terbuat dari tembaga. Lalu wadag itu dipenuhi dengan air dan dinyalakan api di bawahnya. Fir'aun memerintahkan agar wanita penyisir rambut dan anak-anaknya dilemparkan ke dalam wadah itu. Sebelum hukuman itu dilaksanakan, perempuan penyisir rambut itu menyampaikan keinginannya kepada Fir'aun dengan mengatakan, “Aku ingin menyampaikan satu hal.” Fir'aun bertanya, “Apa keperluanmu?” Perempuan itu berkata, “Aku berharap tulang belulangku dan tulang belulang anak-anakku nanti dikumpulkan dalam satu kain, lalu kamu kuburkan semua tulang belulang kami tersebut.” Fir'aun berkata “Baik, akan kupenuhi keinginanmu.”
Kemudian Fir'aun memerintahkan prajuritnya untuk mencampakkan anak-anak wanita beriman ini satu persatu ke dalam wadah yang berisi air mendidih. Sang ibu melihat apa yang terjadi pada buah hatinya, dan dia tetap sabar dan mengharapkan pahala. Anak-anaknya mengerang keras di hadapannya, kemudian mereka mati karena kepanasan. Sang ibu tak mampu menyelamatkan mereka sedikit pun. Hampir saja keraguan merambat ke dalam hatinya saat dia melihat anaknya dan mendengar erangannya, sampai Allah menjadikan anak bungsunya yang masih bayi dan masih menyusu kepada ibunya dapat berbicara. Bayinya berkata, “Wahai ibunda, bersabarlah! Sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran.”
Perempuan itu akhirnya diceburkan ke dalam air mendidih bersama semua anaknya. Dia berdoa memohon kepada Allah agar menerima Islamnya. Sang penyisir rambut putri Fir'aun itu mati sebagai syuhada di jalan Allah bersama seluruhnya anaknya.
Ibnu Katsir menyebutkan—sesudah menyebutkan kisah ini, “Asiyah mendengar suara putri sang penyisir rambut, lalu dia beriman kepada risalah yang dibawa Musa. (Tafsir Ibnu Katsir 8/91)
Setelah Allah mencabut nyawa penyisir rambut, Fir'aun memenuhi janjinya yakni mengumpulkan tulang belulangnya dan tulang belulang anak-anaknya, serta menguburkannya dalam satu kuburan.”
Ketika Nabi SAW melakukan Isra’, beliau mencium bau harum yang semerbak mewangi. Beliau bertanya, “Hai Jibril, bau wangi apa ini?” Jibril menjawab, “Ini adalah bau kuburan Masyithah (si penyisir rambut), anak-anaknya, dan suaminya.” (HR Ibnu Majah) ——————
The Greatest Women in Islamic History (h. 46-48)
4 notes · View notes
inira-arait · 5 years
Photo
Tumblr media
Suatu ketika, pada hari Minggu, 4 Maret 2018, ku pergi ke proyek. Sore harinya ketika mau pulang, entah kenapa baru sadar kalau ada sesosok manusia yang... yaaaa lumayan laah 🤣 Setelah kucermati, kemungkinan besar dia adalah seorang #Liverpudlian. Ku dekati dia untuk mendapatkan jawaban atas rasa penasaranku. (Buset dah, udah macam kucing garong aja ya ogut 🤣) 👩🏻: Masnya Liverpudlian ya ? 👨🏻: *tampang sinis bad boy muncul* iya (udah gitu doang jawabnya) 👩🏻: Saya Milanisti (ya gak ada yg nanya sih HAHAHA ya Allah kenapa aku jadi terkesan bringas gini sih 🤣) 👨🏻: Oh, iya Ya udah gitu doang. Wkwkwk. Ku dicuekin. Ya udah sih gapapa, orang gapunya niat apa-apa, cuma emang suka aja ngobrol sama orang-orang di proyek. Habis itu juga ya udah gak ada apa-apa, orang ketemu juga bisa dihitung pake jari satu tangan. Jreng jreng jreeeeenngg~ Tepat satu tahun setelah kenalan pertama (gak kenalan juga sih, orang gak ada yg nyebut nama), masnya datang ke rumah menemui Ayah dan Ibu, nanya ku masih available kan buat dijadiin istri. Satu setengah bulan kemudian, ku dilamar masnya dan keluarganya. 1 tahun 5 bulan 12 hari setelah obrolan pertama, masnya jadi suamiku 🥰 Wkwkwk. Sungguh absurd, tapi begitulah rencana Allah, misteri yg sungguh menggemaskan. Masa depan memang menggemaskan. Masnya juga menggemaskan 🤣 Love you, Yang. Ku mencintaimu karena Allah 😘 #lovelife #marriagelife https://www.instagram.com/p/B1qtLzOHzOl/?igshid=bix2h9mt3k4j
0 notes
inira-arait · 5 years
Text
“The days of ‘Eid are days of thankfulness, seeking forgiveness and pardoning others.”
— Ibn Rajab رحمه الله| Lataa'if al Ma’aarif Pg.384
1K notes · View notes
inira-arait · 5 years
Text
Skincare tips ✨💧
1. Always keep a bottle of water bottle nearby. Hydration is 🔑, your skin will thank you!
 2. DON’T POP YOUR PIMPLES. EVER. 
3. Honey + green tea=a mask that will reduce dark spots and acne 
4. Exfoliate 1-3 times a week, get rid of that dead skin/sebum build up 😷 
5. Coconut is great for your skin + removing makeup! (Use it wisely tho, could clog up your pores) 
6. You can never go wrong with face masks!!! Treat yourself to a nice face mask every now and then 
7. Cut toxic people out of your life and remember to moisturize daily 
8. DO NOT TOUCH YOUR FACE🙅🏽 
9. In my opinion lush has the best skincare products, all organic and they’re cruelty free🐶 
10. Change your pillow cases regularly if you don’t already 
11. Sunscreen is your best friend, always apply before leaving the house to protect your self from harmful sun rays/premature aging🌞 
12. I know y'all have things to do but get at least 7 hours of sleep to rejuvenate your skin! 
13. Pat your face dry instead of rubbing when using a towel. 
14. Listen to music and chill and try to keep the stress minimal, this will do wonder for your skin 
15. Rose water is bomb for your skin and the scent is a bonus 🌹 
16. Your skin is an organ so it will reflect the state of your insides, eat beneficial foods and drink plenty💧💦🍎🍉🍓🍒
36K notes · View notes
inira-arait · 5 years
Text
Itulah Pertama Kalinya Aku Bertemu Dirimu [Kau bag. 1]
Minggu, 4 Maret 2018
Hari itu aku memutuskan untuk ikut lembur. Bukan lembur juga sih, lebih tepatnya ikut “main” di proyek. Aku ingat sekali, tanpa ada rencana, aku bergegas mandi dan berangkat ke kantor, dan pergi ke proyek.
Sampai proyek, tentunya tidak ada yang aku kerjakan, hanya sedikit membantu meringankan pekerjaan berat. Lebih banyak mengobrol dengan kepala tukang yang hadir. Ah, ada Pak Usep, my sugar daddy, datang.
Bosan, tak ada yang bisa dikerjakan, aku turun ke lantai 1. Kebetulan proyek yang sedang kami kerjakan ada di lantai 5. Aku pergi menuju sebuah restoran, membeli es krim. Aku duduk sambil memakan es krim dan mendengarkan musik. Aku ingat sekali, hanya satu musik yang kuputar: Rossa - Takdir Cinta.
Aku memutuskan untuk naik kembali ke lantai 5. Waktu sudah menunjukkan jam pulang. Sekitar pukul 5.00 sore. Ada seseorang yang baru pertama kali aku lihat, seseorang yang bahkan dulu aku tak tahu kalau aku akan memiliki sejarah bersamanya. Bahkan di hari itu pun, aku sempat mengabadikan hal bersejarah ini lewat cuitanku.
Cara mudah ngajak ngobrol cowok ganteng yg belum kita kenal: 1. Periksa apakah dia suka bola, lihat dari benda-benda yg dia pakai 2. Kalo iya, tanya aja langsung, misal, "Masnya Liverpudlian ya ?" 3. Biarkan semua mengalir bagai air~ (Kalo enggak suka bola ya udah bye aja)
Begitulah aku menuliskan dirimu untuk pertama kalinya. Tak ada yang spesial pada pertama kali bertemu denganmu karena setelah itu, tak ada hal lanjutan yang terjadi. Tapi terimalah ucapan terima kasihku ini. Terima kasih karena kau sudah hadir dalam hidupku. Aku sungguh bersyukur karena Allah mempertemukan diriku dengan dirimu. Terima kasih, sungguh.
0 notes
inira-arait · 5 years
Text
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa'fu ‘anni ”
— O Allah, You are Most Forgiving, and You love forgiveness; so forgive me
25K notes · View notes