Tumgik
irvanhmm-blog · 6 years
Text
Tak tau bagaimana utk memulainya, seperti layaknya hal-hal klasik yang rasanya sulit untuk diungkapkan dalam kata-kata. Merasakan kebahagiaan mungkin adalah hal yang wajar dan sangat dinanti-nanti. Namun bagaimana bila bahagia itu ternyata tak hadir untuk diri ini, namun hadir untuknya ? Untuk sahabat yang begitu karib dgn diri ini. Sampai-sampai makan siomay pun cukup sepiring berdua. Rasa kesal dan dengki mungkin mulai tumbuh seiring kebahagiaan itu datang. Ia hadir tanpa perlu rasa perdamaian. Sampai kapan diri ini terus berdusta atas nama kesabaran ? Sampai kapan diri ini mampu menahan perasaan yang tak kunjung untuk diselesaikan ? Rasanya berat sekali untuk kembali memulai dengan baik jalinan pertemanan ini. Memang sudah sepatutnya diri ini bahagia atas apa yang dia bahagiakan, atas apa yang ia senangkan, namun diri ini tau bahwa itu bukan semudah menuliskan kata-kata puitis nan rupawan yang mampu membuat hati dan perasaan ini tertawan. Ia juga tak semudah mengikhlaskan eskrim gellato yang baru dibeli selepas beraktivitas seharian lalu jatuh berserakan dan tak mungkin bisa untuk diselamatkan. Mengikhlaskan mungkin jadi satu-satunya jalan terbaik bagi hati dan perasaan yang masih tertawan. Namun tak ada salahnya untuk mengungkapkan dan meluangkan waktu ya sekitar 1 gelas kopi/teh untuk berbincang-bincang mengenai perasaan dan rasa hati yang tak tersampaikan. Akhirnya, bisa jadi ia menjadi saudaramu, dan kau pun turut bangga hadir didalam hidupnya.
Nb: besoksenin
0 notes
irvanhmm-blog · 6 years
Text
Katanya membaca itu adalah membuka jendela dunia. Katanya, membaca mampu meluaskan wawasan yang belum begitu luas. Ada apa dengan membaca ? Banyak hal yang harus dibaca saat ini, dan ini adalah buah dari apa yang telah dibaca oleh para pendahulu kita seperti Bung Karno, Bung Hatta, Moh Natsir, Tan Malaka, dan tokoh-tokoh lainnya. Menyebutkan mereka gemar membaca mungkin sulit karena diri ini tak punya datanya. Tapi diri ini yakin bahwa beliau-beliau sangat rajin dalam membaca.
Adanya berbagai macam instansi pendidikan hadir diharapkan sebagai penerus para pendahulu yang gemilang dalam membangun bangsanya. Dengan adanya universitas, sekolah, madrasah, sekolah tinggi.
Mahasiswa diharapkan cerdas, menjadi agent of change, memiliki budaya akademik yang apik, tapi datang ke perpustakaan hanya saat mengerjakan tugas, mengembalikan buku yang sudah 3 minggu belum dikembalikan, atau sekedar melanjutkan donlot film karena ada WiFi gratis di perpus.
Rasanya sangat sulit untuk membayangkan bagaimana mungkin mahasiswa bisa berfikir kritis sedangkan bahan bacaannya saja sedikit, baca sedikit sudah ajak orang lain berdebat, sudah mampu mengagitasi orang. Bagaimana ?
Coba sesekali datang ke perpustakaan kampusmu, lihat, berapa banyak yang membaca buku karena inisiatifnya sendiri ? Dengan tujuan menambah khazanah keilmuannya? Rasanya sangat sedikit sekali. Perpustakaan dibangun bukan sekedar tempat mengembalikan buku pinjaman oleh mahasiswa. Ia harus lebih dari itu. Sebagai tempat belajar, diskusi(ya ruang diskusi khusus, kan gak boleh berisik diperpus), dan hal positif lainnya, sehingga mahasiswa... (isi sendiri)
-lebih mudah mengajak orang ikut berdemo daripada mengajak orang ke perpustakaan untuk membaca buku-
0 notes
irvanhmm-blog · 6 years
Text
Ada apa dibalik nikah muda ? Mengapa saat ini begitu gencar gerakan untuk menyemarakkan nikah muda ? Khususnya dikalangan mahasiswa yang baru merasakan tugas makalah itu harus pakai footnote. Entah sejak kapan hal ini bermula, seperti rasa lapar yang tiba-tiba hadir tanpa notifikasi. Mungkin hal ini terjadi karena pernikahan putra dari salah satu da'i masyhur dan 'alim di Indonesia(iykwim) menikah di usia 17 tahun dengan perempuan yang berusia 20 tahun. Waw, ma sya Allah. Sejak saat itu pernikahan ini menjadi panutan dan kiblat bagi anak-anak muda hijrah untuk melanjutkan langkah ke arah yang lebih serius, yaitu pernikahan.
Jika dilihat dari pengaruh, mungkin sosmed sangat berperan besar dalam memprovokasi dan membuat isu ini menjadi sangat "mengerikan" apabila tidak dilakoni secara serius.
Terakhir kali diri ini cek instagram, unggahan/postingan tentang nikah muda mencapai angka 149.817(diakses tadi pagi pukul 05.30 wib) post. Angka yang lumayan, buat beli martabak seteman karib. Akun-akun gerakan nikah muda begitu hebat untuk memprovokasi muda-mudi untuk segera menikahkan dirinya, kemudian menjelaskan betapa indah dan syahdunya menikah diusia muda, serta anti terhadap segala hal yang berbau pacaranisme. padahal menikah muda tidak melulu soal indahnya, enaknya, syahdunya, bikin bapernya,dll nya. Akhirnya muda mudi masa kini terjebak dalam polarisasi isu antara menikah muda, jomblo, atau zina(ini pendapat pribadi), mengapa ? Ya karena setiap hari bacaan dan liatannya tentang nikah muda terus, gimana gak menggeliat otaknya ?
Jika ingin fair, maka juga hendaknya memikirkan bagaimana kelanjutan hidup, susahnya berumah tangga disaat emosi masih labil dan belum stabil, hingga akhirnya tidak lagi yang muncul hanya indahnya nikah muda, tetapi beratnya nikah muda.
Nb: sumpah pemuda
0 notes
irvanhmm-blog · 6 years
Text
Menulis itu tidak bisa dibuat-buat, ia dapat dirasakan bagi yang mampu merasakannya. Ia tidak bisa dipaksakan, bukan berarti hanya duduk bermalas-malasan seharian tanpa adanya perjuangan dan pengorbanan.
Menulis lebih dari sekedar menuangkan isi hati dan pemikiran kepada yang membacanya. Ia lebih dari itu. Harapnya ia mampu memberikan rasa kepada yang membacanya, memberikan rasa yang tak biasa, tak bisa direkayasa dan direka-reka.
Kegelisahan bisa jadi salah satu alasan mengapa diri ini masih terus saja menulis. Mengapa peneliti-peneliti itu masih saja terus meneliti ? Karena profesi dan tuntutan akademik kah ? Bisa jadi. Tapi lebih dari itu. Ada rasa kegelisahan dan ketertarikan untuk menguak sesuatu yang tak terkuak(belum terkuak sebenarnya). Dengan kegelisahanlah ia mampu meneliti hal-hal yang tak pernah difikirkan oleh orang-orang kebanyakan.
Gelisah itu kerap dan selalu datang menghampiri diri ini, tapi sayang seribu sayang, pintu keluar selalu tertutup untuk gelisah bisa keluar menampilkan kegelisahannya.
Gelisahlah engkau.
0 notes
irvanhmm-blog · 6 years
Text
Saat ini aku paham, bahwa terkadang kita perlu untuk mengorbankan perasaan demi memperoleh kebersamaan bersama orang lain. Ya perasaan ego, ego agar bs dimengerti, dicintai dan dihargai. Terkadang ya harus dikorbankan perasaan itu semua.
0 notes
irvanhmm-blog · 6 years
Text
Memulai kembali sesuatu bukan hal sulit. Ia juga bukan sesimpel tidur-tiduran sambil buka instagram diatas ranjang. Banyaknya stressor dan keraguan yang melanda membuat hati ini terus bertanya-tanya, "apa patut aku terus berjuang ?, melangkah tak mau, berdiam diri pun rasa gelisah terus merayu. Kegelisahan didiamkan begitu saja, menikmati hal-hal biasa dan rutinitas yang terus menikam kegelisahan disetiap lini masa. Aku tau bahwa diri ini harus segera menyibukkan diri, membunuh setiap rasa rindu yang menyelimuti kalbu, memang sakit bahkan mungkin sulit, ungkapan motivasi bagaikan angin lalu, tak mempan walau ia terus mengadu(gak jelas ni). Coba jelaskan kepada diri ini, mengapa ia begitu sulit untuk dijelaskan, perasaan untuk ingin hadir kembali yang masih malu-malu dipinggir hati, untuk mampu hadir kembali menjadi sesuatu yang istimewa dan berarti lagi.
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Saat akan menjumpai perpisahan, ingatlah bagaimana pertama kali kita berjumpa. Setelah sekian lama berteman, bagaimana begitu akrabnya, seakan-akan tak ada lagi batas-batas diantara kita. Saat akan ingin mencela, ingatlah perlakuannya ketika pertama kali berjumpa dengannya, masih canggung, malu-malu kucing, jangankan utk bercakap-cakap, menatap wajahnya saja pun malu.
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Kita yang tinggal satu atap saja, masih sangat sulit untuk bisa bertemu, bercengkrama, berbagi cerita diluar sana, apalagi mereka mereka yang jiwa-jiwanya saling berjauhan, menahan perihnya rindu ingin bertemu, tapi diselimuti rasa malu dan gengsi yang tak menentu. Nikmati masa masamu bersamanya selama satu atap, kelak, ketika sudah berpisah, dan atapmu mulai retak, kau tak punya persiapan untuk memperbaiki atapmu yang sudah retak. Jaga hubungan baikmu dengannya, yang lalu memang telah berlalu, dan sangat tidak mengenakkan ketika mengingatnya, berusaha untuk tetap bertahan, atas nama amanah dan tanggung jawab yang telah diamanahkan. Nikmati rindu yang terus menyelimuti diri ini, yang kelak nanti hanya akan bisa dirindukan kembali ketika ia benar-benar sudah pergi dan tak akan kembali. Nb : ah sudahlah
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Bahagia itu sederhana, saat kamu makan diwarung makan, dan melihat ada gorengan yg masih anget, tapi kamu berkomitmen dan berhasil utk tidak memakannya dengan dalih diet atau apalah. Itu rasanya...
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Kapan terakhir kali diri ini memeluk seseorang ? Memeluk begitu erat seakan-akan itu ialah pelukan terakhir dan takkan mungkin bisa didapatkan lagi ? Oo, mungkin hanya sekedar pelukan "say hello" kepada sesama teman utk yang mungkin hanya sekedar formalitas belaka. Ya, mungkin agak sedikit aneh, terutama dikalangan laki-laki, yang menganggap dirinya begitu kuat, namun begitu rapuh.. hatinya. Seberapa sering kita memeluk orangtua kita ? Atau apakah orangtua kita memang mengajarkan hal demikian ? Bahwa mungkin kelak satu pelukan hangat jauh lebih berharga daripada mobil lamborgini(mungkin lo ya). Jadi, kapan mau memulai ?
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Silu
Peristiwa datang silih berganti. Rasanya baru kemarin kita bertemu, namun sekarang, waktu telah memutuskan kita untuk berpisah. Memang perpisahan selalu memberikan kenangan dan perasaan yang menyenangkan, menenangkan jiwa yang awalnya bergejolak menahan perasaan. Setiap melihatmu, ada rasa rindu yang tertahan, tak mungkin untuk diucapkan, karena belum saatnya untuk disampaikan. Melihatmu dari jauh, sudah membuatku merasa bahagia, namun tetap berusaha sembunyi-sembunyi berusaha untuk menundukkan perasaan diatas logika.
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Kambing
Kambing, ketika ia meminjam taring dari singa, maka lama kelamaan ia seakan-akan menjadi singa, dan lupa diri bahwa ia sejatinya ialah kambing yang mengembik. Persamaan zhahir melahirkan persamaan batin. Semakin kita mempersamakan diri dengan sesuatu, maka kita akan menjadi sama dan bahkan persis dengan sesuatu tersebut.
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Dfkw
Cinta, aku jujur belum pernah merasakan cinta, bagaimana rasanya dicintai, mencintai. Dicintai oleh orang yang tidak kita kenal, atau oleh orang yang tidak kita cintai. Bagaimana rasanya ? Pasti sangat menyenangkan, indah saat diri ini diperhatikan oleh seseorang. Cinta tanpa syarat, mencintai tanpa alasan apapun, waduh, tentu rasanya berbeda dengan mencintai seseorang dengan berbagai macam syarat seperti harus tampan, kaya, keturunan yang baik, dll, jika itu semua hilang, hilanglah rasa cinta itu. Cinta selalu menarik untuk dibicarakan, tanpa cinta hidup ini pasti hampa dan sunyi tak ada rasanya.
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
M
Memahami manusia ialah hal yang sulit menurutku. Mau orang mengatakan itu tergantung bagaimana cara anda mulai berbicara dan masuk ke kehidupannya, bla bla bla. Ya, itu ada, namun secara umum, keseluruhan memahami manusia membutuhkan suatu proses dan tenaga yang besar, bahkan menguras fikiran juga, karena yang dihadapi adalah abstrak, manusia yang gampang berbolak balik perasaannya, niatnya, hatinya. Tidak mudah untuk bisa memahami seseorang. Kita ibaratkan dengan dokter, mereka memiliki alat yang jelas untuk mendiagnosa pasien, memang itu bukan hal mudah, namun mereka memiliki suatu hal yang rigid dan pasti untuk mendeteksi pasien. Beda dengan manusia, apa alatnya ? Bagaimana mendiagnosa jiwa manusia? Mendeteksi kepribadian manusia ? Manusia.
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Tulis
Menulis bisa dilakukan oleh siapa saja. Siapapun bisa menulis, karena memang manusia telah diberikan kemampuan tersebut. Tulisan yang ditulis oleh siapapun, meskipun tulisannya tidak terlalu bagus secara substansi dan kontennya, namun dapat terus terkenang dan diingat oleh orang banyak karena ia merupakan bukti fisik. Berbeda dengan bicara, pidato, sekalipun efeknya bisa langsung terasa oleh pendengarnya, namun setelah itu dia akan "hilang" bersama dengan bubarnya forum tersebut, ya mungkin saat ini kita telah dibantu dengan teknologi yang bisa merekam dan kemudian bisa ditonton lagi. Namun, tulisan memang berbeda, ia seperti hal yang bisa terus dikenang, ia ada, dan ia tetap setia untuk direnungi, dibaca dan dipahami kemudian diamalkan. Tulisan memberikan "rasa" tersendiri bagi yang membacanya. Tulis Jogjakarta, 22 syawwal 1438 H Tumblr : irvanhmm
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Dgf
Sahabat, dizaman sekarang ini, godaan untuk menjadi terkenal sangatlah mudah. Cukup posting-posting sesuatu di sosial media, bisa membuat orang jadi terkenal, meskipun terkenal dengan sensasinya. Ya, memang godaan itu sangat besar, tidak hanya bagi orang berpengaruh, orang-orang shaleh pun demikian bisa terpengaruh juga. Godaan untuk riya, tidak ikhlas dalam melakukan sesuatu, terutama amal shaleh sangat besar, karena begitu diposting di sosmed, komentar orang itu tidak satu, tapi lebih dari satu, dua misalnya. Maaf bercanda, ya banyak lah komentar orang, ada yang pro, ada yang kontra, ada yang abstain, ada yang menghujat, ada yang menggugat, dan sebagainya. Itulah resikonya. Memang sangat beresiko. Jogjakarta, 21 Syawwal 1438 H Tumblr : irvanhmm
0 notes
irvanhmm-blog · 7 years
Text
Awkward
Awkward moment itu... saat kamu berada di keramaian, dan ada anak kecil usia 5tahunan menatap kamu dengan wajah datar tanpa ekspresi, dan ketika kamu senyum, mukanya tetap datar nol ekspresi. Atau bahkan dia jadi takut dan nangis karena dikira dia akan diculik. Apa awkward momentmu ? Jogjakarta, 20 Syawwal 1438 H Tumblr : irvanhmm
0 notes