Tumgik
katamata · 3 years
Photo
Tumblr media
Kriteria Istri Solehah
Selain mengutamakan ketaatan kepada Allah SWT dan suaminya, seorang istri juga perlu belajar menjadi :
1.       Pandai mengelola finansial keluarga
Tidak harus berpenghasilan tapi yang terpenting tepat dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan keuangan keluarga
2.       Pandai merawat diri
Healty inside (makanan)
Fresh outside (perawatan luar dan akhlak terhadap sesama)
Brightly mindset (berfikir dan merespon positif)
3.       Memahami psikologi pernikahan
Belajar memahami karakter pasangan serta keluarganya, menempatkan diri dengan sikap yang baik, mengelola emosi dan konflik yang mungkin akan muncul 
2 notes · View notes
katamata · 4 years
Text
Menikah
Tumblr media
Menikah adalah salah satu syariat yang pokok karena merupakan jawaban dalam keseluruhan tujuan syariat, yang antara lain:
1. Menjaga agama
2. Menjaga jiwa
3. Menjaga keturunan dan kelangsungan
4. Menjaga akal
5. Menjaga harga
Hendaknya dalam proses menuju pernikahan yang benar dengan:
1. Taaruf  (proses mengenal satu sama lain dengan pendamping) 
2. Khidbah (ucapan bukti keseriusan pihak laki-laki)
3. Akad nikah (perjanjian dengan Allah disaksikan manusia)
4. Resepsi (harus secara terang-terangan dan mengundang orang-orang bertakwa)
0 notes
katamata · 4 years
Text
Menanti Tanpa Galau
Tumblr media
Dalam menanti jodoh, harus bagaimana?
1. Update diri dalam banyak hal
2. Berikhtiar dengan benar
3. Evaluasi diri
4. Sabar
Proses penantian harus dimaksimalkan dengan kegiatan produktif, mari berusaha meningkatkan ilmu sbb: 
1. Agama Islam (kerumahtanggan, fiqh, dsb)
2. Keterampilan praktis (memasak, menjahit sederhana, tata ruang rumah, dsb)
3. Kesehatan (hamil, menyusui, ASI, obat-obat sederhana)
4. Parenting (mendidik anak sesuai usia)
5. Sosial (bertetangga, bermasyarakat, berkontribusi di lingkungan)
6. Bersungguh-sungguh beramal soleh mengharap ridho Allah
7. Ikuti komunitas hobi dan perbanyak silaturahmi
Jadilah single bahagia dengan:
1. Tidak galau karena yakin Allah akan memberikan sesuai kondisi 
2. Meningkatkan ilmu dan amal
3. Ingat bahwa ketika sudah menikah belum tentu punya kesempatan seperti saat masih single
4. Hamba masuk surga bukan karena status, tapi karena ketakwaan
Mari berbenah diri gaes..
0 notes
katamata · 4 years
Text
Pernikahan Bervisi Samara dan Tangguh
Tumblr media
Pernikahan adalah ibadah yang paling lama, sejak berlangsung akad nikah hingga seumur hidup. Tentunya harus didasari pondasi yang kuat kan. Jika tidak kokoh, bagaimana akan bertahan. Lalu apa pondasi utama pernikahan yang harus selalu kuat dan relevan dengan perkembangan zaman?. Jawabannya: ALLAH.
Visi menjadi keluarga yang Sakinah (saling mendapatkan ketenangan dan kenyamanan), Mawaddah (saling memahami), wa Rahmah (saling berkasih sayang):
1. Internal: Samara dan bahagia (QS. Ar-Rum:21)
2. Eksternal : sosial dan peradaban (QS. Al-Furqon:74)
3. Akhirat: berkumpul bersama di surga (QS. Ar-Rad:23)
Karakter keluarga tangguh: 
1. Apresiasi dan afeksi
2. Komitmen terhadap keluarga
3. Komunikasi efektif dan positif
4. Menikmati waktu bersama
5. Spiritual well being
6. Mampu menyederhanakan pikiran
1 note · View note
katamata · 4 years
Text
di balik diamnya, ada sekelumit isi hati yang terlalu lelah untuk dibicarakan raga..
0 notes
katamata · 4 years
Text
사실 내가 안괜찮아
0 notes
katamata · 4 years
Text
Remember!
If you get it, that's Allah direction. If you don't get it, that's Allah protection..
0 notes
katamata · 4 years
Text
pura-pura tegar adalah keahlianku
0 notes
katamata · 4 years
Text
Makasiiih banyak udah nulis ini teh. Barakallahu fiik 💕💕
Monday Love Letter #72: Menjadi Manusia
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh, sister! Saat membaca surat ini, apakah kotamu sedang diguyur hujan? Kalau iya, jangan lupa langitkan doa, utamanya doa agar kita diperkenankan-Nya untuk bisa menjadi sebaik-baik manusia dengan sikap terbaik terhadap-Nya. Bicara tentang menjadi manusia, saya terpikirkan tentang ini sejak beberapa hari lalu, saat saya mengikuti kelas intensif Psikologi Islam dari International Association of Muslim Psychologist, terutama saat sesi pembahasan mengenai human existence. Sebelumnya, apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata manusia? Menurutmu, manusia itu seharusnya punya hidup yang seperti apa?
Disadari atau tidak, saat ini kita sedang banyak dinina-bobokan oleh banyak narasi media tentang apa, siapa, dan bagaimana seharusnya menjadi seorang manusia. Narasi-narasi itu, kebanyakan terdengar baik dan begitu menerima perasaan, namun ternyata dalam hal ini rasanya kita perlu melakukan rekonstruksi pemahaman tentang apa yang dikatakan oleh orang kebanyakan. Hmm, entah bagaimana saya harus menjelaskannya, saya merasa kita seperti sedang digiring untuk membesarkan diri kita sebagai seorang manusia: membesar pemikiran, perasaan, dan tindakan kita; bukan membesarkan Allah sebagai yang menciptakan manusia. Lagi-lagi entah bagaimana, keberadaan dan pembahasan tentang Allah menjadi kurang hits di dalam obrolan dan juga pemikiran kebanyakan manusia.
Berbalut ide mengoptimalkan diri sebagai seorang manusia, tanpa disadari kita mulai menjadikan keinginan kita sebagai standar kebahagiaan, pemikiran kita sebagai standar kebenaran, perasaan kita sebagai standar toleransi dalam banyak hal, pencapaian kita sebagai standar kesuksesan, dst, yang mana seringkali semua ini bukanlah standar yang sebenarnya. Diri, diri, diri, semua lebih banyak tentang kita. Lalu, dimana Allahnya?
Bicara tentang manusia, guru saya, Pak Bagus Riyono, mengatakan bahwa pada hakikatnya eksistensi diri kita sebagai seorang manusia adalah bahwa kita adalah mahkluk yang lemah dan tidak berdaya. Kita bukanlah yang segala-galanya, bukan pula pusat kendali atas dunia. Kita hanyalah unsur atomik dari seluruh konstelasi besar alam semesta. Inilah yang nyata menegaskan ketidakberdayaan kita, sehingga kita harus berpegang pada yang lebih besar dan paling besar, yaitu Allah. Dari sini, saya jadi terinsight bahwa sebenarnya menjadi manusia berarti menyadari dengan sepenuh kesadaran tentang ketidakberdayaan kita, hingga akhirnya yang ada hanyalah sikap ingin terus bergantung penuh kepada yang memiliki kita: Allah. Tak ada ruang bagi jiwa kita untuk merasa lebih dari (si)apapun: lebih besar, lebih tinggi, atau lebih berkuasa untuk melakukan ini dan itu, sebab sadar bahwa keberdayaan kita adalah karena pertolongan-Nya, bukan karena kita sebagai manusia.
Lalu bagaimana dengan semua perasaan dan pemikiran kita? Bukankah mengakui dan menerimanya adalah bagian dari memanusiakan manusia? Wait, tunggu dulu sebentar! Boleh aku duduk di hadapanmu, menatap matamu dan mengatakan sesuatu yang semoga sampai ke hatimu?
Sayang, perasaan kita itu penting, begitu pula dengan pemikiran kita. Sudah dari Allahnya, kita memang didesain pandai merasa dengan daya nalar yang juga luar biasa. Kita bisa merasakan sedih, bahagia, kecewa, bahkan merasa tidak berdaya. Itu semua adalah anugerah dari-Nya. Barangkali, sudah banyak juga kita mendengar cerita tentang kesedihan para nabi saat Allah menghadirkan ujian di dalam hidupnya. Tapi kemudian, satu hal yang perlu kita ingat, bahwa kita tidak pernah diajarkan-Nya untuk menjadikan perasaan kita sebagai imam dalam kehidupan kita sehingga kita menjadi terlena karenanya. Merasa boleh, terlena yang jangan. Begitu pula dengan pemikiran kita yang luar biasa, kita memang diperintahkan untuk mempergunakannya sebaik-baiknya. Namun, pemikiran kita itu tidak pernah dititipkan-Nya untuk membuat kita memunculkan ide-ide baru tentang bagaimana hidup yang seharusnya berdasarkan standar diri kita, bukan? Sebab, seperti pesan guru saya, sebaik-baik pemikiran adalah yang mendekatkan kita kepada Allah dan kebenaran yang haq, bukan sebaliknya.
Keep reading
137 notes · View notes
katamata · 4 years
Text
Ketidakpastian
Pemikiran bisa berubah.
Perasaan bisa berganti.
Pengalaman pun takkan tetap sama; terus bertambah.
Jalan pilihan hidup akan terus membelah diri.
Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.
Semua orang terus terbagi menjadi orang yang baru setiap hari.
Jadi, tak usah merasa asing dengan ketidakpastian.
Kita semua menghirup dan mengembuskannya dari paru-paru kita, setiap detik.
Tertanda,
Aku yang suka pengen semuanya serba pasti.
528 notes · View notes
katamata · 4 years
Text
Benarkah Karena-Nya?
Tumblr media
Tahukah kamu apa yang paling setia menemani hari-hari kita? Selain ketidakpastian akan masa depan dimana sedetik ke depan pun termasuk di dalamnya, hal lain yang tak kalah setianya adalah pilihan. Betapa tidak, setiap hari, sejak bangun tidur sampai dengan akan tidur lagi, kita selalu berhadapan dengan pilihan. Dengan atau tanpa kita sadari, persoalan mengenai pilihan-pilihan itu hadir dalam apa saja: dari urusan kecil sampai urusan besar, dari yang berdampak jangka pendek sampai jangka panjang, dari yang hanya menyoal dunia hingga yang memanjang menjadi urusan akhirat.
Terbiasanya kita berhadapan dengan pilihan nyatanya tidak lantas membuat kita terbiasa melandasi pilihan dengan landasan dan alasan yang benar. Alih-alih berpikir benar hingga benar-benar memilih apa yang kita butuhkan, bukankah kita lebih sering menjatuhkan pilihan pada apa yang kita inginkan? Seperti orang kehausan selepas berlari, kita barangkali meminum apa saja yang ada di hadapan, tanpa ruang untuk berpikir apakah minuman itu layak diminum atau tidak, sehat atau tidak, halal atau tidak, dst.
Soal pilihan-pilihan sederhana seperti apa yang akan kita makan malam ini mungkin tak perlu kita bahas lagi. Namun, bagaimana dengan pilihan-pilihan yang besar? Atas segala pilihan besar yang telah, sedang, atau akan kita buat, apa kiranya yang mendasarinya? Benarkah karena iman yang juga ditopang oleh akal sehat dan kesadaran atas konsekuensi ataukah hanya karena keinginan sementara yang dipaksa menuntaskan dahaga? Beda keduanya tipis, setipis benang.
Entah dimana ingatan tentang Allah berada. Seringkali, yang melandasi pilihan-pilihan kita hanyalah kita: keinginan kita, pemikiran kita, kepentingan kita, dan gambaran-gambaran subjektif yang kita miliki tentang bahagia. Tapi, bukankah kita juga memahami bahwa keselamatan tak terletak disana? Maka, dalam memilih setiap pilihan, semoga kita dimudahkan-Nya untuk dapat menjadikan-Nya sebagai alasannya.
___
Picture: Pinterest
303 notes · View notes
katamata · 4 years
Text
Saat Ini
Punya anak lagi tandanya menyesuaikan ritme lagi. Memang ada beberapa hal yang tidak baru, kebanyakan urusan teknis seperti masih hafal cara memandikan bayi, mengganti popoknya, penanganan anak sakit, cara mengASIhi, dan sebagainya. Tapi banyak hal lain di samping itu yang rasanya baru sekali, belum lagi perbedaan karakter anak yang memang dibawa sejak bayi haha. 
Yara kecil amat beda dengan Shabira (kakaknya). Waktu Shabira seusia Yara, dari new born hingga usia empat bulan, aku bisa merangkap banyak hal dalam sekali bekerja. Shabira tipikal yang bisa disambi ini itu, cukup diletakkan di atas bouncher aku bisa menyiapkan makan, menyapu, mengepel rumah, menata baju, dan melakukan banyak pekerjaan domestik lainnya sampai alhamdulillah aku bisa mengerjakan naskah buku keduaku saat aku memiliki newborn. 
Tapi Yara bukan Shabira, pun Shabira juga bukan Yara. Tidak perlu dibandingkan haha, tapi aku hanya mencatat perbedaan dan mengalirkan rasa disini (apa bedanya? Ya anggap saja sudah berbeda sedari niat). Saat Yara kecil, meski sebenarnya Yara lebih ramah dan ceria, tapi Yara tipikal yang cenderung amat rewel saat mengantuk, lapar, dan minta diganti popoknya. Kadangkala rewelnya belum bisa aku artikan karena sebelumnya aku belum pernah menghadapi anak dengan tangisan sebanyak Yara wkwkwk.
Ada banyak hal yang tidak bisa aku lakukan, tidak apa-apa. Standar kerapian kembali menurun. Aku belajar untuk tidak terlalu banyak menuntut diri kali ini. Aku jarang bisa menulis atau membaca berhalaman-halaman, ya karena aku sedang memiliki newborn dan toddler sekaligus. Aku tidak punya nanny, meski kusyukuri aku memiliki ART yang datang kala siang dan pulang saat aku selesai mandi sore. 
“Sebutkan judul film yang terakhir kamu tonton?” hahaha, aku tidak bisa menyebutkannya karena rasanya sudah lama sekali aku tidak menonton habis sebuah film. Barangkali Tuxedo? Saat suami mengajakku staycation waktu kehamilanku tujuh bulan. Tapi film sama sekali tidak menjadi masalah buatku, aku sudah lama berdamai dengan ketidak update-anku akan hal itu dan menjadi ibu baru adalah hal yang sangat aku syukuri. 
Sekarang, aku hanya ingin mengatakan beberapa hal kepada diriku sendiri. Nikmatilah prosesnya. Nikmatilah repotnya. Nikmatilah betapa lambannya hidupmu berjalan. Nikmatilah. Kamu akan mengenangnya saat nanti kamu bisa berlari cepat. 
Untuk diriku sendiri, adalah sesuatu yang berharga ketika kamu menikmati sebuah proses, karena tidak semua orang bisa menghargai itu. Menyesap tiap detiknya dan menghadirkan diri utuh pada hal-hal yang dikerjakan saat ini. Bersyukurlah, sekali lagi: nikmatilah prosesnya! :)
255 notes · View notes
katamata · 4 years
Photo
Tumblr media
⁣ Betapa anehnya.. ⁣ Ketika aku selalu mengingat bagaimana orang lain pernah menyakitiku sangat parah tapi lupa bahwa aku mungkin juga pernah menyakiti orang lain dengan tingkat keparahan yang sama⁣ ⁣ "Kita semua manusia, tempatnya salah" ⁣ Kalimat itu bukan untuk membela kita ketika melakukan kesalahan, tapi untuk kita agar memaafkan orang lain⁣ ⁣ Tolong jangan lagi yaa. Dasar aku! ⁣ ⁣ ⁣ 10/30⁣⁣⁣ @30haribercerita⁣⁣⁣ #30haribercerita⁣⁣⁣ #30HBC2010 https://www.instagram.com/p/B7LyZQKB4QW/?igshid=1rguvkh87wdpx
0 notes
katamata · 4 years
Photo
Tumblr media
Bersih ga selalu lebih baik dari kotor⁣ Kadang, kotor-kotoran kaya gini juga baik⁣ Sesekali melangkah di jalan-jalan yang bisa dilewati sama sepatu boots aja, oh iyaa sama banyak istigfar juga⁣ Jadi perbanyak syukur walaupun setelahnya rebutan air⁣ ⁣ 9/30⁣⁣⁣ @30haribercerita⁣⁣⁣ #30haribercerita⁣⁣⁣ #30HBC2009 https://www.instagram.com/p/B7LxFQPBxEF/?igshid=t43c8sc6qzw5
0 notes
katamata · 4 years
Photo
Tumblr media
⁣ Kira-kira di masa awal masuk kuliah, entah apa kejadian yang jadi stimulusnya dan kapan tepatnya, tiba-tiba jadi suka makanan pedas⁣ Padahal semasa sekolah sampai lulus SMA, sedikit pun ga suka⁣ ⁣ Lebih dari kebutuhan makan, efeknya otak dan mood ini getting better aja gitu⁣ Dan sekarang jadinya makanan apapun enak kalo pedasnya pas 😋 ⁣ Walaupun selain rasa pedas, belum tentu tau kurangnya apa 😅⁣ ⁣ Lewat tema apresiasi ini, ku sangat berterima kasih kepada siapapun⁣ Yang udah buat makanan-entah apa itu yang berhasil merubah haluanku menjadi tim makanan pedas⁣ Yang udah buat makanan pedas apapun, yang dengan itu orang suka and feels getting better too⁣ Spesial juga untuk yang udah menciptakan favoritku si pelengkap isi piring, cabai bubuk *emo*il* C*il**a dan saus *ua *el**i*⁣ ⁣ *Kebetulan keduanya tidak bisa menghadiri sesi pemotretan hari ini sebagai properti utama karena persediaan sedang habis. Sekian tidak mengurangi rasa terima kasihku. ⁣ ⁣ 8/30⁣⁣⁣ @30haribercerita⁣⁣⁣ #30haribercerita⁣⁣⁣ #30HBC2008⁣ #30hbc20apresiasi https://www.instagram.com/p/B7EDX5eB66w/?igshid=ewwlusm2jsh9
0 notes
katamata · 4 years
Photo
Tumblr media
KITA⁣ ⁣ Kita bukan lagi anak 15 tahun⁣ Kita tidak lagi merengek sepanjang hari⁣ Kita semakin pandai menyembunyikan perasaan⁣ Walaupun kita terus saja merasa sendirian, sebenarnya teman-teman terbaik tetap selalu ada, atau ingatan tentangnya⁣ Yang bilang "Its okay jika sekarang bukan saatnya. Tidak ada perbandingan antara bulan dan matahari. Mereka bersinar saat waktunya tiba. Kamu juga"⁣ ⁣ Semoga kamu, siapapun, mengingat ini. Aku juga. ⁣ ⁣ 7/30⁣⁣⁣ @30haribercerita⁣⁣⁣ #30haribercerita⁣⁣⁣ #30HBC2007 https://www.instagram.com/p/B7CdHRiBZ6g/?igshid=1decylrksj1zq
0 notes
katamata · 4 years
Photo
Tumblr media
⁣OPEN HEART = MELAWAN Apa kabarnya hari-hari bercerita? 😅 ⁣ Terlihat mudah yaa cuma tulis-post, tulis-post⁣ Ternyata tidak semudah itu, Esmeraldaa⁣ ⁣ Hari ke-6⁣ Udah bozen? iyaaaahh⁣ Mau nyerah? nggaaaa⁣ Butuh pertolongan? yayayaa bisa jadi 😂⁣ ⁣ Menyadari kenapa diri ini ga suka posting-posting⁣ Padahal sebenarnya sedikit banyak suka nulis juga⁣ Ternyata karena oh karena dari dulu menganggap kalo tulis-tulis trus di-posting itu seperti buka hati untuk publik #tsah⁣ ⁣ Pernah open house kan saat Lebaran? ⁣ Nah itu, rasanya seperti open heart⁣ Mempersilahkan orang lain tau isi hati, isi pikiran⁣ Sementara ego diri melawan, ga mau kalah⁣ Bertahan dari runtuhnya sisi-sisi lemah⁣ Merasa orang lain ga perlu tau, ga boleh tau ⁣ Apalagi sampai memikirkan kemungkinan nanti orang lain ga suka, ga sepemikiran atau asumsi buruk lain⁣ ⁣ Lalu kenapa sekarang malah mau posting-posting tuh.. ⁣ Yaa mau aja, menantang diri⁣ Sesekali, ego diri perlu kalah⁣ Dia tidak selalu benar walaupun juga tidak jahat ⁣ ⁣ 6/30⁣⁣ @30haribercerita⁣⁣ #30haribercerita⁣⁣ #30HBC2006 https://www.instagram.com/p/B6-4kdChlsd/?igshid=1a7213szsh1oh
0 notes