Tumgik
kelasberceritaksl · 4 years
Text
Pembangunan Tanggul Teluk Palu ‘Menggerus’ Pendapatan Nelayan
Pembangunan Tanggul raksasa di sepanjang pantai Besusu di Teluk Palu, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, mulai terasa dampaknya menggerus pendapatan nelayan setempat.
Pembangunan yang melibatkan berbagai jenis alat berat itu menghasilkan suara kebisingan. Nelayan setempat menilai hal itu mengganggu kehidupan bawah laut sampai jarak 100 bahkan 200 meter arah laut lepas, karena pembangunan itu terus berlangsung sejak pagi sampai tengah malam.
Suara kebisingan tidak hanya berasal dari alat berat yang dikerahkan, namun juga dari suara truck-truck yang keluar masuk untuk menurunkan batu-batu besar untuk menimbun bibir pantai Talise.
Hal itupun tidak hanya berlangsung sekali atau dua kali, melainkan bisa berkali-kali dalam sehari, sebab tanggul yang akan dibangun di sepanjang teluk Palu itu, memiliki ketinggian tiga meter dengan panjang 7,2 kilometer. Apalagi anggarannya menelan Rp250 Miliar bantuan dari Japan International Coorporation Agency (JICA) sebagaimana yang sudah beredar di kalangan masyarakat luas.
Anhar, salah seorang Nelayan Palu melalui salah satu media lokal Palu mengatakan, salah satu kesulitan yang kini dirasakannya saat melaut, harus lebih jauh ketengah-tengah. Tidak seperti biasanya yang relatif lebih dekat dengan bibir pantai.
“Sudah kurang tidak seperti sebelumnya, karena ada benturan-benturan alat berat itu ke bawah, jadi ikan sudah lari. Kalau sebelumnya itu ada sampai 10 kilo ikan dalam sehari, tapi sekarang ada yang kadang tidak sampai satu kilo."
Perbandingannya, pendapatan Anhar dalam mencari udang sebelum adanya pembangunan tanggul itu bisa mencapai Rp200 ribu dalam sehari, setelah masuknya pembangunan tanggul kearea mata pencahariannya itu pendapatannya tersisa antara Rp70-Rp100 rupiah dalam sehari.
Sedangkan bagi nelayan pencari ikan, dalam sehari biasanya dapat menghasilkan 10 kilogram ikan dengan harga jual Rp20 ribu/kilogram. Namun setelah masuknya proyek pasca bencana itu, nelayan bahkan hanya memperoleh ikan tak sampai satu kilogram.
Anhar yang juga seirang penyintas 28 September 2018 inu masih tinggal di Huntara begitu kesulitan bertahan di masa pandemi. jangan dipersulit lagi.
Awalnya, pihak yang menjalankan proyek tersebut telah melakukan pertemuan bersama nelayan setempat untuk membahas penyediaan lahan bagi nelayan menyimpan perahu/sampannya tanpa menghambat jalannya pembangunan tanggul tersebut.
Namun, pada kenyataannya dalam empat kali rapat pertemuan tersebut hanya menghadirkan beberapa nelayan saja, yang dianggap telah memiliki hubungan bersama pihak yang menjalankan tender tanggul di Teluk Palu tersebut. Sehingga sejengkal-demi sejengkal tempat/lahan bagi nelayan untuk menambat perahu semakin sempit karena ditimbun batu-batu besar.
0 notes
kelasberceritaksl · 4 years
Text
Hujan, mengizinkan kita meresapi suara yang menderu. Memberi izin pada diri untuk sejenak menatap sendu pada jendela dengan pemikiran tak tentu.
Tahukah kau, bahwa dahulu hingga lebih sepekan untuk ku bisa menempelkan pipi pada gemerciknya. Bersusah sunggu ku menantinya hingga menyesakkan pada awan.
Kini apakah ku harus menyesali kedatangannya yang bertubi-tubi ibarat pahit yang menyentuh perih, sakit.
Tidak, betapapun ini rumit namun ku mensyukuri karena ia menganugrahi senyuman tulus dan pelukan hangat untukku.
Namun, izinkan rinaimu perlahan saja. Tak perlu terburu-buru, tenanglah, walau ku tahu bumi sedang tak baik-baik saja.
Tumblr media
0 notes