Tumgik
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Fokus keganggu sama suatu hal. Yang bersangkutan ga sadar, diri ini jadi yg ketar-ketir
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Baru kurasakan sekarang. Memang benar kata orang-orang,
"Jangan berani coba-coba sama suatu hal, jika belum tau efeknya akan bagaimana".
Harusnya aku teguh pendirian. Malah coba-coba buka hati, menaruh hati pada seseorang dengan banyak 'ilmu cocokologi' yang membuat pikiran ini menganggap dirinya pun tertarik. Pdhl, who knows he just 'bored' n needs talk's friend' kan?
Harusnya, harusnya dan harusnya ku bersikap 'friendly' seperti dulu pertama kali mengenalnya, bukan 'berharap' seperti sekarang.
Pelajaran, cukup kali ini aja ya. Untung belum menjatuhkan hati terlalu dalam:)
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Jum'at, 05 Juli 2019
Ada orang bilang, Jum'at adalah hari yang berkah. Ada juga orang bilang, bahwa meninggal di hari Jum'at pertanda orang tersebut baik. Semoga husnul khotimah.
Tabah dan tetap sabar ya. Skrg kamu jadi pengganti bapak sebagai anak pertama yang harus menjaga Ibu dan adikmu. Semangat;)
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Bertahun-tahun aku mencoba move on dari bayang-bayang kenangan mantan yang -dulu- membahagiakan. Tidak mencoba mencari yang baru. Akupun membuka hati ketika ada yg mendekat, tapi tetap tidak sreg. Ya buat apa? Menjalin hubungan itu kan harus didasari satu frekuensi obrolan dan tentunya membuat nyaman dong? Bukan sekedar untuk pamer ke khalayak bahwa "aku tidak jomblo".
Bahkan anehnya, aku selalu men"sugest" diri, bahwa jika aku memang jatuh hati pada seseorang, aku akan merasa jantungku deg-deg an lebih cepat dan perut mules (Ada yg gitu ga sih? HAHA) Konyol memang, namun itulah kenyataannya.
Nah ada beberapa yang mendekati, ternyata aku tidak merasakan dua hal yang biasa aku "sugest" itu. Jantung deg-deg an lebih cepat dan perut mules. Berarti aku tidak tertarik dong? Oke aku anggap aku masih blm move on.
Ketika ada seseorang yang "mungkin", dia mencoba memberikan pencerahan agar membuat aku melupakan mantan, menjadi teman bicara yang menyenangkan dengan beberapa kata-kata yang meaningnya menyadariku bahwa "iya juga ya, aku konyol bgt terus2an inget mantan".
Finally, ku lupakan mantan. Ada rasa lega sebenarnya, seperti merasa fresh di pagi hari saja. Tapi, ada banyak yang berkata "kita bisa melupakan seseorang jika ada orang baru yang membuat kita lupa pada seseorang itu". Dan ternyata, aku merasakan dua hal "sugest" tersebut padanya.
Entahlah;)
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
SHR : Pengen banyak duit tapi males kerja.
NCH : Kalau males kerja masih gapapa. Tapi kalau udah males mikir, itu yang bahaya.
SHR : …aku…aku…aku…aku…
128 notes · View notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Someone invite you to going some place, doesn't mean he being interested.
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Terimakasih Hanifah Fajriani;)
Kadang apa yang gamau kita omongin, atau rahasia yg harusnya ga diketahui, terucap gtu aja tanpa di rencanakan dan membuat keadaan runyam.
Yah, aku baru saja melakukan hal tersebut. Rasanya bersalah banget. Tanpa bermaksud "mengadu domba", tetap saja, hati seseorang siapa yang tau kan? Namanya hati, pasti sensitif.
Baru kali ini aku merasa sangat bersalah pada seseorang, dan apapun aku lakukan agar keadaan tidak kembali runyam. Dan dalam keadaan seperti ini, sama sekali tidak ada kata gengsi untuk minta maaf, karena memang aku yang salah.
Memang ya, segala sesuatu pasti ada plus dan minusnya. Keadaan runyam ini membuat si A marah besar kepada si B hingga berkata sangat kasar. Dan dalam posisi seperti ini, wajar sekali si B akan sangat marah pula kepada aku. Aku terima konsekuensi karena aku memang salah. Jujur, aku akan sangat merasa sakit hati jika di posisi si B, di caci maki dengan kata2 kasar.
Tapi Allah memang baik. Allah gamau aku merasa tidak enak hati hingga kepikiran berhari2. Allah pun memang baik, aku punya teman yang dapat mengerti keadaan dan tidak kasar, karena si B tidak marah kepadaku. Tp aku yakin, dalam hatinya pasti kesal, tp dia tetap berteman biasa denganku.
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Ingin punya prinsip dan pegangan yang kuat, yang menjadikan pondasi mimpi dan cita-citaku bisa tercapai.
Entah kenapa, sejak aku merasa patah hati, untuk menjadi ambisius dalam satu hal pun aku sudah ga ada keinginan melakukannya. Berlebihan sekali ya, hmm.
Kaya let it flow aja gitu hidup yang aku jalanin. Apapun keadaannya. Tapi baru kerasa, ko kaya ga punya tujuan gini sih? *tapi tetep ko ku punya kesibukan selain menjadi mahasiswa*
Dan kalo ngobrol sama orang-orang hebat yang bisa menginspirasi, dalem hati aku selalu berkata "ya ampun knpa ga dari dulu berpikiran kaya mereka?"
Tapi rasa give up tuh selalu ada aja. Wajar ga sih?
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Tetap jaga jarak. Tetap rilex. Anggap semuanya tetap seperti dulu, biasa saja.
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Bodoamat bukan berarti tak punya prinsip kan?
Gatau knpa, menjelang kelulusan terasa seperti hilang arah. Ga ada mimpi2 pgn S2, atau pgn punya pekerjaan yang spesifik, malah semakin menghindari untuk menjadi seorang pendidik, karena merasa "ko jadi guru beban bgt yah?"
Klo di tanya "tujuan setelah lulus apa?" Kadang bingung jawabnya, atau di tanya perihal kehidupan atau masa depan. Aku selalu menjawab sekenanya. Mungkin ada beberapa orang kritis menganggap aku ga punya tujuan hidup atau bagaimana.
Tp, pernah ga sih, ngerasain rasanya kaya "plis aku juga bisa menentukan hidup aku kedepannya. Cuma untuk skrg gamau di tanya hal-hal yg berat". Mungkin karena aku tipe yg apa2 selalu kepikiran dan ga bisa multitasking. Aku klo udh fokus, ya fokus. Klo ada yg bikin aku terkecoh, lebih baik aku tenangin diri dengan ga mengerjakan sesuatu apapun.
Terlalu lemah bgt ya diri ini?:(
0 notes
nenglia-blog1 · 5 years
Text
Semacam "baby blues" tp dalam konteks menghadapi murid.
1 note · View note