Tumgik
putrisiska · 3 years
Text
Mendefinisikan Tujuan Hidup
Untukmu, siapapun. Terima kasih sudah hadir dalam hidupku. Dari kisahmu, banyak pelajaran yang bisa aku ambil. Atas segala hal yang terjadi di masa lalu, semoga semakin menguatkan.
Untukmu, siapapun. Terima kasih sudah berbagi cerita suka dukamu. Aku bangga, kamu kuat sekali menjalaninya. Kesabaranmu, keberanian untuk mengambil keputusan, itu sangat mahal harganya.
Untukmu, siapapun. Terima kasih sudah berjuang sejauh ini. Ternyata, kamu bisa menjalaninya. Pengalamanmu memberi secercah harapan untuk menemukan jalan.
Untukmu, siapapun. Semangat mengupayakan ya. Hidupmu mungkin berat, tapi percayalah ada orang-orang yang bersedia berbagi beban untukmu. Semoga kedepannya kita bisa lebih bersinar dan menjadi bermakna.
Untukmu, siapapun. Semangat berbenah juga ya. Kita kuat, kita pasti bisa atas izinNya. Selamat memaafkan masa lalu, menerima diri kita seutuhnya. Setiap orang pasti punya waktunya masing-masing untuk menyembuhkan luka.
Aku tahu, tak mudah untuk menjalani hari-hari ke depan. Di usia yang kita ga tahu batasnya sampai kapan, do your best and let God do the rest. Semua akan terlewati. Jangan berhenti untuk melangkah.
Ketika kamu bertanya, "Tuhan, mengapa harus saya?"
Sekarang kamu mengerti jawabannya, "Mengapa tidak?"
Tuhan mempercayaimu, kamu satu-satunya yang dapat mengerjakannya.
(Mhr)
200 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lagi suka nonton Drama ini, You Are My Glory!
Yu Tu Dao Yu ~ Qiao Jingjing
2 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Photo
Tumblr media
Saya bersaksi bahwa beliau berdua, Prof. Dr. H. Sugijanto, MS., Apt. dan Prof. Noor Erma Sugjanto, MS., Apt adalah Bapak dan Ibu terbaik kami selama di LPPOM MUI Provinsi Jawa Timur. 
Beliau berdua orang yang sangat sabar, tutur kata beliau sangat santun bahkan pada kami anak-anaknya tidak pernah sekalipun beliau mengajarkan hal buruk kepada kami. Baik-buruk perlakuan orang kepada beliau, beliau selalu membalas dengan perlakuan Baik. 
Kami sangat kehilangan Pak.. Bu...  Tapi kami tahu, Allah SWT lebih sayang Bapak dan Ibu. Insya Allah kisah hidup dan kisah cinta sehidup sesyurga kalian akan kami ingat dan kami jadikan bekal dalam kehidupan kami.  Semoga Allah melimpahkan segala kebaikan untuk almarhum dan almarhumah. Semoga segala ilmu dan kebaikan beliau berdua semasa hidup, menjadi jariyah yang tak akan putus untuk beliau berdua. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
Alfatihah
3 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Quote
Jika berkah datang, yang sulit jadi mudah. Yang kurang jadi cukup. Alhamdulillah Ala Kulli Hal.
Memaknai Keberkahan,  Alhamdulillah Ala Kulli Hal.
0 notes
putrisiska · 3 years
Photo
Tumblr media
Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yg kekar ototnya. Melainkan yg mampu mendengar, memahami, dan mengerti curahan hatinya.
Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yg paling tampan wajahnya. Melainkan yg bisa membuatnya merasa yg tercantik di dunia.
Lelaki terkaya bagi wanita bukanlah yg paling banyak hartanya. Melainkan yg pandai bersyukur san mengungkapkan terima kasih padanya.
Lelaki tershalih bagi wanita tak sekedar banyak ilmu agama dan rajin ibadahnya. Tapi juga dia yg paling mulia akhlaknya.
Lelaki terhebat bagi wanita bukanlah yg mampu membelikan apapun untuknya. Melainkan yg wajah dan bahunya siap menyambut senyum dan air mata.
Lelaki tercinta bagi wanita, ialah dia yg prasangkanya tak mengalahkan kemuliaan budinya. Yg kekesalan tak mengalahkan pengertian dan maafnya. Dialah sang lelaki pilihan. Imam dunia dan penyejuk mata bagi si sholeha.
Ya Allah, pertemukanlah aku dengan salah satu lelaki pilihan itu. Dan jadikanlah ia sebagai pelengkap separuh agamaku, imam di dunia dan akhirat. Yang mampu menuntunku menuju surgamu. Aamiin :) -ps-
1 note · View note
putrisiska · 3 years
Quote
Sekiranya kau memintaku, maka akan kuserahkan segalanya kepada Yang Kuasa, yang berhak memiliki atas seisi ruang hati ini…
Arina (dalam penggalan cerita bersambung Kisah Arina dan Adjie "Salam, Untuk Calon Imamku Kelak" )
0 notes
putrisiska · 3 years
Text
Hei You! Yaa.. Kamu... Dewi Nur Farida :)
Bismillah..
Let's say, Awal pertemuan kita kalau ndak salah 2010 di Primagama Jayanegara Mojokerto. Sedikit chit chat obrolan akhirnya membuat kita berkawan lebih dari sekedar tahu. Dan you know? Sampai sekarang aku inget banget gimana malu dan kikuknya aku ketika tahu bahwa tempat yang suka kubuat foto jaman masih SMA adalah pagar rumah Mamamu! W.A.W.... Pertemuan dan Pertemanan macam apa ini? Pikirku kala itu. Hahaha
Waktu berjalan, sekalipun kita sama-sama menuntut ilmu di Kota Dingin -Malang- , ternyata kesibukan kita masing-masing membuat kita jarang dan hampir tidak pernah bertemu. Kamu sibuk dengan duniamu, begitupun aku. Sampai pada saat kelulusan masing-masing pun, kita tidak saling bertemu. Namun benar bahwa sepertinya Allah SWT masih menakdirkan kita berjodoh dalam ukhuwah.
Suatu ketika, kala itu aku sedang diberikan amanah di Jakarta -menjalani peran dengan pekerjaan yang Alhamdulillah membuatku nyaman-, ponselku berdering tanda notifikasi Facebook. Dan Viola! Ternyata itu kamu. Saling bertukar kabar juga nomor telepon. Alhamdulillah kita sambung lagi komunikasi sampai pada saat aku pindah ke Surabaya. Qodarulloh, dengan berbagai cerita akhirnya Allah takdirkan kita bersama lagi dalam 1 amanah di sebuah lembaga di Surabaya. Seperti apa kehidupan di Surabaya, senyum canda tawa sedih haru kesal dan berbagai bumbu persaudaraan sudah kita lalui bersama. Banyak momen yang kita habiskan bersama, dengan drama-drama yang entah sengaja atau tidak sengaja terjadi di lingkungan kita. Semua itu masih sangat teringat di benakku.
Lihatlah, kalau Allah menghendaki manusia sejauh apapun, bisa saja didekatkan NYA dalam sekejab. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, terima kasih untuk semua warna yang kamu berikan dalam hidupku.
Hari ini, kamu dipersunting lelaki pilihanmu yang Insya Allah Terbaik Bagimu, Keluargamu, Agama, Dunia dan juga Akhiratmu. Aamiin.
Sekarang, tiba saatnya dimana kamu, dijemput oleh Jodohmu. Semoga kalian menjadi keluarga yang selalu dirahmati dan berkahi oleh Allah SWT. Masih kuingat tulisanmu saat itu bahwa apa yang kita inginkan dalam sebuah pernikahan? Sakinah? Mawaddah? Warahmah? Bahagia? Atau apa? dan kemudian kamu melanjutkan bahwasanya harapan terbesarmu ialah mendapat Keberkahan Allah SWT. Karena ketika berkah dari Allah membersamai sebuah pernikahan maka untuk yang lain (Sakinah, Mawaddah, Warahmah, Bahagia dst) akan mengikuti.
Dan disinilah aku, yang meski belum berkesempatan untuk hadir menyaksikan perjanjian agung kalian. Aku senantiasa mengharapkan dan mendoakan keberkahan selalu menyertaimu dan suamimu.
Selamat berbahagia, Mbak Rida dan Mas Luqman :)
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ
Surabaya, 21 Juli 2021
With Love, @putrisiska
Tumblr media
10 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Text
Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik. Aamiin
Dunia dan Yang Kutakutkan
Tumblr media
Di saat kesibukan dunia begitu menghimpit, yang kutakutkan adalah waktu untuk Allah terasa begitu sempit. Rasanya dunia begitu buas merampas waktuku untuk Allah. Hingga tersisa malam yang melelahkan bagi ragaku. Sampai untuk menunaikan kewajiban kepada Allah pun rasanya terus diburu waktu.
Ya Allah.. jangan biarkan dunia memenuhi relung hatiku. Jangan biarkan urusan dunia merenggut waktuku bermesra denganmu. Sungguh tak ada artinya apapun yang kuperjuangkan, jika itu hanya membuatku semakin jauh dari-Mu.
Ya Allah.. sesibuk apapun dunia memaksaku berkarya dan berdaya, semoga muaranya tetap pada-Mu. Semoga segala urusan dunia ini bisa membawaku kepada kebaikan akhiratku. Semoga tak ada yang lain yang kutuju selain menggapai ridho-Mu.
Ya Allah.. sekejam apapun dunia membuat ragaku rapuh, semoga kedekatanku pada-Mu tak jua runtuh. Semoga meski lelah menemani tidurku, tetap izinkan aku bangun di sepertiga malam-Mu. Biar tugas tak berjeda, semoga lisanku tak lelah untuk tetap membaca kalam-Mu.
Ya Allah.. dunia ini penuh tipu daya, tolong selamatkan aku. Ya Allah.. dunia ini hanya sementara, maka semoga akhirat yang selamanya bisa menjadi sebenar-benarnya tempat bagiku untuk melepas nelangsa. Menikmati istirahat yang sesungguhnya.
Palembang, 21 Mei 2021 || 21.07
[sedang dikejar deadline// dalam rangka meraih gelar sarjana // lengkap dengan toga // semoga Allah izinkan // menjadi bagian yang diwisuda pada 15 Juni nanti.]
81 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Text
Jika suatu hari aku harus menentukan untuk hidup bersama siapa, aku memilih dengan hati yang baik. Siapapun itu yang memiliki hati yang baik.
“Hati seseorang yg baik itu ga akan bisa disembunyikan, tp kl hati yg jahat bisa. Makanya kalau seseorang nampak baik di depan orang lain itu bukan karena dirinya lebih baik dr yg lainnya, karena Allah masih menutup aibnya dr orang-orang. Dan itu sebabnya kita diperintahkan berkhusnuzan.”
Kak Ishak
Nuhun kak wejangannya 🙏🙏🙏
1 note · View note
putrisiska · 3 years
Photo
Tumblr media
Sebelum ini kita pernah begitu berharap. Lalu Allah kabulkan harapan itu. Dikala itu kita hadirkan iman, kita hadirkan keyakinan penuh kepadaNya. . Sebelum ini kita juga pernah begitu berharap. Lalu harapan itu tidak wujud, padahal kita sudah bersungguh-sungguh meminta. Kita meminta dengan penuh upaya dan penuh keyakinan. Apa lantas kita akan berhenti meminta kepadaNya?  . Maka, sekali lagi. pada kali kedua, ketiga, keempat atau kesekian kalinya. Bila doa-doa yang kau langitkan tak dikabulkan, maka lelah bukanlah pengakhiran dari doamu. Kau tidak boleh kehilangan harap, meskipun berkali-kali kau patah atas doa yang telah kau langitkan. Sebab doa yang kau panjatkan, akan kembali kepadamu dalam sebaik-baik bentuk kebaikan untukmu. . Seperti yang kau yakini, bahwa Allah tidak pernah zalim kepada hambanya, maka tetaplah jaga lentera harapan itu. Allah tidak pernah zalim, tidak pernah sekalipun. Jika saat ini kau kecewa dengan doa yang kau langitkan, tak apa. Langitkan lagi dan lagi. Menataplah langit, agar perasaanmu memiliki temannya. Selamat melangitkan segala doa dan harapanmu🌙 . #doa #harapan https://www.instagram.com/p/CFlAayOnMPT/?igshid=wogo3x1vqg78
2 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Text
Reblog, sebagai pengingat diri.
“Serusak-rusaknya laki-laki, kalau wanitanya baik pasti bisa mendidik keturunannya dengan baik. Tapi sebaik-baiknya laki-laki, kalau wanitanya tidak baik, ya susah buat memperbaiki keturunan, Dik. Itulah kenapa disebutkan bahwa kunci peradaban itu wanita.”
Pak Masruhin, wejangan dalam perjalanan ke BMI
Random banget sering dapet wejangan kayak beginian akhir-akhir ini. Tapi ndak apa lah, anggap sebagai “pengingat diri” dan “bekal” yang akan dijalani, ‘nanti’.. Terima Kasih
39 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Text
Peran Wanita dalam Mendidik Anak.
Tumblr media
بسم الله
Jika berbicara tentang mendidik anak, maka itu bukanlah kewajiban ibu seorang. Bahkan bapak memiliki tanggungjawab tidak kalah besarnya dalam mendidik anak.
Lihatlah di dalam Surat Luqman, Allah menceritakan bagaimana Luqman sebagai seorang bapak menasihati anaknya. Juga di dalam surat Al-Baqarah, tentang Nabi Ibrahim berdoa untuk anak cucunya agar mereka menjadi ummat yang tunduk dan patuh kepada Allah.
Hal ini menunjukkan bahwa mendidik dan mendoakan anak adalah kewajiban kedua orangtua, bapak dan ibu sang anak.
Namun seharusnya wanita memiliki peran yang lebih besar dalam mengasuh anak. Karena wanitalah yang melahirkannya, kemudian menyusuinya selama dua tahun, sebagaimana firman Allah (yang artinya),
”Dan hendaklah para ibu menyusui anaknya dua tahun penuh bagi yang ingin menyusui secara sempurna. dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang ma’ruf”. (QS. Al-Baqarah: 233)
Maka hendaklah para wanita menyadari pentingnya keberadaan mereka di rumah. Yaitu sebagai istri dan sebagai ibu. Karena dibalik kesuksesan lelaki, terdapat wanita yang hebat. Baik itu istri yang selalu memberinya semangat dan dorongan ataupun ibu yang selalu mendidiknya sejak kecil, dan menanamkan kepribadian mulia.
Seorang ibu adalah pendidik pertama untuk anak-anaknya. Seorang penyair Hafidz Ibrahim mengatakan dalam syairnya, “Seorang ibu adalah madrasah”, yaitu madrasah pertama bagi anaknya.
Betapa pentingnya madrasah pertama itu. Karena yang pertama adalah yang paling dasar. Seseorang tidak akan mungkin mencapai puncak jika ia belum bisa mencapai dasar. Itulah pentingnya seorang ibu.
Rasulullah shallaallaah ‘alaihi wa sallam bersabda, dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, “Apabila seorang anak Adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta anak sholeh yang senantiasa mendoakannya” (HR. Muslim).
Karena seorang yang sudah mati itu tidak bisa beramal lagi, maka ia sudah tidak bisa mendapatkan pahala lagi kecuali melalui tiga hal.
Hal pertama adalah shadaqah jariyah, seperti wakaf masjid. Ia akan terus mendapat pahala selama masjid itu digunakan untuk kebaikan.
Hal kedua, adalah ilmu yang bermanfaat. Contohnya, seorang ibu mengajarkan kepada anaknya cara berwudhu. Maka setiap kali anaknya berwudhu, sang ibu mendapat pahala yang sama seperti yang didapatkan anaknya. Bahkan setelah sang ibu wafat, ia terus mendapat pahala setiap kali anaknya berwudhu.
Sebagaiman hadits Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Nabi shallaallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk, maka baginya pahala sebesar pahala orang-orang yang mengikutinya dengan tidak mengurangi pahala orang-orang yang mengikutinya sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan maka baginya dosa sebesar dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya dengan tidak mengurangi dosa orang-orang yang mengikutinya sedikitpun.” (HR. Muslim).
Hal ketiga adalah anak sholeh yang senantiasa mendoakan kebaikan untuk kedua orangtuanya. Memintakan rahmat dan ampunan untuk keduanya saat keduanya sudah tidak bisa lagi meminta ampunan dengan lisan mereka sendiri.
Seorang ibu bisa mendapatkan jalan yang kedua yaitu apabila anaknya terus melakukan amalan yang ibunya ajarkan. Apalagi jika anaknya itu mengajarkan kepada orang lain, maka akan berlipat-lipat pahala untuk sang ibu. Juga jalan yang ketiga yaitu doa dari anak-anaknya yang sholeh.
Maka hendaklah seorang ibu selalu mendampingi anaknya di rumah. Menjadi suri teladan terbaik bagi anaknya, menanamkan dalam diri anaknya kepribadian sholeh dan aqidah yang lurus juga mengajarkan kepadanya adab-adab Islami seperti doa bangun tidur, doa masuk kamar mandi, tata cara berwudhu, tata cara shalat, mengajarkannya membaca dan menulis, dan lain sebagainya.
Jangan membiarkannya terpengaruh keburukan dari manapun. Sehingga semuanya akan menjadi kebaikan untuk anak sekaligus orangtuanya.
-Ummu Abdillah.
بارك الله فيك
Semoga Allah memberikan taufiq dan Rahmat-Nya kepada orang tua kita, anak-anak kita dan keluarga kita.
Semoga Allah memudahkan langkah kaki kita untuk terus menuntut ilmu serta menjadi suri tauladan yang baik untuk anak-anak kelak. امين يارب
664 notes · View notes
putrisiska · 3 years
Text
“Bila kabar kematianku sampai kepadamu, mohonkanlah ampunan kepada Allaah untukku, tutuplah aibku, dan maafkanlah segala kesalahanku.” - حفظه الله
Bila ada janji yang belum ditepati, hati yang tersakiti, hutang yang belum terlunasi, sampaikanlah. Bila ada hak yang belum tertunaikan, maka sampaikanlah juga.
Semoga Allaah wafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah, kematian yang diidam-idamkan oleh setiap hamba Allaah yang beriman.
- @catatanputih
303 notes · View notes
putrisiska · 4 years
Text
Air Mata Mama
Terjaga ku di hari menuju pagi kali ini, pikiranku melayang ke masa itu. Dulu, ketika aku kecil Mama mengajariku berjalan, berbicara juga hal-hal lainnya. Bahagia memenuhi rongga dada ketika kuingat kala itu. Kemudian pikiranku kembali pada 5 tahun yang lalu. Masa dimana dengan izin Allah SWT, secara menakjubkan aku mendapat kabar diterima bekerja di lembaga yang insya Allah dapat kupetik banyak hikmah di dalamnya. 
Tanpa pikir panjang kuterima tawaran itu, karna memang sudah sangat ingin bekerja waktu itu. Lalu siapa yang paling heboh mempersiapkan? Ternyata bukan aku. Adalah mama yang paling bersemangat dan menggebu, meski berat ia melepaskan anaknya pergi jauh tapi dengan kerelaan ia memberikan restu. 
Aku berangkat ke Jakarta dengan persiapan yang serba mendadak. Menggunakan Bus dari Malang menuju Jakarta. Bagaimana dengan Mama? Tentu saja ia melepasku dengan tangis. Berat tapi harus rela, demi kebaikanku, katanya. 
Adalah aku, yang meski sudah bekerja tetapi tetap saja merepotkan orang tua. Kala itu akhir Februari 2015, aku meminta kiriman uang untuk bayar kost. Entah di rumah sedang ada atau tidak, tapi tak perlu menunggu lama rekeningku terisi sejumlah uang yang kubutuhkan. 
Sebulan berlalu, aku memutuskan untuk pulang ke Mojokerto lewat Malang. Hari itu mama menelponku. Yang membuat rencana kepulangan rahasiaku tak bisa kusembunyikan lagi.
“Mbak, dimana?” Tanyanya
“Di Bis Ma, sampai Pandaan. Aku pulang, tunggu ya.” Sahutku
Sesampainya di rumah, sudah pasti aku dihujani berbagai macam pertanyaan. Hingga akhirnya kuajak mama masuk ke kamarnya, sembari kuberikan amplop berisi sepersekian gaji pertamaku yang tak seberapa.
“Ini ma, gaji pertamaku. Gak banyak tapi semoga bisa dipakai buat di rumah.” Bisikku kepadanya.
Mama menolak, tapi setelah kupaksa akhirnya diterima olehnya. Tak pelak, dengan diiringi pelukan serta air matanya.
Ini kali kesekian, aku membuat mama menangis. Tak jarang aku membuatnya menangis, saat aku patah hati, saat aku gagal dalam tes, saat aku jatuh pun saat aku diam-diam merasa sedih mama ikut menangis bersamaku meski tanpa kutahu.
Tak terasa air mataku menetes mengingat hal-hal yang telah lalu. Maafkan aku, ma. Yang belum bisa menjadi anak yang berbakti. Yang belum bisa membahagiakan mama sampai detik ini.
Sementara usiaku ditumbuhkan kasih sayangmu, nyawaku disambung tangis dan keringatmu, hidupku diselamatkan doa-doa sucimu, tak akan pernah cukup meski kugadaikan seluruh hidupku untuk membalas cintamu, Mama.
Sebuah kalimat dari Fahd Pahdepie di atas sontak membuat air mataku semakin deras membentuk sungai kecil di pipi.
Ya Allah, jagalah Mama, lindungi Ia, ampuni dosa-dosanya. Dan izinkanlah aku membahagiakannya.
Semoga mama sehat selalu.
Ante Meridiem
01 April 2020
-putrisiska-
0 notes
putrisiska · 4 years
Text
Yang harus di upayakan dengan sungguh adalah hatimu yang baik.
yang tidak boleh di tinggalkan adalah ketulusan.
Yang terus menerus harus di jaga adalah akhlak baik, tata krama dan sopan santun.
Upayakanlah dalam hidupmu.
Percayalah, engkau akan bersinar! Cantik, dengan sederhana. Anggun, dengan pesona kebaikan.
- Menyapa Mentari 🌻💙
267 notes · View notes
putrisiska · 4 years
Text
“Hidup tak hanya tentang seberapa banyak pencapaian mimpi-mimpi, melainkan juga tentang seberapa banyak manusia yang kita mudahkan urusannya, lalu mereka tersenyum.”
— Achmad Lutfi
604 notes · View notes
putrisiska · 4 years
Text
Sayang, aku bukan perempuan yang kuat seperti yang kamu kira. Dibalik aku yang terlihat kuat, kamu akan sering menemukan aku yang diam-diam menangis sesenggukan sendiri. Kamu pasti akan kesusahan menenangkanku, waktumu tersita hanya untuk memberikan pundakmu saat aku butuh.  Aku cengeng, sayang. Saat marah saja, aku lebih suka menangis daripada meluapkannya. Aku tidak mau kamu menyesal jika kamu tahu ternyata aku serapuh itu.
Tumblr media
Ada masanya hari hari menjadi begitu melankolis dan sensitif. Seperti saat akhir-akhir ini. Mungkin lelah atau fitrah? Selelah apapun, tolong jangan menyerah. Tetaplah memilih tangguh, tak peduli betapapun dunia menyudutkanmu untuk jatuh. Mari istiqomahkan hati lagi, nona! :)
Jangan Jatuh Cinta Padaku
Kamu juga akan kesusahan bila nantinya menghabiskan waktu bersamaku. Aku tidak mau bekerja di kantor, seperti perempuan-perempuan lain. Aku hanya ingin menjadi ibu rumah tangga, lalu kubuka usaha milikku sendiri. Pasti kamu bingung dari mana mencari uang untuk modal istrimu ini yang belum tentu juga usahanya akan berjalan lancar. Nanti kamu kerepotan, sudah susah memikirkan pekerjaanmu, masih saja ikut pusing memikirkan usaha istrimu.
Aku cerewet sayang, kamu akan kesusahan. Kamu bakal sering menutup kedua telingamu mendengarku mengabsen barang bawaanmu, mengingatkan ibadahmu, mengomelimu karena terlambat makan atau terlalu keras bekerja, serius kamu akan lelah sendiri mendengarnya. Belum lagi kamu kewalahan mendengarku bercerita macam-macam tentang hidup atau mengajakmu berdiskusi di pagi hari bahkan sebelum tidur. Aku bukan perempuan anggun yang pendiam dan tenang. Belum lagi aku suka panik, sayang. Panik saat kudengar sedikit saja kamu sakit, atau saat masakanku terlalu asin, atau nantinya saat kamu tidak pulang-pulang. Pasti kamu sebal HPmu kubombardir pesan menanyakan kamu ada dimana.
  Keep reading
1K notes · View notes