Tumgik
sarisantoso · 3 years
Text
Tahukah kamu bahwa orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda atau DID (Dissociative Identity Disorder) bisa memiliki banyak identitas dengan beragam usia, suku, kisah, dan karakter ??
Bisa tiba-tiba menjadi anak kecil,
Tiba-tiba menjadi orang dengan jenis kelamin lain,
Orang tua, bahkan bisa menjadi hewan atau sosok monster sesuai imajinasinya.
Sadarkah orang yang sedang mengalaminya? TIDAK.
Mereka seolah-olah "switching" & kepribadian aslinya "di pause".
Sehingga ada amnesia yang ia alami setelah perpindahan tersebut.
Memiliki gangguan tersebut ?
Atau ada orang disekitar Anda yang serupa? Segeralah menghubungi Psikolog terdekat untuk bisa ditangani segera.
5 notes · View notes
sarisantoso · 3 years
Text
Tumblr media
0 notes
sarisantoso · 3 years
Text
Kali ini belajar memahami dari banyak kisah..
Tidak hanya Klien, tapi juga kita atau orang-orang terdekat kita pernah berada pada fase menyalahkan orangtua atas ketidakmampuannya menyikapi permasalahan.
Pola asuh orangtua memang benar menjadi salah satu faktor penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang, namun benarkah bahwa Trauma masa kecil mampu menghancurkan orang menjadi NOL BESAR ?
Saat kita belajar menjadi anak yang baik dan menjadi pribadi yang dewasa,
Orangtua dengan segala trial & errornya juga belajar menjadi orangtua,
Adakah yang sempurna ?
TIDAK.
Sama seperti rasa, bisakah kamu deskripsikan seperti apa rasa bahagia?
Sempurna / tidaknya tergantung bagaimana anda memaknainya.
Luka / bahagia juga sama.
Benarkah TRAUMA itu PILIHAN?
Kita manusia punya kehendak bebas untuk memilih, saat ada kepahitan dalam hidup dan perlu untuk dibereskan bersikap aktiflah untuk mengubah, bukan menyalahkan kejadian yang sudah berlalu bertahun-tahun lalu.
Carilah pertolongan,
bicarakan jujur apa adanya, dan berbesar hatilah untuk melepaskan sesuatu..
Meraih dan menerima sesuatu lebih mudah dibandingkan melepaskan, entah itu hal baik ataupun buruk.
Kepuasan maupun kekecewaan.
#Trauma #Konsultasi #Konseling #QuotePsikologi #anastasiaassociate #psikologi #psikolog #jasapsikologi #jasapsikolog #psikologjakarta
Tumblr media
1 note · View note
sarisantoso · 4 years
Note
Selamat malam kalau saya mau konsultasi buat janji nya bagaimana ya?
Hai selamat malam, bisa melalui WA kami, Anastasia & Associate di 087727220070 😉
0 notes
sarisantoso · 5 years
Text
Astaga, pasangan dipecat?? 💢
Tap deh post diatas...
KEUANGAN jadi harus gimana dong, eittss selain keuangan pastinya sebagai pasangan harus support doi juga secara MENTAL...🤔
.
0 notes
sarisantoso · 5 years
Text
Buat kamu yang suka sebel kalau udah mulai hari Senin, nahhh saatnya cari akal gimana berdamai dengan itu...
Sedikit brainstorming dari salah satu Psikolog kami di Anastasia & Associates yaitu Beta Kurnia Arriza, M.Psi, Psikolog akan membahasnya dalam artikel diatas, klik ajaaa 😉😉
0 notes
sarisantoso · 5 years
Text
Yang pengen tau kenapa saya memiliki pemahaman "menikahlah saat Anda yakin bahwa Anda “dewasa”, bukan “tua”..
Silahkan tap artikel diatas yaa 🤗
0 notes
sarisantoso · 5 years
Text
2019-
Pernah dengar "Krisis Paruh Baya"? Kira2 apa dan mengapa sih....
Yuk cari tau pandangan saya dengan tap article diatas 😉
0 notes
sarisantoso · 5 years
Note
Halo Sari, gw mau nanya kalau suatu ketika gw suka menghindar dari seseorang yg dikenal pada tempat umum... Itu pertanda negatif atau positif ya?
Halo, salam kenal...Dari info yg terbatas dari pertanyaan kamu, mungkin perlu direfleksi terlebih dulu apakah menghindar karena malu, cemas, takut, atau karena bingung mau bicara topik apa? .Karena masing2 akan berbeda penjelasannya.. :)
0 notes
sarisantoso · 5 years
Note
Selamat siang dok, saya mau konsultasi. Saya tinggal disemarang. Apakah dokter ada disemarang atau luar semarang?
Halo, saya stay di Jakarta... :)
0 notes
sarisantoso · 5 years
Text
The Truth About Life …
1. Things never, ever go according to your plan
2. You’ll always meet with unexpected snags and obstacles
3. Not everyone will like you, or want to be your friend
4. We all lose motivation and want to ditch our dreams
5. Success is transitory – the happiness will pass
6. We all get disappointed and let down by our friends
7. But attitude is everything – we choose how to react
8. There’s always something good, if we will only look for it
9. There are those who “play it forward”, and who’re helpful, warm and kind
10. And life is full of chances, new beginnings and fresh starts.
930 notes · View notes
sarisantoso · 5 years
Text
When people said i'm picky, i think that we're unique for each other..
We're not perfect, thats why it's hard to choose one from all of the imperfect person in this world.. 🙈
So, i'm looking for a man who can cover my weakness, and support my strength.
Not "general people" weakness/strength..
2 notes · View notes
sarisantoso · 6 years
Photo
Tumblr media
Saya selalu memastikan peserta Psikotes memahami instruksi dan pentingnya tes ini bagi kelangsungan mereka nantinya dalam dunia kerja. Kenyamanan baik dari segi suhu, tempat, cahaya juga menjadi hal yang penting agar hasil tes yang diperoleh lebih optimal.
0 notes
sarisantoso · 6 years
Photo
Tumblr media
A day with “Blue" Clients and my “Red" Team 💙❤🙌🏻
0 notes
sarisantoso · 6 years
Text
Bercermin -
Belakangan ini marak kejadian terorisme yang mengatasnamakan “jihad” atau demi mencapai “kebenaran” versi mereka.  Tak sedikit pula orang-orang yang mengutip ayat-ayat kitab suci secara terpisah-pisah sebagai pembenaran-pembenaran atas perbuatan mereka. Kebetulan saja mereka yang notabene pelaku adalah orang-orang dengan “agama” tertentu, sehingga terkesanlah suatu agama membenci agama lain. Padahal seperti yang diklarifikasi oleh banyak pemuka agama, bahwa tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan. Lalu, apakah kebencian itu dapat “menular”?
Saya pernah bekerjasama dengan salah satu badan pemerintah yang bergerak khusus menangani terorisme. Saya sempat berkeliling Lapas untuk Program Deradikalisasi menemui para Napiter (Narapidana Teroris) di beberapa pulau di Indonesia. Mereka menyambut saya, mereka kemudian juga mulai terbuka untuk menceritakan latar belakang mereka dalam melakukan aksi-aksi teror. Dari semua orang yang saya temui, ternyata saya menemukan satu persamaan bahwa ada kegelisahan dan kekecewaan besar yang mereka alami salah satunya adalah karena faktor “benci” dan “sakit hati”. Orang yang kita nilai bengis; kejam; kasar; dan biadab ini adalah mereka yang pada awalnya sangat menghormati satu sama lain, hidup rukun di Poso tanpa memandang perbedaan agama. Hingga sampai suatu saat banyak faktor politik serta kerusuhan yang terjadi diantara mereka. Salah satu Napiter yang saya temui adalah pelaku pemenggalan kepala siswi SMA Kristen yang kemudian menaruh kepalanya di salah satu gereja. Lainnya lagi dengan segala tuntutan perakitan bom dan penusukan polisi. Ada pula salah satu dari mereka yang sempat bersembunyi karena menyaksikan langsung kakaknya mati ditembak persis di pelipis, lalu ia menemukan jenazah ibu hamil tetangganya di tepi sungai dengan isi janin yang sudah diganti dengan bangkai kucing. Dendam menyelimuti hatinya semenjak itu. Se’sadis’ itukah manusia? Singkat cerita, kekejaman dan kengerian yang mereka alami tersebut lalu dibumbui dengan “ujaran kebencian” oleh pihak-pihak tertentu yang telah ditanamkan sejak masih muda dan turun temurun demi suatu kepentingan.
Apakah hanya dalam kelompok agama saja’kah? Saya rasa tidak. “Ujaran kebencian” bisa berawal dari sekedar membicarakan keburukan orang lain atau bahkan mengarang bebas demi mendapatkan “sekutu”. Dalam lingkungan keluarga, anak bisa membenci orangtua; bisa juga membenci saudaranya karena sering dibandingkan satu dengan yang lain. Dalam lingkungan sekolah, perilaku “bullying” mampu mengubah perangai anak penuh dengan kebencian dan amarah. Dalam lingkungan pekerjaan apalagi…. Tak jarang kita menemukan “ujaran kebencian” dengan berbagai macam tujuan. Ada yang bertujuan demi kemajuan karir diri sendiri; ada yang ingin menjatuhkan orang lain; ada pula yang memang secara tidak sadar ikut ke dalam arus. Ada yang mengatakan kebenaran secara sepotong-sepotong; ada yang mengarang demi kepuasan pribadi. Pernahkah kita melakukannya? Hanya diri kita masing-masing yang tahu. Jika ada pepatah mengatakan “Fitnah lebih kejam dari membunuh”, maka lebih menyeramkan siapa? Kita atau para Napiter yang tadi saya ceritakan?
Saat kita tidak menyukai pantulan yang kita lihat di cermin, bukan cermin’nya yang salah melainkan kita yang perlu bersolek agar tampak lebih menarik.
Sama hal’nya saat kita tidak menyukai apa yang kita lihat di dunia atau disekitar kita, bukan dunia’nya yang salah melainkan sudut pandang kita yang perlu diubah agar lebih indah.
Sulit? Ya…
Bisakah berdamai? Percaya saja..
-21 Mei 2018-
Saya.
2 notes · View notes
sarisantoso · 6 years
Link
Anda si “Pencemburu” atau si “Cuek”?? Check this out !
0 notes
sarisantoso · 6 years
Link
0 notes