Tumgik
seuahkata · 3 years
Text
Karena fisik, seseorang bisa jatuh cinta dengan mudah pada pandangan pertama. Namun kian hari cinta itu bisa memudar, bahkan barangkali tak bertahan lama. Sebab fisik kelak bisa berubah, menjadi tak sesuai harapan. Sebab fisik pula, bukan penanda kesetiaan seseorang. Juga karena fisik, ada banyak pernikahan yang tak mampu bertahan.
Karena visi, seseorang bisa jatuh cinta berkali-kali pada sosok yang sama. Bahkan kian hari, cinta mereka makin erat. Menggenggam dan menguatkan satu sama lain. Sebab visi, adalah soal hati, pandangan hidup ke depan, bahkan perencanaan soal bagaimana kelak saat kembali menghadapNya. Yang tentu saja hal-hal seperti itu jauh lebih dibutuhkan untuk mengarungi kehidupan. 
Karena Fisik, seorang lelaki bisa mudah terpesona. Pada manisnya senyuman, pada wajah yang meneduhkan, pada suara yang penuh kelembutan. Namun ketika waktu berjalan, yang pada akhirnya menghilangkan satu demi satu kecantikan, bisa jadi pesona itu pudar, dan cinta lelaki itu pun melebur bersama pudarnya pesona perempuan
Karena Fisik, seorang perempuan bisa dengan mudah merelakan hatinya. Pada tingginya badan, dada yang tegap, tampannya wajah, suara yang penuh keberanian. Namun kelak ketika waktu perlahan memunculkan kerutan di wajah, menggerogoti segala kekuatan, maka hati itu pun akan terbawa, pada pandangan lain yang jauh lebih menyejukkan.
Karena Visi, seorang lelaki takkan pernah bosan dalam mencintai pasangannya. Pada kecantikan pikirannya, ilmu yang terus direguknya, kelembutan akhlak dan tutur katanya. Sebab pada akhirnya, dalam perjuangannya menafkahi keluarganya, yang ia butuhkan adalah ketentraman di rumahnya, rumah yang betul betul menjadi rumah bagi jiwa dan raganya. 
Karena Visi, seorang wanita akan terus setia pada suaminya. Tak peduli seberapa besar materi yang diberikannya, ia jauh lebih terpesona pada bagaimana kelamah-lembutan perilaku dan tutur katanya, bagaimana kepekaannya, bagaimana saat mampu menjadi pendengar yang baik atas segala keluh kesahnya, dan bagaimana ia menatap masa depan dengan penuh perjuangan dan keikhlasan.
Jika kelak kamu mencari seseorang, maka carilah karena visi-nya. Karena visi yang takkan pernah pudar seiring waktu berjalan, Sebab pada akhirnya, nilai-nilai yang tertanam dalam hatinya itu jauh lebih dibutuhkan untuk hubungan yang panjang, yang abadi hingga kelak di surgaNya.
3 notes · View notes
seuahkata · 4 years
Text
Jatuh cintalah di saat kau yakin sudah memiliki bekal sabar yang cukup.
Memilihnya adalah pekerjaan mudah. Namun, merawat dan bertahan adalah pekerjaan yang belum tentu bisa semua orang lakukan meskipun itu keluar dari mulut seseorang yang sedang dimabuk asmara.
Di setiap ada permasalahan, berhentilah untuk menjadi pribadi yang perasaannya selalu ingin dituruti, dimengerti.
Jatuh cintamu berdua, maka: Tidak boleh ada yang kalah. Tidak boleh ada yang menang.
Selaraskanlah antara ingin didengarkan dan mendengarkan. Agar salah satunya tidak ada yang merasa sendirian. la memilihmu bukan hanya sekadar kau ada dipikirannya.
Lebih dari itu, kau adalah sesuatu yang berharga pada hatinya. Jatuh cinta akan selalu dipenuhi konsekuensi. Harus ada rasa adil di dalamnya. Adil dalam pikiran, adil dalam perbuatan.
Anggaplah jika di saat salah satu sudah 'merasa' ada yang paling berkorban. Maka mungkin 'adil' itu hanya terletak dalam pikiran, bukan benar. Sebab, jatuh cinta yang paling baik adalah di saat saat dirimu dan dirinya harus minta maaf saat berbuat kesalahan terkadang tidak jelas kesalahan itu dimulai dari mana. Karena bisa jadi, 'salah' itu muncul karena masing-masing dari kalian terlalu sibuk mencari pembenaran. Memberilah karena kau sadar sebagianmu adalah sebagian yang juga ada padanya. Dan terimalah karena sadar bahwa hadirnya juga yang menyempurnakanmu.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
20:45
Kamis, 24 September 2020
Hari ini sedang menatap layar laptop, membuka semua memori lama, ada beberapa suara rekaman, foto, video, pun beberapa tulisan-tulisan lama berada disana.
Tiba-tiba aku menjadi sentitif pada masa yang telah tidak ada lagi di kehidupan yang sekarang aku jalani, semua memori itu seperti terbakar dengan sendirinya, bersama kenangan-kenangannya, tetapi hanya aku yang memiliki memorinya.
Aku bosan terus-terusan terjerumus dalam rasa kehilangan, menjaga teduh di balik bola mata, untuk menyembunyikan riuhnya gemuruh dalam perasaan yang terpendam rasanya sesak.
Rasanya ingin memeluk diri sendiri,
Jauh lebih erat dari biasanya.
Rasanya ingin berterimakasih kepada diri sendiri,
Jauh lebih dari berat dan ringannya perjalanan.
Untuk diriku sendiri,
Untuk hatiku dan ragaku sendiri,
Pada setiap perjalanan pahit manisnya,
Pada setiap lelah dan letih saat melewati badai.
Tetapi tetap memilih bertahan meski pernah jatuh beberapa kali, itu telah lebih dari cukup.
Lebih dari segala yang pernah kau lewati.
Bertahan saja itu sudah lebih baik dari pada berhenti.
Mengeluh boleh saja, kau hanya perlu istirahat bukan berhenti.
Namun, bolehkah aku bertanya pada bumi?
Apa kabarmu bumi?
Suaramu kini seperti apa, ya?
Suara hujan apakah masih sama?
Aku bukan merasa sendu pada apa yang terjadi padaku, hanya saja aku ingin menikmati perasaan-perasaan yang dulu ku rasakan.
Tak apa, menangislah jika itu melegakan.
Once I want to say that I'm not okay.
Tumblr media
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
SesiCerita
Toxic relationship
Kemarin dapat pasien yang mendapati kasus seperti ini, yang mengakibatkan dia menjadi trauma dengan lingkungan sekitarnya, jadi depresi, sulit mempercayai orang, dan parahnya menutup diri.
So well,
Pembahasan ini kayaknya perlu dibahas agar ga ada korban lagi seperti ini.
Secara umum, sebagai manusia sosial kita memang membutuhkan setiap orang yang bersama kita, untuk saling membantu, mendengar, dll.
Hubungan toxic relationship adalah sebuah hubungan yang engga sehat, contohnya?
Contohnya :
Pasanganmu tidak menganggap kalian itu satu tim, justru berfikir sendiri-sendiri, hanya mementingkan diri sendiri, lebih seperti keharusan yang dia harus lebih dimengerti, di dengar, di sayangi.
Serasa memiliki pasangan tapi dia engga pernah menghargaimu. Dia malah berbuat sesukanya asal keinginannya tercapai, selalu menyalahkan dirimu kalau terjadi masalah, bahkan berani bertindak kasar padamu, perilaku toxic dalam hubungan sering engga disadari oleh pelaku maupun korban. Sebab kebanyakan korban mengira kalau dia ini pantas menerima perlakuan tersebut, atau pelaku berpikir bahwa tindakan tersebut adalah hal yang normal dalam sebuah hubungan, secara umum; tindakan benar-benar sayang, katanya.
Namun, terkadang orang yang menjalani hubungan toxic relationship nyadarnya saat sudah rasanya di titik lelah, sadarnya lama, perlu sadar disaat hatinya sudah benar-benar lelah.
”Kenapa begitu? Kan kalau udah tahu pasangannya kasar gitu, dan hati sudah ga nyaman, ya tinggal tinggalin aja.”
Pasti ada yang berkata seperti itu, tapi namanya sebuah hubungan kita ga bisa mehakimi siapapun, yang menjalani adalah mereka.
Tapi memang benar bahwa yang sudah serasa hubungan itu menjadi toxic ga patut lagi diperjuangkan.
Jangan sampai membiarkan diri terjebak dengan orang yang salah. Membiarkan dirimu terjebak dalam toxic relationship karena bukanlah sebuah keputusan yang bagus. Hal ini sama saja seperti melupakan untuk menyayangi dirimu sendiri.
Ini yang dapat membuat diri seorang menjadi depresi, stres, melupakan cara bahagia, dan trauma.
Karena hubungan yang sehat adalah berfikir bahwa mereka satu tim, satu tim dalam sama-sama belajar, sama sama memperbaiki, mendukung, mendengarkan, satu tim yang melengkapi kurangnya, mencintai lebihnya.
Macam-macam hubungan toxic itu apa aja sih
1. Kamu ga bisa menjadi diri sendiri
Karena kamu harus menuruti semua keinginan pasanganmu, misal ada pasangan lain yang romantisnya ga ketolongan, tapi kamu bukan tipe romantis yang seperti terangan-terangan yang harus seperti ini itu sesuai keinginan dia, sampai-sampai buat sekadar berpendapat saja kamu bisa sampai berpikir berkali-kali karena takut apa yang kamu ucapkan menjadi kesalahan di mata dia. Ini adalah tindakan toxic, padahal menurut saya seseorang punya cara sendiri dalam membahagiakan pasangannya, meski kecil dan itu semua dari dia sendiri sudah cukup bahwa tanda dia benar-benar menyayangimu.
2. Dia engga mendukungmu sama sekali
Pasanganmu bisa engga senang kalau kamu berhasil melakukan sesuatu yang seharusnya membuat ia bangga, yang seharusnya ia mendapat dukungan dan apresiasi, tapi justru kamu malah mendapatkan perkataan kasar dan kritik engga membangun yang malah menghambat kamu berkembang, bahkan dilarang untuk melakukan apa yang sebenarnya kamu ingin, seolah-olah kamu di kekang banget olehnya.
Tindakan ini benar-benar toxic berat. Seharusnya pasangan itu saling mendukung, mendengarkan, maju bersama-sama. Salah sedikit perbaiki bersama-sama.
Nah, hubungan toxic itu engga sehat yang seperti ini, korbannya udah terlalu banyak dalam observasi menyebabkan trauma, menutup diri, dan juga depresi paling parah dia tidak ingin berinteraksi dengan siapapun.
So,
Marilah kita ubah diri masing-masing untuk bersikap dewasa, karena didalam hubungan di kemudian hari akan selalu mendapat macam-macam tinggal kita yang menjadi dewasa, menyikapi masalah dengan baik, mendengarkan.
”kalau ga cemburu berarti ga sayang dong?
Cemburu itu wajar kok, hanya saja tahu caranya cemburu itu gimana, arahnya, tempatnya.
"Kalau dia ga marah pas kita dekat sama yang lain, ga sayang dong?”
Logikanya, kalau kamu sayang dia pun kamu ga akan dekat sama yang lain. Cukup.
Istilahnya,
Bentuk rasa sayang dia kepada kita itu ga harus seperti yang kita pikir di novel, cerita ftv, dan hal-hal semacamnya. Masing-masing punya cara sendiri, hal-hal kecil dia lakukan saja kepadamu adalah hal yang patut kita hargai, dan jika kamu melakukan hal yang sama demikian, hubungan itu akan tetap awet, selama sama sama belajar, mendukung, menghargai, sama-sama berdiskusi hal-hal apapun.
So,
Jika kamu menemukan seseorang yang amarahnya tak pernah lebih tinggi dari rasa sabarnya, yang tetap bertutur kata baik meskipun kau kecewakan hatinya, yang peluknya tetap hangat di saat kau merasakan dinginnya perlakuan dunia.
Yang dermaganya tetap berada ditempat yang sama; kamu.
Jagalah sebaik-baiknya, hindari hubungan toxic relationship.
Saran saya,
jika kamu mendapat atau bahkan terjebak dari hubungan toxic relationship beranilah untuk mengakhiri, karena itu adalah tindakan yang tepat, selamatkan hatimu dan dirimu.
Coba pikirkan saja,
Kalau saat ini kamu menjalani hubungan dengan dia yang seperti itu "toxic” sudah terlihat toxic seperti itu, bagaimana untuk selanjutnya? Bayangin. Iya kan? Nah maka dari itu mulailah dari sana.
- Sekian observasi pasien toxic relationship dari padangan psikologis.
01:30, 5 september 2020.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Tentang salah satu doa, setiap hari hanya meminta perihal kamu didalam rahasia-rahasia esok hari; yang semoga hadiahku tetap kamu, sampai nanti diujung buku.
Aku paling beruntung menemukan seseorang yang luar biasa baiknya; kamu.
Aku ingin mengayunkan dermagaku, mengayuh sauh pada dekapmu. Ya, pelabuhan terakhir yang telah selesai aku menjelajah.
From wita to wib.
Samarinda - diujung peta.
Yes? Together? Will?
Tumblr media
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
"Terima kasih telah datang untukku. Terima kasih mau bertahan dan tidak pergi seperti yang lain. Hadirmu benar-benar membuatku lupa tentang luka. Sifatmu benar-benar mampu membuatku kembali percaya untuk jatuh cinta. Izinkan aku setia. Untukmu, aku bersedia."
Untuk,
Sahabatku yang kini telah menetapkan pemberhentian pencarian. Aku bahagia. Ungkapan ini pasti ada yang dibenakmu; mari kubantu mengungkapkan, untukmu.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Jika aku bisa telepati, aku ingin dirimu ketempat kakiku berpijak, aku pasti takkan mau beranjak.
Hey kamu, pemilik nama yang berputar-putar terus dalam tempurung kepala. Adakah debar ini menggema hingga ke sana? Asal kamu tahu, senyummu itu candu. Memandu ekor mata ke arahmu, mencipta berjuta-juta percik bahagia. Aku mendambakan sebuah pertemuan, di mana aku dan kamu saling berhadapan. Pada setiap kecilnya kesempatan, selalu menaruh harapan.
Aku tak akan menyerah pada jarak, kamu pun tidak ingin dikalahkan waktu, jarak hanya ujian bukan awal perpisahan yang kelak melahirkan ketiadaan. Jarak itu pengarak rindu. Dan rindu seperti perantara aku dan kamu. Mereka seperti kado istimewa dari pencipta. Lewat jarak, rindu merangkak. Katanya sia-sia menunggumu. Tapi bagiku, rindulah guru yang mengajariku untuk sabar menunggu. Tahukah kamu? Bahkan sebuah pesan balasan dengan ajaib bisa meyakinkanku bahwa kita berdua mengamini doa yang sama.
Yang jelas aku di sini sedang menggenggam erat percaya, bahwa selanjutnya kita bisa terus melangkah bersama. Di antara doaku dan doamu yang sedang menuju pada Sang Maha, harapan sedang tergantung tinggi di sana, menunggu untuk dijadikan nyata.
Aku akan menjadi dermaga, yang akan jadi tempat lelahmu berlabuh. Mengikatlah sauhmu pada lingkaran tanganku.
Jika kelak raga saling bertemu, jangan biarkan bibir saling membisu. Lunasi hutang rindu itu. Bayar dengan semua persediaan waktu. Sebab tak pernah ada peluk yang cukup erat untuk rindu yang terlanjur mengikat.
Jika menunggu adalah pilihan satu-satunya, aku rela. Jika sepi sudah mulai menghuni, jangan gengsi untuk mencariku terlebih dahulu. Jika tak punya ruang untuk sekedar mencari tenang, kau tahu kemana harus pulang. Karena kepulanganmu adalah tiket kebahagiaanku.
“Don’t you worry about a thing or all the miles in between.
You had my heart,
You had it from the start.
I love you.”
1 note · View note
seuahkata · 4 years
Text
Dulu aku tidak pernah berpikir bahwa kriteria humoris sebegitu pentingnya.
Entah apa jadinya jika aku memilih menghabiskan waktu bersama manusia yang tidak bisa sepakat untuk mengerti tentang apa yang aku tertawakan atau apa yang aku sedihkan.
Tidak pernah terpikir juga aku harus berterima kasih untuk hal ini, karena untukku, canda tawamu adalah canduku yang paling aku mau. Karena untukku, senangmu adalah proiritasku.
Aku, sebagai gadis biasa yang banyak kurangnya, pintaku sangat sederhana: tetap saja seperti ini. Aku senang.
Sebagai gantinya, kalau ada apa-apa, cerita saja.
Tidak akan aku hakimi, seakan harus kamu hadapi sendiri. Tidak akan aku marahi, seakan aku juga sibuk dengan masalahku sendiri. Tidak akan aku paksa, seakan kamu harus terpaksa.
Saya tidak akan menuntut apapun.
Karena di sini, saya hanya ingin melengkapi.
Melengkapi apa-apa kurangmu.
Menguatkan apa-apa lemahmu.
Sampai nanti, sampai saya tidak di bumi lagi.
Selama berdua, semua akan baik-baik saja.
Dan sungguh, saya senang bisa seserius ini mempertahankan hati, karena bagi saya, yang serius tidak akan pernah pergi.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Hari ini aku mendapat seorang teman yang pernah bertanya padaku.
Kira-kira pada sore hari aku sedang menikmati hujan yang sedang deras membasahi bumi.
Aku teringat perkataannya,
"Kamu boleh saja tidak punya banyak yang dari apa yang terjadi pada jaman sekarang, misalnya beberapa kepemilikan yang harus berjuta-juta. Itu tidak perlu, tetapi yang diperlukan kamu bisa memenangkan hati lelakimu, karena hanya sedikit perempuan yang dapat memenangkannya. Kebanyakan perempuan bermain ego. Ratusan hati lelaki terkadang seperti baja karena bermain dengan logika. Tetapi seperti kataku tadi lelaki takluk pada wanita yang dapat menenangkannya dengan dirimu yang sebenarnya”
Lalu,
"Sampai akhirnya kamu akan mengerti, kau hanya perlu menemukan seseorang yang mampu memaknai hadirmu setiap debar jantungnya, memahami dalam setiap letih dengan bahunya. Dan tidak peduli bagaimana bentukmu”
Lantas perkataan itu tergiang-giang menjadi sebuah pertanyaan.
”bagaimana jika lelaki yang sudah kita terima kesederhaannya lalu ia lupa diri ketika wanitanya telah menemaninya hingga akhir?”
Bagiku,
”Selama hidup kita pasti akan harus selalu menerima apapun konsekuensinya, ketika dirimu ternyata tidak menjadi tujuan akhir hidupnya, kau harus rela.”
Lantas,
”Bagaimana jika seseorang yang kita perjuangkan, justru tidak menghargai perjuangan kita?“
Bagiku,
"soal berjuang atau tidak bahkan soal dihargai dan tidak, adalah tergantung dari kita sendiri, apakah kita berharap untuk dibalas setiap perjuangan kita? Apakah kita berharap orang lain harus mengerti kita? Karena sekali lagi bagiku tak semua orang akan memahami seluruh juangmu, termasuk pada seseorang yang kau harap."
”Tetapi adakah cara untuk mengetahui seseorang itu tulus kepada kita?”
”Ada. Yaitu disaat kau melumpuh pada sebuah kisah, lihatlah siapa yang mengulurkan tangan. Lihat seseorang yang akan menompangmu tanpa keluh”
Lalu,
"bagaimana caranya kita tahu seseorang yang berkorbannya itu mencintai kita?”
"tidak banyak. tetapi hanya sekecil yang ku tahu, jika kamu merasa bahwa kau telah berkorban banyak, maka itu kau bukan mencintainya, kau tidak tulus.
Sederhananya ia tulus berkorban adalah saat ia memilih dengan rela. Rela mencintaimu dengan apa kurangmu, rela mencintaimu apa lebihmu, rela menopang bahumu ketika kau jatuh kejurang lebih dalam, rela memberi obat merah saat ia terluka dengan hebat. Menemani sampai akhir.”
Karena,
Yang perlu kau temukan adalah,
Seseorang yang dapat menjadikanmu rumah ternyaman yang ia miliki satu-satunya.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Bersyukurlah kepada Semesta jika hari ini kamu masih diproses. Saat kita menghadapi proses, kita sering merasa tidak kuat. Ada berapa banyak proses yang dulu kamu rasa terlalu sulit dan mustahil untuk kamu lewati? Sekarang lewat juga kan?
Proses itu pasti lewat, namun yang terpenting adalah kita belajar dari proses itu. Melewati proses itu mudah, namun pakai cara yang manakah kamu? Yang benar atau yang salah? Untuk lari dari proses pun bisa-bisa saja. Tapi lari tidak menyelesaikan apa-apa. Lari hanya menunda. Mungkin dengan lari, kamu menjumpai jalan yang jauh lebih gampang untuk dilewati. Tapi kamu tidak akan pernah sampai garis akhir. Kamu rasa lelah berlari, tapi kamu tidak pernah bisa sampai ke garis akhir.
Di dalam proses, kuncinya adalah percaya, taat dan tinggal tenang. Percaya bahwa Semesta pasti pegang kendali. Tinggal lakukan porsimu, sisanya bagian Semesta. Tenanglah, jangan khawatir. Karena segalanya akan baik-baik saja. Bahkan saat segalanya terasa tidak baik, Semesta selalu melakukan yang terbaik. Kita tidak akan pernah bisa taat saat kita tidak mengenal Dia.
Banyak orang berhenti taat, karena mereka pikir cara Semesta terasa lebih lama, lebih rumit, lebih susah dan diluar logika. Padahal Semesta sedang menguji iman kita. Ketahuilah bahwa sekalipun menurut matamu situasi rasanya tidak berubah, ketahuilah Semesta tidak pernah meninggalkan, Dia selalu bersama kita. Saat matamu tidak melihat adanya perubahan, janganlah cemas. Perkuat imanmu. Iman itu bukti dari segala hal yang tidak kelihatan kan? Jadi jangan menyerah, tapi berserah.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Hari yang aku takutkan akhirnya tiba.
Saat takdir begitu tak terpredeksi.
Sejak beberapa bulan lalu,
Sedihku tak pernah usai.
Menyaksikan keadaanmu kian menurun.
Hingga akhirnya tiba,
Keputusan takdir untuk memintaku belajar.
Ibu kau pasti tau,
Betapa aku mencintaimu lebih dari apapun,
Betapa aku tidak pernah menginginkanmu pergi.
Karena yang kau terkuat,
Ayah berkata padaku,
Ia memilihmu karena kau dapat melengkapinya disaat riuh emosinya yang sering kali meledak-ledak bertahun-tahun bersama.
Kau hebat, membuat lelaki seperti ayah tetap bertahan denganmu.
Karena bentuk cintaku pula,
Aku setiap hari belajar ikhlas,
Meski segalanya masih menyesakkan.
Dan, saat aku dengan lirih mengucapkan kata ikhlas pada semesta.
Aku tak ingin kepergianmu menjadi nyata.
Takdir lagi-lagi memaksaku untuk taat dengan keputusan Rabbku. Kau terlihat begitu mampu lagi-lagi, meski raga tak mampu.
Kau selalu kuat,
Seperti itu disebelahku,
Dalam pelukanku sekaligus.
Sejak hari itu, hidupku tak akan sama.
Aku bahkan masih sulit mempercayai semuanya,
Aku tak ingin kehilangan wanita terhebat dan terkuat dalam hidupku.
Lekaslah sembuh,
Agar rumah akan terasa nikmat makanan-makanan darimu. Lekaslah sembuh agar kau bisa lagi menyuapiku makanan, mengajakmu berbincang perihal hari-hari yang kulewati hal-hal kecil.
Lekaslah sembuh,
Agar ketika barang kali aku bermimpi buruk, aku segera pergi kekamarmu, lalu tidur disebelahmu meminta pelukmu.
Kini aku akan terus belajar menguat,
Sebagaimana yang mereka nilai.
Aku akan tetap memelukmu dalam bait doa. 
Lekaslah membaik, bu.
Lekas sembuh, agar tawa riang itu kudapati lagi.
Hiduplah lebih lama, bu.
Agar nanti,
akan ku beri tahu siapa lelaki kedua setelah ayah yang tengah kucintai didalam diam yang tak seberani wanita lain menge-ungkap.
Lekas membaik bu.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Aku telah berpencar ke seluruh penjuru, ternyata pencarianku berhenti padamu. Tiba-tiba kamu tiba dan mengubah yang tiada menjadi ada, kamulah tempat pandangan kornea perlahan-lahan berpusat. Kamulah satu-satunya labirin yang membuatku rela tersesat.
Setiap kali kamu ada, rasa di dada mulai bergetar hebat. Berharap ini pertanda bahwa kamulah sosok yang kutunggu, bukan yang hanya mampir sesaat. Aku mulai berharap banyak pada ini dan itu, termasuk kebetulan-kebetulan yang sebenarnya tak pernah masuk akal. Berdoa semoga ini cara takdir menyatukan kita sebagai kelak yang kekal.
Dari segala perasaan-perasaan yang tersimpan, ada satu ketakutan mengapa belum juga isi hati kuutarakan. Yang perlu kamu tahu, tak mengapa aku diminta terus menunggu, jika pada akhirnya tetap padaku hatimu menuju. Tak mengapa aku diminta terus bersabar, jika pada akhirnya tetap untukku rasamu menyebar.
Aku tak peduli dengan kekhawatiran tentang harapan yang akan pupus, pun pada luka yang nantinya akan membius. Padamu aku ingin menetapkan titik fokus. Aku tahu ini terlihat tiba-tiba, tapi sungguh hati tak mengada-ada.
Kedatanganmu yang tiba-tiba memang mengejutkan seisi hati. Ada tanya yang menggerogoti, “Siapkah jatuh, hati?” Setelah kuloncati satu persatu peristiwa yang menghadirkan kita ditengah-tengahnya, aku sadar jika saja semua terlewati tanpamu pasti semudah itu muncul rindu. Tanpa perlu kupompa keluar, rindu sudah menunggu di luar pagar. Berkali-kali lagi bahagia pun dibawa oleh kedua tanganmu disetiap kedatanganmu.
Lewat cara-cara sederhana, aku telah jatuh cinta. Meski dikunjungi tiba-tiba, aku tak ingin kamu keluar sebagai pengunjung, tapi inginku sebagai pengisi satu-satunya relung. Kau mau? Boleh?
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Kalau aku bisa egois,
Aku ingin egois sesekali.
Kalau aku bisa keras kepala,
Aku ingin keras kepala sesekali.
Terhadap perihal kamu yang bahkan aku tak tahu dimana letak jalan yang panjang itu.
Bagaikan aku yang dibiarkan tersesat,
Menumbuh bunga yang layu menjadi mekar sendirian.
Aku ingin egois sesekali, jika aku bisa dan jika harus. Aku ingin.
0 notes
seuahkata · 4 years
Text
Ada begitu banyak pasang mata yang lelah berteman dengan realita. Ada begitu banyak hati yang mulai berhenti berharap. Ada begitu banyak jemari yang enggan lagi berdoa. Ada begitu banyak telinga yang terlalu kenyang dengan suara-suara dari dalam ruang pikirannya sendiri. Ada begitu banyak kaki yang kelelahan karena mereka hanya lari di tempat, tidak menuju kemanapun. Ada begitu banyak tangan yang tak lagi mau mengulurkan bantuan, karena mereka tak mendapat ‘balasan’ yang setimpal. Ada begitu banyak air mata yang bosan jatuh dan memilih untuk jadi hati yang angkuh. Ada begitu banyak yang jenuh dengan sebuah pahit. Ada begitu banyak ruang dalam hatimu yang tak lagi memiliki pintu maaf. Ada begitu banyak yang tak ingin sampai ke garis akhir, memilih pergi dan berhenti. Ada, dan mungkin kamu termasuk salah satu diantara mereka.
Dan sudah terlalu lama matamu tak kunjung melihat perubahan, lalu mulai menyalahkan keadaan, lalu mulai mengecilkan iman, lalu mulai meragukan Semesta. Sudah terlalu panjang jalan yang kamu tempuh, tak ada satu pun kamu temui dasar untuk berharap. Hingga akhirnya hatimu mulai rapuh, kakimu pun lumpuh, tak ada lagi harapan yang masih utuh. Sudah terlalu banyak doa-doa yang kamu naikkan, namun rasanya kau lelah.
Sudah terlalu banyak yang kamu lalui, bahkan hingga terasa kamu terlihat ahli. Sudah terlalu lama kamu didalam setiap adegan putaran waktu, namun kamu tak bisa menikmatinya. Ada hati yang tak pernah merasa cukup, ada bibir yang terlalu mudah mengeluh, ada topeng yang senantiasa kamu pakai agar tidak ada satu orangpun yang tahu isi hatimu.
Perjalanan ini memang berat. Banyak yang telah kamu lalui, banyak yang telah kamu tangisi. Karena itulah kamu terlalu lelah, terlalu rapuh, terlalu mudah untuk jatuh. Banyak yang tak sesuai dengan kehendakmu, banyak tanya yang mengudara kenapa harus begini, kenapa harus begitu, kenapa harus sekarang, kenapa harus aku, kenapa bukan yang lain? Lalu hati menjadi khawatir saat skenarionya tidak berjalan seperti yang kamu pikir.
Kamu memang sudah melewati banyak, kamu memang lelah, kamu memang lemah. Tapi bukan berarti harus menetap disana, bukan berarti kamu harus lari di tempat, bukan berarti kamu harus mengakhiri dan cari jalur yang lebih terlihat mudah, bukan berarti kamu harus berhenti. Jangan berhenti, jangan menyerah, jangan putus asa. Kalau lelah kau tinggal istirahat, bukan berhenti dan tamat.
Sekalipun ketika segalanya tidak baik, kamu akan baik-baik, sekalipun seisi dunia tak bisa lagi dipercaya. Tetaplah berharap sekalipun tidak ada yang untuk diharap lagi. Teruslah berdoa, sekalipun matamu tak menemukan jawaban. Sekalipun hatimu terasa remuk. Sekalipun banyak perkara yang sukar di mengerti, tetapi kamu diminta untuk tetap tegar.
Segalanya akan baik-baik saja. Percayalah.
0 notes