Tumgik
#kang islah
kang-islah · 2 months
Text
Perempuan Milik Orang Tuanya
Perempuan itu harus manut sama orang tua. Orang yang membesarkan, merawat, menjaga, memastikan Ia tumbuh dengan baik. Walau terkadang ada batasan atas apa yang kamu inginkan, tapi mereka memberikan apa yang kamu butuhkan.
Anak perempuan itu milik orang tuanya. Segala apapun tanpa restu darinya kemungkinan akan jadi bahaya. Apalagi tentang pendamping hidup. Maka meminta pendapatnya sangat penting, dengan cara yang baik.
Anak perempuan milik orang tuanya. Memindahkan tanggung jawab penjagaan orang tua kepada 'orang asing' itu sangat berat. Tidak mudah, tidak boleh salah, khawatir 'orang asing' itu hanya baik penampilannya, tapi tidak baik sebenarnya.
Jadi, siapapun yang akan meminangnya pastikan beri penawaran terbaik. Penawaran itu bukan tentang harta benda, tapi tentang karakter yang telah dilatih, kata-kata yang tidak menyakiti, pikiran yang matang, hati yang lapang, wawasan yang luas, dan ilmu agama yang lebih dari cukup.
Anak perempuan milik orang tuanya. Bila kamu ingin datang, maka persiapkan sebaik-baiknya.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
Bogor, 9 Maret 2024
238 notes · View notes
kang-islah · 2 months
Text
Orang-orang Yang Menjaga Diri
Ia menjaga dirinya untuk tidak ikut dalam trend yang menyalahi tuntunan. Ia punya kepercayaan yang kuat bahwa yang menjaga akan bertemu dengan yang menjaga. Ia yakin bahwa menjaga diri adalah cara dan hadiah terbaik untuk seseorang yang telah dipersiapan oleh Allah untuknya.
Menjaga diri baginya adalah sebuah komitmen pada diri sendiri, sebelum mempercayakan dirinya kepada orang lain, yang semoga orang lain itu juga adalah orang yang menjaga komitmen.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
Bogor, 24/02/24
276 notes · View notes
kang-islah · 3 months
Text
Menjaganya
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Sedangkan kita tidak tahu siapa dia, yang mungkin entah berantah belum kenal sama sekali orangnya, atau juga mungkin ternyata orang itu ada disekitar kita — orang yang telah lama mengenal kita. Jangan-jangan, orang yang akan kita cintai nanti bukan orang yang baik, yang tidak bisa menjaga ucapannya, yang senang berkhianat, yang tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Bagaimana mungkin orang seperti itu bisa menjaga pasangannya? Sedangkan diri sendiri saja tidak ia jaga.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Disuatu sisi kita berusaha mati-matian untuk menjaga diri dan hati, menjaga pergaulan dengan lawan jenis, menjaga pemahaman baik yang kita pegang teguh, juga menjaga amalan-amalan rutin yang Nabi Muhammad ajarkan. Jangan-jangan, seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti malah asyik main perempuan, yang asyik berjudi, yang enggan shalat, yang tidak mengaji, yang tidak patuh pada orang tuanya. Bagaimana mungkin orang seperti itu bisa menjaga kita? Sedangkan, ketaatan pada agamanya tidak Ia jaga. Bagaimana mungkin bisa bersamanya ke surga, sedangkan amalannya malah lebih dekat ke neraka.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Saat ini kita selalu berusaha untuk menghindari dari hubungan-hubungan yang tidak baik. Menjaga pandangan dan perkataan, menjaga aurat dan perasaan. Jangan-jangan yang menjadi jodoh kita malah menjalin hubungan yang tidak semestinya, yang pacaran, yang senang berzina, yang mengobral kata-kata cinta kepada sesorang yang bukan siapa-siapanya, yang senang jalan-jalan berduaan tanpa ada malunya, yang telponan dan chat yang tiada hentinya. Bagaimana mana mungkin orang seperti itu bisa menjaga hati kita? Sedangkan, sebelum halal saja sudah berani macam-macam. Walaupun sudah menikah nanti, sangat potensial untuk mengulangi hal yang sama dengan orang lain tanpa sepengetahuan kita.
Dunia selalu memberikan gambaran yang berbeda dari anganku, dari harapanku, dari agama yang diyakiniku. Aku takut dengan semuanya. Takut akan pengkhianatan, takut tidak bertanggung jawab, dan takut akan orang-orang yang tidak berlaku baik dalam hidupku nantinya.
Bagaimana cara menjaga seseorang yang akan menjadi pasangan kita nanti? Dan kini, aku lebih memilih dengan cara mendoakannya, tidak lelah dan tiada henti menjaga diri dan hati. Sebab Allah-lah yang berjanji.
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). (QS. An-Nur :26)
Dengan ayat ini, semoga kekhawatiranku mereda. Aamiin.
Kang Islah I Ditulis Tahun 2019
163 notes · View notes
kang-islah · 1 month
Text
Ruang Tunggu
Penantian panjang dalam kebaikan tidak akan pernah jadi sia-sia.
Percayalah, bertemu atau tidak dengan apa yang kamu harapkan, selama kamu berada dalam ruang tunggu kebaikan, kamu tidak akan menyesal. Sebab, kebaikan menumbuhkan kebaikan lain. Kebaikan akan berteman dengan kebaikan.
Kita akan bertemu di perjalanan bila tujuan kita sama. Kalau hanya berpapasan atau pun tidak bertemu dalam perjalanan, mungkin kita hanya berbeda kereta saja. Bila tujuannya sama, akan bertemu. Beruntung sekali bila kita bertemu dalam perjalanan pada satu gerbong yang sama.
Ruang tunggu jangan disalahartikan diam, ruang tunggu dalam hidupmu itu bergerak. Ruang tunggumu bisa diisi banyak kegiatan sosial, pekerjaan, pengajian, dan lain-lain.
Hiasi ruang tunggu itu dengan pemahaman yang baik. Pastikan ruang tunggu itu selalu berwarna, pastıkan ruang tunggu itu selalu nyaman, agar katika nanti ada yang datang, kamu telah mempersiapkan.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-Baik
Bogor, 22 Maret 2024
102 notes · View notes
kang-islah · 1 month
Text
Di tengah banyaknya orang-orang yang membangun Profil diri untuk memikat hati seseorang yang la senangi. Kau tidak perlu melakukannya, engkau adalah engkau yang sama seperti biasanya.
Tak berpura-pura untuk menutupi keburukan dengan banyaknya status yang membangun citra diri, seperti orang-orang yang kukenal saat ini: Terlihat baik di story, tapi bertolak belakang dengan kehidupan sehari-hari.
Kang Islah
97 notes · View notes
kang-islah · 1 month
Text
Mencintai Kekurangan
Sebagaimana kita mencintai kelebihannya, kita juga harus belajar mencintai kekurangannya.
Sebab, setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Itu dalam koridor takdir mubram yang tidak bisa kita pilih: warna kulit, bentuk tubuh, dilahirkan sehat-sakit, disabilitas, atau anak spesial.
Bila takdir itu bisa kita pilih, maka mungkin setiap orang akan memilih untuk dilahirkan dari keluarga kaya raya, yang ganteng atau cantik, bentuk tubuh yang mempesona, minta sehat tidak mau penyakit bawaan, minta kecerdasan atau otak yang pintar, dan seterusnya. Tapi kita tidak pilih bukan?
Sebagai seorang manusia, sebagai seorang hamba, kita hanya perlu menyikapinya dengan bijak, dengan penuh rasa syukur. Belajar untuk memahami makna kehidupan. Allaah tahu apa yang terbaik untuk kita.
Hiduplah untuk saling melengkapi, saling mengisi.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
Bogor, 17 Maret 2024 / 6 Ramadhan 1445H
75 notes · View notes
kang-islah · 12 days
Text
Kemana Kita Akan Pergi?
Kemana Kita Akan Pergi? Setelah banyak hal dilalui, setelah beragam keterampilan dipelajari, setelah mengumpulkan harta dari sana dan sini.
Kemana Kita Akan Pergi? Mencari kamu teman hidup sejati. Untuk menemani perjalanan ini. Bersama saling mengingatkan, melewati pahit-manis kehidupan ini.
Kemana Kita Akan Pergi? Kemana saja, asal bersamamu, aku akan mengiringi. Asalkan tujuannya tak melanggar tuntunan nabi. Sebisa dan semampunya raga dan hati ini.
Kemana Kita Akan Pergi? Perjalanan kita apakah benar hanya di dunia ini? Atau ada perjalanan lain setelah kita mati? Seberapa jauh perjalanan itu dan apa yang harus kita bawa nanti?
Kemana Kita Akan Pergi? Kang Islah I Serang, 1 Syawal 1445 H __________________________________
Referensi:
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." (QS Al Ankabut: 57).
"Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin." (QS An-Nur: 3)
"Dan orang-orang yang diberi ilmu dan keimanan berkata (kepada orang-orang kafir), “Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari kebangkitan. Maka inilah hari kebangkitan itu, tetapi (dahulu) kamu tidak meyakini(nya)." (QS Ar-Rum: 56)
"(Allah) yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapakah di antara kamu yang paling baik amalnya." (QS Al-Mulk : 2).
34 notes · View notes
kang-islah · 1 month
Text
Mengenalmu Lewat Tulisan
Aku mengenalmu lewat tulisan. Lebih tepatnya, mengenal apa isi pikiranmu dan apa isi hatimu. Tulisanmu bagiku adalah profil diri yang sebenarnya, tentang apa yang kamu temui, apa yang kamu baca, apa yang kamu lihat, dan apa yang kamu maknai dari beragam hal yang dilewati.
Aku mengenalmu lewat tulisan. Dari sajak-sajak indah tentang rindu yang tak kunjung bertamu, tentang harapan orang tuamu, tentang semangat dalam menurut ilmu, atau tentang doa dan mimpimu yang melangit.
Semoga siapapun yang akan bertamu denganmu, akan membantumu mewujudkan mimpi yang telah kamu tulis. Mimpi besarmu, yang bukan hanya tentang dunia, tapi juga mimpi tentang bersama hingga surga.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
274 notes · View notes
kang-islah · 2 months
Text
Sahabat terbaik
Sahabat terbaik adalah mereka yang selalu mengingatkanmu pada kebaikan. Sebab, mereka tidak rela orang yang ada di dekatnya disentuh api neraka karena kelalaiannya.
Sahabat terbaik berjuang bersama dalam manis pahitnya hidup di dunia, menjalani prosesnya dengan penuh ketaatan, agar kelak bisa bertemu lagi di surga-Nya.
Kang Islah | Jaga Sahabat Baik-baik
42 notes · View notes
kang-islah · 1 year
Text
Kalau kamu masih bertanya,
"Kenapa hidupku seperti itu-itu saja? Padahal sudah berusaha sebisa mungkin, kenapa tidak kunjung menemukan hasil?"
Mungkin jawabannya,
Kalau kamu diberikan kelebihan harta dan kemampuan lebih, bisa jadi kamu malah jadi orang yang foya-foya, berjudi, malas ibadah, dll. Allah tahu apa yang terbaik untukmu, bisa jadi Allah akan memberikannya bila kamu sudah siap menerima amanahnya, saat kamu sudah siap untuk mempergunakannya di jalan-jalan kebaikan.
©Kang Islah
114 notes · View notes
kang-islah · 10 months
Text
Penghambat Terbesar
Penghambat terbesar dari pengembangan potensi dirimu adalah ketika kamu merasa paling tahu/hebat sendiri, tidak mau mendengarkan/belajar dari orang lain, tidak mau merendah untuk belajar, ditambah tidak mau belajar hal baru, padahal ini zaman disruptif.
Jurusan kuliah tidak selalu sama dengan apa yang dikerjakan, semua orang bisa belajar apa saja dimana saja. Bisa menjadi ahli pada bidang-bidang yang ia tekuni–selama ia tekun dan konsisten.
Kamu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang expert, maka teruslah belajar dari orang lain. Dengarkan pendapatnya, baca tulisannya, apa yang dipahaminya, dll. Dunia akan terus berubah, skills kamu juga harus terus ditambah.
Jangan malu untuk merendah saat belajar, teruslah bertumbuh.
Kang Islah | 30 Juni 2023
119 notes · View notes
kang-islah · 1 year
Text
Waktu terus berjalan, tanpa henti. Bila kamu hanya diam, rebahan, dan tidak melakukan pilihan tindakan yang baik. Waktu akan melibasmu tanpa kasihan. Merampas masa depan dan masa tuamu.
Jangan takut untuk gagal, habiskan jatah gagalmu, karena sejatinya hal terpenting dari kegagalan adalah mengajarkan kita kesuksesan.
©Kang Islah
82 notes · View notes
kang-islah · 2 years
Text
Karena yang baik belum tentu tepat. Yang datang belum tentu bersedia untuk tinggal. Yang meninggalkan belum tentu benar-benar pergi.
Kang Islah
160 notes · View notes
kang-islah · 11 months
Text
"Salah satu dari makna cinta sejati adalah ketika orang yang kita cintai telah bahagia dengan orang yang dicintainya, kita bahagia karena Ia telah menemukan kebahagiaannya." Ujarku.
Adik kelasku bertanya lagi, "Apakah semuanya demikian?" Jawabku, "Tidak, karena setiap orang punya cara pandangnya sendiri. Dengan berpikir seperti itu, tandanya orang itu telah berpikir lebih realistis, lebih dewasa dalam memandang sebuah situasi."
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
21 notes · View notes
kang-islah · 1 year
Text
TULISAN : MENJADI ORANG TUA
Kita akan benar-benar memahami besarnya cinta orang tua pada anaknya, setelah kita menjadi orang tua.
Begitu pula yang kami rasakan.
Sebagaimana kami belajar untuk melindungi anak kami —bahkan dari seekor semut, gigitan nyamuk atau hal-hal yang dapat membuatnya tidak nyaman. Secara naluriah kami akan menjadi pelindung pertamanya.
Saya membayangkan diri saya ketika bayi, ketika orang tua saya belajar mendefinisikan tangisan saya yang tidak tau apa maksudnya —cara komunikasi bayi hanya menangis untuk menjelaskan apakah Ia lapar, tidak nyaman, atau sakit. Orang tua saya mungkin mencoba berbagai cara untuk menenangkan kembali.
Saya belajar memahami begitu hebatnya orang tua yang bisa membesarkan anak-anaknya, sampai besar seperti kita, seperti saya atau kamu yang membaca tulisan ini —semoga Allah membalas kebaikan orang tua kita dengan surga-Nya.
Begitu dalamnya cinta orang tua pada anaknya.
Apalagi ketika mengingat kembali saat mendengar tangisan pertamanya, pertama melihat wajah lucunya, pertama melihat senyumnya, pertama melihatnya tertawa, dan pertama Ia berkata-kata sebisanya.
Oh begini ya rasanya, jadi orang tua.
Lagi-lagi saya memahami ini: Kita akan benar-benar memahami besarnya cinta orang tua pada anaknya, setelah kita menjadi orang tua.
Kang Islah | Bogor 5 November 2022
__________________________
Instagram : @iis_islahudin
Fanspage FB : @iisislahudin.fb
Tumblr : kang-islah.tumblr.com
47 notes · View notes
kang-islah · 2 years
Text
Mereka yang telah sampai ke tujuan adalah mereka yang tidak lelah berjuang, yang berani berkorban, dan yang tidak lelah untuk bangkit bila sulit. Mereka telah berhasil melewati fase perjalanan fisik dan mental yang berat hingga bisa berdiri tegak dan kokoh. Mereka berhasil mengalahkan diri mereka sendiri, mengalahkan ego dan ketakutannya.
Kang Islah
36 notes · View notes