Tumgik
#mikrobiologi
infoseminar · 1 year
Link
Training Dasar-Dasar dan Prinsip Uji Mikrobiologi
17 notes · View notes
secuilpengetahuan · 1 year
Text
MISC MIKROBIOLOGI
Ga akan pernah apal semua nama2 bakteri dan dia termasuk gram negatif apa positif, tp apalin aja ada 7 classic gram positive groups yang menyebabkan penyakit di manusia:
A. yang bentuknya cocci
1. Streptococcus
2. Enterococcus
3. Staphylococcus
B. Yg bentuknya rod dan keluarin spora
4. Bacillus
5. Clostridium
C. Yang bentuknya rod gak keluarin spora
6. Corynebacterium
7. Listeria
Yg lainnya gram negatif.
Nah, gram negatif,
A. Yang bentuknya coccus
1. Neisseria
2. Moraxella
B. Yang bentuknya spiral
3. Spirochetes (termasuk treponema)
C. Lainnya gram negative rod
Tumblr media
Pengecualian:
1. Mycobacteria (weakly gram positif) -- dia lebih jelas terlihat dg pewarnaan khusus (acid fast stain)
2. Spirochetes -- emg gram negatif, tp terlalu kecil untuk diliat mikroskop biasa, jd liatnya harus pake darkfield microscope
3. Mycoplasma - gak punya cell wall jd bukan gram + atau -
Trs bakteri juga bisa dibedakan berdasarkan metabolik properties mereka : 1) gimana deal with oxygen, 2) apa yg digunakan sbg sumber karbon dan energi, 3) metabolic end product yg dihasilkan bakteri (spt acid, gas)
Ni yg paling uye kan oksigen ya. Gak akan apal si gue kayaknya.
Tumblr media
0 notes
konsultaniso17025 · 2 years
Text
Training Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Analisis Kimia | 5-6 Oktober 2022
Training Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Analisis Kimia | 5-6 Oktober 2022
Training Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Analisis Kimia | 5-6 Oktober 2022 Dalam pengukuran, tidak ada nilai benar “absolut”. tetapi ada nilai  benar “konvensional”. Setiap pengukuran selalu mengandung kesalahan (error), yang dapat diminimalisasi dan dideskripsikan secara ilmiah. Hasil pengukuran yang lengkap, memuat informasi tentang “analisis kimia” dan “nilai kesalahannya”, sehingga akan…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
strzqn · 4 months
Text
Cerita PKPA Chapter 2 - Part 1
Kali ini saatnya berpetualang di industri.
Salah satu yg aku tunggu² hihi.
Selama 2 pekan kmrn aku bekecimpung di semua hal ttg bakteri & jamur, alias di mikrobiologi.
Tumblr media
Seruuu alhamdulillah. Jd merefresh skill ngelab ku yg terakhir itu yaa pas skripsian.
Seneng ketemu personil disini yg msh muda² bgt line 04, 05, 07. Berasa punya adek 3 yg suka ngejekin,
"Jangan marah² trs ges nanti jd seumuran sm teh nana lho" hmm wkwkk.
Tp mereka baik² & act of service sekalii.
Besok senin udah pindah bagian lagi, belajar lagi^^
Jujur, aku gak expect bakal ditempatin di industri ini.
Krn ada tempat lain yg aku pengenin.
Tp lagi² ini soal menerima dan percaya Allah gak mgkn mau nyasarin kita.
Kalo dibawa kesini, berarti ini udh yg paling terbaik dan Allah pgn aku belajar sesuatu disini.
Yaa walaupun butuh waktu untuk berdamai, tp alhamdulillah Allah Maha Baik.
Hidup itu manut Allah saja mau bawa kemana.
Bukan berarti gak boleh punya mimpi², harus malah. Lakukan yg terbaik.
Tetap diusahakan, tetap dibawa dlm do'a². Berceritalah ke Allah, ttg apa yg kita suka, ttg yg kita mau. Bahkan ttg apa yg kita takutkan pun, Allah pasti dengarkan..
Tp jika belum sejalan dgn maunya Allah, mimpi² kita bukan segalanya. Gak hrs semuanya kayak yg kita mau.
Karna Allah sebaik²nya perencana, percaya aja.
Mgkn ibadahnya disana, ridho kpd setiap yg Allah tentukan dlm hidup kita. Apa pun..
Yg selalu dipegang, percaya, Allah Maha Baik😇
4 notes · View notes
suhaika · 1 year
Text
Usaha dan Do'a Kalian Berdua
Sudah lama sekali rupanya tidak menuliskan kata-kata disini. Sedang asyik terlarut dunia sampai lupa bahwa tulisan selalu menjadi hal yang bisa melepaskan seluruh rasa yang ada bahkan tanpa tersisa.
Semester kemarin, ditempa dengan beberapa mata kuliah yang sebenarnya biasa saja. Penggabungan mata kuliah ini dalam satu semester menjadi sisi yang luar biasa. Luar biasa berat dan bisa dibilang beban juga. Mereka-mereka ini si Mikrobiologi, Genetika, dan Bioteknologi yang disertai dengan praktikumnya.
Ketika UTS dan UAS, ambisi untuk menjadi nomor satu dikelas selalu menaikkan rasa giat untuk belajar. Entah mengapa, posisi nomor 1 selalu menjadi pecutan diri untuk menggali seluruh kemampuan yang dimiliki.
24 jam dalam sehari digunakan untuk beraktivitas. Pagi hingga sore menjalani perkuliahan, sore mengajar, malam belajar hingga hanya merasakan tidur 2-3 jam saja. Setelah itu sakit karena kelelahan menerpa. Sumeng melanda kalau menurut beberapa bahasa.
Dibalik rasanya diri yang begitu keras untuk mendapatkan nilai yang bagus memang terbayar. Tapi agaknya ada sebuah hal yang terlupa. Selama ini ketika ingin ujian, presentasi, bahkan hal-hal yang membuat diri rasanya tidak tenang dan begitu tegang, ayah dan mama selalu menjadi orang yang rutin diminta keikhlasan tangannya untuk menegadah ke langit meminta agar anaknya dimudahkan dalam segala hal.
Dan benar saja, mungkin karena untaian do'a mereka yang menggetarkan kiblat do'a, selama ini entah ujian, presentasi, dll terasa mudah.
Tidak begitu baik agaknya ketika apa-apa yang sudah didapatkan selama ini hanya diklaim karena usaha sendiri. Padahal karena do'a mereka semua berjalan baik dan lancar.
Meskipun 2 manusia itu kebanyakan menyebalkannya, namun mereka adalah manusia yang ketika menegadahkan tangan untuk anaknya, tuhan begitu sungkan untuk menolak pintanya.
27 Maret 2023
8 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
M E M B I R U
b a g i a n k e d u a
baca sebelumnya bagian pertama
Namanya Oseano Putra, tentu saja aku mengenal pemilik mata yang menatapku nyalang hari itu. Ia memang tidak terlalu menonjol di jurusanku, tapi cukup bersinar untuk diabaikan. Aku ingat dengan baik kapan pertama kali aku menyadari sinarnya.
Dua tahun lalu, saat mata kuliah selam. Kami masih beradapatasi dengan scuba dan kawanannya, sedang ia sudah dipercaya asisten praktikum selam untuk membantu kami mengenali alat itu dengan baik. Tak butuh banyak penjelasan, asisten mata kuliah itu menjelaskan dengan singkat dan jelas bahwa Oseano sudah mendapatkan lisensi advance diver yang dikeluarkan oleh POSSI. Artinya dia sudah mengantongi lisensi menyelam deep dive, night diving, boat diving, underwater navigation dan banyak kemampuan selam lain. Ya, cukup membuat insecure segenap mahasiswa kala itu yang bahkan belum memikirkan apakah nanti akan mengambil lisensi selam atau tidak. Bahkan aku yakin jika asisten praktikum kami baru mangntongi lisensi basic diver atau yang paling jauh mungkin open water diver.
Bersamaan dengan kejadian itu merebak pula rumor bahwa Oseano adalah salah satu anak dosen di jurusan yang hingga sampai saat ini semuanya masih menebak-nebak siapa orang tuanya. Beberapa berpendapat bahwa ia putra tunggal pak Zuhari, dekan fakultas juga dosen pengampu untuk mata kuliah pengantar ilmu kelautan dan beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan biota mikro laut seperti plankton. Ada yang lebih yakin kalau dia anak bu Mirdasari kepala pusat laboratorium yang juga pengampu untuk mata kuliha yang berhubungan dengan mikrobiologi, seperti bakteri dan jamur yang seringnya jadi simbion biota laut seperti spons.
Dasar argumennya adalah cukup tidak memungkinkan di usia 19 ia sudah memiliki lisensi advance diver jika dia tidak mengenali bidang ini sejak lama. Artinya secara privilese dia sudah terjun ke bidang ini jauh sebelum banyak diantara temanku merasa salah jurusan. Sedikit yang aku tahu, advance diver sendiri dimulai legalitasnya saat kita berusia 18 tahun, tahu artinya kan? Begitu cukup usia dia sudah mengambil lisensi ini.
Kelautan, barangkali masih jurusan yang asing di telinga banyak orang. Ilmu yang aku pelajari sekarang berfokus kepada bioteknologi dan konservasi laut. Meski untuk konsentrasi bidang cukup bervariasi mulai dari akustik, energi, mitigasi, budidaya, farmakologi, penangkapan lestari dan banyak hal yang berkaitan dengan eksplorasi di keluatan.
Aku sendiri mengambil konsentrasi bidang keanekaragaman hayati, memadukan konservasi dan bioteknologi. Sekarang sedang memikirkan tema yang akan dijadikan tugas akhir, karena konon katanya bidang yang aku ambil ini menghabiskan lebih banyak anggaran dan energi. Rencananya aku ingin bergabung dengan tim penelitian dosen, untuk menghemat anggaran dan juga mempermudah aku mendapat tinjauan pustaka.
Jika masih ada yang bertanya kenapa aku memilih mengambil bidang ini untuk studi sarjanaku, aku memilih mengabaikan orang itu daripada harus meladeninya. Oh bukan karena aku pelit memberi tahu seberapa besar peluang bidang ini bisa memajukan Indonesia sebagai negara kepulauan, aku hanya tak suka dengan cara orang lain meremehkan sesuatu yang tidak sesuai standar hebat dalam diri mereka. Daripada aku harus berdebat soal pilihan hidup dan terbatasnya cara orang-orang melihat dunia, aku lebih suka undur diri dan menghemat energi yang bisa kugunakan untuk menulis artikel ilmiah.
Saat memilih untuk masuk ke jurusan ini, Nenek yang menjadi salah satu keluargaku saat itu juga mempertanyakan kenapa aku memilih ini. Padahal aku bisa saja mencoba ilmu murni seperti Fisika, Kimia, Metematika dan Biologi jika memang aku lebih menyukai eksakta. Nenek juga menyarankan untuk mengambil jurusan kesehatan saja, boleh itu Farmakologi, Keperawatan atau Kesehatan Masyarakat. Tentu saja tidak ada Kedokteran, aku tidak datang dari keluarga yang bisa membayar UKT dan uang tetek bengeknya untuk jurusan Kedokteran. Meski pada akhirnya, sekarang juga aku mendapatkan beasiswa prestasi.
Aku memilih Kelautan karena bagiku studi ini menarik dan tidak umum di kalangan orang. Meski ini alasan naif tapi inilah alasanku memilihnya, rasa percaya diri bahwa negara yang terdiri dari kurang lebih 17.500 pulau ini dan adalah wilayah perairannya lebih luas dari daratan, dalam konteks studi adalah laut, membutuhkan orang-orang yang bisa mengeksplorisasi dan memanfaatkan wilayah laut kita secara berkelanjutan. Aku melihat prospek yang lebih baik, juga mimpi yang barangkali terlalu tinggi. Karena pada akhirnya, kebijakan pemerintahan masih dalam tahap membangun sektor maritim dan kelautan di Indonesia.
“Ulya, kepikiran ngga si kalau pacar Lalita yang kamu hina-hina kemarin itu Sean?”
Ditra menarik buku yang sedang aku baca, tepatnya aku pegang dalam keadaan terbuka. Aslinya tak ada satu huruf pun yang sampai ke retinaku. “Oseano maksud kamu, keren banget sampai dipanggil Sean.” Aku menarik kembali bukuku dari Ditra dan memasukkannya ke dalam tas. Jangan heran kenapa Ditra juga tahu cerita ini, sudah kubilang ini juga salahku yang menceritakan banyak hal kepadanya.
“Semua anak-anak manggil dia Sean Ul, kamu aja yang kebanyakan di laboratorium sampai lupa hal-hal seru di dunia ini.”
“Aku juga nemanin kamu buat proposal yang nggak approve sama pak Wirahadi ya sampai begadang, dan tolong koreksi aku nggak menghina pacar Lalita, aku cuma bilang ke dia jangan bersikap bodoh soal cinta, laki-laki kan kebanyakan brengsek apalagi yang sudah kelihatan brengsek buat apa coba berkorban untuk orang begitu."
“Elah, biasanya juga kalau musim laporan sampai nggak tidur, begadang sampai jam dua masih lumayan kali Ul. Iya-iya, semua laki-laki brengsek kecuali Ditra, betul apa betul?” Ditra tertawa bangga seolah kata-katanya benar adanya.
“Ini juga harus dikoreksi, minggu lalu anak hukum kalau nggak salah nge-dm aku nanyain pacar kamu sekarang siapa, apakah aku atau siapa itu anak ekonomi yang rambutnya diwarnai?”
Ditra mencengir, dasar! Apa kubilang, kita tak perlu terlalu bodoh urusan mencintai lelaki sebegitunya, selain memang masih muda sehingga kemungkinan bermain kesana kemari banyak, coba ini itu, pilih sana sini, lebih baik kan untuk mempedulikan kewarasan diri agar tidak terjebak dalam kisah menye yang tidak mendatangkan keuntungan apapun? 
Sebentar, apa Oseano juga semenye itu, dendam karena aku menanggapi curhatan Lalita dengan argumen yang tidak menyenangka?
“Dit, emang kalau kamu jadi Oseano, kamu bakal marah?” Rasanya sedikit berlebihan jika seorang laki-laki marah hanya karena sebuah argumen yang jelas-jelas berdasar. Eh, sebentar. Apa aku baru saja mengkotakkan sifat seseorang berdasarkan gendernya?
“Ya seandainya praduga aku benar Sean itu pacar Lalita. Lagian kamu teman Lalita ni ya, masa ngga tau siapa pacarnya?”
Aku dan Lalita tidak sedekat itu hingga harus berbagi rahasia, kami berteman layaknya dua orang mahasiswa yang memiliki kegiatan yang nyaris sama. Kami mengambil banyak mata kuliah yang sama sehingga sejak dulu sering berdiskusi, kami mengikuti organisasi yang sama, namun tidak untuk keluar berdua menonton bioskop lalu posting dengan hastag sahabat selamanya di media sosial. Tidak, kami tidak sedekat itu. Aku tak pernah tahu siapa pacar-pacarnya meski beberapa kali aku mendengar keluhannya soal laki-laki.
“Kamu aja nggak tau siapa pacarnya, konon aku.”
“Tapi seharusnya pasti udah lama tersebar kalau mereka pacaran, pedekate aja langsung jadi bahan ghibah. Jarum jatuh juga kedengaran di sini.” Ditra mengambil jeda, berpikir seolah ini masalah paling rumit abad ini. “Artinya Lalita dan Sean dua masalah yang berbeda. Wuih, sejak kapan Ulya yang paling malas ribet, menciptakan masalah?” Ditra tertawa lepas.
Memang sepertinya sudah lama aku tak memikirkan kehidupan sosialku hingga seolah tak memiliki masalah soal itu, aku terlalu sibuk mengejar akademik dan bertahan dari beringasnya nasib karena tak terlahir dengan sendok emas. Lagipula aku tak pernah menciptakan huru-hara dengan siapapun, cenderung menghindar. Soal tak memiliki musuh ini aku percaya diri.
Tiba-tiba aku mengingat sesuatu, samar dan sedikit tak yakin.
“Apa karena proyek bu Mirda ya?”
Aku dan Ditra saling berpandangan. Dan ya, untuk pertama kalinya aku merasa bersalah, karena aku seperti orang-orang pada umumnya, diikutsertakan atas kedekatan pribadi. Tapi sebentar, itu artinya aku mumpuni, kan makanya terpilih? 
Lalu apa alasan Sean?
lanjut bagian ketiga
14 notes · View notes
suwardana · 1 year
Text
Ketika jati meranggas -bagian kedua-
Kobe, 28 Januari 2023.
Pagi itu cukup cerah, meski aplikasi cuaca di telepon genggam saya menunjukan angka 4 derajat .
“Setidaknya tidak hujan atau turun salju seperti kemarin-kemarin” saya membatin.
Setelah menghabiskan secangkir kopi dan beberapa helai roti tawar, serta menjemur baju yang baru saja selesai dicuci. Kemudian saya bergegas mandi dan bersiap untuk menuju laboratorium.  
Sekitar pukul 12.30 siang, saya bermaksud untuk makan siang memanfaatkan waktu jeda sambil menunggu 2nd antibody Western Blot. Adalah dr. Ulik yang mengabarkan bahwa Prof Dewa Sukrama telah berpulang kurang lebih sejam lalu.
Prof Dewa tengah mendapatkan perawatan intensif akibat stroke non hemoragik. Tak dinyana kondisinya memburuk serta mengalami henti jantung. Tim medis yang merawat beliau sempat memberikan pertolongan resusitasi. Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan.
Sambil mengucapkan terima kasih kepada dr. Ulik atas informasinya, saya mengambil bekal makan siang dan menghabiskannya.
Musim kemarau di Bali ternyata datang lebih cepat. Daun-daun jati pun harus kembali berguguran.
***
Selesai program internship September 2019, kemudian saya bekerja sebagai asisten riset dr. Dwi Fatmawati (saat itu kepala departemen Mikrobiologi). Semenjak itu, saban senin hingga jum’at, saya menjadi penghuni tetap departemen Mikrobiologi—atau Mikro singkatnya.  
“Engken kabarè, Si?”
Pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh prof. Dewa Sukrama ketika bertemu saya.
Meski bersifat basa-basi, namun hal itu adalah lumrah mengingat prof. Dewa sangat jarang berkantor di Mikro. Ketika itu, beliau masih menjabat sebagai Pembantu Dekan I (PD 1) FK Unud. Oleh karenanya, mayoritas aktivitas keseharian beliau berpindah ke ruang dekanat. Hanya sesekali beliau mengunjungi Mikro. Utamanya saat agenda rapat yang rutin dilaksanakan beberapa bulan sekali bersama staf Mikro lainnya.
Sebelum menjabat sebagai PD 1, prof Dewa didapuk sebagai sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) FK Unud. Beliau juga pernah bertugas sebagai ketua unit Penelitian dan Pengembangan (Litbang) FK Unud. Pasti masih banyak lagi riwayat struktural dan organisasi yang beliau geluti namun luput dari pengetahuan saya.
Pertama kali saya mengenal nama prof Dewa Sukrama adalah ketika beliau masih menjabat sekretaris PSPD—ketuanya adalah prof Purwa. Lelucon yang acapkali  terdengar tentang akronim PSPD kala itu adalah Program Studi Para Dewa (PSPD). Mengingat sang ketua dan sekretaris PSPD sama-sama bertitel ‘Dewa’, yakni Dewa Purwa dan Dewa Sukrama.
Saya tidak tahu kapan pertama kali prof Dewa sadar akan keberadaan saya, apakah ketika saya masih menjadi mahasiswa atau ketika rutin berpartisipasi pada riset-riset dr. Dwi Fatmawati. Yang jelas, sebagai seorang yang datang dari latar belakang keluarga non-dokter, penerimaan prof Dewa terhadap kehadiran saya di Mikro teramat-sangat-ramah.
Sebagai catatan, selain profil prof Dewa sebagai “orang penting” di kampus, beliau juga adalah staf paling senior di Mikro. Di tengah iklim interaksi sosial dalam lingkup kampus yang cenderung konservatif, senioritas adalah satu keniscayaan yang tidak bisa dilangkahi. Bersyukurnya ternyata Mikro adalah tempat dimana konsep senior-junior berjalan dengan sangat baik. Senior mengayomi, junior menghormati.
Prof Dewa tak segan memulai percakapan. Topiknya ringan. Semisal asal daerah saya yang ternyata sama dengan beliau. Benar, kami anggota buldog a.k.a Buleleng Dogen. Atau cerita beliau tentang salah satu putranya yang kini kembali ke Buleleng sebagai seorang urolog. Sesekali topiknya agak berat, semisal tentang potensi ekonomi desa-desa di Buleleng Barat.
Pembicaraan paling serius bersama prof Dewa adalah ketika beliau datang di acara pernikahan saya dan istri. Saat itu sedang hangat-hangatnya isu pemilihan rektor Unud. Beliau berkisah tentang polemik, politik, dan manuver-manuver terkait dengan pemilihan rektor. Satu pesan yang saya petik dari cerita beliau adalah tidak ada yang bisa dipaksakan secara rigid. Api itu tidak bisa dipadamkan dengan api. Prinsip tersebut yang selalu beliau pegang saat meniti karier strukturalnya di kampus.
Selepas bertugas sebagai PD 1, kemudian beliau dipercaya menjadi direktur utama (dirut) RS Pendidikan Unud. Saya keburu berangkat melanjutkan studi di Kobe ketika beliau mulai menjabat, sehingga tak banyak yang saya ketahui mengenai sepak terjang beliau selama menjadi dirut RSPTN (begitu kami biasa menyebut RS Unud). Namun satu yang saya bisa ceritakan adalah tentang fokus beliau untuk mengatur ulang laboratorium RSPTN, utamanya terkait dengan tes qPCR COVID-19.
Tak tanggung-tanggung, yang menyanggupi ajakan beliau untuk mereformasi laboratorium RSPTN adalah prof Sri Budayanti. Sebelummya, prof Sri adalah ketua tim laboratorium Satgas COVID-19 Provinsi Bali dengan aktivitas utama berpusat pada instalasi mikrobiologi klinik RSUP IGNG Ngoerah (sebelumnya bernama RSUP Sanglah). Dimana saya adalah salah satu anggota tim bentukan pemprov Bali tersebut.
Untuk diketahui, prof Sri juga adalah salah satu staf Mikro senior. Meski dari urutan senioritas berada setingkat di bawah prof Dewa. Meski termasuk staf senior, prof Sri rela mengulang dari awal untuk membangun sistem yang tertata rapih di RSPTN. Kembali berkutat pada pre-analitik, analitik, dan post-analitik. Tentang prinsip serta alur kerja yang mengikuti kaidah-kaidah biosafety dan biosecurity ketika bekerja dengan kuman infeksius sekaliber SARS-CoV-2. Meninggalkan segala kemapanan dan sistem yang telah berjalan di RSUP Ngoerah. Padahal, bisa saja prof Sri mendelegasikan tugas menata ulang lab RSPTN kepada junior beliau di Mikro. Senior mengayomi, junior menghormati.
Tanpa mengurangi rasa hormat dan dengan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap kesediaan prof Sri. Namun, rasa-rasanya kesediaan prof Sri untuk turun tangan langsung membenahi lab RSPTN tidak bisa dilepaskan dari sosok prof Dewa, dirut RSPTN sekaligus senior prof Sri di Mikro. Saya rasa tak berlebihan bahwa gestur positif dari prof Sri terhadap prof Dewa adalah implementasi sebaik-baiknya harmoni antara senior-junior yang terjalin di Mikro. Serta pengakuan bagaimana pribadi prof Dewa mampu mengayomi junior-juniornya di Mikro.
Selamat jalan Prof. Dr. dr. I Dewa Made Sukrama, M.Si, Sp.MK (K). Terima kasih untuk semua keramahan, inspirasi, dan petuah-petuah yang diberikan. Seperti kata dr. Dwi Fatmawati, prinsip di Mikro adalah pay it forward. Jika kita merasa berhutang budi terhadap kebaikan sesepuh dan senior-senior di Mikro, pastikan bahwa kita menjadikannya sebagai teladan dan bersikap serupa terhadap junior-junior di masa mendatang. Sehingga, nilai-nilai positif itu akan terus lestari di Mikro.
Jika memang akhirnya saya berjodoh di Mikro, astungkara daun-daun jati yang telah berguguran akan menjadi kompos bagi tunas-tunas baru yang akan tumbuh.
5 notes · View notes
mlin2208 · 5 days
Text
Tumblr media
Apa Itu Kaporit Tablet Kecil?
Kaporit tablet kecil adalah bentuk padat dari kalsium hipoklorit yang memiliki konsentrasi tinggi dalam membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme lain yang dapat mengkontaminasi air. Tablet ini dirancang untuk larut dalam air dengan dosis yang tepat, sehingga memudahkan penggunaan dan mengurangi risiko kesalahan dosis yang mungkin terjadi pada bentuk bubuk atau cair.
Cara Kerja Kaporit Tablet Kecil
Ketika tablet kaporit dilarutkan dalam air, ia melepaskan hipoklorit, sebuah oksidan kuat yang mampu mengoksidasi dinding sel mikroorganisme, sehingga merusak strukturnya dan akhirnya membunuhnya. Proses ini sangat cepat dan efektif, menjadikan air aman untuk digunakan dalam waktu yang singkat.
Aplikasi Kaporit Tablet Kecil
Pengolahan Air Minum
Kaporit tablet kecil sangat berguna dalam pengolahan air minum, baik di rumah tangga maupun di fasilitas pengolahan air skala besar. Dengan menambahkan tablet ke dalam air, kontaminasi mikrobiologis dapat dihilangkan, menjadikan air aman untuk diminum.
Kolam Renang
Pemeliharaan kolam renang seringkali menggunakan kaporit tablet kecil untuk menjaga kebersihan dan kesehatan air. Penggunaan tablet memudahkan pengelola kolam untuk memastikan dosis yang tepat dan menghindari pertumbuhan alga serta bakteri.
Situasi Darurat dan Bencana Alam
Dalam kondisi bencana alam seperti banjir atau gempa bumi, akses ke air bersih seringkali terputus. Kaporit tablet kecil dapat dengan cepat digunakan untuk mendisinfeksi air yang tersedia, memungkinkan pendistribusian air minum yang aman lebih cepat kepada korban bencana.
Keuntungan Menggunakan Kaporit Tablet Kecil
Kemudahan Penggunaan
Dibandingkan dengan kaporit dalam bentuk lain, tablet kecil lebih mudah digunakan. Pengguna hanya perlu menambahkan tablet ke dalam air sesuai dengan instruksi untuk mendapatkan hasil yang efektif.
Portabilitas
Karena bentuknya yang kecil dan padat, kaporit tablet sangat mudah dibawa, menjadikannya solusi ideal untuk kegiatan luar ruangan seperti berkemah atau pada saat situasi darurat.
Dosis yang Tepat
Setiap tablet dirancang untuk mengolah jumlah air tertentu, yang meminimalkan risiko overdosis atau underdosis kaporit yang dapat mengurangi efektivitas desinfeksi atau meninggalkan residu yang tidak diinginkan.
Keamanan Penyimpanan
Tablet kaporit lebih stabil dan aman disimpan dibandingkan dengan kaporit dalam bentuk bubuk atau cair, mengurangi risiko kebocoran atau kontaminasi.
Kesimpulan
Kaporit tablet kecil telah menjadi solusi yang sangat berharga dalam industri pengolahan air. Dengan keunggulan dalam kemudahan penggunaan, dosis yang tepat, portabilitas, dan keamanan penyimpanan, tablet ini menawarkan cara yang efisien dan efektif untuk menjamin kebersihan dan keamanan air. Seiring dengan bertambahnya kesadaran akan pentingnya akses ke air bersih, penggunaan kaporit tablet kecil diperkirakan akan terus berkembang di berbagai sektor dan kebutuhan.
0 notes
korrektheiten · 1 month
Text
Kickl und Bhakdi zur Corona-Aufarbeitung gemeinsam auf der Bühne
Unzensuriert:»„Zurück zur Normalität“ heißt der Titel einer Auftaktveranstaltung zur Corona-Aufarbeitung am Freitag, 12. April, 18.00 Uhr, im Arcotel Wimberger in Wien. FPÖ-Chef Herbert Kickl und der in der Corona-Zeit von den Medien zu Unrecht diffamierte Mikrobiologe Sucharit Bhakdi stehen dabei zum ersten Mal gemeinsam auf der Bühne. http://dlvr.it/T4b2b4 «
0 notes
teh-o-ais-satu · 1 month
Text
harini first day intern aku pegi buat lawak bodo. pergi jalan je lepas guard, nasib makcik guard baik.
harini aku intern kat lembaga koko, penyelia aku puan hannim. aku masuk lab mikrobiologi kat blok c tingkat 2.
mula² kak su show around the place, lepas tu pergi lab microb jumpa puan hannim. kata yg dia jarang jumpa kat situ. kak ita yg byk buat kerja kat lab tu, tapi dia takde sebab cuti. jadinya aku dengan kawan aku kena baca working instruction untuk lab tu, apa prosedur utk perparation, calibration, lain². Lepas dah baca tu tido kejap hahahh. mengantuk yang amat.
pukul 1pm rehat, so 1.30pm tu pergi solat kat surau. jumpa la sorang lagi drpd upm, sama fakulti. rupanya dia sama faculty, pernah kelas lpe (english) sama sebelum ni.
lepas rehat tu pergi tour semua blok apa entah pastu dapat bilik pastu balik
0 notes
businessevolvate · 4 months
Text
Cara Meningkatkan Keamanan Produk: Pengolahan Minyak Jelantah di Tangerang
Dalam bisnis minyak jelantah di Tangerang, keamanan produk adalah aspek kritis yang perlu diperhatikan dengan serius. Proses pengolahan minyak jelantah harus memenuhi standar keamanan pangan untuk menjaga kualitas produk dan melindungi konsumen. Berikut adalah beberapa cara meningkatkan keamanan produk dalam pengolahan minyak jelantah di Tangerang.
1. Pemilihan Bahan Baku Berkualitas:
Langkah awal yang krusial adalah memastikan pemilihan bahan baku yang berkualitas tinggi. Minyak jelantah yang baik harus berasal dari bahan dasar yang segar dan bebas dari kontaminasi, seperti minyak sayur berkualitas atau minyak kelapa murni hal ini juga berpengaruh terhadap harga minyak yang beragam, bahkan harga minyak jelantah 1 liter
2. Pemrosesan dengan Teknologi Modern:
Tumblr media
Penggunaan teknologi modern dalam proses pengolahan minyak jelantah dapat meningkatkan keamanan produk. Mesin dan peralatan yang terkini dapat meminimalkan risiko kontaminasi silang dan memastikan bahwa minyak dihasilkan dengan metode yang higienis.
3. Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP):
Praktik Manufaktur yang Baik (GMP) adalah pedoman penting untuk memastikan keamanan dan kualitas produk. Mematuhi GMP melibatkan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan untuk setiap tahap pengolahan, mulai dari penyimpanan bahan baku hingga proses produksi akhir.
4. Pemantauan Suhu dan Waktu Pemanasan yang Tepat:
Proses pemanasan minyak jelantah perlu dilakukan dengan suhu dan waktu yang tepat untuk memastikan bahwa bakteri dan mikroorganisme patogenik mati. Pemantauan suhu dan waktu pemanasan yang ketat merupakan langkah kunci dalam memastikan keamanan produk.
5. Uji Kualitas Secara Berkala:
Melakukan uji kualitas secara berkala pada produk akhir adalah cara efektif untuk memeriksa keamanan minyak jelantah. Uji ini dapat mencakup pemeriksaan kandungan lemak jenuh, kadar asam lemak bebas, dan uji mikrobiologis untuk mendeteksi adanya kontaminasi.
6. Pengemasan yang Higienis:
Proses pengemasan harus mematuhi standar keamanan pangan dan menjaga kehigienisan produk. Kemasan yang bersih dan aman akan melindungi minyak jelantah dari kontaminasi eksternal dan menjaga kualitasnya selama penyimpanan.
7. Pelatihan Karyawan:
Karyawan yang terlibat dalam proses pengolahan minyak jelantah perlu mendapatkan pelatihan yang memadai tentang prinsip-prinsip keamanan pangan. Mereka harus memahami pentingnya kebersihan, pemantauan suhu, dan prosedur GMP.
8. Pelabelan yang Jelas dan Akurat:
Pelabelan yang jelas dan akurat sangat penting untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang asal-usul produk, tanggal kedaluwarsa, dan petunjuk penggunaan. Ini juga membantu dalam pelacakan produk jika terjadi masalah keamanan.
Dengan mengintegrasikan langkah-langkah ini ke dalam proses pengolahan, bisnis minyak jelantah di Tangerang dapat meningkatkan keamanan produk mereka. Ini tidak hanya mendukung keberlanjutan bisnis, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk yang mereka beli aman untuk dikonsumsi.
0 notes
secuilpengetahuan · 1 year
Text
THE GODDAMN BLUE-RED IN GRAM STAIN
Pengelompokan bakteri berdasarkan gram stain itu ada 2 : gram positif (warna biru) & gram negatif (warna merah).
Knp pake warna? Krn bakteri colorless, jd dikasi warna untuk liat bedanya (plus bentuknya gimana cocci, rod, spiral, apa polimorfik)
Layer bakteri gram positif sama negatif bedanya kayak gini:
Tumblr media
Nah, sebenernya gram staining ini pake 2 pewarnaan crystal violet (biru) ama safranin (merah). Urutannya kayak gini secara umum abis dislide trus dipanasin
1. Di kasi crystal violet
2. Cuci pake air & iodine
3. Cuci lagi pake air, trs decolorisasi pake alkohol 95%
3. Dikasih safranin
Nah kenapa gram positif jd biru, kl gram negatif jd merah?
Jawabannya karena cell wall (peptidoglycan layer) itu rada ga guna buat low molecular weight compound semacam dye, detergen, antibiotik. Si lmwc ini lewat2 aja dan masuk2 aj aja setebel apapun cell wall itu.
Makanya lmwc itu bisa ketrap di cell wall, termasuk dye, kalo di gram positif.
Nah untungnya di gram negatif udah mah cell wallnya tipis, outer membrannya berguna lagi. Si crystal violet kaga bisa tuh nempel di cell wall. Sayangnya pas dikasi alkohol, si outer membrane ini rada ke wash out sebagian, makanya pas dikasi safranin dia jd bisa nempel cell wall dan kewarna merah.
0 notes
alfinalatlabor · 4 months
Text
Apa Itu Preparat Mikroskop?
Pengertian Preparat: Preparat adalah suatu benda atau substansi yang telah dipersiapkan dan diatur sedemikian rupa untuk diperiksa atau diamati di bawah mikroskop. Preparat biasanya digunakan dalam bidang biologi, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu terkait untuk mempelajari struktur dan fungsi mikroorganisme, sel, atau jaringan. Fungsi Preparat: Mempelajari Struktur dan Fungsi: Preparat memungkinkan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
world-of-news · 5 months
Text
0 notes
Text
Uji Aktivitas Antimikroba Sediaan Sabun Cair Kewanitaan Dari Ekstrak Daun Lantana camara L.
Majalah Farmasetika, 9 (1) 2024, 36-55 https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v9i1.49701 Artikel Penelitian *Melia Sari, Bella Gusmili Triski Departemen Mikrobiologi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia, Medan*E-mail: [email protected] (Submit 03/09/2023, Revisi 04/09/2023, Diterima 29/09/2023, Terbit 13/10/2023) Abstrak Tumbuhan tembelekan (Lantana camara L.)…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
strainerjamur · 6 months
Text
Diskon Strainer Nozzle 0813-3535-3290
Tumblr media
Strainer jamur, atau filter jamur, adalah perangkat yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan mikrobiologis dan partikel organik dari perairan. Manfaatnya sangat signifikan dalam menjaga kualitas air dan lingkungan. Pertama, strainer jamur membantu mengendalikan pertumbuhan alga dan bakteri patogen, menjaga keseimbangan ekosistem air. Ini juga membantu mencegah penyebaran penyakit air yang dapat membahayakan manusia dan hewan. Selain itu, dengan menghilangkan partikel organik, strainer jamur dapat meningkatkan transparansi air, mendukung kehidupan akuatik, dan meningkatkan efisiensi sistem perairan seperti instalasi air minum dan instalasi pengolahan air limbah. Dengan demikian, strainer jamur merupakan komponen penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan air.
Temukan produk-produk berkualitas dengan harga terbaik di platfrom kami : Shopee : https://bit.ly/3LYwjgI Tokopedia : https://bit.ly/46MydZF
Jika ingin membeli dengan jumlah banyak bisa hubungi nomor dibawah ini : 0813-3535-3290
atau bisa kunjungi website kami di www.strainernozzle.com
Jika ingin datang secara langsung dan melihat secara langsung bisa juga untuk datang ke gudang kami di : https://maps.app.goo.gl/ssLppuWkvtMJnT34A
Filtrasi jamur, Penyaringan jamur, Alat penyaring jamur, Strainer nozzle jamur, Filter nozzle strainer, Nozzle filter air
0 notes