Tumgik
#profetik
happyqalb · 1 year
Text
Intelektual Profetik
Intelektualitas tidak boleh diceraikan dengan profetik. Mengapa? Karena begitulah tuntunannya. Surah al-Alaq adalah jawabannya.
Surah pertama yang diturunkan Allah ialah perintah membaca, iqro.
Iqro' inilah sumber intelektualitas dibangun, tetapi tidak hanya sampai disitu bunyi ayat pertama ini, bunyinya :
Iqro' bismirobbikalladzi kholaq (bacalah dengan nama Tuhan mu yang menciptakan).
Ayat ini tidak hanya perintah agar muslim punya intelektualitas tetapi sepaket dengan ruh keimanan.
Iqro' simbol ilmu pengetahuan. Bismirabbik simbol keimanan.
Jadi kecerdasan yang dibangun oleh manusia adalah kecerdasaan yang bernafaskan wahyu dan memiliki ruh keimanan.
Pikiran manusia yang tidak diikat dengan nalar wahyu akan menjadi rusak dan liar.
Dalam dunia kampus, mahasiswa harus punya keduanya, sebab intelektualitas itu ciri khas mahasiswa, tapi mahasiswa terutama muslim gak boleh berhenti sampai intelektual aja, ada nafas imani dan spirit wahyu yang mengikatnya. Kecerdasan yang dibangun adalah kecerdasaan imani, bahasa singkatnya sholeh spiritual, sholeh intelektual dan sholeh sosial. Begitulah Nabi kita mengajarkan, syumuliatul islam.
Nah, tugas seorang intelektual profetik ialah, menyebarkan nilai-nilai islam dalam setiap gerak perjuangannya dalam keilmuan masing-masing mengikuti jalan Rasulullah, tuntutannya jelas Al-Qur'an.
Selanjutnya, intelektual profetik adalah mengembalikan nilai kemanusian dengan tulus, bahwa nabi menyebarkan Islam tidak dengan paksaan, dalam perang selalu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, wanita diselamtkan, anak-anak, orangtua dan yang menyerah tak diperangi.
Lihat saat islam datang nilai kemanusiaan tinggi. Rasulullah lahir Tahun 571 atau ke 6 dan abad itu merata seluruh muka bumi kejahiliyahannya saat itu Eropa dalam kegelapan atau yg disebut the dark age. Tapi saat islam hadir nilai kemanusiaan menjulang tinggi.
Definisi lain dari intelektual profetik ini juga, terlibat aktif dalam penyelesaian masalah rakyat, ya jelas tugas kemanusiaan dan risalah Allah itu ta'awanu alal birri wattaqwaa. Makanya setiap ayat sholat (Ibadah) selalu bersanding dengan perintah zakat, menyelesaikan permasalahan ummat. Bagaimana kisahnya Umar bin Abdul Aziz, zaman khalifah Umar yang begitu sejahtara dan bahagia rakyatnya.
Sungguh islam, rahmatal lil alamin. Alllahumma sholli ala Muhammad.
9 notes · View notes
Text
Calon Doktor UIN Lampung Lakukan Penelitian Manajemen Jurnalistik Profetik di JBS
Calon Doktor UIN Lampung Lakukan Penelitian Manajemen Jurnalistik Profetik di JBS
RELASIPUBLIK.OR.ID, CILEGON || Lembaga Pendidikan Journalist Boarding School (JBS) menjadi pusat penelitian calon Doktor Ilmu Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Provinsi Lampung untuk disertasi program pascasarjana. Adalah Hadi Prayogo, salah satu mahasiswa program pascasarjana UIN Raden Intan Lampung yang tertarik akan penerapan manajemen pendidikan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
mamadkhalik · 7 months
Text
SIMPUL KEBAIKAN
Salah seorang kader bertanya :
"Kira-kira, apa yang menjadi ciri khas masing-masing komisariat di Soloraya?"
Subjektif saya, komsat di soloraya itu memiliki ciri khas yang apabila dapat berkolaborasi, maka akan memunculkan kekuatan yang dahsyat dan juga mengerikan.
Tumblr media
Shoyyub. UNS.
Kultur kampus yang banyak menang BEM Fakultas dan Univ secara tidak langsung membiasakan kader untuk aktif dalam advokasi isu dan aksi massa. Tukang demo banget.
Selain itu, wasilah sekolah kaderisasi masing-masing bem juga memberi warna tersendiri dalam kegiatan di KAMMInya.
Al-Fath. UMS.
Seperti yang terpampang di gapuranya "Wacana Keilmuan dan Keislaman" menjadi semangat tersendiri bagi kader-kader UMS.
Intelektual profetik, islamisasi ilmu, menjadi ciri khas bagi beberapa kader, dan sependek yang saya pahami, sebagian memang menjadi inisiator dari gerakan itu.
Al-Aqsha, Al-Mukarramah. UIN.
Tak diragukan lagi, kader-kader sejak masa IAIN sampai berganti nama menjadi UIN memang terkenal militansi kadernya dan gerakan sosialnya.
Di kampus bernuansa ukraina ini, KAMMI menjadi pembeda dan terus bergerak dengan berani seperti Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa)
Pandangan diatas sangatlah subjektif, boleh sepakat boleh tidak, karena di lapangan masing-masing komsat memang memiliki irisan tanpa mengurangi peran satu sama lain.
***
Kalau dipikir-pikir, nama antar komsat itu punya keterkaitan. Dari Mukarramah dan Aqsha yang berarti tanah suci, Azzam yang berarti tekad, Sholahuddin Al-Ayyubi tokoh penaklukan, dan terakhir Al-Fath berarti kemenangan.
Nama-nama itu adalah cita-cita, jiwa, dan tujuan.
Maka selanjutnya, kita perlu menguatkan iman, merapatkan barisan, dan merangkai kembali simpul-simpul kebaikan.
Semoga, hadirnya kita di barisan ini, menjadikan kita seperti yang di sabdakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, sebaik-baiknya umat dan bermanfaat bagi orang lain. Amiin.
See you on Al-Quds!
14 notes · View notes
akalsehat · 5 months
Text
Segala caraku Lakukan demi Jabatan Kampus dan isi dompet
Tumblr media
ALERTA
Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan (Pram, Bumi Manusia 1975). Dalil Shohih yang dinyatakan pram ini kerap kali keluar dari mulut mahasiswa dari zaman ke zaman, Tapi paradoks dengan lakulitasnya. Tulisan ini hanya ditujukan kepada mahasiswa-mahasiswa yang melabeli diri sebagai aktivisme di internal kampus sedangkan pada tataran realitas bohong dan tidak adil sudah menjadi kebiasaan yang dilegalkan atas dasar label strategi taktik politik. Politik pada tataran mahasiswa seyogyanya tidak mengikuti arus politik nasional yg elitis, omong kosong dan pragmatis. Mahasiswa yang dilabeli sebagai Masyarakat ilmiah dalam hal ini mestinya harus memiliki pola yang jauh lebih baik.
UIN SUKA adalah kampus Islam Negeri yang dinanungi oleh Kementerian Agama (Kemenag). Setiap satu tahun sekali UIN SUKA pada tataran ormawa biasanya menjalankan aktivitas pergantian kepengurusan seperti DEMA, SEMA, dan HMPS. Beberapa tahun saya kuliah di kampus ini menurut hemat saya banyak mahasiswa yang tidak terlalu melek terhadap politik kampus dikarenakan pesimisme akan meihat tensi organisasi yang terlalu ekslusif. Sebagian berpendapat begitu. Tapi Sebagian dari mereka menjelaskan bahwa tidak ada sama sekali dampak signifikan terhadap pergantian pengurus ormawa karena tahun ke tahun yang diuntungkan kelompok nya sendiri, terkesan ekslusif dan orang-orang itu saja/serakah.
Biasanya organisasi Ekstra seperti PMII, IMM dan HMI adalah organisasi yang dengan instrument Partai mendorong kader-kader nya untuk kontestasi di tataran ormawa, PMII dengan Partai Rakyat Merdeka, HMI dengan Partai Pencerahan dan IMM dengan Partai Aliansi Demokrat. Tiga diantara partai tersebut yang menang dalam kontestasi politik kampus dari tahun ke tahun adalah partai orang-orang PMII yakni PRM baik itu ditataran HMPS Hingga DEMA-U. Anehnya adalah keterangan dari 80% mahasiswa aktif UIN berapa tahun kebelakang ditemukan banyak kejanggalan-kejanggalan setiap kontestasi pemilwa selalu saja terjadi lantaran perbuatan PRM (partai petahana) yang selalu menganggap partai lain kecil. Contoh kasus tahun ketahun Kecacatan administrasi kandidat PRM, SEMA membuat UU Pemilwa yang mengutungkan PRM, anti kritik, perekrutan KPUM univ hingga fakultas dari orang-orang PMII diperioritaskan sendiri, Tim Arbitrase dari PMII, oknum PTIPD (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data) yang tidak indepen (banyak data mahasiswa yang di curi untuk menyoblos kandidat dari partai PRM Ketika hari H pencoblosan) serta oknum Rektorat pun ikut membatu meloskan kemenangan partai PRM ini. Di duga aktivitas semacam ini setiap Pemilwa dilakukan sehingga wajar saja PRM menang terus dan terus.
Saya menilai pola semacam ini justru terkesan haus jabatan dan membuka ruang penilain buruk oleh mahasiswa lain dan akibat nyatanya ekspresi pesimisme dari mahasiswa yang disebabkan oleh fanatisme, ekslusifisme dan laku serakah oleh kelompok yang itu-itu saja di tataran ormawa. Hal ini yang membuat kelompok lain tidak dikasih ruang (penjenggalan) proses bagi 80% mahasiswa di ranah HMPS hingga DEMA. Agaknya menjenggal proses orang lain sudah menjadi karakteristik. Ini menjadi penyakit dan mesti yang masih waras mencarikan obatnya.
Kebohongan dan keburukan sejatinya jika di toleransi akan menjadi hybid dan menjadi karakekter nantinya. Sebaiknya pola semacam ini harus di bumi hanguskan. Seyogyanya sebagai penerus kepemimpinan bangsa, mahasiswa harus membiasakan Pendidikan politik yang progresif, integritas dan aktivitas kerja-kerja politik yang profetik apalagi wa bil khusus UIN adalah kampus yang notabene Pendidikan Islam. Islam sendiri secara eksplisit di Quran dan sunnah bahwa perbuatan adil dan tidak serakah diwanti-wanti berulang kali ditegaskan. Semoga Allah SWT mengetuk hati kalian….
 
     Salam akal sehat
1 note · View note
kabardaily · 6 months
Photo
Tumblr media
Adakan Maulid Nabi, HMI Komisariat Santuni Anak Yatim dan Diskusi Profetik
0 notes
muslimah-id · 7 months
Text
Ketika Alquran Didegradasi Generasi Kontra-Profetik
http://dlvr.it/SwnxhY
0 notes
kbanews · 7 months
Text
Mengapa Umat Islam Mesti Berpolitik?
DI zaman di mana materialisme sering menjadi ukuran kekuasaan dan keberhasilan, penting untuk diingat bahwa dalam Islam, kekuasaan tertinggi adalah kekuatan spiritual. Al-Qur’an menekankan bahwa mengejar kekuasaan untuk kebaikan yang lebih besar tidak hanya dianjurkan, tetapi juga menjadi keharusan. Cetak-biru profetik Nabi Muhammad, misalnya, adalah panutan dalam menunjukkan bagaimana berjuang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
indarwan-iswan · 8 months
Text
[3.4] Pahlawan Profetik
Pahlawan besar dalam sejarah peradaban manusia, pahlawan yang membina dan mencinta dengan nilai-nilai kepemimpinan profetik.
Sosok sederhana dan penuh visi, ialah sepasang bidadari dunia terindah yang dititipkan pada manusia, Orang Tua.
Ibu dan Bapak, Kolaborasi paling modern dan satu-satunya di bumi ini sejarah mengelola cinta yang menginspirasi.
Salah satu bagian dari aktor paling berpengaruh dan berjasa tersebut ialah pada sosok di mana surga pun terletak pada telapak kakinya.
Terima kasih yang mengalir dalam setiap moment, hari ibu bukan satu hari, bukan juga pada tiap hari, bukan tiap moment, tapi pada setiap nafas yang mengalir ialah pengorbanan cinta yang mengalirkan inspirasi-inspirasi besar yang mengubah dunia, melahirkan generasi-generasi terbaik aktor peradaban bangsa.
Ibu, hari pun terlalu lama untuk mengucapkan kata sayang, kalimat terima kasih, terlalu kecil dan sangat tidak berarti itu semua dengan semua cinta dan pengorbanannya.
Cinta yang selalu menghadirkan kedamaian, menebarkan nilai-nilai profetik, menunjukan jalan menuju sang Khalik, Allah swt.
Cinta, bagian cerita peradaban yang menjadi sejarah dan satu-satunya di bumi, dengan sosok yang istimewa pengambil bagian dan peranan terbesar di dalamnya,Ibu
0 notes
fikramlolahi15 · 8 months
Text
𝗞𝗢𝗗𝗘 𝗧𝗜𝗥𝗔𝗜 ✍️
Teofani sarkatism menelanjangi tabir profetik antara misteri dan kimesteri.
Kita dihadapkan pada sebuah pilihan yg tak patut dijadikan ajang pemilihan. Menyayat, mengiris, melempar kita ke wilayah dadu.
Bermain tabu. Itu bukan pelanggaran. Ucapnya. Hanya upaya untuk membela diri.
Lalu. Kita hanya tinggal nama? Apakah kita hanya nama? Sungguh dalam laku yg tak biasa. Masih tersisa satu kode tirai yang belum aku pecahkan. Membakar. Dipuncak itu. Rahasia ☯
𝕻𝖚𝖑𝖆𝖚 𝕭𝖎𝖘𝖆, 30 𝕬𝖌𝖚𝖘𝖙𝖚𝖘 2023
#Coretantetelawas
#Motivasi #Inspirasi #Quotes #Katabijak #Nasihat #kehidupan #sajak #puisi
Picture by Pinterest
Tumblr media
0 notes
jubaunetwork · 9 months
Text
Lyrics Hosanna Alelluia Amen/DELLY BENSON/CHAN PROFETIK Hosanna Alelluia Amen/DELLY BENSON/CHAN PROFETIK Source: Lien Youtube de la vidéo #gospel #music #worship #praise #news #musique #évangélique
0 notes
haitilegends · 10 months
Text
Watch "Hosanna Alelluia Amen/DELLY BENSON/CHAN PROFETIK" on YouTube
youtube
0 notes
mamadkhalik · 2 years
Text
Pernikahan dan Kehidupan
Tulisan ini tak akan membahas pernikahan dalam artian umum, namun lebih ke beberapa nasihat yang saya dapat ketika walimahan kakak kandung saya 2 hari belakangan.
Menyoal kehidupan, pernikahan tak melulu dimaknai hubungan antara 2 manusia yang menjalin komitmen dalam ikatan sah, lebih dalam lagi bisa dimaknai komitmen setiap manusia untuk menikahi sesuatu yang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, salah satunya “Menikahi ilmu”.
Mengapa ilmu? karena semua hal itu butuh tata caranya, yang awalnya belajar ilmu adab, ilmu agama, kontemporer, lalu membangun peradaban. Mustahil peradaban manusia terbentuk tanpa adanya ilmu, lihat saja sekarang bagaimana umat kebingungan dengan Ghazwul Fikr, yang benar diolok-olok, yang bathil dipoles seakan terlihat baik.
Menurut Pak Lek saya, hal itu terjadi penyebabnya diantara lain :
1. Kurangnya jembatan antara Ahli Ilmu dan masyarakat abangan.
2. Jembatan yang harusnya dimainkan Kaum Pemuda dan Intelektual memilih menjaga jarak agar tak tercap konservatif dan kolot.
3. Generasi Muda/dai muda kurang memahami alur berpikir keilmuan Islam, akhirnya yang disampaikan terkadang retoris atau bahkan ngelantur. Disisi lain santri yang dididik di pesantren kurang adaptif dan beberapa terbawa arus liberal
4. Disorientasi aktivis dakwah baik yang muda dan tua, mendekat saat nyaleg, berdakwah agar terlihat pintar dan dipuji
Penyebab-penyebab itu adalah perulangan zaman, yang salah satu solusinya adalah menikahi ilmu yang dibarengi semangat belajar, beringan antara ilmu agama dan kontemporer. Mengapa harus beriringan? mengambil pendapat Prof. Kuntowijoyo dalam Intelektual Sosial Profetik, bahwa ilmu, akal ini perlu didudukan oleh nalar wahyu agar tak terjadi kerusakan berpikir yang berpotensi menjadi liberal. 
Berapa banyak permasalahan yang muncul karena kurangnya ilmu? bahkan dari umat Islam sendiri yang akhirnya menjadi barisan munafik, liberal, merusak Islam dari dalam. Kembali lagi, menjaga dan memahami ilmu adalah sebuah keutamaan, agar rahmatan lil alamin itu benar-benar terjanlankan.
Agaknya banyak sekali nasihat yang saya dapat, namun yang cukup mengena adalah menikahi ilmu itu hanyalah 10 % kehidupan, karena mayoritas agenda-agenda itu kita lakukan saat pagi menjelang petang.
Sisa 90 % kemana? ada di malam-malam, saat manusia menjelang tidur bermuhasabah lalu beristigfar, dzikirnya para alim, bangunya manusia di sepertiga malam, ibu yang mendoakan anaknya, para dai yang mengadu dalam sujudnya, tegaknya 2 rakaat sebelum shubuh, ditutup dengan shalat berjamaah. 
Sungguh, waktu malam itu menjauhkan diri dari sifat munafik, menghadirkan kekuatan untuk beribadah dan beraktivitas di pagi hari, yang asalnya adalah dzikir, doa, dan juga pertolongan Allah kepada hambanya.
Tanpa itu semua, ilmu itu tak berarti apa-apa.
84 notes · View notes
rmcmodified · 1 year
Text
0 notes
ndxaka · 1 year
Text
0 notes
pilarsultra · 1 year
Text
Simfoni Ketuhanan
Kedewasaan seseorang itu tampak dari kesediaannya mengatakan “ya” terhadap kehadiran keburukan dan kengerian, bukan dalam arti menyetujuinya, melainkan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan. Segala sesuatu hadir bukan tanpa alasan, termasuk alasan untuk melawannya. Oleh : Yudi Latif Saudaraku, salah satu manual kepahlawanan bagi para pemimpin profetik adalah buku “Bhagawad-Gita” (Simfoni…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
muslimah-id · 9 months
Text
Teologi Profetik dan Keselamatan Jiwa
http://dlvr.it/SsrYNb
0 notes