Tumgik
#riyadushshalihih
tulisanteduh · 6 months
Text
Dari Jābir bin ‘Abdullāh raḍiyallāhu ‘anhumā, bahwa Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menggabungkan (menghimpun) dua orang yang gugur pada perang Uhud dalam satu kain, kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang paling banyak hafalan Al-Qur’annya?” Ketika ditunjuk salah satu dari keduanya, beliau mendahulukannya ketika memasukkan ke dalam lahad
TAKHRIJ HADIS:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ, kitab al-Magāzī, bab “Kaum Muslimin yang Terbunuh pada Perang Uhud”, no. 4079
Faedah dan pelajaran hadist :
-Keutamaan Al Qur'anul Karim,
Menjadi sebab Nabi ﷺ memprioritaskan seseorang, bukan karena harta, tampan, cantik, kejeniusan, tapi disebabkan Alquran.
Dampaknya akan terasa pada saat hidup, pada saat wafat, pada saat nanti di alam barzah, dan nanti pada saat hari kiamat
-Motivasi untuk kita mempelajari Alquran, untuk menghafal Alquran, berinteraksi dengan Alquran, hidup dg Alquran, memperlajari makna ayat2 Alquran, menjadi menu rutin keseharian kita, menjadi aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dengan keseharian kita. Kenapa? Karena Rasulullah memprioritaskan. Manusia terbaik memprioritaskan. Tidakkah cukup bagi kita untuk termotivasi punya hidup bersama Al Qur'an?
-Kita diminta untuk memuliakan penghafal Alquran, memuliakan ahli ilmu, ahlul Qur'an bahkan kita diminta memuliakan mereka setelah mereka wafat. Jadi bukan hanya saat hidup. Menjadi salah satu pembuktian keikhlasan, bahwa ketika dia meninggal kita tetap memuliakannya. Siapa yang memuliakan maka akan dimuliakan oleh Allah
-Muslim itu dididik untuk setia, dan kesetiaannya sampai orang itu wafat. Bukan fanatik. Setia itu tetap amal Maruf nahi Munkar, Khususnya kepada ahli ilmu, guru, ahlul Qur'an.
Semoga Allah memudahkan kita🤲
Catatan Fifi di kajian riyadush Shalihin disampaikan oleh Ustadz Nuzul Dzikri hafidzahullah
1 note · View note