Tumgik
tikatekii · 4 months
Text
Setahun Kemarin
Hari ini aku sedang cuti. Seperti hari libur sekolah yang dulu selalu ku tunggu-tunggu, sebuah kedamaian sesaat dari bayang-bayang pr matematika dan rutinitas yang gitu-gitu aja.
Belum lama ini aku ulang tahun, terus tiba-tiba udah tahun baru lagi, cepet banget. Klise juga ngomongin distorsi waktu. Waktu kecil, seingatku waktu berjalan sangat lambat, seperti menunggu jam pulang sekolah, lebaran yang cuma setahun sekali, atau menunggu bapakku yang pulangnya tidak pasti. Entah bagaimana menghubungkan cepat-lambatnya waktu dengan segala perubahan di sekitarku. Waktu yang kini menurutku berlalu cepat, tapi terasa lambat bagi beberapa orang. Kamu yang mana?
Tumblr media
Tahun 2023 rasanya berlalu seperti badai yang lembut. Aku barangkali sudah berada di fase mendewasa yang mulai menerima jikalau hidup tidak sesuai rencana, yaa tidak apa-apa, dunia belum berakhir. Realitas yang terjadi adalah kebalikan-kebalikan dari apa yang aku harapkan. Kurang lebih seperti mengharapkan hari yang cerah, tapi yang datang malah hujan. Berharap hujan turun karena karena kabut asap, malah kemarau makin panjang. Nungguin kue putu seharian, sorenya gak lewat. Gak ditungguin, malah lewat dua kali. Tapi pada akhirnya, baik buruknya, siapa yang tau?
Petikan lirik ini selama akhir tahun kemarin nyantol banget sih di kepalaku, lagunya kuputer terus sampai kuping pegel, wkwk.
Leaves will soon grow from the bareness of trees
And all will be alright in time
From waves overgrown come the calmest of seas
And all will be alright in time
Kalau ada lagu yang bisa merangkum pengalamanku selama setahun kemarin, mungkin lagu itu adalah Leaves yang dinyanyiin Ben &Ben.
Tumblr media
Setahun kemarin adalah pengalaman bertumbuh yang pahit-manis, tapi Alhamdulilah ada manisnya. Semoga yaa besok-besok lebih adaptif sama banyak perubahan. Dari sana aku mengakui kekalahan dan ketidakmampuanku dengan cara yang lebih lembut. Melakukan kesalahan, lalu belajar darinya. Bukankah demikian agar menjadi manusia yang lebih baik dan bijak? wkwk ini pengaruh bacaanku akhir-akhir ini sih kayaknya, hahaha.
Setelah perenungan berhari-hari tentang hidup setahun kemarin, mungkin ini yang bisa kuceritakan. Setidaknya untuk diingat diriku sendiri.
Dua Puluh Tujuh
Beginikah rasanya menua? Kalau dipikir-pikir, rasanya seperti terbangun dari tidur siang yang nyenyak pada umur tujuh tahun, lalu terbangun di umur dua puluh tujuh. By the way, mestinya dulu aku lebih rajin tidur siang kalau saja tau pas udah gede ternyata gak punya waktu untuk itu. Sekarang aku senang sekali tidur siang jika sempat, kulakukannya dengan penuh sukacita.
Tumblr media
Umur di akhir duapuluhan mungkin adalah sebuah masa transisi menuju dewasa. Yah gak yakin juga sih apa ukuran menjadi dewasa, tapi barangkali bentuknya pertanda? Misalnya jadi lebih rajin olah raga dan memilih makanan yang baik buat tubuh dengan penuh kesadaran, seperti membaca nilai gizi pada kemasan makanan, mengurangi konsumsi daging merah, makan buah lebih banyak, jajan ciki sesekali aja, dan minum air putih yang cukup. Ehe panjang juga daftarnya, wkwkwk.
Tapi yah, menurutku yang paling butuh penyesuaian adalah kemampuanku mengambil keputusan, dalam hal apapun. Pilihan yang keliru bisa dianggap belum kompeten dan belum cukup dewasa. Apakah pilihanku sudah tepat? atau kapan waktu yang tepat memilih keputusan a atau b?
Tumblr media
Lalu barangkali mengurangi kemelekatanku pada beberapa hal yang melekat sehari-hari. Seperti merelakan barang-barang tidak terpakai, beberapa punya nilai sentimentil, tapi pelan-pelan aku sudah dan akan melepas mereka satu-satu. Yang paling sulit sepertinya adalah melepas kemelekatan pada manusia dan hal-hal yang terjadi di luar kendaliku. Pekerjaanku membuatku banyak terhubung dengan banyak manusia dan alam. Tapi dengan manusia, segala kemelekatan itu bermula.
Tumblr media
Masyarakat yang hidup di sekitar ekosistem penting seperti hutan, punya keterikatan dan ketergantungan yang erat dengan sumber daya alamnya. Tapi hal itu juga yang menjadikan mereka begitu rentan terhadap perubahan iklim dan kebijakan yang kurang tepat. Dan kenyataan yang paling pahit, masyarakat yang miskin akan cenderung merusak alam (bisa dibaca di sini). Lalu apakah mereka melakukannya tanpa perasaan bersalah?
Sampai akhirnya aku bertemu Pak Ali. Beliau aktif mengikuti program yang aku lakukan di dusunnya untuk meningkatkan produktivitas perikanan dan mengenalkan beberapa pilihan mata pencaharian yang lebih berkelanjutan dan tidak membahayakan kesehatan. Aku kadang merasa sangsi saat harus mengulang pengetahuan tentang hubungan ekosistem dan sumber daya ikan kepada masyarakat yang sudah hidup lebih lama di sana. Tak sengaja aku sering memperhatikan mata dan kepala Pak Ali yang tertunduk setiap aku menyebut kata-kata keberlanjutan dan kehilangan.
Selain mencari ikan, aku tau Pak Ali juga bekerja sebagai penebang bakau. Suatu hari aku tak sengaja berpapasan dengan Pak Ali saat dia sedang memikul kayu. Aku menyapa, namun Pak Ali langsung menundukan kepala, matanya enggan menatap mataku. Hari itu aku mengerti. Pak Ali dan barangkali sebagian penebang di sana selalu diliputi rasa bersalah. Hutan dan laut adalah Ibu, tapi mereka tak punya banyak pilihan demi bertahan hidup. Bukankah ukuran kebenaran itu saru? Aku lupa membacanya di mana, katanya kebenaran dalam hidup dilihat dengan berbeda oleh masing-masing mata dan hati, seandainya aku bisa mengatakan ini kepada Pak Ali agar dia merasa lebih baik.
Tumblr media
Besoknya aku kembali kota, turun dari speed dengan mata sembab. Dua hari mengurung diri di kamar dan memikirkan apakah aku sudah melakukan pekerjaanku dengan baik? Apakah jika semua upaya dilakukan, mereka bisa menjalani hidup lebih sehat dan tenang?
Aku tau seharusnya kesedihan yang berlarut itu tidak perlu. Ada banyak hal di luar kendaliku, dan tidak apa-apa jika belum berhasil.
Aku percaya kita semua terhubung dalam satu skema kehidupan dengan tujuan untuk saling membantu. Di umurku yang ke dua puluh enam, Pak Ali membantu mengingatkanku untuk mempersiapkan hati yang lebih tabah dan lapang di umur dua puluh tujuh.
Halah melow banget, wkwkw.
Tumblr media
Aku gak bisa memungkiri juga sih, proses bertumbuh semakin tua ini adalah perjalanan yang sepi. Hanya aku dan diriku sendiri, belajar mengenal diri sendiri, maunya apa, butuhnya apa. Kadang rasa ingin pulang mengalir dalam udara pada malam-malam yang larut saat kelelahan. Tapi aku juga menyukai hidupku di sini. Tinggal di Pontianak rasanya kurang lebih seperti jadi Dian Sastro a.k.a Aruna yang wisata kuliner tiap hari bersama teman-teman baiknya.
Ini adalah doaku yang terkabul, dikelilingi teman-teman yang baik dan makanan-makanan yang lezat. Barangkali dengan semua itu, hidup masih mungkin bahagia.
Tumblr media
Jatuh Cinta atau Jatuh Hati?
Hahaha, malu banget tapi aku pengen cerita ini di sini. Soalnya tiap buka tulisan-tulisan lamaku rasanya seperti masuk ke mesin waktu. Dan cerita ini pasti bakal lucu sih kalau kubaca lagi suatu hari.
Di umurku yang ke dua puluh enam, setahun yang lalu, aku jatuh cinta lagi. Udah lama gak ngerasain perasaan cenat-cenut, menyenangkan, dan sedikit adiktif?
Tumblr media
Tapi cukup aku saja, dia gak perlu tau. Aku dilema antara hidup cuma sekali, maka nyatakan saja. Atau karena hidup cuma sekali, maka kali ini aku gak mau malu seumur hidup karena gak ditaksir balik. Lagi? Hahahahaha.
Sudah di fase ini, aku baru mengerti kenapa orang-orang hopeless membangun hubungan. Menjadi lebih dewasa berarti harus lebih tabah menerima kenyataan kalau tidak semua relasi yang kita bangun dengan orang yang dikagumi bisa berkembang menjadi hubungan yang lebih dari teman. Lebih pahit lagi, tidak semua hubungan bertahan selamanya. Inget kata Rabbit di Alice in Wonderland? Forever sometimes just one second.
Aku ingat sebuah pepatah dalam hukum adat Orang Kepulauan Kei di Maluku yang kubaca dalam buku Orang-Orang Kalah.
Hira i ni entub fo i ni, It did entub fo it did
Milik orang tetap milik orang, milik kita tetaplah milik kita.
So I refuse to chase...
Tapi, Tuhan...hidup cuma sekali, dia aja boleh?
Tumblr media
Terhubung Kembali
Seminggu ini aku memutuskan untuk cuti. Kali ini gak pergi jauh, hanya istirahat sebentar dari pekerjaan dan melakukan hal-hal menyenangkan yang aku suka.
Aku membuat daftar 20 kegiatan menyenangkan untuk dilakukan selama cuti, terinspirasi dari Film Zom 100: Zombie ni Naru Made ni Shitai. Aku mencoba melakukan satu hal pada satu waktu, dengan berada pada setiap momen itu dengan pikiran yang penuh.
Ini sebenarnya adalah bagian dari usahaku untuk terhubung kembali dengan diriku sendiri. Setahun kemarin berkejaran dengan pekerjaan dan waktu, membuatku melewatkan hal-hal kecil karena selalu terburu-buru.
Tumblr media
Aku juga lebih rajin memasak dan mencuci rambut dengan air cucian beras, hal-hal yang senang kulakukan tapi tidak pernah sempat di hari-hari biasa.
Aku pergi jalan pagi, melamun di taman, berpuasa, tidur siang, olah raga, menyelesaikan tugas kursus, gunting rambut, jalan kaki malam hari, makan kembang tahu di gajah mada, baca cerpen kesukaan, karokean di kamar, bersihin kamar dan menyortir barang-barang tidak terpakai, marathon film, naik kapal di sungai kapuas, belajar meditasi, menulis, membaca buku yang belum selesai, mendengarkan podcast langganan, dan terakhir naik oplet keliling Pontianak.
Tumblr media Tumblr media
Setiap hari selama cuti aku menyepatkan tidur siang, atau meditasi sampai ketiduran. Seminggu ini berjalan lebih lambat, dan mungkin begini rasanya terhubung kembali dengan diri sendiri. Lebih banyak tertawa dan hati riang gembira, wkwk.
Jika tahun ini tidak berjalan sesuai rencana, hatiku sudah lebih siap. Umur dua puluh tujuh yang katanya sakral, semoga bentuknya keniscayaan, ehe. Satu atau dua saja harapan terkabul, itu sudah cukup. Fingers crossed!
Gak sabar nyiapin bekal makan siang dan kembali ke kantor besok.
Pontianak. Januari, 2024.
4 notes · View notes
tikatekii · 7 months
Text
Tentang melihat lebih dekat
Entah kapan atau pada umur berapa aku punya kesadaran kalau belajar itu adalah proses yang indah. Belajar yang aku maksud tidak melulu soal akademik atau menjadi ahli pada satu hal. Melatih diri untuk tidak terlalu cepat berprasangka, ternyata buatku adalah sebuah proses belajar yang lama, dari kumpulan pengalaman dan satu demi satu peristiwa yang pelan-pelan membentuk kesadaran baru. Ketika menyadari sikap dan cara pandangku yang berubah pada suatu hal, momen itu suka bikin aku berhenti beberapa saat buat mikir dan bilang dalam hati "wah, aku dulu gak gini", kadang bingung, kadang senyum-senyum sendiri. Mungkin juga karena sadar sih makin dewasa, eaaa...makin gak tau apa-apa, wkwk
Tumblr media
Tentang melihat segalanya lebih dekat, terdengar sangat petualangan sherina, ya? Hehehe. Aku kurang bisa nih bikin review film, jadi mau meripiu hidup yang rasanya masih relevan aja dengan nilai-nilai kebajikan (asik) dalam Film Petualangan Sherina. Bukan yang ke dua, tapi yang pertama. Nonton Sherina pertama setelah bukan kanak lagi. Kalo diingat-ingat, waktu kecil lebih fokus pada konflik dan relasi musuh-jadi-teman antara Sherina dan Sadam. Dulu mungkin masih terlalu dini ya untuk mengerti nilai-nilai hidup, wkwk pokoknya senang aja nonton film musikal tentang anak sekolah.
Belajar tentang berprasangka baik dari percakapan Sherina dan Ibunya waktu doi curhat tentang sadam yang nakal di sekolah.
Nakal itu penyakit turunan ya, Bu?
Kalau kebaikan bisa menurun, kenakalan juga bisa dong?
Ya gak tau, melihat sadam aja belum pernah
Gak usah diliat Bu, tampangnya ih amit-amit
Kalau begitu, jangan berharap kamu tau kenapa dia nakal kalau gak mau kenal dia lebih dekat
Growing up... setiap kali menghadapi masalah, aku sering meyakinkan diri sendiri kalau manusia itu akan selalu memilih kebaikan, supaya menjauh dari prasangka buruk. Entah aku sendiri, atau orang-orang yang terhubung denganku. Tapi segalanya terlalu terburu-buru, kita jadi gak punya cukup waktu untuk berhenti sebentar, melihat dan memproses prasangka-prasangka.
Setahun terakhir aku suka melamun saat naik speedboat ke desa, ya karena juga gak bisa ngapa-ngapain selain duduk selama dua jam, diem sambil dengerin suara mesin yang berisik. Suara motor perahu agak brutal sih tapi malah bikin banyak merenung, wkwk.
Salah satunya adalah merenungi pekerjaanku yang ternyata banyak mengajari untuk tidak terlalu cepat berprasangka. Tinggal, ngobrol, dan menghadapi macam-macam masalah tiap hari menjadi kesempatanku untuk melihat segalanya lebih dekat. Alamnya, manusianya, dan pilihan-pilihan yang terbatas.
Sudah lebih dekat, apa bisa mengerti? Bisa, tapi gak secepat itu. Butuh waktu dan kerendahan hati untuk bisa berkompromi. Jangankan mikirin masalah sumberdaya alam, hidup manusia sehari-hari aja udah problematik. Tapi setelah mengerti, aku jadi lebih lapang dan siap kalau besok-besok dikasih masalah lebih gede lagi, wkwk. Aku dengan cara berpikirku yang lama, mungkin udah nyerah kali?
P.S Jaman Sherina lagi naik daon, aku yang gak suka minum susu dipaksa minum susu pediasyurrr katanya biar tumbuh tinggi dan jadi pemberani seperti sherina. Tumbuh tinggi sih lumayan, pemberani? Gak yakin sih, hahahah.
Pontianak. Oktober, 2023.
Tumblr media
10 notes · View notes
tikatekii · 8 months
Text
What did you eat yesterday?
Akhir-akhir ini aku dipaksa (oleh diri sendiri) memikirkan alasan, kenapa kamu betah di kota ini? Setiap kali orang-orang bertanya, jawabku sekenanya "aku suka makanan di sini, hahaha!" 
Menurutku, alasan ini adalah yang paling praktis menjawab pertanyaan basa-basi atau karena memang rasa ingin tahu.
Ngomong-ngomong, setiap hari aku rindu masakan rumah, masakan Mama tentunya. Obrolan kami di chat atau telpon setiap hari adalah saling memastikan ngana so makang? Mama masak apa hari ini?  Tadi malam makang apa? Kemarin makang apa?
Aku tidak mengira bahwa pertanyaan-pertanyaan itu menjadi sangat berarti akhir-akhir ini. Dulu kupikir orang hanya basa-basi menanyakan sudah makan atau belum. Namun pada orang-orang terdekat kita, ternyata pertanyaan itu adalah bentuk kekhawatiran yang paling jujur, ygz? Walaupun sampai malam ini aku belum pernah lupa makan sih🙂
Setelah sembuh dari parosmia setahun yang lalu, relasiku dengan makanan kembali seperti semula. Rasanya aku selalu ingin merayakan makanan apa saja yang bisa kumakan dan menyantapnya dengan penuh perhatian. Gambar makanan bertubi-tubi di bawah ini adalah bagian penting dari cerita adaptasiku di tempat baru, meski gak baru-baru amat…
Bulan lalu waktu lagi di desa, aku dan Purwanti nemu Mie Kuah yang jualan depan dapur arang pas lagi laper-laparnya , tadinya kita ragu-ragu, tapi, kok enak! Karena gak ada namanya kita namain aja Mie Dapur Arang.
Sebagai pecinta mie selamanya wkwk, aku juga gak pernah melewatkan hari-hari di desa tanpa makan Mie Afung yang buka sejak tahu 80-an di Batu Ampar. Makanan penyelemat tiap kali bingung sama pilihan makanan di desa yang kebanyakan santan.
Ada Ikan kembung asin yang kumakan di rumah Kak Ati, tetangga baik hati yang tinggal dekat basecamp kami. Rasa ikan asin ya asin aja, tapi makan rame-rame dan jadi akrab dengan mereka terasa lebih nikmat
Btw, kemarin aku agak capek dan laper, jadi masak indomie goreng kan biar cepet. Eh malah kutuangin kuah sepanci…yaelah fatimah~
Tapi ternyata aku paling cinta Sup Ikan Sayur Asin, karena ku baru sadar rasanya mirip ikan kuah kuning masakan Mama, tanpa sayur asin. Janji sih ke diri sendiri bakal belajar bikin sayur asin biar bisa makan sup ini kapan aja.
Jadi, kemarin kamu makan apa?
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
tikatekii · 1 year
Text
Tumblr media
Kuching, 31 Desember 2022
8 notes · View notes
tikatekii · 1 year
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
tikatekii · 1 year
Text
26
Tumblr media
Tiba lagi pada suatu hari yang biasa: belum bisa membedakan rasa lapar atau masuk angin.
Borneo. 9 November 2022.
4 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Photo
Tumblr media
Jujur saja, hari itu aku takut masuk lebih jauh ke dalam hutan karena suara mesin chainsaw cukup membuat frustasi. Tuhan, berkatilah manusia-manusia yang tak punya banyak pilihan untuk bertahan hidup. Walau kadang takut, aku sudah sangat mengerti. Walau kadang takut, aku masih bersama mereka yang tak punya banyak pilihan.
2 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
Dapo Arang
Tumblr media
Tungku-tungku penyambung hidup.
Bornoe, Mei 2022
13 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
Manifesting: Hal yang baik, akan terjadi padamu hari ini 🌱🌻🌱🌻🌱🌻🌱🌻🌱🌻
🌱from My Liberation Notes🌱
Tumblr media
Borneo, Mei 2022
2 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
Tumblr media
Pendaratan pertamaku di tanah borneo. Semoga aku diterima sebagai teman oleh siapapun yang aku temui. Semoga hari-hari di sini menyenangkan. Semoga apa yang kukerjakan memberikan manfaat, walau tak seberapa.
Borneo, Mei 2022
25 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
Tumblr media
Masanti...
Waktu kecil, setiap momen masanti pulang kampung adalah hari-hari yang paling kami tunggu, membawakan banyak oleh-oleh baju baru, makanan enak, dan rupa-rupa mainan. Kadatangan Masanti selalu membuat suasana rumah terasa lebih meriah, ramai, dan hangat. Lalu, kameranya akan penuh dengan foto-foto kami.
Aku yang paling bersemangat membersihkan rumah ketika akan menyabut kedatanganya. Rumah yang bersih dan rapi selalu membuatnya nyaman tinggal berlama-lama, hatiku pasti penuh.
Waktu itu, Masanti seolah punya baterai yang tidak pernah habis. Masa mudanya penuh energi dan cinta kasih yang luar biasa untuk keluarganya. Momen-momen dia meninggalkan kampung dan kembali bekerja membuat kami lesuh. Aku merindukan masa kanak-kanak dan Masanti yang penuh energi.
Tumblr media
Tapi hidup terus berjalan. Kami semua tak kanak lagi, lebih banyak datang dan pergi. Masanti menua, lebih banyak sendiri.
Hatiku perih.
Tapi, hidup memaksa orang-orang datang dan pergi. Bagaimana menghentikan roda yang berputar atas kehendak-Nya?
Masanti, sehat terus ya.
Aku ingin kembali dan menjadi anak yang senang difoto-foto di tengah keramaian atau di pinggir jalan sekalipun, tidak lagi cemberut dan marah-marah karena malu.
Ubud, Mei 2022
4 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
Si paling ada-ada aja
Tumblr media
Bisa motoran keliling bali dengan elegan pakai dress motif bunga-bunga sepertinya cuma mimpi. Alih-alih keren, aku malah kayak anak kecil yang abis ditegur jangan keluyuran waktu maghrib, and voila! 
Lagi naik motor tiba-tiba dikejar anjing di Desa Keliki, hilang kontrol, nyungsep dalam got, ditonton orang sekampung, malunya minta ampun, untung langsung diangkut bapak-bapak yang baru pulang dari kebun. 
Bener-bener, ada-ada aja.
Aku ingat betapa paniknya aku hampir menabrak seorang ibu yang sedang memanggul kayu bakar di atas kepalanya sehingga sulit untuk menoleh. Dalam sekian detik tiba-tiba aku sudah berada di dalam got. Syukurlah, gak ada yang terluka selain aku sendiri. Konyol. 
Orang yang pertama kali ingin membantuku adalah seorang ibu  yang sedang hamil, beliau panik bukan main karena dia gak bisa mengangkat motor yang menimpaku. Ya ditungginlah orang sekampung keluar biar ada yang bantuin.  Sumpah malu banget, banget, banget. Untung gak ada yang kenal aku, haha!
Malu banget. Tadinya kupikir orang-orang bakal ngetawain. Tapi ternyata semua sama paniknya dan memintaku cepat-cepat mengobati luka ke klinik. Mungkin seperti itulah wajah orang-orang yang baik dan tulus berempati. Aku gak akan lupa. Hihi :D
Permintaan maafku untuk Mba Sri yang motornya aku rusakin, semoga rusaknya gak parah, xixixixi.
Kutipan penutup dari seorang teman di group yang juga dia kutip dari buku tulis merek sidu: “experience is the best teacher”, tapi gak untuk diulang HAHAHAHAHAHA, bangke!
Ubud, May 2022
6 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
youtube
Serial The Road to the Red Restaurant List meninggalkan kesan yang...yang bikin laper, apalagi saat ku sedang berjuang untuk sembuh dari parosmia, melewati hari-hari yang berat dan menyebalkan setiap kali menghadapi rasa lapar.
Kangen ajaa dengerin ost serial ini tahun lalu sambil menyantap apel atau sayuran mentah, juga sembari menguatkan hati dan perut untuk merasa kenyang dan tetap punya energi untuk beraktifitas. Rasanya seperti ikut makan hidangan-hidangan lezat hampir punah dalam petualangan kuliner setiap sabtu malam si tokoh utama, Tamio Suda.
Jika suatu hari rutinitasku menjadi membosankan, mungkin kegiatan Tamio itu bisa jadi salah satu opsi untuk dilakukan. Ku catat di sini agar jadi pengingat, hehe.
1 note · View note
tikatekii · 2 years
Photo
Tumblr media
Setiap hari tumbuh lebih tua, tapi belum cukup mengakar. Aku hanya ingin terus bertumbuh, lalu menua, meski itu juga belum pasti. 
7 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Video
youtube
dare ka no omoi ga tachinoboru niwakaame ga machi o nurashihajimeta yūgure ji 
kasa o motanai onnanoko sono kurokami nurashi toko e iku hashi no mukō
basu ga tōi machi e hashirisare ba
kon’ya doko e ikō ka shizumu machi nan mo nai kedo kon’ya doko e ikō ka hito-nami wa kōsa shite
kisetsu no owari sora ni hirogaru namida
madogiwa no seki ni suwarikonde boku wa nan ni omoi o haseyō hitori kiri nigotta mama sa Ochanomizu de mo sono mama nodo ni nagashikomō garasu-goshi
yami sō ni mo nai ne kyō no ame wa
kon’ya boku no heya ni konai ka i nan mo nai kedo kon’ya boku no heya ni konai ka i ā tōi akari yo
kisetsu no owari hodō ni hirogaru hanabira
kisetsu no owari soshite hirogaru hanabira
kisetsu no owari soshite hirogaru namida
Rising up with someone's feelings, a rain shower starts to drench the town at dusk A girl without an umbrella, with her black hair wet, where is she going? To the other side of the bridge
Where shall I go tonight? Even though this quiet town has nothing Where shall I go tonight? My normality is overlapping
The end of a season, and spreading tears in the sky
Sitting at a window seat, what should I devote my thoughts to? I'm all alone The tea water is cloudy but I'll take a long gulp, through the glass
The rain today doesn't seem to be stopping...
Won't you come to my room tonight? Even though there's nothing Won't you come to my room tonight? Ah, the distant lights...
The end of a season, and spreading flower petals along the sidewalk The end of a season, and then spreading flower petals
The end of a season, and then spreading tears
Lamp-Hirogaru Namida
Ubud, April 2022.
2 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
Sebelum pergi
Tumblr media
Barangkali bisa tinggal di Ubud adalah sebuah bonus dari naik turunnya kehidupan dan pilihan-pilihan yang terbatas. Menghabiskan setahun di sini adalah keberkahan, sekaligus ujian kesabaran. Mungkin juga karena... lelah berencana? 
Memang tak semua hal berjalan sesuai rencana, tapi apakah dalam hidup kita mesti selalu berencana? gak yakin juga nih sebenarnya lagi nanya ke siapa, hihihi. 
Di beranda lantai dua, pemandangan ini seperti sebuah layar pertunjukan cuaca, pergantian hari, hujan, panas, angin, gerimis, dan tangis di pipi. 
Setiap pagi dan petang Ma Santi duduk di sana, nyaris selalu tepat waktu menyaksikan matahari terbit dan terbenam sambil menyeduh secangkir cokelat hangat, atau kopi, atau kadang teh bunga telang dari pohonnya yang tumbuh dalam sebuah pot mini dekat tangga. 
Hatiku lega setiap mendengar suaranya bersautan dengan burung-burung yang terbang menyambut matahari pagi.  Aku tau betul, tidak mudah baginya melewati pendemi seorang diri dengan begitu waspada dan gelisah. Aku juga, mungkin kita semua. 
Tinggal di sini membuatku memikirkan dan menimbang-nimbang kembali berbagai opsi dan skenario kehidupan: bagaimana jika begini? bagaimana jika begitu? dan seterusnya, seperti benang kusut. Karena lagi kusut, jadi bingung mau nulis apa lagi. Sedikit banyak pikiran-pikiran dan cara pandang baru dalam isi kepala akhir-akhir ini, kayaknya butuh sedikit waktu untuk menguraikannya menjadi pelajaran yang akan lebih mudah dicerna bahkan oleh otak sendiri. 
Met tidur, haha.
Ubud, April 2022.
2 notes · View notes
tikatekii · 2 years
Text
Akhir-akhir ini, doaku begini: Semoga aku selalu dikelilingi orang-orang baik, dan makanan-makanan yang lezat.
Tumblr media
Ubud, April 2022
2 notes · View notes