Tumgik
treadedpaths · 6 years
Text
Pahami Dulu Macam-macam Bunga Kredit Sebelum Ambil KPR
Meroketnya harga rumah dari tahun ke tahun membuat banyak orang tertarik untuk mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari bank. Sayangnya masih banyak dari mereka yang mengambil KPR dengan pertimbangan kurang matang sehingga kredit mereka macet di tengah jalan karena tak sanggup membayar beban bunga yang terlalu tinggi.
Tumblr media
Sebelum mengambil kredit, baik itu rumah maupun kendaraan, seharusnya kita sudah siap dengan risiko bunga yang harus ditanggung. Kalaupun ada yang mengiming-imingi bunga rendah, belum tentu akan menguntungkan karena perhitungan besarnya cicilan dipengaruhi jenis suku bunga yang digunakan.  
Jika Anda berencana mengambil kredit, termasuk KPR, dalam waktu dekat, baiknya pahami dulu macam-macam bunga kredit berikut ini:
Bunga flat
Bunga flat sering digunakan dalam berbagai produk kredit baik itu yang berasal dari bank maupun lembaga keuangan lainnya. Terutama jenis kredit tanpa agunan. Jenis bunga ini bersifat tetap dari awal hingga akhir masa kredit sehingga angsuran yang harus dibayarkan juga tiap bulan jumlahnya sama.  
Contoh yang paling sering kita jumpai adalah brosur kredit motor di mana terdapat tabel besar angsuran yang harus dibayarkan dan jumlahnya setiap bulan sama besar. Jika Anda menemukan penawaran kredit dengan tabel perhitungan angsuran tetap seperti itu, maka kemungkinan jenis bunga yang digunakan adalah bunga flat.
Dalam perhitungannya, pokok pinjaman dan besarnya bunga akan dihitung secara proporsional sesuai dengan jangka waktu kredit. Persentase bunga dikalikan pokok pinjaman awal, sehingga jumlah pembayaran pokok (yang telah dibagi sesuai jangka kredit) ditambah besar beban bunga. Hasilnya adalah besar angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan.  
Keuntungan dari bunga ini adalah nasabah diberi kepastian berapa besar angsuran yang harus dibayar setiap bulannya. Di lain sisi, besar bunga yang ditetapkan terkadang lebih tinggi daripada jenis bunga lainnya.  
Bunga efektif
Dalam perhitungan bunga efektif, besar bunga dihitung dari jumlah pokok hutang yang tersisa. Jadi besar angsuran pokok dan bunga setiap bulan akan berbeda. Jenis bunga ini lebih rendah jika dibandingkan dengan bunga flat. Terlebih jika diaplikasikan untuk kredit jangka panjang seperti KPR dan pinjaman modal usaha.  
Selain itu, bunga efektif juga dianggap lebih adil bagi bank maupun nasabah. Pasalnya, besar bunga yang harus dibayar dihitung berdasarkan sisa pokok hutang bukan dari nilai total pinjaman seperti pada perhitungan bunga flat. Dengan demikian karena sisa pinjaman seiring waktu semakin berkurang, maka pokok angusaran dan beban bunga yang harus dibayar setiap bulan juga akan mengerucut.  
Bunga anuitas
Perhitungan bunga anuitas merupakan modifikasi dari bunga efektif. Sehingga jenis bunga ini juga sering digunakan dalam produk kredit jangka panjang, termasuk KPR. Dan perhitungan sistem bunga ini masih dianggap fair karena perhitungan bunga mengacu pada sisa pokok pinjaman yang belum dibayar.
Jika pada bunga efektif jumlah angsuran tiap bulan berbeda-beda, maka pada bunga anuitas, besar angsuran bersifat tetap. Hanya saja komposisi pokok angsuran dan bunga akan berubah tiap bulannya. Selain itu, nilai bunga per bulan akan mengecil, sementara angsuran pokok per bulannya akan membesar sesuai jangka kredit.
Kredit dengan skema bunga anuitas menghasilkan total angsuran yang masih lebih ringan daripada bunga flat. Tetapi kekurangannya, jika Anda melakukan pelunasan lebih awal, kredit dengan bunga anuitas menyisakan pokok pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan bunga flat.  
Jadi jika Anda berencana atau sedang mempertimbangkan KPR, pastikan Anda mengetahui cara perhitungan berbagai macam bunga kredit. Dengan begitu, Anda bisa mengambil KPR dengan skema perhitungan bunga terbaik supaya tidak memberatkan di tengah jalan. Jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan pakar keuangan atau lembaga keuangan yang akan memberi pinjaman guna memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya.
1 note · View note
treadedpaths · 6 years
Text
Mengapa Sewa Rumah Lebih “Sehat” Bagi Pikiran Daripada Tinggal di Kontrakan? Di Sini Faktanya
Memiliki rumah sendiri menjadi harapan dan mimpi hampir setiap keluarga. Tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit keluarga yang belum mampu untuk mewujudkan harapan dan impian itu, mengingat harga rumah saat ini sangatlah mahal. Mulai dari harga tanah, material, hingga biaya tukang, semuanya serba mahal. Akhirnya, banyak keluarga yang memutuskan untuk mencari tinggal sementara seperti rumah sewaan, kontrakan petak, apartemen, maupun ruko.
Tumblr media
Masing-masing keluarga tentu memiliki alasan sendiri dalam memilih tempat tinggal sewa. Alasan tersebut bisa dari besar biaya sewa yang harus dikeluarkan, jumlah keluarga yang dimiliki, sampai luas tempat tinggal yang diinginkan. Sehingga memilih hunian sewa idealnya disesuaikan dengan kebutuhan keluarga masing-masing.  
Banyak orang mengatakan bahwa tinggal di rumah kost akan jauh lebih nyaman. Jika Anda memang masih single, mungkin memang demikian. Karena satu ruangan kamar saja sudah cukup untuk ditempati seorang diri. Namun jika sudah berkeluarga, mungkin Anda harus berpikir dua kali untuk tinggal di rumah kos, meskipun rumah kos itu juga menerima penyewa yang sudah berkeluarga.
Lalu, bagaimana jika Anda tinggal di kontrakan petak? Dibandingkan dengan tinggal di rumah kos, tinggal di rumah kontrakan petak mungkin lebih nyaman, tapi juga agak ribet. Anda harus memiliki barang-barang sendiri. Biasanya, pemilik kontrakan hanya menyediakan rumah kosong saja tanpa menyediakan fasilitas yang dapat Anda gunakan.  
Sementara jika Anda menyewa satu rumah besar, biasanya di dalamnya ada dua atau lebih kamar tidur. Selain itu, tak jarak pemilik menyewakan rumah lengkap dengan furnitur-furnitur di dalamnya.
Mulai dari tempat tidur, lemari, kursi tamu, peralatan memasak di dapur, hingga garasi atau carport yang minimal cukup untuk satu kendaraan roda empat. Seperti halnya menyewa apartemen fully-furnished, Anda mungkin hanya perlu membawa koper pakaian saja jika menyewa rumah yang sudah berfurnitur lengkap.  
Tapi tak bisa dipungkiri, dibandingkan kontrakan petak, menyewa satu rumah besar akan lebih mahal walau kosongan. Tapi jika itu sebanding dengan fasilitas yang disediakan dan Anda mampu secara finansial, itu bukan pilihan yang buruk. Apalagi jika pemilik juga menyediakan fasilitas yang lengkap. Dibandingkan sewa apartemen, Anda bisa lebih hemat karena tak perlu membayar biaya lain-lain seperti service charge, sinking fund, dan iuran pemeliharaan lingkungan.  
Menyewa rumah besar yang sudah berfurnitur membuat Anda lebih fleksibel. Apalagi jika pekerjaan Anda kerap berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya. Jika Anda memboyong keluarga, rumah sewa yang besar juga lebih ideal untuk tumbuh kembang anak. 
Mereka bisa bermain lebih leluasa, dan memungkinkan bagi mereka untuk memiliki kamar sendiri sehingga tak harus tidak terus bersama orangtua. Orangtua juga tentu membutuhkan privasi dari anak-anak mereka. Dengan demikian, baik anak atau orangtua, keduanya dapat beraktivitas dengan nyaman saat tinggal di rumah sewaan.  
Keuntungan lainnya, rumah sewaan yang berupa satu rumah besar juga biasanya memiliki taman. Keberadaan taman ini memberi berbagai manfaat bagi penghuni rumah. 
Menurut penelitian, keberadaan tanaman hijau di rumah baik untuk psikologis. Sehingga sewa rumah besar yang memiliki taman bisa lebih “sehat” daripada menyewa rumah kontrakan petak yang ukurannya terbatas dan terkadang tak ruang kosong yang bisa dimanfaatkan sebagai taman.  
Selain itu, rumah sewa yang besar juga biasanya memiliki pagar. Jelas dengan adanya pagar ini dapat membantu meminimalisir pandangan dari luar dan menyulitkan para pencuri untuk masuk ke dalam rumah. 
Kalaupun tak pagar, seperti ketika Anda menyewa rumah di komplek perumahan dengan konsep cluster, biasanya hanya ada satu pintu yang bisa digunakan untuk masuk maupun keluar komplek perumahan karena alasan keamanan dan ada petugas keamanan yang berjaga. Dengan demikian, keamanan lebih terkontrol meskipun Anda menyewa rumah tanpa pagar.
0 notes
treadedpaths · 6 years
Text
Tips Mencari Rumah Sebagai Tempat Tinggal Sementara di Kota Besar
Mencari tempat tinggal sementara di kota besar bisa dibilang gampang-gampang susah. Apalagi jika Anda tidak memiliki kenalan atau saudara. Biaya yang mahal seringkali menjadi kendala utama. Kalau punya banyak uang, mungkin Anda tak perlu repot tinggal mencari unit apartemen yang disewakan saja.  
Tumblr media
Lokasi apartemen yang umumnya di kawasan strategis sudah pasti memberikan kemudahan saat bepergian. Apalagi Anda juga tak perlu repot bawa banyak barang dari rumah karena mulai dari tempat tidur hingga peralatan dapur sudah tersedia.  
Tapi semurah-murahnya biaya sewa unit apartemen tipe studio, nominalnya tetap besar terutama untuk para fresh graduate dengan gaji pas-pasan yang baru mendapatkan pekerjaan di kota besar. Belum lagi biaya air, listrik, iuran pemeliharaan lingkungan, dan lain-lain yang harus ditanggung setiap bulan.  
Alternatifnya mencari kos atau rumah kontrakan. Namun mencari hunian sewa semacam itu juga terkadang membutuhkan usaha ekstra. Pasalnya, Anda harus mengunjungi beberapa tempat hingga menemukan tempat tinggal sewaan yang nyaman mendekati kriteria idaman.  
Supaya nantinya Anda tak perlu lagi pindah tempat tinggal karena alasan tidak betah, berikut beberapa tips untuk membantu memudahkan Anda menemukan tempat tinggal dengan sewa rumah sementara di kota besar yang nyaman untuk ditempati:
Cari harga sewa yang terjangkau
Hal pertama yang harus Anda perhatikan dalam mencari rumah tinggal sementara di kota besar adalah biaya sewa. Setiap orang pasti ingin mendapatkan biaya sewa yang murah. Namun, harga yang murah sudah pasti akan mempengaruhi fasilitas yang akan Anda dapatkan yang pada akhirnya berpengaruh pada kenyamanan saat Anda menetap di hunian sewa tersebut.  
Hindari rumah sewa yang murah tapi kondisi keseluruhan terlalu seadanya. Kualitas juga sangat diperhitungkan di sini. Jarang sekali tempat tinggal yang murah di kota besar dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap. Lakukan survei terlebih dahulu ke beberapa tempat. Dengan usaha lebih, pasti ada kos atau rumah kontrakan yang memiliki fasilitas memadai namun biaya sewanya masih terjangkau.  
Sesuaikan fasilitas dengan kebutuhan
Setiap orang pasti memiliki kriteria tersendiri mengenai standar fasilitas yang diinginkan saat akan menyewa rumah. Semakin banyak fasilitas yang disediakan pemilik rumah, semakin mahal pula biaya sewa yang harus Anda bayar. Begitu pula sebaliknya. Sesuaikan fasilitas dengan kebutuhan.  
Kamar kos atau rumah kontrakan yang terdiri dari satu kamar tidur mungkin sudah cukup untuk Anda yang masih lajang. Tapi jika Anda mencari tempat tinggal sementara di kota besar untuk ditempati bersama keluarga, sebaiknya Anda mencari kontrakan rumah atau paviliun dengan ukuran yang lebih besar.  
Berdekatan dengan tempat kerja
Tips kedua yang penting untuk Anda perhatikan adalah mencari tempat tinggal sementara adalah yang berdekatan dengan tempat kerja. Supaya jadi lebih hemat waktu, tenaga, dan biaya. Kalaupun Anda berencana menggunakan kendaraan pribadi, ingatlah kota besar itu berbeda dengan di daerah.
Macet menjadi masalah klasik yang dihadapi sehari-hari oleh masyarakat di kota-kota besar. Jadi jika memilih tempat yang jauh, hal itu bisa menyulitkan hari-hari yang dilalui. Bagaimana tidak, Anda harus bangun lebih pagi supaya dapat menjangkau tempat kerja tepat waktu. Selain itu, Anda akan menghabiskan banyak biaya lagi (biaya bensin, tol, dan lainnya). Belum lagi rasa capek fisik dan psikis yang dialami karena perjalanan yang jauh dan kemacetan setiap harinya.
Namun jika sulit menemukan rumah sewa sesuai budget yang dekat ke tempat kerja, setidaknya cari alternatif di kawasan yang mudah dijangkau transportasi umum, dan usahakan jaraknya tidak terlalu jauh jika Anda tak ingin biaya transportasi bulanan membengkak.  
Kondisi rumah layak huni
Tanpa melakukan survei secara langsung, Anda tidak akan memiliki pilihan dan keadaan pasti dari rumah yang akan ditempati. Ketika Anda melakukan survei, Anda harus melihat kondisi rumah tersebut secara pasti. Lihatlah kondisi rumah tersebut apakah layak atau tidak untuk dihuni.  
Periksa apakah ada yang bocor atau tidak, kamar mandi bermasalah atau tidak, genteng ada yang rusak atau tidak, dan apakah air lancar atau tidak. Cari alternatif rumah sewa lain jika kondisi air di sana tampak kuning dan cenderung berbau. Pasalnya, air bersih merupakan kebutuhan vital manusia yang berpengaruh besar terhadap kesehatan.  
Lingkungan kondusif
Lingkungan tempat tinggal berpengaruh pada kualitas hidup manuasia. Terkadang rumah sewa yang bagus pun tak cukup membuat penghuninya nyaman jika lingkungan sekitarnya kurang kondusif. Bisa jadi karena faktor tetangga yang cenderung ikut campur urusan orang lain. Atau bisa pula karena di lingkungan tersebut sering terjadi kasus kriminal. Apalagi angka kriminalitas di kota besar masih cukup tinggi.
Untuk itu, aspek lingkungan juga perlu menjadi perhatian yang serius ketia mencari tempat tinggal sementara di kota besar. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kondisi lingkungan rumah sewa yang Anda incar. Bisa dari warga sekitar ataupun berita internet. Hal ini penting terutama jika Anda akan menyewa rumah tersebut untuk jangka panjang.
Minim risiko banjir
Selain macet, masalah klasik lain yang dihadapi masyarakat di kota-kota besar saat ini adalah banjir. Minimnya lahan hijau sebagai area resapan air membuat banjir sulit dihindari oleh masyarakat perkotaan. Terlebih masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai.  
Untuk menghindari banjir, carilah rumah sewa yang letaknya tak terlalu dekat dengan sungai. Saat survei, perhatikan sistem drainase apakah berjalan dengan baik atau tidak.
Lihat apakah banyak sampah yang menumpuk di saluran-saluran air dekat pemukiman warga di sana. Jika banyak, hal itu menandakan bahwa warga di sana kurang peduli soal kebersihan dan tidak menerapkan manajemen sampah yang baik, dan lebih rentan terkena banjir.  
0 notes
treadedpaths · 6 years
Text
Sewa Rumah atau Kredit Rumah? Semoga Jawabannya Akan Membuat Anda Paham dan Yakin!
Sewa rumah atau kredit rumah? Hal itu kerap menjadi dilema orang zaman sekarang. Setiap orang, khususnya mereka yang sudah berkeluarga, tentu ingin memiliki rumah sendiri. Namun masalahnya, memiliki sebuah rumah itu biayanya sangat mahal.  
Tumblr media
Dari tahun ke tahun, harga rumah makin “gila” saja. Apalagi rumah yang lokasinya di kawasan kota. Mahalnya harga rumah dipengaruhi beberapa faktor. Yang paling mendasar adalah faktor lahan. Ya semakin bertambahnya jumlah penduduk dari waktu ke waktu membuat ketersediaan lahan kosong semakin terbatas. Kalaupun ada, harganya terbilang mahal. Tanah di kota besar sekarang sudah mencapai harga jutaan per meter.
Karenanya tak heran bila harga rumah cenderung naik setiap tahunnya, dan tidak terpengaruh inflasi. Tapi kenaikan itu tak seimbang dengan kenaikan gaji. Untuk solusi hal ini, beberapa orang memilih menyewa rumah. Di lain sisi, karena kini KPR (Kredit Pemilikan Rumah) juga makin dipermudah, beberapa orang lainnya mengambil kredit rumah ke bank. Apalagi pemerintah juga memiliki program rumah subsidi guna membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah.  
Sekilas memang mengambil kredit rumah lebih menguntungkan dibandingkan membayar uang sewa terus-menerus. Entah itu menyewa atau kredit, keduanya bisa menjadi pilihan yang baik. Berikut beberapa poin yang bisa dipelajari supaya Anda lebih paham dan yakin dalam memutuskan antara sewa rumah atau kredit rumah.
Ketahui manfaatnya
Antara sewa dan kredit rumah memiliki manfaatnya masing-masing, berikut beberapa diantaranya:
Down payment (DP)
Soal DP atau uang muka, Anda tidak perlu mengeluarkan DP untuk sewa rumah. Biasanya, biaya sewa tergantung sesuai jangka waktu penyewaan. Bisa bulanan, per-tiga bulan, per-enam bulan, atau pertahun.  Misalnya  Anda akan sewa rumah selama 6 bulan dengan biaya  6 juta rupiah, maka Anda harus membayar 6 juta rupiah langsung ke pemilik rumah. Atau Anda bisa ambil yang bulanan, sehingga pembayarannya dilakukan setiap terima gaji.  
Beda cerita jika Anda kredit rumah, maka Anda mesti mengeluarkan DP sesuai kesepakatan. Misalnya, harga rumah 200 juta rupiah dan uang mukanya 20 juta rupiah, maka Anda harus membayar DP 20 juta terlebih dahulu baru cicilan bulanan.
Renovasi
Anda tidak akan bisa secara bebas merenovasi rumah jika Anda menyewa rumah. Beda hal jika Anda kredit rumah, Anda bisa sesuka hati merenovasi rumah meski belum lunas. Tapi jika Anda mengambil kredit rumah murah yang disubsidi pemerintah, ada aturan-aturan tertentu yang harus dipenuhi soal renovasi. Subsidi bisa dicabut jika Anda melanggarnya.  
Pindah
Sewa rumah punya poin plus untuk urusan pindah rumah. Jika Anda punya mendakak harus pindah keluar kota karena mutasi kerja, maka Anda bisa pindah kapanpun dari rumah sewaan. Terlebih bila Anda menyewanya dengan sistem pembayaran bulanan. 
Sedangkan jika Anda kredit rumah, maka jika Anda ingin pindah, maka Anda mesti over kredit terlebih dahulu pada orang lain. Atau bisa juga menyewakannya ke orang lain sehingga hasilnya bisa digunakan untuk membantu membayar cicilan. Tapi jika Anda kredit rumah subsidi, hal itu tidak diperbolehkan.  
Kondisi finansial
Sebelum memutuskan apakah akan sewa rumah atau kredit rumah, Anda harus mempertimbangkan kondisi finansial Anda. Jika pendapatan bulanan Anda mencapai 5 juta rupiah dengan pengeluaran mencapai 3 juta rupiah saja, maka sangat rasional jika Anda memilih untuk kredit rumah. Namun jika pendapatan bulanan Anda 5 juta rupiah dengan pengeluaran mencapai 4 juta rupiah, dikarenakan biaya istri dan anak, maka sebaiknya Anda memilih untuk sewa rumah. Dengan biaya 1 juta rupiah perbulan, Anda sudah bisa menyewa rumah yang layak untuk keluarga.  
Beda cerita jika Anda akan menikah, dan pasangan Anda juga bekerja. Maka Anda tinggal menghitung total pendapatan Anda bersama pasangan, apakah cukup untuk cicilan kredit rumah atau tidak? Jika tidak, sebaiknya Anda memilih opsi sewa rumah. Menurut pakar keuangan, porsi hutang atau cicilan yang aman idealnya tidak lebih dari 30% pendapatan bulanan.  
Kenyamanan
Memilih antara sewa rumah atau kredit rumah bukan hanya soal biaya, namun juga kenyamanan. Beberapa orang memilih sewa rumah bukan karena tidak mampu buat kredit rumah, melainkan karena dianggap lebih nyaman, bisa pindah kapanpun. 
Beberapa lainnya memilih untuk kredit rumah, padahal kondisi keuangan belum stabil, karena memiliki rumah sendiri dirasa lebih nyaman meskipun harus menghemat beberapa pos pengeluaran demi memenuhi cicilan hingga belasan tahun lamanya.  
Semoga beberapa poin diatas dapat menjawab kegalauan Anda, apakah mesti sewa rumah atau kredit rumah? Anda mesti menentukan keputusan sematang mungkin, karena urusan hunian ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda, khususnya jika sudah berkeluarga. Jangan pernah terburu-buru dalam memutuskan, karena ketergesaan biasanya berakhir dengan kekecewaan.
0 notes
treadedpaths · 6 years
Text
Ciptakan Ruang Rumah yang Sehat dengan 5 Langkah Ini!
Rumah yang ideal bukan hanya yang enak dipandang, namun juga mesti mendukung gaya hidup sehat. Jangan sampai Anda terlenakan oleh berbagai dekorasi ruangan yang super modern, namun dibalik itu terdapat sumber-sumber penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Karena itu, mari ciptakan ruang rumah yang sehat dengan 5 langkah ini!
Tumblr media
1. Sistem ventilasi dan pencahayaan yang baik
Ruang rumah yang sehat merupakan ruang rumah yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Sirkulasi udara yang baik mampu menciptakan atmosfir ruangan yang tidak pengap. Selain itu, anggota keluarga juga membutuhkan asupan udara alami yang cukup. Perbanyak jendela ventilasi, baik diatas pintu, maupun di atas jendela utama.  
Anda juga bisa menggunakan looster sebagai sistem ventilasi, tentu dengan dekorasi yang lebih unik. Opsi lainnya yaitu menggunakan jendela jalusi, jendela horizontal dengan kisi-kisi sebagai ventilasi. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan sistem ventilasi mekanis berbentuk exhaust fan (kipas penghisap). Alat ini cukup baik dalam mengalirkan udara, sehingga udara tidak berkumpul di satu ruangan.  
Selain itu, rumah yang sehat juga hendaknya memiliki sistem pencahaan yang baik. Dengan adanya jendela-jendela besar, maka cahaya alami dari sinar matahari dapat masuk lebih maksimal. Cahaya ini selain sebagai penerangan alami, juga dapat perkembangbiakan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya yang bersarang di rumah.
2. Tempatkan tanaman hias
Cara paling mudah untuk menciptakan ruang rumah yang sehat yaitu dengan menempatkan tanaman-tanaman hias. Keberadaan tanaman hias di dalam ruangan dapat membantu membersihkan racun yang mengontaminasi udara di dalam rumah. Banyak yang mengira udara rumah lebih sehat daripada udara di luar rumah. Padahal belum tentu. Justru bisa saja udara rumah kualitasnya lebih buruk.  
Pasalnya, setiap hari udara di dalam rumah tercemar zat kimia dari produk rumah tangga dan asap rokok. Karena itu, disarankan untuk menempatkan pot-pot berisikan tanaman hias di sudut-sudut rumah. Terutama tanaman-tanaman hias yang bermanfaat untuk membersihkan udara seperti peace lily, lidah buaya, lidah mertua, kaktus, dan areca palm. Selain ruangan menjadi lebih segar, tanaman hias juga membuat ruang-ruang rumah terlihat lebih indah.  
3. Bersihkan kotoran dan debu secara rutin
Banyak kotoran dan debu yang menempel di permukaan perabot rumah. Ya, debu yang banyak bukan hanya menggangu penglihatan saja, namun juga dapat membahayakan kesehatan. Apalagi bagi anak keil, debu-debu yang terhirup akan masuk ke dalam tubuh dan membahayakan kesehatan si kecil. Terutama jika ia memiliki riwayat alergi dan asma.  
Rutinlah untuk membersikan kotoran dan debu dengan menggunakan vacum cleaner. Jangan tunggu hingga terlihat kotor. Jadwalkan untuk membersihkan debu ruangan ruangan dua atau setidaknya satu kali dalam seminggu. Jika ada makanan atau cairan yang tumpah, maka sebaiknya segera bersihkan.
4. Tempatkan karpet tipis  
Karpet, khususnya yang terbuat dari bulu, dapat menyimpan banyak sekali debu. Debu-debu yang menempel pada karpet sangat sulit untuk dihilangkan. Bahkan jika Anda menggunakan vacum cleaner sekalipun. Opsi terbaik jika Anda ingin menempatkan karpet di dalam ruangan yaitu pilihlah karpet yang tipis. Karpet dengan lapisan tipis ini tidak menyimpan debu dalam jumlah banyak dan lebih mudah dibersihkan.  
5. Jangan tempatkan sepatu di dalam ruangan  
Sepatu yang habis dipakai tentu mengandung banyak sekali bakteri, yang dengan gampang menyebar jika ditempatkan di dalam ruangan. Tak hanya itu, sepatu juga menyebarkan aroma yang tidak sedap, sehingga dapat mengganggu penciuman Anda dan keluarga. Sebaiknya tempatkan sepatu di luar ruangan, atau ruangan khusus yang bisa Anda akses dengan menggunakan masker.  
Jangan pernah sepelekan beberapa tips diatas, karena ruang rumah yang sehat dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda. Setidaknya ada beberapa manfaat dari ruang rumah yang sehat yaitu:
Ketika Anda tinggal di ruang rumah yang sehat, maka hal itu dapat menurunkan kegelisahan dan stres. Beda cerita jika Anda tinggal di ruangan yang kotor dan tidak rapi, penghuninya semakin rentan stres.
Ruangan yang sehat dengan ventilasi yang baik dapat mencegah penyakit asma dan alergi.  
Bakteri tidak mudah berkembang sehingga anggota keluarga tak mudah terjangkit penyakit seperti flu atau demam.
Ruang rumah yang sehat sangat dihindari oleh binatang seperti tikus, semut, kecoa, dan kelabang yang berpotensi membawa penyakit.
Nah ciptakan ruang rumah yang sehat dengan 5 langkah di atas! Rumah yang bersih, rapi, dan enak dipandang, tentu menjadi berkah tersendiri bagi Anda dan keluarga.
0 notes
treadedpaths · 6 years
Text
5 Cara Bijak Menyikapi Tetangga yang Menyebalkan
Meskipun tinggal di rumah yang sangat bagus, tapi jika di samping rumah Anda ada tetangga yang menyebalkan. Mungkin rasanya seperti di neraka. Rumah sendiri tak lagi menjadi ternyaman dikarenakan kelakuan-kelakuan menyebalkan tetangga dekat rumah. Nah kira-kira bagaimana cara menyikapi tetangga yang menyebalkan?
Tumblr media
Hidup bertetangga memang gampang-gampang susah. Banyak sekali contoh kelakuan tetangga yang menurut kita sangat menyebalkan, diantaranya:
Tetangga sering memutar musik dengan volume yang sangat kencang
Tetangga sering membuang sampah sembarangan di pekarangan rumah
Sering bertengkar dengan anggota keluarga sendiri
Minum-minuman keras di teras rumah
Parkir mobil sembarangan
Bergosip tentang keluarga Anda
Memelihara binatang buas atau hewan peliharaannya sering buang hajat tidak pada tempatnya
Memperluas bangunan hingga mengurangi akses jalan
Telah ada beberapa juga kasus ribut antar tetangga yang dibawa ke jalur hukum. Ya ada payung hukum sesuai KUH Pidana dan KUH perdata mengenai aturan bertetangga. Sehingga tetangga yang “ngeyel” atau melakukan hal tertentu yang dianggap kelewat batas memang bisa dilaporkan ke polisi.  
Selain itu, tak sedikit orang yang pindah rumah karena bermusuhan dengan tetangganya. Tapi pindah rumah bukanlah solusi terbaik, karena kamu mesti menghabiskan energi dan uang yang sangat banyak.Tapi pindah rumah bukanlah solusi terbaik, karena Anda mesti menghabiskan energi dan uang yang sangat banyak. Jika Anda tidak akur dengan tetangga, jangan dibiarkan berlarut-larut. Mari simak 5 cara bijak menyikapi tetangga yang menyebalkan berikut ini.
Kenali diri Anda dan tetangga Anda
Jika Anda kerap menganggap para tetangga menyebalkan, bisa jadi karena Anda belum mengenal siapa mereka. Angela Clarke, seorang psikolog dari West Chester University of Pennsylvania, mengatakan bahwa jika seseorang memiliki tipikal selalu menghindari konfrontasi, maka kemungkinan stresnya sangat tinggi, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun. 
Jadi cobalah berkaca pada diri sendiri, apakah Anda termasuk orang yang selalu menghindari konfrontasi? Jika iya, maka hal pertama yang perlu dikuasai adalah diri Anda sendiri. Berarti Anda harus siap dengan hal-hal yang tidak nyaman yang ada di sekitar.
Namun jika Anda termasuk orang yang terbiasa dengan konfrontasi, maka wajib hukumnya untuk mengenal lebih dekat para tetangga sekitar. Setidaknya cobalah untuk lebih akrab dengan mereka seperti tersenyum dan menyapa duluan saat akan bertemu di jalan.  
Tetap menjadi tetangga yang baik
Jika terjadi kebakaran, apa yang akan Anda lakukan, menyiramnya dengan air atau api? Tentu air bukan? Begitupun dengan hubungan bertetangga, Anda tak mungkin bisa menyelesaikan masalah dengan amarah di dada. Tetaplah bersikap sebagai seorang tetangga yang baik, karena kebaikan dan kebijaksanaan bisa mengalahkan angkara murka. 
Usahakan untuk selalu tersenyum meskipun tetangga sering melakukan hal-hal menyebalkan. Usahakan untuk selalu mengundang tetangga jika ada acara keluarga. Jika tetangga sakit, jangan ragu untuk menengoknya, dan lakukan hal-hal baik lainnya.  
Gunakan teknik “saya agak” dalam pembicaraan  
Jika Anda menemukan tetangga sering memutar musik dengan keras, maka jangan katakan “woy kecilin volumenya, berisik tau!” atau “suara musiknya terlalu kencang, tolong kecilin!” Sebaiknya gunakan teknik “saya agak.” Contoh “saya agak sensitif dengan suara kencang” atau “saya agak tidak terbiasa dengan suara kencang.” Dengan diksi yang tepat, tetangga pun dapat menerima teguran Anda tanpa emosi. Ingat poin sebelumnya, jangan pernah melawan api dengan api!
Tetap sabar
Anda dan tetangga di sekitar tempat tinggal tentu akan hidup lama dalam satu area yang berdekatan. Jadi jika ada masalah, maka selesaikan dengan baik dan tetap dengan kepala dingin. Tetap sabar, karena jika Anda berhasil melewati waktu yang lama bersama tetangga, maka antara Anda dan tetangga akan terjalin hubungan layaknya keluarga.
Berdiskusi dengan tetangga lain
Tentu tak semua tetangga di sekitar rumah Anda akan bersikap menyebalkan. Jika Anda sudah mulai tak tahan dengan perilaku satu tetangga yang kian hari kian menyebalkan, coba bertanya ke tetangga lain. Jika ada tetangga lain yang juga tak nyaman karena tetangga tersebut, diskusilah untuk mencari solusi terbaik. Atau Anda juga bisa berkonsultasi dengan ketua RT/RW setempat.  
Nah itulah 5 cara bijak menyikapi tetangga yang menyebalkan, tidak terlalu rumit bukan? Namun jika tetanggamu sudah tidak bisa ditoleransi, maka sebaiknya Anda menggunakan peran mediator agar permasalahan Anda dan tetangga tidak sampai meluas hingga ke jalur hukum.
0 notes
treadedpaths · 6 years
Text
5 Hal Ini Membuat Orang Rantau Ingin Pulang ke Rumah + Solusinya
Banyak orang memilih untuk merantau ke kota ataupun negara lain. Ada beragam alasannya tapi seringnya demi mengejar dan mengembangkan karir yang lebih baik dan melanjutkan pendidikan di universitas favorit. Tak sedikit dari mereka yang sukses di tanah perantauan, dan enggan kembali kampung halaman. Namun di lain sisi, ada pula yang gagal mewujudkan impiannya di perantauan.  
Tumblr media
Ya, merantau bukan perkara mudah. Nyatanya, jauh dari keluarga dan bisa hidup bebas itu tak selalu menyenangkan. Saat menginjakkan kaki pertama kali di tanah rantau, rasa sepi pasti selalu membayangi. Apalagi jika sebelumnya terbiasa dengan suasana rumah yang ramai.  
Untuk yang berencana merantau, kamu harus menyiapkan mental sekuat baja. Pasti banyak duka yang dirasakan di tanah perantauan. Tapi pasti ada pula saat-saat menyenangkan. Dan kamu perlu tahu hal-hal apa saja yang seringkali membuat orang rantau ingin pulang ke rumah sehingga kamu bisa mempersiapkan diri untuk mengatasinya supaya perjuanganmu di tanah rantau tak gugur di tengah jalan.  
Setidaknya ada 5 hal yang membuat orang rantau ingin pulang ke rumah dan solusinya:
Ruang lingkup pertemanan yang terbatas
Merantau berarti siap untuk hidup sendiri, jauh dari teman dan jauh dari keluarga. Karenanya perasaan sepi dan bosan seringkali sulit dihindari. Seiring waktu perasaan semacam itu bisa hilang seiring dengan bertambahnya teman di kampus atau tempat kerja. Namun tak semua orang pandai dalam bersosialisasi dengan orang di lingkungan baru atau cenderung introvert.  
Tapi bagaimanapun usahakan untuk bersikap terbuka dan membangun hubungan yang baik dengan teman-teman di kampus atau tempat kerja serta tetangga dekat kos atau kontrakanmu. Saat tak ada sanak saudara di kota perantauan, teman dan tetanggalah yang bisa diandalkan ketika butuh pertolongan. Jika sulit berteman karena merasa tidak nyambung, cobalah ikut komunitas sesuai hobi yang kamu ikuti. Hal ini baik untuk melatih kemampuan sosialiasi dan tentunya membuat ruang lingkup pertemananmu semakin luas.
Ketika sakit merasa seperti sebatang kara
Seringkali perasaan seperti hidup sebatang kara dirasakan ketika sakit di perantauan. Apalagi jika tak ada teman atau saudara yang bisa diandalkan. Kamu harus merawat diri sendiri. Menyiapkan makan sendiri dan membeli obat pun sendiri. Bagi yang merasa kapok, bisa saja mereka langsung ingin pulang ke kampung halaman saja supaya kalau sakit ada yang merawat.
Itulah mengapa kamu harus mencari teman di tanah rantau. Sehingga ketika kamu sedang sakit, setidaknya ada yang bisa dimintai tolong untuk sekedar membelikan obat ke apotek atau mengantar ke dokter. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa seperti orang paling menderita sedunia saat sakit melanda.  
Tak punya waktu untuk bersenang-senang
Sebelum merantau, seringkali yang terbayang adalah hal-hal yang menyenangkan. Apalagi jika merantau ke kota besar yang menyediakan beragam tempat hiburan. Tapi faktanya terkadang sulit punya waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan saat merantau.  
Untuk kamu yang merantau karena bekerja, saat libur inginnya tidur dan malas-malasan saja. Ingin pergi jalan-jalan pun kadang berpikir dua kali karena tanggal gajian masih lama. Belum lagi jika kamu tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, pertengahan bulan sudah mulai kelabakan karena khawatir sisa gaji tak cukup hingga waktu gajian berikutnya. Hal semacam ini menjadi sumber stres yang banyak dialami oleh orang-orang yang merantau.  
Maka dari itu, gaji dari hasil kerjamu perlu diatur dengan baik. Jangan sampai menguap begitu saja. Buatlah daftar pos-pos pengeluaran tiap bulan. Tetapkan anggaran biaya bayar kontrakan, makan, transportasi, pulsa, tabungan, hiburan, dan lainnya. Dengan begitu, keuanganmu lebih terencana dan kamu bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan dari hasil jerih payahmu.  
Jenuh  
Rasa jenuh seringkali muncul karena siklus hidup yang monoton itu-itu saja. Misalnya pagi kerja malam pulang langsung tidur dan bertemu dengan pagi lagi. Terlebih penghasilan yang didapatkan pun hanya pas-pasan. Bagaimana kualitas hidup bisa meningkat?  
Tapi sebetulnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kejenuhan. Salah satunya lebih mendalami hobi yang paling kamu sukai. Siapa yang tahu suatu saat kamu bisa mengubah hobimu menjadi bisnis yang mendatangkan pundi-pundi rupiah di kemudian hari.  
Gegar budaya
Meskipun hanya merantau ke kota berbeda di negara yang sama, terkadang para perantau mengalami gegar budaya. Mereka merasa aneh dengan perilaku masyarakat di lingkungan baru, citarasa makanan yang tidak familiar, bahasa yang berbeda, hingga kondisi lingkungan seperti cuaca panas, jalanan macet, kos atau kontrakan yang sempit, dan hal lainnya.  
Fenomena gegar budaya akan hilang seiring dengan seseorang yang perlahan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Namun tak semua orang bisa mengatasi gegar budaya dengan baik sehingga memutuskan untuk kembali ke kampung halaman tanpa pertimbangan yang matang.  
Agar kamu tidak mengalami gegar budaya yang berkelanjutan, berbaurlah dengan masyarakat di lingkungan barumu. Perbanyak teman di kampus dan tempat kerja. Sesekali jadwalkan untuk jalan-jalan bersama mereka. Seringkali gegar budaya berakari dari rasa kesepian karena tak punya teman yang bisa diajak berbagi cerita.  
1 note · View note