Berawal dari percakapan mengenai pengalaman sang bocah yang tidak pernah menang bermain PES*
W: Kok kalah terus kau main PES? berlatihlah, ubah gaya permainan tu!
B: Biarlah bang aku tetap dengan gaya permainanku. Suatu hari nanti aku yakin bisa menang.
W: Yaa, kalau ga ada perubahan, kau hanya mengulang kekalahan yang sama berkali-kali. Coba kau ikuti teknik abang tu main.
Setelah percakaan itu selesai, saya terhenti sejenak untuk berpikir. Terlepas dari makna surat Ar-Ra'd 13 : 11, saya berpikiran bahwa gaya permainan tidak perlu diubah tapi dapat dikembangkan ke level selanjutnya. Bukankah kemampuan setiap manusia itu unik? Maha suci allah yang telah menciptakan makhluknya
Allahumma barringsana barringsini wa ‘aus wa lafar wa mau mati wa lihat jam masih lama wa ka dafur wa tak ada afaafa wa yaa sudahlah wa tahan lagi aza amiin
A dream is the same as a curse. To remove the curse, you have to make your dream come true. But, a person who can't reach the goal is a person who is always cursed.
Selasa, 27 Mei 2014, bertepatan dengan pengumuman snmptn yaitu salah satu jalur masuk ke suatu perguruan tinggi. Sebelumnya saya mengucapkan selamat kepada pejuang snmptn yang telah lulus lewat jalur ini. Sama seperti saat tahun 2011, tidak ada yang berubah. Ekspresi senang bagi yang telah diterima dan ekspresi kosong bagi yang belum keterima.
Teringat ketika tahun-tahun dimana saya menjadi anak 3 sma yang masih polos. Ketika itu saya mengidolakan 2 senior Bang Kenan dan Bang Okta. Bang kenan yang sekarang kuliah mesin di ITS orangnya tidak begitu saya kenal. Bang Okta yang sekarang kuliah geologi di ITB sangat santai, welcome, sporty dan suka memberi semangat. Dahulu saya senang sekali sekedar ber-sms dan mengobrol sama Bang Okta ini mengenai informasi ptn. Berawal dari Bu Det yang senang dengan Bang Okta memanggil saya untuk berbicara dengan Bang Okta. Dari sana saya dapat nomer kontak bang okta dan cerita-cerita nya seputar ITB. Dari sanalah timbul tekad saya untuk masuk ke universitas favorit di indonesia ini.
Tujuan PTN beres... Tujuan jurusan galau... Sip. Emang tidak mudah menentukan jurusan. Saya butuh 3 tahun untuk memilih teknik elektro. Berawal dari kekaguman dengan video-video robot yang terselip di salah satu channel yang ku subscribe. Yah, tapi kan robot kan gabungan mekanik dan elektrik aka mekatron. Sehingga membuat saya galau sejenak memilih antara mesin dan elektro. Kebetulan ayah saya bekerja disalah satu perusahaan BUMN menyarankan dibagian instrumentasi. Instrumentasi??? Luas banget gitu... tapi yang beririsan dengan diri sendiri dan orang tua adalah teknik elektro. Finally, Electrical Engineering yang terpilih. Saat itu sempat ada keinginan masuk informatika karena keren... Duduk dikomputer aja sudah produktif gitu lho kalau elektro harus beli komponen ini komponen itu... bla-bla-bla. Cocok sekali dengan aku yang hobi duduk-duduk didepan komputer (walaupun cuma internetan, games, dan bongkar cpu).
Tujuan PTN beres... Tujuan jurusan beres... Tinggal usaha dan kerja keras. Selagi menunggu pengumuman undangan keluar saya mengikuti bimbel di GO medan. Mengapa medan? medan itu logat nya lucu... pengajar disana rata-rata pake logat medan dan suka menyisipkan humor-humor CERDAS. Ideal bangetlah kalau pengen belajar tapi ga terlalu tegang. Try Out pertama dari bimbelpun keluar dan saya cuma dapat 48% .Gagal masuk STEI hahaha... Semua gara-gara bahasa dan biologi. Emang saya ga suka yang namanya hafalan, damn... Tapi setelah kerja keras dan kerja cerdas menggunakan mind map dan trik-trik jitu kelemahan itu pun berkurang. Try out ke-2 dapat 55% dan try out ke-3 dapat 64%.
Tujuan PTN beres... Tujuan jurusan beres... Usaha dan kerja keras beres.. Tinggal keberuntungan. Alhasil ditengah-tengah belajar untuk snmptn tertulis muncullah pengumuman snmptn undangan. Saat itu saya pasrah ga lolos karena track record sekolah saya yang keterima ITB cuma 2 dan semuanya dari FITB. Ketika buka dan dinyatakan lulus, saya loncat kegirangan dan mengumumkan kepada orang tua saya. Twitter pun bergentayangan seperti saat ini dengan trending topic snmptn undangan. Oh god..miracle really happened
Tapi yang paling saya tidak senangi disini adalah twit dari senior yang menyebutkan kata-kata mengintimidasi tugas, ujian , dll. Saya rasa kurang etis rasanya mengintimidasi seperti itu karena kuliah memang berisi tugas dan ujian bukan hal yang harus ditakutkan. Kalau ga mau kedua itu yaaa jangan kuliah. Alangkah baiknya ucapan itu sekedar selamat dan dukungan untuk mengemban nama sebagai mahasiswa.
Sekian cerita membosankan dari saya. Buat yang belum lulus snmptn segera tobat dan berusaha keras untuk penentuan masa depan kamu. Jangan tergoda nonton piala dunia meskipun event 4 tahunan cukup nonton highlight saja. Kalau kalian perhatikan dalam bahasa indonesia paragraf 1-5 masih padu tetapi paragraf ke-6 sudah tidak koheren lagi. Nah, saat ini saya mau memasuki tingkat akhir sarjana Teknik Elektro ITB. Untuk sekarang saya masih galau menentukan topik TA, rencana kedepan kuliah atau kerja, atau bahkan sekedar mencari pendamping wisuda. Saya sendiri suka tiduran dikelas dan datang telat tapi bukan berarti tidak belajar. hahaha..