Tumgik
ajengfatwaa · 5 years
Quote
Kamu tahu hal yang lebih menyedihkan dari harimu yang menyesakkan? . Berharap ceritamu didengarkan.
6 notes · View notes
ajengfatwaa · 5 years
Text
Aku kesepian
Ada yang hilang dari pikiran dan hati saat aku sendiri. Membuat sehariku tak genap, kurang sekian detak. . . Akhir-akhir ini, aku melewati sebagian besar hariku dengan sendiri. Tidur sendiri, bangun sendiri, sahur sendiri, buka sendiri, ke masjid/ sholat sendiri, pergi sendiri, cari takjil sendiri. Sampai-sampai, mengetikan kata sendiri saja aku lelah. . . Aku jadi ingat, yang ku butuhkan saat aku lelah dan penat dengan aktivitas di perantauan adalah rumah, Madiun. Jujur saja, aku jarang berkomunikasi dengan orang tua, terlebih Bapak. Namun, setiap berada di rumah, aku selalu menemukan waktu terbaiku. Makan tepat waktu, tidur lebih cepat, dan merasa tenang. Kesemuanya itu saling berhubungan. . . Meski tak banyak berinteraksi, tapi aku sadar akan satu hal. Rumah adalah tempat dimana aku bertemu dengan orang-orang tanpa beban kerja, tempat mendengar cerita, dan pereda penat. . . Hal itu yang sulit aku temukan di perantauan. Dua pekerjaan lepasku ini barangkali mempertemukanku dengan teman-temanku. Namun, pertemuan itu tetap saja ada dalam bingkai pekerjaan. . . Aku jadi sadar, di rumah, bapak ibu, dan aku tak pernah bertukar pesan melalui gawai untuk mengobati kerinduan. Kami hanya perlu percaya kalau di rumah akan bertemu. Tak perlu banyak bicara, saling lihat saja sudah membuat bahagia. . . Aku beruntung pernah KKN. Tidur di samping Nana, kemudian pindah di samping Talitha dan Zahra. Makan ber-dua-puluh, rebutan kamar mandi, masak berkelompok, sholat bersama, Yasin setiap maghrib, melihat gerhana bulan dengan bualan haha-hihi, hingga syalala-syalili sambil minum kopi. . . Aku ingat sekali pergi ke dermaga bersama Zahra, lalu bercerita. Pada Nana juga di atas Tossa tua sambil memilah daun ketela. Banyak cerita. Dan kami hampir tak pernah bertukar pesan meski sedang tak bersama. Kami hanya percaya, di Posko, kami pasti bertemu. . . Aku, sangat merindukannya. . . Fatwa sendiri, Mei 2019
6 notes · View notes
ajengfatwaa · 5 years
Text
Akhirnya, aku menuliskannya...
Dulu, aku adalah definisi terbaik dari kemalasan yang berbentuk manusia. Dari sekian banyak kemalasan yang ku miliki, Raja kemalasannya adalah malas melakukan hal-hal yang tak substansial. . Aku malas mendapati kata semangat dari orang lain karena menurutku ia tak konkrit. Aku malas menghadiri undangan sidang, wisuda, buka bersama, ulang tahun, atau bahkan sekedar nongkrong biasa. Menurutku, itu buang-buang waktu. . Semakin ke sini, aku semakin mencoba berpikir. Menempatkan diriku pada situasi-situasi yang tak aku senangi. Mencoba merasakan bagaimana rasanya jika aku ada di posisi peran utama sebuah acara yang menurutku tak substansial itu. . Aku teringat dengan kalimat singkat dari mas Hikmah Bimo yang bilang, "Nanti kamu akan tahu rasanya". Dan benar saja, aku merasakan hal berbeda saat orang-orang yang kesehariannya ada/ pernah ada bersamaku, tak hadir di momen-momen tertentu bahagiaku. . Apakah ini kutukan? Tentu bukan. Ini hanya sebuah hubungan sebab-akibat, dimana apa yang kamu tanam, itu yang akan kamu tuai. . Jika aku tidak pernah menanam apapun, apa yang aku tuai? Belas kasihan? Wkwk . Aku mencari-cari pembenaran yang tidak hanya benar, namun juga tepat. Tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain. Bukan hanya pada orang yang dekat, namun pada orang yang kita kenal, orang baik. . "Apakah rasa malas dan ego diri mampu mengalahkan rasa empati kita pada kebahagiaan orang lain? Jika kita malas mendatangi momen bahagia kawan/ orang yang dikasihi, apakah itu akan menjamin kita bersemangat untuk datang saat mereka susah?" . Bahkan se-ringan langkah dan memberi senyuman saja kau tak datang, apalagi seberat bantuan yang harus kau ikhlaskan untuknya? . . Surakarta, Mei 2019
4 notes · View notes
ajengfatwaa · 5 years
Quote
…..semoga Allah menyelamatkan hambaNya yang lemah karena jatuh cinta
©kurniawangunadi
quotes lama, entah dari buku Hujan Matahari/Lautan Langit saya lupa 
(via kurniawangunadi)
1K notes · View notes
ajengfatwaa · 5 years
Text
Jawaban Al Qur'an Atas Resahmu
@edgarhamas
Ketika kamu merasakan kesedihan, melihat kebenaran tak kunjung menang dan bahkan semakin hari semakin membuatmu bergeleng kepala menyaksikan kecurangan-kecurangan yang tiada putus,
“Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (Al Baqarah 214)
Ketika kamu dipertontonkan laga manusia berlomba-lomba mencari dunia demi dunia. Duduklah dan dinginkan matamu dengan,
“Dan kehidupan dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (Al Ankabut 64)
Ketika kamu mengira bahwa dunia itu tujuan utama sehingga kamu harus banting tulang mengumpulkannya, dan ketika ada yang membisikkan bahwa akhirat bukanlah segalanya, ternyata terbalik,
“Dan carilah negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia..” (Al Qashash 77)
Ketika kamu gemetar menyangka orang-orang zalim akan berhasil membuatmu tak berdaya, kamu mengira bahwa mereka begitu rapi menciptakan tipu daya, ternyata kenyataannya adalah,
“padahal Allah mengepung dari belakang mereka” (Al Buruj 20)
Lalu mereka mengira bahwa dusta-dusta dan makar mereka akan terlupakan. Mereka yakin orang-orang beriman mudah melupakan kejahatan dan tak akan menuntut apa yang telah mereka lakukan, nyatanya
“dan Tuhanmu tidak lupa.” (Maryam 64)
“Tapi, kita kan lemah, kita tak ada apa-apanya dibandingkan kehebatan mereka menguasai sumber-sumber kekuatan”, begitu kamu bergumam. Tapi Al Qur'an sudah bilang,
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi bumi.” (Al Qashash 5)
Al Qur'an memberikan energinya pada siapa yang mau datang padanya. Semakin kau dekat, semakin kau kuat. Itulah yang membuat mereka selalu mencari cara menjauhkanmu dari energi Qur'ani,
“Dan orang-orang yang kafir berkata, “Janganlah kamu mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamu dapat mengalahkan (mereka).” (Fusshilat 26)
1K notes · View notes
ajengfatwaa · 5 years
Text
Laxing dan Perut Buncit
Percayalah, akhir-akhir ini ada sapaan heran yang membuatku muak. Hampir 6 bulan terakhir, berat badanku memang terus menurun. Stres hingga tifus menjadikannya lebih parah. Aku sudah hafal cara menjawab sapaan heran itu. Terakhir, aku jawab sapaan orang-orang di TPS Pemilu Pilpres dengan kalimat singkat, "Aku kepikiran capres sampai kurus." Satu hari setelah pemilu usai, aku mencoba memakan semua makanan yang telah ibu masak. Puncaknya hari ini, perutku tak kuat. Berharap gemuk, yang ku dapat justru perut buncit mirip ibu hamil anak perempuan 3 bulan. Aku sulit bernafas dan perutku terasa sakit. ----------- Sejenak aku ingat masa-masa semester 3, dimana badanku itu sedang gemuk-gemuknya. Aku ingat, dulu aku minum Laxing agar berat badanku menurun dan mendapat berat badan yang ideal. Namun, caraku ternyata juga menyiksa. Aku harus bolak-balik kamar mandi di saat UTS Statistika karena perutku mulas. ---------- Aku tidak ingin menyalahkan keheranan orang lain yang berujung heboh karena melihat tubuhku gemuk maupun kurus. Aku harus menyadari kalau itu salahku. Salah karena reaktif dengan komentar orang lain. ----------- Fatwa, April 2019/ 42 Kg
3 notes · View notes
ajengfatwaa · 5 years
Quote
Hiduplah bersama dengan orang-orang yang kamu kasihi, yang juga mengasihimu. Yang daripadanya kamu dapati jujur dalam tuturnya, tanggung jawab dalam lakunya, dan tulus dalam hatinya. Yang setengah daripadanya mampu memimpin setengah dari dirimu.
Fatwa
3 notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Text
Jangan terlalu mengagung-agungkan hubunganmu sekarang walaupun itu sedekat nadi. Karena kau tak akan tau, di masa depan bisa jadi akan sejauh masa lalu.
Karenanya Rasul pernah menyinggung, sisakan sedikit benci di rasa cintamu, dan sisakan sedikit cinta di rasa bencimu.
Miqdad Haqqony (Terinspirasi dari kisah @anwarrosyidin)
1K notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Photo
Tumblr media
FAREWELL, TUMBLR!
Dear pengguna tumblr, saya beberapa hari ini kurang aktif & jarang buka tumblr. Dan baru tau kalau tumblr sudah tak bisa diakses lagi di Indonesia waktu @verasofyana ngechat sy di sini (ig). Untuk sementara, saya akan optimalkan dulu akun instagram ini sambil menunggu tumblr dpt diakses lagi atau mencari platform lain.
Sejujurnya beberapa tahun terakhir, tumblr adalah tempat ternyaman bagi saya untuk menulis & menyehatkan pikiran dengan membaca tulisan-tulisan positif dr teman-teman.
Sebagai warga negara yang kritis, pemblokiran tumblr ini terasa seperti pisau bermata dua. Satu, dengan tepat membabat 360 lebih akun yang disinyalir berkonten pornografi seperti yang ditulis di akun twitter @kemenkominfo. Dua, dengan TEGA membabat akses puluhan ribu (bahkan mungkin lebih) akun-akun positif berisi tulisan yg mencerahkan.
Ini memang domain kemkominfo untuk melindungi warganya dari konten-konten negatif. Namun nampaknya saya sebagai pengguna yang tak memproduksi konten negatif merasa perlu mempertanyakan. Tumblr diblokir tanpa ada pengumuman sebelumnya dan belum nampak adanya mekanisme check & balances yang dilakukan kemkominfo, apakah ada data komparasi user dan konten positif vs negatif dari pengguna tumblr di Indonesia. Sejauh ini saya hanya tahu ada aduan & temuan 360 lebih akun yang disinyalir berkonten pornografi.
Dilema memang, membenturkan perang melawan pornografi dengan keadilan bagi kreator konten-konten positif. Ngilu rasanya kini saya coba akses laman taufikaulia yang muncul adalah: SITUS TERLARANG, NETSAFE, dan sebagainya.
Di sisi lain sebagai pengguna yang loyal, saya menyarankan kepada @tumblr untuk membalas email @kemenkominfo dan berkomunikasi dua arah untuk mengkompromikan kebijakan pelaporan & pemblokiran akun terkait isu pornografi, agar puluhan ribu penulis tumblr Indonesia tidak kehilangan rumahnya dan tumblr pun tidak kehilangan user base-nya di Indonesia.
Terakhir, sedih rasanya jika benar-benar harus beralih ke platform lain. Seperti kata mbak @prawitamutia, banyak orang-orang baik di #tumblr kehilangan panggung karyanya untuk menularkan kebaikannya. Mungkin ini trigger agar kita keluar dari zona nyaman tumblr & mulai membangun platform sendiri.
Taufik Aulia (at Tumblr)
565 notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Text
Mencintai Tumblr dengan Sederhana
Meskipun bukan Media Sosial yang cukup eksis di lingkaran sosialku, aku tetap bangga. Minimal menikmati kebiasaan membuka aplikasi ini untuk melihat Timeline meski postingan kawan maupun aktivitas pribadi tak selalu diperbarui seperti Media Sosial yang lain. Tumblr ibarat hamparan lapangan stadion kampus yang jarang dihuni oleh hiruk pikuk manusia. Meskipun ada tapi tentu tak seramai warung makan Jepun belakang kampus saat hari Jumat. Hamparan lahan tak ramai ini aku maknai sebagai lahan basah untuk membuka diri. Bisa saja ku tulis keluh kesah di semua Media Sosial setiap hari. Menulis sedang bagaimana hatiku, impian-impian kecilku, kalimat bijaksana dan motivasi-motivasi diri itu. Namun, aku memilih Tumblr. Selain karena sepi dan tak banyak teman-teman yang mengetahui, minimal aku berusaha menjadi diri sendiri di kanal Media Sosial ini. Tumblr masih cukup nyaman karena ceritaku menjadi terasa spesial karena tak banyak atau bahkan tak ada yang menikmatinya. Hey, Tumblr! Meski kadang ada beberapa alasan kenapa enggan bercerita via posting tulisan, tapi aku ingin mencintaimu dengan sederhana: "Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" (SDD, 1989)
3 notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Photo
Tumblr media
No one touches us like a book. They’re powerful enough to make us laugh with ourself, shatter in tears, hug us for comfort, fall deeply in love, dream of big dreams, bring us to different places, experience things and everything else… All things can happen between the pages of these black and white portable magic.
ctto:gif
7K notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Photo
Ewwww
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Masih dalam tahap belajar menghafal bumbu dan meracik macam-macam resep menu sehari-hari.
Mas, catet! Wkwkwkwk.
YaaAllah masnya sopoooo, woi.
1K notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Text
Bahasa, Sumpah Pemuda dan Agnes Monica
– Esai ini pertama kali tayang di laman Yahoo! Indonesia pada 28 Oktober 2013. Saya unggah sebagai dokumentasi karena naskahnya sudah tidak bisa lagi diakses di laman tersebut.
Di hari Sumpah Pemuda [atau yang lebih tepatnya “Poetoesan Congres Pemoeda-Pemoeda Indonesia”], saya membaca kicauan Agnes Monica di twitter: “Supaya kalian tau exactly what i said in the press conference. Banyak bgt justru yg the opposite of what i said.”
Bukan niat saya untuk menyebut Agnes tak setia dengan pernyataan “kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean bahasa Indonesia”. Kicauan Agnes itu justru dengan telak mengingatkan saya pada satu fakta penting: para pembicara di Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II menggunakan bahasa Belanda. Semua keputusan [istilah resminya waktu itu “poetoesan”] juga ditulis dalam bahasa Belanda.
Pidato Mohammad Yamin di Kongres Pemuda I [nama resminya “Het eerste Indonesische Jeugdcongres”, sekali lagi namanya pun dalam bahasa Belanda], yang dengan cemerlang membela bahasa Melayu sebagai satu-satunya kemungkinan bahasa nasional di masa datang, toh juga disampaikan dengan bahasa Belanda yang sangat bagus.
Biarlah M. Tabrani, Ketua Kongres Pemuda I yang tak hadir dalam Kongres Pemuda II, menjelaskan duduk perkaranya [saya menggunakan terjemahan Daniel Dhakidae di buku Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru karena Thabrani lagi-lagi menggunakan bahasa Belanda]:
Keep reading
90 notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Text
Manusia Biasa
Sadar meski separuh. Bahwa tiap dari diri kita hanyalah manusia biasa. Manusia yang tak bisa diharapkan apa-apanya. Tempat rapuh yang pas sebagai sandaran apalagi gantungan. Oleh karenanya jangan heran apalagi gumunan kalau masih mood-moodan. Imannya pada Tuhan saja masih naik turun, apalagi imannya padamu. Jika ia kata kalau cintanya abadi tak lekang oleh waktu, maka bisa jadi umur kalian lebih muda dari tunas bambu. Apa yang ia ceritakan hanyalah fase senyum mringis-mringisnya, lebih dari itu ia simpan rapat-rapat, masih tabu. Berharap welas-asih-kasih-sayang-cinta-rindu dari sesama makhluk Tuhan itu tak apa, asal tidak berlebihan. Selama dia tidak lupa berdoa, berarti dia cukup baik. Sebaliknya, berdoa untuknya saja ia lupa, apalagi kamu.
3 notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Text
Terlalu banyak mempersyaratkan sesuatu dalam hidup justru hanya akan membuat hidupmu tak banyak beranjak kemana-mana. Harus sudah ini dulu baru lakukan itu; harus punya ini dulu baru kerjakan itu; harus ada temannya, malu dan malas kalau cuma sendiri. Ada hal-hal dalam hidup yang sebenarnya bisa kita lakukan tanpa banyak mengajukan syarat. Karena di antara hal-hal itu hanya butuh keberanian dan keyakinan. Karena di antara syarat-syarat itu, kebanyakan muncul sebagai pembenaran dari lemahnya tekad dan besarnya kemalasan.
— Taufik Aulia
1K notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Text
Aku sedang tak ingin menjebak diriku dalam kesepian akibat waktu yang ku punya ternyata lebih banyak daripada bulatan agenda. Aku sedang tak ingin menjebak diriku dalam kerinduan akibat meraih punggungmu saja aku tak mampu.
Karena aku sedang tak ingin,
2 notes · View notes
ajengfatwaa · 6 years
Text
Menghapus garis zona nyaman itu rasanya seperti melepas koyo cabe dari punggung leher. Meski telah dilakukan secara perlahan, rasa nyeri tak terdeskripsi itu tetap menghantui. Belum dilakukan saja sudah terbayang ketidaknyamanannya.
Butuh waktu.
1 note · View note