Tumgik
amigdalastory · 1 year
Text
Makna Syukur
Aku membaca sebuah tulisan tentang makna dari bersyukur. Kurang lebih seperti ini kalimatnya "tanda kamu bersyukur adalah ketika kamu tidak tertarik menjadi orang lain hanya karena kehidupannya berada di atasmu".
Sebuah kalimat luar biasa yang saya temui di bulan suci ini. Begitu luasnya makna bersyukur hingga terkadang manusia lupa bahwa bersyukur bukan hanya ketika sesuatu terjadi sesuai dengan inginnya hati. Namun penerimaan diri terhadap ketidaksesuaian realita dengan asa adalah salah satu bentuk rasa syukur yang kerap dilupakan.
Alih-alih berlapang dada atas segala karunia-Nya, manusia justru berkecil hati atas segala nikmat duniawi yang sudah jelas tak kekal abadi.
Padahal, jika saja manusia menghitung betapa banyaknya nikmat yang telah Dia berikan, sungguh takkan habis tinta untuk menuliskannya meski sebanyak air di lautan :").
274 notes · View notes
amigdalastory · 1 year
Text
Dari sekian cara untuk mengungkapkan emosi amarah, kenapa memilih untuk meninggikan suara dan berkata kasar
Sudahkah merasa menang ketika menyakiti lawan bicara?
24 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa kamu hanya terlalu khawatir pada masa depan, padahal Allah sudah mengatur segalanya untukmu lebih baik dari yang kamu inginkan.
Jangan terlalu khawatir, kerjakan saja kebaikan apa yang sekarang ada di depanmu. Sebab dari situ Allah akan mempertemukanmu dengan apa yang ditakdirkan untukmu.
Kerjakan dan lakukan kebaikan yang sekarang bisa dilakukan.
— jndmmsyhd
899 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Tumblr media
Apa yang kita rencanakan terkadang datang tepat waktu, terkadang juga ia datang lebih cepat dari dugaan kita dan bisa jadi ia datang lebih lama dari waktu yang kita rencanakan.
Tidak ada yang salah dari waktu, tidak ada yang salah dari cepat atau lambat, yang salah hanya kita saja yang terburu-buru soal meminta pengkabulan, kemudian merasa percuma lalu menurunkan tangan dari berdoa.
— Jndmmsyhd
734 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Masih untuk diri sendiri :
Sekarang lebih belajar untuk berbesar hati menerima jika kita nggak selalu berhasil untuk beberapa hal, tidak semua hal diciptakan di dunia selalu memberi peran utama untuk kita, kadang ada saatnya memang untuk orang lain, ada saatnya kita memang harus bersedih, ada saatnya kita memang harus berduka. Dan ketika momen tersebut datang, yang bisa kita lakukan hanya mengambil nilai-nilai berharga juga mengevaluasi diri dengan apa yang sudah terlewati, hingga selepasnya kita kembali memeluk diri, kembali menjadi diri yang utuh selepas fondasi di hati kita runtuh, menjadi pribadi yang lebih bijak, yang menghargai waktu. Terutama untuk diri sendiri, untuk apa pun hingga siapa pun.
177 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Tidak semua yang kita inginkan, harus kita dapatkan hari itu juga.
Nabi Zakaria dan Nabi Ibrahim berapa lama berdoa meminta keturunan baru Allah berikan?
Nabi Nuh pernah mendoakan Anaknya agar dapat hidayah, namun Allah tak mengijabah. Nabi Muhammad pun mendoakan ampunan bagi pamannya, namun Allah menolak syafaatnya.
Jika para Nabi saja demikian, maka bagaimana lagi dengan kita? Seorang hamba yang penuh dengan dosa-dosa.
Untuk itu, perbesar kesabaranmu dalam penantian pengabulan doamu. Jangan putus asa dan putus harapan. Berbaik sangkalah meski harus menunggu bertahun-tahun. Selama doamu itu untuk kebaikan, insyaallah akan Allah ijabah sesuai waktu ketetapan takdirNya. Jika bukan di dunia, pastilah di akhirat akan ada balasannya.
206 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Berdoalah kepada Allah agar Ia memberimu hati yang bersih. Hati yang jauh dari rasa iri dan dengki. Hati yang penuh kasih sayang. Hati yang selalu menginginkan kebaikan untuk orang lain. Hati yang penuh cinta dan perhatian terhadap sesama. Karena hati yang seperti inilah hati yang akan selamat.
186 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Pada akhirnya kita akan paham itu semua ❤️
111 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Marriagetalk: Berantem sama doi, curhat kemana??
Salah satu kepastian dalam berumah tangga adalah berantem. Ini pasti, karena jangankan sama pasangan yang jelas jelas orang lain, sama isi kepala sendiri aja sering ribut, sama batin sendiri aja sering konflik 🙃
Kalo berantem, yang jadi kunci penyelesaiannya adalah komunikasi. Makin bagus komunikasi/bondingnya, makin smooth penyelesaian masalahnya ketika berantem.
Lagi nyari pasangan?? Masukin "bisa diajak diskusi" sebagai syarat wajib. Harus. Karena banyak pernikahan usai karena pasangan ga 'bisa ngobrol', mungkin awal perkaranya simpel, tapi jadi rumit karena minim skill komunikasi.
Sama kayak pernikahan temen aink ini yang uda diujung tanduk.
Disclaimer: temen aink (kita sebut saja kaktus) nulis di wag, supaya pernikahannya ini bisa dijadikan pelajaran biar member yang lain bisa ambil pelajaran.
Aink ga tau awalnya gimana, tapi si kaktus ini milih pisah rumah sama istrinya. Cuman masi ada effort buat ngobrol dan tiap weekend ngedatengin buat ngajak main anaknya.
Tapi masalah mereka jadi makin runyam, ketika istrinya malah CURHAT soal kondisi rumah tangga ke salah satu member wag yang notabene masi temennya si kaktus. Yaeyalah kita satu grup wa,..
Grup wa ini isinya cowo semua. Jadi si istrinya kaktus tuh curhat ke cowo lain, uda punya istri pula. Entah apa maksud dan tujuannya..
Trus di salah satu sesi berantem sama si kaktus, istrinya bilang kalo dia curhat sama anak grup, which is emang bego banget
Anak anak grup uda mufakat kalo istri si kaktus ini tampak kayak ngadu domba, antara si kaktus dan anak anak grup.
Sempet ributlah si kaktus ini di grup. Wajarlah, meski istrinya duluan yang mulai, tapi tetep aja ada anak grup yang ngeladenin tanpa sepengetahuan si kaktus. Ego terluka boi
Nah, salah bangetnya dimana? Curhatnya. Ketika uda nikah, curhat masalah hidup tuh harusnya sama pasangan, bukan ke orang lain.
Tapi kalo masalahnya di pasangan, curhat kemana?
Kalo di tuntunan agama islam, setau aink curhat tuh harus ke keluarga pasangan. Kalo minim tanggepan, baru keluarga sendiri, atau ngambil pendapat pemuka agama yang disetujui kedua pihak sebagai penengah.
Salah satu temen aink kalo berantem sama istrinya suka undang ustad yang paham soal pernikahan (kesepakatan rumah tangga dia).
Ketika uda nikah, semua masalah emang baiknya dikeep di dalem. Kalo pun terpaksa curhat ke temen, baiknya ke temen segender yang bisa dipercaya.
Biar masalah rumah tangga, ga jadi konsumsi publik. Kasian sebetulnya soal si kaktus ini. Masalahnya uda nyampe kemana mana.
Salah member grup aink juga sih yang nanggepin curhatan istri orang, padahal dia ga punya kapabilitas apa pun buat ngasi pencerahan. Ampe istri si kaktus lebih nyaman buat curhat dengan suami orang.
Pasangan tuh ibarat selimut. Konsepnya saling melindungi, saling nutupin. Ketika salah satu pihak, cerita urusan dalem selimut ke pihak lain, itu uda auto bikin retak bahtera.
Ada ego yang lebam lebam
Ini kasusnya bukan kdrt dan aneka sikap abusif lainnya yak,. Kalo yang begituan mah uda beda lagi urusannya.
Kalo memang masalah rumah tangga kayak ga ada titik temunya, coba banget ngobrol sama keluarga pasangan. Atau ke ustad/ustadzah yang memang punya kapabilitas buat menjawab.
Kalaupun memang minta sekedar saran ke orang lain sebagai pertimbangan, baiknya anonim aja. Biar rahasia rumah tangga tetap terjaga. Ga usah lah, teman, tetangga, temen sma smp pada tau semuanya.
Biar tenang
197 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Jika bukan karena iman, taqwa dan hidayah, betapa mudahnya perpisahan terjadi antar suami dan istri. Mudah sekali kita terpancing emosi padahal kita mampu untuk menahannya.
Jika sudah terjadi pertengkaran, mengalahlah wahai istri. Sungguh itu yang Allah inginkan untuk kau lakukan. Merendahlah. Datangi suamimu dengan air matamu dan perkataan maafmu. Jika tidak, artinya kamu sudah siap jika terjadi perpisahan.
Hanya sikap mengalah, merendah dan meminta maaf lah yang bisa meluluhkan kembali hati suamimu yang tengah terpancing emosi. Bukan dengan kata-kata dan sikap yang keras apalagi berontak. Bukan.
Untuk yang belum menikah, tolong berilmu lah dahulu sebelum menikah agar rumah tanggamu terselamatkan dari pertengkaran-pertengkaran kecil yang berulang-ulang.
99 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
" saya jadi sering mengingatkan diri sendiri: jangan berubah. bertumbuhlah, tapi jangan berubah. tetaplah menyayangi dengan cara yang pasangan kita senangi. tetaplah jatuh hati setiap hari. tetaplah menjadi istimewa dan menjadikan pasangan kita istimewa. "
Mari tanamkan dalam diri.
10 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Capek ya
Padahal rasanya sudah sepenuh usaha
Sudah Sekuat tenaga menempa diri dan bertumpu pada kaki sendiri
Tak juga pula memenuhi ekspektasi mereka.
25 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Pulanglah kepada seseorang yang tak pernah membuatmu takut untuk menjadi diri sendiri.
Karena terkadang, kebahagiaan ada tanpa bentuk kekangan dan paksaan. Melainkan kebebasan berekspresi dan memilih untuk tetap berjalan sesuai mampunya diri melangkahkan kaki.
Dan apapun bentuk kekurangan dalam diri kita, tidak ia hakimi. Ia tidak memaksa kita agar dapat berubah sendirian apalagi harus sekaligus, melainkan membimbing dan memahamkan kita agar menuju jalan lebih terang dengan segenap ilmu dan kesabarannya.
Dan segala bentuk kelebihan dalam diri kita, tidak ia halangi. Kita tidak harus pandai menyembunyikannya agar tak terlihat, melainkan sebaliknya. Sepenuhnya, ia mendukung kita dengan segenap jiwa raganya. Ia bersedia menopang semua mimpi-mimpi, merawat kelebihan-kelebihan yang kita punya, dan membantu kita mewujudkan segala hal yang kita angankan.
Kita tidak pernah takut menjadi diri sendiri. Sebab bersamanya, ia memiliki pandangan bijaksana. Bahwa kekurangan bisa ia lengkapkan, bahwa kebengkokan bisa ia luruskan, bahwa kesalahan bisa ia perbaiki, dan bahwa kelebihan bisa teramat sangat ia syukuri. Tanpa memaksa.
Jangan sampai kehilangan diri sendiri saat kita mencintai seseorang. Dalam hal apa? Dalam diri. Jangan sampai kita berubah karena tuntutan. Jangan sampai kita berubah karena ingin mendapat cintanya.
Tetapi berubahlah, bukan karena ingin dicintai seseorang. Tapi sadar bahwa kita butuh perubahan itu, dan ternyata dalam proses perubahan, kita menyadari bahwa ada seseorang yang mau membantu kita menuju proses perubahan itu.
Maka dari itu, pulanglah pada seseorang, yang tidak hanya mencintai kelebihanmu. Pulanglah pada seseorang yang tak hanya kamu cintai melainkan ia juga mencintaimu. Pulanglah kepada seseorang yang tak pernah membuatmu takut untuk menjadi diri sendiri.
Karena, tak ada yang lebih sakit dari kehilangan diri sendiri saat harus mencintai seseorang. Berbahagialah, menjadi diri sendirilah. Sebab kamu pantas, maka carilah tempat dimana tempat itu selalu bangga memilikimu. Bagaimanapun kamu.
663 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
113 of 365
Tenanglah, Sayang. Izinkan yang bergemuruh dalam pikiranmu reda. Tidak perlu memikirkan hal yang belum pasti terjadi secara berlebihan. Tidak perlu menambah berat bebanmu dengan membuat praduga-praduga untuk apa yang terjadi di kemudian hari. Tidak perlu menyesaki kepala dengan asumsi untuk segala hal yang belum tentu akan terjadi.
Letakkan sepenuhnya kepercayaanmu pada-Nya. Bahwa Ia sudah dengan sangat sempurna menulis skenario hidup untuk kamu jalani. Bahwa Ia tidak akan tinggal diam membiarkanmu menjalaninya seorang diri.
Maka, jikapun esok badai besar yang harus kamu hadapi, percayalah, atas pertolongan-Nya, kamu akan mampu melewati.
114 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Refleksi akhir Ramadan #3
Seperti biasa di Twitter bisa menemukan banyak pemikiran orang, mulai dari yang sampah, thought provoking, sampai enlightening. Dimulai dengan menemukan twit ini di timeline, beberapa waktu setelah beres solat Ied:
Tumblr media
Terus biasa lah, berbagai manusia merespons dengan beragam reply - yang bitter mulai menjelek-jelekkan agama atau merendahkan approach ini, atau banyak juga yang ngasih their two cents yang ngga penting juga. Kalau aku sendiri mikirnya, ya emang fearmongering adalah salah satu cara yang paling gampang nggak sih? Paling sederhana, dan juga ngefek. Ya kayak dokter ngasih tau pasien diabetes untuk nggak makan ini dan itu kalau nggak mau kesehatannya memburuk. Atau negara bilang jangan berbuat kejahatan karena bisa masuk penjara. Atau Code of Hammurabi yang menetapkan retaliatory justice “an eye for an eye”.
Yah tapi tentu saja di antara reply-reply tidak penting, ada aja 1-2 orang yang reply-nya ‘ngena’ dan buat w berpikir lebih dalam lagi. Reply-nya yang ini:
Tumblr media
Terus mikir, wow tentu saja memang ada penjelasan yang lebih dalam dan lebih ‘indah’ daripada pemikiranku yang simplistik ini. Dan tentunya penjelasan ini juga patutnya bisa meredam kemarahan akan pendekatan fearmongering yang jauh, jauh lebih awam di keseharian kita. Bahwa kadang kemarahan kita tentang apa yang kita tahu tentang agama kita, sebenernya bisa jadi adalah pertanda bahwa memang hanya kurang banyak belajar dan kurang paham aja tentang agama kita sendiri (applicable to all religions, I suppose, not only with Islam). Ya tapi tentu aja sih nggak semua orang bisa puas sama jawaban apapun, cuma ya kalau memang diniatkan untuk mencari jawaban - insyaAllah you will find it. 
Abis itu jadi googling supaya bisa baca lebih lanjut tentang tiga faktor ini. Lengkapnya bisa dibaca di sini. Intinya, setiap beribadah itu harus disertai oleh tiga hal: khauf (rasa takut), raja’ (berharap), dan mahabbah (cinta). Tiga-tiganya harus ada. Kalau hanya ada rasa takut tanpa pengharapan, nanti kita bisa berputus asa dari rahmat Allah. Kalau ada rasa berharap tanpa rasa takut, nanti kita bisa merasa aman dari murka Allah, dari siksa Allah - hanya berpegang pada pengetahuan kita bahwa ‘Allah Maha Pengampun’ dan hidup sekenanya. Padahal ampunan Allah hanya akan diberikan pada mereka yang berikhtiar dan pantas untuk mendapatkan ampunan-Nya. Cinta juga harus ada, supaya kita merasakan betah saat berdialog dengan Allah dalam ibadah kita. Supaya kita rindu. 
Kadang emang suka bingung sih, harusnya aku merasakan apa sih ketika sedang beribadah atau berinteraksi sama Allah? Rasanya seringkali campur aduk, ada banyak perasaan yang aku juga nggak selalu paham ini apa. 
I have been questioning: What are these feelings? And indeed, they are many things.
45 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Begitulah perempuan, dengan segala tindakan ajaibnya. Mungkin logika pria sering tak masuk dibuatnya.
Tapi sekali kau mengenalnya, kau mampu memahami setiap alasan dari segala sikapnya
30 notes · View notes
amigdalastory · 2 years
Text
Aku bersyukur kamu selalu berusaha untuk kebahagiaanku. Dan aku pun memohon, semoga Allah jadikan aku pusat sumber bahagiamu
40 notes · View notes