Tumgik
arrowrichta 2 years
Text
-Lantai 4, Ruang Melati 6A-
Penghujung malam yang sunyi telah tiba.
Kutemui dikau dengan bekal senyuman,
yang kubawa dari hati paling dalam.
dengan langkah kecil kudekati dikau,
yang lantas tanpa sopan duduk disampingmu.
Kita saling menatap sembari kupegang erat tanganmu,
namun kita memutuskan sejenak untuk saling membisu.
tapi tanda sadar, kita bersamaan meneteskan air mata.
"Kowe teko karo sapa ?
Kau awali perbincangan dengan sangat sederhana.
namun kuyakin, kau menggunakan sekuat nafasmu untuk mengungkapkannya.
dari pertanyaan itu, aku tetap memilih untuk membisu.
hanya kuberikan jawaban dengan semakin erat menggenggam tanganmu.
dan kau pun tersenyum.
dengan nafas yang terbata-bata, perbincangan pun dilanjutkan seperti biasanya.
Membahas tentang hal-hal yang membuatku mengelus dadamu secara perlahan.
dari semua perbincangan itu, aku hanya mengiyakan dan tersenyum, sembari mengeratkan kedua mataku.
Tak terasa pagi yang dingin akan segera menyapa.
"Aku pulang, semoga lekas membaik. di titik ini, sejuta do'a dan pengaharapanku untuk kesembuhanmu. Aku tetap menantikanmu, Assalamualaikum".
Kau pun membalas dengan senyuman "iya, hati-hati. Waalaikumussalam".
itupun kata terakhir yang kuucapkan padamu di waktu itu, dan untuk selamanya.
Selamat jalan kawan. Amal ibadahmu pasti diterima oleh-Nya, dan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya.
Terimakasih.
Sragen, 4 September 2022 ; 23.30 - 02.00 WIB.
0 notes
arrowrichta 2 years
Text
perihal tentangmu, telah terbangun megah didalam sukma-ku.
0 notes
arrowrichta 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
馃崈
1 note View note
arrowrichta 3 years
Text
dalam lingkungan yang kaya,
bukan tentang uang, tapi cinta.
0 notes
arrowrichta 3 years
Text
Aku tak pernah mengerti apa yang mereka selalu fikirkan.
Mereka seolah - olah telah menjadi tangan kanan Yang Maha Kuasa, terlebih perihal dunia dan semesta.
0 notes
arrowrichta 3 years
Text
Kurasa hanya hari yang berganti, namun tidak dengan senyumanmu.
Masih sama seperti awal kita bertukar kata,
Hingga akhirnya kita saling meninggalkan tanpa sepatah kata.
0 notes
arrowrichta 3 years
Text
Aku akan tetap menjadi bocahmu sampai kapanpun,
Yang selalu rindu akan segalanya,
Terlebih, tentang alunan - alunan do'a yang selalu kau panjatkan disampingku ketika aku mulai terlelap.
0 notes
arrowrichta 3 years
Text
Sederhana saja;
Semoga, semoga, semoga,
Selalu di aamiinkan oleh Yang Maha Kuasa,
Tanpa perlu menunggu waktu lama.
0 notes
arrowrichta 3 years
Text
Hilang;
Tersisa hanyalah sebuah kenangan,
Dipikirkan lewat angan,
Yang mustahil untuk dilupakan.
0 notes
arrowrichta 4 years
Text
Sampai kapanpun,
Aku tak akan pernah memaksamu,
Terlebih, memaksamu untuk mengimani pencipta yang sama denganku.
0 notes
arrowrichta 4 years
Text
Jikalau suatu hari kita pergi berdua,
Kemudian tiba-tiba ia memanggil seketika,
Lalu apa kau rela, kugandeng tanganmu untuk menemuinya saat itu juga ?
0 notes
arrowrichta 4 years
Text
Juni;
Akan selalu tetap bersemi,
Meski aku tak pernah mengerti,
Bagaimana perasaanmu saat ini.
0 notes
arrowrichta 4 years
Text
"Apa kabar ?"
Tanya yang tak pernah terjawab,
Meski setiap waktu selalu menggema.
1 note View note
arrowrichta 4 years
Text
Biarlah dia tetap disana,
Biarlah dia tetap diam,
Biarlah dia tetap tak ada kabar,
Dan semuanya biarlah do'a yang tetap bekerja.
1 note View note
arrowrichta 4 years
Text
Jangankan melihat senyumanmu,
Kau berucap padaku: "aku baik-baik saja",
Serasa aku sudah memenangkan setengah dari dunia dan segala isinya.
1 note View note
arrowrichta 4 years
Text
Kuharap jari manismu tetap merdeka,
Meski kini kutau, kita telah lama tidak bersua.
1 note View note
arrowrichta 4 years
Text
Berkaitan tentangmu;
Aku memilih membisu,
Agar dapat kucumbu rayu disetiap waktu dan tanpa ragu.
1 note View note