Tumgik
ayundini · 2 years
Text
_Mevlan 1 bulan 17 hari
Maa syaa Allah bahagia bunda melihat senyum dede yang merekah dan semakin merekah setiap harinya..
Dede sudah mulai cerdas sekarang, dia ingin menyampaikan kata-kata melalui suara ke lawan bicaranya.. Tumbuh dan berkembang dengan sehat ya nak..
Bunda sayang de' Mev ❤
3 notes · View notes
ayundini · 2 years
Text
Mevlan 1 bulan 17 hari..
Maa syaa Allah, bahagia bunda melihat senyum dede yang merekah dan semakin merekah setiap harinya..
Dede sudah semakin cerdas sekarang, dia mulai bisa menyampaikan kata-kata melalui suara ke lawan bicaranya..
Alhamdulillah, tabarakallah sayangnya bunda.. Tumbuh dan berkembang dengan sehat ya nak..
Bunda sayang de' Mev ♡
0 notes
ayundini · 2 years
Text
Bismillah..
Alhamdulillah tsuma Alhamdulillah..
Bersyukur.. sangat sangat bersyukur atas anugrah Allah yang begitu luar biasa dengan hadirnya adek di hidup bunda sekarang..
Alhamdulillah bunda bisa melewati semua dek, dari rasa sakit ketika melahirkan kamu, semua terbayar dengan adanya kamu yang hadir ditengah tengah Ayah dan Bunda sekarang..
Bismillah ya sayang.. semoga bunda bisa menjaga, mendidik, dan membesarkan kamu dengan penuh kasih sayang..
Tumblr media
0 notes
ayundini · 3 years
Text
Doaku untuk jodoh
Ya Allah kumohon berikanlah aku seorang jodoh yang membawa kebahagiaan dan kesenangan hidup didunia dan di akhirat kelak. Seseorang yang berarti untuk ku cinta dan mencinta dengan setulus hati. Seseorang yang bisa menjadi teladan bagi kami keluarga kecilnya kelak, untuk membimbing kami kepada jalan, ketaatan dan keridhoan-Mu ya Allah.
Duhai Allah yang menghidupkan, memberi makan, melengkapi apa yang aku inginkan dan aku butuhkan selama aku menjalani kehidupan.
Sungguh ya Allah aku tidak tahu harus dengan sebab apa aku mencinta dan mengasihi seseorang yang baru saja aku kenal jika bukan karena-Mu ya Allah.
Aku memohon kepada-Mu Sang Maha Pengasih lagi maha penyayang, dan aku pasrah pada ketetapan-Mu atas hidup, takdir dan cinta. Mengaduku pada-Mu atas lemahnya diri ini; atas tidak berdayanya diriku menghadapi hidup ini.
Kumohon pandang diri ini sebagai seorang calon ibu yang berkeinginan besar untuk dapat memberikan segala hal yang terbaik bagi buah hatinya. Termasuk memberikan seorang ayah terbaik, yang kelak memberikan segenap cintanya pada mereka (anak-anak kami) karena cintanya kepada-Mu ya Allah dan kepada Nabi-Mu Nabi Muhammad SAW.
Dan jika syurgaku sebagai seorang istri terletak pada keridhoan suamiku, maka aku bermohon pada-Mu ya Allah berikanlah aku seorang imam yang aku bisa taat, patuh, hormat dan tunduk padanya. karena ketaatan, kepatuhan, hormat dan tunduknya ia pada-Mu ya Allah. Aamiin yaa Allah yaa Robbal ‘aalamiin.
372 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
Perempuan
Perempuan adalah rumah paling nyaman untuk dihuni, bukan pelabuhan yang hanya sekadar untuk disinggahi. Ia adalah matahati, teduh suaranya adalah hal yang paling dirindui.
Perempuan adalah cinderajiwa, makhluk paling peka dan sangat perasa. Jangan pernah membuatnya patah dan membuat hatinya luka tanpa darah.
Perempuan adalah rumah, tempat paling nyaman untuk merajut sakinah. Ia adalah jiwa, ia adalah rasa, ia adalah energi. Emang laki-laki bisa apa, tanpa perempuan di sisinya?
@robiafrizan1 
44 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
Kamu sudah paham ‘kan kalau hidupmu ini pasti akan berhenti pada satu titik bernama kematian?
Saat ini kamu sedang menuju titik itu. Semakin jauh perjalananmu, semakin bertambah usiamu, semakin dekatlah kamu dengan titik itu. Seberapa lama lagi kamu akan sampai di titik itu, kamu enggak akan pernah tahu. Tuhan merahasiakannya. 
Karena Tuhan merahasiakannya, karena itu pula kamu jangan sampai menyia-nyiakan sedetik waktu yang kini kamu punya hanya untuk segala yang tak berguna. Bukan tidak mungkin, ternyata perjalananmu menuju titik itu hanya tinggal sehari lagi. Dan besok, kamu pun sampai di titik itu. Sebuah titik bernama kematian. Apa kabar amalmu?
Robi Afrizan Saputra
37 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
Ya Rabbana.. Maa syaa Allah, fitahnya wanita begitu luar biasa pasca menikah..
 “Seorang wanita adalah pengurus rumah tangga suaminya dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepengurusannya.” (HR Muslim)
Ummu warabbatuil bait (Seorang ibu dan pengatur rumah tangga)
Tugas ini aja berat dan seringkali tidak perfect dalam menanggung tanggung jawab tersebut.
Semoga kita selalu belajar untuk menjadi ibu yang hebat untuk anak-anak kita dan bisa mengurus keperluan rumah tangga dengan baik.
Ujian seorang wanita yang sebenarnya itu akan dimulai ketika dia menikah. Belum mempunyai anak aja tugas seorang istri udah berat. Malah ada sahabat yang bercerita, "Fa, aku loh kerja d dapur hampir 4-5 jam, cuma buat masak2, belum lgi nyuci baju, nyuci piring, pas d kasur rasanyaa pengen rebahaannnn.. Dan belum sempet lgi buka laptop buat baca2. Ini loh belum punya baby.. Dah sesibuk iniii..".
Hehehe itu aku copas chat dia ke aku. Emang waktu jadi istri rasanya berat kerjaannya. Masak aja udah capek lho apalagi ditambah dengan kerjaan rumah tangga lainnya. Karena masakan yang sehat dan lengkap itu penting buat kesehatan sekeluarga. Bisa nggak sih ini nanti di akhirat ditanyakan oleh malaikat perihal masakan yang kita berikan? Sudah thoyib kah? Sehingga bisa menunjang kesehatan atau malah nggak masak akhirnya selalu beli karena tuntutan bekerja di luar? Entahlah, yang penting seorang istri harus sebisa mungkin memberikan asupan yang baik untuk keluarganya.
Well, cukup complicated banget ya jadi istri dengan seabrek tanggung jawabnya apalagi kalau udah punya anak dan sendirian pula ngerawatnya. Pasti bakalan pengen nangis deh awal-awal, iya nggak? Kalau udah ngerasain pasti tau gimana bertambah beratnya ujian hidup wkwkwk.
Capeknya hamil bakalan lebih berat lagi ketika melahirkan, apalagi buat yang melahirkan secara normal dan dirangsang. مَا شَاءَ اللَّهُ sakit banget nget nget dan nggak bisa dijelaskan gimana sakitnya saat proses melahirkan.
Setelah anak lahir, harus kuat dulu nahan luka karena jahitan yang belum kering selama berminggu-minggu, sambil mengASInya yang penuh tantangan apalagi anak pertama, belum lagi tantangan MPASI, setelah itu seorang ibu dituntut untuk memperhatikan tumbuh kembangnya, apanya yang kurang dan bagaimana caranya terstimulus dengan baik. Begadang, me time terbatas karena gelarnya udah jadi Ummu atau ibu tapi selain itu tetep harus jadi rabbatuil bait atau pengurus rumah tangga. Itu artinya yang diurus bukan hanya anak doang, bu-ibu. Berat kan? Emang.
Dan itulah fitrahnya seorang wanita :')
27 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
 “Seorang wanita adalah pengurus rumah tangga suaminya dan anak-anaknya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepengurusannya.” (HR Muslim)
Ummu warabbatuil bait (Seorang ibu dan pengatur rumah tangga)
Tugas ini aja berat dan seringkali tidak perfect dalam menanggung tanggung jawab tersebut.
Semoga kita selalu belajar untuk menjadi ibu yang hebat untuk anak-anak kita dan bisa mengurus keperluan rumah tangga dengan baik.
Ujian seorang wanita yang sebenarnya itu akan dimulai ketika dia menikah. Belum mempunyai anak aja tugas seorang istri udah berat. Malah ada sahabat yang bercerita, "Fa, aku loh kerja d dapur hampir 4-5 jam, cuma buat masak2, belum lgi nyuci baju, nyuci piring, pas d kasur rasanyaa pengen rebahaannnn.. Dan belum sempet lgi buka laptop buat baca2. Ini loh belum punya baby.. Dah sesibuk iniii..".
Hehehe itu aku copas chat dia ke aku. Emang waktu jadi istri rasanya berat kerjaannya. Masak aja udah capek lho apalagi ditambah dengan kerjaan rumah tangga lainnya. Karena masakan yang sehat dan lengkap itu penting buat kesehatan sekeluarga. Bisa nggak sih ini nanti di akhirat ditanyakan oleh malaikat perihal masakan yang kita berikan? Sudah thoyib kah? Sehingga bisa menunjang kesehatan atau malah nggak masak akhirnya selalu beli karena tuntutan bekerja di luar? Entahlah, yang penting seorang istri harus sebisa mungkin memberikan asupan yang baik untuk keluarganya.
Well, cukup complicated banget ya jadi istri dengan seabrek tanggung jawabnya apalagi kalau udah punya anak dan sendirian pula ngerawatnya. Pasti bakalan pengen nangis deh awal-awal, iya nggak? Kalau udah ngerasain pasti tau gimana bertambah beratnya ujian hidup wkwkwk.
Capeknya hamil bakalan lebih berat lagi ketika melahirkan, apalagi buat yang melahirkan secara normal dan dirangsang. مَا شَاءَ اللَّهُ sakit banget nget nget dan nggak bisa dijelaskan gimana sakitnya saat proses melahirkan.
Setelah anak lahir, harus kuat dulu nahan luka karena jahitan yang belum kering selama berminggu-minggu, sambil mengASInya yang penuh tantangan apalagi anak pertama, belum lagi tantangan MPASI, setelah itu seorang ibu dituntut untuk memperhatikan tumbuh kembangnya, apanya yang kurang dan bagaimana caranya terstimulus dengan baik. Begadang, me time terbatas karena gelarnya udah jadi Ummu atau ibu tapi selain itu tetep harus jadi rabbatuil bait atau pengurus rumah tangga. Itu artinya yang diurus bukan hanya anak doang, bu-ibu. Berat kan? Emang.
Dan itulah fitrahnya seorang wanita :')
27 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
Jadi, mana yang lebih baik?
Saya pernah terlibat percakapan mengenai perjalanan mengarungi bahtera, in case dengan orang yang telah menjalaninya. Ia memberi saya banyak petuah tentangnya. Mengarunginya adalah babak dimana arus tempaannya lebih dahsyat daripada yang dibayangkan. Sesaat saya jadi teringat akan sebuah hadits tentang masuk surganya seorang wanita, salah pintunya adalah taat kepada suaminya.Dan surga itu tidak murah. Ujian menujunya juga pasti berat. Itulah mengapa kita diminta untuk selalu memohon pertolonganNya dalam segala kondisi.
“Percaya gak kalau menikah itu adalah ibadah?” tanyaku pada temanku.
“Ya, percayalah! Ibadah terlama kalau menurutku.” Jawabnya.
“Berarti kalau mau ibadah, penting gak kita harus tau ilmunya dulu?” tanyaku lagi.
“Ya penting, Nis” Jawabnya lagi.
“Nah, makanya sebelum menikah, banyakin ilmu dulu. Al-ilmu qobla qouli wal amal. Apalagi menikah itu salah satu pintu surga, jangan sampai salah langkah cuma gegara kita gak tau ilmunya. Seperti ibadah yang lainnya juga. Sekali kita menjalaninya, jangan biarkan ia menjadi ibadah yang sia-sia tidak menghasilkan apa-apa. Sayang banget kan, ujiannya pasti berat, jadi kita harus berusaha untuk bisa sukses menjalani ujian itu dan mendapat apa yang dijanjikan oleh Allaah Ta’ala. Semoga Allaah Ta’ala selalu memberi kita taufiq dan hidayahnya ya.” tuturku yang sebenarnya lebih tepat ditujukan untukku sendiri.
Maka, jika masih sendiri, itu bukan berarti tidak memiliki ujian. Yang sudah menikah diuji dengan pernikahannya, yang masih sendiri diuji dengan kesendiriannya. Semua menjalani ujian, jadi fokus saja dengan kehidupan yang kita jalani saat ini. Bekali diri dengan taqwa. Karena taqwa adalah sebaik - baik bekal.
Jika sempat terbersit, sepertinya menikah lebih baik. Lebih mudah dalam menjalankan taqwa, karena ada partner yang selalu membantu dan mengingatkan. BELUM TENTU!
Bisa jadi, waktu sendirimu itu lebih baik dimata Allaah Ta’ala jika kamu bisa semaksimal mungkin menggunakan waktu sendirimu untuk bertaqwa. Menunaikan haq Allaah Ta’ala, menunaikan haq manusia di sekeliling kita.
But no doubt, being married to someone with good Deen is better than being single…:))
626 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
Percayai Dirimu
Siapa lagi yang akan percaya pada apa yang kita yakini, selain diri kita sendiri. Jangan harap orang lain akan percaya jika tak dengan sendiri kita membuktikannya. Selalu begitu memang, diragukan banyak orang, digunjing terlebih dahulu, bahkan menyiapkan sabar jika jalan yang kita pilih bersebrangan dengan orang lain.
Setiap gagasan besar, akan berbanding lurus dengan ujian yang besar. Apakah yang kita yakini, membuat kita yakin untuk melakukannya. Bersiap pula jika sebagian besar orang-orang yang mengenal kita akan hilang rasa percaya. Tapi begitulah mimpi besar, tak bisa dikorbankan dengan hal-hal kecil.
Sebenarnya pula, setiap orang punya hal-hal yang ingin dipejuangkan. Berupa keyakinan untuk kebaikan dirinya sendiri dan untuk orang lain. Berupa nawacita hidup yang ingin selalu dihidupkan. Namun, sebagian besar berakhir pada kata angan dan ingin. Angannya yang begitu tinggi, namun inginnya bersantai diri. Tak akan mungkin bisa.
Percayai dirimu, lebih dari kepercayaan yang kau tanam pada orang lain. Jika kecewa-kecewa yang datang sebab terlalu berharap pada orang lain, mengapa tak meletakkan semegah-megahnya percaya pada diri sendiri. Dengan begitu, mimpimu akan selalu besar bagimu, bahkan jika dirimu selalu dikerdilkan oleh orang lain.
175 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
Tulisan: “Menjadi yang Terbaik”
Semakin belajar untuk lebih memaknai hidup, semakin akan paham bahwa menjadi yang terbaik itu bukan ketika kita mendapatkan apa yang kita mau atau saat kita bisa meraih cita-cita kita, tapi saat kita mampu menerima baik apapun yang ditetapkan Allah. Saat kita mampu percaya dan ikhlas terhadap apapun yang diberikan Allah. Saat kita mampu membaca sisi baik terhadap apapun yang ditakdirkan Allah untuk kita, meski terkadang hal itu menurut kita begitu mengecewakan.
30 Januari 2019 | Instagram: @quranads
172 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
😭 sediiih
“Siapa tau perjalanan kita justru usai saat kita kita masih di pertengahan jalan. Saat kita belum sampai di tujuan. Saat kita belum menemukan secara utuh siapa diri kita. Saat kita belum mencapai cita-cita kita. Saat kita masih fokus terhadap urusan-urusan dunia. Bagaimana?”
— Quranads
219 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
Tumblr media
Surrender adalah fase saat seseorang mulai menyerahkan semua keinginan kepada Rabbnya. Perjalanan dan pengalaman hidup harusnya membuat kita sadar, betapa ambisi dunia tak akan ada habisnya.
Manis-pahit dan asam-garam kehidupan yang mengantarkan pada sebuah kesadaran bahwa kita ini adalah hamba, yang tak semestinya memaksakan kehendak.
Pada fase ini, biasanya seseorang sudah tak terlalu minat pada dunia. Ego yang sudah mulai tenggelam dan 'manut' pada apapun kehendak Rabbnya.
●Sonny Abi Kim
0 notes
ayundini · 4 years
Photo
Tumblr media
Kapan Lagi Mengenal Diri Sendiri?
Salah satu hikmah dari Ramadan kali ini adalah kita bisa menjadi lebih fokus pada diri sendiri. 
Inilah kesempatan terbaik untuk menemukan jati diri. Di saat sebelum pandemi, kita sibuk dengan membandingkan. Di saat sebelumnya, kita sibuk membentuk topeng atau penyamaran.
Karena tanpa disadari kita hanya menuruti keinginan nafsu akan eksistensi, tanpa peduli apa yang terjadi pada hati sendiri.
Ketika lingkungan menjadi tenang dari pendapat orang, maka ini saat yang tepat untuk menemukan apa yang kita butuhkan. Ini saat yang tepat untuk merencanakan masa depan.
Mulailah perenungan diri terhadap apa yang telah dijalani selama ini. Mengevaluasi apa yang sebelum-sebelumnya sudah dilakui. Untuk bertujuan terus memperbaiki diri.
Ini adalah tentang diri kita sendiri. Bukan tentang teman, keluarga, kerabat, hingga pasangan. Karena kita sendirilah yang akan menentukan tujuan akhir kehidupan.
Kapan lagi kita mendapatkan kesempatan berharga seperti ini. Sebab, bisa jadi ini adalah saat-saat yang tak akan terulang lagi. Sebab, ini adalah salah cara untuk mencapai predikat takwa kepada Illahi Rabbi.
“Seseorang tidak akan mendapat predikat ketakwaan sampai dia melakukan muhasabah kepada dirinya lebih ketat dibanding seorang teman yang bermuhasabah terhadap temannya.” (Hasan Al-Bashri) 
156 notes · View notes
ayundini · 4 years
Text
24 in Day 24 Ramadhan
Langkahku masih sama, tapi perlahan ingin ku langkahkan dengan cepat..
belum berlari karena aku tau aku akan cepat lelah di tengah-tengah perjalanan..
Tapi suatu saat aku akan berusaha benar-benar berlari..
Sadarilah.. saat ini aku mungkin masih berada di fase ego centric desire dalam hidup, dimana kini mulai harus lebih bijak dalam mengambil sebuah keputusan..
Surrender akan coba ku sandarkan segala sesuatu pada Nya, untuk bisa naik level menjadi seorang hamba.. semoga suatu saat nanti bisa sampai pada level humble ambition ..
Bismillah..
0 notes
ayundini · 4 years
Text
Menuju zero point
Titik nol akan kembali dilalui untuk yang ke sekian kalinya..
Adakah harapan ?
Yang pasti ada
Dan aku berharap.. harapan yang akan kembali diharapkan benar-benar memiliki tujuan yang jelas..
Selamat berada di zero point lagi,
Semoga kesempatan di titik ini akan lebih baik..
Semoga tak mengecewakan sang Pemberi Kesempatan untuk kembali bernafas dengan manfaat meski kecil adanya..
0 notes
ayundini · 4 years
Text
Tumblr media
Sekalipun dunia ini isinya adalah ketidakpastian, janganlah menetap pada yang tak pasti.
Justru kita berjibaku dengan segala ketidakpastian itu dalam rangka mencari kepastian.
Tatkala ada yang datang menawarkan harapan, maka sambutlah dengan ketelitian. Jangan langsung percaya jika yang menawarkan harapan bukanlah Tuhan yang menciptakan seisi dunia.
Semua orang bisa berjanji. Dan tak ada pajak apapun bagi setiap janji yang terucap. Alias, janji itu gratis. Maka jangan mudah silau dengan semua janji manis yang datang. Sekalipun manis, selama janji masih sekadar janji, lidahmu tak akan bisa merasakan manisnya kecuali sebatas angan-angan. Yakin cukup hanya dengan angan-angan?
Jika janji itu gratis, maka yang mahal adalah kepercayaan. Sekadar janji dan harapan saja, mestinya tak bisa membeli kepercayaan tanpa ada 'assessment' lebih dahulu.
Hah?
Apa yang perlu di-assess? Kepastiaan yang ditawarkan. Misalnya, serinci apa target yang dibuat untuk mewujudkan janji itu dan sebagus apa rekam jejak pemberi janju dalam menepati janji-janji yang pernah dia buat.
Selama janji tidak bisa menawarkan kepastian, selama itu pula ia tak layak dapat kerpecayaan. Seperti orang yang berjanji akan berubah, tapi ia tak kunjung mulai untuk berbenah.
© Taufik Aulia 2020
518 notes · View notes