Sore ini, air mata menjadi bias dengan basuhan air wudhu ke wajah.
Sedih, tentu. Bingung, iya. Atas semua drama kemarin dan sekarang.
Jumat sore. Mustajab doa. Hanya minta menjadi keluarga sakinnah mawadah warahmah.
Gesekan pikiran kemarin dan sekarang membuat air mata tak terbendung, namun harus terbendung karena komitmen diri "jangan sampai orangtua tau anaknya sedih". Ya. Untuk bilang gak punya uangpun sekarang gak berani lagi. Karena aku sedih merekapun akan lebih sedih. I have two people who love me. Is always love me. Forever
Malam Nisyfu syaban, menjadi malam yang haru. Malam yang penuh dengan isak tangis. Tak peduli jamaah kiri dan kana lihat atau tidak.
Malam menjadi singkat, sengaja pejamkan mata lebih awal agar lebih tenang.Jam 03.00 , jumat dini hari. Hujan dan petir. Lampupun ikut meredup. Bangun dan istigfar takut mati dalam keadaan tak di ridhoi. Mencoba menyelesaikan masalah. Tapi tak kunjung usai.
Ditanya orang serumah kemudian menjawab dengan becandaan. Pegang ponsel pura-pura senyum.
Tapi seorang ayah tau ada yang disembunyikan dari anaknya. "Faza nangis we hayu, jiga lemes ti isuk. Indung na ieu jigana nu teu arenak hate"
Me: " ah maenya. Indungna mah teu kunanaon"( pura pura bingung)
Bukan kali pertama kali kedua kali ketiga, keempat kelima. Entah keberapa. Tapi yang aku bingung setiap perdebatan kenapa aku gak bisa menyampaikan dengan baik sehingga di balas sangat panjang lebar.
Padahal perdebatan sekarang dan sebelumnya tidak jauh berbeda. Intinya hanya minta "bantu aku".
Tapi minta "bantu aku" menjadi permasalahan yang tak kunjung usai karena tak dimengerti. Tak dimengerti atau tak mau tau atau tak peduli. Alasan rancu lainnya. Are You tired? Me too. Selalu itu jawabannya
Entahlah. IRT seperti aku emang pantas bersusah payah sendirian. IRT tak berpenghasilan wajar mengerjakan semuanya sendiri. IRT yang tak berpenghasilan it's my problem now
And always .. Aku harus berjalan sendiri. Menguatkan sendiri.
Terlihat sedang berdiam tapi tak membantu. Aku kuat kok, kuat
Terlihat ada di rumah, tapi seakan tak peduli ada pekerjaan rumah yang terbengkalai. Aku kuat kok, kuat
Hingga kekuatan itu berakhir dengan stress yang tak terlihat.
Kalau saja ada uang. Sudah beliin stok makanan, ungkep ayam, buat nuget ayam, kentang balado, orek tempe, telor, mie, sarden. Kalau ada uang, akan dibelikan makanan setiap hari biar gak usah repot.
Pertengkaran dimulai dari sini. Bukan tak memikirkan. Sudah berusaha ingin Vcs, tapi jujur malu. Malu karena belum terbisa lewat video. Bukan gak mau. Toh juga udah berusaha.
Kemudian, dibilang telat, gak ngerti kode suami, kalau gak pulang gak usah WA!
Bahkan, untuk menggambarkan kondisi pikirankupun rumit, tak bisa di rangkai menjadi sebuah kalimat yang jelas dan dimengerti. Hemmm
Cuma dua kata "Terasa Berat"
Dua kata itu
Memaknai hidup yang kiranya akan lebih ringan, indah dan bahagia jika bersama.
Ya Allah...
Beberapa kali ku tulis, kuhapus, ku tulis, ku hapus... karena ingin mengungkapkan tapi bingung dari mana.
Intinya..
Aku cuma ingin dirangkul ya Allah... Aku lemah.. Jika tak ada yang mampu mengingatkanku dan merangkulku lewat makhluk ciptaanmu bahkan yang menjadi imamku sekalipun untuk menuju taatmu, menuju surgamu, menuju ridhomu, Aku ingin sekali engkau yang rangkul aku ya Allah..
Ditulis di kamar, ketika bingung mau ngasih anak makan apa. Yang ada cuma nasi dan mie instan. Udah coba masak mie instan gak pada mau makan. Cemilan gak ada.
Ya Allah...
Ada yang merasa bahagia perut lapar?
Ada yang tenang hati ketika anak gak jajan, gak ngemil, gak makan?
Ada yang bahagia gak pegang uang, gak bisa sedekah, gak bisa jajan, gak bisa nabung?
Ada yang bahagia hidup didalam rumah gak jalan-jalan?
Ada yang bahagia hidup tiap bulan ngutang?
Ada yang bahagia dengan kerjaan numpuk gak ada yang bantu, dari mulai cebokin mandii tugas rumah sendiri?
Ada yang bahagia jemuran reyot, wastafel bocor, selang copot, rak piring copot gak ada yang benerin?
Ada yang bahagia sholat subuh kesiangan?
Ada yang bahagia iman ambruk?
Ada yang bahagia gak punya duit tapi pemandangan depan mata ngegames terus?
Ada kalanya juga romantis.. sweet kayak golden melonnya ATP IPB.. wkwkwk
MasyaAllah ya... seindah ini rumah tangga dengan berbagai ujian di dalamnyaβ€οΈ
Gak tau ya... mewek baca WA suami nyemangatin aku.. huhuhu... Ya Allah, aku pengen banget bisa ngebanggain suami terutama orangtuaπ Ya Allah.. Engkau maha besar. Tunjukan kebesaranMu pada hamba yang lemah iniπ₯Ί
Belum bales WA, masih mewek di dapur eh tiba-tiba Kirim video romantisπ Bilang besok besok suami aja yang masak. Huhu... kayaknya sih bukan hoax wkwwkw tapi kalaupun hoax udah seneng banget di sweetinβ€οΈ
Beb... Jadi orang yang jujur terus ya...
Terutama jujur sama akuπ₯Ί Jangan khianatin aku...
Untuk saling mengerti diantara kita rasanya sulit. Entah hanya aku saja yang tak mengerti kamu. Tapi aku rasa kamu juga tak mengerti aku, karena air mataku sering berderai karena ketidakmengertian kamu. Namun kita, khususnya aku mencoba selalu bangkit setelah terluka, meskipun luka itu tak coba kamu obati.
Manusia tidak bisa menjadi editor dikehidupan yang di tapaki, baik itu kehidupan dirinya atau oranglain. Allah sebagai kreator, manusia menjalani. Pasrah, ikhlas, sabar, syukur. Cukup itu caranya. Walau tak semudah berkata tapi harus selalu belajar.
Aku yang ingin membuat suasana malam menjadi indah. Mengguyurkan air pada rambut dan sekujur tubuhku yang berhadas besar. Berniat mensucikan diri agar bisa bersimpuh kembali, bersujud dalam sholat. Dan menjadikan malam yang indah bersama yang halal kucumbu.
Sungguh, mandi saat itu sangatlah ni'mat terasa. Selain menghilangkan rasa panas dan menghilangkan keringat ada rasa lain yang membuat hati bersyukur. MasyaAllah, Alhamdulillah. Apakah karena niatku ingin mendekati suami malam ini jadi serasa bahagia?
Waktu terus berjalan menuju malam. Selepas mengajar anak perumahan mengaji aku akan melayaninya dengan cinta. Aku akan memasang senyum yang indah. Bukan, bukan senyum karena habis gajihan, salah. Karena uang gajihan hanya sebentar saja dipegang, cepat melayang, hilang terpakai. Melainkan senyum istri yang ingin berbakti.
Tapi, suasana hati berubah. Tak disangka akan sesakit ini. Mungkin bukan kali pertama tersakiti oleh perkataan dan raut muka kesalnya. Ya, Tersakiti. Mungkin dulu aku merasa sedih diseperti itukan. Namun sekerang bukanlah sedih, tapi tersakiti!
Sedih=merasa bersalah
Sakit= sedih yang mendalam, merasa tidak bersalah
Mungkin karena terlalu sering. Karena terlalu sering akhirnya ku berpikir 1000x apa aku salah? Apa aku salah? Apa aku salah? Akhirnya karena ku tak merasa salah dan sering tak merasa salah akhirnya berubah jadi rasa sakit!
Waktu itu dia mungkin merasa lelah mengurus anak yang rewel. Padahal baru beberapa menit saja mengasuh. Tiba tiba dia bilang "ah, Lama" (dengan raut muka kesal kesal kesal kesal kesal). Posisiku sedang asyik mengajar anak-anak mengaji. Akhirnya ku akhiri semuanya. Ku akhiri mengajar mengajinya karena hati sudah tak kuat menahan air mata yang dibendung.
Setelah kemarin disuruh makan kertas, kemudian dibentak, dan sekarang diseperti itukan. Membuatku berfikir. Aku tak akan mencintai manusia yang bukan darah dagingku secara berlebihan!
Ditulis di kamar sambil mengASIhi Zilla, setelah telfon dengan suami.
"Setiap keluarga punya seyumannya masing masing, begitupun sebaliknya, setiap keluarga mempunyai air mata masing masing"
Lantas.. masih sempat untuk iri pada mereka yang tersenyum? Jika begitu artinya kamu tidak ber"Syukur" pada apa yang telah di dapatkan olehMu.
terus, masih juga merasa paling tidak beruntung ketika ada masalah? Jika begitu kamu adalah orang yang sangat pikun! Pikun bahwa beberapa tahun kebelakang atau bulan atau bahkan beberapa hari yang lalu kamu tersenyum bahagia. Tenanglah.. Jika air mata mu harus keluar pada saat ini berarti pada saat ini Allah sedang menambahkan kasih sayangnya padamu.
#selfreminder
Hari ini....hari yang sungguh membuat air mata tak terbendung. Ingin memecahkan masalah, namun tak ada jalan keluar..Mungkin ada,, tapi sungguh sulit untuk dijalankan.
Sungguh... aku tak kuat dengan perpisahan walaupun hanya sedetikpun apalagi berbulan bulan... Ya Allah,, apakah aku harus berjuang seperti itu?..
Berikan jalan terbaik lewat petunjukmu usai doa ku di sepertiga malamπ€²πΌπ₯Ί
Aku.. Seorang istri yang baru setengah jagung.. (Istri baru kemarin). Kurang lebih 3 minggu mendapat gelar itu. Bahagia tentunya menjalani rumah tangga terutama dengan orang yang selalu di sebutkan dalam sujud doa... Alhamdulillah wasyukrulillah
But, apa yang menjadi kesedihan seorang istri (Aku)? Yang menjadi hati tak karuan (aku)? Yaitu ketika tangan ini rasanya tak bisa seperti mereka (perempuan) yang dia (suami) sebutkan, tidak seperti mereka yang bisa ini dan itu... Ketika penampilan tak bisa serapih atau seharum yang diinginkan..
Dan ketika perhatian malah menjadi kekesalan bagi dia (suami), jika meningatkan malah membuat marah pada dia (suami), jika cerewet malah menjadi kebisingan bagi dia (suami), ketika ke lolaan menjadikan dia (suami) kesal, ketika ketidaj sempurnaan menjadi kekecewaan bagi dia (suami), jika ke tidak grecepan menjadikan dia (suami) marah). Itu membuat ku (sang istri) merasa bersalah. Sehingga pada akhirnya aku harus mencari bagaimana baiknya menjadi sempurna. Mungkin sekarang, lebih baik adalah bicara seperlunya dengan nada yang datar saja.
Aku yang ingin kau nyaman ketika di samping ku. Tersenyum dan selalu rindu pada ku yang tak istimewa.
Yang aku takut adalah ketika kamu marah padaku,
Yang aku takut adalah ketika kamu kecewa atas kekuranganku,
Yang aku takut adalah ketika aku tak bisa sehebat ibumu,
Yang aku takut ketika aku merasa so pintar diatas mu,
Yang aku takut ketika aku melawan amarah mu
Yang aku takut adalah ketika aku menangis karena cemburu.
Sebenernya kita orang cantik dan kalem, tapi mau mau aja nerima tantangan shorof challenge @alasantri Tapi Maaf agak susah napasnya. (yang kiri) Yang kanan batuk-batuk faktor usia. Segitu aja capek wkwkwk Kalo ada yang salah mohon maaf, masih belajar.. Komentarin aja #alasantri #shorofchallenge #alihyabogor #negerisantri #alanu #ipb (at @al-ihya)
Alhamdulillah.. Selamat ya atas pencapaianya.. Semoga ilmunya manfaat dunia wal akhirat..
Jika ditanya, siapa yang menginspirasi?
Tidak jauh maka akan aku jawab kalian..
Tak perlu melihat yang jauh disana, karena disini yang yang lebih terasaβ¦
Kalian⦠Buat aku malu,
malu karena pencapaian ku tak seperti kalian.. Kalian hebat.. Ternyata IPB tak salah "searching and serving the best" Harum nama IPB, nama KMNU dan kalian mampu membuat orangtua kalian ternyum bahagia... Congratulations