Tumgik
berjutasepi · 1 month
Text
Bagaimana Kalau Jodoh Itu...
Tumblr media
Bagaimana kalau jodoh itu bernama ajal? Bagaimana kalau Allah takdirkan lebih dulu berpulang ke kampung akhirat, bukanlah bertemu pasangan di dunia? Aku bertanya-tanya, bagaimana jika ia datang lebih cepat?
Bagaimana kalau perbekalan ini belum lah cukup? Bekal yang begitu sedikit ini, apakah Allah mampukan mengundang rahmat dan ridhoNya untuk jadi salah satu penghuni surga-Nya? Dosa yang menggunung.. Amanah yang belum tertunaikan.. Permohonan maaf yang belum terucap.. Mungkin juga, cita-cita yang harus dibiarkan diam dalam angan.
Sebelum 'jodoh' itu datang, semogalah kita memastikan kondisi terbaik, entah amalan ataukah keimanan. Semasa ia belum datang, semoga Allah mampukan kita jadi sebaik-baik hamba dengan sebaik-baik amalan. Hingga bertemu denganNya jadi pertemuan yang membahagiakan.
Bagaimana kalau jodoh itu... adalah pertemuan dengan Nya?
_________
Tulisan ini, mungkin mengganti Ramadhan Day 9, ditulis ketika rasanya sedih sekali beberapa hari ini tidak bisa memaksimalkan interaksi dengan Quran karena sakit. Sepele sekali, radang. Tapi membuat nikmat mengejar ibadah di bulan Ramadhan terasa tercabut begitu saja. Ternyata memang, kesehatan sekecil apapun harus dilingkupi penuh rasa syukur.
Menulis tentang "ajal", tentunya membuat terasa takut bagi seorang hamba yang penuh akan dosa. Topik yang seringnya kita hindari, termasuk saya. Tapi bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling sering mengingat kematian? :')
Semoga Ramadhan ini, bukan hanya bertambah pahala, tapi bertambah juga keimanan-keimanan di hati kita.
Depok, 21 Maret 2024, 1.30 dini hari.
82 notes · View notes
berjutasepi · 1 month
Text
Wahai Rabbku.
Izinkan aku membaca tanda-tanda. Mana yang menjadi pengabulan atas doa-doaku serta mana pula yang menjadi ujian bagi diriku karena telah melangitkan doa itu. Wahai Rabbku yang penyayang, aku ini hamba yang kurang pandai dalam merangkai diksi saat memohon padamu, terkadang kalimatku kurang tertata rapi namun Engkau adalah Rabbul 'alamiin yang MahaMengetahui segala isi hati. Maka, sekali lagi. Berikanlah aku tanda-tanda dalam membaca setiap pesan cinta yang Engkau titipkan bagiku di dunia.
213 notes · View notes
berjutasepi · 1 month
Text
"Masa Ini Akan Berlalu..."
Edgar Hamas | @ceritaedgar
Pernah dengar kisah seorang raja yang memiliki cincin bertulis "masa ini akan berlalu?"
Ia kisah singkat, tentang seorang raja bijak yang selalu diingatkan dengan kalimat "masa ini akan berlalu" setiap kali ia mendengar sebuah laporan dari menteri-menterinya.
Ketika ada laporan tentang hal buruk dan itu sampai ke telinga sang raja, ia pun sempat gelisah dan khawatir berlebih. Namun ia melihat cincinnya dan membaca "masa ini akan berlalu."
Gelisahnya hilang. Ia tahu masa buruk tak akan selamanya. Maka ia fokus membenahi masalahnya.
Pun ketika ada kabar gembira yang membuat semua orang bersorak-sorai, sang raja pun kembali menoleh melihat cincinnya, "masa ini akan berlalu."
Tadinya ia senang berlebihan. Namun setelah diingatkan oleh tulisan itu, ia kembali tenang. Ia senang, namun tak terlena dan bereuforia.
Siklus, itu adalah kuncinya. Sang raja jadi bijak karena tahu masa buruk tak akan selamanya. Masa senang pun tak akan berlama-lama. Sebab ia mengerti bahwa hidup berputar.
"Masa ini akan berlalu", kini coba kau renungkan. Jika kau sedang sedih, ketahuilah ia tak akan selamanya.
Pun bagi siapapun yang berbuat zalim. Kau mengira mereka akan di atas selamanya? Mengira bahwa mereka tak terkalahkan?
"Masa ini akan berlalu", yang zalim akan hilang. Yang di bawah akan naik. Yang tenggelam akan timbul. Yang dizalimi akan menang.
Termasuk di Gaza, Palestina.
Semua ada masanya. Semua ada waktunya. Yang sedang naik daun akan ada saatnya hilang. Yang terkenal akan redup. Yang berkuasa akan usai.
Semua yang di bumi itu fana. Akan usai. "...tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal..." (Ar Rahman 27)
237 notes · View notes
berjutasepi · 1 month
Text
Sudah satu paket, maka berbesar hatilah
Ketika kita memilih pasangan kemudian memutuskan menikah, maka harus selalu sadar bahwa dia akan membawa bahagia, tapi juga membawa ujian -satu paket-
Ada suami yang perhatian, ringan membantu pekerjaan rumah, dll. Tapi kurang bisa bekerja keras dalam hal pekerjaan.
Ada suami yang pekerja keras, tanggung jawab, bisa diandalkan dalam keuangan. Tapi tidak mampu mengekspresikan rasa sayang, terkesan cuek dan dingin
Ada yang pekerja keras juga perhatian, tapi kurang bisa nyambung ketika diajak ngobrol, kurang bisa membaca situasi dan ekspresi lawan bicara.
Ada istri yang tidak terlalu cantik, tapi begitu teduh dalam kesederhanaan
Ada yang mampu bekerja selevel laki-laki, mandiri dalam finansial tapi kurang rapi dalam mengerjakan pekerjaan rumah
Ada yang pintar dalam pekerjaan rumah, tapi belum mampu mandiri dalam finansial.
Ada yang pintar bekerja juga dalam pekerjaan rumah, tapi mudah mengomel dan marah.
Kelebihannya adalah sumber bahagiamu, kekurangannya adalah ujian kesabaran untuk kamu taklukan. Satu paket.
Jangan terlalu berekspektasi tentang perubahan, cobalah berbesar hati menerima kekuranganya sembari pelan-pelan saling memberi saran (dengan cara yang baik), lalu tumbuh mendewasa bersama.
Sabar, sabar, sabar. Saling memaafkan.
Dia membawa begitu banyak hari-hari tenang dan bahagia, sepaket bersama ujiannya (yang sebenarnya kalau mau dipikirkan lebih dalam tidak sebanyak hari bahagia yang dia berikan)
Berharap bahagia selamanya di dunia adalah sebuah kemustahilan.
Merauke, 24 Februari 2024
442 notes · View notes
berjutasepi · 1 month
Text
Tumblr media
Ya Allahku, ya Rabb ku . Jika apa yang aku doakan tidak terwujud karena perbuatan ku dimasa lalu, jika ternyata doaku menggantung di antara bumi dan langit sebab aku pernah diadukan dalam sujud seseorang yang hatinya sakit oleh ku disepertiga malamnya.
Maka, dengan ini hamba memohon, bersama raga yang membungkuk, bersama hati penuh sesal, bersama ruh yg ingin kembali fitrah, ampuni hamba ya Allah. _ tulisan seseorang semoga Allah menjaga nya ❤‍🩹
Dua on your lips are there for a reason. Trust Allah and He (ﷻ) will respond to you.
_Selamat mengencangkan doa.
219 notes · View notes
berjutasepi · 1 month
Text
Tumblr media
1K notes · View notes
berjutasepi · 3 months
Text
Kuat Tar 😭
Abang, rasanya sulit sekali menggambarkan perasaan ini. Berkali-kali ku usahakan untuk tidak menangis. Tapi tetap saja airmata jatuh tanpa pernah diminta untuk turun.
Jalan-jalan yang biasa kita lalui sekarang tinggal sendiri ku lalui. Abang hanya meninggalkan jejak-jejak kenangan dalam hatiku. Seringkali ku minta agar bertemu abang dalam mimpi, tapi sampai hari ini tak juga abang datang dalam mimpiku.
Ku upayakan untuk tetap tersenyum bila dihadapan orang, tapi berkecamuk didalam hatiku bang. Ditengah keramaian aku tetap merasa sunyi. Sebenarnya sedalam apa cinta yang kau tancapkan dalam relung hatiku bang ?
3 notes · View notes
berjutasepi · 3 months
Text
Mumpung belum nikah, pelajarilah ilmu pernikahan. Pahamilah benar-benar hak dan kewajiban dalam rumah tangga agar kelak pasanganmu tidak hidup degan mode 'survival'.
Taufik Aulia
720 notes · View notes
berjutasepi · 3 months
Text
Tumblr media
Porak poranda dalam ketenangan Bergemuruh petir dibalik kesunyian Tak semua yang tertampak Tak semua jua yang sembunyi Para Insan hanya pandai berpura-pura
Tapi kebanyakan lupa, bahwa hatinya hanya selembar daun Tak kan bertahan, ia yang jauh dari pelukan Tuhan
33 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
Di Balik Keshalihan Pemuda Ismail, ada Ayah dan Bunda yang Tangguh
(Poin-poin Khutbah Idul Adha yang disampaikan @edgarhamas di Masjid Al Jihad Kranggan, Kota Bekasi 10 Dzulhijjah 1444 H)
Ibrahim, nama mulia itu terulang 69 kali dalam lembar suci Al Qur'an. Beliau, kisahnya menjadi inspirasi bagi milyaran umat manusia. Namun kali ini aku akan mengajakmu lebih dekat dengan sosok istimewa yang tak kalah hebatnya: sang putra, Ismail alaihissalam. Tadabbur tentang beliau akan ku mulai dengan sebuah pertanyaan: di usia berapakah Ismail kecil saat beliau ditinggal di lembah Bakkah bersama ibunya?
Tumblr media
Dalam Kitab Umdatul Qari karya Al Ainiy, kala itu usia Nabi Ismail baru 2 tahun; sedang banyak butuh bonding dengan ayah dan ibunya, sedang saat itu sang ayah pergi ke medan juang di Palestina. Namun lihatlah; sang Ismail bertumbuh menjadi manusia hebat yang lurus pembawaannya, santun akhlaqnya dan lembut budi pakertinya. "Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar..." (QS Ash Shaffat 101)
Betapa takjubnya kalau kita peka, ada fakta penting ketika Ismail mendengarkan perintah Allah lewat lisan ayahnya untuk menyembelihnya. Ayat 102 surat Ash Shaffat mengabadikan momen itu, ketika Nabi Ibrahim berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!”
Apa jawaban Ismail? Apakah beliau berkilah? Kabur? Lari tunggang-langgang? Menganggap orangtuanya sebagai toxic?
Ternyata jawaban Ismail begitu tulus sekaligus berhati besar menyambut perintah Allah itu, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” Jawaban yang hanya datang dari lisan manusia yang keyakinannya utuh dan murni, akidahnya kokoh tanpa banyak basa-basi. Aku semakin bergetar ketika membaca tafsiran ulama, berapa usia nabi Ismail saat ada di momen berat itu?
Ya, para mufassir mengatakan bahwa kala itu usia nabi Ismail sekitar 13-16 tahun!
Muda, tapi cara pandangnya bijaksana, bahkan melebihi orang-orang yang lebih tua dari beliau. Itulah yang membuatku ingin mengajakmu untuk mentadabburi: apa faktor-faktor yang mampu menciptakan mentalitas seperti yang dimiliki oleh Nabi Ismail muda?
1. Kemurnian Akidah jadi faktor penentu lingkungan sebelum yang lain.
Simak apa yang didoakan oleh Nabi Ibrahim ketika pertama kali menempatkan istri dan anaknya di lembah Makkah, "Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat..." (QS Ibrahim 37)
Tumblr media
Yang jadi faktor utama yang membuat Nabi Ibrahim tenang menempatkan keluarga di lembah Makkah, bukan karena fasilitas, bukan karena resource melimpah; tapi karena di situ ada Baitullah! Dan visi Nabi Ibrahim begitu murni: agar anak keturunannya melaksanakan shalat. Barulah kemudian Nabi Ibrahim melanjutkan doanya sebagai pelengkap, "maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur..." (QS Ibrahim 37)
2. Ayah dan Ibu yang Shalih Shalihah
Ismail muda mendapat contoh terbaik tentang keyakinan total pada Allah sekaligus mentalitas ikhtiar yang terbaik dari ibunya: Ibunda Hajar. Kala Nabi Ibrahim meninggalkan keduanya di lembah Makkah yang tandus tak bertanaman itu, Ibunda Hajar bertanya pada suaminya, "apakah yang engkau lakukan ini adalah perintah Allah?"
Ketika Nabi Ibrahim menjawab, "ya", respon Ibunda Hajar begitu dahsyat, "jika memang begitu, maka Allah sekali-kali tak akan meninggalkan kami!"
3. Kedekatan emosional antara orangtua dan sang anak.
Jika kita memerhatikan, saat Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk menyembelih Ismail, beliau tidak langsung melakukannya dengan tergesa dan kasar. Tidak. Justru, Nabi Ibrahim dengan bijaknya mengabarkan lebih dulu pada anaknya dengan panggilan yang sangat baik, "yaa bunayya!" Wahai anakku sayang. Dan setelah Nabi Ibrahim selesai menyampaikan perintah Allah itu, beliau mengakhirinya dengan sebuah kalimat dialogis, "Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu..." (QS Ash Shaffat 102)
Seorang anak akan tumbuh mencintai model hidup orangtuanya jika memang terjadi dialog yang hangat dan kedekatan yang baik. Moga kita bisa mengambil inspirasinya!
295 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
"Apakah selama ini hidupku bermanfaat?"
Itu mungkin pertanyaan cukup berat yang akan membuat kita insecure. Tapi itu tetap harus kita tanyakan pada diri kita sendiri secara frekuentif; agar kita bertumbuh dan tak terlena dengan pencapaian yang ada.
Kau tahu? Salah satu bentuk cinta Allah pada hamba-hamba-Nya adalah "menggunakan" potensi hamba ini untuk kebaikan, skala kecil maupun besar.
Rasulullah ﷺ bersabda, "jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah ﷻ akan menggunakan (kemampuan)-nya."
Senada dengan hadits mulia ini pulalah, para salafus shalih mengajarkan sebuah doa yang megah dan mesti kita jadikan bahan renungan. Mau tahu doa itu?
"Allahumastakhdimnaa, wa laa tastabdilnaa", Ya Allah gunakanlah kami (untuk kebaikan-kebaikan) dan jangan gantikan kami..."
525 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
Emang Boleh Sepeka Itu?
(Tadabbur Surat At Taubah 40)
@edgarhamas
Salah satu momen yang barangkali akan meruntuhkan 'sok kuatnya' kita, adalah ketika seseorang tanpa ada angin dan badai tiba-tiba bertanya, "kamu lagi nggak baik-baik aja ya?"
Kita seperti dibaca olehnya, tepat di halaman terpenting; saat orang-orang sama sekali tak peduli.
Ketika yang lain membaca kita sebagai orang kuat dan tangguh, selalu tersenyum dan teguh padahal di dalamnya terseok-seok; lalu kita terbaca bahwa kita tak baik-baik saja.
Saya pun pernah akhirnya menangis sesenggukan karena pertanyaan sederhana itu, "kamu ga baik-baik aja ya?"
Seseorang yang mampu membaca kita, biasanya ia pun pernah melalui badai hidup yang sama, cobaan yang sama bahkan lebih berat.
Maka ia melihat cukup dari menunduk lesunya kita, atau dari helaan napas yang berat sambil duduk terkulai di kursi. Dari mata sayu yang kurang tidur itu.
Dan kau tahu? Ada kisah manusia paling tajam kepekaannya pada seseorang terabadikan dalam Al Qur'an. Di saat harus melakukan misi berat antara hidup dan mati, dikejar oleh pembunuh dengan janji upah sangat tinggi.
Kalimat itu terucap di gelap gua nan sempit, "jangan bersedih..."
Ialah baginda Rasulullah. Gua Tsur nan sempit dan gelap itu beliau jadikan tempat bersembunyi bersama sahabatnya, Abu Bakr.
Padahal beliau sendiri sedang terancam, tegang dalam kejaran musuh. Tapi beliau tenangkan Abu Bakr, "Jangan engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita.” (QS At Taubah 40)
Bagaimana rasanya menjadi Abu Bakr dalam situasi itu?
Bisa saja Rasul tak berkata apa-apa, tak melakukan dan menasihati apa-apa. Tapi, Rasul tenangkan sahabatnya; karena Rasul peduli. Beliau peduli pada keadaan orang lain bahkan di saat paling berat. Shalallahu alaihi wasallam.
Jika bertemu orang yang mampu membaca bahwa dirimu sedang tak baik-baik saja saat yang lain tak peduli, pasti kau akan mengenangnya dalam memori teristimewa.
Dan, begitulah Abu Bakr menjadi perisai dan pembela Rasul paling perkasa. Karena Rasul peduli pada sahabat-sahabatnya.
"Kala itu Rasul sedang berhadapan pada tugas besar bernama hijrah yang dirongrong kaum musyrikin" kata Syaikh Abdullah Balqasim, "tapi, beliau tidak lupa untuk menghibur sahabatnya yang bersedih. Maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli pada sahabat kita."
masyaAllah!
Aku tahu kita seringkali tak baik-baik saja. Kamu bisa saja tak peduli, bisa saja tak pakai hati, karena kamu sendiri sudah remuk redam.
Tapi percayalah, salah satu hal yang kau butuhkan untuk mengobati kusamnya hidup itu adalah peduli. Dunia sudah kejam, kita jangan ikut-ikutan.
572 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
Ada bagian dari diri kita yang masih belum menerima bahwa kita sudah makin berumur dan menua.
Bagian dari diri kita yang selalu ingat masa kecil yang riang dan hangat, pusingnya hanya karena PR dan persiapan ujian.
Dan di saat diri yang berumur itu sedang jatuh, ia menangis sendiri dan mengharap andai masa lalu bisa diulang.
337 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
Pembuka Generasi Pembebasan
Edgar Hamas, (@cerita.edgar) Founder Gen Saladin
Ketika akun IG saya disegel Meta, entah kenapa saya malah merasakan sesuatu; kelegaan. Lega, karena ternyata apa yang saya tulis dan sampaikan ternyata digelisahkan.
Lalu saya senyum sendiri, membatin, "akun IG tumbang, bisa buat lagi. Tapi nyawa di Gaza yang hilang, tidak."
Tumblr media
Edgar Hamas ini bukan nama pena. Ia nama asli saya sejak lahir. Ia menjadi satu kebanggaan tersendiri buat saya sampai sekarang. Bagi Syaikh Ahmad Yasin sendiri, lahirnya H@mæs adalah sebuah penanda terbitnya generasi baru setelah 40 tahun zionazi bercokol di Palestina.
Beliau bilang, bahwa 40 tahun adalah fase yang dibutuhkan untuk mengganti generasi satu ke generasi selanjutnya. Syaikh Yasin tadabburi itu dari perjalanan Bani Israil dalam Al Qur'an, kala dihukum oleh Allah di Padang Tiih 40 tahun lamanya.
Setelah 40 tahun, apa yang terjadi?
Muncul generasi baru yang berbeda cara pandang dari yang lalu.
Jika yang dulu adalah generasi pengecut yang takut untuk masuk ke Palestina, maka generasi baru yang dipimpin oleh Yusya bin Nuun ini memutus rantai kepengecutan itu. Mereka membuka lembaran keberanian dalam sejarah.
Itulah mengapa Syaikh Yasin menggambarkan bahwa generasi umat ini akan terbagi menjadi 3 kali 40 tahun. Yang gelombang pertama adalah generasi yang merasakan awal penjajahan. 40 tahun kedua adalah perlawanan, dan generasi 40 tahun ketiga adalah "tahrir", pembebasan.
Jadi, yang kamu lihat hari-hari ini, adalah mukadimah bagi lahirnya generasi pembebasan, insyaallah. Sebab banyak pula analis, jurnalis hingga sejarawan yang mengatakan,
"dunia akan sangat berbeda antara sebelum gerakan Thufanul Aqsha (Badai Al Aqsha) dan setelahnya."
Kamu pun, merasakannya...
Umat ini tidak akan tidur selamanya. Ada sunnatullah bahwa segala sesuatu itu terus bergulir, dan sejarah pun membekali kita dengan contoh-contoh yang nyata. Pasukan Crusader tumbang, Mongol runtuh, Buwaih luruh. Zionazi? Bahkan mereka pun tahu umur mereka menuju senjakala.
Saya sering menyampaikan bahwa kita adalah generasi yang ada di persimpangan sejarah. Kita akan lihat "shifting" yang banyak. Yang dulu kuat, mulai sekarat. Yang dulu adidaya, kini mulai meminta-minta. Dan kau tahu tanda sebuah peradaban akan hancur?
Kezalimannya menjadi-jadi.
317 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Asal usul bani israil
98 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
Mintalah pada Allah untuk dipilhkan untuk kita teman yang baik, sehingga kita berada dalam lingkungan orang orang saling mendukung untuk kebaikan, minta juga sama Allah untuk menjauhkan kita dari orang orang yang tidak baik berada dilingkungan kita.
Serahkan kepada Allah pemilihannya, bisa jadi caranya tidak baik menurut kita, namun Allah menegetahui apa yang baik bagi hambaNya.
Minta juga pada Allah agar kita selalu berada di lingkungan dan diantara teman yang mendukung kita untuk beribadah dengan baik, mendukung kita untuk berbuat baik,mencegah / mengingatkan kita dari perbuatan buruk, serta membantu kita untuk introspeksi diri, sehingga waktu yang Allah berikan kepada saat ini bisa kita pertanggungjawabkan kelak dihadapan Allah.
Ingat selalu bahwa semua ada pertanggungjawabannya kelak.
85 notes · View notes
berjutasepi · 4 months
Text
Tumblr media
2023.
Hai, akhirnya kita sampai juga ya di penghujung tahun ini. Satu tahun yang penuh lika-liku. Banyak hal baru yang telah kita lalui bersama. Segala rintangan dan kepayahan bersama kita lewati. Bahagia, tawa, sedih, marah, kecewa, lengkap sudah kita jejaki bersama. Rasa-rasanya masih diluar dugaan kita bertahan sampai disini.
Ingatkah kamu saat itu, ketika harus melepaskan satu per satu impianmu. Baik itu karena mungkin keadaan saat itu tidak mendukungmu, atau karena sebab lain, yang kamu lakukan justru ucapan "It's okkay, it's okkay, Allah punya kehendak yang lebih sempurna."
Berulang kali kalimat itu terlontar dari lisanmu. Mencoba meredakan gemuruh yang ada di hati maupun kepalamu. Seolah tidak ada rasa kesal, atau kecewa di raut mukamu. Padahal aku tahu, pasti berat bukan menanggung semua itu sendirian? Tapi, aku bangga padamu karena kamu tetap yakin akan janji Tuhanmu.
Begitu banyak yang ingin aku ceritakan, tapi momen ikhlas dan mengikhlaskan ini yang paling aku ingat darimu. Jika boleh aku memberi satu diksi yang menggambarkan perjalanan kita di tahun 2023 ini , maka 'keridhoan' barangkali menjadi kata yang tepat mewakilkan segenap peristiwa yang kita alami bersama ini.
Andai saja bukan karena iman, mungkin kita tidak akan sampai disini, bukan? Maka jika boleh aku memberi pesan kepadamu, dan tentu saja untukku juga, maka pesannya adalah :
Betapapun kita mungkin seringkali payah dalam memupuk iman di dada, paksalah untuk terus merawatnya. Jangan sampai cahaya itu redup. Keyakinan itu harus kita rawat bersama.
Harapan dan optimisme harus terus kita nyalakan. Kita jangan sampai goyah akan ujian yang melanda ya. Kita harus terus yakin bahwa rapalan doa-doa kita pasti di-dengar-Nya. Jika datangnya lama, bukan berarti tidak didengar, tetapi mungkin Dia minta kita untuk sedikit bersabar.
Tidak apa, jika banyak hal yang mungkin tidak tercapai di tahun ini. Kita ikhlaskan saja ya. Berat memang pada mulanya, tapi aku yakin kita pasti bisa lalui ini semua.
You've been working so hard for years and you deserve all the best. Keep your head up. Don't be too harsh on yourself. Don't forget that your life's precious!✨
Kaleidoskop 2023 yang berisikan pesan dari diri untuk diri. Terimakasih 2023, buat semua kebaikan dan keburukan yang hadir, buat orang-orang begitu berharga yang telah ikut membersamai. Semoga kebaikan akan terus membersamaimu. Meskipun dari jauh, aku doakan yang terbaik untukmu.
Sampai jumpa.
103 notes · View notes