Tumgik
bilqishe · 4 months
Text
Meminta sebuah tenang..
Kebaikan itu ada pada rasa tenang dalam menjalani. Ketika seseorang telah merasa tenang atas hidupnya, maka ia menjalani kehidupannya dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab akan hidup yang telah Allaah berikan kepadanya.
Kehidupan baik adalah salah satu nikmat yang patut disyukuri. Kehidupan yang baik tak lantas seseorang tidak Allaah uji. Kehidupan baik ataupun tidak, ia akan tetap Allaah uji sesuai kadar imannya. Sejauh mana rasa yakinnya kepada Allaah, sejauh apa rasa syukurnya atas segala nikmat yang telah ia terima.
Rasa syukur akan melahirkan rasa tenang. Dan rasa tenang ini adalah sebuah karunia yang tidak semua orang merasakannya. Rasa tenang itu begitu berharga sebab ia memahami hakikat bahwasanya Allaah sudah mengatur dengan baik sebagaimana mestinya. Berapa banyak kita lihat pada hari ini, orang beramai-ramai mencari ketenangan kesana kemari yang mungkin hanya sesaat saja.
Bila saat ini jalan hidup kita sedang Allaah mudahkan, Allaah beri ketenangan dalam menjalaninya. maka itu adalah sebuah karunia. Semoga Allaah karuniahkan rasa itu hingga akhir hidup kita
Namun bila saat ini kita sedang mencari sebuah ketenangan. maka jalan keluarnya tidak lain tidak bukan adalah terus mendekat kepadaNya seraya mengupayakannya dalam doa-doa kita, dalam lamanya sujud-sujud kita, dan dalam lamanya tangisan kita. Sejengkal kita mendekat kepada Allaah, maka Allaah akan datang kepada kita sehasta. Demikianlah kasih sayang Allaah yang begitu luasnya.
Dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Bukhari no. 6970 dan Muslim no. 2675).
Kehidupan yang tenang itu sungguh lapang. Orang-orang yang hidup dengan rasa tenang bukan berarti mereka tidak pernah bersedih, tidak pernah kecewa, mereka juga merasakan sedih dan juga kecewa. Namun hakikatnya mereka kembalikan lagi kepada Allaah pemilih semesta ini. Mereka kembalikan kepada Allaah, Dzat yang tidak akan mengkhianati titipan.
Demikianlah rasa tenang itu mereka raih dengan memahami hakikat bahwasanya apa yang menimpa hidup mereka adalah terbaik untuknya. Allaah karuniahkan ketenangan kepada mereka sebab keyakinan mereka yang begitu utuh akan janji Allaah..
"Allaah, jika pada hari ini aku disibukkan pada hal-hal yang aku sendiri tidak tahu sedang mengejar apa, maka hadirkan lah rasa tenang dalam diriku. agar aku paham kapan aku harus berhenti, kapan harus berupaya, kapan akan harus terus berjuang. Karuniakan aku rasa tenang dalam menjalani kehidupan yang tidak pasti ini. agar aku tidak begitu takut pada apa-apa yang belum aku gapai, pada apa-apa yang memang tidak menjadi bagianku. aku hanya ingin menjadi hamba yang banyak syukur atas segala kebaikan Engkau kepada diriku ini."
menatap langit || 19.42
321 notes · View notes
bilqishe · 4 months
Text
Buah Ketabahan - Meremah Rindu
@fuzzyinfluencertheorist
1 note · View note
bilqishe · 2 years
Text
Arti Hidup🌱
"Setiap dari kita sedang dalam perjalanan menuju kematian" ucap lelaki tua di depan teras rumahnya
Anak perempuan itu pun terdiam sejenak sebelum akhirnya ia melontarkan pertanyaan yang sebelumnya berputar-putar di kepalanya
"Lantas apakah sebenarnya yang kita tuju di dunia ini? Apakah kita hidup hanya untuk belajar, bekerja, berumah tangga, bersenang-senang dalam kekayaan atau pun bersedih-sedih dalam kemiskinan, kemudian mati tak berdaya, lalu perlahan terlupakan seolah kita tak pernah ada? Bila iya, bukankah itu artinya hidup kita hanya sia-sia belaka? "
"Tentu saja tidak, Kematian bukanlah ujung dari perjalanan hidup ini, sesungguhnya tujuan sebenarnya, ujung dari semua perjalanan ini, adalah negeri akhirat. Cepat atau lambat, suka atau tidak suka kita semua akan menuju ke sana. Dan di sanalah kehidupan abadi yang sebenarnya; surga atau neraka. " Jawab lelaki tua pada anak perempuan itu.
-----------------------------------------
Apakah kalian mengira bahwa kami menciptakan kalian sia-sia, dan bahwa sesungguhnya kalian tidak akan dikembalikan kepada kami?
Al-Mu'minun (23):115
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?
Al-Qiyamah (75):36
Sesungguhnya hari kiamat akan datang (dan) Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang diusahakannya.
Thaahaa (20):15
Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenar-benarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
Al-Ankabuut (29):64
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.
Al-Israa' (17):10
Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.
Al-Israa' (17):19
7 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Jernih.
Ada sekeping hati manusia, yang Allah lebih lembut dan santunkan dalam hal berbuat kebaikan, jernih sekali hati itu dengan ketulusan.
Hatinya, sebening embun pagi yang merambat pada lembar dedaunan atau bebungaan yang masih kuncup dalam kesejukan.
Pada malam hari yang begitu hening, tatkala manusia tertidur pulas dalam kelelahan, ia terjaga diantara sujud-sujud panjang sembari menengadahkan tangan untuk melangitkan doa-doa, lalu mengajukannya kepada Allah yang Maha kuasa dan mengabulkan.
Baginya, pintu meraih kerindhaan dan keberkahan dari Allah memiliki banyak jalan. Antara lain melalui kebaikan yang rahasia, tersembunyi dari lirikkan manusia dan berkesinambungan melaksanakannya.
Orientasi hidupnya, sudah sangat jauh. Setiap hari, ia membawa alarm kematian kemana saja, sesekali dalam saku bajunya, lalu lebih sering ia letakkan di dekat jantungnya.
Agar ia ingat, kapan pun, ia bisa meninggalkan kehidupan fana ini dengan tiba-tiba.
Segala kelelahan dan beban dunia, ia jadikan sebagai ladang menanam benih-benih kebaikan, sebelum penyesalan yang abadi menggerogoti jiwanya karena hidup dengan lena.
Segala perbuatan dan tutur lisannya, selalu penuh kehati-hatian, sebab ia takut, tanpa sadar berlaku dzolim kepada makhluk-Nya.
Dia seringkali, mengesampingkan keperluannya demi menyenangkan hati orang lain.
Dia resah berkali-kali lipat saat menyaksikan orang lain dalam keadaan kesusahan.
Dia memilih bersembunyi dari kemilau dan sorotan dunia namun diam-diam berdampak memberikan pertolongan.
Waktunya, seingkali ia habiskan untuk memikirkan kesejahteraan dan hajat hidup orang banyak.
Ilmu-ilmu yang Allah titipkan dalam ingatannya, ia salurkan dalam kebermanfaatan untuk sekitar.
Di bumi, namanya tak terkenal sama sekali. Orang mengenalnya, sebagai manusia biasa.
Namun jauh di atas langit-langit sana, penduduk langit mengenalnya, melalui percikan kebaikan-kebaikan putih yang ia taburkan di bumi Allah sang Maha cinta.
Semoga, hati yang jernih itu adalah hatimu, ya!
Jumat, 17 Juni 2022 08.14
191 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Audio
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  
Please kindly listen to this recitation. It only takes 3 minutes. The brother who is reciting recently died at the tender age of 25 years اِنَّا للهِ وَ اِنِّا اِلَيْهِ رَاجِعُون His mum is requesting everyone to forward this around as sadaqah jariyah for him.
May Allah forgive and accept him and grant him Jannatul Firdaws - Ameen
8K notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
(seperti) jawaban.
Ketika dia tampak seperti jawaban doa-doamu, tak ada jaminan bahwa; ia benar-benar jawaban dari doa-doa itu, bukan? Bisa jadi kehadirannya hanyalah ujian perasaan? Sungguh, janganlah tergesa-gesa menelan dan menyimpulkan setiap rasa manis yang terasakan.
Semoga pandangan hatimu selalu jernih untuk membedakan sumber dan alasan di balik setiap gemuruh yang terasa riuh dalam ruang perasaanmu. Agar mampu kau pahami mana hal yang semestinya kau perjuangkan dengan gigih dan mana hal yang sebaiknya dengan bijaksana kau lepaskan demi kebaikanmu sendiri.
Setelah luka-luka yang pernah penuh darah dan kecewa di masa lalu yang pernah teramat panjang dalam perih—semoga sudah cukup untukmu mengambil banyak pelajaran berarti dan tak mengulang kesalahan yang sama lagi.
Semoga Allah selalu tuntun hatimu, untuk memilah lalu memilih kesempatan mana yang semestinya kau hargai sepenuh hati dan mana ketidakmungkinan yang semestinya kau relakan tanpa banyak keragu-raguan yang menyertai.
Aku sungguh, tak ingin melihatmu menangis hingga lelah, bersedih seakan kehilangan cahaya dan menyiksa diri seperti bertahun-tahun lalu. Kau sungguh berharga dan aku teramat peduli padamu, pada kebaikan hatimu.
Dalam urusan hati, penyelamat terbaik selain doa dan upaya yang sudah-sudah adalah; dirimu sendiri—rasa sadar dirimu. Kau boleh memperjuangkan seseorang dengan begitu keras kepala, tapi jika memperjuangkannya menenggelamkan dirimu dalam segala tanda tanya yang bertepi, pemakluman-pemakluman yang menusukmu sendiri dan maaf yang tak dianggap berarti, sungguh kau hanya sedang menunggu waktu untuk melihat hatimu dibuat berdarah lagi. Porak-poranda seperti masa lalu.
Kini, bangunlah, aku menyambutmu, aku akan memelukmu dengan hangat, menangislah di pelukanku, aku ada—mendengarkanmu, selalu. Tanpa kau perlu takut akan membebaniku. Ekspektasi memang menyakiti, tapi jangan naif. Kita tak pernah bisa berhenti berharap. Tak apa, berharaplah, agar kau tetap hidup. Tapi takar harapanmu dengan belajar dari cerita-cerita mereka dan masa lalu. Jangan melebihkan harapan itu, namun jangan pula mematikannya, sebab nanti kau mati rasa.
Kontemplasi, 15 Mei 2022 09.24
236 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
“Seorang kawan pernah berkata, “Bila perjalananmu dengannya tidak membuatmu lebih mengenal Allah, pulang saja. Bila pencapain bersamanya membuatmu jauh dari Allah, lepaskan saja. Bila mencintainya hanya membuatmu tidak taat kepada Allah, maka tinggalkan dia.””
Sebab, bukan cinta namanya jika semakin menjauhkan diri dengan sang Maha pemilik cinta.
Ini perihal mencintai dengan sebaik-baik cinta. Cinta yang tidak membuat luka, cinta yang tidak meninggalkan lara. Sebab bukan cinta jika rasanya bak laksana menggenggam bara.
Cinta yang baik adalah cinta yang menenangkan. Cinta yang menyembuhkan. Cinta yang membahagiakan. Bukan tangisan lara yang menghujam batin seorang anak adam.
Lantas ketika mencintai membuat kita semakin jauh dariNya. Maka tanyakan pada diri, cinta macam apa yang kini bertahta hingga mencintai makhluknya lebih indah dibandingkan mencintaiNya..
Tengoklah saat ini tentang mimpi yang masih menggantung, tentang perasaan yang tergadaikan dan tentang luka yang belum sembuh. Untuk menata ulang kembali agar perasaan yang salah segera dibenahi oleh-Nya.
Ini bukan perihal patah hati yang tidak berkesudahan. Namun ini perihal mencintai dengan ikhlas. Ikhlas mendapatkan atau barangkali ikhlas mengikhlaskan.
Cinta yang hakiki adalah cinta yang didalamnya seseorang bisa tumbuh bersama dalam kebaikan, memberi maaf meski salah dan memberikan ruang untuk berteduh. Tentunya surga-Nya adalah tujuan akhir dari semua perjalanan ini.
Duhai diri yang sedang ditumbuhi cinta. Jadikanlah dirimu dan cintamu menumbuh dengan cinta yang baik, yang selalu paham perihal hakikat mencintai dengan benar. Mencintai-Nya, mencintai karna-Nya, dan dicintai-Nya. Jadikan ia laksana oase kebaikan bagi siapapun, penuntun kebaikan untuk sipapun. Bukankah Rahmatan lil alamin adalah semboyan terbaik agama ini?
Maka mencintailah dengan lembut, dengan penuh rahmat dan kasih sayang. Jikapun perasaanmu ditumbuhi cinta oleh-Nya, jangan jadikan Ia cemburu atas perasaan fitrah itu. Bukankah kau lebih paham atas perasaanmu sendiri?
Mencintailah dengan baik, duhai anak adam. Yang setiap kebaikannya laksana Al-Qur’an yang mencintai seseorang yang mau membersamainya. Laksana Rasulullah yang mencintai umatnya. Laksana Allah yang selalu mencintai hambanya.
Napak tilaslah kembali perjalanan kisahmu.. dengan muhasabah atas kisah yang telah lalu. Ia laksana pembelajar terbaik untuk dirimu. berbaiklah, melembutlah..
©Ibn Syams (self reminder)
1K notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
sekolah lagi selama dua-tiga tahun bukanlah apa-apa dengan seluruh sisa hidupmu setelah menikah, yang berpuluh-puluh tahun lamanya.
merawat, mendidik, dan membesarkan anak manusia pada nyataannya membutuhkan kemampuan lebih dari superpower wonder woman sekalipun.
bertahun-tahun proses pendidikan dilakukan atasnama keluarga. alih-alih niat menikah yang tergesa dan persiapan yang tak paripurna, malah bisa mendatangkan bencana.
perempuan bukan sekedar harus bisa memasak dan bersih-bersih. tetapi paling minimal benar-benar paham motherhood journey sesuai fitrahnya yaitu, hamil-melahirkan-menyusui. supaya nanti, bisa saling berbagi informasi agar sama-sama paham dan sejalan. karena ada buanyak sekali daftar bacaan yang perlu dipelajari dan harapannya nanti tidak benar-benar bingung jika dihadapkan hal itu.
laki-laki bukan sekedar harus bisa menyediakan segala kebutuhan rumahtangga dan membahagiakan keluarga. tetapi setidaknya bisa berkomunikasi secara terbuka, dan bisa saling bekerjasama. karena sikap tertutup atau persepsi 'seharusnya dia sudah tahu' benar-benar harus dimusnahkan. buang jauh-jauh sikap cuek atau tak peduli saat sudah bersamanya.
laki-laki, tunjukkanlah sikap kalau kamu benar-benar serius ingin terus belajar. terlebih mengenai pregnancy, parenting, pengasuhan, atau mengenalnya seumur hidupmu. tentu setelah ilmu agama dan prinsip yang suda semestinya melekat dalam keseharianmu.
pahami benar-benar betapa pentingnya peranmu saat kamu tahu betul ilmu kesehatan yang sangat ia dibutuhkan. tidak perlu expert. paling tidak, pernah membaca dan mengetahui solusi terbaiknya.
laki-laki, pahami benar-benar betapa pentingnya keberadaanmu disampingnya. dengan segala kondisinya kelak, kehadiranmu jauh lebih cukup untuk membuat hatinya lebih tenang dibanding memikirkan segala solusi yang kamu berikan.
bohong namanya kalau perempuan mengatakan tidak apa-apa jika harus memeriksakan kesehatannya (dan anakmu) sendirian. ingat bukan? semandiri apapun perempuan, ia sebenarnya tetap membutuhkanmu. mutlak.
pahami benar keterlibatanmu dalam urusan domestik dan kerjasama, itu benar-benar akan meringankan dan mempengaruhi sudut pandang dan karakter anakmu kelak. meski kamu lelah seharian bekerja, perempuan juga bukan berarti tak beraktivitas seharian. pahamilah bahwa perempuan juga butuh diapresiasi, walaupun dengan sekedar ucapan terima kasih.
perubahan peran pada perempuan mungkin masih terasa tak nyata baginya. ia mungkin belum terbiasa dengan keseharian yang dilakukan karena hasil yang tak nampak atau tanpa nominal penghasilan. saat itu, pahamilah bahwa hadirmu benar-benar dibutuhkan untuk membuatnya lebih menghargai dirinya dan yakinkan bahwa hal-hal yang ia sudah lakukan amatlah berharga.
laki-laki, izinkanlah perempuan bersedih dihadapanmu. meski sulit menyaksikan ia menangis, tanamkanlah bahwa tangisan itu bukan salahmu. terkadang, perempuan merasakan hari yang lebih sedih dan lebih perasa dibanding hari-hari biasanya. dan kamu hanya perlu disampingnya, tidak perlu menyuruhnya berhenti menangis atau menyangkal emosi tersebut.
rumah tangga dan segala lika-likunya, semoga kelak kita bisa melaluinya dengan sebaik-baik tindakan dan diiringi dengan ridhoNya sampai ke akhir tujuan. sembari percaya bahwa rencana Tuhan pasti akan lebih indah dari rencana manusia.
61 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Lelaki dan perempuan (2)
Tumblr media
Lelaki dan perempuan begitu berbeda dalam segala sisi. Lelaki hadir dengan palung penuh nalar dalam memberikan perasaan dan perempuan hadir membawa perasaan yang seringkali tanpa takaran.
Lelaki berawal membawa harapan. Perempuan berujung meminta kepastian. Lelaki takut, tidak bisa membahagiakan. Perempuan takut, tidak cukup menjadi satu-satunya.
Namun, mungkinkah pada satu titik temu, seluruh arah pikiran dan perasaan yang saling berlawanan antara lelaki dan perempuan itu melebur, menyatu, lalu saling mengisi? Mungkinkah?
Suatu hari nanti, janganlah sederhana dalam dirimu, menjadi rumit hingga kusut hanya karena kehilangan jati diri ketika berusaha mensejajarkan langkah dengan seseorang yang bahkan tidak berniat sejajar langkah denganmu.
Suatu hari nanti, janganlah menghabiskan tenaga dan perasaan untuk mengupayakan seseorang yang bahkan tidak bersedia saling memahami dan menerima dirimu seutuhnya.
Suatu hari nanti, janganlah meminta pengertian dari seseorang yang bahkan tidak ingin tahu dimana saja letak luka dalam jiwamu dan tidak peduli terhadap badai-badai hidupmu.
Suatu hari nanti, janganlah mengemis perasaan pada seseorang yang bahkan tidak mempersilahkanmu masuk dengan rela ke dalam ruang hatinya.
Sungguh, janganlah merugikan diri sendiri, waktu, tenaga dan perasaanmu hanya untuk seseorang yang sudah jelas sedari awal hanya bisa menawarimu kekecewaan. Bukalah matamu, belajarlah dari kisah-kisah lalu. Takarlah harapmu pada tempatnya.
Bukankah kau ingin dicintai dengan cara berharga? Maka carilah seseorang yang memandangmu dengan mata hatinya, bahwa kau bernilai dan mesti dijaga.
Maka carilah seseorang, yang dirinya adalah rumah pulang untukmu yang selalu terbuka tanpa perlu kau mengetuk, menghamba—memaksa meminta.
Maka carilah seseorang yang tulus tinggal di sisimu karena ia mencintai Tuhan, maka ia mengasihimu dengan segenap penghormatan.
Semoga melangkah ke jalan yang benar, dan tepat. Karena benar saja tidak cukup, harus tepat agar tidak terputar-putar di tempat yang salah. Ke arah yang benar. Benar-benar tepat. Benar sesuai kebutuhan, juga inginmu. Benar akan sampai atau hanya sekedar pembenaranmu saja? Segera sadar dengan kebenaran di depan mata. -Mbak Dinisuciyanti
Kini lelaki dan perempuan itu, sedang melakukan perjalanan panjang. Bukan hanya soal garis lurus dan sedikit tikungan, namun mereka akan dihadapkan pada banyak persimpangan dan kemungkinan. Lalu, hanya yang setujuan yang akan saling bertahan dan hanya yang saling meyakini yang akan mampu selamat dalam kebenaran.
Semoga segala tanya dalam diri lelaki dan perempuan itu kan temukan jawab pada tepat waktu, dan segala tunggu dalam benak mereka akan berujung pada temu yang satu, tanpa setitik noda pun meragu.
Kontemplasi, 14 Mei 2022 07.40
218 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Haruskah Bersabar?
Sesungguhnya buah dari kesabaran sangatlah indah dan nikmat sekali. Namun seringnya kala ujian itu datang menghampiri kita menjadi lupa akan makna sabar dan berserah diri kepada Allaah.
Pada ujian pertama kali datang, kita seringnya mencoba berusaha menyelesaikannya dengan kemampuan diri sendiri. Entah bagaimanapun caranya, masalah ini harus selesai. Padahal kita lupa, pertama kali yang seharusnya dilakukan adalah sabar menerima ujian itu.
Lalu, memohon ampun dan pertolongan Allaah untuk diberi petunjuk dan pertolonganNya dalam menyelesaikan masalahm dan terkahir adalah bertawakal kemudian dilanjutkan dengan berserah diri penuh kepada Allaah.
Seringnya kita lupa, seolah mampu padahal nyatanya tidak demikian. Kesabaran di butuhkan sebuah raga dan mental yang kuat. Raga kuat saja tidak cukup, jika mentalnya tidak tunduk melakukan kesabaran. Semuanya harus selaras ketika diri ingin berkomitmen lebih sabar lagi.
Sabar itu tidaklah memudah, itu sebabnya balasan bagi orang yang sabar adalah surga.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu  bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri].
https://almanhaj.or.id/12160-jangan-marah-kamu-akan-masuk-surga-2.html
Mengapa sabar, sabar, dan sabar. Ya sebab Allaah memerintahkan untuk bersabar. Allaah bersama orang-orang yang sabar. Dan untuk meraih sabar ini butuh komitmen. Yaitu dengan cara terus berdoa kepada Allaah agar diberikan kesabaran dalam hal apapun. Sebab tanpa pertolongan Allaah maka sabar tidak akan terwujud.
Jadi, bersabarlah. Boleh jadi hari ini apa yang kamu upayakan terlepas darimu. Namun bisa jadi atas kesabaranmu Allaah memberikan ganti untukmu dengan jauuh yang lebih baik lagi. Bukankah Allaah bersama dengan orang-orang yang sabar? Jadi bagian mana yang tidak kau pahami wahai diri?
Bersabarlah, ini hanya soal waktu. Segala sesuatunya memang dibutuhkan kesabaran agar kita paham bahwasanya menunggu yang sangat dinanti, meredam amarah, dan berupa kesedihan sekalipun. Adalah bagian dari proses kehidupan.
Sekali lagi, ini tidak mudah. Namun berupaya lah dengan sebaik-baik upaya. Sebab Allaah bersama dengan orang-orang yang sabar.
Sabar, ya. Luaskan lagi sabarnya, lapangkan lagi hatinya. Semoga kesabaranmu berbalas surgaNya. Aamiin..
Segala puji bagi Allaah yang setiap waktu kita membutuhkan pertolonganNya
80 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Pintu Tertutup
Kita pernah merasa bosan dan jenuh saat berusaha memelihara amal-amal ketaatan. Merasa berat dan tidak bersemangat lagi untuk meneruskan amal shalih yang sudah pernah kita pahat dalam hidup.
Padahal sejatinya, amal shalih itu seharusnya melahirkan energi baru pelakunya, untuk terus melakukan lebih banyak lagi amal-amal keshalihan. Amal-amal ketaatan itu sejatinya membuat hidup kita menjadi lebih indah dan kita lebih bersemangat.
Hasan Al Bashri rahimahullah memberi nasihat tentang kenapa amal amal shalih dan ketaatan itu suatu saat bisa tidak memberi pengaruh dan menambah semangat bagi pelakunya. Katanya,
"Carilah kemanisan hidup ini dalam tiga perkara, dalam shalat dalam dzikir dan dalam membaca Al Qur'an. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka ketahuilah bahwa pintunya dalam keadaan tertutup."
Imam Hasan Al Bashri mengatakan hal itu, tentu karena dirinya sudah mengecap kenikmatan hidup yang diperoleh dari tiga perkara itu, la, tentu sudah mengalami bagaimana hidup menjadi indah dan penuh semangat dengan tiga amal itu.
Kemudian ia juga mengerti, ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan amal-amal yang seharusnya memberi kenikmatan tadi, menjadi tidak berfungsi, menghadirkan output sebagaimana mestinya. Itulah kondisi 'pintu tertutup' yang dijelaskan Al Bashri tadi.
Pintu tertutup itu adalah pintu hati yang ditutup oleh pemiliknya sendiri. Al Bashri mengibaratkan dzikir kepada Allah adalah pintu yang lebar dan besar, yang selalu terbuka dan menghubungkan antara Allah dan hamba-Nya. Pintu itu akan terbuka selama tidak ditutup sendiri oleh hamba-Nya dengan kelalaiannya.
Mungkin, suasana seperti inilah yang terjadi pada diri kita. Yang merasa sulit mendapatkan 'energi baru' dari amal-amal shalih yang kita lakukan. Yang merasa susah mendapatkan ruh yang hidup tatkala melakukan amal shalih. Yang justru merasa berat menumbuhkan rasa dekat dengan Allah melalui amal-amal ibadah.
Banyak keadaan yang menyebabkan keadaan itu. Antara lain, kita lalai, tidak melibatkan unsur batin dalam mengerjakan amal-amal ketaatan tadi. Kita melakukan ibadah hanya pada kulitnya saja, tidak sampai menghayati isinya. Kita melakukannya hanya sebatas gerakan-gerakan saja, tanpa menghadirkan hati, perasaan dan pikiran kita disana. Lalu, amal-amal ibadah kita menjadi kering.
Imam Al Ghazali banyak menguraikan makna-makna batin yang seharusnya ada dalam hati kita, saat melakukan amal ibadah. la mengatakan hendaknya setiap amal ibadah dilakukan dengan suasana hudhurul qalb (kehadiran hati). Atau dengan kata lain, berusaha menyertai amal-amal shalih secara lahir, dengan amal-amal batin.
Saat melakukan ruku' dan sujud dalam shalat misalnya. Al Ghazali mengatakan,
"Rasakanlah kerendahan saat engkau ruku' dalam shalat. Karena engkau meletakkan jiwamu pada asalnya, yakni tanah. Mengembalikan cabang ke pokoknya, dengan cara bersujud ke tanah yang darinya engkau diciptakan."
230 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Tumblr media
Journaling : 10 Mei 2020
Hanya harus "Meyakini", bukan harus "Mengerti"
Iqish, cobalah lihat langit di atas sana..luas ya? Lapang ya?. Seperti itulah hati kita seharusnya iqish..
Bukan, bukan hanya lapang ketika menerima takdir yg kita suka, namun lapang pula ketika menerima takdir yang tidak kita suka..
Iqish.. Iqish.. Mungkin kita hanya belum mengerti apa maksud dari setiap ketetapan-Nya ini, sebab ilmu kita terlalu dangkal iqish untuk menerka-nerka apa maksud dari semua ini..tapi, tugas kita bukanlah untuk "mengerti", tugas kita hanyalah untuk selalu "meyakini" bahwa apapun ketetapan-Nya pastilah baik, pastilah indah, pasti jauuh lebih indah dari pada takdir-takdir yang kita harapkan.
Iqish, ketika kita merasa seolah telah jatuh terhempas, runtuh tak tersisa, patah berkeping-keping, lalu berserakan, itu semua hanya karena kita belum mengerti apa maksud dari takdir yang Ia beri saat ini. Itu semua karena kita belum meyakini bahwa takdir-Nya pastilah takdir paling terindah, dan jauh lebih baik dari pada yang kita damba-damba selama ini..
Ya Allah.. Ya Allah..
Maaf.. Maaf.. Ternyata selama ini iqish belum mampu meyakini sepenuh hati bahwa setiap takdir-Mu pasti yang terbaik..
Maaf.. Maaf.. Karena ternyata iqish masih menangis saat apa yang Kau tetapkan tak sama seperti apa yang iqish harapkan..
Ya Allah.. Ya Allah, bantulah agar hati ini cukup dengan-Mu, cukup atas segala ketetapan-Mu, cukup atas segala pemberian dari-Mu..
Temani selalu Ya Allah.. Temani..
Jadilah satu-satunya pelipur lara Ya Allah.. Dalam hati ini..
Terima kasih teh @aqielafadiya, karena sudah membuat iqish berani membuat tulisan (journaling) seperti ini.. Barakallahu fiik ya teh 🥺🤍
3 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Wanita Setenang Doa
Satu hal yang akan selalu saya sampaikan pada istri saat pulang kampung, "Mas minta maaf ya, kalau di rumah nanti bukan kamu yang menjadi prioritas utama mas dalam membantu urusan rumah, izinkan mas mengeluarkan semua khidmah mas untuk umi".
Benar, berbulan-bulan saya merantau di tempat dan negeri orang, sibuk dengan belajar dan semua lika-liku juga warna-warni rumah tangga. Sedikit membuka diri, bahwa saya akan sangat menjadi orang yang paling bawel ketika sudah berada di rumah ibu di Ponorogo.
Saya "mengharamkan" umi untuk menyentuh sapu, pel-pelan dan semua peralatan rumah kecuali masak. Biarlah saya dan adik-adik juga kakak saya yang membantu dan menyelesaikan urusan rumah. Biarkan kami semua yang terlalu banyak merantau ini mengais berkah dan menambal rindu dengan khidmah kepada umi dan abi.
Saya biasa membagi tugas dari pagi sampai malam untuk adik dan kakak saya, jangan sampai umi kecapean atau mengeluh. Anak laki-laki nyapu ngepel dan beresin pekerjaan rumah? Iya.
Satu hal yang saya selalu sampaikan pada adik dan kakak saya, "Meskipun kita di rumah kampung ini setiap hari lelah, selalu ingat saja kalau umi itu sujudnya saat sholat selalu lama, umi setiap malam bangun dan sholat di saat kita semua tidur dan malas bangun, barangkali sukses dan mudahnya kita ini sumbernya dari situ, biarkan umi yang mengetuk pintu-pintu langit dan keberkahannya untuk kita semua"
Wanita setenang doa itu umi, sumber kebahagiaan di rumah manakala umi tidak lelah dan capek dan bisa bermain dengan anak dan cucunya.
Untukmu yang masih di kampung halaman atau yang setiap hari bersama ibu, maksimalkan bakti, ya.
@jndmmsyhd
619 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Pure love is when you wait for it to rain to make du’ā for them, in every sujood, between the athaan and iqama, fast so your du’ā may be accepted, wake up in the last 1/3rd of the night, the last hour on Friday,when your travelling and take every opportunity to pray for them.
412 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Tumblr media
26K notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Menerima Kepayahan.
Dalam hidup jika ada banyak hal yang tidak kamu ketahui, tak mengapa. Kamu tidak harus selalu tahu banyak hal di dunia ini. Akan ada beberapa hal yang tetap menjadi rahasia dan sampai habisnya umurpun kamu mungkin tetap tidak mengetahui jua.
Dalam hidup jika ada banyak hal yang tidak bisa kau jangkau, juga tak mengapa. Kamu tidak harus selalu bisa menjangkau banyak hal sekalipun kamu ingin, sekalipun itu sangat dekat denganmu. Beberapa hal di dunia ini tetap pada tempatnya dan memiliki jarak yang tidak bisa dijangkau sekalipun sangat ingin.
Sebab diri kita hanyalah milik Allaah, dan sampai kapanpun akan selalu memiliki keterbatasan yang setiap orang memiliki ranah yang berbeda-beda. Jadi, kala dirimu sudah berupaya dengan baik, sudah memaksimalkan doa sekalipun. Namun tetap jua tidak kau ketahui, tidak bisa kau jangkau, tak apa. Sungguh tak mengapa. Sebab segala sesuatunya memiliki keterbatasan, sebab segala sesuatunya memiliki jarak yang tidak bisa dilewati agar tetap pada tempatnya.
Maka mencukupkan diri untuk tetap merasa tenang dan baik-baik saja dengan melarikan diri kepadaNya. Menyerahkan segala sesuatunya kepada Allaah saja. Agar kita memahami, perihal manisnya rasa menyerah menjadi seorang hamba. Agar kita memahami kita tak memiliki kuasa apapun sekalipun itu kepada diri kita sendiri.
Jika pada akhirnya diri kita memahami hakikat pasrah dan ketetapanNya. Maka semoga Allaah karuniakan ketetapan dan kelapangan hati. Sebab rasa penyerahan diri yang utuh kepadaNya.
Dalam hidup jika ada banyak hal yang membuatmu merasa kesal, tak mengapa. Cukup nikmati saja. Cukup didoakan saja. Agar kembali tenang, agar tak ada gusar. Mari melepaskan beberapa hal dalam hidup ini ya. Agar perasaanmu bisa lebih tenang dalam menjalani serangkaian hidup ini. Agar tidak ada lagi kekhawatiran perihal esok yang tidak tahu seperti apa. Sebab Allaah telah mencukupkan semuanya, sebab Allaah telah menjamin seluruhnya.
Segala puji bagi Allaah yang telah menyempurnakan kebaikan-kebaikan menjadi sempurna. Terimakasih Allaah atas seluruh perasaan ini || 05.33
106 notes · View notes
bilqishe · 2 years
Text
Apapun keadaannya seorang mukmin tetaplah tenang hatinya. Karna ia paham segala sesuatu yang menimpanya adalah suatu ketetapan yang pasti.
Ketika ditimpa musibah, ia mungkin bersedih. Tetapi kesedihan itu hanya sebentar saja, setelahnya ia akan memutuskan melapangkan sabarnya lebih luas lagi. Ketika diberi nikmat, ia berbahagia. Tetapi kebahagiaannya ia jaga dalam bentuk syukur yang melangit.
Keadaan seorang mukmin adalah keadaan yang kuat. Hati-hati mereka telah di beri ketenangan oleh Allaah Azza Wa Jalla. Sehingga kesedihan, kecemasan, kekhawatiran, tidak akan menahan langkahnya untuk berhenti mengutuk takdir.
Sungguh, keadaan seorang mukmin itu menenangkan. Pada hati-hati mereka telah diberikan banyak kebaikan oleh Allaah Ta'ala.
Kata suami, "Berbaik sangka kepada Allaah adalah salah satu penghambaan diri kepadaNya. Orang yang bertauhid wajib berbaik sangka kepada Allaah.
Berbaik sangka kepada Allaah akan mendatangkan tenang ke dalam hati seorang mukmin. Sebab ia bersandar sepenuhnya hanya kepadaNya. Dan ia yakin segala urusan yang telah Allaah tetapkan untuknya adalah baik.
Orang-orang yang berbaik sangka berarti ia benar-benar mengenal Allaah. Jadi, bagian mana yang perlu kita khawatirkan?
Tidak kah kau menginginkan keadaan seperti itu wahai diri? Maka melembutlah, agar kau mengerti.
154 notes · View notes