Tumgik
celotehanna ยท 6 years
Photo
Tumblr media
Senyum dan tawa yang aku bagi padamu cuma cuma kemarin, runtuh pagi ini. Ternyata itu hanya kamuflase, sobat. - Kenyataannya dia adalah bulir-bulir air mata. Entah karena haru atau takut. Entah rasa sedih atau bahagia. Atau gabungan keduanya. - Tidak ada puisi tentang hari pernikahan yang akan aku bagikan hari ini kawan. Karena matamu dan matanya sudah sama-sama memancarkan prosa kebahagiaan. - Aku tak perlu ikatan darah untuk menganggapmu saudariku. Mengenalmu lebih dari tujuh tahun dan menjadi saksi beragam perubahanmu dari waktu ke waktu, sudah lebih dari cukup untukku menjadi salah satu pengagummu. - Hari ini akhirnya datang juga, hari yang akhir-akhir ini kau khawatirkan, hari yang dahulu kamu idam-idamkan. Selamat berbahagia sahabatku Mulyanti Andhani. Selamat menjalani hari-hari bersama kekasih hati. Selamat belajar menjadi istri dan kelak ibu dari sang buah hati. โค - Tertanda, sahabatmu.
3 notes ยท View notes
celotehanna ยท 6 years
Text
goyah
Sejak berstatus warganet zaman now, bukan hal asing bagi kita untuk mengonsumsi potongan kisah hidup orang lain lewat linimasa. Sayang, mengonsumsi kisah hidup para karib, kerabat atau idola secara intens hari ini terasa tak seasyik dulu sebelum kita tumbuh dewasa karena rasa minder yang kadang mencuat kala mendapati hal-hal baik yang dicapai oleh orang lain dalam unggahannya.
Melihat foto mereka yang terlihat harmonis dengan keluarga kecilnya membuat kita sedikit resah dengan pikiran tentang pasangan hidup. Melihat video mereka yang tengah menempuh studi di luar negeri membuat kita lumayan gelisah dengan diskusi tentang titel idaman. Goyah. Perasaan itu bisa lumayan mengusik ketika rasa mindernya tumbuh sebagai penghambat produktivitas.
Maka, hal sederhana yang terbilang ampuh sebagai pelipur resah-gelisah dalam kondisi tersebut adalah menyadari bahwa tujuan, kondisi, ikhtiar, prioritas dan takdir setiap orang sedemikian berbeda.
Katakanlah kita memiliki sahabat yang bertujuan memiliki bisnis - sama seperti kita. Ketika sahabat kita giat mengembangkan diri dengan rajin mengikuti seminar kewirausahaan, membaca buku-buku penunjang hingga berkonsultasi dengan para praktisi, kita masih saja berkutat dengan prioritas lain. Dengan perbedaan tersebut, tentu wajar jika dalam perjalanannya ia lebih dulu meraih apa yang kita sama-sama inginkan.
Namun, contoh di atas hanya menekankan perbedaan poin ikhtiar dan prioritas atas tujuan yang serupa. Apa jadinya kalau tujuan, kondisi aktual dan takdir yang ditentukan-Nya pun berlainan secara keseluruhan bagi setiap orang? Tidak mengherankan kalau momentum pencapaiannya akan berbeda pula. Karenanya, tenanglah. Tak perlu kita berkecil hati apalagi sontak mengubah arah. Malah, perbedaan tersebut layak menjadi lecutan bagi kita untuk terus memacu diri dalam kesabaran dan kesyukuran.
Akhirnya, capaian siapapun dalam bentuk apapun yang terlihat di linimasa hanya perlu dikembalikan pada fungsi asalnya yakni sebagai kabar berita. Kita perlu turut bersukacita dengan capaian karib-kerabat raih lewat ucapan selamat juga doa baik yang diikutsertakan. Dengan begitu, raihan mereka takkan sedikitpun menyulitkan hati apalagi menghambat laju proses yang tengah kita tempuh kini.
Kalaulah unggahan-ungggahan tersebut masih saja menyulitkan hati, tentu menekan tombol unfollow tetap mudah untuk dilakukan. Toh unfollow di dunia maya takkan serta merta dimaknai sebagai upaya pemutusan hubungan di dunia nyata. Selebihnya, cek hati kita. Mungkin selama ini perasaan insecure hadir dalam hati karena kurangnya rasa syukur atas apa yang kita miliki. Lagipula, setiap orang memiliki hak untuk menghiasi linimasa dengan unggahan-unggahannya dalam bentuk apapun.
Kita sederhanakan dengan simpulan bahwa selera bermedia sosial setiap orang pasti berbeda agar kita tak mudah menyalahkan orang lain yang tak sepemahaman. Dengannya, media sosial tetap baik, ringan, asyik lagi menyenangkan untuk disimak - setidaknya bagi diri kita sendiri.
1K notes ยท View notes
celotehanna ยท 6 years
Text
Wanna be an author?
See something as an author
Watch movie as an author
Read a book as an author
Listen a music as an author
Because you can't ever be an author instantly just by your own self.
1 note ยท View note
celotehanna ยท 6 years
Text
Klakson
Suka penasaran gak sih kenapa klakson dibuat dengan suara semenyebalkan itu?
Gak dibuat dengan suara yang merdu atau mendayu-dayu.
As a bikers, mendengar klakson adalah rutinitas setiap hari. Dan sepertinya gak cuma bikers sih, siapapun yg berlalu lalang di jalan pasti faham deh gimana menyebalkannya suara klakson. Apalagi yang dipencet dengan tujuan marah, diulang-ulang, atau ditekan seakan-akan semua orang sudah hilang pendengaran.
Tapi setelah dipikir-pikir lebih lanjut, jadi ada pertanyaan baru di kepala? Apa benar kita benci sama klakson karena suaranya yang sumbang? Atau karena penggunaannya yg udah kelewatan?
Sepertinya kita gak pernah membenci sesuatu karena hal atas dasar fisik atau materi. Tapi kita benci hal yang mungkin secara fisik atau materi tertentu tidak digunakan sesuai fungsinya.
Jadi, kamu benci klakson atau pengklaksonnya?
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
Mengenalmu adalah sesal tak berkesudahan. Mengenangmu adalah kemustahilan yang diniscayakan.
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
Kata orang(-orang):
Kalau nyari pasangan hidup, cari yang udah pernah bandel Na. Karena dia udah puas2in bandel sebelum nikah. Siapa yang bisa jamin, cowok baik2 nanti pas nikah malah jadi bandel?
Anna:
Hoo gitu ya. Kalau nanti aku pilih yang udah pernah bandel, udah pasti dia gak bakal bandel lagi ya pas udah nikah?
Kata orang tadi:
Ya enggak juga sih.
#antiklimaks
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
MENJADI EKOR BUAYA ATAU KEPALA CICAK?
Pertanyaan itu yang terlontar dari Mbakbosku di kantor, saat melihat fenomena kegalauan para fresh graduate dalam menentukan pilihan karir.
"Jadi gimana menurut lo An, lebih baik jadi ekor buaya atau kepala cicak?"
tanya Mbakbos padaku, spontan.
Dengan yakin ku jawab "kepala cicak, Mbak"
Jawaban singkat dengan pertimbangan receh. Ya mendingan jadi kepala, walaupun cuma nemplok di binatang sekecil cicak, pikirku.
Mbakbos tidak sependapat, dan menjawab dengan diplomatis.
"Sebenernya jawabannya tergantung An..."
Ada jeda sebentar, membiarkan lamunan sejenak ambil peran.
"Kalau lo masih anak baru alias fresh graduate, lebih baik lo jadi buntut buaya,"
ujar Mbakbos. Wajahku menyiratkan pertanyaan, kenapa gitu Mbak?
"Dengan kayak gitu, lo bakal tau cara berpikir dan cara kerja si buaya,"
lanjut Mbakbos.
Setelah berpikir dan diam sejenak, akupun mengangguk. Hmm reasonable.
Mbakbos pun melanjutkan,
"Nah nanti kalo lo udah tau cara kerja seekor buaya, baru deh..."
"Baru jadi kepala cicak yah Mbak?"
sahutku.
"Iyaa...ya kalau bisa jadi kepala buayanya malah," ujarnya sambil tertawa dengan suara khasnya.
Sebuah filosofi sederhana yang tanpa Mbakbos sadari telah memberikan pencerahan pada wanita usia 23 tahun ini. Wanita yang dengan tenang sekaligus terombang-ambing menentukan alur kehidupan.
Mungkin sekarang saatnya menjadi buntut buaya. Meski di belakang dan tak kelihatan, tapi ia jadi tau bagaimana si kepala menerkam mangsa, bagaimana si kepala bersembunyi dari para lawan, dan bagaimana berkompetisi dengan kepala-kepala buaya lainnya.
Menikmati dulu peran sebagai buntut buaya, siapa tau besok-besok dititipkan peran sebagai kepala.
2 notes ยท View notes
celotehanna ยท 6 years
Text
Mengenal keterasinganmu
Terlalu percaya diri, jika aku mengaku mengenalmu.
Terlalu naif, jika aku berpura acuh di depanmu.
Terlalu sederhana, karena yang ku tau tentangmu hanya nama.
Terlalu tragis, kita sudah asing sebelum pernah mencoba tuk saling mengenal satu sama lain.
Terlalu singkat, melihat bayang tanpa tatap, melihat akhir tanpa pernah berawal.
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
Iya, saya bisa.
Untuk seorang dengan feel lebih kuat dari think, kalimat ini seringkali mudah terucap.
Gak bisa nolak.
Gak enak ah.
Dan beberapa alasan senada, yang akhirnya kandas dengan kata IYA.
Padahal boleh jadi, ke- gak enak -an itu bukan hilang, justru tertunda.
Boleh jadi, kesediaan yang kita tawarkan justru jadi bom waktu belakangan.
Karena ketidaksiapan.
Karena ketergesaan.
Karena tak ingin ada konflik berkepanjangan.
Karena tidak ingin ada pahit di depan.
Semakin dewasa, sejatinya kita semakin belajar.
Bahwa logika harus punya peran besar.
Bukan berarti pecundang yang melalaikan kesempatan.
Tapi boleh jadi kamu memang belum punya cukup kekuatan.
Sesekali kata TIDAK, memang harus dipilih tuk diucapkan.
Agar sakit itu terasa di awal.
Agar rasa sungkan terpampang di pertemuan.
Agar tak ada pihak yang berharap terlalu jauh ke depan.
Ada kalanya, terlalu mudah mengiyakan berujung mengecewakan.
Ada kalanya, rasa gak enak harus ditelan meski tertahan.
Karena hidup bukan hanya milikmu sendiri.
Waktumu juga milik orang lain.
Pilihanmu bukan hanya tentangmu.
Tapi juga orang-orang di sekelilingmu.
Jadi, maaf jika akhirnya TIDAK itu terucap.
Karena aku yang belum sepenuhnya cakap.
Karena lemahku yang belum kunjung kuat.
Karena pilihan yang baik tidak selalu mudah diambil.
Karena pilihan untuk tidak memilih juga ada dalam rentetan opsi.
Terlalu takut untuk menyakiti, tak ingin ku jadikan alasan untuk akhirnya tetap melukai.
IYA ku kini harus punya lebih dari sekedar arti.
IYA ku kini adalah tanggung jawab melebihi diriku sendiri.
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
/In the middle of nowhere/
Have u ever woken up in the morning, feeling in the middle of nowhere
When ur eyes don't really look around
When ur ears never really listening
When ur bones so weak to get up
When ur heart doesn't know is it broke or just bent
U don't know are u really lost or just confused
U don't know are u really fall or just lonely
U don't know are u happy or pretend
Have u ever wake up feeling in the middle of nowhere
Are u trying to find out for what exactly happened
Or u're just enjoying being floating, in the middle of nowhere.
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
/Intersection/
To choose and turn arround
To stay or move
To be an expert or to join the adventure
To sit on the bench or roll in roller coaster
Being adult is never easy
A few minutes to make a decision
Which can make you either rise or fall
A bunch of choices of right and wrong
Which can lead you to somewhere you never know
A glimpse of light you never know what
Which can either bright or burn you up
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
/Interlude/
A space
To read
To write
To learn
To breathe
To refresh
To find
More
To be
Me
0 notes
celotehanna ยท 6 years
Text
Well
We lost
We made mistakes
We learn
We find ourselves
Then we lost again
We made same mistakes again
We learn lessons that we've forgotten
Then we find ourselves, one more time.
Maybe it happens over and over again.
So I think, the most important lesson isn't about not to be lost.
But to find a way back home no matter what.
And to reborn, once again, and once again, and once again.
This time a lil bit stronger.
This time a lil bit tougher.
3 notes ยท View notes
celotehanna ยท 7 years
Text
Teduh
Ada tatap asing yang bertemu, berbalas senyum tulus dan tunduk syahdu.
Ada wajah baru berkumpul satu, namun rapat berbaris dalam saf, bersentuh ujung jari kelingking saat shalat.
Ada saling mempersilakan kebaikan, tidak menjunjung ego sendirian, seakan dirinya tak apa selalu jadi yg belakangan.
Ada hati yang seperti bertaut, meski baru kali ini seatap bersama bersujud.
Ada getaran magis menyelusup kalbu, hanya karena melihat pakaian taqwa yang dijaga terus berselimut malu.
Dia bilang ukhuwah itu hadiah.
Maka aku bersyukur dan berterimakasih pada-Nya atas hadiah ini.
Hadiah indah yang buat senyum kembali merekah.
Saat dunia kembali terlihat fana
Surga kembali tercium harumnya
Terima kasih atas Dia yang memberi keteduhan di bawah teriknya Jakarta.
Dititipkan lewat para wanita yang membuat bidadari cemburu padanya.
Terima kasih atas-Mu seindah-indah pemberi rindu.
Diselipkan kembali rasa itu, pada hatiku yang lama membatu.
2 notes ยท View notes
celotehanna ยท 7 years
Text
Si pahlawan tenggelam bungkam dalam sejarah yang dilarang disebarkan.
Si dalang tampil menarik dalam bungkus apik tersenyum licik.
Ah kawan.
Terlalu banyak sandiwara berbungkus metafora di dunia fana.
Opini dan fakta bias dalam kata.
Kebenaran sepenuhnya milik Tuhan, aku setuju.
Bukan milik sebagian orang yang memaksa sebagian yang lain untuk melebur satu pandangan.
Kebenaran kalian peluk masing-masing.
Tak mau berbagi, karena kalau dibagi benar itu menjadi abstrak kembali.
Ah kawan.
Berdebat kusir kita tentukan siapa kalah siapa menang.
Padahal pada akhirnya kita hanyalah manusia lemah yang seringnya salah.
Membenci kita satu sama lain atas apa yang kita yakini berdasar nyata.
Padahal ilmu mu hanya terbawa tren bukan buku-buku yang kau baca berurutan.
Aneh jika kita terberai atas apa yang tidak kita fahami maknanya.
Jenaka jika kita dominan tanpa ada substansi di tangan.
Pantaslah kisah kita ini bagai anekdot.
Menjadi bahan tawaan penonton dan pembuat lakon.
Tenggelam peran, mati tak terkenang.
0 notes
celotehanna ยท 7 years
Text
"Kamu yakin mau pergi sendirian?"
"Iya yakin, kenapa?"
"Gak garing apa? Hobi banget jalan sendirian? Makan sendirian? Belanja sendirian?"
"Terus aku harus gimana? Gak semua orang mau diajak ke tempat yang sama kan?"
Hening
"Anggep aja aku belum nemu seseorang buat nemenin ke tujuan yang sama. Siapa tau dalam perjalanan, bisa ketemu yang se-arah. Satu tujuan. Jadi gak sendiri lagi deh. Sampai saat itu tiba, tenang aja. Aku gakpapa kok sendirian."
0 notes
celotehanna ยท 7 years
Text
I'm playing my role in my own life.
Every scene. Every dialogue.
Happy face or being burst into tears.
Some people come and go.
And some, stays.
Either literally there or just stay in memory.
Some scenes are just nothing to remembered.
Some are so damn hard to forget.
I'm playing my role in my own story.
So do you.
And there comes a scene when I met you.
As person.
As role.
As ourselves.
We talk and share.
Smile and laugh.
Then, go.
I'm counting ur steps.
One by one.
Following your step.
Thorough your footprint.
Day by day since you left.
Then I stop.
All I do this long.
Here your footprint fade.
I got you. Smile at me.
I feel myself stuck, can't move.
You'd been here for so long.
You got this whole room just for yourself.
You're here. In my memory.
2 notes ยท View notes