Tumgik
chocolate-soda · 4 years
Text
fina’s emo hour
I really want to love without doubt, without any slightest hesitation in my heart. I really want to love without fear, without have to think the other way scenario in my head all the time. I know that love is something to be build by two, that love needs effort, but it must be felt effortless when you don’t have any slight doubt in your heart, right?
I’m tired of all the “what if..” thoughts in my head. I know there is no one that can handle and control these thoughts except myself, but how to do it when I don’t really know what I want and what (or whom) to believe. And think about how I didn’t get what I deserve after all the hardworks I’ve done, I think it’s enough time for me to keep thinking all of the bright side and always set aside even the biggest inconvenience.
I’ve been thinking about, how I worked really hard to make things work, even for myself. But maybe at the very end, it’s not hard enough to get rid all of the doubt. Or maybe I’m just being overly indecisive.
I just want to believe in myself first, that I’m capable to believe someone, that i’m capable to love unconditionally in a very calm way (if it’s even possible).
2 notes · View notes
chocolate-soda · 4 years
Text
aku butuh orang buat tempat mengeluh, kamu butuh orang yang selalu bisa positif. kayaknya emang gak sama ya tujuannya, emang gak cocok.
well, orang yang aku butuhin gak harus kamu juga sih. aku bisa sendiri, dan ada temen-temenku. I shouldn’t have rely on you at the first place.
and I’m sure you can find the one you always looking for, soo good luck!
0 notes
chocolate-soda · 4 years
Text
and it happened all over again,
you will always be the same, you will never change,
not in the way you always said,
it might be tiny minor move,
but I already know what it will bring,
you are still the way you are,
you will hurt me eventually
tho I still open my arms widely, what for is that?
0 notes
chocolate-soda · 4 years
Text
3/14
Hai. Apa kabar hari ini?
Aku mau cerita. Sampai hari ini, aku masih menangis setiap mengingat atau menceritakan semua yang kamu lakukan ke aku. Bahkan di tengah-tengah kantin yang ramai. Aku lemah, ya, ternyata, hihi.
Aku selalu berpikir, entah kenapa, kalau aku terlalu baik sekali sama kamu. Mudah sekali aku memaafkan kamu, mudah sekali percaya sama kamu. Bahkan di saat marah dan kecewa pun, aku masih bisa memikirkan perasaan kamu. Aku masih bisa meluk kamu ketika aku tahu kamu butuh itu.
Siang tadi aku masih maraaah sekali denganmu, dan diriku. Tapi malam ini, aku rindu, sama seperti dirimu.
Ada hal yang menambah pikiranku. Kemarin Sabtu, di mobil, kamu bilang kamu gak mau kehilangan aku, karena kamu gak mau memulai lagi dengan orang baru. Kamu juga selalu bilang kalau kamu gak punya tempat cerita, cuma aku.
Aku jadi berpikir, semoga aku salah, jangan-jangan kamu hanya sudah terlalu terbiasa dengan keadaan kita sampai-sampai bilang “gak mau mulai dengan yang lain lagi”. Jangan-jangan kamu hanya butuh “sosok pacar”. Jangan-jangan bukan aku, seorang aku, yang kamu butuh dan kamu inginkan. Mungkin sebenarnya, aku benar-benar bisa digantikan...
Kamu baik-baik, ya. Jaga kesehatan. Jangan lupa pake masker kalau naik motor. Jangan lupa sholatnya.
Aku tahu, kadang kamu gak tahan. Tapi, sabar, ya. Kita sama-sama menghitung hari sambil berefleksi. Kita bisa kok, aku yakin:)
Update: sampai hari ini aku masih belum menemukan alasan kuat untuk bisa sama kamu lagi. Sabar, ya, mungkin besok.
0 notes
chocolate-soda · 5 years
Text
The S Word
Aku sedih karena gak bisa sekelas sama angkatan 2016 lagi. Aku sedih karena semua orang sibuk dengan rpp dan psikomet dan mii dan mik trus kayaknya kuliahku gak ada apa-apanya. Aku sedih gak bisa sekelas sama temen-temen dan mereka kayak gak nyariin aku sama sekali. Aku sedih ternyata kuliah sama yang beda angkatan, gak sama temen-temen sendiri bisa sesusah itu, susah nyari temen sekelompok, susah ngikutin jadwal. Aku sedih karena rasanya pengen cepet-cepet lulus aja tapi gak bisa secepet itu. Aku sedih karena aku pura-pura gak peduli dan yaudah jalanin aja semuanya tapi ternyata aku gak bisa yaudahin aja. Aku sedih kenapa aku “shut people off” kalau aku lagi gak nyaman. Aku sedih kenapa aku bisa gak enak dengan hal-hal yang sebenernya biasa aja.
Aku sedih dia gak bisa bener-bener dengerin aku. Aku sedih dia punya banyak banget masalah dan hal yang harus diselesaiin tapi aku gak bisa sabar dan nahan diri. Aku sedih kenapa aku bisa seegois ini. Aku sedih hal-hal yang aku alamin setiap harinya sangat payah dan kecil dan gak ada apa-apanya dibanding yang dia alamin, tapi aku malah sedih dan ngeluh terus. Aku sedih kenapa aku selalu nuntut banyak hal ke dia. Aku sedih kenapa aku gak bisa ngomongin apa yang aku rasain ke dia, karena gak mau ngebebanin dia lagi, tapi aku sedih. Aku sedih kenapa ada aja hal yang bikin aku keganggu dan bete dan sedih yang berhubungan sama dia, padahal kalau aku cukup dewasa dan pengertian aku gak perlu keganggu dan bete dan sedih. Aku sedih kenapa keadaannya harus kayak gini. Aku sedih kita gak bisa nyelesaiin janji-janji dan list yang udah dibuat dan ke depannya mungkin akan lebih gak mungkin lagi untuk ngelakuin itu. Aku sedih.
Aku sedih kenapa sesusah itu untuk ngerti yang aku rasain. Rasanya semua hal itu gak mungkin bikin aku sesedih ini. Pasti ada hal lain yang aku belum temuin dan aku belum ngerti yang aku rasain. Kenapa bisa sesedih ini dan kenapa sekarang. Aku sedih banget dan lebih sedih lagi karena aku gak tau kenapa aku sedih.
0 notes
chocolate-soda · 5 years
Text
The Grateful Project #1
Yas, so I decided to write down everything that makes me soo grateful about life. I know that I’m so blessed, but sometimes I forget to see those graces that Allah granted for me. Sooo, in order to make myself more awake of things that happened in my life, good or bad, and to how I must act to show my gratefulness, let’s start the project!!
No. 1. The biggest event in my life that I always wish for since I was in high school, the one and only: GOING ABROAD!!!
Still can’t believe myself, I could fly away from my comfy-comfy house to the land of K-Pop!! Never thought before to go to the country, and brought all of my family to taste how it feels to having an “overseas family holiday”, especially gave experience to my little grumpy sissy, Mutia,
But beyond that, I still remember how I felt when I gone off the plane, and felt the breeze of winter-go-to-spring air of Seoul, using English as my main daily convo for the first time in my life, and be the real “anak ilang” hahahaha. Well, there were so maaaaaaaaannnyyyyy thingggssss I experienced last year and it was irreplaceable, literally once in a life time. I learned so so so so so many things. I can tell that I get home as a different person, see the world (not so) hundred percent differently. But I really like the experiences. All the ups and downs and everything, it was so surreaaalll.
Ya Allah, Alhamdulillah, Masya Allah, I would never stop feeling grateful for this experience. I am really sorry if I have never been a good person in Your lighten way. Guide me always, oh God.
Ps. I probably will write down alll the funny and silly and stupid and amazing events I had back there, in separate texts sooo stay tune dear self (because no one read this writing tho). XOXO!
1 note · View note
chocolate-soda · 5 years
Text
I Am Sorry?
I’m feeling so pathetic to be like this.
Missing you it does hurt, you know. Well, it is kinda strange for missing someone that having daily convos over the internet and phone calls EVERY SINGLE DAY, but I still miss you A LOT. I know you have MANY MANY things to do every single day, and me either (even it’s nothing comparing to your ‘things’). But I can’t help the urge to feel ‘you’ in the atmosphere and the air I breathe. I can’t help the urge to feel your touch and look at your smiling big face and hearing your not-funny jokes and your grumble when I did not finish my meal, or when I always order super-sweet ice tea while it has no way to make me any healthier.
I know I’m being overdramatic. Like before this I was okay, I was the girl who doesn’t care a lot of things especially relationships and communication with anyone inside my life, even my parents, family, nor my (best) friends. But, well, man, when it comes to you, nothing is easy anymore.
I’m sorry for being a cry-baby last night, without knowing what were bothering me all this time. But, yeah, I do really REALLY hate feeling left out, feeling unwanted, especially by you. I know maybe you think it’s only inside me. But I can feel it. When I feel it, means you really do it. We know that we’re like this.
I’m sorry for being not understanding about what’s happening in your life right now, and keep disturbing you with all of the demands that you hate from me. I’m so sorry. I’ll learn and try my best, I swear. And, thank you for being a nice lover. See you any sooner, my-bear!!
0 notes
chocolate-soda · 6 years
Text
you asshole.
1 note · View note
chocolate-soda · 6 years
Text
Perjalanan
Jangan berhenti di sini, jalan kita masing-masing masih sangat panjang
Kamu lihat, percabangan di balik semak itu? Mungkin satu jalan untukku, dan satu untukmu, aku juga tidak benar-benar tahu
Ada banyak bunga-bunga yang harus tumbuh, dan bebatuan yang harus disusun, dan jejak kaki yang meninggalkan cahaya atau kelabu
Aku tidak tahu menahu apa yang ada di depan nanti, begitupun dirimu
Biarlah kita berjalan tanpa hati yang tertahan, biarkan bergerak apa adanya, hingga Tuhan yang tentukan. Siapa yang tahu jika masih ada kapal untuk berlayar?
3 notes · View notes
chocolate-soda · 6 years
Text
Hhhh #1
Ketika setiap pagi aku berkata pada diriku sendiri: "You're OK, fin, there is nothing to be worried about", "you are as the same as everybody else", "jangan merasa inferior", "your body is OK", "it doesn't matter for having tanned skin", "nobody cares, like you don't care how somebody looks like", "it is OK to be stranger", dan jutaan variasi kalimat-kalimat yang (aku harap) bisa menaikkan self-esteem dan kepercayaan diri di dunia antah berantah ini.
Out of blue a strange, humble, kind man came and said: "since the first time I saw you, I can tell that you are a very confident woman, not even close to the shy one."
Confident darimaneeeeeeeee tiap pagi ada perdebatan batin dan berusaha supaya positive vibes yang menang. Ya bagus sih berarti kan mantra-mantra itu berhasil, benar tidak sobat-sobat???
Lalu pujian itu tidak berhenti hanya di kata "confident". Ia menjalar kemana-mana, membuat aku yang seorang over-thinker ini tidak karuan. Oh welcome anxiety my old friend.
Hhhhhhhhhhh what a strange world.
0 notes
chocolate-soda · 6 years
Text
Kamu tahu? Aku masih membaca puisi-puisimu
Mereka bagai pengingat bagi jiwaku yang sendu
Bahwa masih ada seseorang seperti kamu yang peduli padaku
Kamu tahu? Seharusnya aku banyak-banyak bersyukur
Tapi aku yang tak tahu diri ini malah kufur
Biarlah, biar Tuhan saja yang mengatur
Mau dibawa ke mana hati ini melantur
Hingga mungkin akhirnya terbentur
Padamu yang hatinya tak pernah lentur
Seoul, 01.20 am
3 notes · View notes
chocolate-soda · 6 years
Text
Mengagumimu selalu menyenangkan
Karena apa yang kamu lakukan selalu membanggakan
Tapi terkadang mengagumimu menyakitkan
Mengingat aku yang tidak mampu menggapai
0 notes
chocolate-soda · 6 years
Text
#1
I don't want to be easy yet my imaginations are too wild to be controlled. If you're being true and pure and honest and sincere, give me chance to make up my mind, and open a little gap between the doors, to let the light comes in, and probably stay.
What do you see in me?
Can you stand my unstable mood? Can you stand my insecurities? Can you stand my that-so-called difficult temperament? Can you bear up with the whole me?
Can I believe all your writings? Because they are the only reason I am still staying.
Once my heart has sunk, there is no way to put it back to its former place. Once my heart has sunk, you get to keep it with all of yours.
Can you do that?
3 notes · View notes
chocolate-soda · 6 years
Text
And I am drowning myself down
In the blurry dark liquid
Of my own fear
0 notes
chocolate-soda · 6 years
Text
Untukmu yang mungkin sudah disakiti hatinya,
Kalau memang apa yang kamu inginkan itu layak untuk diperjuangkan, tolong jangan menyerah secepat ini.
0 notes
chocolate-soda · 6 years
Text
I Would Like To
I’d like to go to someplace new, a cafe or restaurant would be good. Someplace where I can enjoy the view and the atmosphere, smells sweet, not too crowd. You’d order a coffee with two shots, less-brown sugar. I’d be happy with my classic earl grey tea, or chamomile will work either. Indie songs would play along, softly.
We’d discuss about things, not only about me and how I am and my family are, or you and how you and your family are. We’d discuss about the books I’ve read, or the classes you are attending. How people move along with their lives, what kind of lessons we both could get from them and their lives. We’d share stories about places we’ve been gone. What it is like to be there, what kind of foods that locals love, what kind of musics that are being played all over the town. We’d talk about the ambience, and we’d make a plan to go there together.
I don’t want to know about your friend’s friends. I want to know about stranger you’ve met in the unknown crossroad in nowhere and how he/she changed your life. I want to know about some kids whose goods you bought, and you’d tell me how happy they were. I’d hear the stories about your recent business that keep you busy, and I’d think how I adore you a little and consider to make you one of my role models.
At 1 a.m., I’d like to discuss how the world moves, how human beings keep moving until the time is up, and peel the beliefs about the meaning of life; my life, your life. At 1 a.m, we’d still as wake as it is 10 a.m., we won’t get sleepy because the topics we discuss are surprisingly delightful and inspiring.
I’d like to discuss about phenomenons, and not about whether I have done my dinner or not, or why I haven’t sleep at the time. I hate to be asked “lagi apa?”, even I won’t tell my parents if they ask so. I don’t want any pause in our talks. I’d like to spare some time between 8 to 12 in the evening to do the chitchat with you. I hate the “ganggu gak?” kind of questions because if I think so I would not reply to your message at all.
I’d like we do it smoothly, in our own way. I hate it if it seems being forced, like in a hurry. I want me to be me, and you to be you, then let the universe decide where we should go.
I would like to tell you my do’s and dont’s list to get along with me. Could you tell me yours?
1 note · View note
chocolate-soda · 7 years
Text
Kereta
Sudah lama, ya, tidak bertemu?
Bagaimana kabarmu?
Aku ingin bercerita tentang satu bagian baik yang aku suka tentang kereta.
Kereta adalah tempat yang indah, dan agaknya menyedihkan untuk menyebutnya indah. Karena kereta, ia menyimpan ribuan cerita setiap harinya. Puluhan ribu, tidak, ratusan ribu bahkan. Orang-orang keluar dan masuk di tiap-tiap stasiun, dan mereka membawa aura yang akan melekat di sudut-sudut gerbong.
Di pagi hari, orang-orang berwajah semangat. Ada yang cemas, takut terlambat dan dipotong gajinya. Ada yang malas, mimpinya belum selesai katanya. Ada yang lempeng biasa saja, entah apa yang akan terjadi, biarkanlah.
Di siang hari, orang-orang mulai bau keringat, setelah berjalan cukup jauh menuju stasiun. Ada yang bau asap dan bau matahari, karena jalanan tidak cukup baik hati hari ini. Ada juga yang parfumnya tercium di sana-sini. Walaupun baunya bermacam-macam, tapi kereta tetap wangi. Karena, ada orang-orang berseragam yang siap membersihkannya dengan rutin.
Di sore hari, orang-orang bahunya lesu. Ada juga yang masih tegap, karena memanggul beban lebih di tasnya hari ini. Ada yang sudah terantuk-antuk besi atau kaca jendela, karena kantuk yang tak bisa ditahan. Tapi, masih ada yang bersemangat, karena mereka baru berangkat untuk shift malam.
Semakin malam, mata orang-orang semakin berat. Ada yang sudah terlelap menyender pada tiang pegangan, atau cukup menahan kepala dengan kedua tangan. Ada yang masih berkutat serius dengan handphone-nya, karena baru saja dimarahi orang terkasih, kenapa jam segini belum pulang juga.
Kereta, kereta. Selalu ramai. Di pagi dan sore, orang-orang berdesakan. Di siang dan malam, kursi panjang penuh, dan orang mengisi sudut-sudut kecil gerbong untuk sekedar bersandar.
Ketika aku masuk ke dalam satu kotak besi yang berjalan, aku seperti dapat membaca cerita-cerita. Tidak terucapkan keras-keras, tapi tertuliskan besar-besar, menempel di setiap wajah. Kakek-kakek yang sarat perjuangan, ibu-ibu yang teringat anak, pemuda kaum millenials yang sibuk dengan gawainya, melihat-lihat kabar di beranda media sosial.
Tapi kadang, ada yang unik. Ada wajah sedih entah karena apa, bahagia entah karena apa, dan marah entah karena apa. Bisaku hanya menerka-nerka. Mungkin ini hari baik, atau hari buruk bagi mereka. Atau kelompok orang yang saling berbincang seru, seperti teman lama baru bertemu, atau teman baru berusaha saling mengenal lebih jauh, atau teman saja yang memang ceriwis.
Kereta, kereta. Selalu punya cerita. Di dalamnya ada berbagai manusia, dengan kisah yang berbeda-beda. Atau sama, tapi unik dengan caranya.
Maukah dirimu, duduk (atau berdiri), dan melihat lebih dalam ke dalam wajah-wajah? Mungkin ada satu yang tidak akan kau sangka-sangka, hadir di hidupmu kelak.
6 notes · View notes