Tumgik
colombecoquine · 2 years
Text
𝓢𝓶𝓪𝓵𝓵 𝓵𝓮𝓽𝓽𝓮𝓻 𝓯𝓸𝓻 𝓪 𝓰𝓻𝓮𝓪𝓽 𝓶𝓪𝓷 𝓷𝓪𝓶𝓮𝓭 𝓙𝓸𝓱𝓷 𝓜𝓲𝓬𝓱𝓪𝓮𝓵
Tumblr media Tumblr media
Teruntuk kamu, sinar mentari hangat dalam badaiku. Teruntuk kamu, bintang kecil terang dalam langit malamku. Teruntuk kamu, secercah harapan yang berpendar dalam langkah putus asaku.
Lima puluh sembilan hari berlalu, ( kenapa enggak sekalian enam sembilan aja gitu 😳 ) terima kasih, kamu masih di sisiku, kembali ke pelukan selepas pergi tanpa kenal waktu.
Sembilan minggu saling menemani, terima kasih, kamu masih di sini, selalu hadiahi rengkuhan menguatkan bagi raga mungil ini.
Kepada lelaki hebat yang tengah bertandang kemari, kuharap engkau tak sesali waktu yang kau buang untuk hal ini, masih panjang perjalanan yang kuingin ‘tuk kita lalui.
Lantas, bolehkah aku meminta kesediaanmu atas ini? Walau tak yakin, akan ku pastikan bahwa ada banyak kenangan indah lain yang menanti. Asalkan, Tuhan kita berdua tak keberatan merestui.
Masih ada banyak kata tersimpan, namun ku hanya bisa menggurat sebagian. Ada satu hal pasti yang ingin ku sampaikan. walau terhitung baru saja dua bulan, presensi kamu ialah yang paling aku andalkan.
Tumblr media Tumblr media
Mm, where to start.. I── don’t know better where to start.
Ah, my Michael, my everything, my gorgeous king, hello..? How was your 1st March, hm? Hope everything went well even you’re feeling so tired with what you did during the day. When you read this, I hope you’ve finished your evening meals ya! I don’t know what to write here, since.. you know, I’m super bad at words, but── here I am. John Michael, I’m so happy to have you in my life, I’m so glad that you came and colored my days lately. You know, it will always be a precious gift for me. Words cannot describe how I grateful about you. Since that day, you’ve being my happiness also my day booster.
Sayang, thanks for proposing me to be your girlfriend, thanks for your sincere feelings to me. If that did not happen, I can’t guess what the two of us will become now. Maybe, we’re still just a partner or an FWB who are just longing for an affection each other?
Two months have passed, many words of gratitude I want to convey. Thank you for treating me very well. Thank you for always being a supportive, understanding, and romantic lover. You’ve taught me many things to become more mature in our relationship.
But I want to apologize, anyway. Your Aluna Trisha has not been able to be a good and perfect lover. There are still many things that I might have to improve to become someone who can keep up with you. Imma not-so-romantic lady, I don’t know how to treat you sweetly, and maybe there are still many other shortcomings from me.
From many things I’m talking about, I want to ask one or two things. I know, some shits keep happening between us. But this sinful woman still wants to ask you this. My Michael, can you stay with me a little longer, perhaps? We still need a lot of time to get to know each other, right? But if the unpredictable things can’t keep us like this, I’m fine. Cause I know whatever our situation, you and I still love each other, no?
Banyak hal yang masih ingin ku wujudkan bersama kamu. Banyak hal yang ingin aku tunjukkan ke kamu. Terlepas itu sisi hebat atau burukku, aku ingin kamu lebih banyak tentangku, hidupku, dan segala yang berkaitan denganku.
Tumblr media Tumblr media
Begitu pula dengan tentangmu.
Banyak hal yang masih ingin ku ketahui tentang kamu. Jika boleh, suatu hari akan ku tanyakan satu per satu. Aku ingin menjadi seseorang yang pundaknya bisa selalu kamu andalkan. Aku ingin menjadi pendukung nomor satu di tiap langkah dalam hidupmu. Aku masih ingin terus menghadiahi banyak apresiasi kecil atas tiap napas yang kamu embuskan.
Last but not least, terima kasih sudah bersedia membuang waktu untuk membaca not-so-important chatter from the woman who’s completely yours, sayang. I’m glad I still got to give you this little thing on our special day.
I don’t expect you to love this simple treatment of mine. That’s right, it’s totally nothing. But, when you read this, I hope you’ll realize more that your existence really means a lot in my life until now.
Tumblr media
I love you, John Michael. I really do. I hope you won’t get bored of hearing this sentence from a sinner like me.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤYour one and only queen,
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤAluna Trisha
0 notes
colombecoquine · 2 years
Text
Small letter for a great man named John Michael
Tumblr media
Teruntuk kamu, sinar mentari hangat dalam badaiku. Teruntuk kamu, bintang kecil terang dalam langit malamku. Teruntuk kamu, secercah harapan yang berpendar dalam langkah putus asaku.
Lima puluh sembilan hari berlalu. Terima kasih, kamu masih di sisiku, Kembali ke pelukan selepas pergi tanpa kenal waktu.
Sembilan minggu saling menemani. Terima kasih, kamu masih ada di sini, Sigap kala aku butuh ‘tuk merengkuh raga mungil ini.
Kepada lelaki hebat yang tengah bertandang kemari, kuharap engkau tak sesali waktu yang kau buang untuk hal ini. Masih panjang perjalanan yang kuingin ‘tuk kita lalui.
Lantas, bolehkah aku meminta kesediaanmu atas ini? Walau tak yakin, akan ku pastikan bahwa ada banyak kenangan indah lain yang menanti. Asalkan, Tuhan kita berdua tak keberatan merestui.
Masih ada banyak kata tersimpan, namun ku hanya bisa menggurat sebagian. Ada satu hal pasti yang ingin ku sampaikan. Walau terhitung baru saja dua bulan, presensi kamu ialah yang paling aku andalkan.
0 notes
colombecoquine · 3 years
Text
ㅤㅤㅤㅤ──── Il Runway : ㅤㅤPretty Woman ㅤㅤ #DEESSEDRESS ㅤㅤ⌘ ALUNA TRISHA ㅤㅤby : Dianne Aleesha
Tumblr media
Digurat oleh PARAMITHA menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu di latar waktu sekarang.
️Walau telah memasuki segmen kedua, salah satu balai JIEXPO Kemayoran masih dipadati pengunjung. Tak ayal, We May Kiss The Bride, peragaan busana pernikahan dalam rangka pembukaan butik DÉESSE ini masih disoroti banyak atensi dengan penuh antusias.
️Meriahnya tepuk tangan diiringi riuh dari audiens pun masih berpadu dengan irama musik yang menggema. Sementara itu, para persona di balik layar tampak aktif berlalu-lalang demi suksesnya acara yang berlangsung.
️Ketiga model sudah bersiap dengan cantik, masing-masing menanti instruksi dari pengarah lantai yang bertugas. Sekali lagi, seorang Aluna Trisha pun memperoleh kehormatan lain lantaran dipercaya untuk terlibat sebagai peraga.
️“Be ready, Aluna.” Kendati sudah beberapa kali menghadapi situasi demikian, wanita setinggi 169 sentimeter ini masih menunggu giliran dengan dada berdebar. Hingga saat── “Okay, go!”
️Keluar dari pintu sebelah kanan, puan berparas rupawan ini melangkah anggun layaknya ia ‘lah si pengantin betulan. Tanpa agihkan senyum, air mukanya tampak netral dengan pandangan lurus ke depan sementara dua kuasa di sisi tubuh terayun natural.
️Penuh percaya diri, tungkainya diayun menapaki jalur melingkar; tepat sekian meter di depan para tamu. Pergerakannya menciptakan friksi nyata antara lantai dan bagian gaun yang terkulai.
️Hal ini membuat bagian bawah-depan Pretty Woman gown tersebut turut melambai elok sepanjang ujung tumit yang maju bergantian. Seirama dengan tempo musik latar, ia membawa raganya terus mengitar di hadapan bangku tamu yang singgah melingkari venue.
️Manakala perjalanan telah ciptakan jalur lingkaran penuh, dari pusat, Aluna berbelok ke kanan lantas berjalan lurus ke depan. Tiada tempo tergesa sepanjang kaki jenjang itu melangkah, empunya begitu menikmati atensi pengunjung yang tertuju padanya.
️Di pusat venue, tumit berbalut platform-heels itu tak lagi diayun. Pemiliknya mengulas senyum tipis lantas memosisikan dua tangan di depan perut dengan jemari sedikit bertaut. Membiarkan beberapa kamera membidik dirinya, ia pertahankan pose manis itu sesaat.
️“Pretty Woman” yang didesain fit-to-body di bagian atas dengan bagian rok melebar ini merupakan rancangan milik Dianne Aleesha (@lenggakdara). Flare-gown dengan potongan leher V-neck itu tampak cantik membalut tubuh Aluna; menampilkan lekuk pinggang idealnya.
️Sebab begitu nyaman dikenakan, model ini dapat bergerak leluasa meski harus tempuh jalur panjang sedari tadi. Usai sekian sekon berlalu, sang hawa dengan durja terpoles riasan sederhana ini membalikkan tubuh.
️Tidak serta-merta undur diri, Aluna Trisha sedikit melenggokkan bahu dengan kepala tertoleh pada kamera di pusat venue. Rupanya, gaun yang tampak sederhana dari depan ini menyembunyikan desain mengesankan di bagian belakang.
️Dirancang dengan potongan V-back lebih rendah, kulit mulus punggung Aluna terekspos dengan indahnya. Di sepanjang chapel-train gaun, terdapat jajaran kancing yang terpasang hingga bagian ujung.
️Menilik pada rambut, malam itu ia merelakan mahkota kepalanya diwarnai pirang─agak senada dengan wedding-dress yang dikenakan. Dikuncir kuda dengan rendah, terdapat sebuah pita yang singgah sehingga mempermanis penampilan.
Merasa cukup, sebelah pundaknya lebih diputar ke belakang sesaat. Bersamaan itu, seringai tipis pun sengaja ia ciptakan. Selepasnya, nona cantik ini berjalan melingkar perlahan hingga ia kembali berada pada jalur yang semestinya.
️Berkat pergerakan tersebut, siluet ekor gaun yang menyapu lantai venue itu kembali dipertontokan; bahkan lebih jelas, sekarang.
️Ibarat ombak di sekitar bibir pantai, bagian belakang-bawah “Pretty Woman” bergerak dramatis──menciptakan riak yang elok dipandang seiring dwicagak Aluna melenggang bergantian.
️Kembali menyusuri jalur melingkar searah jarum jam pada bagian kiri venue, wanita berperawakan jangkung ini masih melangkah anggun. Sama halnya dengan gerak tubuh yang lemah gemulai, sepasang lengan beserta surainya turut berayun teratur.
️Lekuk tubuh sang peragawati ulung tampak terbingkai cantik oleh slim-flare-gown yang dikenakan. Seakan memang dirancang khusus untuknya, bokongnya yang cukup berisi terlihat sempurna dibalut sisi kanan-kiri gaun.
️Perlahan, siluet punggung yang indah itu terus menjauh. Benar-benar disudahi, eksistensi rekan lain di depan hadirin pun secara tak langsung mengantarkan raga Aluna Trisha menghilang di balik pintu sebelah kiri.
0 notes
colombecoquine · 3 years
Text
secuplik, yang jadi pemantik
katanya, kisah itu tak menarik jika tiada konflik oleh sebabnya, penulis ciptakan aku dengan sedikit bumbu pelik ‘pabila kamu ingin tahu sepintas dari keseluruhan, boleh saja kemari dahulu, tilik laman berikut sebagai pemanasan
Tumblr media
awal mula kisah, ditulis PARAMITHA berdasar sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Kehidupannya selalu berjalan hampir sempurna. Dikelilingi keluarga pula banyak kawan yang selalu ada untuk bersama. Gelak tawa acap kali mengiringi. Meski duka hampiri, ia tak pernah sendiri.
Namun, masa-masa seperti ini sudah lama tak mampir kembali.
Memang benar hidupnya masih dikelilingi para rekan pendukung maupun penghibur. Tapi, justru bagian terpenting dalam hidup tak lagi turut menemani.
Keluarga, Yang dulu selalu jadi hal utama dalam hidupnya, kini tak lagi ada. Yang dulu jadi tempat saling berkeluh kesah, tak lagi menemaninya. Yang dulu paling mendukung langkah hidupnya, tak pernah lagi ditemukan olehnya.
Trisha tak mengerti kapan tepatnya keluarganya mulai terbelah. Sepemikirannya, semenjak merantau cukup jauh dari rumah, kerap kali ia curigai terdapat masalah di belakangnya.
Rumah yang selalu ciptakan suasana bahagia perlahan kerap didominasi suasana suram.
Pulang sebulan sekali, atau bahkan lebih. Begitulah janji yang dibuat untuk bapak-ibu tatkala diri bertekad tuntut ilmu di tetangga provinsi.
Sepanjang tahun pertama serta keduanya di bangku perkuliahan, keharmonisan keluarga kecil yang ia punya masih terasa. Hingga beberapa bulan masuki tahun ketiga, Trisha merasa ada yang tak beres di matanya. Namun, memang ia enggan bertanya.
Sang ibu yang selalu relakan waktu demi sambut kepulangannya terlihat semakin sibuk dengan profesi yang diemban. Ibu Trisha memang masih terbilang cukup muda lantaran hanya terpaut tujuh belas tahun dengan umur anak gadisnya. Bertahun-tahun, beliau masih setia mengabdikan diri pada sebuah restoran ternama di kota tempat Trisha habiskan hampir seluruh masa hidupnya.
Sementara itu, bapaknya yang mulai masuki usia lima puluh lima terlihat semakin tak terurus saja. Meski begitu, beliau tiada pernah patah semangat ‘tuk mengais rezeki sebagai sopir pribadi sebuah keluarga yang memercayainya sejak puluhan tahun lebih.
Satu yang Trisha tahu, hal itu dilakukan semata untuk dirinya yang butuh biaya lebih demi masa depan; membuat putri semata wayang keluarga Kerthayasa kian prihatin pada sang kepala keluarga.
Hingga sang anak gadis berhasil rampungkan pendidikan dan masuki dunia kerja, saat itu si putri tunggal semakin terlihat jarang pulang kampung ke kota asalnya, Malang.
Rupanya, dalam kurun waktu tersebut, memang benar, banyak yang telah dilewatkan oleh Trisha.
Pernah sekali, sang gadis berniat beri kejutan atas kepulangannya. Bukan berhasil buat kedua orang tua terkejut, justru dirinya sendiri yang paling merasa dikejutkan. Ruang tamu kecil di rumah sederhananya kacau-balau. Sang ibu menangis dengan duduk bersimpuh pada lantai. Rautnya begitu berantakan, surainya tak beraturan.
Yang lebih buat hati teriris, sosok bapak kini tengah menatapnya dengan berdiri terhuyung-huyung. Untuk pertama kali, maniknya tangkap kondisi sang bapak sedang mabuk.
Sejak hari itu, kerap kali ia dengar pertengkaran keduanya ketika pulang ke rumah.
Bapak-ibunya tak lagi harmonis, mereka tiada lagi ciptakan suasana rumah yang selalu Trisha banggakan. Kediaman sederhana yang biasa jadi penawar lelah justru buat mimpi dalam tidurnya tidak indah.
Belum lagi, adanya tuntutan pekerjaan yang kian memadat. Jadilah ia kerap dibuat berada pada ambang batas penat. Oleh sebabnya, kala itu, berbulan-bulan nona Kerthayasa tak kunjung pulang ke Malang.
Hingga suatu ketika, kepulangannya tiada disambut oleh suka-cita. Terdengar sebuah kabar memilukan justru goreskan luka. Sang ibu yang dirindu dikabarkan hampir sebulan tak pernah pulang, sedang sosok bapak yang diseganinya tidak lagi sehangat dulu.
Baru satu hari injakkan kaki ke rumah, Trisha justru jadi bahan pelampiasan amarah. Bukan hanya mabuk, lelaki ini bahkan tanpa segan lakukan tindak kekerasan.
“Gara-gara awakmu, ibumu wis ra mulih-mulih neh. Seneng ndelok ibumu minggat, hah?”
“Anak kurang ajar. Mentang-mentang wis sukses iso golek duit.”
“Anak karo ibune podo wae. Bojo wis tuwo ditinggal selingkuh. Wong wedhok ra duwe harga diri!”
Ya, kabar perselingkuhan ibu Trisha dengan pemilik restoran yang tidak lain ialah bos dari ibunya sendiri sudah tersebar luas di kalangan tetangga. Tapi, Trisha enggan mencari tahu akar permasalahan yang ada. Meski tahu betul bahwa sang bapak dikhianati, namun ia bisa pahami dari sisi ibunya.
Siapa juga yang ‘kan tahan, bila suami yang dulu begitu dihormati justru di masa tua dengan mudahnya hamburkan uang dengan mabuk-mabuk dan perjudian? Tak heran jika sang ibu telah muak dengan kehidupan yang dimiliki, bukan?
Trisha tidak pernah tahu hal apa yang buat si bapak berubah drastis akhir-akhir ini. Namun, sungguh, ia tiada pernah bisa beri toleransi bagi pemabuk dan penjudi. Bahkan, untuk pertama kalinya di malam itu, sebuah tamparan keras melayang pada sebelah pipi.
Sungguh kecewa,
Bapak yang dulu menyayanginya tiada lagi miliki belas kasih pada dirinya. Tatap hangat yang ditujukan pada si putri tunggal tak lagi ada, telah terganti oleh sorotan penuh dendam nan amarah.
Sakit hati sekali, rasanya.
Walau begitu, sang gadis masih berkehendak kunjungi si bapak lagi hingga beberapa kali. Berharap bisa kembalikan sosok Prasetyo, bapak kandung yang dulu begitu menyayanginya.
Namun, jauh dari ekspektasi, tiap pulang kampung ‘tuk mengunjungi, Trisha justru kian sering dapati perlakuan kasar yang lebih. Tidak hanya sakiti fisik sang putri, tuan paruh baya ini bahkan tanpa segan merusak perabotan di rumah demi luapkan amarah. Layangan benda tajam jua acap kali hampir melukai Trisha.
Benar-benar gila. Sungguh buatnya tak tahan.
Perihal sang ibu, Trisha pernah berharap sembari tunggu kemunculan sosok wanita yang melahirkannya dua puluh tiga tahun lalu ini.
Namun, nihil.
Boro-boro memunculkan diri, bahkan suara saja tak pernah lagi terdengar meski via ponsel pintar. Tidak peduli seberapa sering nona Kerthayasa berusaha hubungi, tiada sekali pun terdengar nada sambung.
Sampai suatu ketika, ia mulai lelah, benar-benar muak dengan jalan hidupnya. Trisha menyerah. Memutuskan tak ‘kan lagi mengingat nama sang ibu yang tega tinggalkannya tanpa sepatah kata. Mungkin benar apa kata mulut tetangga, sejak dulu, sosok ibunya hanyalah wanita penggila harta.
Maka dari itu, semenjak pertengahan tahun lalu, sang dara putuskan berpindah lebih jauh dari kota asalnya dan menetap di ibukota. Memulai lembar kisah baru tanpa keluarga, memilih langkah sesuai mau dan bahagianya.
Meski di beberapa sisi, terdapat beberapa kesalahan langkah yang tentu sepenuhnya disadari. Namun, siapa peduli? Pikirnya, asal bisa penuhi kebutuhan sehari-hari berkat keringat sendiri.
Pelampiasan.
Bila saja orang ketahui apa yang diperbuatnya selama ini, maka seperti itulah istilahnya, kurang-lebih.
Toh, meski menyimpang dari norma, seorang Aluna Trisha masih piawai kendalikan dirinya. Lagipula, sejauh ini tak seorang pun curigai perihal ketidakberesan dalam hidupnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ���ㅤㅤㅤㅤㅤㅤDitulis 16 November 2019.
1 note · View note
colombecoquine · 3 years
Text
#GOBackInMyYouth
ALUNA TRISHA
Classique Intemporelle
Showstopper, The Asian Princess
Tumblr media
Digurat oleh PARAMITHA menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu di latar waktu sekarang.
Memasuki segmen ketiga, hiruk-pikuk atas kemeriahan pagelaran busana oleh In My Youth masih tak dapat terelakkan. Satu per satu model yang bertugas mulai bergantian melangkah keluar diiringi tepuk meriah para pirsawan.
Lantas, Aluna dengan penampilan lain rupanya turut kembali menunggu giliran. Iya, pada acara ini sang dara memang mengantongi amanah untuk bawakan dua busana dalam segmen berbeda.
Dalam balutan gaun panjang biru tua, model cantik itu mulai menampakkan diri dari belakang layar. Mendapat posisi vital sebagai showstopper, dirinya tampil dengan pancaran pesona luar biasa, seolah keanggunan tiada henti menguar dari tiap jejak langkah tungkainya.
Bagian bawah gaun mewah yang dikenakannya menjuntai hingga lantai lantas menari apik begitu ia melangkah sesuai tempo. Asian Pride Royal Blue Gown, begitulah sang desainer menamai one-shoulder gown tersebut. (Video)
Dirancang dengan gemerlap manik-manik yang menempel di sekitar perut hingga kaki serta bagian belakang gaun─tepatnya pada bokong, kenaan Aluna yang satu ini berhasil menjadi sorotan utama yang meninggalkan kesan elegan.
Lebih mendetail, desainnya disempurnakan dengan ikat pinggang yang dikombinasi cakram emas berkontur. Hal tersebut mendukung pengeksposan lekuk tubuh berproporsi ideal milik si peragawati yang membuat para pengamat tergiur.
Tumblr media
Masih jadi sorotan hadirin, Aluna Trisha terus mengayun cagak kembarnya dengan lenggak-lenggok cukup elok. Layaknya putri raja, langkah kakinya diiringi sepasang lengan di kanan-kiri tubuh yang terayun natural dalam tempo tak berlebih. (Video)
Manakala tiba di ujung jalur, sang dara menghentikan langkah diikuti pose penuh wibawa. Kedua tangan ditaruh pada pinggang, kaki kiri sedikit dimajukan, posisi dagunya diangkat tak terlalu tinggi seraya pertahankan ekspresi fierce serta tatapan tajam.
Tumblr media
️Pada posisi ini, desain bagian bawah gaun yang dibiarkan terbelah di sepanjang kaki─bahkan hingga hampir ke area pinggul─itu berhasil memamerkan kulit mulus kaki Aluna tanpa terkecuali. Sama seperti bahu kirinya, bagian tersebut juga terpampang begitu nyata.
Tidak hanya itu, Royal Blue Jewel Strapped Heels yang membingkai anggun pada tumit pun turut terekspos sempurna. Pointed-toe heels yang dilengkapi tali berhiaskan permata berkilauan pada pergelangan kaki ini semakin menunjang penampilan glamour yang dibawakan.
Tumblr media
Terbuat dari bahan satin, sepatu dengan warna senada layaknya gaun yang menempel di tubuh Aluna itu ditunjang hak setinggi sepuluh sentimeter. Alas kaki mewah ini memang cocok dipakai untuk suasana pesta. Tak diragukan lagi, sungguh padu-padan yang luar biasa.
Merepresentasikan konsep The Asian Princess, pada bagian kepala sang peragawati pun disinggahi The Asian Tigers Headpiece. Dengan tatanan rambut yang digulung sempurna ke atas, aksesori tersebut lebih memperkuat aura chic serta nuansa klasik.
Sekian sekon mempertahankan posisi, ia masih menikmati seluruh atensi yang tertuju padanya saat ini. Tiba waktunya undur diri, model setinggi 169 sentimeter ini mengapit tepian belakang gaun dari sisi kiri.
Aluna Trisha berbalik dengan mulus bersamaan kuasa yang menyibak gaun manakala senyum miring terbit menghias paras ayunya. Bagai debur ombak di tengah laut, kain yang terkulai di lantai itu beriak mengikuti gerak empunya.
Tetap tenang, peragawati profesional ini melanjutkan langkah di tengah riuh tepuk meriah para pirsawan atas aksinya. Seperti sebelumnya, sepasang kakinya masih melangkah anggun diikuti lenggok pinggul molek berirama hingga punggungnya tak lagi jadi sorot utama.
0 notes
colombecoquine · 3 years
Text
#GOBackInMyYouth
ALUNA TRISHA
Vintage Heart
Passé
Tumblr media
Digurat oleh PARAMITHA menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu di latar waktu sekarang.
Riuh-rendah audiens masih menggema memenuhi venue dari Social Affinity, Singapore. Ditemani oleh lensa kamera maupun ponsel masing-masing, atensi tiap insan di sana masih terpusat pada catwalk.
Lagi-lagi berhasil digandeng sebagai salah satu model yang memeragakan, Aluna Trisha melenggangkan kaki jenjang begitu pengarah lantai serukan aba-aba.
Tap tap tap tap. Tungkai beralaskan Crio Pump Shoes yang senada dengan kenaan pada tubuh pun menapak cukup energik. Tak terlalu cepat maupun lambat, dalam tempo seirama musik pengiring, wanita penghuni kota Jakarta ini terus melangkah percaya diri pada lintasan lurusnya.
️Tubuhnya melenggak-lenggok santai. Tanpa melewatkan kesan powerful, sang dara bergerak menuju titik pusat dengan telapak tangan yang bertengger pada kantong setelan jumpsuit-nya.
Tumblr media
Tak luput dari perhatian, bagian bawah celana si nona pun turut bergerak seiring dwicagak yang masih diayunkan. Tiada gurat senyum pada paras ayu Aluna. Seperti biasa, hal tersebut semata agar para pirsawan terfokus pada busana yang dikenakannya.
Dengan bahu menegap serta tanpa menurunkan posisi dagu yang sejajar sumbu horizontal, pandangannya pun mengarah lurus pada lensa kamera yang menyorot di depan sana.
Hingga manakala tiba di pusat catwalk, tungkainya dihentikan sejenak.
Tumblr media
Peragawati ulung itu ambil posisi untuk bergaya sesaat. Sedikit menyerongkan tubuh, kaki kirinya ditempatkan lebih ke depan. Sama sekali tidak berniat menurunkan lengan, Aluna Trisha menunjukkan detail dari Snowflower Pattern Neck-Cut Jumpsuit yang melekat di raganya dengan pose sederhana.
Tumblr media Tumblr media
Jumpsuit yang dirancang dengan lengan panjang ini tampak lebih bervolume di bagian lengan bawahnya. Bermotif bunga-bungaan dan dilengkapi ikat pinggang sederhana, setelan tersebut memang didesain menyesuaikan lekuk pinggang.
Desain V-neck bagian atasnya dipotong cukup rendah. Hal ini membuat kulit mulus area dada milik sang model terekspos sempurna. Pada bagian bawah, potongan celananya dibuat lurus dan longgar agar nyaman untuk kegiatan yang libatkan banyak pergerakan.
Tumblr media
Menelisik lebih ke bawah, terdapat Crio Pump Shoes berwarna abu-kecokelatan yang tampak manis dalam desain sederhana. Ditopang oleh hak ramping setinggi tiga belas senti, pointed-toe heels ini memperkuat tampilan chic yang dibawakan Aluna.
Tumblr media
Jangan lupakan Classic Youth Beret Hats yang singgahi kapita sang hawa!
Beret dengan warna solid ini cukup serbaguna, sangat mendukung mix and match untuk look apa saja. Terbuat dari bahan katun, aksesori ini pun sangat lembut dan ringan sebagai penghias kepala.
Tak memberatkan pada kuantitas, namun kualitas.
Oleh sebabnya, Aluna tampil dalam balutan simple-casual-look. Meski begitu, sentuhan chic yang tetap stylish masih ditonjolkan. Sehingga pemilihan beret klasik sebagai aksesori pun menunjang perfect combination.
Tumblr media
Di balik beret yang menyempurnakan penampilan ala vintage, helaian surainya dibiarkan tergerai bebas dan terjatuh sebagian pada pundak. Sementara itu, raut wajah perempuan ini kian tampak molek berkat riasan sederhana namun cukup bold pada bagian bibirnya.
Effortless awesome and beautiful, Kalimat tersebut mewakili bagaimana visualisasi sosok Aluna Trisha di depan khalayak. Model berperawakan sempurna itu pun masih membiarkan dirinya dihujani cahaya blitz puluhan kamera di sekitar selama sekian sekon tersisa.
Begitu puas mempresentasikan old-fashion look bertajuk Passé, nona ini membalikkan punggung dengan gerakan tetap tertata. Tak berbeda dari sebelumnya, kendati tugasnya usai, kaki jenjangnya masih melangkah elegan hingga raganya benar-benar menghilang.
2 notes · View notes