Tumgik
desvynova · 27 days
Text
rupanya sabar itu memang perlu diupayakan ya. dan rupanya pahala orang-orang yang bersabar memang tiada batasnya ya, sebab Allaah mencintai orang-orang yang sabar. sabar bukan hanya menahan amarah saja, menahan berat dan lamanya ujian juga salah satu bentuk kesabaran hal lain, serta sabar dalam melakukan ketaatan adalah bentuk kesabaran yang lain.
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S Al-Baqarah 155-157).
73 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Ibadah Terlama, Bukan Menikah
Menikah memang ibadah jangka panjang, tapi bukan berarti adalah ibadah terlama.
Jadi, beberapa waktu lalu aku melihat video anak-anak Palestina yang penampilannya lusuh berlumuran noda sisa peperangan. Namun sinar wajah mereka begitu memancarkan keteguhan dan keyakinan.
Sang pengambil video mengajukan beberpa pertanyaan padanya, pertanyaan khas kanak-kanak seperti:
"Siapa tuhanmu?"
Allah
"Apa agamamu?"
Islam
"Siapa nabimu?"
Muhammad, shalallahu 'alaihi wassalam
"Apa kitabmu?"
Qur'an
"Apa ibadah yang paling utama?"
Jujur, aku kaget pas denger jawaban anak-anak kecil itu ketika ditanya tentang "Apa ibadah paling utama?"
Karena ternyata, jawaban mereka bukan shalat, bukan puasa, bukan zakat, sedekah, haji apalagi menikah.
Jawaban mereka adalah, Tauhid.
Yup! Tauhid.
Ibadah paling utama sekaligus paling lama. Karena menjalaninya perlu waktu seumur hidup. Gak peduli kamu masih bujang, gadis, menikah, gak menikah, janda, duda, selama kamu masih bernyawa, selama itu pulalah kamu wajib memegang erat tauhid.
Eh, kamu paham gak maksudnya? Bukan, ini bukan perkara murtad gak murtad aja.
Gini, ketika kamu hidup bertauhid. Ketika kamu yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Esa, yang tidak membutuhkan siapa-siapa, yang maha berkuasa atas segalanya,
Maka, ketika suatu saat nanti kehidupan kamu berada di titik terendah yang paling rendah sekali pun, kamu gak akan pernah terpikir untuk bunuh diri, untuk menyerah.
Karena kamu yakin bahwa Allah pasti akan menolong kamu, entah bagaimana pun caranya. Akhirnya kamu dipaksa ikhlas untuk melepaskan semuanya... dan hanya berpasrah kepada-Nya.
Inilah kenapa surat Al-Ikhlas (Qul huwallahu Ahad) justru isinya tentang tauhid, bukan tentang 'ikhlas'.
Karena esensi dari kata 'ikhlas' sendiri akan merujuk pada tauhid. Dzat yang tunggal. Dzat yang nasib semua makhluk bergantung pada-Nya. Dzat yang tidak mempunyai sifat seperti makhluk-Nya (beranak dan diperanak). Dzat yang tidak ada sesuatu apa pun yang bisa setara dengan-Nya.
Iya, karena hanya ketika kita berada di titik terbawah sajalah kita baru menyadari tentang betapa kecilnya diri kita. Betapa kita membutuhkan Yang Lebih Besar dari kita, yang hanya satu-satunya, yang mampu menolong kita, suatu Dzat yang lebih besar, yang tidak terjangkau oleh akal makhluk-Nya, tapi dapat menjangkau seluruh urusan makhluk-Nya.
🌸🌸🌸
Jadi, please tolong jangan lagi bilang kalau "menikah adalah ibadah terlama", dan kalau ada yang posting kata-kata kayak gitu, tolong diingetin, dikasih tau.. please... karena efeknya fatal banget..
Ketika seseorang menganggap bahwa "menikah adalah ibadah terlama", maka yang belum menikah jadi takut buat menikah. Dan yang sudah menikah tapi malah saling mendzalimi sesama, jadi takut untuk bercerai.
Padahal cerai itu halal lho. Cerai itu solusi, bukan parameter kualitas diri.
🌸🌸🌸
Ketika kita paham bahwa tauhid adalah ibadah paling utama dan paling lama, maka kita gak akan mempermasalahkan lagi apakah seseorang itu bisa membina rumah tangga atau malah gagal, karena kita tahu bahwa takdir setiap manusia itu digenggam Allah.
Mempertahankan keutuhan rumah tangga itu perbuatan yang mulia, tapi tolong diingat bahwa kehidupan, dan planet Bumi ini, bukan hanya milik orang-orang yang menikah.
Hey, menikah bahkan gak termasuk rukun Islam?!
264 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Memudahkan orang lain, memudahkan hidup kita juga
Pernah engga sih bantuin ceritain jualannya teman? Bukan kita ikut jualan. Tapi sekdar mengenalkan aja.
Cerita ke orang-orang, sekadar posting, rekomendasiin. Nunjukin jasanya sodara, jasanya teman ke orang lain.
Mungkin kita juga pernah sekadar nunjukin jalan ke orang yang lagi kebingungan, mengantar ke alamat tujuan.
Atau mungkin pernah menemukan dompet yang terjatuh, lalu mengembalikannya.
Mungkin juga meminjamkan payung kepada orang yang sedang kehujanan.
Dan barangkali memberikan minum kepada siapapun yang mampir di rumah kita.
Sederhana yah keliahatannya?
Kebaikan-kebaikan kecil yang memudahkan orang lain, sebetulnya sedang memudahkan hidup kita juga.
Meskipun balasannya tidak selalu langsung dari orang yang kita beri kebaikan.
Bisa jadi dalam bentuk bantuan disaat motor kita mogok, ban motor kita bocor. Atau saat kita kehabisan bensin di perjalanan.
Saat kita butuh pertolongan, tau-tau ada saja bantuannya entah dari mana.
Jika hidup ini memang seperti roda berputar. Maka jangan bikin rodanya macet.
Memudahkan orang lain, berati sedang membuat roda hidup kita berputar sebagaimana mestinya.
Kalau ada yang mandek di hidup kita, kalau ada yang bikin kita berhenti di situ-situ aja.
Bisa jadi memang ada sesuatu yang kita tahan-tahan.
Sesuatu yang semestinya kita mudahkan. Sesuatu yang semestinya kita percepat. Sesuatu yang semestinya kita segerakan.
Tetapi tidak pernah kita lakukan kebaikannya. Kebaikan yang selalu kita tunda-tunda.
—ibnufir
251 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Pernah Gak Terpikir Kenapa Rumah Tangga Itu Dinamain ‘Rumah Tangga’?
Rumah + tangga
Rumah itu berarti setelah menikah kamu dan pasangan ‘punya’ rumah yang kalian pegang kendali penuh di situ. Rumah di sini tak selalu dimaknai rumah fisik, melainkan juga bangunan abstrak bernama keluarga yang terbentuk setelah sahnya pernikahan.
Sedangkan tangga itu berarti tahapan. Bayangkan tangga darurat sebuah gedung pencakar langit. Seperti itulah ‘tangga’ dalam rumah tangga. Harus dilalui selangkan demi selangkah, dan rasanya lebih berat daripada berjalan di bidang datar.
Tangga inilah yang harus dilalui jika ingin rumahmu tumbuh jadi rumah yang besar, aman, dan nyaman.
Ingat, ini rumah tangga, bukan rumah eskalator atau rumah elevator. Gak ada jalan pintas untuk naik dari satu tahapan ke tahapan berikutnya. Setiap anak tangga harus dilalui satu demi satu. Harus ada effort. Harus ‘capek’ seperti naik tangga yang bikin kita ngos-ngosan. Tidak seperti orang naik eskalator yang hanya perlu melangkah satu kali, lalu dalam satu menit kurang lebih sudah sampai di lantai berikutnya.
Jadi apa artinya? Artinya jangan cuma bayangkan bagian enaknya berumah tangga. Sadari pula bahwa begitu detik pertama kamu menikah, peran dan tanggung jawab lebih besar sudah dipikul. Kamu bukan hanya kamu sendiri, tapi kamu adalah penghuni sebuah rumah yang harus terus kamu jaga, rawat, dan terus bangun sampai akhir hayat.
Jangan bayangkan bahwa tangga yang harus dilalui itu hanya yang sifatnya materil saja seperti punya anak, punya kendaraan, punya rumah, menyekolahlan anak, dan punya uang banyal, melainkan juga tangga-tangga kualitas seperti kebahagiaan dan kedewasaan kita yang harus terus naik nilainya.
Semakin lama kamu menikah kamu akan merasa cinta itu semakin abstrak, sedangkan yang kongkrit adalah tanggung jawab. Dan pada akhirnya kita akan jatuh cinta sekali lagi kepada kesungguhan dan tanggung jawab pasangan kita dalam menjalani perannya dengan sebaik-baiknya. Dari sini, keutuhan rumah tangga itu dipertahankan bukan dengan cinta, tapi dengan kesungguhan dalam menjaga tanggung jawab.
Berangkat dari kesadaran ini saya menyadari bahwa sangat mungkin rumah tangga ini kelak akan dihadapkan pada situasi-situasi yang tidak ideal. Karena itu, ikhtiar paling logis yang bisa saya lakukan untuk menjaga keutuhan rumah tangga ini adalah dengan mengisi peran saya sebagai suami, kepala keluarga, dan ayah sebaik-baiknya.
Meski kadang rasanya lelah juga, sering patah juga—ekspektasinya, tapi menyempurnakan ikhtiar dalam mengisi peran setidaknya akan memperkecil probabilitas datangnya penyesalan di kemudian hari.
@taufikaulia
341 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Ya Allah sampaikan kami hingga Ramadhan. Dalam kecukupan, dalam ketenangan. Jangan halangi kami dari kenikmatan Ramadhan, nikmat dengar azan, nikmat shalat tarawih, nikmat kumpul bersama orang yang dicinta, dan para sahabat. Angkat penyakit dan musibah dari kami Wahai Yang Maha Agung
132 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Perempuan itu tidak bisa dinilai kesholehannya dari pakaiannya.
Pakaian yang longgar dan hijab menutup dada tidak menandakan dia memiliki ilmu yang tinggi atau ibadah yang kuat. Tapi, itu menandakan bentuk kepatuhannya pada Allah. Karena memang perempuan berpakaian itu diatur oleh agama bukan dunia.
Bandung, 11 Sya'ban 1445 H.
487 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Tidak ada seorang pun yang bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan, jadi jangan repot-repot mengungkapkannya pada orang lain. Sembunyikan dan adukan pada Tuhan, sebab masalah yang diumbar itu ujungnya membesar.
876 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Keadaan dan realita kehidupan itu akan menunjukkan sifat asli dari seseorang, jadi jangan menilai siapa pun dari perkataannya, karena orang itu bisa terlihat sempurna ketika ia berbicara. Maka baiklah dalam perkataan dan kehidupan, kedua harus sejalan, senada dan seirama.
322 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
"Semoga Allah masih berkenan memampukan kita untuk melihat yang benar terlihat benar dan yang salah terlihat salah. Bukan yang salah terlihat benar sebab terhalangi dengan begitu banyak orang yang mengikuti."
166 notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
"Ya Allah, aku sudah menganggap baik seluruh takdir yang engkau berikan padaku, maka aku mohon sembuhkanlah dan perbaikilah hidupku"
Puncak tertinggi dari hati yang bersih adalah menyerahkan segalanya bahkan masa depannya pada Ilahi.
Tanpa tapi.
Tidak mudah melatih husnudzon dan prasangka baik pada Allah itu, mungkin bagi mereka yang Allah hujani dengan kenikmatan akan mudah untuk melakukannya, tapi tidak mudah bagi mereka yang Allah berikan gerimis bahkan hujan ujian. Soal pasangan, keluarga, pekerjaan, keadaan sosial, ekonomi dan semua hal yang barangkali menyesakkan dada, seakan Allah tidak mencintainya. Padahal, tidak selalu yang Allah hujani dengan kenikmatan itu berarti Allah suka padanya. Dan tidak pasti juga yang hari ini Allah berikan ujian bertubi-tubi menandakan Allah membencinya. Semua ada takaran dan tolok ukurnya, dan pada ujungnya, semua yang bisa mendekatkan diri pada Allah adalah kenikmatan, entah ujian atau nikmat yang datang. Aku pun sama denganmu, masih tertatih untuk bisa selalu mengedepankan prasangka baik. Semoga Allah berikan kita hati yang seluas samudera perihal takdir ini, Allah berikan selimut sabar atas dinginnya ujian. Sebab surga tidak pernah murah.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
desvynova · 2 months
Text
Tak semua siap menjadi tempatmu berkeluh kesah. Tak semua siap menerima lukamu. Tak semua siap mendengar riuh di kepalamu. Manusia ada kalanya bosan. Manusia ada kalanya sibuk dengan waktunya. Pada akhirnya kamulah yang harus benar-benar menyayangi dirimu. Pada akhirnya kamulah yang harus benar-benar menghormati dirimu.
@terusberanjak
358 notes · View notes
desvynova · 3 months
Text
“Nak, buah hanya akan muncul seiring dengan panjangnya Istiqomah.”
- Quraners, Ayah Penuh Waktu
247 notes · View notes
desvynova · 3 months
Text
Setiap ujian dan ketidakmudahan yang kita lalui, tidak mungkin tanpa sepengetahuan Allaah yang paling mengerti keadaan kita, tidak mungkin Allaah tidak mengukur bagaimana kemampuan kita untuk melaluinya. Semua atas seizin Allaah, bukan semata - mata terjadi begitu saja. Dan muaranya akan selalu kebaikan, entah kita harus bersabar atau bersyukur. Allaah tidak pernah tidak memberikan yang terbaik, kita saja yang barangkali selalu ragu bahwa takdir yang Allaah pilihkan untuk kita jalani adalah yang terbaik.
Hujan dibulan januari, @menyapamentari 🌻
62 notes · View notes
desvynova · 3 months
Text
Hai, gimana kabarnya hari ini? Mau tanya ya. Menurutmu menawarkan bantuan ke orang itu harus pilih-pilih juga gak sih? Apakah boleh mempertimbangkan mana yang layak dibantu mana yang tidak? atau bantuan yang kamu berikan dilakukan berdasarkan tujuan niat baik--terlepas berguna atau sia-sia belaka?
Bantu jawab ya. :)
16 notes · View notes
desvynova · 3 months
Text
Memilih pasangan itu sama seperti memilih portal menuju sebuah dimensi. Dimensi seperti apa yang kamu inginkan tergantung dari tipikal pasangan yang kamu pilih. Sebelum terjebak dalam sebuah dimensi yang salah, pilih dulu portal yang tepat
305 notes · View notes
desvynova · 3 months
Text
Semua hal boleh pergi, kecuali iman yang ada dalam hati.
#366hari_menasehatidiri
66 notes · View notes
desvynova · 3 months
Text
146.
Selama ini hal yang ingin dicapai sering terjun bebas. Akhirnya cuma doa Ya Allah menyerah, aku serahkan segala urusanku aturlah sebagaimana Engkau ridho. Entah kenapa selepas doa itu aku rasa Allah mudahkan segalanya (dalam hal apapun) beda jauh waktu dikejar mati-matian justru terlepas.
Emang bener kudu ngaku dulu ke Allah; ya Allah aku menyerah, ya Allah tiada daya upaya melainkan atas pertolongan-Mu. Tiada yang mudah kecuali yang Engkau buat mudah.
Kamu itu bukan siapa-siapa tanpa kasih sayang-Nya, jadi jangan sombong. Jangan ngerasa bisa atur hidup sendiri; semau-maunya.
Huaaaaa Allah Maha Baik 🥺
—catatan sekaligus penyemangat untuk diri sendiri.
Rumah, 20.37 | 15 Maret 2023.
90 notes · View notes