Tumgik
ilalangtertiupangin · 18 hours
Text
Lagi baper.
Kisah hidup.
Musicnya nostalgia banget , jaman masa muda
Masa masa tanpa beban , siang kerja malam dugem ..dunia malam Jakarta.
Mclub Blok M Plaza , Atlanta , pujasera , stadiun , millenium , golden crown Mangga besar , Stardust benhil..Glodok plaza lantai 7, Batavia diskotique....era tahun 1994 -2000..ah masih ingat aja , Bali , jogya juga ada tapi lupa namanya..
kenangan yg takkan terulang 😁
Musicnya diputar saat closingan jam 3 pagi, badan dingin tapi melayang , pulang pagi , narkoba, ganja bebas..cewek gampang didapat kalo mau...
Teman cs ku yg sering ngajak wes wafat sakit , ninggalin anak 2..
Sekarang semua sdh gak ada..beda jaman..ada mungkin tapi beda gaya musicnya..ntahlah..😁😁
#Nostalgilaaa #kisahhidup #masabandel #extacy #inex #mabok
0 notes
Text
Sudah satu paket, maka berbesar hatilah
Ketika kita memilih pasangan kemudian memutuskan menikah, maka harus selalu sadar bahwa dia akan membawa bahagia, tapi juga membawa ujian -satu paket-
Ada suami yang perhatian, ringan membantu pekerjaan rumah, dll. Tapi kurang bisa bekerja keras dalam hal pekerjaan.
Ada suami yang pekerja keras, tanggung jawab, bisa diandalkan dalam keuangan. Tapi tidak mampu mengekspresikan rasa sayang, terkesan cuek dan dingin
Ada yang pekerja keras juga perhatian, tapi kurang bisa nyambung ketika diajak ngobrol, kurang bisa membaca situasi dan ekspresi lawan bicara.
Ada istri yang tidak terlalu cantik, tapi begitu teduh dalam kesederhanaan
Ada yang mampu bekerja selevel laki-laki, mandiri dalam finansial tapi kurang rapi dalam mengerjakan pekerjaan rumah
Ada yang pintar dalam pekerjaan rumah, tapi belum mampu mandiri dalam finansial.
Ada yang pintar bekerja juga dalam pekerjaan rumah, tapi mudah mengomel dan marah.
Kelebihannya adalah sumber bahagiamu, kekurangannya adalah ujian kesabaran untuk kamu taklukan. Satu paket.
Jangan terlalu berekspektasi tentang perubahan, cobalah berbesar hati menerima kekuranganya sembari pelan-pelan saling memberi saran (dengan cara yang baik), lalu tumbuh mendewasa bersama.
Sabar, sabar, sabar. Saling memaafkan.
Dia membawa begitu banyak hari-hari tenang dan bahagia, sepaket bersama ujiannya (yang sebenarnya kalau mau dipikirkan lebih dalam tidak sebanyak hari bahagia yang dia berikan)
Berharap bahagia selamanya di dunia adalah sebuah kemustahilan.
Merauke, 24 Februari 2024
441 notes · View notes
Text
Tumblr media
Dua hari setelah kekacauan jatuhnya konoha. Mereka mengadakan upacara pemakaman Hiruzen.
Saat semua orang berduka untuk Hiruzen, Naruto bertanya pada Iruka. Mengapa seseorang rela berkorban untuk yang lain?
Setiap orang pasti punya seseorang yang berharga. Ikatan dengan orang tersebut semakin hari menjadi semakin kuat.
Orang yang memiliki ikatan, berani berkorban untuk orang tersebut. Tiada alasan lain, karena dia berharga...
Mendengar jawaban Iruka, Naruto mengerti meski masih diliputi kesedihan.
4 notes · View notes
Text
-Perihal Perjalanan-
Luasnya hati, kita butuhkan kala ujian menyesakkan dada menghampiri kehidupan kita. Namun, kadang hati manusia bisa sangat sempit Ketika kepedihan mendera dan kita tidak ikhlas menerima segala yang terjadi atas ketetapan-Nya. Dan hati orang-orang beriman selalu terisi dengan segala hal kebaikan dan kebermanfaatan.
Andai kata bumi bisa bicara...mungkin akan bilang . ..
"Keren cuy lo udah sampai tahap ini! Bumi ini emang tempatnya dunia yang penuh dengan plot twist dan bersunda gurau. Perjalanannya masih panjang, kita jadikan pelajaran. Masih banyak hal yang harus di selesaikan".
10 notes · View notes
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Berbagai gambar dari tiktok Tentang Pernikahan 😭 Subhanallah banget
20 notes · View notes
Text
💫Surga itu Mahal💫
Tumblr media
Mengapa? Karena jalan kebaikan itu tak mudah dikerjakan, sukar, bahkan lebih banyak terasa pahit juga. Sebab, perbuatan baik kebanyakan bertentangan dengan hawa nafsu. Dan sebaliknya, yang berdasarkan hawa nafsu lebih banyak disukai. Tapi semua itu ulah godaan syaitan, dan syaitan ga akan rela kita melakukan kebaikan. Disebutkan juga di hadits: "Surga dikelilingi hal-hal yang dibenci" (HR.Muslim)
Sehingga apa yang harus kita perbuat? Melakukan ibadah kehidupan dengan ikhlas, sabar serta penuh harap kepada Allah agar Allah mudahkan. Agar Allah istiqomahkan. Kalau ga gitu, ibadah akan hambar rasanya. Shalat akan terasa melelahkan, tilawah akan membosankan, dan sedekah berat untuk dikerjakan. Naudzubillah.
Kerjakanlah, ikhlaskanlah dan bersabarlah secara perlahan. Mungkin dimatamu itu sudah menjadi sebuah jihad nyata dan sabar luas. Tapi bagi Allah apakah sama?
Luruskan kembali niat, beramal lah tanpa imbalan! 😊
8 notes · View notes
Text
Aku gak mau minta banyak dari allah karna aku tau semuanya uda allah tuliskan sebelum aku di lahirkan ke dunia ini
Rezeki
Jodoh
Maut
Dan apapun yang sudah terjadi dan akan terjadi nanti kepadaku
Tapi aku cuma minta 1 hal darinya
Yaitu “kekuatan “
Karna aku tau kita semua ini manusia yang lemah meskipun kita selalu berucap bahwa kita kuat . ..
Udah itu aja :)
15 notes · View notes
Text
"'Ya Allah jauhkan hamba dari keputusan yang salah; keputusan yang diambil dengan gegabah tanpa melibatkan-Mu di dalamnya"
202 notes · View notes
Text
Sungguh, tak sedikitpun bercela,
Cinta-Mu yang tanpa pamrih
Kendati adanya,
Dosaku membulir buih
Insafku masih tertatih
Sadarku belum sepenuhnya pulih
9 notes · View notes
Text
Tumblr media
Sebagai manusia, hati kita rawan sekali keliru dalam menafsirkan isyarat dari takdir atau kenyataan yang sedang di jalani.
Beberapa hal yang kita yakini itu "baik" kenyataannya belum tentu demikian.
Pun ketika sesuatu terasa menenangkan bukan berarti itu "bukan ujian."
Ketika hati sudah merasa yakin, jangan sampai kita lupa diri untuk tetap menghadirkan rasa "kepasrahan" pada Tuhan atas apa yang kita harapkan. Kenapa? Ya, karena hati kita rawan sekali keliru, berbelok dan keruh tanpa kita sadari.
Saat seseorang yang kamu kira akan menujmu ternyata Tuhan takdirkan untuk berbelok menuju orang lain, tentu harapan yang semula rimbun tadi berguguran. Pertanyaan "kenapa?"pun seketika berhamburan di kepala.
Bukankah hatimu sudah sepenuhnya yakin dan semesta pun seakan telah berpihak kepadamu selama ini?
Ingatlah bahwa jawaban pertanyaanmu tidak akan terjawab serta merta, pun hikmahnya tidak akan segera ada, jika kamu sendiri masih keras kepala menerima dan sukar untuk berdamai dengan ujian yang dihadapi.
Setelah perjalanan menanti cinta yang pernah ku alami, hal-hal yang amat kusayangkan dari diriku adalah; mengapa aku keras kepala meratapi apa yang memilih pergi, berandai-andai akan sesuatu yang jelas tidak untukku dan terlalu terpaku untuk "segera" dalam prosesnya "tanpa menikmati" setiap momen kesendirian yang amat berharga.
Pun pelajarannya; kalau Tuhan tidak menjodohkan kamu dengan dia, meski dirasa saat ini mengecewakan dan perlu waktu untuk kembali menata harapan. Dia pasti punya alasan kebaikan yang besar dibalik itu. Salah satunya diajarkan untuk tetap berpasrah dan berserah pada-Nya meski seyakin apapun kata hati. Jangan jemu untuk mengharap petunjuk dan teruslah kukuhkan keyakinan bahwa setelah kita berjuang, maka Dia yang menetapkan akan bagaimana akhirnya, dan bagaimanapun akhirnya ketetapan-Nya adalah yang terbaik.
Apapun yang Dia jauhkan dan pisahkan dari hidup kita, pasti akan diganti dengan seseorang atau sesuatu yang jauh lebih baik untukmu. Baik yang tidak hanya sebatas nampak dari permukaan pandangan tapi juga baik untuk bertumbuhnya jiwa dan ketenangan hati. Dan segala hal perihal takdir tidak selalu serta merta terwujud, kadang perlu waktu yang menguji kesabaran dan tidaklah kita diminta untuk terus bersabar dan berbaik sangka melainkan hal indah pasti akan menghampiri ketika Tuhan rasa kita telah berhasil melalui ujian yang Dia beri.
Sore, 17 April 2024 17.26 wita
153 notes · View notes
Text
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
10.13 p.m || 06 Maret 2024
556 notes · View notes
Text
4.10
Mata belum juga terpejam, bersekutu dengan sepi ia terus memaksa kepala menjamah sekujur ingatan pada jauh wajahmu.
Butiran air berjatuhan di atas kepala, melantunkan nyanyian sedu sedan rindu yang tak kunjung penat;
—pada subuh yang gigil.
4 notes · View notes
Text
Yang akan membersamai kita seumur hidup adalah sifatnya
iman seseorang bisa naik turun, fisik seseorang bisa berubah, namun sifat seseorang melekat pada dirinya
aku berada di titik menyerah, dari awal aku sudah lelah dengan sifatmu, terlalu egois, selalu membenarkan diri, tak mau menerima nasehat, aku menyadari aku tak lebih baik darimu, namun agar bahtera kita berlayar dengan baik, kita harus samae saling, bukan aku tak menerima kekurangan, namun sifat yang tak baik bukanlah kekurangan yang harus diterima, melainkan harus adanya kemauan dalam diri untuk menjadi lebih baik, setidaknya aku menasehati karrna aku peduli, aku berharap kamu masih mau melakukan perubahan...
aku menyadari mengapa keluarga ku tak menyukaimu, dan aku pun menyadari bagaimana omongan dariku tak pernha menyentuh hatimu yang keras...
aku sudah pasrah...
Berharap Allah memberi jalan terbaik....
jika kamu masih baik untuk jadi pemimpin dalam keluargaku, semoga Allah gerakkan hatimu untuk menyadari dan berusaha mendewasakan diri, namun jika kamu tidak baik untuk dunia akhiratku kedepannya semoga Allah beri ganti yang bisa melindungi dan membimbing dunia akhiratku agar lebih baik.. Aamiin
17 notes · View notes
Text
Tumblr media
Tuhan, ingatkan aku bahawa Kau takkan pernah hilang mahupun berganjak selagi mana aku tulus mencariMu. Pandanglah aku dengan tatapan kasihMu itu, redhakanlah aku, dan seluruh kehidupanku.
Moga aku dipertemukan dengan orang yang boleh menuntunku, yang lembut bila menegur namun tegas dalam mendidik, dan jika tidak.. moga orang-orang yang baik yang akan menemukanku sesuai, keinginanMu.
25 notes · View notes
Text
Ya Allah mudahkanlah hidup orang-orang diandalkan dalam keluarganya, lancarkanlah rezeki orang-orang yang menanggung hidup orangtuanya. Ringankanlah hidup berat mereka.
Geter sendiri kalau ngeliat orang tua yang di usia senjanya tetap bekerja pekerjaan berat demi bertahan hidup😢
28 notes · View notes
Text
Perempuan dan karir.
Perempuan bekerja untuk siapa? Diri sendiri pasti nya. Makannya perempuan bekerja itu dekat dengan aktualisasi diri. Walaupun ada juga perempuan yang jadi tulang punggung keluarga. Tapi tanggungan nafkah kewajiban nya dibebankan di pundak laki-laki.
Dulu pernah, gue dinasehatin panjang lebar. Jadilah muslimah yang berdaya, yang di rumah nya sukses tapi di luar rumah juga sukses. “Di rumah�� disebut duluan sama beliau. Karena yaa di fiqh nikah tercatat jelas al ummu madrasatul ulaa. Ibu adalah madrasah pertama. Siapapun dia di luar rumah sesukses apapun dia, begitu kembali ke rumah dia seorang ibu, seorang istri, seorang anak perempuan. Family comes first before anything.
Lalu untuk apa perempuan bekerja?
Jawaban nya ada di buku yang gue baca 2 tahun lalu sebelum dapat kerja, yang terlupakan terus baru inget akhir-akhir ini. Perempuan bekerja untuk menjadi contoh. Jadi qudwah hasanah. Karena pada dasar nya aturan agama yang berkaitan dengan wanita karir itu cuma sedikiitt, walaupun kalau dikaitkan memang banyak. Jadi, perempuan yang bekerja bertanggung jawab atas diri nya sendiri, atas berbagai pilihan nya. Hitam putih nya pekerjaan dia semua nya ada di tangan dia.
Kebetulan umi gue juga kerja. Beberapa tahun yang lalu pernah ada rencana pensiun dini, setelah istikhoroh panjang dan minta pendapat sana sini. Batal. Inget banget umi gue dibilangin, “perempuan yang bekerja kaya kamu itu sedikit, kalo bukan kita yang mensyiarkan siapa lagi? Nanti di masa yang akan datang, kamu bisa jadi rujukan untuk perempuan lain yang ada di dunia yang sama”. Persentase jumlah perempuan di dunia profesional itu lebih kecil dari laki-laki. Apalagi muslimah, mengecil lagi angka nya.
Jadilah muslimah yang berdaya, yang punya kekuatan. Ini bukan berarti gue mengecilkan perempuan yang nggak kerja. Setiap kita memilih jalan ninja masing-masing untuk menuju surga kan? Semua nya sama-sama indah dan penuh lekukan. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan melewati nya.
Semangat untuk kamu yang sedang berjuang di ladang masing-masing. Selamat menyeka peluh dan menyemai senyum.
Selamat Hari Kartini! Hidup perempuan Indonesia!
Selamat lebaran juga, taqabalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum.
34 notes · View notes
Text
Tumblr media
Ibunda Umamah dan Sepuluh Wasiat untuk Putrinya
Dia adalah seorang Ibu yang telah menasehati putrinya. Ia banyak menasehati putrinya karena hati seorang Ibu Muslimah senantiasa berusaha mengharapkan kehidupan rumah tangga yang bahagia untuk putrinya. Nasehat tulus akhirnya menjadi pedoman bagi putrinya, sepanjang hidupnya.
"Wahai putriku, seandainya seorang perempuan tidak memerlukan dan tidak membutuhkan seorang suami, maka aku adalah orang yang tidak membutuhkan suami, tetapi lelaki itu diciptakan untuk perempuan dan perempuan itu diciptakan untuk lelaki"
"Wahai putriku, engkau akan berpisah dengan tempat di mana kamu dilahirkan menuju tempat yang belum kamu kenal dan teman yang belum kamu akrabi. Maka jadikanlah ia sebagai seorang raja, dan jadilah sebagai budak untuknya niscaya ia akan menjadi sahaya untukmu"
Jagalah sepuluh pesan ini sebagai bekal simpanan :
Pertama dan kedua pergauilah dia dengan sikap qanaah, mendengar dengan baik dan taat, karena sifat qanaah itu merehatkan hati sedangkan mendengar dengan baik dan taat akan membuat suami berbelas kasih
Ketiga dan keempat, janganlah kedua matanya melihat kecuali yang baik-baik saja darimu, dan hidungnya tidak mencium darimu kecuali bau yang wangi saja. Ketahuilah wahai putriku, bahwa air adalah wewangian terbaik dan bercelak adalah kebaikan terbaik yang pernah ada.
Kelima dan keenam, perhatikanlah waktu makannya, dan bersikaplah tenang ketika tidurnya. Karena panasnya kelaparan bisa membakar dan kurangnya tidur bisa menyebabkan kemarahan
Ketujuh dan kedelapan, jagalah hartanya dan peliharalah kerabat dan keluarganya. Karena menjaga harta termasuk tanda baiknya penilaian, memelihara kerabat dan keluarga merupakan tanda baiknya pengurusan
Kesembilan dan kesepuluh janganlah kamu menyebarkan rahasianya, dan jangan pula menentang perintahnya. Karena jika kamu sampai menyebarkan rahasianya, maka kamu tidak akan pernah aman dari penghianatannya dan jika kamu berani menentang perintahnya maka kamu telah mengobarkan kemarahannya. Jangan sampai kamu gembira ketika dia tengah berduka, sedih ketika ia bahagia, karena yang pertama merupakan bentuk peremehan sementara yang kedua merusak kebahagiaan.
"Ketahuilah sesungguhnya kamu tidak akan dicintai olehnya sampai kamu lebih mengutamakan keinginannya daripada keinginanmu sendiri dan kamu lebih mendahulukan ridhanya daripada ridhamu, baik dalam hal yang kamu sukai maupun benci. Allah akan memberikan yang terbaik untukmu, dan akan memperlakukan dirimu dengan rahmat-Nya"
Source : Ummahat shana'at a'lam karya Jum'ah Sa'ad Fathul Bab
17 notes · View notes