Tumgik
iraguchi · 2 years
Text
“Jika ia kerap sulit untuk membuka hati, sulit untuk percaya lagi ; ia juga berusaha mati-matian meski berkali-kali kenangan buruk membuatnya kembali tak bisa.”
”Memangnya sudah separah itu Key?” dahinya mengernyit tak percaya.
”Ia juga sebenarnya ingin, tapi ada tembok tinggi yang membentengi hatinya, ia terkurung disana. Sebelum berubah menjadi dingin dan tawanya yang seringkali palsu itu, dulu dia pernah tumbuh sebagai gadis yang sangat hangat pada siapapun. Senyumnya tulus dan mudah sekali jatuh cinta, sekarang dia dingin sekali. Banyak hal yang ia sembunyikan, ternyata kejadian traumatis itu benar-benar membuat ia kehilangan dirinya sendiri.”
”Ya betul ternyata, aku harap ia akan segera ditemukan oleh orang yang bisa membuatnya hangat kembali Key.”
1 note · View note
iraguchi · 3 years
Text
lucunya pada kisah ini adalah kita yang terlalu takut untuk saling mengungkapkan, terlambat dan pada akhirnya berjalan dalam genggaman yang berbeda
0 notes
iraguchi · 3 years
Text
Lelaki yang saya harap mau menemani saya menyusuri hutan-hutan di gunung, mencapai puncak dan melihat senyum bahagia saya di sana.
Lelaki yang saya harap mau mengajari saya berenang meski saya acap kali tenggelam.
Lelaki yang saya harap mau menerima segala keinginan aneh saya dan segala kekanak-kanakkan saya.
Tentu saja sekali lagi saya tegaskan, saya tidak minta diterima mentah-mentah. Mari saling melengkapi, mewujudkan mimpi-mimpi bersama.
0 notes
iraguchi · 3 years
Text
Kamu ga akan tau gimana babak belurnya aku sebelum ketemu kamu. Berat banget hari-hari yang aku jalani sekarang, jadi tolong ya kerja samanya. Cepat temui aku! Jangan lama-lama, aku capek jomblo terus oke?
0 notes
iraguchi · 3 years
Text
239.
Hanya karena dia mau mendengarkan keluh-kesahmu, memahami semua rumit di kepalamu, memaklumi keteledoranmu bukan berarti kau harus cinta kepadanya.
Hanya karena dia mau menemani malam-malam sepimu, menjadi teman cerita dari A sampa Z, dari Z ke A lagi, dari lurus menjadi gelombang dan dari mendung menjadi cerah bukan berarti kau harus jatuh cinta kepadanya.
Cermati lagi, boleh jadi itu bukan cinta. Mungkin, sekedar pelarian namun kau tak menyadarinya sebab bersamanya kau menemukan utuh yang sulit dijelaskan.
Padahal, utuh didapatkan sebab ia memberimu ruang untuk merasa aman bukan nyaman. Maka, katanya, jatuh cintalah dengan sedikit elegan.
Cerah, 16.41 | 16 September 2020.
191 notes · View notes
iraguchi · 4 years
Text
“Masih banyak yang belum selesai. Masih banyak rencana-rencana yang belum tercapai. Masih begitu banyak tempat-tempat yang belum kita datangi. Masih terlalu sedikit makanan-makanan yang kita cicipi. Masih terlalu sedikit malam yang kita singgahi.Alih-alih menuntaskan; Kau, adalah hati yang belum usai namun dipaksa selesai”
— (via mbeeer)
2K notes · View notes
iraguchi · 4 years
Text
-
Kalau sudah tidak di hargai, lalu mau apa lagi? Sudahlah, kasihan itu hatimu
0 notes
iraguchi · 4 years
Text
Hari ini
Tepat hari ini, aku berharap seseorang datang kepadaku. Tersenyum lalu berlari dan memeluk. Meyakinkan bahwa semua ini akan baik-baik saja. Seperti lirik lagu Kunto Aji bahwa “semua ini bukan salahmu, jangan berhenti, yang kau takutkan tak akan terjadi”
Hari ini
Tepat hari ini, aku berharap aku bisa tersenyum lagi. Ya walaupun didepan semua orang aku tertawa bahkan terkadang tawaku lah yang paling kencang, dan sesekali terasa memilukan.
Hari ini
Tepat hari ini, aku berharap tak lagi memiliki hati. Sebab rasanya perih.
Hari ini
Tepat hari ini, aku berhenti menanti. Karna yang aku tunggu tak kunjung menghampiri.
1 note · View note
iraguchi · 4 years
Text
Harus kuat meski sedang hancur-hancurnya Harus tersenyum meski dalam hati sedang rapuh-rapuhnya Harus ceria meski beban dan luka sedang senang menyapa Terus berbuat baik meski tak pernah dihargai Kadang ingin menyerah ya, mengadu sejadi-jadinya pada mereka yang jauh di kampung sana. Tapi apa daya, kamu adalah tumpuannya. Kalau kamu lemah, mereka juga akan jatuh. Semua beban dan rasa sakit harus kamu tanggung sendiri. Bahkan mungkin juga sakit dari orang yang kau percaya selama ini. Mungkin hanya dinding-dinding kamar yang menatap iba saat air matamu tumpah sejadi-jadinya, sadar bahwa sandaranmu adalah dirimu sendiri. Kadang juga berharap ada seseorang yang mengulurkan tangannya, merebahkan sedihmu dalam pelukannya, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Dan kenyataan ternyata berbeda. Mereka hanya tau kamu “bahagia” dan memang harus terlihat “bahagia”. Teruntuk anak perempuan pertama, kuat ya :) ada rumah tempat kamu untuk pulang dari orang-orang tak berperasaan di luar sana
1 note · View note
iraguchi · 5 years
Text
Sendiri? Haha munafik! Kau bilang kuat sendiri? Lalu kau pikir kau hidup di dunia ini sendiri hah? Tersenyum padahal hatimu hancur tak berbentuk. Harapanmu yang kau pikir hanya angan-angan belaka, dan mana mereka? Yang kau bilang tak pernah ada di saat kau menatap nanar setiap sudut dinding di kamarmu seolah mereka menertawakan kau yang memeluk kakimu menangis ketakutan tanpa berani bersuara karna kau tau tak akan ada yang mendengarkan. Miris.
-s.a
0 notes
iraguchi · 5 years
Text
Pada Akhirnya
Entah, aku ini apa. Entah hati ini sebenarnya terbuat dari apa, terkadang hal kecil bisa sangat melukai, dan terkadang hal besar bisa sangat di mengerti untuk tidak menjadi beban. Pada akhirnya sebuah kata kedewasaan selalu menjadi titik penghabisan dari sebuah masalah. Mengalah adalah satu satunya jalan ketika apa yang kamu rasakan harus di kalahkan oleh ego tak ingin menyakiti orang lain. “Biarlah tak apa, aku masih kuat” begitu katanya. “Lalu apa kamu tidak kasihan dengan hatimu? Yang pada akhirnya selalu mengalah dan tak ingin orang lain tersakiti?” :)
Berat memang, menjadi seseorang yang memang harus dewasa. Apalagi ketika kepercayaan sudah kamu berikan sepenuhnya pada orang lain yang ternyata mengecewakan. Sakit memang, hancur pasti. Tapi pada akhirnya memaafkan dan menerima adalah satu satunya yang bisa di pilih. Ada rasa takut dan trauma setelah itu, tapi percayalah kelak kau akan menemukan seseorang yang dengannya tak kau temui kata kecewa. Yang dengannya semua rahasia menjadi rahasia berdua. Yang dengannya hatimu bisa merasakan apa itu di hargai dan di sayangi.
0 notes
iraguchi · 5 years
Text
Sepertinya di sini lebih aman. Bebas menulis apa saja, bercerita tentang apa saja. Berkeluh kesah sesukanya. Tanpa ada yang bisa berkomentar seenaknya. Kadang ada beberapa hal yang enggan untuk di ceritakan, lebih baik di simpan atau di luahkan dalam tulisan. Karna sebagian orang hanya penasaran, atau bosan mendengar setiap keluhan. Ya meski selalu ada yang berupaya untuk mendengarkan tapi tetap saja, telinga mereka bukan saja untuk mendengarkan cerita cerita sedihmu itu. Memang bagi sebagian orang, bercerita melalu tulisan lebih mudah di lakukan. Ada perasaan lega saat bisa menumpahkannya jadi beberapa kalimat saja. Oh iya, teruntuk kamu yang sedang patah, yang sedang jatuh atau yang sedang kecewa sebab kenyataan tak seperti yang kau harapkan. Kuat ya, jika kamu lelah mari bersandar di lenganku. Tak perlu bicara, tumpahkan saja apa yang hampir tumpah di sudut matamu itu. Nanti jika sudah surut, dan kau butuh bercerita, silakan. Aku berjanji tidak akan seperti mereka yang hanya penasaran. Sekali lagi, kuat ya❤️
Senja.
0 notes
iraguchi · 5 years
Text
Aku Sudah Memaafkan
Iya tak apa, semua manusia patut menerima maaf dari siapa saja. Termasuk kamu. Justru aku ingin berterimakasih. Terimakasih karna sudah pergi. Sehingga kini aku di temukan oleh dia yang pantas. Dia yang aku yakin dengannya hidupku akan baik-baik saja. Aku sudah bahagia sekarang. Aku sudah memiliki dia. Perihal masa lalu “haha tak apa tak perlu sungkan” terimakasih karna sudah memberi aku pelajaran bahwa kita bukan sesuatu yang baik. Berbahagialah dengan hidup kita masing-masing. Sungguh, aku sangat bahagia sekarang :)
0 notes
iraguchi · 5 years
Text
Ternyata benar ya, sesuatu yang pernah pergi itu ketika kembali lagi ya sudah tidak sama lagi. Pasti ada yang berubah. Entah rasanya, bentuknya, atau memang rasanya sudah tak sama lagi. Mau di paksakan seperti apapun ya memang sudah tak sama.
Kita sudah tak sama
0 notes
iraguchi · 5 years
Text
Perempuan itu ibarat pohon. Buahnya adalah cinta. Ia akan tumbuh subur jika kamu merawatnya. Dengan cara-cara sederhana semisal perhatianmu, caramu bersikap ketika dengannya. Tak perlu hal-hal mewah juga, pundakmu saja sudah luar biasa baginya ketika ia tak mampu menahan tumpah yang lahir dari pelupuk matanya. Jemarimu saja sudah begitu luar biasa ketika mampu menghapus tetes-tetes kesedihannya. Pelukmu saja sudah menghangatkan seluruh sela-sela hatinya yang rentan remuk lebam karna dunia. Tapi ada satu hal yang aku pinta, jika ia sudah tumbuh subur, rindang dan berbuah. Jangan kau tebang begitu saja ya. Kasian, ia butuh waktu lama untuk tumbuh seperti saat ini :)
-bisa ya?
1 note · View note
iraguchi · 5 years
Text
“Kau terus melangkah untuk menyebuhkan luka orang lain ketika sebenarnya kau juga terluka dan berharap salah satu yang kau sembuhkan mampu menyembuhkanmu juga.”
—
720 notes · View notes
iraguchi · 5 years
Text
Lalu untuk apa pertemuan kita jika pada akhirnya kita menjelma dua orang asing lagi?
0 notes