jalan-yang-lurus

[jalan-yang-lurus]

Anak Sholih

Akhir-akhir ini lagi interest banget buat ngikutin kajian parenting, karena semakin sadar bahwa menjadi orang tua itu sama sekali ngga mudah. Makanya ngga heran kalau orang tua berhasil mendidik anak menjadi Sholih artinya punya investasi besar yang tak terputus bahkan ketika nyawa tak lagi ada.

Sering bgt kalo nemuin anak kecil jadi pengen punya anak.. wkwk random bgt sih, tapi beneran. Pengen banget nanti kalo punya anak bakal aku didik sebaik mungkin, hingga rasanya cita cita sejauh ini cuma pengen jadi ibu yang baik, dan melahirkan generasi ulama. Ahh Ya Allah.. Mudah kan lah hamba Mu ini. ( Wkwkw padahal nikah aja belom tapi udah ngomongin anak 😅. Gapapa lah ya namanya juga harapan )

Nah, ada yang menarik dari kajian yang dibawakan oleh Ustadz Bendri Jaisyurrohman. Kata beliau begini

"Anak yang Sholih itu bukan karena orang tuanya yang hebat, tapi anak yang Sholih itu hadiah dari Allah untuk orang tua yang terus mau memperbaiki diri"

Iya yah, sadar lagi bahwa hakikat nya semua itu karena kehendak Allah. Mau orang tua sehebat apa pun, punya gelar pendidikan yang tinggi, tapi buktinya ngga jamin anak-anak mereka bakal jadi anak yang sholih. Bahkan dengan belajar parenting pun ngga jamin anak nya akan lurus lurus aja.

Tapi kabar baik nya, Allah itu tidak menyamakan orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Keduanya berbeda. Setidaknya Allah tahu mana hamba Nya yang berusaha memperbaiki diri dan mana yang tidak, Allah melihat mana hamba Nya yang mau belajar dan mana yang mencukupkan diri.

Ya Allah hamba sadar, hamba masih sangat faqir ilmu, tapi hamba mau belajar dan memperbaiki diri, maka tolong rezeki kan anak yang Sholih bagi hamba. Robbi habli minas Sholihin🤲🤲

[jalan-yang-lurus]

[jalan-yang-lurus]

"Kita diberi masalah bukan untuk menguji seberapa kuatnya diri kita, melainkan untuk menguji seberapa kuatnya tekad kita dalam meminta pertolongan Allah."

—Ustadz Nudzul Dzikri

[jalan-yang-lurus]

Hidup ini kalaupun lancar jaya barokah terasa singkat sekali. Tau2 umur 30.

Apalagi jika kita menyempatkan diri menyimpan benci kepada orang lain, berkonflik dengan saudara sendiri.

“Negeri ini sempit sekali” oden.

Kita sering mendengar

"Hidup ini singkat, jadi nikmatilah" tetapi seringkali lupa "akhirat itu panjang, jadi persiapkanlah"

@milaalkhansah

[jalan-yang-lurus]

Ibnul Qayyim mengatakan “Setiap nikmat dunia terdapat 3 derita”

Pertama, derita sebelum memilikinya. Belum punya pasangan, itu menderita, sudah jatuh cinta tapi belum dimiliki, itu menderita, kangen ya nangis, nggak ketemu rindu, itu menderita

Kedua, derita saat memilikinya,

Setelah menikah, memiliki si dia, apakah derita itu hilang?! Oo tentu tidak, akan ada derita saat si dia ngeyel, cerewet, ngambek

Ketiga, derita khawatir kehilangan nikmat tersebut

Punya istri cantik, suami yang tampan, khawatir takut kepincut yang lain

Itulah salah satu sifat dari nikmat dunia

Ustaz Aris Munandar hafidzahullahu ta'ala

[jalan-yang-lurus]

May Allah bless you with righteous kids

[jalan-yang-lurus]

We found A llah, the end.

Kalau pengalaman hidupmu dibuat film, judulnya apa?

.

.

©deehwang | Foto dan video tidak diperkenankan untuk diunggah ulang.

[jalan-yang-lurus]

If you want to get married, ask Allah for 3 things in a spouse :

Ya Allah please Grant me someone who will remind me of You.

Ya Allah please Grant me someone who will hold my hand in Jannah.

Ya Allah please Grant me someone who will elevate my Imaan.

[jalan-yang-lurus]

Ya Rabb, jadikan kesalahanku adalah kesalahan orang yang engkau cintai :””)

seperti anak kecil yang memecahkan gelas.

Bukan laki-laki paruh baya yang memecahkan gelas.

[jalan-yang-lurus]

Kau Kembali Menyapa.

Aku masih mengagumimu dengan segenap perasaan yang utuh, yang ingin kusandarkan pada Allah. Selama ini hatiku kembali tenang mendapati bahwa aku yakin bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. Hatiku sangat tenang dan aku akan berserah diri pada semua takdir-Nya pada kekuatan-Nya untuk memisahkan jika bukan jalan-Nya dan mempertemukan jika memang jalan-Nya.

Subuh kembali datang, dan aku masih mendapati diriku bahwa hatiku masih berada di tempat yang sama. Memanjatkan doa pada Tuhanku, dan menceritakan pada-Nya bahwa aku memang mengagumi pikiranmu dan meminta pada-Nya untuk menolongku dalam menunjukkan sebuah jalan dari rasa kagum yang tidak terkontrol ini.

Falling in love isn't haram. What you do with that love is what makes it haram or halal. - Yasir Qadi.

Hatiku memang telah mengagumi dirimu, namun dalam kondisi rapuh seperti ini, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk mengorientasikan semua hal pada-Nya. Termasuk padamu, aku akan bertindak sesuai dengan syariat-Nya, tanpa aku harus membohongi perasaanku. Aku dengan cinta ini, akan ku gunakan untuk menggapai ridho dan pahala dari-Nya.

Aku ingin mencinta dengan terjaga dan suci layaknya Ali dan Fatimah. Jika memang dia adalah kamu, semoga Allah permudahkan jalan ini.

Pasuruan, 20 Oktober 2022. | Sampai Jumpa atau Selamat Tinggal?

[jalan-yang-lurus]

[jalan-yang-lurus]

🥹

Marry someone who will never make you ask for your rights, who will willingly give you your full rights because they fear Allah ﷻ”

[jalan-yang-lurus]

Beberapa waktu lalu ketika scrolling medsos sebelah, saya baru menyadari hal ini ketika menengok salah satu akun seorang artis.

Sebagai publik figur, beliau terbilang jarang mengunggah foto. Namun, dari sejumlah foto yang beliau unggah, kalau orang Jawa bilang, "tak titeni" selalu ketika memakai sling bag, letaknya di dalam kerudungnya.

Terlihat sepele, tetapi beliau sangat menjaga dalam hal ini, kain kerudung yang sudah terjulur menutupi dada, tidak ditimpa oleh sling bag yang justru bisa menggagalkan tujuan dari menjulurkan kain kerudung itu sendiri. Barakallahu fiik.

Sebagaimana penjelasan dari Ustaz Ahmad Zainuddin hafidzahullah, ketika ditanya, "Ustaz apa hukumnya memakai tas di luar jilbab? Yang apabila dipakai, maka akan membentuk kadang-kadang dadanya?"

Beliau menjawab, "Ukuran haram dan tidaknya, apabila membentuk lekuk tubuh."

Sehingga, bagi muslimah apabila hendak memakai sling bag, bisa letaknya di dalam jilbab sebagai solusi, agar dada dan bahu yang sudah tertutupi, tidak terbentuk akibat tertarik oleh sling bag yang sedang dipakai. Wallahu a'lam bish-shawabi.

[jalan-yang-lurus]

"Hidayah itu datang bertahap." (Ustaz Firanda hafidzahullah).

Dari yang belum berkaus kaki, lalu berkaus kaki.

Sudah berkaus kaki, kemudian memilih kaus kaki yang berwarna polos dan menghindari warna kaus kaki yang menyerupai warna kulit kaki.

Begitulah hidayah, bertahap.

"Tidak ada ketentuan khusus, namun ketentuan mengenai kaus kaki yang dipakai oleh perempuan tidak boleh menjadi fitnah bagi kaum laki-laki, sehingga jauhi warna-warna yang mirip dengan warna kulit kaki.

Hal ini bermaksud agar menghindari fitnah, sehingga tidak dikira itu adalah warna kulit kakinya." (Ustaz Musyaffa' Addariny hafidzahullah).

"Wanita itu adalah aurat. Perempuan itu semuanya aurat. Jika keluar rumah, maka ditemani oleh setan. Untuk itu, tutuplah aurat kecuali wajah dan telapak tangan yang diperselisihkan oleh para ulama.

Apabila dia berharap berdalil dengan kaus kaki. Kaus kaki itu dipakai untuk apa? Jikalau pakaiannya tersingkap, kakinya tidak terlihat." (Ustaz Nizar Saad Jabal hafidzahullah).

Inilah mengapa, seorang muslimah sebaiknya menghindari memakai kaus kaki yang menyerupai warna kulit kakinya, agar tercapai tujuan dari pemakaian kaus kaki itu sendiri yaitu untuk menutup aurat.

Disyariatkan menutup aurat pada bagian kaki dengan menjulurkan pakaian dan memakai kaus kaki, agar apabila pakaian tersingkap semisal terkena angin kaki tetap tidak terlihat.

Untuk itu, perlu dihindari memakai kaus kaki yang menyerupai warna kulit kaki, sebab jika memakai kaus kaki yang mirip dengan warna kulit kaki, hal tersebut justru tidak ada bedanya yaitu membuat seakan-akan memperlihatkan seperti warna kulit kakinya. Padahal ketika memakainya diniatkan untuk menutup aurat. Wallahu a'lam bish-shawabi.

[jalan-yang-lurus]

[jalan-yang-lurus]

Blabbering.

Dari 24 jam sehari. 6 jam tidur, 18 jam terjaga.

Selama 18 jam ini kita memakai mata tidak pernah jujur. Jika profesimu petugas parpol. Ketua parpol itu orang yang paling kamu segani, like or dislike.

Jika kamu sedang sakit. Maka dokter orang yang kamu butuhkan. Yang lain tidak penting. Bahkan suami istri anak ibu bapak.

Jika kamu seorang karyawan, like or dislike. Dihadapan direksi kamu nunduk-nunduk.

Serba ada kepentingan.

Kita selalu ambil bagian dalam berbagai hal terkait penggunaaan mata itu.

Sedangkan waktu kita tidur.

Kita tidak punya kuasa apa-apa dengan mata kita.

Semua dalam pengendalian Allaah.

Kita pasrah kita ga bisa request.

Sekarang pertanyaaannya bagaimana meimplementasikan mode mata kita yang 6 jam, ke mode mata yang 18 jam.

نَحۡنُ خَلَقۡنٰكُمۡ فَلَوۡلَا تُصَدِّقُوۡنَ

Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan?

“Kami yang ngerawat kamu, tapi kamu malah bahas orang lain”

“Kamu tinggal dirumahku, tapi kamu bahas bagusnya dapur tetangga”

Apa yang terjadi dengan pengelihatan kamu?

Bayangin Allaah bilang itu ke kamu.

“Sesungguhnya yang buta itu bukan mata, tapi hati.”

Mata yang buta itu bener, tapi hati yang buta itu lebih bener lagi.

Sesunggunya orang mandul itu bukan yang tidak punya anak, tapi yang punya anak tapi tidak dididik.

Yang menyilaukan bisa membutakan mata, di antaranya harta, takhta dan cinta kepada selain Allah ﷻ dan Rasul-Nya.

Lalu bagaimana dengan keburukan fitnah al-Masih ad-Dajjal, jika hari ini saja masih dibutakan oleh ketiganya?

Ya Allah, selamatkan kami dari siksa jahannam, siksa kubur, fitnah hidup dan mati serta keburukan fitnah al-Masih ad-Dajjal.

#duapuluhsatufebruariduaribuduapuluhempat #blabbering

[jalan-yang-lurus]

Kamu tinggal di bumi-Ku.

Kenapa yang kamu bahas orang lain?

:”(