Tumgik
jejaksirius · 3 years
Text
Perihal Mengikhlaskan
kata ikhlas itu mudah ya untuk diungkapkan, tapi pelaksanaannya sungguh membutuhkan kesabaran dan kelapangan hati
awal tahun yang cukup mengejutkan untuk diri ini, tak kusangka aku akan berbuat senekat dan seberani ini. mengatakan apa yang mungkin sangat dihindari oleh sekian banyak perempuan. menyerahkan tulisan yang mungkin entah berantah susunannya kepada seseorang yang cukup berarti dalam hidup pada masanya
ya, kembali bicara soal pelangi
pelangi yang sekian tahun lalu hadir, sosok yang aku pernah tuliskan juga ditumblr ini beberapa tahun sebelumnya
iman memang ada di atas hati, pilihannya dua katakan kemudian ikhlaskan atau pendam lalu ikhlaskan
kumemilih poin mengatakan, perihal memendam sudah kulakukan, namun aku berpikir bahwa hidupku tak pernah tenang dan selalu saja terhantui perasaan aneh ini
akan lebih baik aku katakan dan kemudian aku ikhlaskan, maka terlepas dari apapun respon yang diberikan aku akan lebih lega untuk melanjutkan hidup pikirku januari lalu
saat itu aku betul-betul tidak berorientasi pada respon, karna menurutku itu di luar kendali diriku sendiri
mengatakan merupakan suatu kelegaan
meski pada akhirnya setegar apapun diri yang sudah kupersiapkan, aku merasa runtuh juga. ya tapi tidak masalah karena balik ke poin awal, berani berbuat berani ambil risiko dan mendapatkan konsekuensinya
----------------------------------------------------------
pagi itu membaca kata demi kata dari tulisan yang pelangi kirimkan tak terasa membuat air mataku menetes. ku tak mengerti mengapa demikian, sedangkan bibirku tersenyum dan merasa baik-baik saja
kuhembuskan nafas sembari mengatakan, Allah tegarkan diriku menghadapi setiap hal dalam memulai perjalanan baru ini
beberapa sahabat dekat sangat mengkhawatirkan hingga dari mereka selalu mengirimiku pesan untuk menanyakan keadaan dan tak jarang menelepon ataupun vidcall
ada pula yang mengajakku pergi untuk sekedar membuatku bahagia
namun, aku masih merasa baik-baik saja dan terus melanjutkan aktivitasku
hingga pada titik aku burnout di januari akhir menjelang februari, akhirnya aku memutuskan untuk ambil cuti dari kalikesia atas saran dr atasan
ku ambil kesempatan itu tuk bertemu dengan sahabat-sahabat yang sudah lama sekali aku tak bertemu dan sangat merindu
setelah itu aku merasa lebih baik, namun anehnya hari-hari di bulan februari awal aku selalu saja memimpikan pelangi bahkan mimpinya adalah seperti seakan kebalikan dari kenyataan
aku mulai menyadari, sepertinya aku sedang di fase denial namun respon ini delay, tanpa sadar, alam bawahku masih terus belum bisa menerima
kalau ditanya aku sedih atau engga, bohong bgt ketika aku menjawab tidak.. hampir sekitar 6 tahun, dan mungkin perasaan itu semakin dalam bahkan secara tulus semua ini mengalir
orang-orang terdekatku yang cukup mengenal diri ini pasti tahu bagaimana aku menjalani beberapa tahun ke belakang, bagaimana aku memegang prinsip yang kuat bagaimana aku menjaga hati bahkan menutup hati dari siapapun hingga dari mereka pun bisa dibilang gemes ini kenapa aku nya begini banget
aku pun tak mengerti dengan diriku sendiri kenapa aku harus jatuh sedalam ini, tapi aku ga akan pernah menyalahkan siapapun karna pada dasarnya ini adalah bagian dari prosesku mendewasa
saat ku sendiri dan di fase denial ini, aku sering berpikir apa ya kurangku ah tapi memang kurangku banyak aku memang tidak pantas dsb. tapi kalau aku demikian aku akan semakin jatuh, maka ku berpikir kunci utama utk survive adalah menerima.
sembari proses penerimaan ini terjadi aku akan terus berproses menjadi lebih baik tanpa bergantung atau tertuju pada seseorang. pikirku lebih baik aku meningkatkan selfloveku, terus bertumbuh dan berkembang serta menyayangi orang-orang di sekitarku
awal januari memang cukup berat untuk ku jalani, tapi aku harus selalu siap meghadapi setiap hari baru yang merupakan kesempatan dari Allah untuk aku terus berbenah
meski ke depannya jalan yang ku hadapi aku yakin ga mudah, tapi aku percaya di perjalanan perahuku yang berhadapan dengan hujan beserta badai-badainya akan terus dapat berlayar hingga nantinya berlabuh dan bertemu dengan pelangi yang baru. karena setelah hujan akan ada pelangi, maka aku yakin setelah pahit akan ada bahagia yang menghampiri
kuncinya ikhlas dan sabar menghadapinya
semoga Allah kuatkan,
Februari, 2021
-nlm
4 notes · View notes
jejaksirius · 3 years
Text
Betapa beruntungnya manusia yang dianugerahi padanya ketenangan hati. Ketika ditimpa hal yang tidak sesuai dengan jalan pikirnya, ia langsung kembali mengingatNya. Hatinya jauh dari khawatir dan kecewa, tersebab iman pada qadar-Nya selalu menyala dalam jiwa.
"Saat doaku dikabulkan, aku bersyukur karena itulah keinginanku. Dan saat doaku tidak dikabulkan, aku lebih bersyukur karena itulah keinginan Allah." - Ali Bin Abi Thalib
"Allah lebih mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah : 216)
Laa haula wa laa quwata illa billaah. :)
37 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
tak mengapa bila saat ini kamu bersedih karena harapanmu belum terwujud, tak mengapa. sungguh, tak mengapa. Barangkali hatimu sedang harus dilapangkan dengan banyak hal. sehingga bila harapan itu berwujud, kelak kamu akan mensyukuri terwujudnya dengan banyak syukur yang melangit.
Allaah Maha Tahu kapan yang terbaik, tidak pernah meleset sedikitpun apa-apa yang telah ditetapkan olehNya. seorang mukmin harus percaya akan hal itu. menerima dengan sabar dan memintanya dalam setiap doa-doa sholat. mintalah dengan banyak pinta kebaikan, Tuhanmu sungguh Maha penyayang sayang. 
maka tak mengapa ya, jangan bersedih. sebab harapan itu masih ada dan jangan menyerah dalam mengupayakannya. dan ingatlah hari ini, hari dimana engkau begitu memintanya dengan tulus. semoga Allaah takdirkan pertemuan itu. pertemuan yang hanya menyisahkan kebahagiaan untuk orang-orang yang baik hatinya.
pada rona senja kotamu || 15.30 || 08 September 2020
244 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Seven practical steps to help you face difficult situations.
1. Salah:
Make sure you stick to praying on time – 5 times a day. Never miss salah and do your best to pray each Salah with sincerity as if it’s your last salah in this world.
2. Read Quran:
This Quran is so beautiful that no matter what difficulties you face you’ll find solace in it.
3. Make Dua:
Especially the dua for removing anxiety.
“O Allaah, I take refuge in You from anxiety and sorrow, weakness and laziness, miserliness and cowardice, the burden of debts and from being over powered by men.”
Allahumma inni ‘a’udhubika minal hammi walhuzni, Wal’ajzi walkasali, walbukhli waljubni, Wa dal’id-daiyni wa ghalabatir-rajal
[Sahih al-Bukhari, 7/158]
4. Give Sadaqah:
Give lots of charity, as much as you can, because it helps push away hardship. And if you can’t give money, even kind words or physical sadaqah can do (i.e. helping people physically or emotionally).
5. Set Goals and Have Vision:
Don’t let shaytaan play with you and keep replaying the video of your hardship in your mind over and over again, move on! Set new goals, new projects, and remember you’re with Allah, nothing should stop you!
6. Wake up Early:
Wake up before fajr and work on your ideas and projects, or simply read Qur’an. Getting busy before day break is a definite way to move away from your hardship and overcome challenges. Get most of your ideas/work done in these early hours, these are blessed hours.
7. Hardship is Not Lost:
Remember, Allah will never forget the injustice/hardship you faced, so don’t worry about seeking revenge or trying to get justice.
“…Allah is not ever unjust to [His] servants.” [22:10]
In the end, I pray that Allah (Subhanahu Wa’Tala) removes all your ordeals and hardships, blesses you all with a good life and helps you remember Him day and night, for “Verily, with remembrance of Allah, do hearts find rest”. (Surah Ar-Ra’d , verse 28)
- Islam Practise
3K notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Pernah ngerepost ini dulu. saat itu memang benar-benar sedang di fase membayangkan bagaimana bila ku bertemu denganmu. aku mungkin tidak siappp..... Namun beberapa waktu lalu hal ini terjadi. 
Keadaan dan takdir Tuhan membuatku bertemu denganmu, hal yang sebenarnya dalam lubuk hati paling dalam sangat ku harapkan.
akan tetapi, sayangnya kita bertemu dalam suasana duka. sejujurnya aku tak sanggup melihatmu sehancur itu sesedih itu dan saat itu kamu benar-benar berbeda. meskpun packagingmu sama (selalu kelihatan kuat) tapi dari sorot mata tetaplah terlihat jelas kepedihan itu.
satu doa yang kupanjatkan saat itu dan akan selalu kupanjatkan, semoga Allah menguatkanmu selalu.
melupakan atau sekadar move on bagiku tidaklah mudah. sesibuk apapun diriku, dan kini yang sudah berjalan sejauh ini pun tetap saja bagiku kamu masih menempati ruang ini. 
meskipun sekarang, cara berpikirku lebih sederhana lebih legowo disetiap halnya. bahkan tentang kamu.
namun,
teringat kala itu, pagi hari seusai bangun tidur perasaanku sangatlah tidak nyaman dan aku merasa sangat sedih tanpa sebab hingga akhirnya aku mendapatkan berita duka.
jujur di hari itu, jadwalku amat padat, bahkan meeting-meetingku juga berjajar rapi secara berurutan. semua ku batalkan kecuali meeting sore dan malam sebab aku berpikir masih bisa terkejar. perasaan yang kuat membuatku yakin utk cancel agenda demi bertemu denganmu. 
padahal kalau dilogika itu jelas aku sudah sangat telat sebab aku menyempatkan meeting sebentar sblm berangkat hingga sopir grab waktu itu bilang kenapa mepet sekali mbak, baiklah kita usahakan yang terbaik ya sehingga bisa sampai dengan waktu sesingkat mungkin. saat itu aku ditemani dua sohibku yang jujur mereka berdua ternyata mengorbankan semua agendanya demi dampingi aku utk hadir. jujur di jalan rasa sangat tidak menentu, khawatir sudah selesai dan aku sangat terlambat. 
qodarullah betul-betul sudah terlambat, aku hadir tepat ketika mobil yang menghantar alm ayah kamu pergi, namun bersyukurnya teman-teman yang lain masih menunggumu sehingga ada kelegaan dalam hati
ku menunggu dengan perasaan yang tak menentu, hingga akhirnya aku melihatmu dari kejauhan. kalau boleh jujur lagi dan lagi aku menangis dalam hati, tak sanggup melihatmu sepedih ini. 
akhirnya aku bisa bertemu dengan mu, meski suasananya adalah suasana duka. tak banyak berkata, karna aku sangat speechless, hanya bisa mensupportmu dengan kata-kata seadanya. 
maaf karna selama ini terlampau tidak peduli denganmu. atau dengan kehidupanmu. semenjak ku mengerti bila kau telah bersama yang lain, entah bagaimana kebenarannya aku memilih mudur kala itu meskipun jujur perasaanku tak pernah selesai hingga kini. 
untukmu, salah satu orang yang berjasa dan berarti dalam hidupku. trimakasih telah hadir, terimakasih karnamu, karna kata-katamu semua itu menguatkanku kala putus asa menyapa. 
semoga Allah menguatkanmu dan kebahagiaan selalu menyertai hidupmu.
-nlm
Aku tidak berani berharap banyak, pada pertemuan-pertemuan kita yang akan datang, kalau Allaah izinkan bertemu.
Tidak mengerti apa yang harus kulakukan jika benar harus menemuimu.
Hanya saja, tak jarang aku memikirkan, apa yang harus kukatakan padamu. Berkabar? Basa-basi?
Ah iya. Akan kukatakan satu hal. Mungkin cukup mewakili seluruh isi hati,
"Maaf, sudah terlampau tidak peduli selama ini. Sampai-sampai abai menyadari, bahwa pada sebuah persimpangan yang kita temui, arah kita tak sama lagi, dan jalan yang kita tapaki, telah begitu berbeda sejauh ini."
Dari aku, yang selalu tidak mengerti bagaimana cara untuk menyapamu, kini.
97 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Oh jadi begini ya rasanya bekerja, apalagi di startup.
jatuh bangunnya, fase senang sedih, fase kena marah, fase yang bener-bener nge pressure sampe fase santai mulai dicicipi.
Bekerja sambil kuliah, bekerja sambil skripsian
Memanglah bukan hal yang mudah, bahkan multitaskingku yang biasanya aku bisa-bisa aja sekarang bener-bener diuji. 
Positifnya, skrg jadi lebih tahu kapan diri merasa overload, kapan diri merasa butuh istirahat, dan kapan diri masih bisa untuk dipressure.
Berpartner dengan kawan-kawan yang sudah bekerja, ritmenya memang beda.
terkhusus buat diri yang masih fase kuliah. tapi dari hal ini bener-bener jadi inkubator buat aku jadi profesional person.
Gapapa sekarang berat, its okey. 
Gapapa sekarang gagal
Gapapa merasa tertinggal
asal kita masih tetap doing, tetap berusaha, ikhtiarkan segala sesuatunya
dan pastinya Allah menjadi yg utama.
Bismiilah, memperjuangkan mimpi memang tidak ada yang mudah....
0 notes
jejaksirius · 4 years
Text
Disiplin: Another Level
Gue kira manajemen waktu tuh gitu doang, ternyata enggak…
-
Bahasan manajemen waktu ini terinspirasi dari tulisan Knapp & Zeratsky di buku “Make Time: How to Focus on What Matters Every Day”. Dulu, gue pikir disiplin waktu itu bahasan tunggal.
Ternyata, ada empat elemen manajemen waktu kalau mengacu ke pengalaman mereka berdua dalam bidang design sprints jaman berkarier di Google, dulu.
Knapp & Zeratsky menggambarkan hubungan keempatnya sebagai komponen yang saling dukung.
Dengan elemen tsb, seseorang bisa lebih mengoptimalkan kedisiplinannya buat mencicil capaian kecil satu per satu untuk tujuan besar yang ingin diraih.
Pun kita merasa kurang sreg dengan poin teknis tertentu, tiap elemennya bisa jadi bagian yang dicopot pasang sesuai kecocokan yang dirasa paling sip. Kita bisa merakit optimasi waktu sendiri.
Pertama. Highlight - Penetapan Prioritas.
Kualitas prioritas mendorong kualitas semangat kita untuk memulai hari. Maka, pastikan hal-hal yang penting & signifikan sudah masuk ke dalam daftar harian untuk kita disiplinkan pelaksanaannya.
Kalau Knapp & Zeratsky bilang, “… ensures that you spend time on the things that matter to you and don’t lose the entire day reacting to other people’s priorities”. Nah, mau aktif atau reaktif?
Kedua. Laser - Pengaturan Fokus.
Bab ini udah sering banget gue bahas lewat unggahan atau kelas daring. Intinya, karena kita enggak bisa menjauhkan diri 100% dari teknologi, ya kita yang harus disiplin atur interaksi.
Cek unggahan gue enam bulan ke belakang* yang udah ngebahas tentang trik menyiasati ponsel sebagai gadget utama kita semua yang seringkali jadi pemengaruh optimasi waktu harian.
Ketiga. Energize - Manajemen Energi.
Bab ini, dulu gue anggep remeh. Sampai akhirnya, gue sadar kalau manajemen energi bagian penting dari pengaturan waktu & kedisiplinan. Kalau gampang loyo & tepar, gimana bisa perform dong?
Alhasil, hikmah dari bulan-bulan pandemi ini adalah dimulainya kebiasaan gue untuk olahraga di rumah 3-4x per pekan. Gue ganti menu makan, benerin pola tidur. Hasilnya? Lebih memuaskan sih.
Keempat. Reflect - Evaluasi Harian.
Sesi ini dikhususkan buat menilai hal-hal apa yang bekerja dan enggak dari ketiga blok lainnya supaya kita bisa kedisiplinan kita lebih terarah. Bentuknya, sedikit perenungan dan catatan harian aja sih.
Lumayan, bikin kita bisa menajamkan penilaian pada diri sendiri yang kadang tumpul ketimbang menilai orang lain. Dengan ini, slogan “jadi lebih baik di setiap harinya” enggak cuma slogan.
Dengan kondisi hidup yang terus berubah, belum tentu taktik untuk satu keadaan relevan buat keadaan yang lain. Di sana, hadir seni menghadapi dinamika.
Bakal terus terjadi langkah pilih, uji & ulangi untuk optimasi waktu lewat empat elemen di atas. Kita enggak dituntut untuk sempurna tanpa cela, tapi jadi manusia yang lebih baik secara disiplin :)
231 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mari ciptakan lingkungan positif bagi pikiran, jiwa, dan fisik kita :) Udah saatnya kita mulai fokus memperhatikan dan menghargai diri kita, alih alih ngeliatin dan merasa minder dengan kehidupan orang lain.
Yuk belajar bareng di instagram healthy.beautyid
602 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Kembali lagi menampar diri dengan apa yang pernah ditulis.
Kerasa bgt gmn memanage diri itu gamudah, apalagi melawan keinsecurean.
Temen udh ada yg mau sempro, sedangkan aku ngirim aja belum ke dosen.
Marah iya, kecewa iya, bukan ke orang lain tapi diri sendiri. Hampir seharian cuma tidur rasanya berat bgt mo ngapa-ngapain.
Menyalahkan diri atas banyak hal lain yg dikerjakan selain skripsi.
Tapi akhirnya aku menerima, ga apa lah belum segera sempro di ramadhan ini. Toh waktu aku bukan aku pake utk hal yang sia-sia. Lagian Allah ga akan mungkin mengabaikan urusan duniaku kalau misalnya sekarang aku sdg fokus melakukan kegiatan membantu dan berjuang dalam islam.
Semangat aku!
Skripsi
Bukan tentang siapa yang tercepat dan terbaik
Tapi tentang siapa yang kuat bertahan dalam perjalanan hingga sampai pada titik yang diharapkan
2 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Ikhtiarmu
Sulitnya menerima sebuah keputusan berawal darimu yang terlalu mengandalkan usaha dan mengedepankan tangan manusia, benar jika sesuatu itu haruslah diusahakan, untuk mendapatkan sebutir nasi saja harus ada usahanya. Tapi jangan sampai kamu terlalu sombong sampai-sampai berdoa saja sering kamu lupa, untuk urusan makan sehari-hari saja orang sholih terdahulu pasti berdoa sebelum mendapatkannya. Jangan sombong, hingga doa saja kamu jarang.
Hari ini aku mendapat pelajaran yang terlupa, seorang temanku berusaha untuk mendapatkan dan melamar seorang perempuan, ia menunggu sampai selesai kuliah dan mengumpulkan perbekalan untuk membelikannya mahar dan rangkaian peralatan untuk calon istrinya. Aku salut dengan perjuangannya, tanpa ada kontakan, hanya ada usaha dan doa.
Tapi semuanya terasa hancur saat ternyata ia gagal mendapatkan perempuan yang ia idamkan, tersebab sudah ada yang melamar. Hancur baginya tapi lebih hancur lagi hatiku saat ia berkata bahwa usahanya telah maksimal, tidak mungkin ia gagal dengan semua usahanya dan perjuangannya. Seakan temanku lupa tentang arti sebuah ketentuan, ia terlalu larut dalam impiannya tanpa menyerahkan semua keputusan pada Allah. Seorang yang belajar agama hampir 4 tahun, terkadang lupa arti ikhtiar itu kewajiban, dan sebuah kewajiban pula baginya untuk menerima hasil dari tuhannya.  
Apa yang menjadikan manusia terlalu berharap pada angan-angannya ketimbang hasil dari-Nya ? Entah karena ia kurang menyerahkan semua urusan pada Allah, atau terlalu besar ambisi untuk mendapatkan sesuatu lalu lupa berdoa untuk meminta hasil yang terbaik dari-Nya. 
“Ya Allah, ingatkanlah aku dengan kelembutan saat aku mulai berharap pada dunia dan tangan manusia, sesungguhnya semua urusanku ada pada-Mu, permudahlah urusanku, condongkanlah hatiku pada-Mu. Cukuplah Allah bagiku” 
Hidup bukan hanya masalah mendapatkan jodoh. Kasihan, pada mereka yang mati-matian berjuang untuk mendapatkan jodohnya tapi ditengah jalan Allah panggil dia, sementara perbekalannya hanya seputar jodoh. Kesibukanmu adalah bagian dari cara matimu.  
Sia-sia hidupmu jika hanya kamu habiskan untuk seputar menunggu jawaban, terperangkap dalam 1 hati manusia, berharap ia menerima dan mencintaimu. Terlalu dangkal pikiranmu jika hanya seputar bagaimana memenangkan hati manusia, berharap matanya hanya tertuju padamu. Hidup terlalu sempit jika hanya berisikan ini, terlalu mubazir usia jika dihabiskan hanya seputar ini. Sementara kamu tau bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja.
@jndmmsyhd
778 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
It's okay if productivity looks different in this season. Small progress is still progress. You are not weak for needing rest.
Rasanya musim ini benar-benar berat bagi manusia di bumi ya? Musibah pandemi covid-19 membuat bumi seolah-olah berhenti beraktivitas. Kita pun kebingungan dengan pertanyaan; sebenarnya apa yang tengah Allah ajarkan pada manusia?
Rupanya, Allah mengajarkan kita untuk sedikit lebih sabar, pada kita yang sedang berjuang dengan tugas akhir, yang sedang berjuang mencari pekerjaan, yang sedang berjuang menjemput mimpi dan memperjuangkan apapun namun tak bisa sesuai dengan rencana kita.
Melelahkan memang, langkah kaki seolah dibuat melambat, hati tiba-tiba menjadi berkarat karena perasaan cemas yang tak berujung.
Tidak apa-apa, itu wajar, kamu tidak sendiri, diantara miliaran manusia di bumi ini sungguh yang merasakan demikian tidak hanya kamu seorang.
Tak apa jadi melambat, asal kita bisa memetik banyak hikmah hebat, dibanding jalan secepat kilat namun tak menemukan apa-apa dalam perjalanan.
.
Kamu masih mau sabar kan? Kita belajar sama-sama ya.
Dear, aku. :")
Ruang semesta, April di angka 6.
89 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Tumblr tu ya, sebenernya media sosial paling sopan dan tanpa paksaan, coba perhatiin tiap kita mau post sesuatu, selalu ada tulisan "Add something, if you'd like." Atau pas kita mau komen ke lapak orang lain pun tetap diingatkan untuk "Say something nice." Jadi yang mau komen harusnya ketampar duluan sebelum nyinyir/sotoy/keminter di lapak orang. Dan lagi, pas lagi rame corona gini, tiap buka dashboard, paling atas dikasih perhatian lebih untuk "Jaga diri. Kunjungi Kemkes." Belum lagi page "likes" and "following" yang bisa dipilih untuk ditampilkan atau disembunyikan. Sama list "followers" yang memang dirancang untuk nggak ditampakkan, rasanya kayak nggak dikejar-kejar eksistensi harus punya pengikut sekian orang. Tapi, kehadiran kalian-kalian yang datang, membuat tulisan di sini utuh karena ada yang menemukan.
Tumblr, thanks for always be nice! ❤
458 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
I am not sure
Honestly akhir-akhir ini suka bingung sama diri sendiri.
Tetiba sering bgt ada pikiran dan perasaan ya Allah kyknya aku dah bener-bener butuh deh butuh sosok selain bapak
Yg pdhl aku sendiri masih bingung bedain mana aku yg dah siap dan butuh ato aku cuma kebawa vibes aja
Udah banyak dapet undangan nikah, dapet momen2 yg mana bikin aku ngerasa bgt kok iya ya aku masih aja sendiri
Ya Allah tp aku gamau terjerumus ke yg tidak-tidak
Yang pasti kalau kata bapak ga ada jalan lain kecuali serius komit buat menikah dan aku dinilai belum siap ke arah sana
Kalau nami bilang, saatnya coba buka deh ni ya gatau nantinya acc bapak atau tidak tapi at least kamu dah usaha. Sahabat paling deket bilang kalau udh siapp, ortu bilang belum siapp, dan ada satu lagi yg bilang siap ga siapnya tu yang nilai kamu sendiriii. Kan kamu yg paling mengerti diri kamu
Ah mungkin memang pesan dibalik semua ini kudu makin deket sama yang kuasaaa, Allah😭
Seandainya diizinkan nantinya bisa bertemu dan bersatu menggenapkan separuh agamaku. Serta diizinkan untuk membangun sebuah komitmen besar dlm hidup maka pilihkanlah yg memang sefrekuensi ya Rob
Belasan Maret 2020
0 notes
jejaksirius · 4 years
Text
sdg berada di fase yang mirip mba:" antara yg bener2 sudah butuh dan siap atau hanya kebawa vibes. Bingung bgt sama diri sendiri, apa yg sdg terjadi and what should I do. Allah, 😭
tersadar
sadar kalo aku butuh laki laki selain abah, yang nuntun ke jalan yang benar. yang ngasih tau baik dan buruk kepada nada dengan sifat keras kepala parah ini. butuh teman.. ea teman hidup.
semua orang bisa takjub dengan kelebihan kita tp pilihlah yang sanggup memeluk segala kekuranganmu.
pilihlah satu yang mau bertahan dikeadaan terlemahmu
pilihlah satu yang mau memperjuangkan dan menerima segala mimpi mimpimu
yang matanya berbinar ketika kamu bercerita tentang mimpi mimpi yang kamu belum capai
pilihlah satu yang mau kamu ajak ngaji, kajian, dangdutan, jalan jalan, makan bakpao megajaya, beli chatime xiboba, main ke orang orang yang membutuhkan apapun bareng
pilihlah satu yang mau mendukungmu untuk bermanfaat bagi orang lain
pilihlah satu yang mau mendengarkan segala celotehmu bercerita kegiatanmu seharian ini
pilihlah satu yang sanggup menasehatimu dengan berhati hati
pilihlah satu yang memelukmu ketika kamu lagi unmood sampai gabisa cerita apa apa
pilihlah satu yang mau ngrasain masakan keasinanmu itu wqwqwq apalah receh
dan
pilihlah satu yang diam diam mendoakan kebaikan dan keselamatanmu, agar semakin barokah kamu menjalani kehidupan sehari hari
ini tulisan isinya 'yang' mulu daah.
-ditulis ketika habis dikasih nasehat sm sahabtku erna, perihal postinganku di igs minggu lalu tentang aku yang cerita menolak bbrp ajakan baik untuk menikah, karena kita gatau jodoh itu datang kapan aja kata erna kepada nada. dan hati hati menceritakan apapun kepada orang lain krn ga semua orang akan support kepada kita-
terimakasih kepada siapapun yang sudah meniatkan diri dengan baik untuk menggenapkan separuh agama dengan saya, meskipun hati saya belum terketuk untuk mengatakan 'iya' tapi masih bisa dicoba lagi kok.. masih bisa. sapa tau kita jodoh?
heleh. ngaco
30 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Skripsi
Bukan tentang siapa yang tercepat dan terbaik
Tapi tentang siapa yang kuat bertahan dalam perjalanan hingga sampai pada titik yang diharapkan
2 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Dear, daripada khawatir tentang ini itu di masa depan. Apakah yang kita rencanakan akan berjalan atau tidak. Takut semua tidak sesuai ekspektasi. Khawatir kita ga siap ini itu.
Berhenti sejenak, tarik napas. Cobalah untuk menikmati setiap pilihan yang disajikan Allah di depan mata kita. Kadang kita disajikan begitu banyak pilihan sampai bimbang dibuatnya. Kadang kita dipaksa menjalani satu pilihan. Kadang kita seolah tak punya pilihan hingga harus membuat pilihan baru.
Perjalananan menikmati skenario Allah itu sungguh sangat seru! Hingga sayang kalau kamu kacaukan dengan aneka macam kekhawatiran yang belum terjadi :)
Alizeti, Jakarta
204 notes · View notes
jejaksirius · 4 years
Text
Al Fatihah
Sebagai orang yang tidak berbicara dalam bahasa arab, saya membaca terjemahan basmalah tanpa rasa. Tapi setelah membaca penjelasan tentang makna Ar Rahman dan Ar Rahim dari Syaikh Qardhawi, tercekat.
Ar Rahman dalam Alquran yang diterjemahkan oleh Departemen Agama diartikan sebagai Maha Pengasih sementara Ar Rahim diartikan sebagai Maha Penyayang. Dalam bahasa jawa, Ar Rahman diartikan dengan “Welas asih marang dunyo” dan Ar Rahim diartikan dengan welas asih marang dunyo lan akhirat.
Syaikh Qardhawi menjelaskan bahwa Ar Rahman berasal dari kata Rahmah. Kata Rahmah biasa digunakan untuk menyebut orang-orang berhati lembut yang kelembutan hatinya membuahkan kata-kata yang baik, tindakan yang ihsan, penuh kasih sayang kepada sekitar dan menghilangkan mudhorot yang menimpa orang lain.
Sedangkan jika melekat sebagai sifat Allah, Ar Rahman bermakna pemberi kasih sayang yang lembut, memberi nikmat baik besar ataupun kecil, menghilangkan rasa duka, dan kasih sayang-Nya meliputi segala sesuatu.
Sementara Ar Rahim jika melekat sebagai sifat Allah bermakna pemberi kasih sayang yang luas dan tak bertepi. Para ulama banyak yang memaknai bahwa kasih sayang yang luas dan tak bertepi ini adalah kasih sayang yang mengalir dari sejak kita di dunia hingga kita berada di akhirat kelak.
Maka Ar Rahman dan Ar Rahim jika digabungkan dalam Basmalah menghasilkan makna bahwa Allah dengan segala kuasa-Nya adalah Maha pemberi kasih sayang yang lembut, kasih sayangnya meliputi segala sesuatu, luas dan tak bertepi.
Membaca tafsir ini mengingatkan saya pada hadis yang diriwayatkan Muttafaq Alaihi:
Allah menjadikan rahmat sebanyak 100 bagian. Allah menahannya sebanyak 99 bagian dan menurunkannya ke Bumi sebanyak satu bagian. Satu bagian itulah yang menyebabkan sesama makhluk saling menyayangi hingga kuda mengangkat kakinya dari anaknya karena khawatir mengenainya.
Mungkin ini yang membuat para sahabat dulu seringkali menangis haru setiap kali membaca Al Quran. Bisa memahami sebuah bahasa berikut kedalaman maknanya adalah privilese tersendiri
253 notes · View notes