Indahnya Cinta Dalam Syariat
Kamu yang menyederhanakan rasamu dengan iman. Mencukupkan rindumu dengan doa. Menguatkan cintamu dengan penjagaan. Terima kasih telah mencintaiku dengan iman. Yang belum pernah kutemukan pada hati yang mencintaiku selainmu. Kamu benar, walau tanpa saling sapa. Kamu bisa tau keadaanku lewat beberapa storyku. Kata-kata puisi yang kubuat dengan layar sendu. Dengan itu mencukupkanmu tau tentangku. Agar kamu tak lagi resah menanyakan perihal aku. Kamu begitu paham arah yang benar untuk mencintaiku. Kamu tau bahwa memastikanku baik-baik saja bukan jalan yang baik. Komunikasi yang tak jelas justru akan membuat cinta kita terluka. Perhatian dan saling sapa hanya akan menumbuhkan harapan dengan pesan air mata. Bukankah sebaik baiknya cinta adalah saling menjaga? Menjaga untuk tidak terlihat jatuh cinta. Sebuah kisah yang belum halal tak pantas untuk diumbar. Terima kasih telah mencintaiku dengan penjagaan terbaikmu. Aku pun sedang berjuang. Mencaritau kabarmu hanya lewat doa. Memastikanmu baik-baik saja bahkan hanya dengan last seen mu
3 notes
·
View notes
Caramu Mencintaiku, Caramu Meninggalkanku
Kamu jatuh cinta, sekarang. Tapi besok, belum tentu. Kemudahanmu untuk menyampaikan rasa, tidakkah kau tau itu bisa melukaiku? Bagaimana tidak? Hati perempuan itu sederhana. Mempertimbangkan hal-hal yang terlihat baik, walau nyatanya tidak sebaik itu. Pikirmu sederhana, kamu hanya ingin kami tau bahwa kau jatuh cinta. Lalu selanjutnya? Kamu bahkan belum tau bagaimana jika kami sampai jatuh cinta. Ketika kamu suka, mengapa menyirami banyak bunga? Ketika kamu sudah tak ingin, apa kau biarkan bunga itu mati? Lalu kau cari bibit baru untuk kau siram lagi. Pikirku sederhana, jatuh cinta tidak sebercanda itu. Rasa, seperti bibit itu tumbuh. Kamu tidak perlu terus menyiramnya supaya cepat tumbuh. Kamu menyiramnya terlalu sering. Semakin tinggi dan semakin keras air itu mengalir. Yang kau lakukan hanya membuatnya cepat patah. Atau membuat bunga itu tumbuh acak-akan. Bukankah cinta itu bersabar dan tau waktu? Tidak buru-buru lalu meninggalkan. Bukan perhatian lalu tidak menjaga
Jika kamu mencintaiku... Jangan menciderai imanku. Jika kamu tidak bisa.. Maka jangan mencintaiku
0 notes
Ketika Kamu Tidak Benar-Benar Jatuh Cinta
Jangan bilang cinta kalau masih bersikap bodoamat. Mungkin ketertarikanmu sebatas rasa, bukan cinta. Kamu bohong, kamu belum siap jatuh cinta. Kamu tidak cukup terampil untuk menjaganya, mengurus dirimu saja belum bisa apalagi memikirkan kebutuhan orang lain. Kamu masih sibuk dengan dirimu, bagaimana caranya terlihat bahagia tanpa perlu tau perasaan orang lain. Kamu lupa bersatunya dua orang itu penyatuan dua visi, kalau tak sama mengapa masih ingin bersama? Jangan-jangan kamu hanya haus perhatian, hanya ingin dipedulikan. Kamu hanya sedang menemukan manusia impianmu, tapi dia terlalu baik untukmu. Kamu mungkin tidak pernah memahami, rasa yang sama bukan berarti kamu berhak memilikinya. Dia jauh lebih berhak dengan orang yang telah selesai dengan egonya, tidak membela diri, dan tak berdebat untuk hal-hal yang memenangkan keputusannya sendiri. Kamu lupa ketika keputusanmu yang dipilih, bukan berarti kamu menang. Tidak ada lomba dalam tugas mencintai, yang ada keikhlasan. Cinta itu kepedulian, bukan cuma kalimat dan keinginan untuk bersama. Suatu ketika, ada saat dia lelah. Bukan menyerah, tapi merasa tak dihargai. Merasa berjuang sendiri. Dia memang keputusan terbaikmu, tapi kamu sama sekali bukan keputusannya. Lupakan soal cinta, dia mencintaimu bukan berarti dia akan menikah denganmu. Berbenahlah, karena hidupnya tak bergantung, apalagi hatinya. *untuk kita yg kadang lupa
0 notes
Satu Hati
Apa jadinya jika kamu memang tak kembali? Sore itu, andai aku tak bertemu senja mungkin hari-hari berikutnya aku takkan menanti. Senja yang penuh dengan pergerakan, sedangkan aku adalah sore yang diam di tempat. Terlihat indah ketika kamu ada, dan kembali gelap dengan hilangnya langkahmu. Dua cincin, tapi hanya satu hati. Satunya lagi, masih menanti di perapian senja. Sampai gelap, senja itu tak kunjung kembali. Aku masih tak ingin selamanya tanpa rasa.
Jalan menujumu seperti belantara, ia menyesatkanku meski aku mencintainya. Di dalamnya, ada banyak keraguan yang kau tak menerimanya.
0 notes
Sajak
Aku tak membaca sajak indah itu
Menulis tanpa berani mengatakannya
Kau bilang aku harus berhenti
Menyimpannya untuk seorang yang berarti
Menyimaknya suatu hari nanti
Padahal ada rasa saling berharga diantara diamnya kita
Kau bilang cinta tak pernah menyakiti
Padahal kita selalu mengorbankan satu sama lain
Kau bilang cinta saling menjaga
Padahal kita tak pernah saling ada
Kau dan aku kehilangan bayangan
Apakah pendengar sajak itu bukan dirimu?
Padahal setiap baitnya adalah tentangmu
~jocelin~
0 notes
Kekasih Syurga
Jika perpisahan adalah ridho-Nya
Aku tak apa
Doaku tak putus pada-Nya perihal tentangmu
Meski aku tanpa harapan untuk bertahan
Meski kamu tanpa harapan untuk berjuang
Kita sama-sama pernah mengisi
Membela cinta di jalan Tuhan
Kita tak apa
Karena kita sepakat untuk tak bicara
Mencintai tanpa arti pasti dariku atau darimu
Tentang hati, kamu hanya bisa menerka-nerka
Aku pun begitu
Harap itu hanya tumbuh indah...
Ketika namamu kulukis dalam doa
Selainnya tidak
Kita tak pernah saling menunggu seperti orang setia
Kita tak pernah duduk berdua seperti orang pada umumnya
Kita tak pernah membahas rasa meski ada yang istimewa
Kalau aku tak bersamamu di dunia
Itu tak apa
Setidaknya aku ingin kembali melihatmu di syurga
Cintaku dari-Nya dan kembali pada-Nya
Rinduku padamu bersih dari-Nya
Bagaimana mungkin aku mengurung kekasih syurgaku di dalam dosa
Saat ini aku cukup menjagamu dalam doa
Kita tak butuh saling percaya
Kita tak butuh saling mengikat
Kita tak butuh saling bercanda
Kita tak butuh saling memastikan...
Pada siapa hati akan setia
Kita memang tak butuh apa-apa yang membuat hati jauh dari-Nya
Yang kubutuh
Allah izinkan aku mencintaimu kembali di syurga
~jocelin~
1 note
·
View note
Carilah seseorang yang pandai mengambil hikmah, agar tak mudah menyalahkan Tuhan. Kalau Tuhan yang Maha Kuat saja dicela, apalagi hanya kita yang lemah dan penuh lelah
jocelin
0 notes
Dalam Doa
Rindu itu ketika
Aku tak melihat tapi masih mengingatmu
Tak berjumpa tapi tetap mendoakanmu
Kita bertemu, dalam doa yang saling menguat
Aku tak punya banyak pilihan
Tak ada canda, tanpa pertemuan
Kita terasa hilang, dua tetes hujan yang jatuh berjauhan
Kita hanya punya waktu untuk saling ingat
Mencintaimu ialah rindu yang paling kuat
Beberapa tumpah hanya dalam munajat
Beberapa jadi rahasia yang malu kumintakan pada Tuhan
Merindukanmu adalah doa yang paling hebat
Aku pernah mengatakan dengan tega
Tak satupun berhak tau tentang siapa dan apa
Yang tertanam didalam hatiku
Membunuh perasaanmu dengan sengaja
Seperti ingin membuatmu pergi
Tapi tak ingin kehilanganmu
Dua hati yang saling cenderung
Aku hanya bisa mengatakan
Pada akhirnya
Kita akan saling menyalahkan tanpa janji
Kita akan saling menyakiti tanpa pasti
Biar kita berjalan-jalan saja sementara
Memastikan apa rencanamu sejalan dengan rencana-Nya
Karena
Pada akhirnya kita akan saling meninggalkan
Aku acuh
Sedikit perhatian pun tidak
Membiarkanmu tak sedikitpun berbalas
Tapi taukah kamu
Aku terang-terangan bicara pada Tuhanku
Bahwa aku mencintaimu
Rindu yang bertambah
Tanpa pertemuan dan tanpa hilir
Kutata rapi
Agar kau tak mudah menemukannya
Karena
Cinta yang halal sebelum pernikahan hanya ada di dalam doa
~jocelin~
1 note
·
View note
Batavia dan Soerabaja
Kemana kapal akan melajoe poelang
Pantang menghentikan jang hendak lanjoet berjoeang
Mematoehi seboeah harapan jang robek ditengah layar
Sakit sebelah boekan maksoed mengoelang haloean
Kalaoe kapal berjalan dengan layar
Maka harapankoe berlari dengan perjuangan
Beda tanah kita berkembang
Beda pula bahasa jang koebaca dan kaoe oelang
Ada satoe kejadian besar jang sama
Mengasihi dan belajar menyoearakan dalam roeang
Roeangmoe dan roeangkoe ada di dalam hati
Tak boetoeh pengakoean, hanya ada ketoeloesan
Kalaoe harapan bukan pula untuk mempertemoekan
Besar harapankoe berakhir seperti kisah zainuddin dan hajati
Terpatri tanpa pernah menjatakan
Satoe-satoenja meski boekan milik tangan
Selamanja tanpa pernah memiliki
17 Mei 2019
~jocelin~
0 notes
Bi-labu(h)-kan
Perjalanan terhenti di dermaga, langkahmu yang kuikuti makin samar. Aku menguatkan langkahku agar tidak kehilangan, tapi semakin berat. Tanpa sempat, kamu semakin jauh. Seperti angin yang membawa lembut, tanpa gemuruh tapi membuat luluh. Angin membawa rasa itu diombak dan kita, pecah beda arah. Tanpa reda, sepi terasa semakin hebat, meski tak akan kamu pahami. Aku tak membuat pilihan, karena tanpa ridhaNya, tak ada sesuatu yang benar-benar menjadi pilihanku. Barangkali tanpa kata, kita akan saling berjuang, diam-diam dan menjaga nama baik. Tak ada yang perlu diutarakan terburu-buru, jika hasilnya adalah tak ada kesempatan untuk memiliki. Dikatakan atau tidak, sesuatu yang tumbuh tanpa sengaja ini, tak mudah untuk berubah. Bila memangnya selamanya, maka takkan mudah berkurang. Bila bukan waktunya, maka kita akan meninggalkan atau ditinggalkan. Bila bukan jawaban, maka kita akan saling dimampukan untuk ikhlas.
~jocelin~
1 note
·
View note
Kejadian-Kejadian Kemarin
Ternyata, kemarin-kemarin kita terlalu polos (atau mungkin terlalu bodoh) karena mengira kalau kita memiliki perasaan yang sama, kemudian mau memperjuangkannya, kita pasti akan bisa bersama-sama. Merangkai sebuah cerita yang indah serupa bayangan kita selama ini.
Dan karena kebodohan itu, kita lupa untuk mengerti bahwa takdir itu tidak bergerak mengalir seiring perasaan manusia. Kita lupa untuk bersiap, bahwa apapun bisa terjadi. Sayangnya, waktu itu kita masih terlalu muda untuk mengaku dewasa, dan terlalu dewasa untuk melakukan kesalahan yang sangat mudah diantisipasi.
Bertahun-tahun kemudian, kita baru bisa belajar, baru menyadari semua hal yang dulu dengan polosnya ingin kita perjuangkan. Seakan-akan kita hendak melawan api, tapi dengan tangan kosong. Seakan-akan kita akan mengarungi samudera, tapi dengan modal bisa renang tanpa punya kapal sama sekali, tak punya kemampuan membaca arah.
Kita terlalu muda dan terlalu bersemangat untuk mewujudkan kebaikan, sayangnya kita memperjuangkannya dengan cara-cara yang justru jauh dari kebaikan.
Kini kita bisa menertawakan diri kita sendiri atas kebodohan kita kemarin, meski kita akhirnya tidak lagi sama-sama. Nyatanya, apa yang terjadi diantara kita mengajarkan kita lebih banyak dan lebih berguna untuk hari ini.
Kita banyak sekali melakukan hal seperti ini, dalam banyak kejadian kan?
©kurniawangunadi | 2 Mei 2019
973 notes
·
View notes
Siklus
Aku sedang memahami sebuah siklus
Sesuatu yang terasa semakin asing
Ia datang, mendekat, lalu melekat
Katanya ia hanya numpang lewat
Tapi diam-diam mengambil juga
Memulai sebagai sahabat
Tapi tinggal sebagai cinta
Mengenalkan rapuhnya hujan
Tapi membawa warna pelangi
Siklus yang membuat aku dan kamu seperti kita
Tapi nyatanya tak begitu
Siklus yang kau bawa ternyata cuma canda
Yang kau gambar dengan apik ditabur bau rasa
Dan aku
Hanya awal dari cerita tentangmu
Setelah tau peranku
Kisahku kau penggal ditengah kata-kata durja
Dan aku seperti hampa
Selebihnya kau adalah pemeran utama
Melanjutkannya di akhir perjalananku yang terluka
Baiklah...
Ada waktunya aku harus mengenal
Beda sebuah kesempatan dan ketulusan
Rasa tulus yang kupegang dengan niat
Ternyata menghapus kesempatan yang terlupa
Mungkin
Aku harus menulis kembali cerita ideal
Melepaskan orang yang paling kita cintai
Adalah keikhlasan
Dan hari ini aku sedang belajar ikhlas
Mungkin kau salah mengenal cinta
Mendekati sahabatku untuk mengenalku
Ceritamu masuk mengisi ruangku
Tapi hatimu tak sengaja tenggelam saat kau bertanya
Perhatianmu ingin membuatku tau
Tapi hatimu lemah dan mencintainya
Dan aku
Hanya sepotong cerita yang kau hitung dengan kata
Setelah aku tau, bagaimana akhirnya?
Ternyata aku hanya sedang belajar
Mencintai beberapa orang yang mempermainkanku
~jocelin~
0 notes
Menjaga
Semoga yang menjaga.. akan dipertemukan dengan yang menjaga. Ternyata menjaga tak semudah yang kukira sebelumnya. Ketika nafsu dan hati bergejolak saling berperang. Mempertahankan iman yang sangat mudah digoyahkan. Ya Allah lindungilah hamba..
Aku rasa penjagaan ini sangat berat. Begitu banyak yang harus aku jaga. Tidak hanya mata, tapi seluruh badanku termasuk hatiku. Aku tak mau masuk dalam ketidaksadaran zina. Kuatkan aku untuk melawan nafsu. Sibukkanku dengan hal hal yang bermanfaat.
-amaulid
2 notes
·
View notes
Rahasia
Katakan siapa yang mampu
Menerjemahkan hatimu yang penuh rahasia
Kau cukup kuat ya
Sampai kapan akan selalu begitu?
Semua rasamu selalu rahasia
Aku takkan pernah sanggup menerkamu
Memandangmu saja aku tak mampu
Sepertinya kita sama
Sama-sama menyatakan dalam diamnya doa
Diamku bukan karena aku dingin
Tapi aku hanya ingin saling menjaga
Kutundukkan pandangan bukan karena membencimu
Tapi aku ingin rasa ini tetap terjaga
Sama sepertimu yang selalu menjaganya
~jocelin~
0 notes
Kapsul
Hari yang basah
Kukenang dengan warna senja
Menggayut selaksa embun yang enggan turun
Kau tau?
Mencintaimu adalah perjalanan
Dalam sederet kata tanpa henti
Dalam kereta itu tanpa tepi
Lalu
Bagaimana
Tiba-tiba kapsul itu lepas
Ia memaksa untuk pergi
Kau tau?
Disitu ada yang remuk
Ada yang hancur lebih dari dirimu
Ya
Kapsul itu hanya retak
Tapi
Bagaimana di dalamnya tak terserak?
Apakah perjalananku terhenti?
Aku belum mau
Aku belum siap
~jocelin~
0 notes
Patah hati tak selamanya menyedihkan. Darinya kita belajar untuk tidak saling menyakiti
jocelin
0 notes
Orang-orang idealis menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk berpikir, dan aku menyukainya selama di jalan yang benar
jocelin
1 note
·
View note