Tumgik
kikyamci · 16 days
Text
Orangtua,
Berbaktilah sebelum terlambat. Karena jika mereka sudah tiada, dunia tak akan lagi sama.
4 notes · View notes
kikyamci · 1 month
Text
Disaat dunia seakan tak berpihak kepadamu,
Inilah saat yang tepat untuk berserah sepenuhnya kepada Allah,
Dan mintalah kepadaNya,
Supaya kelak dunia yang datang meminta dan mengemis ke hadapanmu.
8 notes · View notes
kikyamci · 1 month
Text
Allah,
Allah yang tak pernah salah menggugurkan daun kering
Allah yang tak pernah salah menjatuhkan rintik hujan
Allah yang tak pernah salah mengiring arah laju angin
Apalagi untuk menetapkan takdir seorang hamba
Allah tak akan pernah salah.
Maka atas setiap takdir Allah, percayalah bahwa semua sudah sesuai sebagaimana takarannya.
11 notes · View notes
kikyamci · 5 months
Text
Menjahit Syukur (Part 1)
Ini ceritaku. Cerita tentang tetes hujan yang jatuh terus menerus hingga membuat lubang pada tanah itu. Tanah yang sudah lama keras dan retak oleh jahatnya terik matahari. Hujan di sore itu membawakan pelangi datang menjemput senja, memberi harapan baru pada tanah tempat kami berpijak.
Bersamaan dengan rintik yang membasahi bumi, aku menyelipkan satu pinta. Hanya satu pinta dari sekian banyak yang ingin aku utarakan, "Yaa Allah, luaskanlah hatiku dengan syukur",, itu saja, "Yaa Allah, luaskanlah hatiku dengan syukur".
Perasaan ingin itu masih saja menghantui hati ini. Ingin sejenak rehat dan menikmati secangkir lemon tea hangat dengan sepiring pisang goreng yang menemaniku mengkhatamkan buku yang sudah lama jadi waiting list. Ingin bisa seperti teman-temanku yang lain, pergi nongki atau nonton film terbaru di bioskop. Atau sekedar ke toko pakaian membeli rok dan jilbab yang sudah itu itu saja. Bisa ikut kegiatan kumpul-kumpul se-provinsi, bertemu teman-teman lama dari kabupaten/kota lain, bisa haha hihi dan bertukar cerita. Atau seperti mereka yang bisa jalan-jalan ke tempat wisata terbaru. Hati ini, masih saja diliputi rasa ingin, rasa iri, rasa yang barangkali hadir dari was-was syaithan.
Allah, Allah itu lebih tahu kemampuanku dan apa yang aku sanggup menjalaninya. Tapi konsep itu sering saja terabaikan oleh rasa ingin seperti ini dan seperti itu. Mata ini, mata yang sering melihat yang jauh tanpa sadar begitu banyak keindahan pada yang dekat. Hati ini, hati yang merindukan turunnya hujan. Melunturkan segala hayal yang tak berujung, menggantikannya dengan hamparan permadani luas tempat syukur membentang. Hati ini butuh syukur tanpa harus membandingkan, hati ini butuh syukur yang tanpa syarat.
Allah. Bersamaan dengan turunnya hujan sore ini, hamba hanya minta satu,
"Yaa Allah, luaskanlah hatiku dengan syukur"
Aamiin
-kikyamci
9 notes · View notes
kikyamci · 5 months
Text
Aku dan semua tentangku
Aku masih di sini, disaat rekan sekantor bolak balik kerja sambil jalan-jalan keluar kota. Aku masih di sini, masih sibuk dengan rutinitas memasak mpasi, pumping, kerja rutinan, alhamdulillah. Aku masih di sini, masih sibuk mengurusi wajah berjerawat, garis halus, dan kerutan. Aku masih di sini, masih sibuk berbenah ibadah yang berantakan. Aku masih di sini, masih disayang sama Allah, insya Allah.
Apapun tentang aku, aku hanya butuh syukur yang luas. Supaya aku bisa tersenyum bersamaan lembayung pagi yang mengembang. Supaya aku tetap tersenyum bersamaan gurat senja yang mulai menghadang.
Apapun tentang aku, segala perasaan tentang aku yang tidak berkembang disaat yang lain mulai mengepakkan sayap mereka. Aku hanya butuh bersyukur, bahwa aku tidak perlu pengakuan dunia. Ada seorang hamba Allah yang sangat membutuhkanku. Satu-satunya manusia yang saat ini bergantung padaku. Mengintil kemana pun aku pergi. Tak bisa jauh dariku. Satu-satunya manusia yang menghargai aku, membutuhkan aku, menjadikan aku sebagai dunianya. Manusia yang Allah titipkan untuk aku kasihi dan aku jaga. Aku seberuntung itu.
Aku dan semua tentang aku, adalah takdir terbaik dariNya. Tidak perlu membandingkan, tidak perlu minder. Untuk menjadi terbaik disisiNya hanya butuh aku yang selalu bersyukur.
-dari aku kepada aku
#jumatmubarak
7 notes · View notes
kikyamci · 5 months
Text
Tumblr media
It's my 9 year anniversary on Tumblr 🥳
0 notes
kikyamci · 6 months
Text
Tumblr media
Menjalani tahun ketiga LDM ternyata tak cukup mampu untuk membuat hati ini berdamai dengan segala keadaan. Rasa bahagia dan tak sabar bertemu masih sama ketika awal menikah, pun rasa sedih untuk kembali berpisah juga masih sama.
Hanya hikmah yang bisa membantu tenangkan hati. Mencoba mencari hikmah apa yang Allah berikan atas jalan takdir ini. Semoga Allah luaskan selalu hati ini untuk bersabar dan terus bersabar. Semoga waktu yang bergulir dalam menanti proses ini tidak berlalu sia-sia. Semoga penuh makna, semoga penuh hikmah.
Sabar ya nak, maafkan kami. Insya Allah sebentar lagi.
-k
0 notes
kikyamci · 10 months
Text
Menjadi Kaya
Kita itu hambanya Allah yang Maha Kaya, pemilik alam ini. Jadi jangan pernah takut dan risau, Allah mampu memberimu apapun karena semua disini adalah miliknya. Setidaknya, jangan pernah memiliki "mental" miskin. Betapa banyak orang berpunya tapi mentalnya seolah kekurangan.
Bisa jadi, kamu akan diperbudak dengan sesuatu yang ditakuti. Kalau kamu takut dan risau dengan materi, tidak percaya Allah mampu memberi, bagaimana mungkin Allah akan mendatangkan rezeki? Sedang percayamu tiada hadir dalam hati.
Terkadang kita hanya butuh percaya, biar semesta yang bekerja. Karena sejatinya kita hanya lah makhluk papa, yang semua bisa dilakukan karena kehendak dan rahmatNya.
Milikilah mental kaya, karena kita makhluk Allah yang Maha Kaya. Dia mampu memberi apapun yang kita pinta. Asalkan kita yakin dan percaya. Mintalah, mintalah hati yang bermental kaya. Agar kita tidak diperbudak oleh harta dan tahta.
<kikyamci>
9 notes · View notes
kikyamci · 11 months
Text
Bagaimana mungkin merasa kekurangan kasih sayang, padahal diri ini adalah milik yang Maha Pengasih dan Penyayang
-Quote
9 notes · View notes
kikyamci · 11 months
Text
Bagaimana doa dapat menyembuhkan jiwamu
Suatu hari, Ibnu Qoyyim pernah mendapatkan pertanyaan tentang apa nasihat para ulama kepada seseorang yang tengah ditimpa suatu cobaan, dan orang itu menyadari apabila cobaan itu terus berlangsung, maka ia merusak dunia dan akhiratnya. Orang ini sungguh telah berusaha sekuat tenaga dengan daya upayanya untuk menanggulangi segala cobaan yang datang padanya namun cobaan tersebut justru bertambah parah dan kian menjadi jadi. 
Ibnu Qoyyim menuliskan secara lengkap dalam satu kitab mengenai penyakit dan obatnya. Di antara obat yang disebutkan salah satunya adalah Do’a.
Telah payah rasanya jasad dan jiwamu menghadapi banyak hal yang terjadi di hidupmu. Telah kamu coba segala hal yang dirasa mampu menyembuhkanmu, namun kadang hasilnya nihil kadang terobati namun tak lama sakit itu kembali lagi. Jiwa terasa resah, sering pula hampa, sudah sekuat tenaga kamu berusaha, sering pula saking sakitnya ia, dirimu tak ingin diajak melakukan apa apa atau beranjak kemana mana.
Maka berdoalah, “sudah sudah kulakukan” katamu. 
Sudahkah kamu berdoa sebagaimana para kekasih Allah berdoa kepadaNya? Mereka menghadapkan wajahnya ke arah dimana kiblatNya berada, mereka sucikan dirinya, memastikan jasadnya telah bersih membiarkan air mengaliri kulit hingga sejuknya merasuk mengobati keringnya hati. Kemudian mereka memulai pembicaraan hamba kepada penciptanya dengan mengucap hamdalah, bersyukur atas segala nikmat yang diberikan kala dirinya tak layak sama sekali. Mereka memuji Tuhannya, mereka mengucapkan salam , shalawat kepada Nabinya, mereka mendahulukan taubatnya sebab tahu segala kesulitan hidupnya sering kali disebabkan karena lalai dirinya. Mereka beristighfar, meminta ampunan sebelum menyebutkan hajatnya, lalu menghadirkan dirinya di hadapan Allah, bersikap memelas, mengucapkan memanggil namaNya dengan lembut selayaknya memanggil kekasih yang paling dicintainya. Mereka memohon dengan menyebutkan nama namaNya yang indah, sifat sifatNya yang agung, serta kekuasaanNya dan keesaanNya. 
Tahukah kamu? sungguh doa semisal itu tidak pernah tertolak. Bagaimana hati bisa gelisah, bila menyadari ia senantiasa berbicara dengan kekasihnya yang memiliki alam semesta, yang menjamin kehidupannya, yang mampu memberikan bahagia padanya, itupun sering kali tanpa diminta. 
Begitulah, bagaimana doa mampu menyembuhkan luka di hatimu, sakit di jiwamu. Doa yang dihaturkan tanpa lelah, terus menerus, sungguh Allah menyukai doa yang semisal itu. Doa yang diucap tanpa tergesa gesa untuk segera terwujud. Sebab doa bukan sekedar memo permintaan, melainkan pembicaraan pada yang terkasih yang Maha Pengasih.
337 notes · View notes
kikyamci · 11 months
Text
Menyerah
Andai kala itu Ibunda Hajar menyerah, tentu ceritanya tidak akan semenakjubkan ini.
Andai kala itu Ibunda Hajar menyalahkan keadaan lalu menyerah, barangkali kita tidak bisa tahu ka'bah yang penuh akan bata-bata sejarah. Andai kala itu ibunda Hajar bersedih lalu menyerah, umat muslim tak akan bisa merasakan lari-lari kecil dari safa ke marwa beriring talbiyah berhujan-hujanan kedamaian hati. Andai kala itu Ibunda Hajar berputus asa lalu menyerah, entah apa jadinya tanah haram tanpa air zam-zam. Semua, biidznillah.
Baru lewat satu kejadian Allah menunjukkan kuasaNya. Ketika Ibunda Hajar dan bayi nya (Ismail alaihissalam) ditinggalkan nabi Ibrahim ditengah padang pasir tandus tak ada tanda kehidupan. Biidznillah, barangkali Ibunda Hajar kala itu bersedih, berputus asa, ingin menyerah. Apalagi tatkala bayinya menangis kehausan. Tapi Allah, Allah menuntun hatinya untuk kuat dan percaya. Sekarang kita dapat saksikan betapa buah dari sulitnya ujian berkali-kali lipat.
Barangkali saat ini ada begitu banyak Hajar Hajar yang lain. Sedih, lelah, putus asa, ingin menyerah. Tapi, kemari ku bisikkan
Allah Ibunda Hajar dan Allah kita adalah sama. Allahu Ahad. Sebagaimana Allah telah menjadikan kesabaran dan kekuatan dalam diri Ibunda Hajar, maka Allah juga bisa menjadikan kesabaran dan kekuatan dalam diri kita.
Maka,
Berdo'alah,
Dan terus bergerak.
Sebab kita tidak tahu, pada langkah yang mana semua akan Allah ganti, berkali-kali lipat. Dengan balasan yang sepanjang zaman. Mengalir hingga ke sungai-sungai surga.
Percayalah, Ibunda Hajar tidak akan bisa menjalaninya jika tanpa bersandar pada Allah. Maka seberat apapun, seingin apapun untuk menyerah, ingatlah Ibunda Hajar.
Berdo'a, bergerak
Semoga kelak kita akan dikumpulkan bersama Ibunda Hajar. Ditaman surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.
162 notes · View notes
kikyamci · 11 months
Text
Jangan Lupa
Di sudut kamar dalam pelukan malam. Dibawah payung langit-langit dengan sinar temaram. Barangkali do'a-do'a itu tak lagi sempat disambut tengadah tangan. Dia mengalir begitu saja dalam keluh peluh yang tak bersuara, dia terangkai begitu saja dalam harap harap yang masih terhalang oleh pita suara. Barangkali dirimu pun tak sadar bahwasanya do'a-do'a itu telah terbang mengetuk pintu-pintu langit.
Maka, segala lelah lepaskanlah. Segala cemas pasrahkanlah, segala letih menangislah.
Tapi jangan lupa, sesekali cobalah berhenti sejenak. Ingat ingat dan jangan lupa. Ingatkan hati, untuk terus dalam merangkul niat. Supaya lelah ini tak hanya berbalas tidur yang nyenyak. Supaya cemas ini tak hanya menjadi kegalauan yang melahirkan kata-kata mutiara. Jangan lupa, niat.
Supaya semuanya tidak akan sia-sia. Semoga suatu saat nanti, mungkin bukan disini, bukan di dunia ini.
Kamu akan terkaget-kaget,
tentang begitu indahnya cara Allah memuliakan hambaNya.
Ingat, jangan lupa. Niat.
¤kikyamci
6 notes · View notes
kikyamci · 1 year
Text
Rindu Yang Belum Tersampaikan
Setelah ramadhan tahun lalu full diganti fidyah, tahun ini saya sudah bersemangat untuk bisa ikut puasa. Sudah rindu sekali dengan rasanya puasa. Sudah merindu dengan target tadarus, sudah rindu dengan malam-malam yang dihiasi taraweh, sudah rindu bangun sahur. Merindu sekalii,,,
Namun,
Qadarullah awal ramadhan faiz masuk rumah sakit, tidak mau makan cuma mau nenen. Alhasil, siang di hari pertama puasa saya pun berbuka karena khawatir kondisi faiz yang bergantung hanya dari nenen. Pun jadilah awal ramadhan dilewati dengan menunggui faiz di rumah sakit. Tarawih pun terlewat, syukur syukur masih bisa sholat 5 waktu karena faiz harus di jaga full agar gerak tangannya tidak membuat jarum infus bergeser. Alhamdulillah ‘ala kulli hal,,,
Malam ke tiga ramadhan masih di rumah sakit. Alhamdulillah menjelang isya faiz tertidur. Saya bergegas wudhu dan sholat isya. Selepas isya faiz masih nyenyak, saya pun langsung berdiri untuk taraweh. Selepas berdiri dari sujud di raka’at terakhir, faiz bangun langsung merangkak, duduk, dan menangis. Saya melirik dan kondisi sudah tidak kondusif, bergegas saya batalkan sholat dan mengendong faiz. hufttt,, alhamdullillah. Allah Maha Tahu.
Nampaknya, Allah sedang ingin mengajarkan bahwa ibadah itu banyak bentuknya. Diluar sana memang orang-orang berbondong memenuhi masjid, menggemakan ayat-ayat Al-qur’an yang menerangi langit malam. Di sepanjang pinggir jalan tak jauh dari rumah sakit banyak pedangan jajanan berjejer menjemput rezeki. Pun di dalam rumah sakit ini banyak suster yang berjaga dan mengganti air infus serta obat-obatan. Bukankah semua bernilai ibadah karena niat? 
Ramadhan identik dengan Al-qur’an, bulannya Al-qur’an. Bukankah memberi nafkah adalah wujud pengamalan isi Al-qur’an? Bukankah membantu menyelamatkan nyawa manusia juga wujud pengamalan isi Al-qur’an? Bukankah Al-qur’an diturunkan tidak sekadar jadi bacaan? Bukankah Al-qur’an turun sebagai petunjuk dalam berbagai pengamalan di kehidupan?.
Sambil menenangkan faiz saya menatap wajahnya. Wajah yang begitu polos dan suci. Teringat saat jarum infus disuntikkan di kaki dan tangannya. Faiz menangis teriak, sempat tak bersuara, namun tak berapa lama dia tertawa lagi. Ahh, bayi memang sesederhana itu dalam menyikapi keadaan. Jika tak nyaman dia menangis, namun tak lama sudah bisa bahagia dan tertawa lagi.
Sambil memeluk faiz dalam tidurnya, saya hanya berharap kepada Allah di malam-malam yang penuh rahmah ini, dihari-hari yang penuh ampunan. Kita tak pernah tahu dari jutaan moment dalam kehidupan ini, part manakah yang kita ridho menjalaninya dan Allah pun meridhoi. Pada cuplikan yang manakah yang menjadi alasan Allah memasukkan kita ke surgaNya. Kita tidak pernah tahu. Kita hanya bisa melatih hati untuk ikhlas dan ridho atas setiap moment dalam kehidupan ini.
Entah disuntikan yang mana, entah dipelukkan yang mana, entah malam terjaga yang mana, entah ditetesan ASI yang mana, entah dibentuk kesedihan yang mana yang membuat Allah ridho.
Semoga ramadhan tahun ini lebih baik bagi kita bagaimanapun bentuk ibadah yang dikerjakan. Semoga amalan hati kita semakin paripurna, amalan yang berat timbangannya disisi Allah. Semoga kita kembali suci, selayaknya bayi yang begitu enteng menjalani kehidupan ini. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memudahkan kita dalam mendekatkan diri kepadaNya.
:”)
@kikyamci
12 notes · View notes
kikyamci · 1 year
Text
Allah
Tumblr media
Ba'da subuh, saya tertegun oleh panorama yang sangat indah. Jingga langit yang amat menawan ditemani daun pohon kelapa yang berdzikir. Hembusan angin semilir menguatkan kebesaran pencipta nya.
Selepas itu saya segera pumping. Mulai mengumpulkan stok ASIP untuk persiapan ramadhan nanti, supaya faiz tidak kekurangan susunya. Lalu bergegas masak bubur MPASI. Qadarullah beberapa hari belakangan faiz demam bapil. Sudah tiga hari faiz tidak makan bubur, hanya nenen saja. Hari ini alhamdulillah sudah lebih mendingan. Semoga sudah mau makan lagi. Meski saya harus menyiapkan mental kalau kalau bubur mpasinya malah terbuang, seperti yang sudah sudah.
Sejam kira-kira buburnya sudah matang tapi faiz masih nyenyak bobo. Akhirnya ditarok kulkas dulu sembari saya gosok baju yang sudah menggunung. Pukul 9 lewat faiz baru bangun wkwk alhamdulillah. Main sejenak sambil saya kukus bubur tadi. Menyiapkan segala perkakas. Saya sudah merencanakan mengajak faiz makan di teras rumah. Supaya lebih fresh dan lega melihat pemandangan luar.
Beberapa menit berjalan. Seperti biasa, faiz menutup mulutnya. Huuft, saya sengaja tidak memberi pancingan apapun. Hanya dudukan faiz di kursi makannya. Tanpa mainan atau buku bukunya. Saya ingin mengatur kembali feeding rulesnya yang sejak awal sudah berantakan.
Seperempat jam berlalu, hanya seuprit sekali yang bisa masuk mulutnya. Huffft tarik napas. Rasa-rasanya kelelahan yang teramat sangat dari mengandung, melahirkan, menyusui, hingga sekarang adalah masa mpasi-nya :". Hutang berat badan yang sudah 2 bulan harus dikejar, kekhwatiran faiz tidak terpenuhi gizinya diseribu hari pertama kehidupannya. Sering rasanya ingin menyerah. Tapi kalau saya menyerah, siapa lagi yang akan melakukannya?. Saya menatap buburnya, sesekali menatap faiz. Diam saja tanpa kata. Dalam dalam relung hati berucap, "Yaa Allah berilah rejeki nafsu makan untuk faiz. Hiburlah hati hamba ini yaa Allah".
Beberapa jenak, melihat faiz makan dari kejauhan datanglah tetangga seberang rumah. Beliau paruh baya, senang melihat faiz katanya. Mengobrol menemani saya menyuapi faiz. Disela mengobrol ibu itu berkata,
"Ndak apa yaa bunda, nanti faiz ini yang bawa bunda ke surga. Sabar aja ya bunda"
Tek. Saya terdiam. Mengamiini dari balik bilik hati. Allah.
Allah telah mengabulkan pinta saya sepersekian menit selepas saya meminta. Penghiburan yang teramat manis.
Allah, selalu punya cara indah mendengar dan memeluk hambaNya.
Terimakasih Allah, untuk subuh dan pagi ini. Untuk hari hari yang berlalu. Juga hari hari yang akan datang.
@kikyamci
8 notes · View notes
kikyamci · 1 year
Text
Tumblr media
.
Seringkali kita harus belajar dari bayi dengan jiwanya yang bersih. Tak ada dendam apalagi iri.
.
Sesekali karena kelelahan seorang ibu mungkin pernah mengacuhkan bayinya atau bahkan memarahinya, tapi bayi itu tetap datang tersenyum dan memeluk ibunya. Matanya seolah berkata, "ibu, aku mencintaimu, aku membutuhkanmu".
.
Barangkali hadirnya bayi dikeluarga kita adalah cara Allah mengajarkan kita untuk kembali pada fitrah, jiwa yang suci. Melepaskan segala dendam dan iri yang mengikat hati sekian lamanya.
Bukankah terkisah seorang sahabat yang menjadi ahli surga bukan karena ibadah fardu nya? Harum namanya disurga karena setiap malam sebelum mata terpejam ia bersihkan hati dari dendam dan iri seharian itu. Masya Allah
.
Menjadi orangtua bukan hanya tentang mengajari dan mengenalkan bayinya pada dunia, melainkan orangtua yang sedang belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.
.
@kikyamci
3 notes · View notes
kikyamci · 1 year
Text
Tanggung Jawab
Tumblr media
Since the first day you were born, at that time i found my dream
Akhir-akhir ini orang dalam circle umma sibuk sekali. Menyelesaikan pekerjaan besar amanah negara. Mengikuti workshop ini itu, ratek ini itu, capacity building ini itu, evaluasi ini itu. Umma hanya bisa melihat dari foto-foto yang muncul di group saja. Sempat umma bergumam, "Dulu sebelum kamu ada nak, Umma yang ada di posisi itu". Sekarang umma sering tidak diikutkan, alhamdulillah. Setidaknya umma punya banyak waktu bersamamu, meski sebenarnya umma masih banyak berhutang waktu padamu nak. Maafkan umma yaa ...
Semakin akhir tahun semakin banyak kegiatan. Semakin banyak undangan rapat ini itu. Namun saat ini, umma ada disampingmu, menjaga harimu, memastikan kamu bisa tidur lebih nyenyak setelah semalam berjuang melawan virus dalam tubuhmu. Melihat senyummu dalam sakitmu melunturkan semua lelah umma.
Terimakasih nak sudah membuat umma mewujudkan mimpi. Terimakasih nak sudah membuat umma berani memilih prioritas dalam hidup umma. Membuka mata umma tentang mimpi umma yang sesungguhnya. Bukan mimpi semu yang selama ini umma jalani dan banggakan.
Terimakasih nak, sudah membuat umma banyak belajar dan bertumbuh. Moment ini semoga abadi dalam dokumentasi ingatan kita. Sampai kamu besar nanti, sampai umma menua, sampai kita berpulang dan hidup kembali -Didalam ketenangan surga yang didambakan-
Syafakallah anakku sayang :)
@kikyamci
11 notes · View notes
kikyamci · 1 year
Text
Orang yang mulia tidak pernah meminta dimuliakan
@kikyamci
1 note · View note