Tumgik
larheine-blog · 6 years
Text
Warga Kampung Kota
Kebangun gara-gara denger suara tukang tahu bulat nyanyi...."Tahu bulat....digoreng di mobil dina katel dadakan.....lima ratusan.....gurih-gurih enyoooss...." disusul lagu Via Vallen dari rumah tetangga...."Sayang opo kowe krungu...jerite atiku...mengharap engkau kembali...."
Seperti tak mau kalah, suara anak-anak bermain bola, terdengar suara teriakan: "Anjing....goblok sia mah teu bener jaga gawang teh..." ketika bola bersarang di salah satu gawang. Mengiringi suara teriakan lawan yang kegirangan..."Horeeeee!!! Lebok tah eleh....."
Bahasa Sunda kasar tentunya, tapi hal yang menjadi wajar terdengar di telinga saya. Saya pun bukan polisi moral dan etika yang harus mengingatkan anak-anak itu....itu tugas orang tua mereka.
Saya buka jendela, harum parfum isi ulang yang disemprot berlebihan di baju anak-anak gadis menyergap hidung saya. Sempat terdengar isi obrolan mereka tentang laki-laki yang menjadi "kecengan" di sekolah. Suara motor berhenti, beberapa orang laki-laki mengenakan jaket kulit dengan ransel di pundak mengeluarkan buku dan pena...aah biasa itu, tukang tagih pinjaman harian, mampir di tetangga sebelah.
Semua ini adalah tontonan dan suara yang biasa saya dengar setiap hari, suara khas perkampungan padat penduduk dengan tingkat ekonomi Senin-Kemis. Pinjem duit Senin, Rabu habis...Kemis pinjem lagi. Buka media sosial, timeline dipenuhi kata-kata bijak...saya log out, ada kalanya saya malas membaca "quotes" kata-kata bijak sementara suara anak saya teriak: "Mamaaa...pulsa listrik abis...." mendadak kepala puyeng..."Ya, sekalian beliin koyo cap cengek super panas....".
Saya hampiri suami: "Uangnya dah masuk belum?"
Suami menjawab: "Belum...katanya malem, kalau ga besok senin...."
Emosi tak tertahankan....
Ternyata hidup itu tak seindah bayangan, padahal pas tidur tadi saya mimpi dibeliin cincin berlian.... Nasib jadi rakyat jelata 😭😭😭😭
0 notes