Tumgik
menalar · 7 years
Text
Jika Anak Sekolah Terlalu Dini
Jika Anak Sekolah Terlalu Dini (Elly Risman, S. Psi)
1. Keyakinan umum… * Otak anak usia dini seperti spons, artinya ini masa yg tepat untuk ditanamkan ilmu, agar anak tumbuh cerdas * Semakin dini disekolahkan, otak anak semakin berkembang.
2. Sehingga… Ada ortu yg menyekolahkan sedini mungkin, bahkan ada yg masuk prasekolah diusia 1,5-2 tahun.
3. Mari kita bercermin… * Apakah kita begitu meyakini bahwa anak harus segera pintar agar siap menghadapi persaingan zaman? * Apakah kita disiapkan mjd orang tua? * Apakah memiliki bekal yang cukup dlm mengasuh? * Bagaimana innerchild diri kita?
4. Betapa kita disiapkan untuk menjadi ahli namun tdk disiapkan jadi orangtua, shg tidak punya kesabaran & endurance utk jadi ortu.
5. Ilmu yg kita miliki untuk mengasuh pun serba tanggung. Ilmu yg setengah-tengah, berujung pada false belief (keyakinan yg salah). Sayangnya false belief ini dpt berubah menjadi societal false belief (keyakinan yg salah pd sekelompok orang). Jika ortu tdk memiliki kemampuan berpikir (thinking skill) yg baik, false belief akibat ilmu yg serba tanggung itu jd pembenaran bersama atas keputusan kita yg keliru.
6. Pintar ada waktunya! Karena yg berkembang adalah pusat perasaan, anak usia dini hrs jadi anak yg bahagia, bukan jd anak yg pintar!
7. Kita berpikir… “Kan di sekolah belajarnya sambil bermain” “Kan anak perlu belajar sosialisasi” “Kan anak jd belajar berbagi & bermain bersama” Padahal… * Anak usia dini belum perlu belajar sosialisasi dg beragam orang * Saat anak diusia dini, otak anak yg paling pesat berkembang adl pusat perasaannya, bukan pusat berpikirnya.
8. Di sekolah, kegiatan anak hanya bermain kok! Taukah ayah bunda, permainan terbaik adalah tubuh ayah ibunya! Bermain dg ayah ibu jga menciptakan kelekatan. Misal: bermain peran, bermain pura-pura, muka jelek, petak umpet.
9. Di sekolah, mainan lebih lengkap. Permainan paling kreatif adalah bermain tanpa mainan. Jangan batasi kreatifitas anak dg permainan yg siap pakai. Contoh: karpet jadi mobil, panci jadi topi.
10. Di sekolah, anak belajar bersosialisasi & berbagi.
(Bersambung)
232 notes · View notes
menalar · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Do the people think that they will be left to say, “We believe” and they will not be tried? But We have certainly tried those before them, and Allah will surely make evident those who are truthful, and He will surely make evident the liars. (29:2-3)
And seek help through patience and prayer, and indeed, it is difficult except for the humbly submissive [to Allah] (2:45)
via naseeha.org 
10K notes · View notes
menalar · 7 years
Photo
Tumblr media
Kalau teman-teman lagi cemburu dengan dunia seseorang, bilang, “Wa maa indalloohi khoir.” Apa yang ada di sisi Allah lebih baik.
- Hanan Attaki
136 notes · View notes
menalar · 7 years
Photo
Tumblr media
Ramadan Reminders: Day Sixteen
If you haven’t already started praying Tahajjud ( though you should have started already from the beginning of Ramadan ) then here’s a tip. 
More Inspiration | www.LionofAllah.com
64 notes · View notes
menalar · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
40K notes · View notes
menalar · 8 years
Text
Di Subuh yang dingin…ku dapati Ibu sudah sibuk memasak di dapur.
“Ibu masak apa? Bisa ku bantu?”
“Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan Bapak” sahutnya.
“Alhamdulillah.. mantab pasti.. Eh Bu.. calon istriku kayaknya dia tidak bisa masak loh…”
“Iya terus kenapa..?” Sahut Ibu.
“Ya tidak kenapa-kenapa sih Bu.. hanya cerita saja, biar Ibu tak kecewa, hehehe”
“Apa kamu pikir bahwa memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban Wanita?”
Aku menatap Ibu dengan tak paham.
Lalu beliau melanjutkan, “Ketahuilah Nak, itu semua adalah kewajiban Lelaki. Kewajiban kamu nanti kalau sudah beristri.” katanya sambil menyentil hidungku.
“Lho, bukankah Ibu setiap hari melakukannya?”
Aku masih tak paham juga.
“Kewajiban Istri adalah taat dan mencari ridho Suami.” kata Ibu.
“Karena Bapakmu mungkin tidak bisa mengurusi rumah, maka Ibu bantu mengurusi semuanya. Bukan atas nama kewajiban, tetapi sebagai wujud cinta dan juga wujud Istri yang mencari ridho Suaminya”
Saya makin bingung Bu.
“Baik, anandaku sayang. Ini ilmu buat kamu yang mau menikah.”
Beliau berbalik menatap mataku.
“Menurutmu, pengertian nafkah itu seperti apa? Bukankah kewajiban Lelaki untuk menafkahi Istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?” tanya Ibu.
“Iya tentu saja Bu..”
“Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah kewajiban Suami. Makanan adalah nafkah. Maka kalau masih berupa beras, itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adalah kewajiban Suami. Lalu menyiapkan rumah tinggal adalah kewajiban Suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban Suami.”
Mataku membelalak mendengar uraian Bundaku yang cerdas dan kebanggaanku ini.
“Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban Suami. Kenapa Ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Bapak sekalipun?”
“Karena Ibu juga seorang Istri yang mencari ridho dari Suaminya. Ibu juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena Ibu mencintai Ayahmu, mana mungkin Ibu tega menyuruh Ayahmu melakukan semuanya. Jika Ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk Ibu.”
Aku hanya diam terpesona.
“Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada Ayahandanya, Nabi, karena tangannya lebam menumbuk tepung? Tapi Nabi tidak memberinya. Atau pernah dengar juga saat Umar bin Khatab diomeli Istrinya? Umar diam saja karena beliau tahu betul bahwa wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam-macam yang sebenarnya itu bukanlah tugas si Istri.”
“Iya Buu…”
Aku mulai paham,
“Jadi Laki-Laki selama ini salah sangka ya Bu, seharusnya setiap Lelaki berterimakasih pada Istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah Istri.”
Ibuku tersenyum.
“Eh. Pertanyaanku lagi Bu, kenapa Ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban Ibu?”
“Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita, Nak. Istri menuntut Suami, atau sebaliknya. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mau sama mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk berusaha melakukan yang terbaik satu sama lain. Yang Wanita sebaik mungkin membantu Suaminya. Yang Lelaki sebaik mungkin membantu Istrinya. Toh impiannya rumah tangga sampai Surga”
“MasyaAllah…. eeh kalo calon istriku tahu hal ini lalu dia jadi malas ngapa-ngapain, gimana Bu?”
“Wanita beragama yang baik tentu tahu bahwa ia harus mencari keridhoan Suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang Lelaki beragama yang baik tentu juga tahu bahwa Istrinya telah banyak membantu. Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya.”
Jodoh kita adalah Hadiah dari ALLAH
Semoga sahabat bisa segera bertemu dengan jodoh Terbaik Saling Mencintai karena ALLAH Aminnnnn :)
#TeladanRasul
90 notes · View notes
menalar · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
North Vancouver House by Scott & Scott Architects | Photo via Est Living found via Ems Designblog with thanks
Follow Style and Create at Instagram | Pinterest | Facebook | Bloglovin
71 notes · View notes
menalar · 8 years
Text
Assalamu'alaikum… Kami mewakili nama KITAKalimantan ingin meminta bantuan kalian untuk membantu salah satu teman kita yang sedang mendapatkan ujian. Kami ingin meminta kesediaan dari kalian untuk berbagi dalam rangka penggalangan dana untuk biaya Rumah Sakit, Bapak SUTRISNO ( Orangtua Rido @pertigaankekiri )
Kondisi serta rincian biaya yg diperlukan untuk pengobatan beliau bisa di lihat di : https://kitabisa.com/KITAberbagikasih
Jika kalian berkenan membantu, bisa mentransfer dana ke rekening : BCA : 0291991415 an Anisa Faza MANDIRI : 900-00-3297522-0 Agus subagiyo atau berdonasi melalui https://kitabisa.com/KITAberbagikasih
Info lebih lanjut bisa menghubungi kontak line @eunheesa19 @fazaanisaaa
Terima Kasih.
Cc: @tumbloggerkita @kitajabar @kitajateng @kitajabodetabek @kitajatim @kitasumatera @kitasulawesi @curhatmamat
129 notes · View notes
menalar · 8 years
Link
9 Social Media Marketing Trends That Could Make or Break Your Business in 2017 by Lee Odden - Curating the best SEO news from across the web AD: SEMrush.com. The new tool for Search Engine Marketing. US database 40 000 000 keywords. Learn everything about your competitors!
26 notes · View notes
menalar · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2M notes · View notes
menalar · 8 years
Text
14 Short Sharp Tips for the Last 10 Nights of Ramadan
Tumblr media
1. Do not let your ‘performance’ until now affect your last 10 days. The moment of forgiveness could be today or anytime in the coming days! It is not all lost! If you sincerely wish it could have been better - Chin up and get ready to make it your best yet! Start with a positive, sincere intention!
2. Today, take a little time to read the Tafseer of Surah al-Qadr to understand what actually happens this night! You will feel its power & greatness so much more!
3. Do not wait for the 27th Night to give it your “all”. The entire last 10 days should be your target. Stay up each night! Would you want to miss Laylatul Qadr even “by chance”?
4. Do not fall into any innovations/celebrations any masjid or culture might try to promote. Follow the Sunnah! The Prophet SAW guided us simply: “Whoever stays up and prays on Laylat al-Qadr out of faith and in the hope of reward, his previous sins will be forgiven.”
5. Memorize and keep asking the dua’ taught by Rasulullah SAW: Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibb al-‘afwa fa’affu ‘anni (O Allaah, You are forgiving and You love forgiveness, so forgive me).
6. Prepare a short dua’ list. Remember this is as awesome as it ever gets for a servant of Allah! The Night of Qadr, of Destiny! Consciously pick each and everything you crucially wish for in this dunya, in your deen, family, and in your aakhirah! Don’t forget to include the brothers and sisters around the world who are suffering and in grief!
7. Take brief naps during the day, if possible. Keep your stomach light and sleep as soon as you have prayed ‘isha. Do not delay! After a brief nap, refresh yourself and get ready for worship.
8. Don’t neglect your family! Rasulullah SAW made it a point to wake up his wives throughout these nights! And yes, your children are not too young to stay up some part of the night - if they can be allowed to play video games or watch TV, they can be inspired to be up atleast for sometime! Prepare them, make them excited, plan some activities for them to do!
9. Look the Part: The way we dress and prepare has a big effect on our psychology. Wear your best, perfume yourself, and feel the energy!
10. Choose a spot, whether in the Masjid or in your home, where you can have peace and solitude. Keep your mushaf, praying mat, and water at hand so that you are not distracted by constantly getting up for this or that.
11. This is not the night to tweet pics or update FB statuses about how amazing the night is and how you are feeling & worshipping Allah! Let that be a secret between you & your Rabb! So switch off those phones, wifi, laptops and computers. Disconnect with the world, and connect with al-'Afuww!
12. If you find yourself feeling sleepy, vary your acts of worship. Alternate between qiyaam, heartfelt dua'a, reading the Qur'an. Do not spend the night listening to lectures or recitations. Or do it only for a short while when you feel the sleep coming on!
13. Patience is the Key: The last 10 days might be tiring. You might still have work or school. This is the time to bear all that hardship, and keep firm sabr. Think how Allah has blessed you with this tremendous opportunity that might NEVER come again in your life again. If you knew for sure that this was your last Ramadan, if you knew certainly that Jannah was up for grabs, wouldn’t you sprint for it no matter what it takes? 
14. This is most important: Keep husn adh-dhann bi Allah (good expectations from Allah). When you ask, remember you are asking the Most Generous King. If you hope for the best, He will give you the best. Don’t hold back. Trust in Him, pour out your heart in front of Him, and let no doubt, no barrier, no evil thoughts keep you away from ar-Rahman, ar-Raheem!
845 notes · View notes
menalar · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Superheroes: Lettering Series by Risa Rodil
Follow us on Instagram: @betype
2K notes · View notes
menalar · 8 years
Quote
Kebenaran hanya cantik bila bersanding dengan kerendahan hati. Kebaikan hanya manis, bila dibersamai ketulusan jiwa. Itulah kebijaksanaan
Salim A Fillah (via andinavika)
168 notes · View notes
menalar · 8 years
Quote
Marry someone who is deeply interested in the Deen, because that is who your children will follow.
Mufti Ismail Menk
Originally found on: nadirkeval
(via islamic-art-and-quotes)
1K notes · View notes
menalar · 8 years
Text
Euforia
Pagi ini ada kejadian yang mengingatkan saya ketika sahabat saya, Sistha, belum menikah, beberapa tahun lalu. Saat itu Sistha mengeluhkan ‘kelakuan’ temannya yang memberondongi facebook dengan status dan foto pernikahan. Begitulah, sebab kawan si Sistha ini baru saja menikah. Dia sedang ber-euforia.
Ketika ditegur, si kawan ini menjawab, “aku sedang mendorong orang lain untuk segera menikah. Biar pada kepingin nikah.” Padahal, tidak semua orang diberi kemudahan menjalankannya secepat itu, begitulah hasil diskusi saya dan Sistha saat itu. Dan saya bangga, ketika akhirnya Sistha menikah, dia tidak melakukan hal yang sama. Kalaupun dia mendorong orang lain menikah, tidak dengan cara-cara menyebalkan semacam itu.
Kemudian saya teringat juga ketika saya pertama kali mengenakan kerudung 2003 silam. Saat itu, saya memberondong seorang sahabat saya dengan tausiyah-tausiyah tentang menutup aurat. Dengan kata-kata yang kalau saya ingat sekarang, kurang baik. Dan ya, saat itu saya sedang ber-euforia.
Ketika saya belajar dan memahami perihal menutup aurat, saya justru tidak ber-euforia dengan bersikap konyol seperti itu. Euforia tanpa kedewasaan dan pemahaman cukup ternyata seringkali membuat kita melakukan hal-hal yang tanpa kita sadari melukai orang lain yang kita ajak melakukan kebaikan yang sama.
Seperti juga ketika saya lolos tes LPDP, saya banyak posting informasi tentang itu. Saya sedang ber-euforia. Semoga niat saya diluruskan betul-betul untuk berbagi informasi saja.
Dalam sebuah postingan yang saya lupa siapa penulisnya, kira-kira ada kalimat begini, “hanya karena dosa yang kamu lakukan tidak sama dengan dosa yang dilakukan seseorang, bukan berarti kamu lebih baik.” 
Hal ini berlaku juga untuk kebaikan : “hanya karena jenis kebaikan yang kamu lakukan belum bisa dilakukan orang lain, bukan berarti kamu lebih baik darinya.”
Inilah yang sering kita lupakan ketika kita ber-euforia dengan hal-hal yang sudah kita raih. Benar bahwa keinginan untuk mengajak orang lain berbuat baik serupa kita adalah hal yang sangat baik. Akan tetapi, meski niatnya benar, caranya pun harus baik juga toh? Tidak perlu dengan kata-kata menyinggung atau mempermalukannya.
Dan percayalah, ketika kita berhasil melakukan sesuatu yang orang lain belum bisa melakukannya, bukan berarti kita lebih baik. Bukan berarti apa yang dilakukan orang lain tidak sama baiknya dengan yang kita lakukan. Bukan berarti yang kita lakukan adalah satu-satunya jalan sukses. 
Namun, ketika saya bertemu dengan orang yang sedang ber-euforia semacam itu, barangkali karena saya pernah ada di posisi menyebalkan begitu, saya sedikit bisa memahami. Bahwa ada kebahagiaan yang meluap karena dia sudah berhasil melakukan sesuatu. Sehingga wajar bersikap sedikit berlebihan. Dan ketika pemahamannya nanti lebih matang, dengan sendirinya dia akan berhenti seperti itu.
Jadi jika suatu hari bertemu dengan orang yang sedang euforia tapi menyebalkan begitu, meniru kata-kata seseorang, ‘disenyumin aja.’ Dan kalau sudah keterlaluan, ingatkan dengan cara yang juga baik, secara personal. Orang yang bijak takakan menjadikan orang lain bahan bully an di tempat umum.
231 notes · View notes
menalar · 8 years
Quote
Stay strong. Read the Quran. Pray. Praise Allah. These things will help you.
Muhammad Ali (via safina5)
3K notes · View notes
menalar · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mon Choco – Chocolate Brand Identity by Futura
You can find more of the branding and packaging project on WE AND THE COLOR. Just check it out here.
Follow WE AND THE COLOR on: Facebook I Twitter I Google+ I Pinterest I Flipboard I Instagram
69 notes · View notes