Tumgik
miceeel · 6 months
Text
Tumblr media
aku mahir bermain kata layaknya memecahkan teka-teki dalam pikiranku sendiri, layaknya memenangkan judi, melucutkan biruku yang beku menjadi merah darah sebagaimana adanya hatiku dibentuk, pikirku. seperti membawa perang Goliat, sedang dunia tahu bahwa memainkan kata adalah keahliannya; seperti yang kau baca pada paragraf ini.
jika aku adalah Goliat, dalam cerita ini, maka kau akan hidup sebagai Daud. kau tembakkan batu itu tepat pada syaraf di kepalaku yang membesar, kau lumpuhkan bibir dan tanganku, membentuk ruang baru tapa rencana yang dindingnya berisi kalimat-kalimat kecil bak menuang air keruh yang penuh, meskipun aku tahu mereka akan selalu ada dan berputar di sekelilingku.
selain kuning, biru muda, dan putih, kau toreh hitam yang aku tidak tahu apa tujuannya. anak kecil ini mengerutkan alisnya, tanggannya mengepal, ia menggerutu. hitam adalah warna favoritnya, namun entah mengapa kali ini merongga pada dadanya, mencekat tenggorokannya. ternyata hitam banyak bentuknya. ia merangkak, menyeret kakinya bak anjing jalanan yang haus. jemarinya menyentuh setiap titik hitam yang ditangkap oleh matanya dan dibasuhnya. persetan hingga berdarah-darah, masa bodoh.
sajak-sajakku kau bunuh tetapi kau beri kehidupan pada warnaku. anak kecil ini naif, tak pernah paham sosok siapa yang ada dalam cermin, ia melihat dunia kotor sebagaimana tubuhnya dicemooh dan didera tanpa ampun hingga melagu seraya meramu kata menjadi sahabat terbaiknya. kau sulap bahagia kecil-kecilan menjadi perayaan atas diri yang membenci pesta, kau ledakkan kembang api diatas telinga yang membenci bising, dan hebatnya kau sulap seluruh hingar-bingar menjadi gelak tawaku, sedang kau bertepuk tangan sebagaimana aku ingin menarik tanganmu menuju lampu paling terang di kota ini, dan kita akan namai jalan itu namamu. sebagaimana aku pun ingin merayakan hidupmu.
terlepas dari bagaimana caramu menciptakan berjuta-juta kata yang seluruh tubuhku tak mampu untuk merangkainya, hingga merongrong dalam kepalaku, dengan ini, aku ingin memaksa membayar utang. sebab ketika aku ataupun kamu tak lagi ada di bumi, aku ingin engkau selalu hidup dalam ketidakabadian sekalipun, sebagai jejak yang selamanya akan menjadi milikmu.
— mf, 8 Nov 2023
3 notes · View notes
miceeel · 7 months
Text
jika saja aku mampu, sejujurnya ingin sekali aku memberikanmu semesta. atau bahkan benda-benda luar angkasa. kau mau ара? bulan? bintang? galaksi? awan antarbintang? planet-planet selain Bumi seperti Mars atau Jupiter? katakan saja. katakan sebanyak yang kau mau.
tentu saja aku tidak bisa benar-benar memberikan itu semua untukmu. sedari awal juga sudah ku bilang 'jika'. sebagai gantinya, kau akan ku buatkan puisi atau surat cinta tentang semua yang kau sebutkan. awan, laut, senja, matahari, bulan, meteoroid. sesukamu.
kau ingin tahu alasanku berharap bisa memberikanmu semesta?
sederhana saja, supaya aku bisa melihat senyum itu meneta sepanjang hari karena akhirnya semesta menjadi milikmu. sebab bahagiamu adalah candu sekaligus bait-bait sajak yang ingin bisa ku rangkai dengan indah.
sudah, nanti kalau semesta kasmaran kepadamu dia juga akan datang sendiri.
dan jangan bermuluk-muluk puisi atau surat cintaku nanti akan seromantis Hujan Bulan Juni. aku tidak sepiawai itu dalam merangkai kata. tapi anggap saja aku ini seperti Sarwono versi perempuan yang gemar menyelusupkan puisi ke kehidupan Pingkan. dan aku pun berharap kau sama seperti Pingkan yang senang-senang saja menerimanya.
2 notes · View notes
miceeel · 7 months
Text
doaku, “semoga kamu selalu bahagia.”
padahal aku tahu bahwa tidak ada bahagia yang selalu
0 notes
miceeel · 7 months
Text
mungkin kamu memang sebuah kebetulan yang menjadi satu dari banyak hal yang harus aku relakan. tidak ada dalam kamusku mengenal kamu adalah sebuah kesalahan.
banyak yang bertemu ternyata cuma untuk bertamu. mau tidak mau, kamu juga akan pergi melanjutkan hidup. meskipun aku berharap kamu menetap, tapi lagi-lagi tentang takdir dan selalu tentang takdir.
bisa apa?
setelah banyak hal tentang kamu di kalimat demi kalimat perjalananku, di bagian ini, aku akhirnya merelakanmu.
0 notes
miceeel · 7 months
Text
untuk pertama kalinya, akulah antagonis di ceritaku sendiri.
0 notes
miceeel · 7 months
Text
seperti bulan mencintai matahari
akan ada yang saling jatuh hati
bersatu justru akan saling menyakiti
seperti matahari mencintai bulan
untuk beberapa lembar halaman
cinta artinya melepaskan
0 notes
miceeel · 3 years
Text
jika suatu hari
ku temukan
duniaku kehilangan kamu
lalu dengan cara apa lagi
semesta melukis
senyumku?
0 notes
miceeel · 4 years
Text
kamu benar. kita tahu akhirnya akan seperti apa. kita tahu kita hanya akan mengulang ‘sia-sia’ yang sama. kita tidak bisa membuang waktu lebih banyak lagi untuk proses yang tidak akan membawa kita kemana-mana. “seperti membaca ulang kembali suatu buku.. kau tahu akhir kisahnya tak akan berubah, tetap sama. lalu untuk apa?”
bukan hanya aku, bukan hanya kamu. kita berdua sama-sama pantas untuk membuka cerita baru. melanjutkan perjalanan dengan pemandangan baru. tidak ada aku, pun tidak lagi kamu. saling menyayangi tidak selalu harus berakhir bersama; itulah kita.
kita terjebak di rasa nyaman yang berbeda.
0 notes
miceeel · 4 years
Text
karena pada akhirnya mau kita berusaha sekuat apapun, sampai kapan pun, masalah adalah bagian dari kehidupan. hilang satu, tumbuh lainnya. ia akan selalu disitu, tidak akan kemana-mana.
– dari diary 3 maret 2020.
0 notes
miceeel · 4 years
Text
kamu masihlah rumah
percayalah, dari tujuh miliar lebih manusia yang ada di bumi, hanya kamu yang akan selalu menjadi rumah tempat aku pulang. hanya tentang kamu topik yang tidak pernah bosan-bosannya aku bicarakan dengan Tuhan, hanya kepada kamu aku ingin terus jatuh setiap detik, setiap jam, setiap harinya seperti saat pertama kali kita saling menemukan. dan biarkan aku menjadi satu-satunya dalam hidupmu yang berharap demikian.
dari tujuh miliar manusia yang ada di bumi, terima kasih telah lahir di tengah-tengah semesta lalu berlabuh di saat yang tepat, di saat kehidupan kehilangan warna dan senyumnya. sekali lagi, terima kasih sudah menjadi alasan langit kembali cerah.
percayalah, mengingatmu akan tetap seistimewa itu. meskipun sekarang, singgahmu memang sudah bukan lagi disini, namun bagiku,
kamu masih terasa seperti rumah.
0 notes
miceeel · 4 years
Text
karena ini lebih dari sekadar berakhir, melepaskan, lalu mengikhlaskan. ini lebih dari sekadar kamu yang tak ingin bertahan lalu aku yang hilang arah.
sayang, ini lebih.
ini tentang waktu yang habis kita bakar sia-sia. tentang perasaan yang terasa nyaman padahal tidak punya rumah. tentang apa-apa yang sekarang kita ‘tak apa-apa’-kan.
0 notes
miceeel · 4 years
Text
aku hanya akan menjadi satu-satunya tokoh
yang jatuh sekaligus yang kalah dalam cerita ini
sedang ia mendaki pun tidak
0 notes
miceeel · 4 years
Text
untuk satu nama; aku rela terbang sangat tinggi lalu jatuh terlalu keras. pikirku, persetan dengan perasaan, persetan soal tanggung-menanggung.
untuk satu nama; aku pernah terlalu gila, juga bodoh.
0 notes
miceeel · 4 years
Text
dan lagi-lagi
semesta tersenyum
ketika melihat kau dan aku
dengan manisnya
bercumbu
di tengah-tengah
getir
semata-mata hanya untuk
memperolok takdir
0 notes
miceeel · 4 years
Text
gapapa, anggap saja saya sama dia sedang sama-sama capek di tengah jalan. lalu kita gak sengaja istirahat di rest area yang sama. hanya sebatas saling mengobati kekosongan dengan pembicaraan-pembicaraan hangat.
nanti, kan, cepat atau lambat, saya sama dia pasti akan melanjutkan perjalanan juga. sendiri-sendiri, gak searah. gimana mau pulang bareng kalau hati saya sama dia gak sefrekuensi, gak saling terpaut.
ya doakan saja semoga dia baik-baik. semoga dia bisa segera melanjutkan perjalanan lalu berhenti lagi di rest area lainnya. tapi saya harap, kita gak kebetulan lagi.
0 notes
miceeel · 4 years
Text
ikhlas; jadi kata paling sulit untuk dilakukan. padahal ada banyak sekali hal di dunia ini yang memang ditakdirkan untuk dibiarkan lepas.
namanya manusia, suka sekali menyiksa diri sendiri. semakin digenggam, semakin meredam, tapi enggan dipadam.
0 notes
miceeel · 4 years
Text
namun bagaimana bisa saya tidak lebih kagum kepada kamu, kalau langit saja kasmaran pada pelangi di matamu.
1 note · View note