Tumgik
munailaa · 3 months
Text
Ya Allah, Yang Maha Memudahkan segala urusan
Hamba sedang dalam kegundahan dan masalah hati yang melanda bertubi-tubi, seakan hamba diminta mentadaburi dalamnya maksudMu menitipkan persoalan yang rumit ini.
Ya Hayyu Ya Qayyum, Laa Ilaaha illanta...
Jalan dakwah ini teramat berat ya Allah, Maka kepada Engkaulah Yang Maha Menguatkan, kuatkanlah hamba dengan keyakinan, keteguhan, dan kawan-kawan yang mampu menjadi wasilah Mu untuk membuat jalan dakwah ini terasa lebih mudah dilalui.
Hasbunallah wa ni'mal wakiil ni'mal Maula wa ni'man natsir
Jika benar jalan dakwah ini seakan seperti memeras saripati tubuh ini, hamba bertanya-tanya apakah kondisi saat ini telah sampai di titik itu?
Tiada Daya Kecuali Atas Izin Mu, Ya Allah...
Bantu hamba untuk mengurai langkah demi langkah, pijakan kaki di atas jalan dakwah ini. Onak duri kenikmatan dunia yang membuat hamba lalai akan tanggung jawab sebagai Khalifah sekaligus rahmatan Lil 'alamin
0 notes
munailaa · 7 months
Text
Emang Boleh Sepeka Itu?
(Tadabbur Surat At Taubah 40)
@edgarhamas
Salah satu momen yang barangkali akan meruntuhkan 'sok kuatnya' kita, adalah ketika seseorang tanpa ada angin dan badai tiba-tiba bertanya, "kamu lagi nggak baik-baik aja ya?"
Kita seperti dibaca olehnya, tepat di halaman terpenting; saat orang-orang sama sekali tak peduli.
Ketika yang lain membaca kita sebagai orang kuat dan tangguh, selalu tersenyum dan teguh padahal di dalamnya terseok-seok; lalu kita terbaca bahwa kita tak baik-baik saja.
Saya pun pernah akhirnya menangis sesenggukan karena pertanyaan sederhana itu, "kamu ga baik-baik aja ya?"
Seseorang yang mampu membaca kita, biasanya ia pun pernah melalui badai hidup yang sama, cobaan yang sama bahkan lebih berat.
Maka ia melihat cukup dari menunduk lesunya kita, atau dari helaan napas yang berat sambil duduk terkulai di kursi. Dari mata sayu yang kurang tidur itu.
Dan kau tahu? Ada kisah manusia paling tajam kepekaannya pada seseorang terabadikan dalam Al Qur'an. Di saat harus melakukan misi berat antara hidup dan mati, dikejar oleh pembunuh dengan janji upah sangat tinggi.
Kalimat itu terucap di gelap gua nan sempit, "jangan bersedih..."
Ialah baginda Rasulullah. Gua Tsur nan sempit dan gelap itu beliau jadikan tempat bersembunyi bersama sahabatnya, Abu Bakr.
Padahal beliau sendiri sedang terancam, tegang dalam kejaran musuh. Tapi beliau tenangkan Abu Bakr, "Jangan engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita.” (QS At Taubah 40)
Bagaimana rasanya menjadi Abu Bakr dalam situasi itu?
Bisa saja Rasul tak berkata apa-apa, tak melakukan dan menasihati apa-apa. Tapi, Rasul tenangkan sahabatnya; karena Rasul peduli. Beliau peduli pada keadaan orang lain bahkan di saat paling berat. Shalallahu alaihi wasallam.
Jika bertemu orang yang mampu membaca bahwa dirimu sedang tak baik-baik saja saat yang lain tak peduli, pasti kau akan mengenangnya dalam memori teristimewa.
Dan, begitulah Abu Bakr menjadi perisai dan pembela Rasul paling perkasa. Karena Rasul peduli pada sahabat-sahabatnya.
"Kala itu Rasul sedang berhadapan pada tugas besar bernama hijrah yang dirongrong kaum musyrikin" kata Syaikh Abdullah Balqasim, "tapi, beliau tidak lupa untuk menghibur sahabatnya yang bersedih. Maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli pada sahabat kita."
masyaAllah!
Aku tahu kita seringkali tak baik-baik saja. Kamu bisa saja tak peduli, bisa saja tak pakai hati, karena kamu sendiri sudah remuk redam.
Tapi percayalah, salah satu hal yang kau butuhkan untuk mengobati kusamnya hidup itu adalah peduli. Dunia sudah kejam, kita jangan ikut-ikutan.
572 notes · View notes
munailaa · 8 months
Text
Miskin Ilmu Akhirat
Beberapa hari yang lalu, aku mengikuti salah satu tes untuk sebuah pelatihan taruna/i dakwah. Yang membuatku merasa 'galau' hari itu adalah perasaan sebal karena rasa-rasanya materi yang diujikan hari itu sudah tidak asing tapi untuk menjawab nya dengan benar aku masih ragu-ragu, klik jawaban ini, ah ganti lagi itu. Adapula ternyata istilah-istilah baru, yang sama sekali belum pernah kudengar.
Semakin kusadari dan kurenungi,
Jangan-jangan selama ini aku telah hidup dalam kesombongan, merasa dengan duduk di bangku pondok 6 tahun membuatku seakan sudah tahu banyak tentang agama ini, padahal ternyata tidak. Buktinya... Malam hari itu.
Aku semakin meringis, tatkala frustasi melihat ternyata tidak sedikit soal yang membuatku benar-benar Luntang-lantung untuk menentukan jawaban.
Ya Allah...
Aku ingin belajar lagi, tentang agama ini, tentang ilmu syariat, tentang ilmu menyeberang menuju dunia akhirat dengan selamat.
Aku ingin belajar lagi, ingat-ingat kalau dir ini tidak boleh merasa puas dengan apa yang hari kemarin atau hari ini dapat, pasti ada ilmu yang lebih luas lagi.
Allah, bimbing aku untuk tidak bermalasan membuka buku-buku tauhid, akidah, fiqih, siroh, serta ilmu duniawi lainnya yang selaras dengan passion ku.
Bimbing juga diri ini untuk tidak hanya bersemangat datang ke kajian, tapi juga dalam keadaan sempit mampu menyempatkan diri menyimak kajian melalui gawai yang selalu kugenggam.
Ah, semoga dilema dan galau ku hari itu benar-benar mampu merubah ku.
— Pascasarjana, 14 September 2023
1 note · View note
munailaa · 9 months
Text
Luka di Jalan Dakwah, Karena Manusia
Kemarin rasanya lelah sudah menimpa ku sedari pagi, sebuah pengumuman kepanitiaan baru kubaca setelah mungkin belasan hari di kirim ke grup salah satu ormawa yang kuiikuti, Lembaga Dakwah tentunya. Rasanya seperti dipaksa memakan obat pahit lagi, setelah beberapa bulan yang lalu perasaan tidak nyaman bertumbuh disana mulai muncul.
Rasanya masih kurang akrab dengan teman-teman satu bidang, apalagi aku pernah mengemban satu proker sendirian tanpa partner akhwat mungkin membuat atasan mempertimbangkan aku bisa 'survive' sendirian di bidang yang jauhh sekali dari ekspektasi ku.
Aku tertawa kecut, sembari menyeka air mata. Apa ini artinya aku harus belajar menerima, jika saat ini sudah saatnya aku mencoba hal-hal yang berbeda? Tapi batinku sudah remuk redam, mengingat dulu... Saat ada form pengisian kepanitiaan program kerja aku tak pernah memilih bidang itu.
Hari berlalu, rasanya masih terlalu sempit hati ku menerima dengan lapang. Sembari melewati jeda dari waktu ke waktu aku ingin membiarkan diriku menerima dengan sendirinya, bahwa luka yang kembali terasa ini tentu tidak apa-apa untuk kemudian hari, seperti perjuangan teman-teman lain di jalan dakwah, mungkin ini salah satu ujian yang harus kulewati. Menerima keputusan yang di luar ekspektasi.
Sementara, aku hari ini prajurit disana, maka kucoba untuk sami'na wa atha'na sembari menguatkan diri. Lain hari, jika aku di posisi atasan-atasan itu... Aku harap semoga tidak memberi 'luka' dan beban kepada teman-teman di bawah tanggung jawab ku.
2 notes · View notes
munailaa · 11 months
Text
Ada satu habits yang belakangan aku aneh dan merasa flat ketika melakukannya, dan justru kusyukuri.
Kebiasaan scroll tiktok, entah rasanya akhir-akhir ini jadi hambar. Seperti tidak tahu apalagi yang akan aku cari.
Lalu kebiasaan mendengarkan musik, belakangan aku rindu syair-syair dalam nasyid yang penuh suasana seperti "rindu" akan satu dua masa yang sudah berlalu.
Mungkin, baru sedikit tapi Alhamdulillah.
2 notes · View notes
munailaa · 1 year
Text
Seiring Langkah Ini #01
Jadi kusadari bahwa
1. Ikhlas bukan suatu hal yang mudah, maka pelajari caranya
2. Senantiasa gantungkan segala sesuatu kepada Allah saja
3. Manusia harus mampu berbaik sangka, kepada Allah, sesama saudara semuslim, atau bahkan dengan orang yang tidak kita kenal
4. Alihkan hal-hal negatif ke hal-hal positif
5. Tulis kata afirmasi untuk diri sendiri, agar validasi orang lain tidak kita cari-cari lagi.
6. Kalau dirasa dunia nggak adil, usaha keras sukar terlihat di mata manusia maka itulah sifat dunia yang sebenarnya.
7. Capek nggak papa, nyerah jangan. Dunia dakwah emang se-struggle itu, Allah aja bilang nggak akan Allah biarkan hambaNya dalam zona nyaman aja, akan Allah kasih banyak ujian
8. Semangat ya na
4 notes · View notes
munailaa · 1 year
Text
Muhasabah
Ahad, 19 Maret 2023
Belakangan ini kurasa kesibukan yang ku dedikasikan untuk memberi sebanyak-banyaknya kebermanfaatan, tanpa sadar membuat amal yaumi ku turun
Rasanya sama sekali tidak menenangkan dan aku ingin sekali membenahi kesalahan yang sudah mulai kusadari ini.
Allah, dengan hak prerogatif Mu, dengan Kuasa Mu, Izinkan di Ramadhan ini aku bisa kembali membenahi diri, kesibukan dunia-akhirat ku, dan yang utama adalah senantiasa melakukan segala nya untuk mencari ridhoMu
Sejatinya, segala kenikmatan dalam kontribusi diatas jalan dakwah ini pasti dan sangat pasti adalah karena izinMu
Maka, akupun memohon agar senantiasa Engkau terangi hati dan jalanku agar mampu menjaga ruhiyahku di tengah tanggung jawab dari amanah-amanah ini
1 note · View note
munailaa · 1 year
Text
ramadan series: how to prepare for ramadan
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
reflect on your last ramadan and purify your intentions reflect on the good deeds you did last year. what did you keep as a habit? did you maintain these habits or did you stop after ramadan ended? use this to try again or create new goals for what you want to do this ramadan Insha’Allah.
set your goals what do you want to achieve this ramadan? what positive life changes do you want to have? my goals are to finish the Qur'an, wake up for tahajjud every day, pray salah on time and read a specific amount of Qur'an chapters from the english translation. be intentional.
be organised / create a schedule though ramadan is a blessed month, we still have things in life such as school or work and a good balance is key. write down your priorities (spiritual & worldly) and create a schedule around your islamic obligations. your life should revolve around islam, not the other way around. do you want to sleep after fajr and then wake up to study? do you want to sleep early then stay up after fajr to work? or do you have an early start to each day? create a routine that you can follow during ramadan that works for you to ensure you are getting your blessings and balance around your fasting and worship.
clean your house / space make your home clean and refreshing for the remembrance of Allah سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ . a clean environment helps you feel more relaxed. remove distractions, make your house smell nice, de-clutter and cultivate your home into a beautiful place for worship. 'cleanliness is half of faith' (Sahih Muslim 223).
meal plan this saves time, makes sure you are still staying healthy during ramadan and can help manage your finances. here is a good place for recipes/ideas.
fix your sleeping habits ramadan means waking up early for suhoor. this means it's important to create a healthy sleep routine that works for you and get into the habit already of waking up early. this may mean that you begin to sleep early and wake up for tahajjud in the days leading up to ramadan so you are already prepared for those early starts.
eat healthily healthy eating means you are helping your body fast. avoid eating food that can make you sick before ramadan and unable to fast in the first few days. have a balanced diet to give your body the energy and nourishment it needs to maintain fasting and keep hydrated.
read religious books / articles this will help you get into the mindset and be more educated before ramadan. learn about what can break your fast so that you refrain from doing so, learn about the importance of ramadan, why we fast, the blessings ramadan has and share this information to get more blessings.
may Allah make it easy for us to prepare, Ameen.
629 notes · View notes
munailaa · 1 year
Text
Tumblr media
Patience is beautiful
Aku nggak tahu seberapa indah sabar itu, dan apakah saat ini juga termasuk dalam bersabar. Rasanya menahan semuanya sendiri kek mau meledak. Tapi selama dan sejauh ini yang agak ku banggakan aku mampu memikulnya tanpa cuap-cuap ke orang². Barangkali emang ada bawaan people pleasure ini kali ya, tapi ya sudahlah. Emang udah bawaannya dari sono, makin gede makin sadar orang pas bilang "kalau ada apa-apa cerita aja" itu tuh nggak menjamin dia bakal senantiasa ada untuk denger dan maksimal kasih jalan keluar.
Wong juga akhirnya jadi sadar, dengan begitu nggak jadi adiktif sama pundak, telinga, ataupun kehadiran manusia saat lagi di fase susah-susahnya.
Kan ada Allah. Iya ini satu hal yang selalu ditanam dan ya! kata-kata ini tuh berlomba dengan ke-negative thinkingan lainnya.
Sejauh ini aku belum mampu mengidentifikasi diri sendiri seberapa aku benar-benar bisa meresapi dan mengimplementasikan kata "kan ada Allah" ketika di tiap-tiap masalah yang aku temui, karena kadang ya... Masih ada perasaan butuh didengarkan 'manusia' buat tombo lega gitu aja.
Tulisan ini sebagai pengingat diri saiya, dan kelak kalau aku sedang down semoga bisa jadi motivasi juga buat sadar diri dan mulai untuk berdiri lagi.
Kan Ada Allah
Kam, 2 Feb 2023
1 note · View note
munailaa · 1 year
Text
Aku dan Milikku
Capek menunut diri untuk bisa dalam ke-semuanya. One messege yang bisa kudapat,
"Kejar apa yang bisa kamu kejar dan jaga apa yang bisa kamu pegang" -21/11/22
2 notes · View notes