Tumgik
poetopoetri · 5 years
Text
Kau adalah Dia
Musim hujan tahun lalu, tepatnya bandung kala itu (februari 2018) Terbesit dalam hati ingin menemukan dia. Hmmm bersama mereka aku terduduk sendiri menikmati hujan yang tak kunjung berhenti. Tertawa berlari dari satu tempat ke tempat lainnya. Indah. Derasnya hujan tak menghentikan aku untuk melamunkan dia. "Seandainya saja dia ada disini" satu kalimat itu muncul didalam dasar hati. Bahagia aku berada diantara hujan dan keramaian kotanya. Berjalan mengitari lembang, memakai jas hujan berdua. Romantis bukan? Tak sedetik waktu membuatku berhenti tertawa. Seandainya.
Temanku berkata, bandung adalah kota romantis yang harus kita nikmati bersama-sama. Iya, bandung adalah kota romantis ketika hujan bersama dia. Sayangnya aku hanya melamunkan dia dalam fikiranku. Dengan kata seandainya. Dulu aku menyukai kota jakarta, ditengah kepadatannya hujan pun turun, mengguyur jalanannya. Didalam mobil aku terduduk menikmati hujan dengan musik sendu ditemani bait demi bait kata-kata indah yg aku harapkan. Luar biasa, aku menikmatinya. Menikmati disetiap detik putaran waktu yang menuntutku untuk mencari. Sosok manusia bumi yang terlahir dan tercipta untuk menemaniku sepanjang masa. Mungkin belum kutemukan dia yang kuharap. Keadaanku masih sama. Menganggap semua ada, dalam fikiranku. terkadang aku duduk dalam lamunku berharap menatapnya yang juga menatapku dalam. Dia, dia adalah manusia bumi yang kutemukan. Dia adalah manusia bumi yg sempurna. Ya dia adalah manusia bumi itu. Sekarang ku ibaratkan, seperti aku ada di keramaian dengan jutaan manusia bumi lainnya. Tapi belum kutemukan jiwa yang membuat jantungku berdegub lebih dari biasanya. Mereka masih seperti biasa. Inginku berkata pada-Nya "tolong beri aku dia, manusia bumi itu". Ketika jalan fikiran dan hatiku berbeda jauh. Hampa bukan? Mengharap dia yg ku mau namun sirna oleh waktu. Rasanya aku ingin meminta pada semesta, jangan sesatkan dia untuk bertemu diriku. Jangan belok-belokan jalannya, pada labirin dunia. Aku tak sabar ingin menatap wajahnya, ingin memegang erat tangannya, ingin memeluk tubuhnya, dan mulai berkata "aku mencintainya". Tuhan seandainya dia mendengar setiap kalimat yg ada, yg pernah terucap dari lubuk hati ini. Aku akan menangis lirih memintanya cepat hadir menemaniku dalam bahagia. Aku lelah Tuhan. Mencari dan mencari, berjalan menelusuri hitungan waktu yang selalu menuntut. Aku ingin dia, ingin hidup bersamanya.
Dan hujan kali ini berbeda, pada bulan yang sama, bandung yang berbeda. Semua cerita tak sama. Namun lamunanku pada hujan dikota itu tetap ada, bersama malam mataku masih ingin menatap layar handphone dengan tetesan demi tetesan aku meminta "aku ingin bandung yg lain, bandung yg bahagia, bandung yg tak sama, bandung bersama dia". Saat itu, aku mencoba menyatukan hati dan fikiran agar sejalan. Ingin tenang dalam satu ingatan dan kenangan. Pffftttt~ sial aku tak bisa. Inginku terpejam, lalu terbangun untuk lupa. Mata hanya ingin menatap terbuka tanpa tertutup sebentar saja. Mungkin memang itu jalannya, hatiku tak sepertia biasanya. Tak nyaman. Bandung kota romantis itu seketika berubah menjadi kota kelabu untukku. "Seandainya ada dia disini, mungkin aku akan bahagia" lagi-lagi dan lagi aku terus berharap sosok dirinya yg nyata. Lalu aku sadar. Tak baik untuk berhalusinasi tentang dia, dia dan dia terus menerus. Karena faktanya dia tak ada mungkin tak pernah ada. Dia begitu sempurna, begitu membuatku bahagia. Hingga aku lupa bahwa aku berada ditengah keramaian tanpa ada satu jiwa yang berbeda. Jiwa yang menyamar menjadi salah satu manusia bumi, yang mengetuk pintu hatiku agar terbuka dan membawanya bersama. Sekali lagi, aku lupa. Aku sedang bersama seseorang, entah jiwa yang menyamar atau sama seperti yang lainnya. Aku begitu kecewa. Manusia bumiku tak sama. Aku terluka. Namun hatiku meminta untuk berhenti meneteskan airmata, pintu ini telah terbuka. Terbuka lebar untuk mencoba mengenal satu jiwa yang mungkin sekarang ada. Tak punya alasanku untuk meninggalkannya dan melupakannya. Aku hanya lelah, pada hati yang tak lekas sembuh dari luka yang berdarah. Dan sosok ini, belum terbiasa, belum menyembuhkan luka lamaku, ia hanya menimbun dan memberi luka yg baru. Tapi biarlah, aku sudah terbiasa.
Ku ibaratkan lagi, aku berjalan dipadatnya manusia manusia bumi, aku sedang tersungkur terjatuh dibawah kaki seseorang lelaki. Sepatunya kukenali, tapi tidak wajahnya. Ku ingin genggam jemarinya namun tanganku tak sampai, aku masih sulit bergerak. Ingin ku tatap wajahnya, namun kepalaku sulit untuk kuangkat memalingkan pandangan pada wajahnya. Hanya hati yang meraba "apakah ini dia, manusia bumi yang kucari selama ini?" Dibawah hujan aku bertanya, siapa sosoknya aku ingin bicara. Tetapi mengapa dia masih diam, tak mencoba mengangkat tangannya untuk membantuku masih saja dia kaku. Mungkin dia juga lupa, atau dia masih bertanya siapa aku, bisa saja dia sedang berdua pasangannya enggan untuk menolongku. Hmmmm biarkan aku meneteskan airmata diderasnya hujan, agar tak ada yang bisa tau sedang seperti apa hatiku. Perlahan, perlahan aku bergerak. Satu hal yang inginku lakukan, memegang kakinya untuk tidak dapat berjalan kemana-kemana sbelum aku menatap wajahnya. Ya aku berhasil. Aku sudah membiarkannya menetap. Berusaha payah aku bangkit, berjuang untuk dapat meraihnya, meraih genggaman tangannya tapi aku gagal lagi, setidaknua aku ingin menatap wajahnya itu lebih dari cukup. Aku ingin tau, dia adalah manusia bumi yang ku maksut atau bukan. Hitungan waktu yang lama aku berdiri, mencoba membuka mata dan menatap wajahnya. "Tuhan, inikah jiwa yang membuat jantungku berdegub sangat kencang? Inikah dia yang sempurna? Inikah manusia bumi yang kumau Tuhan? Izinkan aku mencintainya, dan dicintai olehnya" tangisanku lirih didalam hati. Ya, dia benar-benar sempurna dari sekedar manusia bumi dalam imajinasiku. "Aku mencintainya" bisikan itu ku teriakan kepada semesta bahwa aku telah menemukannya. Dia tidak tersesat pada labirinmu, dia tidak singgah lagi pada yang lain. "Izinkan aku bersamanya". Aku lelah, jatuh, bangun, berjalan, berlari sampai aku tak sanggup untuk melangkah lagi membuka hati. "Hai aku boleh bertanya pada hati si manusia ini?" "Apa tujuannya hingga sampai dititik ini? Bagaimana perjalananya hingga sampai disini?" Boleh kan aku bertanya pada dunia? "Hentikan airmataku, redakan hujan. Aku ingin jelas menatap wajahnya yang tersenyum tak hanya memberi harapan tapi mengajakku, membimbingku berjalan bersama berdampingan berdua dalam satu tujuan. Aku ingin bersama dia. Yaa, hatiku bilang bahwa dia lah manusia bumi yang kucari. Lalu dia tersenyum, memberikan tangannya untukku raih dan menggenggamnya. Oh Tuhan, ini luar biasa. Aku merasakan perbedaan itu. Jiwanya dan jiwaku menyatu. Aku bahagia. Walaupun aku tau dia bersamaku dimusim hujan dengan kota romantis yang kelabu saat itu. Tapi aku salah, aku hanya tak bisa menatap wajahnya. Tak bisa raih tangannya, dan memeluk tubuhnya. Tak kukenali wangi itu, wangi yanh ada difikiranku. Wangi ternyaman dalam hidupku.
dan sekarng aku bersamanya, manusia bumi yang mengajakku berjalan bersama dengan satu tujuan. aku mencintainya. Mencintai dirinya, mencintai dia manusia bumi. Kau adalah dia. Dia yg selalu ku cari.
3 notes · View notes
poetopoetri · 5 years
Text
Tumblr media
For you, love.
0 notes
poetopoetri · 5 years
Text
Tumblr media
0 notes
poetopoetri · 5 years
Text
Tumblr media
0 notes
poetopoetri · 5 years
Text
Teruntukmu,
Selamat siang sayang, lagi apa kamu sekarang? Kalo kamu lagi kerja, kamu kerja yg bener ya sayang jangan lupa minum air putihnya, biar kamu gak kerasa lemes buat nyari duitnya. Kalo seandainya sekarang kamu lg bahagia sama orang lain, bahagiain dia sebahagianya ya sayang, biar nanti kamu nggk ngerasa nyesel karna kamu udah ngecewain dia jadi waktu kamu udah sama aku kamu nggk mikirin dia wkwk Sayaaang kalo seandainya kamu sekarang lagi kuliah, kamu semangat ya kuliahnya jangan males-malesan biar cepet lulus dan kamu bisa kerja ditempat yg terbaik. Oyaa jangan nakal ya di kampusnya hihi
Kamu tau gak, aku disini nungguin kamu dengan setia loh. Aku tau kalo nanti kita pasti ketemu, entah siapapun kamu sebenernya. Apa kamu orang yg pernah aku sayang, atau kamu orang yg pernah aku kenal dan mungkin kamu orang yg gak pernah aku kenal. Aku nunggu banget waktu buat kita ketemu. Terus kita saling ngomongin kelemahan masing-masing dan kita sama-sama memahami sikap kita. Kamu yg nerima aku apa adanya, aku yg nerima kamu apa adanya. Aku nungguin banget waktu kita ketawa berdua, bercanda berdua, ngejalanin hari-hari kita dengan bahagia berdua. Sampe gak ada cela orang lain untuk masuk dikehidupan kita. Aku yakin, suatu hari nanti kamu bakal marah sama aku karena sikap aku yg kekanakan dan cemburu sama kamu. Kamu bakal risih sama sikap manja dan jail aku kalo aku lagi pengen sesuatu, dan aku yakin kamu bakal bilang kalo aku gak romantis wkwk Maafin aku ya sayang, aku bukan sosok yg bisa meluk kamu tanpa kamu suruh, aku bukan sosok yg bisa ngertiin kamu tanpa kamu jelasin, aku juga bukan sosok yg ngejelasin kalo aku kecewa sama kamu, tapi aku sosok yg bakal setia kalo kamu juga setia sama aku, aku sosok yg akan nunggu kamu sampe kapanpun itu kalo kamu nyuruh aku nunggu, dan aku cuma bisa jaga hati aku biar gak ada orang lain yg coba masuk ke hidup aku kecuali kamu.
Hmmm.. Aku buat ini karena sekarang aku lagi ngerasa sendiri banget dan aku butuh sosok kamu. Aku pernah ditinggal disaat aku lagi down, aku pernah diabaikan disaat aku lagi butuh dukungan, aku pernah dikecewain waktu aku lagi sayang-sayangnya, dan aku pernah nunggu saat aku gaktau hati itu milik aku atau milik yg lain. Aku tau kalo suatu saat aku pasti akan ketemu kamu dan berdua kamu selamanya, untuk itu aku gak pernah berhenti untuk berdoa dan selalu mendoakan kamu sayang. Kamu gak pernah lepas dari doa aku disetiap waktu.
Maafin aku ya sayang, kalo sekarang kamu harus ngerasa gelisah karena aku selalu nyebutin sosok dirimu disini, tapi aku yakin kalo kamu juga pasti pernah mikirin sosok aku disana.
Oyaa, saat ini umurku 22 tahun, aku lagi coba untuk nyari kerja biar bisa bantuin kamu nanti, dan kalo nanti kamu larang aku buat kerja lagi maafin aku kalo aku harus debat sama kamu dan aku ttep milih untuk kerja, bukan aku gakmau nurut sama kamu, bukan aku gakmau ngerti perasaan kamu tapi aku yakin dengan pekerjaan itu aku jadi semakin paham kesibukan kamu sayang, aku akan lebih tau jam lemburmu, aku akan lebih ngerti beban fikiranmu sama kerjaan, dan aku jadi semakin tau kelelahanmu setelah bekerja, oleh karena itu aku semakin gak bisa nuntut kamu terlalu banyak, dan aku jadi tau untuk menghemat uang bulanan yg kamu kasih, aku semakin baik mengatur waktu dan keuangan keluarga kita, kamu gak perlu khawatir untuk waktuku ke anak-anak. Karena aku udah fikirin semuanya diawal, aku kerja cuma untuk membantumu bukan menjadikan kerjaanku prioritas utama hidup aku, sebisa mungkin aku akan sempatkan waktu untuk menjemput mereka kesekolah, menyiapkan sarapan dan makan siang anak-anak kita, dan sbelum mereka tidur aku akan selalu ada disamping mereka. Aku gak mau kalo nanti anak-anak kita kehilangan waktu untuk bersama orangtuanya, dan aku juga gakmau mengajarkan mereka hanya untuk menadahkan tangan meminta uang. Aku akan menjelaskan kepada mereka bahwa kesibukan orang tuanya untuk mereka, dan bukan berarti mereka dengan manja meminta uang tanpa tau kewajiban mereka seperti apa. Jika anak lelakiku, aku akan mengajarkannya untuk hidup semandiri mungkin, seperti kamu sayang. Aku akan menjelaskan bahwa hidup tidak bisa selalu bergantung pada orang tua, karena semakin lama orang tua akan semakin tua, dan mereka harus bisa bertanggung jawab sama diri mereka sendiri sebelum mereka bertanggung jawab atas diri orang lain, anak laki-laki harus kuat, harus lebih berani mengambil resiko apapun bentuknya, aku tidak akan melarang mereka untuk melakukan sesuatu selagi itu positip aku akan memaksa mereka untuk terus maju tanpa berhenti, dan menyerah. Karena waktu akan semakin cepat berputar, dan semua resiko adalah pelajaran yg akan mereka pelajari untuk kedepan. Dan jika perempuan, aku akan mengajarkannya untuk mengenal dunia sejak umur 17 tahun, jika kamu tanya kenapa? Aku akan menjelaskannya didepan anak perempuan kita. Bahwa saat ini mama berumur 22 tahun, mama sangat menyesali apa yg sudah mama lakukan baru sekarang . Tapi mama tidak pernah menyesali atas semua resiko yg sudah mama jalani selama ini, mama bangga atas apa yg telah mama lakukan. Dan mama baru menjalaninya diumur 20tahun. Mama hanya ingin kamu anak perempuanku, untuk bisa lebih dewasa berfikir, dan mengambil keputusan. Agar kamu lebih tau arah hidupmu dimana, diusia 17 tahun kamu masih duduk dibangku SMA yg akan banyak sekali kehidupan kejam yg dunia tawarkan kepadamu, untuk itu mama akan lepaskan kamu untuk belajar memilih karena hidup adalah pilihan. Tetapi mama hanya titipkan satu pesan (jaga dirimu baik-baik kepercayaan mama sepenuhnya sama kamu). Kamu tau kenapa mama lebih memilih mengajarimu lebih dulu? Karena mama yakin anak perempuan selalu bertingkah manja dan lembut, apapun yg kamu miliki itu bukan lah milikmu tapi milik orangtuamu, jadi belajarlah untuk bisa berdiri dikaki sendiri. Kamu tau itu artinya apa? Mama akan mengajarimu untuk mencari uang, mama akan mengajarimu untuk menjalani hidup yg keras sebelum dunia yg akan menghempaskanmu lebih keras, mama akan menyuruhmu untuk memilih jalan mana yg akan kamu pilih, mama akan melepaskanmu untuk kemanapun kamu mau karena perempuan tidak harus lemah kan? Belajar untuk mandiri itu susah, kita harus siap menangis ditengah keramaian, kita harus siap mengeluh pada kesunyian, kita harus biaa berjalan tanpa bantuan dari siapapun. Jadi walaupun kamu perempuan kamu harus bisa kyak kakak/adik laki-lakimu.
Dan untukmu sayang, terimakasih karena kamu telah membiarkan aku untuk menjelaskan apa yg akan aku jelaskan pada anak-anak kita. Aku tau orang tua manapun ingin anaknya bahagia, yaa semuanya ingin melihat anaknya bahagia. Aku mungkin kejam pada anak-anak kita, tapi kebahagiaan itu akan mereka raih sendiri dengan perbuatan mereka. Aku yakin sekali mereka butuh kebebasan yg akan mengajarkan mereka apa itu pertanggung jawaban. Sama halnya dengan mengajari anak kecil untuk tau rasa sakit, jika ia ingin bermain dengan duri dan kita melarangnya kita akan tau bahwa ia akan terluka tapi semakin kita melarangnya maka semakin ia tak pernah merasakannya lalu saat kita mulai lengah ia akan terkena duri itu sendiri, tetapi jika kita menyuruhnya dengan pengawasan kita, maka ia akan mengenali duri itu lebih dulu kemudian ia takkan ingin untuk memegangnya kembali. Hanya itu yg ingin aku ajarkan pada anak-anak kita.
Sayang, jika kamu membaca ini nanti. Mungkin kamu akan tertawa karena kamu akan menanyakan kapan aku membuatkan ini, dan jelas aku membuat ini dihari dimana aku merasa sendiri dan pastinya aku sedang menunggu dengan harap sosokmu. Sosok yg selalu terima aku apadanya, sosok yg menyayangiku tanpa henti, sosok yg mengerti akan semua pintaku, Sosok yg satu pemikiran.
Aku sekarang sedang belajar, bagaimana aku akan memperlakukan mu dengan baik, bagaimana aku akan memasakanmu makanan-makanan khasku. Aku akan belajar bagaimana cara untuk mengambil hatimu agar kamu selalu tersenyum disela-sela kelelahanmu. Dan aku akan belajar untuk mengikuti semua kesukaanmu. Yg jelas aku akan belajar untuk menjadi istri sekaligus ibu yg baik kelak.
Untuk itu, sekarang kamu perbaiki dirimu yaa sayang. Se-bad apapun kamu saat ini, aku yakin kamu akan menjadi suami yg terbaik untukku nanti. Keburukanmu dimasalalu akan menjadi kenangan indahmu nanti, serusak apapun kamu aku tau itu adalah pilihanmu dulu. Dan sekarang setelah kamu tau semuanya sesaat, aku yakin kamu juga akan mencoba memperbaiki dirimu, jauh dilubuk hatimu kamu akan memberikan yg terbaik untukku dan anak-anakmu.
Begitupun aku.
Kamu jangan lupa sholat ya sayang, jangan pernah lupa untuk sempetin bangun 15 menit untuk subuhnya. Jangan berhenti berdoa ya sayang supaya Allah mempertemukan kita secepat mungkin.
Dan kalo kamu sedang kerja, kuliah atau cari kerja, luangin waktu kamu untuk istirahat ya sayang kesehatan kamu juga penting. Aku tau pasti disana juga udh ada yg perhatiin kamu dan buat kamu bahagia. Sekarang bahagia itu milik dia, tapi nanti bahagia itu milik aku.
Bahagia ya sayang disana sekarang sama siapapun kamu, dengan harapan apapun kamu sama dia. Aku tetap nunggu kamu kok disini dengan sendiri.
- dariku
1 note · View note
poetopoetri · 5 years
Text
Bandar Lampung.
Tumblr media
0 notes
poetopoetri · 5 years
Text
And in the end the love you take is equal to the love you make
The end, The Beatles
0 notes