Tumgik
rafifnugraha · 6 months
Text
Memang sudah jalannya.
Tahun 2023 akan segera berakhir, menyisakan satu bulan terakhir. Jika bisa disimpulkan dengan satu kata, 2023 ini bisa disebut harapan. Banyak hal yang terjadi dalam satu tahun ini. Mulai dari suka dan duka dilewati dalam tahun ini. Tidak lupa kenangan yang tercipta di tahun ini. Dari sekian banyak banyak manusia yang hadir dalam tahun ini, ada satu yang sangat berkesan untuk hidupku yaitu kamu. Seseorang yang datang memberi banyak warna dalam hidupku dalam waktu kebelakang ini.
Masih teringat jelas pertemuan pertama kita pada Ramadan tahun ini. Di hari pertama, kita banyak menghabiskan waktu hingga larut tanpa kehabisan topik untuk berbincang. Menyenangkan sekali jika diingat kembali. Dalam beberapa waktu pun kita semakin dekat dan ada momen kita berbincang tentang masa depan antara kita. Bahwa kita memiliki tujuan yang sama waktu itu, kita memutuskan untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Ah, jika aku dapat merasakan kebahagiaan itu kembali terputar dalam isi kepala. Bahagia, satu kata yang bisa digambarkan pada saat itu. Aku menemukan harapan yang aku nantikan selama hidup ini, bahwa ada seseorang yang menerima baik dan buruknya diri ini.
Namun, terkadang dalam sebuah hubungan selalu saja ada badai yang menerpa setiap perjalanannya. Tidak terlepas dari hubungan kita. Aku sangat sadar saat ini, bahwa banyak kesalahan yang telah aku ciptakan karena keegoisan diri ini. Pelajaran yang sangat berharga buat aku saat ini, bahwa menghargai orang lain seperti kamu ingin dihargai itu penting. Don’t push people away juga yang aku dapat dari kamu. Mungkin pace hubungan kita terlalu cepat untuk dirasa, seperti yang pernah kita bahas “Kita berada di waktu yang singkat di dalam hubungan yang jauh”. Dan banyak hal - hal yang menjadi kesalahanku sehingga membuat kamu sakit. Bahkan dalam pertemuan terakhir kita, aku hanya bisa memberimu air mata. Aku minta maaf.
Terkadang memang sudah jalannya begini dan takkan bisa memutar kembali waktu. Mungkin dengan ini, aku menyampaikan maaf dan sesalku paling dalam. Atas segala kesalahan yang aku lakukan terhadapmu. Terima kasih atas segala insight yang kamu berikan kepadaku, segala canda dan tawa yang pernah kita lalui, dan semua hal yang kamu berikan kepadaku termasuk cinta tulus yang aku sia-siakan kemarin. Terima kasih atas bahagia yang tercipta dan kenangan indah saat bersama. Harapanku saat ini adalah semoga kita bisa bahagia dengan jalannya masing-masing. Kamu mendapatkan yang lebih baik, dan aku akan melanjutkan hidup kembali. Terima kasih, Na.
0 notes
rafifnugraha · 6 months
Text
Kamu gak harus jadi yang paling bersinar, kok. Jadi yang setiap hari menjalani hari dengan biasa-biasa aja pun gakpapa. Yang medioker, yang hidupnya berjalan seperti biasa. its ok.
321 notes · View notes
rafifnugraha · 3 years
Text
Problematic
Dalam sebuah rumus analisis struktur, momen adalah perkalian antara gaya dengan jarak. Momen diperhitungkan untuk mengetahui kuat atau tidaknya suatu struktur. Dalam hidup juga ternyata rumus momen juga sama, dengan asumsi gaya adalah sebagai usaha yang kita lakukan dan jarak diasumsikan sebagai waktu. Sebenarnya sih prolog ini terlalu klise haha.
Ya, mungkin kita bisa memulai cocokologi. Kata orang, momen dalam hidup itu diciptakan, ada juga yang bilang momen akan datang pada saatnya. Tapi sebenernya premis tadi sudah membenarkan bahwa rumus momen = gaya x jarak. Kenapa? Diciptakan sendiri merupakan usaha untuk membuat sesuatu yang baru, lalu datang pada saatnya bisa diterjemahkan sebagai waktu yang tepat.
Apa relatenya dengan saya? Saya sedari kecil di sisi orang-orang momen akan datang pada saatnya. Bukan berarti tidak pernah menciptakan momen, tapi sebagian kecil aja. Sepertinya, kalau tidak salah ingat. Ini membuat saya menjadi orang yang untuk melakukan sesuatu harus ada alasan. Tidak salah, bukannya di dunia ini tidak ada yang benar dan salah. Yakan? Karena, karena, karena hanya itu yang ada. Ternyata berdampak dalam beberapa decision making di umur saat ini. Saya melakukan hal, harus ada yang mentrigger. Sekali lagi tidak salah, hanya saja untuk beberapa keputusan yang saya buat saya melupakan diri saya.
Perkara waktu, dengan konsep dasar diri saya adalah lebih condong ke momen akan datang pada saatnya saya cukup banyak kehilangan waktu. Kenapa? Ya banyak momen yang sebenarnya bisa diambil, karena hal yang saya lakukan harus beralasan jadi momen belum bisa didapatkan. Saya ingat benar beberapa momen bisa saya dapatkan, tetapi pada akhirnya belum waktunya dan kehilangan beberapa momen yang hanya sekali dalam hidup.
Malam ini saya sadar, momen itu juga perlu di ciptakan. Tanpa ada suatu alasan, karena ini karena itu. Cukup karena diri saya sendiri. Saya merasa cukup untuk beralasan, kalau kata Pak Gita Wirjawan di Podcast Endgame-nya beliau berkata "Kita terlalu banyak beralasan daripada solusi". Kembali lagi ke awal, momen diperhitungkan untuk mengetahui kuatnya struktur. Maka, momen didalam hidup ada untuk mengetahui kuatnya kita dalam menjalani kehidupan ini. Lagi-lagi cocokologi. Hahaha.
Semoga tulisan ini pengingat, untuk mengingatkan di kemudian hari jika saya melupakan diri saya sendiri.
nb: ini ditulis dini hari tanggal 28/03/2021 setelah berbincang dengan orang-orang yang menceritakan strugglenya mereka dalam menjalani hidup.
5 notes · View notes
rafifnugraha · 3 years
Text
Letting go.
Belakangan ini, di dalam ada banyak hal yang selalu di pikirkan. Salah satunya adalah letting go. Ini juga di trigger oleh lagu terhits di 2 tahun belakang ini, I love you but I'm letting go dari Pamungkas. Lagu yang banyak mewakili orang-orang yang sudah berada di fase terakhir dalam mencinta ataupun menyayangi yaitu merelakan.
Letting go bukanlah perkara mudah, ini tentang kita menurunkan ego satu sama lain, ini tentang kita memahami satu sama lain, ini tentang kita melangkah menuju bahagia satu sama lain dan ini tentang menyadari bahwa kita siapa dan apa untuk satu sama lain. Mudah di ucapkan, tapi sulit sekali untuk menjalani setelahnya.
Letting go adalah universal. Bisa terjadi dalam hubungan manapun, keadaan apapun, dan kepada siapapun. Kita punya batasan, ketika kita sudah berusaha namun semesta tidak mendukung, maka relakanlah. Tidak apa, merelakan bukan berarti kalah setidaknya kita tahu bahwa kita pernah mengusahakan.
Sepakat bahwa 2020 adalah tahun yang berat untuk semua umat manusia. Ya terutama aku, tahun ini banyak kesia-siaan, kebingungan, kehilangan, dan kepergiaan. Banyak waktu yang di sia-siakan, karena kebingungan kondisi yang seumur hidup belum pernah mengalaminya, lalu setelah kehilangan waktu yang terus berjalan juga kehilangan seseorang yang mungkin takkan pernah kembali walaupun kembali takkan pernah sama lagi dan kepergiaan beberapa anggota keluarga. Tidak hanya hal buruk yang terjadi, banyak juga hal-hal baik yang terjadi di tahun kemarin. Hidup harus disyukuri.
Sepertinya kita masih harus survive lagi untuk beberapa waktu, tapi setidaknya kita sudah tahu apa yang akan kita lakukan kedepan. Stay safe and health.
At the end, thank you for roller coaster of year. And I letting go you now, 2020.
1 note · View note
rafifnugraha · 4 years
Text
[me.re.la.kan]
Menurut KBBI, merelakan merupakan kata kerja yang bermakna memberikan dengan ikhlas hati; melepaskan dengan tulus hati.
Tahun ini sepertinya kata ini sangat sering terdengar. Tahun 2020 adalah tahun yang banyak hal harus direlakan, dimulai dari pandemi diawal tahun lalu beberapa idola yang meninggalkan kita, kepergian beberapa anggota keluarga dan masih banyak hal lagi yang harus kita merelakannya semua.
Merelakan tidaklah semudah yang diucapkan, merelakan tidaklah semudah kita datang ke tempat baru hanya sekedar mencoba untuk tidak memikirkan permasalahan yang ada, merelakan tidak semudah itu.
Perkara merelakan, ada seseorang yang begitu dalam mengajari hal ini. Saling menemukan di tahun lalu, tidak sengaja. Seiring berjalannya waktu, kita saling menemukan kita di diri satu sama lain. Mengisi ruang yang belum pernah terisi sebelumnya. Menghabiskan waktu yang disempat-sempatkan adalah kebiasaan kita, karena kita sadar waktu normal adalah perjalanan dan waktu bersama adalah pulang. Pulang untuk saling berbagi cerita seharian melakukan apa saja.
Dalam jatuh cinta ini memang bukan hal pertama, tetapi ini adalah rasa cinta yang tersampaikan untuk pertama kalinya. Tetapi ada rasa penyesalan dan rasa syukur yang bersamaan saat bersamamu, penyesalan kenapa kita tidak dipertemukan lebih awal dan bersyukur pernah pernah ditemukan olehmu. Aku adalah orang yang paling beruntung yang bisa menemukanmu.
Pada akhirnya, cinta yang tulus saja tidak cukup untuk meyakinkan langkah kita berdua. Keyakinan lain juga harus mengiringi. Perbedaan diantara kita berdua terlalu tinggi untuk kita lewati, bukan ingin menyerah tapi banyak yang akan dikorbankan jika kita melewatinya. Dan disini aku belajar darimu, bahwa mencintai sepaket dengan patah hatinya. Aku juga belajar, bahwa melewatkan waktu bersamamu itu berharga dan tidak pernah menyesal pernah dipertemukan. Dan aku juga belajar, bahwa tingkatan selanjutnya dalam mencintai adalah merelakan.
Terakhir buatmu , aku meminta maaf untuk sakit yang pernah kuberikan, dan terima kasih untuk sudah menemukanku, terima kasih untuk hal yang sudah diberikan untukku, semoga kita dipertemukan kembali dalam bahagia.
See you when I see you.
3 notes · View notes
rafifnugraha · 4 years
Text
Tumblr media
0 notes
rafifnugraha · 4 years
Text
Pintu Selatan
Malam itu, aku sungguh tidak bisa tidur sama sekali.
Rasa excited yang luar biasa membuatku tetap terjaga sampai dini hari.
Jauh beberapa hari sebelum hari itu, ada sebuah pesan masuk ke smartphone kesayangan. Dari seseorang yang tidak asing.
Akhirnya aku pacu motor kesayanganku menuju Stasiun Tugu.
Tepat pukul 04.15 kereta yang membawanya dari timur Pulau Jawa sampai di kota ini.
Akhirnya setelah beberapa tahun setelah kelulusan SMA tidak pernah bertemu, akhirnya kami bertemu kembali di pintu selatan.
Rasa bahagia yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata itu ternyata ada terjadi.
1 note · View note
rafifnugraha · 4 years
Text
Mimpi terburuk ku bukanlah melihatmu dengan yang lain, tetapi melihatmu tidak baik-baik saja dan duniamu tidak mendukungmu.
0 notes
rafifnugraha · 4 years
Text
Bisa kita mulai kembali lagi?
0 notes
rafifnugraha · 7 years
Text
A: Setelah ini bagaimana hidupmu?
B: Entahlah, doakan saja.
2 notes · View notes
rafifnugraha · 7 years
Quote
Sebenarnya kita hanya sedang menunggu, siapa yang lekas pergi dan siapa yang segera datang.
Menunggu tidak menyenangkan.
1 note · View note
rafifnugraha · 7 years
Quote
Jatuh cinta setelah kehilangan.
layaknya mencintai lagu-lagu Banda Neira saat ini.
0 notes
rafifnugraha · 8 years
Quote
Yang hancur lebur akan terobati Yang sia-sia akan jadi makna Yang terus berulang suatu saat henti Yang pernah jatuh kan berdiri lagi Yang patah tumbuh, yang hilang berganti.
Banda Neira
0 notes
rafifnugraha · 8 years
Quote
Kota ini ramai dan hangat. Malam ini pun aku seperti dirumah. Hanya saja sepi disisi lain.
Yk, 11/9/16.
2 notes · View notes
rafifnugraha · 8 years
Quote
Ada rasa sesal setiap detik yang terjadi terlewatkan begitu saja. Out of control.
Senin yang penuh sesal dan kesal.
2 notes · View notes
rafifnugraha · 8 years
Quote
Silakan, pintu ini terbuka lebar untukmu. Silakan keluar.
0 notes
rafifnugraha · 8 years
Quote
Semoga semua setiap tetes peluh yang keluar darimu sekarang, akan ku seka di kemudian hari.
Pantang pulang sebelum sukses.
0 notes