Tumgik
ratnaliviani · 7 months
Text
Membumikan Doa
Rintih dan keluh kesahmu pada bumi, akan terjawab dan diijabahi oleh pemilik bumi dan langit. Ingatlah, Dia selalu mendengar meski kamu tidak mengatakannya dalam doa-doamu. Sebab air mata yang turun dari perihnya kamu menahan ujian dunia ini, sudah cukup bagi Tuhan untuk menurunkan bantuan dan menghiburmu. Benar, tanpa kamu berkata dan berdoa. Sebab Menangis adalah bagian dari cara berdoa, saat lisan terkunci karena menahan sesaknya rasa dan hati. Tuhan tidak akan pernah tidur, ia selalu tahu dan selalu memahami bagaimana hari ini kamu berjibaku dan bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kamu impikan. Dia membiarkanmu menangis karena ingin ada waktu khusus antara kamu dengan Dia, tanpa ada manusia yang mendengar keluhmu dan memotong ucapanmu. Sabar, Tuhan sedang mengirimkan bantuannya padamu. Seringkali, bantuan itu dalam wujud hati yang kembali tegar, dada yang menjadi lapang dan pundak yang menjadi lebih kuat, untuk menuntaskan pada apa yang sudah kamu mulai dan sedang kamu jalani.
@jndmmsyhd
762 notes · View notes
ratnaliviani · 3 years
Text
"Mungkin kita adalah cerita yang telah usai, tapi enggan untuk kita akhiri."
- Ratna
5 notes · View notes
ratnaliviani · 4 years
Photo
Tumblr media
Jika ada yang mengatakan “Dibalik laki-laki hebat ada wanita yang kuat” dan hari ini aku mengakui jika itu benar adanya. Setelah membaca buku Ibunda Para Ulama karya Dr. Sufyan bin Fuad Baswedan, MA. aku menyadari jika laki-laki hebat itu lahir dan dididik oleh wanita yang shalihah, kuat, dan cantik perangainya. Contoh kecil saja, kisah ibunda imam Sufyan Ats-Tsauri yang menjadi tokoh panutan dan ulama teladan dari Kufah. Sang ibunda berpesan kepada sang anak “Wahai putraku, tuntutlah ilmu, dan aku siap membiayaimu dari pintalanku. Wahai putraku, jika engkau telah mencatat 10 kalimat, maka perhatikan; Apakah engkau bertambah takut, sabar, dan sopan? Jika engkau tidak demikian, maka ketahuilah bahwa semua kalimat tadi akan membahayakanmu dan tidak bermanfaat bagimu” Sungguh luar biasa! Sang ibunda rela bekerja siang malam memintal kapas menjadi benang, lalu menjualnya demi membiayai anaknya dalam menuntut ilmu. Diberilah sang anak bekal yang cukup agar senang hatinya. Tak lupa nasihatnya yang tak hanya ingin puteranya menjadi mengetahui tanpa mengamalkannya, karena akan menjadi tanggung jawabnya di hari akhir nanti😭 Alangkah alim nya Ibunda Imam Sufyan akan hakikat ilmu alangkah bijaknya iya dalam menasehati sang anak. Ilmu memang harus melahirkan kesopanan dan sikap tawadu, serta menjadikan pemiliknya semakin sabar dan tidak cepat marah. So, buat semua kawan-kawan dan laki-laki diluar sana. Inget ya, di balik kesuksesan kalian saat ini ada ibu yang hebat, di balik keberhasilan kalian di masa depan ada perempuan yang sudah sabar mendampingi kalian. Semua perempuan, hebat! Barakallaahu fiikum💦 https://www.instagram.com/p/CFPR0aZHBtT/?igshid=1osrhhgsrum8u
0 notes
ratnaliviani · 4 years
Text
Ketika kita menjumpai seseorang yang lebih mampu dari kita, bisa jadi itu bukan karena masalah mereka lebih ringan dari masalah kita. Namun, karena dia tidak mengeluh dan percaya bahwa Allah selalu ada bersamanya. Ketika hati kita mulai goyah dengan ke imanan kita, Percayalah bahwa Allah selalu ada disamping kita. Ingat, hidup untuk Allah dan mati untuk Allah
-Artistika Manusia Seutuhnya, 131
0 notes
ratnaliviani · 4 years
Text
Sebelum Genap.
“Ujung dari langkah yang kita buat untuk mencari adalah penerimaan.” - Iidmhd
… karena akan selalu ada yang lebih baik tetapi yang menerima apa adanya kamu; tidak selalu ada.
Menilik postingan instastory Masgun kemarin seputar “Apa sih yang kamu ingin tanyakan kepada calon pada saat proses pranikah yang mungkin sungkan ditanyakan tetapi penting?“ dan seperti biasa respon dari ask me tersebut memberikan banyak sekali pencerahan.
Berikut beberapa hal-hal yang perlu ditanyakan menurut followers Masgun beserta tanggapannya:
Visi hidup dan rencana setelah menikah? (Make sure. Jangan sampai tidak ditanyakan)
Apa yang dilakukan jikalau marah? Pernah sampai mengekspresikan dengan kekerasan fisik? (Sifat temperamental, mudah marah, dsb perlu divalidasi di lingkungan dan pertemanan dia selama ini. Bagaimana dia jika ada masalah, dsb. Teman-teman terdekat di lingkarannya yang paling melihatnya. Potensi KDRT-nya besar jika kamu tidak bisa mengenali dan mencari data valid soal ini)
Bersediakah setelah menikah tinggal dekat dan atau bersama orang tua saya? (Ini cukup sensitif, tidak mudah bagi seorang menantu untuk beradaptasi tinggal serumah dengan mertua. Jika calonmu mengatakan bersedia, menjadi wajib bagimu untuk membantu dan membuatnya nyaman di rumah orang tuamu. Jika tidak bersedia, tidak perlu memaksa. Cari yang lain)
Orang tua berbeda ormas, bagaimana? (Termasuk berbeda soal lainnya, contoh: beda organisasi keislaman, beda budaya, beda cara pandang soal sesuatu. Ada keluarga-keluarga yang menganggap hal-hal seperti itu sebagai syarat mutlak. Ada juga keluarga yang terbuka terhadap perbedaan seperti itu. Jika tidak bisa diterima oleh keluargamu. Tidak perlu memaksakan. Menikah urusannya panjang, kalian tidak hanya hidup berdua)
Sex life. Banyak sekali kasus tiba-tiba suami didiagnosis HIV positif kemudian yang terkena imbas adalah keluarga. (Ini bisa jadi pertanyaan tabu tetapi penting. Ada yang menjadikannya hal penting, contoh: keperawanan atau keperjakaan, ada juga yang tidak. Jadi, jika sex life ini penting bagimu. Tanyakan. Lebih berat menanggung risikonya daripada beratnya bertanya)
Saya ingin bekerja walaupun sudah menikah. Bagaimana? Boleh? (Ini menjadi case di kalangan perempuan, ingin bekerja setelah menikah. Jika itu penting bagimu, tanyakan. Tidak sevisi. Cukup sampai di sini. Cari yang lain. Karena itu juga akan melihat soal mindset. Perkara nanti kamu ketika menikah akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga, itu juga keputusan sadarmu. Bukan karena disuruh dan terpaksa)
Uang yang kamu dapatkan dari mana saja? Uangnya mengalir ke mana saja? (Ini penting sekali, serupiah pun jangan sampai lolos. Karena ini untuk menjaga harta yang ada dalam keluarga itu benar-benar halal dan berkah. Sekaligus untuk menghitung zakatnya. Jika sudah sampai haul/nisabnya)
Jika saya ternyata tidak kunjung memberikan keturunan, apakah akan menikah lagi atau akan bersabar? (Ini juga pertanyaan sejenis, contoh: laki-laki atau perempuan tidak subur karena kondisi atau sakit tertentu sehingga tidak memungkinkan memiliki anak dalam pernikahan. Hal seperti ini, harusnya tidak hanya ditanyakan kepada pasangan tetapi bagaimana pendapat kedua orang tuanya. Karena bisa jadi ybs tidak mempermasalahkan tetapi tidak dengan orang tuanya)
Pernah HS (having sex) atau tidak? (Hal-hal seperti ini, mungkin ada yang terbuka dan ada yang tidak. Karena bisa jadi jika batal proses pra pernikahannya, kamu jadi tahu rahasianya. Jadi, sepakati sejak awal bahwa di proses pranikah akan terbuka. Karena bagimu ini penting, jika dia tidak bersedia. Ya sudah lebih baik berhenti sebelum lebih jauh sampai kamu mengetahui rahasianya, kecuali dia memang bersedia secara pribadi ingin mengatakannya di awal bahkan sebelum proses lebih dalam. Karena dia memiliki pandangan bahwa itu adalah pintu masuknya. Kita belajar bahwa aib yang Allah tutupi jangan sampai dibuka kembali jika ybs sudah bertobat. Jika kamu merasa perkara HS ini penting, make sure bahwa dia memiliki pandangan yang sama bahwa hal tersebut penting untuk diketahui sebelum menikah. Nanti berlanjut ke persoalan kesehatan reproduksi)
Gaji Pasangan. Ingin sekali menanyakan tetapi bingung memulainya. (Tinggal tanya, gajimu berapa dan bagaimana mengalokasikannya selama ini? Lalu rencana ke depan dengan pendapatan tersebut setelah berumah tangga. Jangan pertaruhkan hal-hal yang besar untuk perkara-perkara ketakutan-ketakutan yang kecil. Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri)
Apakah keluargamu memiliki utang? Apa saja janji-janjimu terhadap orang tuamu? (Insightfull, apa saja janji-janjimu kepada orang tua? Jawabannya akan sangat penting buat jadi pertanyaan ke diri sendiri, apakah saya bersedia membantu mewujudkan janji-janji tersebut atau tidak?)
Jika saya memiliki prinsip menghindari utang riba tetapi kamu justru kerja di bagian pencari nasabah, lalu bagaimana? (Ini prinsip-prinsip bermuamalah. Ini juga bisa direfleksikan ke hal-hal serupa yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dalam menjalankan agama. Jika bagimu penting dan tidak ada toleransi. Seharusnya tidak ada ruang untuknya. Jika masih ada ruang, berarti itu dorongan hawa nafsu)
Kesehatan. Minta tes kesehatan sebelum nikah terutama tes HIV. (Medcheck. Jika kamu meminta dia medcheck, kamu juga harus. Jika ini penting bagimu, lakukanlah. Hal ini lebih banyak manfaatnya untuk kehidupan pernikahan ke depan. Jika kemudian hasilnya diketahui ada penyakit bawaan di diri calon. Kamu harus siap untuk mengambil keputusan. Jangan menikah karena kasihan, sungkan dan takut omongan orang)
Utang atau tanggungan keluarga saya masih ada. Kamu siap menerima atau tidak? (Saya menekankan kepada teman-teman jika tahu kondisi keluarga soal utang, dsb lebih baik dikomunikasikan. Sebab, utang itu diwariskan. Ekstremnya, jika orang tua tiba-tiba meninggal dan masih ada utang maka anak-anaknya lah yang harus melunasi utangnya. Apalagi jika kondisimu saat ini masih bekerja dan berjuang melunasi utang orang tua)
Pola asuh anak. Apakah nanti akan terlibat dalam pengasuhan atau fokus bekerja? Seperti apa pola asuhnya? (Pandangan soal pola pengasuhan ini juga penting. Jangan sampai ‘kecele’. Cek tidak hanya ke dia tetapi juga keluarganya. Jangan sampai kamu pro-vaks dan baru tahu setelah menikah jika pasanganmu itu anti-vaks. Bisa perang dingin di dalam keluarga. Dan pola-pola pengasuhan lainnya)
Nanti kerjanya bagaimana? Apa masih berbeda kota juga? Karena saya juga berat melepas karir saya sekarang. (Jika pada masa perkenalan sudah tahu career path-nya berbeda dan teguh terhadap keinginan masing-masing. Memang lebih baik tidak usah dilanjutkan. Karena itu adalah misi, caramu menjalankan visi besar yang mungkin kamu sendiri tidak bisa menjelaskannya dengan baik. Apalagi jika pekerjaan tersebut memiliki urgensi besar untuk tetap kamu miliki seperti karena kamu harus membantu keluarga, dsb)
Siap dengan Mama saya yang selalu mengukur segalanya dari uang? (Kita mungkin bisa menerimanya, tetapi tidak bisa menerima orang tuanya atau juga sebaliknya. Dia bisa menerima kita dan orang tua kita tetapi kita sendiri tidak yakin apakah nanti hubungan antar keluarga (orang tua x orang tua) bisa baik. Jika ini penting untuk ditanyakan, tanyakan. Jika ini penting untuk dikatakan, katakan. Karena bisa jadi rumah tangga itu oleng bukan karena kitanya tidak siap menikah dsb tetapi karena intervensi orang-orang terdekat kita sendiri)
Izin poligami karena kerja di luar kota. Saya jawab silakan tetapi bukan dengan saya. (Saya tidak kontra dengan poligami, karena itu ada dalam agama yang saya imani. Yang jelas S&K-nya berlaku. Jika kamu merasa tidak bisa memenuhi S&K-nya tersebut, tidak usah diambil)
Kenapa kamu mudah sekali berutang (uang) demi mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan? (Watak atau kebiasaan bisa ditanyakan. Apalagi jika hal tersebut adalah sesuatu yang tidak se-value dengan diri sendiri. Jika masih tetap tidak menemukan jalan tengah, berbeda pandangan yang artinya sama juga dengan berbeda value. Pernikahanmu jauh lebih berharga daripada orang tersebut)
Jika saya ada masalah dengan Ibunya bagaimana cara dia mendamaikan kami? (Insightfull, bagaimana cara calon mengatasi masalah-masalah yang akan timbul antara kita dengan orang tuanya?)
“Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri.”
… karena lebih baik gagal dalam proses ketimbang gagal setelah menjalani pernikahan.
“Membangun visi dan misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.” - Istri Masgun
Lebih utama jadilah sebaik-baiknya dirimu; sebelum mencari atau ditemukan.
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Libatkan Allah Subhanahu Wata’ala selalu di dalam prosesnya. Lalu niatkan menikah karena ibadah.
“Jika dulu niatnya menikah karena terlanjur suka, suruhan orang tua, faktor umur, ekonomi, keadaan dan situasi, semua ini harus diubah niatnya. Diubah niatnya memang karena ibadah. Ingin mengerjakan karena perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya. Dan betul-betul jika diniatkan ibadah, semua kejenuhan, perasaan-perasaan yang terbebani karena adanya karakter pasangan, beban-beban kewajiban seperti nafkah bagi laki-laki, melayani ekstra dari perempuan ke suaminya, ini akan jadi ringan.” - Ust. Khalid Basalamah.
Sehingga pernikahanmu senantiasa dilimpahkan keberkahan dan menjadi keluarga sehidup sesurga.  Aamiin.
4K notes · View notes
ratnaliviani · 4 years
Text
teruntuk lelakiku kelak:)
Mencuri Mimpimu
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Sudah lama ingin menuliskan ini, pada akhirnya malam ini memberanikan diri untuk menulis setelah perenungan ini berputar-putar dalam angan selama beberapa hari terakhir. Terlebih dengan kejadian terakhir, membuat hati ini kembali terngiang pesan salah seorang teman yang sudah menikah:
“Kalau kamu sudah memutuskan untuk menikahi seseorang, berarti kamu harus siap pula untuk menikahi mimpi-mimpinya”
Bagi saya hadis di atas sudah seyogianya menjadi alarm yang kuat untuk para lelaki kelak jika menjadi seorang suami agar benar-benar memuliakan istrinya. Saya menjadi teringat akan novel Love Sparks in Korea tulisan Bunda Asma Nadia yang pernah saya baca beberapa tahun silam
“Kau mencuri mimpi-mimpiku dan aku suka” - Hyun Geun pada Rania Timur Samudra
Bayangkan saja, seorang wanita yang mungkin baru mengenalmu, masih menganggapmu sebagai orang asing dan orang lain dalam kehidupan, memberanikan diri menerima tawaranmu untuk hidup bersama, setelah sudah tentu melalui istikharah panjang. Dia yang selama ini hidup bersama mimpi-mimpinya, dia yang selama ini memiliki kebebasan untuk beraktivitas layaknya manusia lainnya pada akhirnya harus mengabdikan diri dalam kehidupan rumah tangga. Dia yang selama ini hidup nyaman bersama keluarganya, memilih keluar untuk berjuang bersamamu. 
Pada praktiknya memang sering demikian, pun ketika diskusi dengan ayah beberapa hari terakhir. Beliau berkata, dari pengalaman teman-temannya, kebanyakan adalah seorang istri yang nanti akan mengikuti suaminya. Jika nanti suaminya bekerja terlebih dahulu, maka setelah ritme kehidupan stabil dan menyesuiakan, istri baru bisa mengikutinya. Jika nanti suaminya melanjutkan pendidikan terlebih dahulu, dan menuntaskan semuanya, maka di situlah nanti istri menyusulnya mungkin baru beberapa tahun silam. Hal inilah yang cukup lumrah di kalangan teman-teman beliau, dan mungkin juga di kehidupan rumah tangga yang sudah terjadi pada umumnya. 
Dalam Buku Men are from Mars, Woman are from Venus, John Gray menuliskan bahwa memang salah satu karakter penduduk venus adalah nantinya ia akan banyak memberi selama hidupnya. Hingga bisa jadi sampailah nanti pada suatu fase bahwa penduduk venus sadar bahwa ia sudah terlalu banyak berkorban dalam hidup. Demikian pula penduduk mars akan sampai pada fase sadar bahwa ia selama hidupnya sudah banyak menerima, kebalikan dari penduduk venus. 
Barangkali sempat merasakan hidup di Swedia yang menjunjung tinggi equality, sedikit mengubah pola pikir saya tentang kesetaraan, bahwa kelak seorang istri pun berhak untuk berkarya bersama di masyarakat, mereguk pendidikan setinggi-tingginya, bertumbuh bersama-sama suaminya agar sama-sama menjadi orang yang bermanfaat. Bahkan Sayyidah Khadijah r.a. pun setelah menikah dengan Rasulullah tetap menjalankan semua bisnisnya yang kesemuanya dipergunakan untuk perjuangan dakwah Rasulullah. Namun sudah tentu tidak melupakan perannya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. 
Hal inilah yang barangkali menjadi perenungan, sekaligus mungkin sempat menjadi ketakutan jika kelak kita menikah, apakah kita hanya sekedar menjadi pencuri mimpi-mimpinya, ataukah kita justru membantu melangitkan mimpi-mimpinya? 
Pertanyaan ini terus terngiang mengingat betapa besarnya pengrobanan istri kita kelak di awal pernikahan, terlebih nanti saat sudah memilki anak, bagaimana ia harus menjalankan perannya sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya, membagi waktu dengan urusan rumah tangga, melayani suaminya, juga jika ia beraktivitas di luar harus mampu menyeimbangkannya. Barangkali sebab inilah Allah menciptakan wanita sebagai makhluk yang multi-tasking, yang terkadang saya sendiri masih dibikin takjub melihatnya, tidak usah jauh-jauh yaitu ibu saya sendiri. 
Semoga tulisan ini senantiasa menjadi pengingat bagi para lelaki khususnya, agar kelak jika terbersit keinginanmu untuk menyakiti istrimu, jika kelak ternyata ada konflik antara dirimu dan pasanganmu, ingatlah tentang bagaimana saat kamu mengajaknya keluar dari istana nyamannya utnuk membersamaimu. Ingatlah bagaimana ketulusan dan keikhlasannya menunda mimpi-mimpinya untuk mewujudkan mimpi-mimpi baru bersamamu. Ingatlah, bahwa bilamana ketaatan istri adalah surga baginya, namun itu bukan menjadi alasanmu untuk bertindak semena-mena. 
Jika dalam kitab Raudhatul Muhibbin, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menulskan bahwa:
Hanya dengan cinta yang dapat menjadikan setiap permulaan menuju pada penyelesaian.
Maka semoga kelak dalam pernikahan:
Hanya dengan cinta yang dapat menjadikan apa-apa yang telah terlihat selesai, kembali menjadi awal untuk memperjuangkan dalam mahligai ikatan
Selamat berkontemplasi, Selamat berefleksi. Semoga kita semua tidak henti dan lelah-lelahnya untuk selalu mengukir sabar. Untuk selalu mengukir prasangka yang baik kepadaNya. 
Malang, 25 April 2020 02.20
2K notes · View notes
ratnaliviani · 4 years
Text
Dalam sebuah perjalanan kemarin, saat nemenin bude yang jadi agen dari sebuah lembaga yang menawarkan sejenis asuransi tabungan masa depan, sepanjang cerita ataupun persentasi yang dipaparkan oleh seorang teman bude tentang program tabungan masa depanl. Muncullah pertanyaan-pertanyaan nakal difikiranku. "kok bisa ya begitu, begini" "kok kayaknya menjanjikan bgt ya masa depannya"
Manis bgt. Udah mapan bgt lah masa tua nanti.
Sampai aku berfikir,
Dalam perjalanan mencari sesuatu, manusia selalu ditawarkan keindahan duniawi. Tanpa sadar manusia juga suka memberikan janji kenikmatan yang belum tentu bisa terpenuhi tanpa seizin-Nya.
Bagaimana bisa manusia yang belum tau kehidupannya kedepan sudah bisa memberikan janji-janjinya kepada manusia lainnya?
Mojokerto, 12 Februari 2020
Ratna Liviani
1 note · View note
ratnaliviani · 5 years
Text
Sakit.
Ketika Allah memberikan kenikmatan istirahat yang cukup banyak, disitulah waktunya kita merenungi dan mengasihani diri sendiri. Merenungi hak-hak diri yang selama ini kita abaikan tak tertunaikan. Mengasihani diri untuk rehat sejenak dari hiruk-pikuk mengejar strata satu. Hei, baru strata satu, belum dua dan tiga. Dan inilah masa dimana kita harus banyak merenung dan mengenal diri sendiri.
0 notes
ratnaliviani · 5 years
Text
Ikhlas bukan pasrah gitu aja, tapi ada ikhtiar dan doa yang dimaksimalkan kalo kata kang Danny mah "Ikhtiar itu merupakan salah satu ibadah kita kepada Allah. Tapi jangan sampai ibadah kita kepada Allah melemahkan Ikhtiar kita. Dan jangan sampai Ikhtiar kita melemahkan Tawakal kita" - @dannydzulfikri
0 notes
ratnaliviani · 5 years
Text
Ku menitih kembali langkah demi langkah
Mengumpulkan kembali keping-keping kenangan
Berjalan tahap demi tahap, sampai akhirnya sampai pada tujuan
Ratna Liviani
0 notes
ratnaliviani · 5 years
Text
Jodoh gak mungkin salah alamat
“Bagaimana bisa kau merasa terabaikan bahkan menjadi korban pengkhianatan, sedang kau sendiri saja tak berani menentukan pilihan?”. Memang, terkadang seseorang ingin menjadi satu-satunya yang dipertahankan, padahal ia sendiri tak pernah mengambil tindakan, apalagi memberi kepastian.
“Jangan mudah menyalahkan, jika kau sendiri saja masih suka menebar harapan. Itu hati, bukan pelampiasan”. Memang, terkadang seseorang menyerang dengan berbagai tuduhan, hanya untuk menutupi dirinya sendiri dari kesalahan.
Mari kita mengistirahatkan hati dari hal-hal yang menguras waktu dan pikiran. Kita tak perlu khawatir akan sesuatu yang telah Ia gariskan. Tugas kita hanya do’a dan berikhtiar, tetap berjalan dalam koridor syariat yang Ia tetapkan.
Jodoh gak mungkin salah alamat, cuma kadang perjalanan kitanya aja yang suka nyasar-nyasar, hehe..
Surabaya, 14 Juni 2019 | Pena Imaji
251 notes · View notes
ratnaliviani · 5 years
Text
Tertohok!
Tumblr media
Apa kabar hati? Apakah cinta di dalamnya masih terjaga hingga kini?
426 notes · View notes
ratnaliviani · 5 years
Text
Selama Allah paham, itu cukup.
Doa; mengutarakan segala yang kelu untuk disampaikan, memeluk dari jauh, menjaga walau tidak bersama.
Allah Maha mendengar, Allah tau segala yang tidak bisa kita definisikan secara gamblang ke manusia.
Banyak-banyaklah mengadu kepadaNya akan hal yang tidak bisa kau jalani sendiri. Karena kasih sayangNya sangatlah luas, melebihi semua prasangka hambaNya.
Untuk jiwa-jiwa yang belum ditakdirkan bersama, untuk raga yang masih terpisah jauh, dan segala rasa yang masih ragu untuk diutarakan, mengadulah kepadaNya.
Karena Ia lebih besar dari segala harapan kita :)
Kairo, 27 Mei 2019 || 03.46 clt
1K notes · View notes
ratnaliviani · 5 years
Quote
Semua yang pergi, pasti akan terganti, dan Allah tak pernah mati
0 notes
ratnaliviani · 6 years
Text
Hai Tumblr yang baru menemani perjalananku beberapa saat, dan akhirnya pemerintah membuat kita menjadi berpisah.
Aku hanya ingin mengucapkan maaf, atas tulisan retjeh ku, dan terima kasih sudah menjadi teman ku walaupun hanya beberapa saat:')
0 notes
ratnaliviani · 6 years
Photo
Tumblr media
[Siapa Yang Akan Menang?] Ingin rasanya berteriak mengatakan "Aku ingin ini mah, yah, dek, kak, aku mempunyai harapan baru di kota baru ku nantinya, aku ingin berpetualang mengarungi salah satu titik indahnya Indonesia dalam jangka waktu kurang lebih 4 tahun" Tapi hatimu mengatakan.. "Lihat na, tanpa kamu sadar kamu sudah membuang waktu 4 tahun itu untuk pengabdian mu kepada keluargamu, mengedukasi mereka, adik-adikmu mungkin bisa seperti ini-itu jika tidak ada kakak yang mengarahkan, mungkin kakak-kakakmu akan berjalan saja karena kehilangan alarm nya. Apa kamu sudah yakin meraka akan baik-baik saja. Toh kalo Allah bilang kamu untuk merasakan kehidupan kota lain, berarti ranahmu tujuan kamu hidup sudah harus lebih baik" Allah SWT berfirman: إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ innal-abrooro lafii na'iim "Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan," (QS. Al-Infitar 82: Ayat 13) Taken by : @subhi.fajar terimakasih atas fotonya 🙏 (at Japan)
0 notes
ratnaliviani · 6 years
Photo
Tumblr media
[Aba-Aba Bahagia] Fenomena pengumuman SNMPTN kemarin tanggal 21 Februari cukup menggemparkan sekolah SMA/K atau sederajat, ada yang senang karena dirinya bisa mendaftar masuk Perguruan Tinggi Negeri tanpa harus ikut tes A, B, C, atau D. Dan ada juga yang merasakan kecewa karena ternyata di pengumuman nya hanya ada tulisan merah yang menyatakan dirinya belum bisa mengikuti SNMPTN tahun ini. Tapi percaya gak? kalo itu adalah aba-aba dari Allah.. Aba-aba untuk mereka yang sudah keterima untuk menentukan pilihannya dengan kesempatan yang sudah Allah berikan. Atau.. Bisa jadi Aba-aba untuk mereka yang belum keterima untuk harus belajar ekstra lagi untuk menghadapi segala ujian, untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri impian nya.. Keterima atau tidak itu adalah nikmat, yang harus kita ingat. Allah SWT berfirman: يٰبَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِىَ الَّتِىٓ أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِىٓ أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيّٰىَ فَارْهَبُونِ yaa baniii isrooo`iilazkuruu ni'matiyallatiii an'amtu 'alaikum wa aufuu bi'ahdiii uufi bi'ahdikum, wa iyyaaya far-habuun "Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu dan takutlah kepada-Ku saja." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 40) Nikmatilah kegagalan, karena itu yang akan menjadikan kamu menjadi lebih kuat. Dan nikmatilah apa yang sudah Allah beri saat ini dengan mengabulkan doa-doa mu. Semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah perjuanganmu, ditempat barumu. Aamiin 🙏 Hai para kapten, ini foto pertama kita di Kementerian Agama DKI Jakarta untuk pertama kalinya ya, setelah setahun baru kesampean :') Taken by : Bapak Gubernur @abdulhafizdonestraba (di Kanwil Kementerian Agama DKI)
0 notes