Tumgik
rinaimimpi · 2 months
Text
Dampak Ketika Hati Berpaling-Kitab Al-Wabilush Shayyib
Tumblr media
"ketahuilah dengan mengingat Allaah, hati menjadi tenang"
Al-Imam Ibnul Qayyim: telah diriwayatkan bahwa seorang hamba apabila berdiri untuk menegakkan shalat, maka Allaah akan berfirman, "angkatlah tirai penghalang antara Aku dan hamba-Ku." jika ia menoleh, maka Allaah akan berfirman, "turunkanlah tirai penghalangnya." menoleh di sini telah ditafsirkan dengan "berpalingnya hati dari Allaah kepada selain-Nya." apabila seseorang menoleh, maka tirai penghalang antara Dia dan hamba-Nya akan diturunkan, kemudian syaithan akan menggodanya dan menawarkan kepadanya perkara-perkara dunia lalu memperlihatkan kepadanya dalam bentuk cermin. apabila hamba itu menghadap Allaah dengan hatinya dan tidak menoleh, maka syaithan tidak akan sanggup menggodanya. syaithan hanya mampu menggoda apabila tirai penghalang antara hamba dan Allaah ta'ala telah ditutup. apabila hamba berlari menuju Allaah ta'ala dan menghadirkan hatinya, maka syaithan pun akan berlari darinya. apabila ia menoleh, maka syaithan akan datang. seperti inilah keadaan seorang hamba dan juga keadaan musuhnya (syaithan) dalam pelaksanaan shalat.
apasih maksud dari makna kata "menoleh" -> bukan menoleh fisik/wajah. akan tetapi "berpalingnya hati kepada selain Allaah."
fisik boleh saja terlihat fokus, padahal enggak. hatinya kesana-kemari. karena hatinya berpaling. mikirin a,b,c,d. -> maka Allaah akan turunkan lagi hijabnya, sehingga ada pembatas/penghalang antara hamba dengan Allaah. lalu masuklah syaithon.
seringnya seorang hamba tidak fokus hatinya ketika sholat karena hati dan pikirannya memikirkan hal-hal lain selain Allaah. pasti bermunculan ide-ide atau pikiran-pikiran yang pasti berkaitan tentang duniawi.
harga yang harus dibayarkan dari masuknya syaithan ketika masuk kepada kita adalah rusaknya kekhusyuan shalat kita. dan apalah arti brilliant-nya ide-ide duniawi yang muncul jika shalat yang dikorbankan.
syaithon akan memperlihatkan kepadanya dalam bentuk cermin -> begitu jelas ide-idenya, kita menjadi lalai ketika sholat dan tidak menghayati makna-makna bacaan sholat/gerakan shalat kita sepenuh hati.
ketika kita lari menuju Allaah, maka syaithan akan berlari menghindari kita. begitupun sebaliknya, polanya seperti itu.
ketika kita khilaf, kita missed, maka segera tutup pintu keburukan syaithan. segera kita kembali kepada Allaah.
yang membuat kita jatuh, yang membuat kita drop, yang membuat kita terpental ketika sedang dihadapkan dengan ujian. contoh: ujian rumah tangga, entah itu ujian dengan anak-anak, dengan bisnis. itu bukan karena anak-anak, bukan karena rumah tangganya, bukan karena bisnisnya yg omzetnya sedang turun. itu karena pada saat ujian datang, bertepatan dengan terhalangnya kita dengan Allaah, dan pintu benteng hati kita terbuka sehingga syaithon masuk. itu masalahnya.
jika ujian itu datang, pintu benteng tertutup dan hati kita tidak ada hijab dengan Allaah, maka insyaAllaah aman.
selama ini kita pikir kita hancur karena musibah. kita hancur karena tidak punya uang, kita hancur karena suami kita jahat dll. bukan itu. melainkan kita hancur karena akses antara kita dengan Allaah ditutup. karena kita tidak fokus dengan Allaah, kita berpaling dari Allaah dan syaithon memiliki akses masuk. yang tersisa hanyalah kita dengan syaithon. karena sejatinya kita gabisa menghadapi syaithon tanpa adanya pertolongan Allaah.
"aku hancur karena sikap anakku kurang ajar."
"aku terpukul karena ucapan seseorang kurang ajar."
-> sikap anak kita yang kurang ajar memang dosa besar. tapi sikap anak kita yang kurang ajar yang membuat kita hancur. melainkan ketika anak kita sedang berlaku buruk, kita dalam kondisi yang tidak dekat dengan Allaah, kita dalam kondisi dimana ada tirai penghalang antara kita dengan Allaah.
solusi -> selalu berusaha kembali kepada Allaah.
[sesi tanya-jawab]
Pertanyaan 1: saya sering ditimpa was-was ketika shalat seperti merasa ingin buang air, merasa rambut ada yang keluar, merasa arah kiblat belum pas. padahal sebelum shalat sudah berusa melakukan persiapan. adakah saran dari ustadz?
Jawaban 1: saran saya adalah buang was-was dan terus belajar. keyakinan tidak bisa dihilangkan dengan keragu-raguan (kaidah fiqih). sehingga seluruh keragu-raguan (50:50) itu tidak dianggap. jika kita ragu-ragu, langsung fokus kepada keyakinan. istishab -> kondisi terakhir sebelum kita ragu-ragu.
kalo kita ragu-ragu, misalkan ketika shalat dzuhur, kita ragu nih apakah ini tadi rakaat ketiga atau keempat, yang harus kita lakukan adalah kita yakin ini ketiga dan yang meragukan yang kempat. tinggalkan keragu-raguan, hilangkan was-was. langsung ucapkan taawudz.
QS. Al-Baqarah:214, apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "bila datangnya pertolongan Allaah?" ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allaah itu amat dekat.
Pertanyaan 2: apakah jika seorang hamba belum mengalami ujian/cobaan yang berat, maka belum masuk syurga? sampai saat ini terbesit dalam pikiran saya tentang cobaan besar apa yang akan saya alami dan kejadian tidak-tidak, nanti kalo begini-begitu bagaimana ya? mohon pencerahannya ustadz.
Jawaban 2: yang pertama dan utama adalah gausah dibayangkan. itu semua perihal ketetapan Allaah, tugas kita adalah berdoa kepada Allaah meminta keselamatan, perbaikan iman-ketaqwaan, minta kemudahan. Rasulullaah bersabda: jangan berharap bertemu dengan musuh. jangan berharap bertemu dengan ujian. jangan berharap/dibayangkan. mintalah keselamatan kepada Allaah. namun jika Allaah takdirkan untuk bertemu musuh/ujian, maka bersabarlah.
rasulullaah senang dengan umat-Nya yang optimis. maka optimislah dan berkhuznuzon kepada Allaah. berdoalah selalu memohon kekuatan iman-ketaqwaan dan keselamatan.
Pertanyaan 3: saya seorang IRT dan bekerja di salah satu perusahaan swasta. tepatnya awal tahun 2023 selalu muncul perselisihan karena suami saya menuntut hak batinnya. jika tidak diikuti atau dipebuhi hak batinnya, maka keluar kalimat seperti mengancam akan berzina dengan wanita lain. karena dua tahun sebelumnya, beliau sudah pernah ketahuan selingkuh dengan wanita lain. dan bulan februari, karena saya bosan terhadap perlakuan beliau, seolah-olah menyepelekan batasan dengan lawan jenis, dan karena perkembangan socmed---sayapun berteman dengan laki-laki. dan saya merasa nyaman dengan laki-laki tersebut dan mati rasa dengan suami saya sendiri. suami saya mengetahui hal tersebut dan menyuruh saya berhenti untuk menghubungi teman laki-laki tersebut lagi. lalu saya ikuti kemauan beliau. dan pada bulan maret, suami melakukan talak kepada saya via chat lewat whatsaap. dan pada masa iddah belum selesai, beliau bilang akan menikah lagi dengan wanita lain. dan kenyataan pada bulan juli, dia menikah siri dengan wanita lain. awalnya kebutuhan bulanan saya masih tercukupi, namun setelah itu jatah bulanan saya berkurang dan sering telat. bahkan beliau bilang bahwa anak-anak sudah bukan tanggung jawabnya. bagaimana sikap saya ustadz karena proses perceraian pun masih diurus di pengadilan agama?
Jawaban 3: yang pertama istighfar dan taubatan nashuha. jelas selingkuh itu haram, mengancam jika hak tidak diberikan maka akan berzina itu juga sikap yang tidak benar dan justru memperkeruh masalah, maksiat juga tidak boleh dijadikan alat buat ngancem. tidak ada hubungan antara tidak dipenuhinnya hak dengan maksiat. ternyata sang istri juga melakukan hal yang sama ketika hak-hak nya tidak diberikan yaitu selingkuh. pola keduanya sama.
banyak intropeksi diri (muhasabah diri), yakinlah jika kita bertaubat dan berusaha menjadi wanita yang shalihah, maka Allaah akan tolong kita dan memberikan masa depan yang baik untuk kita.
jangan putus asa dengan rahma Allaah, jangan bergantung dengan manusia. bergantunglah kepada Allaah. kita perlu ingatkan mantan suami dengan hak nafkah bagi anak-anaknya. ingatkan bukan karen kita yang butuh, ingatkan bukan karena kita bergantung kepada mantan suami. nafkah kepada istri dan anak jika tidak diberikan maka akan menjadi hutang yang harus dibayarkan kapanpun. kalo nasihat atau pengingat kita kepada mantan suami diterima, maka Alhamdulillah. namun jika tidak diterima, maka tawakkal kepada Allaah.
barakallahu fiik.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حافظه الله
0 notes
rinaimimpi · 2 months
Text
Keadaan dan realita kehidupan itu akan menunjukkan sifat asli dari seseorang, jadi jangan menilai siapa pun dari perkataannya, karena orang itu bisa terlihat sempurna ketika ia berbicara. Maka baiklah dalam perkataan dan kehidupan, kedua harus sejalan, senada dan seirama.
321 notes · View notes
rinaimimpi · 2 months
Text
Cara Mencari Sahabat Yang Shalih|Riyaadhushaalihin
Tumblr media
QS. Al-Kahfi:28, "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas."
bersabar biasanya untuk menghadapi orang-orang buruk/dzalim. tapi dalam ayat tsb, Allaah menghendaki kita untuk bersabar dengan orang-orang bertaqwa/shalih/beribadah/dan berada di majelis ilmu itu membutuhkan kesabaran.
konteks sabar dalam ayat tersebut adalah sabar di atas ketaatan.
dekat dengan orang shalih, dekat dengan orang yang berilmu, dekat dengan orang yang bertaqwa adalah amal yang shalih. karena itu merupakan bentuk usaha kita bertaqarrub kepada Allaah.
sehingga tidak apple to apple jika dibandingkan dengan memiliki kedekatan dengan orang-orang yang kaya/populer. itu berbeda.
kedekatan dengan orang shalih/orang yang berusaha untuk bertaqwa kepada Allaah -> taqarrub dan ketaatan kepada Allaah.
dekat, bersahabat, hidup bersama, atau membangun lingkungan lalu mencintai mereka adalah taqarrub/mendekatkan diri kepada Allaah. itu adalah perintah dari Allaah.
kesabaran tertinggi -> sabar dalam ketaatan -> sabar bersama dengan orang-orang yang shalih.
sabar itu seperti sinar yang membuat kita panas, keringetan, capek, letih, dan mungkin saja terbakar (perumpamaan). thats why pahala sabar itu tidak terhingga.
kemenangan selalu dikaitkan dengan kesabaran. kemenangan itu selalu beriringan dengan kesabaran.
keberuntungan selalu dikaitkan dengan kesabaran.
QS. Ali Imran:200, "Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."
kalo kita bisa sabar dalam ketaatan, maka sabar-sabar pada bidang yang lain akan sempurna dan bisa kita wujudkan.
kedekatan dengan orang yang bertaqwa tidak mudah untuk dibeli dengan kemegahan dunia. kronologi turunnya ayat tersebut ketika Rasulullaah ditawari oleh kaum kafir Quraisy untuk bergabung dengan iming-iming harta serta kekayaan dengan syarat meninggalakan orang-orang kecil yang bertaqwa. Rasulullaah menolak.
kebersamaan memang butuh uang. tapi bukan uang yang menjadi peluluh atau perekat dalam lingkungan tersebut. yang dibutuhkan adalah kesabaran.
ya memang uang atau harta itu perlu. tapi apakah uang itu untuk lifestyle/kekayaan pribadi--kan tidak. setelah Umar bin Khattab memberikan setengah dari hartanya, itu digunakan untuk kemaslahatan umat bersama (masuk kedalam pos-pos amal shalih).
kalo ingin bersama dengan orang-orang yang shalih, maka kuncinya adalah sabar. jika kita bersabar dengan orang-orang bertaqwa, maka mereka akan bersabar dalam menjalani masalah-masalah hidup yang lain.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikriحافظه الله
Kampung Halaman, 25 Februari '24 | 08.53 wib
0 notes
rinaimimpi · 3 months
Text
Kejujuran Nabi Muhammad Dalam Berhijrah|Tadzkiratus Saami'
Tumblr media
“manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling bermanfaat untuk manusia. Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah kegembiraan yang engkau masukan ke hati seorang mukmin, atau engkau hilangkan salah satu kesusahannya, atau engkau membayarkan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-i’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan lamanya. Dan siapa yang menahan marahnya maka Allah akan tutupi auratnya. Barangsiapa yang menahan marahnya padahal ia bisa menumpahkannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan di hari kiamat. Dan barangsiapa berjalan bersama saudaranya sampai ia memenuhi kebutuhannya, maka Allah akan mengokohkan kedua kakinya di hari ketika banyak kaki-kaki terpeleset ke api neraka” (HR. Ath Thabrani 6/139, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2/575).
Sumber: https://muslim.or.id/27498-amalan-amalan-yang-paling-dicintai-allah.html Copyright © 2024 muslim.or.id
manfaatkan bulan Rajab sebagai pemanasan kita untuk mempersiapkan Ramadhan. ulama klasik kita mempersiapkan Ramadhan bahkan 6 bulan sebelum Ramadhan. semoga Allaah memberikan taufik dan hidayah untuk kita.
kita harus membersikan jiwa dan hati kita dari kebohongan, kita harus bersikap jujur agar selalu diberikan oleh Allaah kemudah mencari ilmu nafi'.
Nabi Muhammad adalah sosok nabi yang sangat-sangat jujur, hingga beliau bergelar Al-Amin (orang yang terpercaya). kriteria dasarnya adalah jujur, setia, dan tidak khianat.
(QS. Abasa:1-4) artinya: 1. Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, 2. karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). 3. Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), 4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
dalam ayat tersebut secara tersurat memaparkan salah satu episode hidup Rasulullah yang merupakan seorang manusia/hamba Allaah yang pernah berbuat salah secara jujur menyampaikan.
selain itu ada QS. At-Tahrim:1 ketika Nabi Muhammad pernah mengharamkan madu, "Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
hal tersebut secara tersirat memberikan bukti bahwa Al-Qur'an memang benar berasal dari Allaah, yang berisikan firman-firman Allaah. selain itu adalah kejujuran dari Rasulullaah.
kultur (urf) kita apabila sedang berantem dengan pasangan tidak mau oranglain mengerti dinamika rumah tangga kita.
ulama ahlusunnah mengutamakan kejujuran dan bersikap apa adanya, dalam artian jika memang ada sesuatu kebaikan yang diperoleh maka akan disampaikan. begitupun jika memang ada keburukan yang tidak baik atau merugikan, akan disampaikan dengan cara yang tepat.
hidup itu hakikatnya adalah aktivitas keluar-masuk. ketika kita keluar dari masjid, kita masuk ke tempat lain (parkiran/outdoor/dsb). begitupun ketika kita masuk ke mobil, maka kita keluar parkiran. kita keluar dari mobil, kita masuk ke rumah. maka kita minta semua aktivitas kita itu penuh dengan kejujuran. kejujuran itu dahsyat.
kejujuran -> jujur karena Allaah, minta pertolongan kepada Allaah, dan sesuai dengan jalan,perintah, dan larangan Allaah.
Rasulullaah keluar dari kota mekkah, apakah karena rasa takut atau menghindari bully? tidak. Rasulullaah keluar dari kota mekkah karena perintah dari Allaah dan mencari wajah Allaah. Rasulullaah juga memohon pertolongan kepada Allaah. begitupun ketika Rasulullaah masuk ke madinah, beliau juga meminta pertolongan Allaah secara jujur. dan janji Allaah itu benar, Allaah memberikan kemenangan-kemenangan kepada Rasulullaah, berakhirnya era penindasan, Allaah tolong Rasulullaah yang secara jujur mengamalkan hukum-hukum Allaah. hasilnya sukses besar.
mari kita evaluasi diri kita.
ada beberapa orang yang berusaha masuk ke perusahaan besar, iya memang gajinya banyak, tapi bisa jadi rumah tangganya berantakan. evaluasi ketika kita masuk kerja di suatu perusahaan tersebut, apakah karena Allaah? Apakah kita sudah istikhoroh? atau hanya karena salary besar? sehingga lupa memanjatkan doa kepada Allaah.
kenapa? tidak berkah. sebab apa? tidak jujur kepada Allaah.
pentingnya sebab semua pilihan-pilihan hidup kita karena Allaah.
jika engkau jujur kepada Allaah, maka Allaah akan wujudkan.
kita masuk ke dunia pernikahan, akhirnya iman turun. ketika ada masalah dan justru menjatuhkan iman, itu baik. tapi jika masalah menjatuhkan iman, maka itu adalah issues.
cek dulu niat anda ketika akan memasuki dunia pernikahan, apa motif anda, apa tujuan anda, sudahkan lurus niat anda?
apakah hanya kecantikan?
apakah hanya kekayaan?
atau karena FOMO?
kita harus minta pertolongan kepada Allaah, lupa minta petunjuk dari Allaah.
Rasulullaah masuk ke kota madinah tidak dalam kondisi kota madinah yang sudah oke atau sudah kondusif. Rasulullaah dicari, dikejar, dan ingin dibunuh. namun Rasulullaah jujur kepada Allaah dan mengikuti perintah Allaah untuk hijrah ke madinah, Rasulullaah jujur dan hanya menginginkan wajah Allaah, dan Allaah benar memberikan janji-janjiNya kepada Rasulullaah.
seseorang adalah anak lingkungannya. tapi akar masalah bukan pada lingkungannya, akan tetapi kejujurannya kepada Allaah.
ada banyak orang yang keluar rumah tapi bukan karena Allaah, maka jadilah berantakan dan tidak berkah.
ada banyak orang terjatuh dalam gemerlapnya maksiat karena keluar dari rumah cari pelarian, bukan karena Allaah. keluar kerumah bukan karena Allaah tapi memanjakan syahwat secara mutlak akan menghancurkan diri manusia.
sudahkah kita berdoa ketika akan keluar rumah? kita sangat perlu melihat ke dalam diri.
ketika keluar rumah dengan tujuan yang jelas, cari Allaah, cari wajah Allaah, niatkan yang baik agar selalu dijaga dan ditolong oleh Allaah.
kita selama ini meremehkan keluar dan masuk rumah. jangan lupa untuk meminta pertolongan kepada Allaah ketika masuk ke dalam rumah. masalah di dalam rumah justru biasanya lebih pelik daripada di luar rumah. semua itu karena kita tidak jujur kepada Allaah. kita berfikir bahwa jujur kepada Allaah hanya ketika keluar rumah. kita menyepelekan pertolongan dan pentingnya penjagaan Allaah ketika masuk ke rumah. ribut-ribut besar atau kesedihan atau ujian juga tak luput terjadi di dalam rumah.
hidup dengan kejujuran, hidup dengan membawa prinsip kejujuran, itu seperti memikul gunung yang sangat kokoh. tidak akan mampu kecuali orang yang punya tekad sangat besar. mereka itu bergerak dan beraktivitas sebagaimana orang yang beraktivitas membawa beban yang berat. perjalanan hidup orang yang jujur itu seperti kemana-mana membawa beban yang berat. hidupnya tidak selalu lempeng, ada goyangnya, ada ujiannya juga. tidak mudah.
lihatlah ketika kita membaca sirah nabawiyah, bagaimana usaha Rasulullaah dalam melaksanakan ketaqwaan dan perintah-perintah Allaah. itu semua tidaklah mudah.
kenapa orang sukses itu selalu minoritas? karena menjadi sukses itu juga tidak mudah. banyak sekali hal-hal yang harus dilalui dengan jujur.
sebaliknya hidup dengan kebohongan dan riya' itu sangatlah mudah. jadi pembohong sangatlah mudah, seperti memikul bulu. orangnya tidak mengalami atau memikul sama sekali. orang yang hidupnya dengan kebohongan (re: bohong dalam segala aspek termasuk bohong kepada Allaah/tidak mencari wajah Allaah) itu sangatlah mudah.
konsisten menjaga niat, ketika khilaf langsung bertobat, ketika melakukan aktivitas hanya mengharap wajah Allaah, tidaklah mudah. kita sangat-sangat membutuhkan pertolongan Allaah.
jujur ketika dalam keadaan di bawah/rendah atau ketika di atas/sedang stabil atau baik, itu sangat sulit. terutama ketika kita sedang dalam kondisi yang baik-baik saja, maka kejujuran kita sangat diuji.
barakallaahu fiik.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حافظه الله
[Sesi Tanya Jawab]
Pertanyaan 1: ustadz apakah saya salah jika keluar rumah menghadiri kajian karena sedang bertengkar dengan istri saya?
Jawaban 1: tergantung, jika pergi ke kajian hanya karena pelarian, itu berarti tidak jujur kepada Allaah. akan tetapi, jika pergi ke kajian dan berantem dengan istri karena merasa masih miskin ilmu (ilmunya masih kurang, merasa hidupnya kurang berkah, Allaah ga ridha, dan merasa harus lebih dekat dengan Allaah), berarti itu bagus. itu artinya masalah yang menyebabkan kita lebih dekat kepada Allaah.
tapi ketika pergi kajian atau thalabul ilm, jangan menunggu untuk merasa sudah jujur dulu kepada Allaah, nanti setan akan bermain disitu. nanti malah gajadi datang ke kajian.
sebagian para ulama mengatakan bahwa: dulu ketika saya pertama kali datang ke majelis ilmu itu tidaklah jujur (tidak karena Allaah). tapi saya terus tetap datang, mendengar keterangan ayat, hadist, dan ulama, lama-lama niat itu lurus. semua itu butuh proses. layaknya orang sakit yang menuju sehat.
ulama atau guru atau ustadz itu mengobati penyakit hati dan jiwa. ketika orang tidak jujur atau merasa belum jujur atau masih merasa memiliki penyakit hati, maka pergilah ke majelis-majelis ilmu. -> layaknya kita sakit badan dan perlu ke dokter. ilmu adalah obat. ayat-ayat Allaah adalah obat. insyaAllaah kita akan mendapatkan kesehatan hati.
Pertanyaan 2: saya berinteraksi dengan akhwat yang terkenal dikalangan yang kajian. bahkan aktif di panitia dalam banyak kajian. namun tidak amanah, ketika bermuamalah seolah tidak memperhatikan ilmu yang didaptkan. setelah saya selidiki, ternyata tidak hanya saya saja yang mengalami kondisi atau menerima perlakuan tersebut. namun jika dilihat di medsosnya terlihat sangat baik. bukan saya merasa shalihah ustadz, tapi saya sedih ketika orang sudah mengaji lama tapi menyepelekan halal-haram. apakah ini terjadi karena tidak jujur kepada Allaah?
Jawaban 2: yang perlu kita camkan bahwa kita harus tahu hukum asal seseorang. jika hukum asal ulama/ahli ilmu/guru/ustadz yang memang berjuang dilingkup dakwah bertahun-tahun---maka hukum asalnya mereka "adalah" -> sholeh. yang membawa ilmu agama ini dari generasi ke generasi adalah orang-orang yang adil dan shalih. kecuali ada bukti yang jelas yang bisa mengubah status tersebut.
adapun orang umum yang bukan ahli ilmu, maka baik-buruknya kita tidak bisa pastikan. apakah kita boleh suudzon? gaboleh juga. misal kita ketemu orang dengan penampilan yang meyakinkan banget namun belum pernah ketemu, apakah kita langsung bisa menilai dia baik/buruk? kan gabisa. parameternya bukan casing. parameternya hukum asalnya apakah baik atau tidak sampai ada buktinya. dan bukti adalah rekomendasi dari orang yang pernah tinggal satu atap, atau orang yang pernah bermuamalah dengan dia tentang uang, dan safar.
orang itu sering salah tangkap, jika sudah masuk ke dunia dakwah pasti sudah shalih/shalihah, padahal engga. ini perlu di dudukkan.
Rasulullah pernah di fitnah engga? pernah.
Rasulullaah pernah ducaci maki engga? pernah.
Rasulullaah pernah di dzolimi engga? pernah.
Rasulullaah mengalami ujian-ujian tersebut juga di dalam dunia dakwah. itu poin.
sedangkan orang-orang munafik adalah yang casing-casingnya adalah muslim.
thats why para ulama mengatakan, disekitar Rasulullaah di kota madinah ada orang munafik. maka secara simple apakah possible jika diantara para guru/ustadz/para ulama terdapat orang munafik? sangat possible. simplenya begitu.
sekelas Rasulullaah saja masih dikelilingi orang munafik, apalagi guru/ustadz/ulama, dan bahkan sekelas kita yang merupakan orang biasa yang masih belajar dan terus belajar.
tidak steril. thats why kita harus hati-hati. jangan bermudah-mudahan dalam percaya. dan jangan bermudah-mudahan dalam merekomendasikan seseorang kepada orang lain. kita perlu lihat dulu, sudahkah kita bermuamalah kepada dia dll.
Pertanyaan 3: ada pasangan saat taaruf sudah sepakat berbagai hal sebelum menikah. setelah menikah dalam perjalanan waktu salah satu pihak berubah atau menyangkal sesuatu yang sudah disepakati saat taaruf dengan alasan bahwa manusia bisa berubah karena keadaan dalam rumah tangga yang berubaha. bagaiman sikap bagi pasangannya yang merasa dibohongi?
Jawaban 3: ada dalam pembahasan fiqih nikah bahwa syarat terkait pernikahan---selama syarat itu tidak keliru atau bermasiat kepada Allaah, maka kaidahnya adalah---seorang muslim itu terikat dengan syarat-syaratnya (sabda Rasulullaah). -> kita sebagai seorang muslim diperintahkan Allaah untuk berkomitmen dengan kesepakatan dan perjanjian kalian.
manusia memang bisa berubaha, tapi anda sudah membuat perjanjian.
jika kita ingin menikah, maka salah satu hal yang perlu kita perhatikan adalah calon kita/sosok tersebut sudah diketahui dan mempunyai track record dalam menjaga keshalihan. bukan yang baru ngaji kemaren langsung mau nikah. tidak se-simple itu. track record itu sangat penting.
"barangsiapa yang hijrah karena Allaah dan rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan Allaah dan rasul-Nya. barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia atau "wanita" yang ia nikahi, maka ia hanya akan mendapatkan itu saja."
maka niatkan kajian karena Allaah dan Rasulullaah. agar semua baik, biar tidak menjadikan atau memberikan imbas yang buruk bagi orang-orang sekitanya atau pasangannya.
barakallahu fiik.
Sukoharjo, 21 Januari '24 || 10.59 wib
1 note · View note
rinaimimpi · 4 months
Text
SURGA DUNIA | Kajian Wanita
Tumblr media
tipu daya setan tidak hanya menggagalkan kita sholat, menggagalkan kita khusyu dalam ibadah, membuat kita malas beribadah, membuat kita melakukan maksiat. tidak hanya itu, setan tidak akan pernah berputus asa dalam melancarkan urusan-urusannya. setan akan membuat kita tidak khusyu dalam sholat. membuat kita tidak khusyu ketika kajian atau berdzikir.
hal tersebut yang membuat sholat, dzikir, dan usaha-usaha kita dalam menuntut ilmu pada majelis ilmu sia-sia. tidak membuat kita berubah. kenapa demikian?
Ibnul Qoyim rahimahullaah berkata,"sesungguhnya sholat itu menggugurkan dari kesalahan dan dosanya karena orang-orang yang ketika sholat menunaikan hak-hak sholat dan dia khusyu (menyempurnakan ke-khusyuan), dan berdiri di hadapan Allaah dengan hati yang hadir."
seperti inilah apabila hamba berpaling dari shalatnya, ia akan mendapatkan kesembronoan dalam jiwanya dan merasakan beban berat diletakkaan di atasnya. sementara orang yang hatinya hadir dalam melaksanakan shalat akan mendapatkan kesungguhan, kesenangan, kelapangan, sampai ia berharap bahwa ia belum keluar dari sholatnya karena shalat merupakan penyejuk mata dan jiwanya.
hidup akan lebih berenergi jika kita bisa sholat dengan benar dan khusyu. sesungguhnya sholat yang khusyu akan membuat kita menjadi lapang dan tenang.
ternyata permasalahan hidup yang rasanya tidak henti-henti, atau hidup yang rasanya selalu membebani hati/pikiran---bisa diringankan dengan sholat yang khusyu. sholat yang khusyu dengan menghadirkan hati adalah obat. -> Qurota'ayun -> penyejuk mata dan menutrisi bagi ruh.
surga dunia -> sholat.
surga bagi hatinya, dan tempat peristirahatannya di dunia. ia akan senantiasa seperti berada dalam sebuah penjara dan kesempitan sampai ia memasukinya, maka ia beristirahat dengannya, bukan darinya. orang-orang yang mencintai Allaah berkata, "kami melaksanakan shalat dan kami menenangkan jiwa kami dengan shalat."
cari tempat istirahat itu bukan pada manusia, tetapi ada dengan selalu mengingat Allaah. sholatlah, berdzikirlah dan selalu mengingat Allaah.
sebagaimana sabda Nabi, "wahai Bilal, tenangkanlah kami dengan shalat." dan Nabi tidak mengatakan, "tenangkanlah kami dari shalat."
Rasulullaah apabila ada masalah, maka beliau akan sholat.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حافظه الله
Pertanyaan 1:
bagaimana cara dan bentuk mencintai karena Allaah dan bagaimana cara agar tidak mudah terfitnah oleh dunia karena kadang ketika mendapatkan kenikmatan saja senang dan bingung bagaimana agar bisa bersyukur?
Jawaban 1:
mencintai karena Allaah tuh sebenarnya apasih tolak ukurnya? berdasarkan Ibnu Hajar rahimahullaah, cinta karena Allaah itu pada saat---cinta itu tidak bertambah karena kebaikan personal atau pribadi. dan tidak berkurang karena sikap negatif secara pribadi.
ketika kita mencintai---contoh: suami. maka parameternya adalah ketaatan suami kepada Allaah, bukan perlakuan suami kepada kita. sebatas perlakuan suami ga oke terhadap kita---itu tidak mengurangi cinta kita.
agar kita tidak terfitnah dengan dunia, kita bisa minta pertolongan dan berdoa kepada Allaah. agar kita sebagai manusia tidak menuruti hawa nafsu kita.
Pertanyaan 2:
apakah memiliki suami dan anak merupakan surga dunia? apa kiat saya sebagai ibu rumah tangga agar tetap istiqomah di jalan Allaah dan tetap melaksanakan tugas dan kewajiban saya di dalam rumah tangga. terkadang saya mengalami futur terutama dalam sholat, baca Qur'an, dan dzikir karena badan sangat lelah karena mengurus rumah, mengasuh anak, dsb.
Jawaban 2:
memiliki suami dan anak, apakah surga dunia? tergantung. tidak semua suami dan anak membuat kita merasakan surga dunia. ada suami dan anak yang membuat kita merasakan musibah/bencana dunia. apakah suami dan anak merupakan orang-orang yang khusyu dalam melaksanakan sholat? atau suami dan anak merupakan orang-orang yang tidak khusyu dalam sholat?
jika suami dan anak-anak kita merupakan orang yang khusyu dalam sholat, memiliki iman yang baik dan beribadah kepada Allaah---insyaAllaah mereka merupakan bagian syurga dunia. tetapi jika sebaliknya, maka itu bukanlah syurga dunia dan akan membuat kita tersiksa.
Pertanyaan 3:
bagaimana cara menghadapi partner kerja yang suka meng-ghibah karena saya bekerja satu ruangan dengan dia?
Jawaban 3:
ghibah adalah dosa besar. ghibah adalah memakan bangkai saudara kita sendiri. ghibah membuat kita bangkrut (muflis). maka bersikap tegaslah tapi santun dalam kondisi tersebut.
penyebab ghibah terjadi adalah karena pendengarnya tidak tegas. coba pendengarnya tegas, apak si penghibah akan melanjutkan dalam membicarakan aib orang.
akhirnya semuanya kena dosa ghibah.
0 notes
rinaimimpi · 4 months
Text
masyaAllaah, rezeki sekali bisa membaca nasihat-nasihat dalam tulisan ini. alhamdulillaah.🌸
Bagian dari cinta..
Ini tentang pernikahan. Dua orang yang Allaah tetapkan menjadi satu ikatan bernama pernikahan. Allaah pasangkan dua orang dalam kebaikan dan menjalani hari demi hari dengan berpasang-pasangan.
Namun teruslah ingat, bahwa Allaah menyatukan kedua hati tak lantas keduanya harus terus sempurna tidak ada cela. Tidak, tidak demikian. Rumah tangga Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam pun tak luput dari ketidaksempurnaan.
Oleh karenanya jika setiap rumah tangga nanti engkau menemukan kekurangan ada pada pasanganmu. Nasihat Al-Quran begitu tinggi, yaitu "Sabar". Jangan mudah marah, jangan membesarkan hal-hal sepele. sebab boleh jadi dibalik apa yang tidak engkau sukai, Allaah telah menyiapkan hikmah besar yang tidak pernah engkau sangka-sangka untuk melengkapi kekurangan yang didapatkan di setiap pasanganmu, dan itu bagian dari "taqwa".
Nasihat Syaikh Utsman Al-khamis hafidzhahullaah ta'ala :
"Demi Allaah, ada banyak nasihat tentang rumah tangga. Tapi saya katakan, nasihat terbaik untuk para pasangan suami istri adalah mengabaikan hal-hal sepele. Tidak perlu mempermasalahkan hal-hal sepele. Abaikan dan jalani saja. Tidak ada manusia yang sempurna. Jikalau dalam segala hal engkau selalu menyalahkan pasanganmu. Maka semua yang dia lakukan akan selalu salah dimatamu. Dan siapalah yang hanya memiliki kebaikan saja? Tidak ada sama sekali. Kecuali Rasulullah Shallaahu alaihi wassalam."
Barangkali memang benar ya, dalam rumah tangga itu hal yang kita kira besar akan menjadi ringan bila meminta pertolongan Allaah. Dan hal kita kira kecil, bisa menjadi rumit dan besar tanpa meminta pertolongan Allaah. Maka rumah tangga yang bahagia adalah keduanya saling memberi udzur untuk satu sama lain. Bahwa keduanya adalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.
Dijadikan menjadi satu sama lain tidak lain tidak bukan untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki. Memahami bahwasanya rumah tangga adalah ibadah terlama yang mana untuk menjalankannya dibutuhkan sabar. Sabar tidak hanya dilakukan ketika ditempat ujian, namun juga kala menjalankan ibadah kepada Allaah. Itulah mengapa sabar tidak hanya berdiam diri saja tidak melakukan apapun. Sabar ridho dengan apapun yang telah ditetapkan namun terus berikhtiar hingga selesai.
Sabar itu adalah upaya, jika hari ini engkau menemukan sabar itu ada pada pasanganmu. Maka banyaklah bersyukur. Bersyukurlah kepada Allaah bila hari ini pasanganmu begitu berupaya ingin membahagiakan mu dengan cara-caranya yang untuk ukuranmu mungkin terlihat sederhana. Sebab kau tidak akan pernah tahu semaksimal apa upaya yang telah ia lakukan untuk memberikanmu sebuah kebahagiaan.
Tidak ada pasangan yang saling bertemu karena Allaah yang tidak saling berupaya untuk memberikan yang terbaik. Maka bila hari ini kau mendapati pasanganmu begitu berupaya sekali untuk memberikanmu kehidupan yang layak. Maka cara terbaik untuk membalas kebaikannya adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya, bersyukur kepadaNya dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan hal yang sama kepadanya. Dengan cara melakukan yang terbaik pada perannya masing-masing.
Sabar, saling memberi udzur dan memaafkan pada hal-hal sepele. Akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian bagi satu sama lain. Allaah akan hadirkan rasa itu kepada rumah tangga yang menahan dirinya untuk marah sekalipun ia sangat mampu untuk melakukannya namun ia tahan dan bersabar sebab Allaah yang perintahkan.
Tidak pernah ku lihat sebuah cinta yang lebih indah dari sebuah pernikahan yang dilandasi rasa takut dan cinta karena Allaah. Sebab sekecil apapun yang diupayakan dalam sebuah biduk rumah tangga akan selalu bernilai ibadah disisiNya.
Ya Allaah berkahilah setiap rumah tangga yang didalamnya saling mengupayakan kebahagian satu sama lain. Labuhkanlah cinta diantara keduanya di surgaMu nanti. Sebuah tempat yang tidak lagi menemukan rasa sakit dan sedih. Aamiin..
Mendoakan bagian dari cinta, dalam perjalanan menuju rumah || 10.45
302 notes · View notes
rinaimimpi · 4 months
Text
menangis terharu karena kebaikan Allaah itu rasanya…
Allaah sebaik itu.
sampai nanti, sampai akhir di dunia, sampai pulang kampung ke akhirat kelak, aku akan selalu membutuhkan kebaikan Allaah. kasih sayang-Nya, cinta-Nya, perlindungan dan rahmat Allaah.
dicintai pemilik dunia dan akhirat itu tiada tara hebatnya.
Tumblr media
0 notes
rinaimimpi · 5 months
Text
yaa Allaah..
0 notes
rinaimimpi · 5 months
Text
Half Deen Series-Berawal dari Mimpi || Executive Summary from Uktifillaah
Tumblr media
Ibnu Rajab rahimahullaah berkata: "sabar menunggu jalan keluar adalah ibadah, karena musibah itu tidak akan selamanya."
dalam hidup ini sering kali yang menyakitkan kita bukan pihak yang kita benci, tapi yang kita sayangi.
yang membuat hati ini tidak karuan, seringkali bukan karena menghadapi orang yang tidak kita suka, tapi justru ketika berhadapan dengan orang yang kita cinta.
kata para ulama, "seringkali yang menyedihkan, yang membuat kamu sedih itu justru yang kamu sayang."
Allaah itu telah menetapkan, sebuah ketetapan yang tidak bisa dibantah, tidak bisa diangkat, dan tidak bisa diubah.
ada ketetapan yang Allaah tetapkan ke kita yang mana tidak bisa diutak-atik. dan mau sehebat apapun kita melawan, kita tidak akan mampu.
apa ketetapan itu?---barangsiapa yang mencintai sesuatu selain Allaah, maka dia akan tersiksa dengannya.
ustadzuna hafidzahullaah, jazaakallahu khairan sudah menceritakan kisah yang indah, kisah keluarga yang sangat menyentuh hati ini. semoga kisah ini tertaut di hati kami dan bisa kami aplikasikan dalam kehidupan ini. biidzinillaah..
jazaakallahu khairan, telah mengingatkan kami bahwa hati ini milik Allaah. sekeras apapun usaha untuk merebut hati manusia jika Allaah tidak balikkan hatinya, tidak mungkin ada rasa cinta dan kasih. jika bukan karena Allaah, tidak mungkin ada rasa cinta kepada ayah, ibu, pasangan, anak, ataupun keluarga..
ya Rabb, anugerahkan kami rasa cinta kepada keluarga kami karena-Mu. karena jika bukan karena Allaah, kami takut hati ini akan terpaut kepada makhluk... yang mana mungkin makhluk akan meninggalkan ataupun tidak sengaja melukai hati ini di kemudian hari.
QS.Yusuf:86, Dia (Ya'qub) menjawab, "Hanya kepada Allaah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allaah apa yang tidak kamu ketahui."
kita seringkali menuntut orang lain mencintai kita dengan versi kita, padahal rasa cinta itu datangnya dari Dzat yang membolak-balikan hati mereka.
dan siapa yang yakin dengan Allaah, dirinya tak akan tertaut dengan makhluk. dan siapa yang berharap kepada-Nya, mustahil dirinya menyesal.
QS. Yusuf memiliki tafsir yang begitu mendalam dan indah, tentang ujian cinta di kehidupan keluarga. tafsir mimpi Nabi Yusuf tentang (Matahari, ayah, the centre of family), (Bulan, ibu, yang terang-redup-hangatnya menerangi ayah dan anak-anak dalam kalut atau resah), dan (Bintang sebagai anak-anak).
Matahari adalah ayah, Ayah adalah centre of family. sudahkan kita menjadi centre of family kita? apakah anak-anak kalo ada masalah lapor ke Ayahnya?
Matahari memberikan panas dan kehangatan. sudahkah kehadiran suami memberikan kehangatan bagi keluarga kita?
Matahari adalah sumber energi, sumber energi di rumah tangga ada pada suami, ayah. ketika ada masalah, suami dan ayah jadi spirit energi dalam keluarga.
matahari menjadi petunjuk dalam beberapa hal, contohnya waktu sholat. apakah kita memberi petunjuk untuk istri, untuk anak?
matahari memberikan vitamin D. sudahkah kita memberikan vitamin ke istri dan anak-anak? sudahkan menanamkan iman? tauhid? sehingga mereka bukan sehat secara fisik tapi juga jiwa.
karena suami atau ayah adalah MATAHARI.
Bulan adalah simbol wanita, dalam mimpi Nabi Yusuf ditafsirkan sebagai Ibu.
Bulan memiliki sifat anggun dan indah dipandang. bulan itu simbol yang romantis. apakah kita sudah menjadi bulan di rumah? sudah berpenampilan baik ketika suami datang.
Bulan itu memantulkan sinar matahari. sudahkan kita memantulkan cahaya suami ke anak-anak? menjelaskan kebaikan-kebaikan suami ke anak-anak? atau malah sebaliknya?sudahkah kita menyampaikan pesan-pesan suami, pelajaran-pelajaran/nilai-nilai keluarga dari auami ke anak-anak?
Bulan adalah cahaya di tengah kegelapan malam. ketika suami sedang menjalani fase-fase berat dalam bisnis dan usahanya, sudahkah kita menjadi bulan di hari-hari tersebut? atau ketika anak sedang menghadapi kegelapan dalam hidupnya, sudahkah kita menjadi bulan?
saat anggota keluarga sedang dalam kesulitan, mereka akan mencari bulan di rumah. sebagaimana fungsi istri terdapat dalam QS. Ar-rum
QS. Ar-Rum:21, "dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allaah) bagi kaum yang berpikir."
Half Deen Series-Ustadz Nuzul Dzikriحافظه الله
1 note · View note
rinaimimpi · 5 months
Text
Apakah Dosa Tetap Berdampak Setelah Bertaubat?|Riyaadhush Shaalihin
Tumblr media
ada sebuah nasehat dari ulama Abdul Qasim rahimahullaah:
sesungguhnya Allaah memiliki hamba-hamba yang berakal sehat, dan ketika mereka berakal sehat, maka mereka akan beramal shalih. dan ketika mereka terus beramal dan terus beramal, maka mereka akan menjadi seorang yang ikhlas. baru begitu sampai derajat ikhlas yang tulus dan akan membawa kita dalam kebaikan-kebaikan yang lain.
ikhlas itu butuh proses. ikhlas itu tidak langsung jadi. ikhlas adalah waktu yang kita lakukan untuk berjuang. sehingga ikhlas bukan sekadar buang-buang waktu saja.
ketika kita merasa banyak khilaf, tergelincir dalam kemaksiatan, jangan berhenti beramal shalih.. teruslah berjalan. karena itulah hakikat kehidupan.
ketika kita ingin ikhlas dan punya amalan hati yang baik, maka langkah pertama yang kita lakukan adalah belajar beramal. terus belajar beramal. ketika diingatkan itu menerima, ketika salah mau diberi tahu. biidznillah, insyaAllaah akan bisa ikhlas, bisa bersih hatinya, bisa bersikap dengan baik dihadapan keluarga dan lingkungan.
Allaah itu punya orang-orang yang berakal sehat. belajarlah beramal dan belajar ikhlas. semoga Allaah selalu memberikan taufiq selalu untuk kita.
[Sesi Tanya-Jawab]
Pertanyaan 1: semoga Allaah merahmati imam an-nawawi, guru-guru beliau, orang tua beliau, serta orang-orang yang disayangi. semoga Allaah melindungi ustadz dan tim kajian serta Allaah membantu saudara-saudara kita di palestina yang di dzolimi. izin bertanya ustadz, saya sudah taubat nasuha, apakah Allaah akan memberikan efek akan dosa besar yang pernah saya lakukan tersebut?
Jawaban: ada 2 poin, jika seseorang sudah melakukan taubat nasuha, insyaAllaah, Allaah akan perbaiki kehidupannya. maka yang berlaku adalah Q.S Al-Furqon:70, "kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
jangankan efek dari dosa, bahkan Allaah akan menggantinya dengan kebaikan. Rasulullaah bersabda, "orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa."
tapi yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah taubat kita adalah taubat yang nasuha? dan taubatan nasuha itu sangat sulit atau diklaim. konsepnya itu bukan meng-claim. amal shalih itu menggabungkan antara cinta-harap-cemas. bukan memastikan/mengclaim diterima atau tidaknya taubatan nasuha.
setelah membangun ka'bah, bukannya merasa bangga ataupun sombong, Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail berdoa agar amalannya diterima Allaah. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail lantas berdoa seperti yang termuat dalam QS. Al-Baqarah:127.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ artinya, “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
doa tersebut memiliki makna akan ketakutan bahwa amalannya tidak diterima Allaah. kita sebagai hamba meminta sama Allaah agar amalan yang dilakukan diterima. itulah rasa dalam hati orang-orang yang beriman.
Q.S Al-Mu'minun:60, "dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka."
tafsir dari ayat tersebut adalah orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berbuat amal-amal shalih dan kebajikan, sedang hati mereka takut lantaran khawatir tidak diterima amal perbuatan mereka dan tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksaan Tuhan mereka, bila mereka kembali kepadaNya untuk menghadapi perhitungan amal.
Aisyah radhiyallahu anha ketika membaca ayat ini berfikir bahwa ayat tersebut ditujukan bagi pelaku dosa atau maksiat. setelah berbuat dosa atau maksiat menjadikannya takut. takut ketahuan, takut kepergok, dan takut dihukum. karena itu adalah tabiat.
lantas Aisyah bertanya kepada Rasulullah, namun jawaban Rasulullaah tidaklah itu. ternyata bukan mereka (pikiran dari Aisyah). wahai Aisyah, memang benar bahwa tabiat seseorang yang melakukan dosa/maksiat pastilah akan takut. tapi ayat tersebut bukan untuk mereka. kata Rasulullaah, mereka adalah orang-orang yang shalat, beramal shalih, berbuat kebaikan; namun setelah semua amalan shalih itu mereka kerjakan, mereka khawatir Allaah tidak menerima amal ibadah mereka.
ciri khas orang-orang yang beriman setelah beribadah adalah tidak ujub. apalagi meng-claim pasti diterima. namun cinta mereka akan bertambah, harapan mereka bertambah, namun di waktu yang sama ada rasa khawatir mempunyai blunder atau kelalaian sehingga amalan mereka tidak di terima dengan Allaah. rasa khawatir tersebut akan menjadi motor atau penggerak untuk beristighfar dan terus tawadu sebanyak apapun amalan kita.
indahnya, semua itu sesuai porsi. kecemasan/kekhawatiran itu penting karena takutnya malah menyepelekan. kalo berlebihan, malah menimbulkan paranoid, membuat malas beribadah.
Pertanyaan 2: bagaimana saya sebagai anak tetap berbakti kepada orang tua dan bersabar menjalankan perintah Allaah dan menjauhi larangannya meskipun maaf saya tidak mendapatkan contoh yang baik dari ayah saya. bagaimana saya sebagai anak mengajak keluarga ini untuk taat kepada Allaah?
Jawaban: yang pertama itu adalah bahwa ketika kita berbuat baik, itu adalah untuk keuntungan kita. kita berbuat baik karena Allaah, bukan karena orang yang kita hadapi ini baik atau tidak. ketika kita berbuat baik, Allaah akan kasih kita banyak sekali keuntungan. berbuat baiklah karena mencari wajah Allaah. jika Allaah terima, pasti Allaah kasih kebaikan dan keuntungan.
jika dalam konteks keluarga, kita berbuat baik kepada orang tua yaa karena Allaah, bukan karena kondisi atau sikap orang tua kita. tanpa membenarkan yang salah karena yang salah tetaplah salah. tapi konteksnya adalah kita sebagai anak wajib berbakti kepada orang tua dengan mengharapkan wajah Allaah.
berkaitan dengan orang tua---orang yang gapunya jasa kepada hidup kita saja bahkan orang yang gabaik sama diri kita, kita tetap diarahkan untuk berbuat baik.
QS. Fussilat:34, dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.
bagaimana dengan orang tua kita? bukan perkara mereka banyak kekurangannya, atau banyak salahnya. tapi bukankah orang tua kita memiliki jasa yang banyak dalam hidup kita?
jasa ibu kamu mengandung diri kita 9 bulan itu bagaimana menggantinya? bagaimana menggantikan nyawa ibu yang dipertaruhkan ketika melahirkan kita? bagaimana ngebayarnya?--oh aku udah kasih uang untuk ibuku 7x lipat dari biaya persalinanku dulu. emang tentang biaya persalinan doang?
priceless. tidak ternilai dengan materi saja.
ini semua perihal ujian ke-ikhlasan dan ketulusan kita. apakah kita berbuat baik karena manusia atau kita berbuat baik karena Allaah.
mengajak dalam ketaatan itu dimulai dari kita sendiri terlebih dahulu. jangan lupa untuk selalu mendoakan keluarga kita agar ditolong Allaah dalam ketaatan.
Pertanyaan 3: ibu saya menderita kanker stadium akhir. saat ini sudah tidak bisa bangun dari tempat tidur dan menggunakan oksigen tambahan. kanker telah menyebar ke banyak organ tubuh termasuk otak sehingga kemampuan berfikir ibu sudah sangat berkurang. apabila ibu ingin sholat, kami bantu ibu dalam membersihkan kotoran dan mempersiapkan beliau untuk sholat. namun beberapa kali ibu lupa akan cara sholat, apakah hukum sholat untuk orang-orang yang seperti ini?
saya sebagai care-giver untuk ibu mengalami ups n downs. setiap orang menyemangati saya. saya mengerti inilah bentuk birrul walidain untuk diri kepada ortu. tapi beberapa kali saya tidak tega jika harus birrul walidain dengan kondisi ibu yang begitu. saya juga berfikir, kenapa harus ibu saya sakit parah dulu baru saya berbakti. saya sudah berusaha ridha, tapi terkadang saya masih suka sedih dan marah kepada ayah karena beliau tidak mengizinkan ibu untuk melanjutkan proses diagnosa dan pengobatan tahun lalu karena takut dan trauma. ayah baru mengizinkan setelah ibu kondisinya semakin melemah. saya merasa juga bahwa porsi durhaka saya kepada ayah banyak, karena saya sering menekan ayah untuk membawa ibu terus berobat. bagaimana agara saya tidak menyalahkan ayah saya terus? semoga Allaah mengampuni saya.
Jawaban: dinamika antara ayah dan ibu kita adalah ujian keikhlasan kita. bisa gak kita tetap bersikap objektif meskipun mereka tidak perform terhadap kita? perform tuh belum tentu kita, bisa saja diantara mereka. itu adalah hal yang penting.
QS. Al-Furqon:20, dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.
jadi, semoga Allaah memberikan yang terbaik untuk keluarga penanya. semoga ibunya mendapatkan keutamaan pengguguran dosa dan pengangkatan derajat. semoga penanya ditolong Allaah untuk selalu berbakti kepada kedua orang tuanya. tidak hanya berbakti kepada ibu, melainkan juga berbakti dengan ayah. semoga ayahnya memiliki jawaban ketika ditanya sama Allaah ketika hari kiamat nanti.
lupakan masing-masing sakit hati anggota keluarga. jangan salah-salahan, jadikan sebagai command issues.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حافظه الله
barakallaahu fiik. semoga resume ini bermanfaat yaa teman-teman tumblr! semoga kita selalu dijaga dan ditolong Allaah.
Loteng Rumah, 26 November 2023 | 18.52 wib.
2 notes · View notes
rinaimimpi · 5 months
Text
serindu itu sama MPD🥹
0 notes
rinaimimpi · 5 months
Text
Pilihlah laki-laki yang sederhana, yang tak banyak gaya, pandai menjaga hati dan pandangannya, dan tak pernah tinggalkan shalat subuh berjamaah, rajin kerja dan bertanggung jawab. Itu sudah cukup dan membuat bahagia.
Ustaz Dr. Aris Munandar S.S., M.P.I hafidzahullah
116 notes · View notes
rinaimimpi · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media
""The best thing a father can do for his children is love their mother.""
_Shaykh Dr. 'Umar Farūq 'Abd-Allāh
413 notes · View notes
rinaimimpi · 6 months
Text
OBAT AGAR DAPAT BANGUN SHALAT TAHAJJUD
قال رجل لإبراهيم بن أدهم - رحمه الله -:
إني لا أقدر على قيام الليل فصف لي دواءً؟
فقال :
لا تعصه بالنهار
وهو يقيمك بين يديه في الليل
فإن وقوفك بين يديه في الليل لمن أعظم الشرف
والعاصي لا يستحق ذلك الشرف.
الإحياء (١/ ٤٨٤)
Ada seorang berkata kepada Ibrahim bin Adham rahimahullah:
"Sesungguhnya aku tidak mampu bangun melakukan shalat tahajud, berikanlah kepadaku obatnya?"
Beliau menjawab: "Janganlah engkau bermaksiat kepada Nya di siang hari, niscaya Dia akan membangunkanmu di hadapanNya di malam hari. Karena berdirimu di hadapanNya di malam hari itu merupakan sebesar-besar kemuliaan. Dan pelaku maksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan ini."
Al Ihya (1/484)
15 notes · View notes
rinaimimpi · 6 months
Text
Tumblr media
576 notes · View notes
rinaimimpi · 6 months
Text
Tumblr media
Dia tau kekuranganmu
Dia tau aibmu
Namun, dia tidak pernah meninggalkanmu
Kau kira siapa,
Ternyata..
Allaah Azza Wa Jalla..
140 notes · View notes
rinaimimpi · 6 months
Text
Tumblr media
433 notes · View notes