Tumgik
rizkafadhil · 2 years
Text
*Sigh ..
Beban ini, akan ku tanggung sendiri.
Sakit ini, akan ku rasa sendiri.
Letih ini, kan ku telan sendiri.
Toh di hari akhir nanti, semua harus dipikul sendiri.
6 notes · View notes
rizkafadhil · 2 years
Text
Aku yang sedang dirundung rasa buntu. Tulisan ini bener2 menyadarkanku :"
[Inspirasi Hari Ini]
“Ketika meminta pada Allah, jangan minta yang kecil-kecil. Tetapi mintalah yang terbesar sekali. Jangan dilihat kelayakan kita untuk menerima. Sebaliknya lihatlah pada kelayakan Allah Yang Maha Memberi.”
(Habib Ali Zaenal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid)
____________
Jangan mengecilkan sesuatu ketika kita melibatkan Allah. Semua menjadi mungkin. Semua menjadi tidak mustahil..
Kenapa kita merasa buntu dalam menghadapi sesuatu? Karena biasanya kita berfokus pada kemampuan diri sendiri, pada apa yang saat ini terjadi, pada apa yang dititipi, dan lupa menghadirkan Allah dalam setiap sesi..
Jangan dibatasi oleh banyak hal yang kita sendiri lupa bahwa apa yang terjadi, ada dalam liputan ilmu Allah yang ditakdirkan pada kita agar kita bisa melihat asmaNya dalam setiap fragmen kehidupan..
Islam datang dengan wajah optimisme. Ia menghadirkan sikap yang tak statis. Ia menumbuhkan rasa harap. Ia merambatkan energi keberlanjutan..
Bagimu para peminta, ingatlah Allah mengabulkan segala doa dengan caraNya. Bagimu para pendosa, ingatlah ampunan Allah yang melebihi segala laku-laku hina. Bagimu para pencari, ingatlah Allah bahkan lebih dekat dari urat-urat nadi. Bagimu para pecinta, ingatlah Rahimnya Allah melebihi cinta ibu pada anaknya..
Maka jangan pernah merasa kita adalah pusat semesta dan segala, sehingga kita sulit peka melihat bahwa apa yang diberi dan dititipi, jauh lebih banyak dibanding dengan apa yang mampu ditalar oleh hati yang tak pernah mensyukuri dan akal yang tak pernah berhenti mengkalkulasi..
MINS: Muslim Inspirer | Spark the Kindness, Start with Bismillah
Jumat Mubarak, 8 Dzulhijjah 1443 H| 20. 48
184 notes · View notes
rizkafadhil · 2 years
Text
Sebenarnya, boleh gak sih mengompare atau membandingkan diri sendiri dengan orang lain?
Menurutku itu sah-sah aja. Asal kadarnya pas, gak berlebihan. Kalau kamu membandingkan the whole story in your life, sampai-sampai kepemilikan barang pun masih menjadikan orang lain sebagai patokan, itu luar biasa 'bodoh' namanya.
Kamu gaakan mendapatkan kebahagiaan secuil pun, jika yang jadi tujuan hidupmu adalah melebihi pencapaian orang lain. Jika sepanjang hidupmu hanya dihabiskan untuk melihat kesuksesan serta kebahagiaan versi orang lain, bukan menurut dirimu sendiri, yang bisa kamu cicipi hanyalah kelelahan tak berujung. Oleh karena itu, penting banget untuk kita merancang standar milik kita sendiri. Tolak ukur yang memang disesuaikan dengan kesanggupan kita.
Lalu, apa sih hal terbaik yang bisa menjadi acuan kita?
Jawabannya sudah pasti, diri kita sendiri. Pribadi kita di masa lalu. Yang kemudian akan kita usahakan menjadi pribadi versi terbaik di masa setelahnya.
0 notes
rizkafadhil · 2 years
Text
Pilu itu ketika, dirimu buta akan alasan jatuhnya air matamu. Tak mengerti penyebab sesak yang terasa begitu menyakitkan di dadamu. Layaknya orang bodoh yang bertanya-tanya tentang keadaan dirimu sendiri.
Di saat yang bersamaan, rasa pilu itu menjelma sebagai kehampaan yang tak terelakkan. Kita bisa sama-sama menebak ujungnya. Tiada lain, dialah yang bernama keputusasaan.
0 notes
rizkafadhil · 2 years
Text
Lamat-lamat ku melihat sosok pemburu dibalik rumah tua di ujung jalan. Namun, ada yang aneh dengan dirinya. Ia tidak membawa anak panah, kapak genggam, alat serpih bahkan senapan. Yang lebih mengherankan lagi, ada aura merah jambu yang menguar dari arah ia berpijak. Aku semakin bertanya-tanya, apa yang sebenarnya ingin ia lakukan.
Oh rupanya, ia adalah sang pemburu hati.
Loh? Wkwkk
0 notes
rizkafadhil · 3 years
Text
Hei ..
Menjadi dewasa itu bukan pilihan, tapi sebuah keharusan. Setiap manusia harus berusaha mencapai fase itu. Siap dewasa, siap untuk terluka sebanyak-banyaknya. Menakutkan? Tidak, tidak semenakutkan itu. Kamu bisa menjalaninya dengan perlahan, namun tepat sasaran. :)
Bekerja keraslah !
Jum'at, 25 Desember 2020
2 notes · View notes
rizkafadhil · 6 years
Text
Kah, baik benar ataupun salah, yang harus kamu lakukan adalah menjaga sebaik-baiknya. Menuntun ia dengan sabar, agar menjadi pribadi yang luhur. Bukan sebaliknya kah!
Jangan pernah tinggalkan ia, seburuk apapun dirinya. Karena yang buruk menurutmu, belum tentu begitu dihadapan Allah.
Maafkan aku 🙏🏼
4/3/18
26 notes · View notes
rizkafadhil · 6 years
Text
Andaikan setiap mereka yang di atas mengerti akan amanah yang diembannya, mengetahui sebesar apa tanggung jawabnya, serta paham seberapa berat amanah itu akan dihisab-Nya, maka tidak ada seorang pun dari mereka yang rela membuang waktunya untuk sekedar merebutkan singgasana teratas.
Kecuali mereka yang memiliki niat mulia. Yang bersedia merelakan dirinya untuk berada pada titik tersulit. Rela merasakan pahitnya kekejaman politik. Rela ditempa oleh berbagai tekanan demi meneruskan perjuangan orang2 sebelumnya. Demi perbaikan dari segala lini kehidupan. Terpenting, untuk memperjuangkan dan menyebarkan dakwah islam yang telah jauh tertinggal, yang telah lama dilupakan, yang hampir-hampir menjadi sejarah.
Ini pilihan umat, semoga Allah senantiasa menyertaimu. Jadi yang terbaik dan sehat selalu~
#latepost
23/12/17
Sedang marak2nya pemira :)
0 notes
rizkafadhil · 6 years
Text
Siapapun yang membaca ini pasti akan tersedu. Benar2 menampar dan menyadarkan.
Sudah berapa banyak perbekalanmu? :"
Tangisan Terindah dan Rindu
Jika ternyata semua harapan yang kamu langitkan Alloh kabulkan semuanya, jika ternyata semua impianmu Alloh bumikan semuanya, jika saja semua yang kamu usahakan Alloh berikan semuanya, lalu darimana kamu belajar sabar layaknya Ayyub dengan luasnya sabar ? Darimana kamu belajar merendahkan diri lagi hanya mengadu padaNya layaknya Yusuf dalam penjara ?
Air mata paling indah hanya terdapat dari tangisan yang tidak ada yang tau kecuali Dia, saat menangis mengadu menceritakan setiap jengkal masalah hanya padaNya, saat yang lain tertidur lelap dalam hangatnya selimut tebal, saat yang lain tersenyum dalam mimpi indah dan tenangnya istirahat
Sajadah tempat dia sujud menjadi tempat paling di rindukan, saat dimana sempitnya dunia menjadi sangat luas di atas sajadah dengan sujud penuh harap akan ampunanNya
Semua hanya tentang pergantian, rumah yang di huni lambat laun akan berganti kepemilikan saat kamu telah tiada. Kendaraan mewah berjuta rupiah dan harta melimpah akan berganti tangan saat ternyata kamu telah membisu dalam tempat 2 x 3 di dalam tanah.
Pergantian, bahagia, tangisan, air mata. Dunia ini hanya berhiaskan dari semua itu, tidak ada yang abadi. Sudah seberapa banyak perbekalanmu ?
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
rizkafadhil · 6 years
Text
Bukan persoalan siapa yang cerdas siapa yang bodoh, siapa yang benar dan siapa yang salah, tapi ini soal siapa yang menerapkan dan siapa yang mengabaikan.
Jangan mengandalkan logika, karena logika cenderung menjerumuskan, kamu akan tersesat nantinya.
Wasyroh suduuroha bifaidil imaanibik :)
Poncokusumo, Pandansari
Malang, Jawa Timut
28/01/2018
06.10
0 notes
rizkafadhil · 6 years
Text
Ada saatnya di mana kamu harus menekan segala egomu, membuang segala pikiran burukmu, menegakkan kepala kosongmu, memasang pundak lemahmu, dan berpijak pada sebidang tanah gersang dengan kedua kaki telanjang tinggal tulang.
Bukan untuk dirimu tapi demi orang lain.
2 notes · View notes
rizkafadhil · 7 years
Photo
Tumblr media
Biarkan mereka berlabuh ke dunia yang ndak ada aku di dalamnya.
0 notes
rizkafadhil · 7 years
Text
Tap.. Tap tap.. Tap tap tap…
Langkah kaki itu berirama Semakin terdengar jelas dan cepat Degup jantungnya saling bersahutan Nafasnya pun tersenggal tak beraturan Peluh jatuh kian berceceran
Candala? Apa katanya tadi?
Mereka meneriakinya bagai anjing tak bertuan. Di mata mereka, ia hanya sampah yang menjijikan
Sehina itukah ia?
Sosok lelaki renta dengan wajah dingin juga pucat Tubuh yang kaku, kini berguncang hebat Jika sudah seperti ini, siapa yang mau di salahkan?
3 notes · View notes
rizkafadhil · 7 years
Quote
Sebelumnya, kita memang tak pernah bertatap muka. Bersua dalam satu pandangan yang sama. Saling menatap manik mata yang belum pernah kita rasakan sensasinya. Apakah akan timbul getaran yang biasa orang lain rasakan jika bertemu sang pujaan hati? Apakah desiran darah itu akan terasa oleh kita yang hanya cinta sebab kata? Tunggu, apa jangan-jangan hanya aku yang mengatasnamakan perasaan ini dengan kata cinta? Nyatanya lagi-lagi aku berharap lebih. Mengharapkan dirimu merasakan hal yang sama layaknya aku. Dengan jalinan kasih yang selama ini kita rajut bersama, walau hanya melalui ‘kata’. Bagiku, katamu adalah candu. Mampu membuat akal sehatku berada diambang kesadaran. Bagai sebuah stimulus yang mampu merangsang jantungku untuk saling beradu detakan. Bagai sebuah perintah yang memaksaku untuk terus menarik sudut bibirku lebar. Semoga aku tak salah mengartikan isyarat yang terselip dalam setiap katamu. Semoga kamu menyadari, perasaan yang dulu sempat merekah, kini masih terus tumbuh dengan baik. Lebih baik lagi jika ada yang (kembali) memiliki.
0 notes
rizkafadhil · 7 years
Quote
Aku pernah menjadi teduh bagi seseorang Menjadi apa yang pertama kali dicari saat ia basah kuyup terkena hujan, atau saat ia tak kuasa menahan peluh karena terik Aku pernah menjadi teduh, Sebelum aku dipaksa berubah Ikut menjadi hujan yang lebur Pada pipiku sendiri
Bulangerimis
0 notes
rizkafadhil · 7 years
Quote
Dunia ini ibarat bayangan; kejar dia dan engkau tak akan pernah bisa menangkapnya; balikan badanmu darinya dan dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu
Ibnu al-Qoyyim
1 note · View note
rizkafadhil · 7 years
Text
Kemarin, saya lihat video yang dishare teman di salah satu sosial media. Jadi, ada seorang laki2 yang menceritakan pengalaman terawihnya dengan bacaan quran 15 juz.
---------------------------------------
Saya diajak oleh ustadz saya untuk shalat terawih di suatu masjid. Saya ini lulusan alahzar jurusan tafsir quran, saya sudah tahu betul surat apa yang dibacakan oleh sang imam. Rokaat pertama yang dibacakan adalah surat Albaqoroh, saya masih berhusnudzon kalau ini hanya satu surat saja hingga terawih selesai. Tapi setelah si imam selesai membacakan albaqoroh, di rokaat kedua, beliau membacakan surat aliimron. Dan timbullah kecurigaan. Saya sudah tidak khusyu’, garuk sana garuk sini. Saya heran dengan seorang kakek di samping saya, yang bediri khusyu’ padahal ia sudah tua. Akhirnya saya bertanya kepada kakek tersebut.
Saya: kek, apa kakek lulusan alazhar juga? Kakek: tidak, aku tidak kuliah. Saya: apa kakek tau, surat apa yang tadi dibacakan oleh imam? Kakek: tentu saja tidak, bahasanya sangat tinggi, saya tidak paham. Saya: lalu apa yang membuat kakek betah untuk berdiri lama-lama? Kakek: itu karena aku tidak berdiri dengan tenagaku, melainkan dengan imanku.
—————————————
Mak jlebb, setelah menonton video ini saya merasa sangat tertampar. Dengan badan yang masih sehat bugar seperti saat ini pun saya masih sering mengeluh jika kedapatan imam yang dari tahun ketahun memang agak lama bacaannya dari imam yang lainnya. Dan biasanya saya menghindarinya dengan solat di rumah. Dimana imanku?? Sungguh malu saya dengan si bapak tua itu.
0 notes