Tumgik
rwsetiawan · 3 years
Text
Aku Bisa, Meski sedang Tak Baik-Baik Saja
Masalah datang silih berganti
Ia hadir begitu tak tahu diri
Belum juga masalah yg lalu pergi,
Berarak bersorak masalah lain hadir lagi.
Yaa..
Semesta sedang sebercanda itu sekarang.
Hadirkan pelbagai masalah begitu ugal-ugalan
Nikmati saja prosesnya.
Terus kuatin bahu dan hatinya.
Lapangin ikhlasnya.
Perbanyak munajatnya.
Kata mereka.
Air mata lelah dan pasrah sudah dicurahkan tak terkira.
Hati yg lama ditempa pun pasti akan rapuh juga.
Tapi kalau hanya meratapi dan menyesali keadaan, kamu bakal dapat apa?
Ok. Mereka benar.
Tetap tenang. Tetap ikhlas.
Tetap tawakal. Itu kuncinya.
Karena melarikan diri dr kondisi ini, tak akan membuat kamu baik-baik saja.
Tuhanmu saat ini sedang melihat seberapa besar usahamu,
Untuk melepaskan diri dan memperbaiki situasi.
Lakukan saja yg terbaik.
Doanya. Ikhlasnya. Tawakalnya.
Dia hanya tak mau kamu diam saja.
Tetaplah bergerak walau harus merangkak.
Tetap percaya, kamu bisa.
Yakini saja kamu bisa lalui,
Dan suatu hari nanti kamu hanya akan menertawakan hari ini.
Pandaan,
24 Juli 2021.
2 notes · View notes
rwsetiawan · 3 years
Text
Cemburu
Cara allah memanggil kita
untuk selalu tetap ingat pada Nya
Ada berbagai cara
Memang benar,
Ketika kita tak sengaja abai pada Nya
Dengan cara yang indah Dia panggil kita
Untuk tetap dekat dan selalu ingat
Atas banyaknya nikmat dan hikmat yang telah dicurahkan pada kita
Memang benar pula,
Cara yang Ia gunakan tak selalu seperti yg kita inginkan
Selalu berbeda dari masa ke masa
Tak jarang dibalut dengan banyak romansa
Tahukah kamu..
Jika Allah benar2 tak suka dibuat cemburu ?
Kita kejar dunia menggebu
Seolah hanya isi dunia yang ingin dituju
Kita gunakan pelbagai moda untuk buatnya nyata
Dan memang Allah tak suka dibuat cemburu
Dia ketuk pintu kehidupan kita
Dikirimkan Nya banyak problema dengan berbagai cita rasa
Hingga nikmat dan hikmat yang Pernah kita rasa, menjadi nir-rasa
Ketika badai kehidupan sekelebat goyahkan singgasana
Mengoyak keamanan dan kenyamanan raga
Membuat sesak selarasnya jiwa
Barulah kita sadari
"Sedang ada apa?"
Cemburunya pemilik kalbu dan waktu
Bukan untuk membuat kamu terluka terpekur
Atau membuat dengan teman menjadi tidak akur
Ia hanya ingin membuat nurani kita berbisik
Dari kemarin kemana saja?
Dari kemarin ngapain aja?
Sudah bahagia kah kita setelah sesaat melupakan Nya?
Saat menyadarinya,
Baru saat itu Kita panjang dan lapangkan lagi lebarnya sajadah
Dengan merapal banyak munajat
Dengan ucap dan ungkap banyak harap
Diselingi banyak shalawat
Diikuti derasnya tumpahan air mata
Sudah ingat 'kelupaan' kita kemarin?
Ataukah masih mencoba mencari pembenaran atas kesalahan yang lalu ?
Sudah.. Sudah..
Yang sabar dan tawakal..
Kita seperti ini belum tentu karena diuji.
Mungkin juga pengingat atas lalainya kita kemarin pagi.
Karena apa?
Karena kita memang telah membuat Nya cemburu
1 note · View note
rwsetiawan · 4 years
Text
Di Ujung Harap
Tak akan lari gunung kau kejar.
Secepat apapun kamu mengejarnya.
Yang ada hanya kamuflase waktu dan bayangan.
Dia tampak berhasil kau raih.
Dekat denganmu.
Berada di sisimu.
Tapi tak kan pernah kau rasa hangat pelukannya.
Meski kau berusaha kuat mendekap.
Tak akan ada balasan rengkuhanmu.
Dan yang ada, adalah akhir dari tumpukan penyesalan.
Di sisa waktu ketika kau berhasil menyadarinya,
Tak akan ada lagi makna dari besarnya harap yang pernah membara.
Bersama memang tak selamanya sama.
Pandaan, 8.9.20, 20.33.
Di ujung harap dan sedihku.
0 notes
rwsetiawan · 4 years
Text
Untukmu, Suamiku
Sedih itu boleh.
Kecewa sebentar itu gapapa.
Menangis pun gak masalah.
Marah pada keadaan oke lah.
Banyak mimpi yang telah dirajut.
Dengan peluh dan air mata direnda.
Dengan rapalan doa dan harap tiada tara.
Di setiap waktu berdetak..
Kita saling kuatkan genggaman tangan untuk membangunnya.
Namun, memang hidup tidak selalu berjalan semestinya.
Seperti yang ku mau.
Seperti yang kita ingini.
Tapi hidup memang tak pernah menyalahi takdir.
Kita terima saja semua nya dengan lebih lapang.
Baik dada, pikiran, serta hati kita.
Kita masih punya empat pundak untuk saling menguatkan.
Masih ada dua pasang kaki untuk saling mengokohkan.
Dan, masih ada Dia, pemilik segala dan penjawab tiap doa.
Kita akan tetap baik-baik saja.
Bukankah problema hanya akan membuat kita lebih luar biasa dari sebelumnya?
Bukankah masalah hanya alat-Nya untuk meninggikan derajat kita?
Kita hanya perlu untuk makin kuat, sabar, dan bersama saja, ya kan?
Tuhan selalu bersama kita apapun masalahnya.
Ku yakin kita pun sekali lagi pasti mampu melaluinya.
Peluk, sayang..
Istrimu di Pandaan
0 notes
rwsetiawan · 4 years
Text
Aku, Kita, dan Diam
.
.
.
Masih ku ingat tawa kita kemarin lusa.
Gairahkan suasana, semarakkan jiwa.
Kita asyik bercengkerama seakan lupa hari esok masih ada.
.
.
.
Kini kau sudahi kata tanpa kata.
Hindarkan mata untuk bersua.
Ragapun menjadi enggan bersama.
Dan kita terpisah oleh diam.
.
.
.
Diam saja.
Bukan berarti tak mengerti.
Bukan juga tak pikirkan isi hati.
Pun bukan selalu tak menyadari.
.
.
.
Salah kata salah perbuatan mungkin hal manusiawi.
Tapi tolong jangan dulu terpikir tutup pintu pikiran dan hati.
.
.
.
Dalam diam..
Dalam sepi dan sendirinya..
Bahkan ketika tak ada orang di dekatnya..
Dia sudah kecewa pada dirinya.
Sesali perbuatan yang torehkan luka di hati sahabatnya.
Tapi dia masih diam.
Bibir terasa kelu tuk ungkap rasa.
Egonya memaksanya untuk diam.
Karena kata tak selalu memperbaiki rasa.
.
.
.
Dia kembali merajut doa dan harap.
Agar kelak bisa lebih baik dari hari sebelumnya.
.
.
.
Maafkan aku sahabat.
Jika belum bisa jadi sahabat yg hebat.
Kan ku pahat lagi perasaku..
Agar tak terulang lagi menyakitimu.
.
.
.
Pandaan, 28 Agustus 2020
Dari teman yang menganggapmu sahabat.
0 notes
rwsetiawan · 4 years
Text
Berteman sepi, lagi.
Berkawan sendiri, tuk kesekian kali.
Bukan tak lagi sedih tak terperi.
Hanya mencoba ku biasakan diri..
Menanti dirimu kembali, lagi.
Ya, Sayang.
Memang kau tak benar-benar pergi.
Karena ku selalu yakin, pergimu pasti kembali.
Di sisi kami, anak istri yg kau sayangi.
Jarak nampaknya masih ingin mempermainkan kita.
Tapi ku selalu yakin..
Ketika ku libatkan Illahi disetiap problema yg kita hadapi..
Semua nya akan tetap baik-baik saja, dengan maupun tanpa kita sadari.
Seperti ucapmu kemarin pagi.
Puluhan kepala memandang kita sebelah mata.
Tapi bukan kah ini bukan yg pertama ?
Bukan kah kita masih baik-baik saja ?
Tenang saja.
Tak usah hiraukan mereka.
Sebesar apapun bualan cerita mereka, cintaku padamu masih sama.
Ujarmu masih dengan kharisma.
Ya.
Puluhan kota membentang pisahkan raga.
Memberi ruang pada rindu untuk bercengkerama.
Ikuti saja skenario-Nya.
Sambil tetap memupuk cinta kita.
Aku menunggumu kembali 💜
0 notes
rwsetiawan · 4 years
Text
Tumblr media
Biji bola mata sendu menatap penuh haru padaku..
Terasa hangat dan makin menghangatkan kalbu..
Jangan sedih ya, Ma.
Kakak nanti sedih juga.
Ku tak yakin makhluk lugu ini paham apa yang ia kata.
Untaian katanya terasa sarat makna..
Dia memeluk dan kembali berucap..
Senyum aja ya, Ma.
Mama cantik, ucap nya lagi.
Ku simpulkan senyum termanisku sembari membalas pelukannya.
.
.
Anakku.. Ya anakku..
Pernah ku janjikan seisi dunia untuknya.
Tawarkan penuh mimpi seluas jagad raya.
Pun harapan sedalam genangan samudra.
Meski kita tau .. tak semua bisa jadi nyata..
Tapi janjiku masih satu.
Kan ku lakukan yg terbaik untukmu.
Demi sesimpul senyum terukir di wajah manismu.
Anakku.
Doa penuh kesungguhan selalu tercurah untukmu.
Aku sayang padamu, Fathiyyaku.
0 notes
rwsetiawan · 5 years
Text
Dongengkan Aku
Coba kau dongengkan aku Tentang cinta yang pernah kau ungkap dahulu Yang kau bilang, rasanya menggebu Yang selalu kau bilang, rasanya candu Coba kau dongengkan aku Tentang debur ombak di pantai sore itu Dan hangat pelukmu yang selalu kau tawarkan padaku Yang selalu mencoba menenangkan gundah dan pilu isi hatiku Coba kau dongengkan lagi Pelik ramai debaran sanubari Meski kini hanya bayangmu yang ku dapati Setelah kau putuskan untuk tak lagi membersamai Coba lagi.. Cepat coba lagi.. Coba lakukan lagi.. Hal-hal candu yang benar telah menjadi candu Sungguh aku rindu caramu mendongengkan aku Meski sudah tak mungkin, aku tetap akan benar-benar memaksamu.. Untuk dongengkan aku.. Untuk aku.. Yang mati di tangan rindu..
0 notes
rwsetiawan · 5 years
Text
(Bukan) patah hati
Ini bukan tentang patah hati Yang ketika kekasih pergi Memutuskan untuk tidak kembali Melepaskan ikatan yang dulu terikat rapi Ini bukan tentang patah hati Meski hati sudah tak termiliki Karena sang empunya memilih untuk tidak lagi melanjutkan janji Yang dulu pernah terasa amat suci Sungguh, Ini bukan tentang patah hati Walau harus berjalan seorang diri Seraya menikmati setiap derapan langkah tanpa ada yang menemani Memang aku tak menyebutnya patah hati Karena kalau sudah patah, akan lebih susah tersambung lagi Karena kalau sudah usai, akan terasa penat dimulai kembali Karena kalau sudah begini, ahh.. Aku saja enggan meratapi.. Raga yang tak akan bersama lagi Karena keegoisan masing-masing diri Untuk menyikapi semua perbedaan yang terasa banyak tak terperi Tak perlu kamu tanyakan lagi Bagaimana rasanya tak dianggap seperti ini Meski baru sekian purnama memadu hati Dan bayangnya terlalu lekat di memori Aku bukan patah hati Karena ku tak rela hatiku dipatahkan hanya karena masalah seperti ini Oleh dia yang pernah menghiasi Di sepanjang waktu yang telah terlewati Kalau mau pergi, pergi saja Kalau mau acuh, ya acuh saja Tak usah berlaga memikirkan hatiku akan bagaimana Karena sungguh hatiku tak kan rela dipatahkan oleh dia yang bermandikan dusta Heyy.. Sudah.. Ini bukan tentang patah hati Yakini saja, Aku tidak apa apa, hari ini maupun hari nanti
0 notes
rwsetiawan · 5 years
Text
Harapku
Aku menjaga janjiku Untuk tetap membuat hati kita satu Untuk tetap bisa membersamaimu Hingga waktu yang tak pernah kita tahu Aku menjaga hatiku Meyakinkanmu bahwa masih kau pemiliknya Segala hal tentang kita masih sama Meski waktu berjalan dengan sendirinya Aku masih tumbuhkan cintaku Agar masih menghijau seperti dulu Yaa.. Meski tak sekali dua kali kamu ragukan itu Yang tak jarang juga kau buat goyah tertempa rindu Dan aku masih seperti dulu Masih seperti yang pernah kau rayu Meski tak pernah ku rasa hadir dan ada mu Karena waktumu habis hanya untuk mengacuhkanku Lalu.. Apakah ini masih disebut cinta? Ketika raga dan nafas yang tak selalu bisa bersama Ketika waktu mu yang sudah habis tak tersisa Lalu kau anggap aku ini apa? Tak banyak pengharapanku Sama seperti wanita lainnya Aku mencoba mengerti semua pekat kesibukanmu Yang untuk menggeliat saja sudah cukup sulit rasanya Tapi, aku harap kamu tak lupa Ada aku, yang mengharap kamu ada Meski hanya dengan teks maupun suara Untuk memeluk sejenak sesak rindu di dada
1 note · View note
rwsetiawan · 5 years
Text
Tentang Perpisahan
 Tentang perpisahan,
Tak sedikit yang meninggalkan luka.
Tak jarang yang menyisakan trauma bahkan kecewa
Dan banyak pula yang berakhir dengan derita.
 Ketika semua yang pernah terukir dan dijalani
Hanya berakhir menjadi hal menyeramkan
Yang begitu pahit untuk dikenang
 Tentang perpisahan,
Haruskah menjadi sesedih ini
Sedalam dan semenyesakkan ini
Atau haruskah cukup berlapang dada
Dengan menerima keadaan yang sebenarnya
 Tentang perpisahan,
Yang kamu berikan padaku di malam itu
Sudah cukup membuat ku terisak pilu
Dan menangis sesengguk itu
 Sempat berpikir untuk menahanmu bicara
Mencoba menghentikan semua isi hati yang ingin kau ungkap rasanya
Mencoba mempertahankan hubungan yang memang sudah tak lagi berjiwa
Hanya karena ku masih ingin bersama
 Butuh beberapa waktu untukku
Untuk menyadari bahwa semuanya sudah tak bisa seperti dulu
Perbedaan yang ada antara ku dan kamu
Yang semuanya nampak satu
 “Aku pamit”, ucap mu
Aku hanya mampu menangis menggugu
Tanpa berani memandang tajam sorot matamu
Yang akhirnya membiarkan mu pergi meninggalkan semua kenangan itu
 Tanpa penjelasan pun, aku tahu
Kamu tak bisa melanjutkan hubungan yang tanpa restu
Dan tak mampu juga membiarkan ku terjebak
Dalam situasi yang terus tak menentu
  Tentang perpisahan,
Memang berat menerimanya
Dan jelas tak mudah mengikhlaskannya
Karena ketika wajah terbersit tiba-tiba
Masih tersisa sakit dalam dada
 Ya.. Pergilah..
Meski berat akan tetap ku terima
Meski tak mudah tetap akan ku ikhlaskan
Mengenai kenangan-kenangan kita
Akan ku titipkan pada sang pemilik jiwa
0 notes
rwsetiawan · 5 years
Text
Curhat
"Sg penting skrg melakukan apa yg bs dilakukan. Tanpa ketakutan2 panjang dan mendalam", ucapnya di akhir sesi curhatnya. Berjuang dan berjuang adalah hal yang tetap harus dilakukan manusia selama masa hidupnya. Jangankan orang dewasa yang harus berjuang mencari solusi atas semua problema yang ia hadapi, bahkan anak bayi saja harus berjuang jatuh bangun agar bisa berjalan dan berlari. Manusia dan perjuangan adalah satu. Selama manusia masih mau berjuang, Tuhan pasti akan berikan jalan keluar, entah berupa kemudahan ataupun jawaban, meski tak selalu jawaban yang dia harapkan. Namun, ketika dia sudah berhenti, tak lagi berjalan maupun berlari, artinya dia sudah siap untuk menerima 'kematian' dari hal yang sedang ia perjuangkan. "Tanpa ketakuan2 panjang dan mendalam". Hal ini cukup mengusikku untuk berpikir. Ketika manusia yang sudah diberi akal dan logika ini bisa menggunakan keduanya dengan sebaiknya, pasti semua yang ia lakukan tidak akan menimbulkan kekecewaaan. Karena ia menyadari, semua hal yang dipilih dan yang terjadi pasti memiliki konsekuensi. Tidak menaruh harap, sederhananya. Dia tetap berjuang, tapi tak ada harapan muluk-muluk atas semua perjuangannya. "Lak jodo yo nggawe undangan, lak gak jodo yo entuk undangan wkwk", ujarnya berkelakar. Kalau semesta sudah merestui, apapun yang terjadi tetap akan bersatu. Kalau tidak, sekeras apapun berusaha, yang pasti tetap tidak ada hasilnya. Tetap akan berpisah bagaimana pun caranya. Semoga Allah mengijabah semua doa mu, Dek. Dan semesta pun merestui dan mengamininya..
4 notes · View notes
rwsetiawan · 5 years
Text
Aku dan Cilok
Awalnya gak terlalu suka dengan makanan berbahan dasar tepung kanji ini. Kenyol-kenyol memberikan efek geli. Apa lagi kalau dipikir-pikir, makan banyak ternyata cuma makan karbohidrat saja. Minim zat gizi. HAHAHAHA.. Ditambah lagi, cilok yang selalu dipadu dengan saus tomat, yang jelas tidak sehat. Karena pedagang banyak yang memakai saus tomat 'murahan' dengan kandungan tak sedikit bahan berbahaya. Banyak pertimbangan ketika ada teman yang menawarkan makanan ini untukku. Masih banyak alternatif makanan lain, sehingga ku rasa cilok jelas adalah pilihan terakhirku. Tapi makin kesini, pemikiran terlalu panjang itu berangsur beringsut. Bukan karena ingin hemat, tapi lebih kepada sudah makin bosan dengan aneka jajanan lain yang ada. Dan kini cilok telah menjadi salah satu jajanan andalan di saat lapar di kantor. HAHAHA.. setidaknya 2-3 kali dalam sebulan saya dan teman-teman 'njajan' cilok. Dan lumayanlah .. Cukup mengganjal perut seraya menunggu jam pulang. Terimakasih cilok. Keberadaan mu sedikit menyelematkan perutku. 🤣😅
0 notes
rwsetiawan · 5 years
Text
Menikmati sendiri
Menikmati sendiri? Jangan berpikir yg macam2 yaa... HAHAHA. Sebagai seorang istri dan sekaligus ibu dr satu org batita, menikmati sendiri disini maksutnya adalah 'me time'. Jangan tanya, kenapa saya membahas ini. Karena jujur saja,, saya Sudah lupa kapan saya terakhir kali 'menikmati sendiri', seperti ini. Pengen sih sesekali 'me time' dgn sekedar menamatkan drama korea sambil maskeran. Atau main hay day sambil dengerin lagu favorit. Atau mungkin sekedar luluran saat mandi. Beberapa hal yg saya sebutkan di atas tadi sudah sangat amat jarang bahkan cenderung tidak pernah saya lakukan. Kenapa ? Terjebak rutinitas. Ciehh.. 😂😂 Sebagai seorang wanita karir, sekaligus ibu dr seorang batita yg cantik, dan jg istri yg sdg menjalani LDR, keterbatasan waktu benar2 menjadi kendala untuk melakukan hal2 yg berbau 'me time'. Dan dampaknya ? Stress berkepanjangan. Awalnya saya gak merasa bahwa terjebak dalam rutinitas adalah sebagai suatu masalah. Tapi, seiring berjalannya waktu, kebutuhan 'me time' yg terpaksa tidak sempat untuk dipenuhi ini benar2 menjadi boomerang. Stress yg berkepanjangan secara ekuivalen dan berbanding lurus memicu Emosi meledak-ledak tak tahu tempat dan waktu. Sungguh! Hal ini tidak bisa terhindarkan. Bahkan, (bodohnya) anak cantik batita ini tak jarang menjadi korban kemarahan (yg pada akhirnya membuat saya menangis dan menyesal seharian ketika sudah berada di kantor). Menyadari kebutuhan untuk menikmati sendiri bagi seorang ibu maupun istri ini adalah hal yg vital bagi kewarasan jiwa dan raga, maka saat ini saya berusaha sebaik mungkin untuk menyempatkan dan cenderung mengharuskan diri saya sendiri untuk 'menikmati sendiri'. Karena kesuksesan rumah tangga salah satunya dipengaruhi oleh kesuksesan ibu dalam menyenangkan hati dan pikirannya. Ada banyak hal yg bisa dilakukan untuk menikmati sendiri. Namun, saya memilih dua hal yg akan coba saya lakukan dengan rutin untuk 'me time'. Menulis blog dan menghafal surat2 pendek. Dua kegiatan dalam menikmati sendiri itu saya pilih bukan tanpa alasan. Menulis blog saya pilih sebagai sarana untuk ekspresi diri. Yaa... meskipun isi blog saya saat ini hanya berupa ungkapan hati dan perasaan yg sdh dan sdg saya rasakan. Menulis blog terasa benar2 melegakan hati. Karena terkadang, ketika saya butuh teman untuk ngobrol dan berkeluh kesah namun tidak ada teman yg bisa menemani, menulis blog bisa saya jadikan alternatif untuk mengantisipasi hal tersebut. Meskipun hanya berteman aksara, mencurahkan isi hati melalui tulisan bisa membuat hati terasa tenang kok. Bahkan kadang ketika saya sedang menuangkan isi pikiran dan hati saya dlm blog seperti saat ini, solusi maupun sekedar kalimat penenang hati bisa muncul secara tiba2. Hahaha.. Benar2 menyenangkan.. Menghafal surat2 pendek. Saya rasa memperbanyak hafalan surat2 pendek selain bisa menambah pahala (*pahala kok dihitung2. Hahahaha) namun juga bisa melegakan dan menenangkan hati. Mungkin kalimat2 milik Allah itu lah yg secara langsung maupun tidak langsung membuat pikiran terasa adem dan hati menjadi nyaman. Tiap2 individu pasti punya cara sendiri dalam menikmati sendiri. Apapun caranya, lakukan selalu hal2 baik dan bermanfaat yaaa... Agar waktu yg km gunakan untuk menikmati sendiri itu terasa tak sia sia. Ciaooo, mama mama di seluruh Indonesia. Tetap jaga kewarasan hati, jiwa, dan pikiran. Agar rumah tangga tetap aman dan tentram 😀😀😀
1 note · View note
rwsetiawan · 5 years
Text
Fathiyya
Dia sandarkan kepala mungil nya di dada Bergelandut manja seakan ingin luapkan besar cintanya Berguling guling di sepanjang badan sang mama Sesekali mengusap dan mengecup kedua pipinya. Belum genap 16 bulan usianya Tapi hadirnya benar2 semarakkan hidup sekelilingnya Dengan segala tingkah dan kemahirannya Dan semua KePolosan serta kelucuannya Lima hari dalam seminggu ku tinggalkan dia Menuntaskan hasrat tak sekedar untuk rupiah Dan jangan pula berpikir ini, karena ambisi sang mama Fathiyya.. Dengan segala keterbatasan yg mama punya Mama akan berusaha ada untuk fathiyya Tiap malam akan mama luangkan waktu untuk bersama Sedikit bersenda gurau, atau hanya sekedar membaca buku kesukaan fathiyya.. Dek.. Maafkan semua kekurangan yg mama punya selama mendidikmu. Yg tak setiap waktu membersamaimu. Yg tak selalu tahu apa maumu. Fathiyya anakku.. Harus fathiyya tau, Seluruh hidup mama untuk fathiyya. Akan mama lakukan yg terbaik yg mama bisa untuk fathiyya. Dan Tak perlu fathiyya ragukan seberapa besar cinta mama Karena sungguh mama ingin hidup sedunia sesurga bersama mu, fathiyya.. Mama sayang fathiyya
1 note · View note
rwsetiawan · 5 years
Text
Mari Bicara
Mari bicara. Tentang apa saja. Tentang ku, kamu, dan mereka. Tentang kita pun juga bisa. Mari bicara. Sejenak melepas penat setelah seharian bekerja. Mencoba berbagi sedikit keresahan yg terasa sesak di dada. Dan mungkin bisa juga sedikit meletakkan problema yg berjejal dlm kepala. Mari bicara. Bagaimana kita bertemu dahulu. Mengenang cerita yg lalu. Yg banyak suka, kadang duka, dan tak jarang sendu. Mari bicara. Tentang bagaimana harus ku isi hariku dan harimu. Agar tak merasa jemu setiap waktu. Agar tetap terasa manfaat di saat itu. Mari bicara. Ajak ku bicara. Agar dahaga dalam jiwa menemukan kesegarannya. Dan agar kekepoan dlm pikiran menemukan jalan keluarnya. Mari bicara. Jangan diam seperti itu. Karena diammu menyiksa diriku. Semoga engkau tahu itu..
1 note · View note
rwsetiawan · 5 years
Text
Hati
Siapa yg sangka dia bisa remuk seremuk ini.. Siapa yg kira dia bisa sakit sesakit ini.. Siapa yg duga dia pun bisa dihabisi seperti ini.. Ya.. Memang Tuhan tak akan memberi cobaan kepadamu melebihi kemampuan mu. Dia pun pasti sudah menimbang bahwa masalah seperti itu dengan kuat akan ku hadapi. Memang seharusnya aku tak perlu risau dan khawatir akan semuanya. Tak perlu juga aku mengkhawatirkan hatiku akan seperti apa. Cukup jalani saja dengan semestinya setelah ku upayakan yg sebaik baiknya. Masalah hasil nya akan bagaimana dan seperti apa, cukup tunggu saja. Karena ku percaya tak akan ada hasil yg menghianati usaha. Sekali lagi, aku tak perlu secemas itu dengan hatiku. Semua nya sudah ditakar sesuai kemampuan dan aku yakin aku mampu. Dan yg harus aku percaya lagi adalah aahh .. Ini hanya problema kecil. Di luar sana orang dengan jutaan kali lipat problema saja masih bisa mereka hadapi.. Yaa.. Aku hanya butuh keyakinan itu. Bahwa apapun masalahnya, hatiku tetap akan baik baik saja.
1 note · View note