Tumgik
saudarimu · 3 months
Text
Jumat, 9 Februari 2024
Aku merasa agak bersalah menulis ini tapi aku yakin banget bukan cuma aku orang di dunia ini yang kalau ngumpul bareng keluarga dari pihak bapak pasti lebih memilih duduk di pojokan sambil main handphone, atau masuk kamar terus tidur, atau main sama bocah. Pokoknya gak boleh kelihatan kikuk sampai pulang dengan rasa lega karena akhirnya kelar juga rasa gak nyaman ini.
Kendati ada satu hal yang membuat ngumpul keluarga dari pihak bapak ini lebih baik dari sebelumnya. Saat aku hendak masuk ke kamar tamu untuk salat duhur ada dua bocah ponakanku mengenakan kerudung, satu berwarna merah jambu satu lagi berwarna biru, tanpa rok lagi bingung ngatur posisi sejadah. Momen itu menurut kau menggemaskan banget karena mereka berinisiatif salat berdua di kamar meski gak ada orang dewasa yang menyuruh mereka.
Aku bertanya ke mereka "mauki salat?" Bocah kerudung merah muda menjawab "iya?" Aku bertanya lagi ngajak salat bareng "mauki salat sama-sama?" Bocah kerudung merah muda menjawab lagi "iya"
Beberapa menit kuhabiskan untuk mengatur sejadah dan saf dua bocah itu agar berdiri dengan rapi di sebelah kanan dan kiriku. Kamu mau tahu apa lagi hal yang menggemaskannya? Mereka yang awalnya kupikir mungkin akan berlari keluar kamar setelah satu atau dua rakaat, tanpa kuduga ternyata mengikuti gerakan salatku sampai salam. Bahkan sampai berdoa bersama.
Tapi doaku beda.
Semoga nanti aku bisa salat bersama lagi dengan bocah-bocah saleha.
Bocahku.
0 notes
saudarimu · 3 months
Text
Kamis, 8 Februari 2024
Pagiku cukup buruk. Kenyataan bahwa aku belum sepenuhnya sembuh membuatku semakin tidak tahu bagaimana caranya untuk mencintai diri sendiri.
Tapi di tengah hari rangkaian kejadian yang menimbulkan perasaan gusar setengah mati malah amat sangat kusyukuri.
Ada orang baik yang memberiku pelajaran untuk selalu menengok ke kanan dan ke kiri. Ada orang yang memahamkanku bahwa tidak ada orang tersial di dunia ini sebab setiap ujian sudah menempati porsi yang pas dalam hidup mereka masing-masing. Ada orang yang menyadarkanku untuk selalu berasumsi positif pada pikiran-pikiran yang tidak terkontrol dan terbentuk sendiri oleh alam bawah sadar. Ada yang melatihku untuk tidak terlalu melekat pada setiap hal yang sudah pasti tidak akan ditinggali.
Terima kasih. Semoga Penciptaku memberi kesempatan untuk bertemu dengan kalian dalam versi diriku yang terbaik.
0 notes
saudarimu · 3 months
Text
Apa tujuanmu mencatat pengeluaran dan utang?
Tumblr media
Saya mengawali kebiasaan ini sejak tahun terakhir di kampus. Kalau gak salah sekitar tahun 2018 atau 2019 masih menulis di buku catatan khusus. Tujuannya agar saya gak kebablasan menggunakan uang saku untuk jajan makanan dan minuman saja.
Saat itu alhamdulillah uang saku Rp 500.000 per bulan dari ayah jika kugunakan dengan baik cukup untuk membeli keperluan alat tulis menulis sendiri seperti pulpen dan kertas binder warna-warni karena aku suka banget membuat catatan dengan rapih dan cantik. Cukup untuk keperluan print dan jilid tugas laporan karena aku belum dibelikan printer saat itu. Cukup untuk keperluan praktikum saat ingin memberikan reward untuk testee. Cukup untuk membeli paket internet dan jajan.
Setelah lulus kuliah dan alhamdulillah sudah bisa berpenghasilan sendiri kebiasaan itu masih berlanjut tapi sudah gak pakai buku lagi. Supaya lebih praktis saya membuat folder khusus di aplikasi notes ponsel saya dan buat catatan untuk pertahun. Tujuannya masih sama agar saya gak kebablasan menggunakan uang untuk belanja. Pengeluaran lebih teratur dengan memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan. Meski gaji belum seberapa tapi alhamdulillah menurut saya keberkahan dari materi itu bisa diraih ketika kita merasa cukup dengan pemberian. Bisa menabung juga untuk kebutuhan di masa depan.
Saya senang belajar mandiri mengatur pemasukan dan pengeluaran hitung-hitung untuk bekal mengatur keuangan saat sudah berumah tangga nanti.
Saudarimu, Delila
0 notes
saudarimu · 3 months
Text
Apa peran lingkungan dalam membentuk kepribadian seseorang?
Manusia ada makhluk sosial yang pastinya akan saling berinteraksi dalam berbagai aspek.
Dalam hal pendidikan ada interaksi antara pendidik dan sesama peserta didik atau dosen dan mahasiswa juga sesama mahasiswa. Dalam hal kesehatan ada interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien. Dalam hal muamalat ada interaksi penjual dan pembeli. Dalam dunia kerja ada interaksi dengan atasan dan sesama rekan kerja. Kita gak akan pernah bisa menghindari interaksi karena memang seperi itulah tabiat alami kira sebagai manusia.
Dalam lingkungan tempat kita berinteraksi tentu kita akan menemukan begitu banyak informasi atau cara pandang baru tentang kehidupan dari orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Jika kita merasa nilai-nilai dari informasi atau cara pandang mereka sesuai dengan diri kita maka kita akan mengambil informasi dan cara pendang tersebut untuk menjadi pemikiran kita. Pemikiran yang semakin lama semakin dibenarkan oleh diri kita akibat dari informasi lain yang telah kita bawa sebelumnya secara otomatis akan berubah menjadi pemahaman dalam diri kita. Pemahaman kita akan dimanifestasikan dalam bentuk perilaku. Kemudian perilaku yang dilakukan secara berulang akan membentuk kebiasaan dan membentuk kepribadian terutama bagaimana cara kita berpikir dan bagaimana cara kita bersikap. Seperti itulah proses lingkungan bisa membentuk kita.
Jadi, seperti apapun lingkungannya, kita sebagai manusia yang memiliki akal dan telah memiliki pemahaman pribadi, memiliki kemampuan untuk berhati-hati dalam memilah informasi dan cara pandang mana yang akan kita ambil untuk diri kita sebab informasi dan cara pandang orang-orang dari lingkungan akan memengaruhi kebiasaan dan kepribadian kita.
Sekian
Saudarimu, Delila
0 notes
saudarimu · 3 months
Text
Pernahkah kamu iri dengan kehidupan orang lain?
Sering😔
Bukankah setiap manusia memang punya kecenderungan untuk membandingkan dirinya dengan orang lain?
Hanya saja standar perbandingannya sudah berbeda sebelum dan setelah lebih mengenal Islam dan lebih dekat dengan Pencipta, insyaAllah😌
Dalam psikologi, kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain yang nantinya akan memengaruhi kondisi mental, terutama harga diri, disebut dengan teori perbandingan sosial😊
Saudarimu, Delila
0 notes
saudarimu · 3 months
Text
Kenapa jika orang tua miskin anak-anaknya tetap miskin ?
Tumblr media
Karena masih ada orangtua tidak memiliki pemikiran untuk membentuk anak mereka agar menjadi manusia yang lebih baik dari segala aspek, terutama pendidikan dan materi, dibanding dirinya.
Gak bisa dipungkiri kita hidup di zaman di mana manusia memandang pendidikan sebagai salah satu batu loncatan untuk mengubah perekonomian menjadi lebih baik. Tentu saja itu adalah buah dari penerapan sistem kapitalisme yang merambah ke dunia pendidikan.
Padahal pendidikan dalam Islam adalah salah satu kebutuhan pokok yang wajib ditempuh oleh setiap manusia untuk menimba ilmu dan membentuk keterampilan agar nantinya menjadi manusia yang tentu saja bertakwa kepada Allah, memiliki kepribadian dan karakter mulia, serta berguna bagi kemaslahatan umum.
Sayangnya, di lingkungan sekitar saya masih banyak orsngtua yang, mohon maaf berada di tingkat perekonomian menengah ke bawah, berpikir anaknya lebih baik langsung bekerja atau menikah saja setelah tamat SMA. Kapitalisme juga yang membuat manusia berpikir bekerja untuk mengumpulkan materi adalah nomor satu untuk bertahan hidup.
Di situ kadang saya merasa sedih😔
Saudarimu, Delila
Jumat, 26 Januari 2024
0 notes
saudarimu · 3 months
Text
Bagaimana cara hidup dengan pikiran tenang?
Tumblr media
Pertama, gak perlu terlalu mencemaskan masa depan atau keinginan dan peristiwa apapun yang belum berada di area kekusaan kita. Sebab masa depan adalah milik Dia dan hal yang bisa kita lakukan untuk saat ini adalah dengan menjalani waktu sebaik mungkin selama hal itu masih berada di area kekuasaan kita.
Kedua, berserah dengan ketentuan atau hasil akhir yang gak bisa dikuasai. Berserah bukan berarti pasrah. Melainkan apapun yang terjadi nanti, bagaimanapun hasilnya nanti, segala hal yang akan kita hadapi atau dapatkan itu gak terlepas dari kehendak Dia meski telah kita usahakan dengan sungguh-sungguh. Sebab Dia adalah Pencipta Yangmaha menciptakan dan Yangmaha paling memahami ciptaannya.
Ketiga, ini yang paling wajib dilakukan dengan kesadaran penuh dan niat yang lurus saat ini bagi orang yang mengaku beriman, mempelajari Islam secara keseluruhan. Kondisi manusia saat ini sudah sangat parah dalam mengenal agama sendiri. Hal itu juga yang membuat pemikiran manusia semakin jauh dari pemikiran Islam yang sesungguhnya, sehingga membuat hidup manusia juga ikut jauh dari sumber ketenangan yang hakiki. Tentu saja belajar Islam membuat kita akan selalu mengingat Dia Yangmaha menentukan takdir ciptaan-Nya.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Terjemahan QS. Ar-Ra’du[13]: 28)
Ini jawaban pertama saya di quora. Saat ini belum bisa menulis terlalu panjang di sini dan masih menggunakan tata bahasa yang sederhana, tapi saya berharap semoga kemampuan saya semakin meningkat dengan berbagi jawaban di sini☺️
Saudarimu, Delila
Kamis, 25 Januari 2024
1 note · View note
saudarimu · 4 months
Text
Hari ke 2: Gak mau nyerah
Bukan menyerah yang benar-benar ambil langkah putar balik dan gak mau melakukan apa-apa lagi. Hanya saja lebih berserah agar gak ada lagi celah untuk membisikkan was-was yang membuat semakin gelisah lalu berakhir salah jalan. Meski aku gak yakin dengan kekonsistenan aku untuk menyelesaikan tulisan-tulisan random ini lagi tahun ini gak apa-apa. Mari menutup hari kedua dengan membaca doa kepada satu-satunya Tempat untuk meminta segala hal baik.
Gowa, 2 Januari 2024
0 notes
saudarimu · 4 months
Text
Hari ke 1: Memulai lagi tanpa resolusi
Sempat terbesit niat untuk ikut #30haribercerita2024 meski tulisan saya gak bagus-bagus banget dan ceritaku gak menarik-menarik banget. Tapi saya meragukan kekonsistenan saya sendiri dalam hal tulis-menulis. Buktinya masih hari kedua tapi saya sudah gak ada bahan sama sekali. Meski begitu saya ingin memposting curhatan saya di tanggal 1Januari 2024 dengan jawaban ini.
Di saat orang-orang optimis membuka halaman baru perjalanan hidup mereka, di saat orang-orang membawa kabar bahagia tentang pergantian status bersamaan dengan pergantian tahun, di saat orang-orang penuh harap menata kembali mimpi yang belum tercapai untuk dibangun kembali, aku mengawali tahun ini dengan kepala yang sakit akibat kurang tidur karena kemeriahan kembang api dan suara heboh tetangga beserta rasa insecure karena bekas jerawat belum hilang dari tahun kemarin dan wajah yang belum berubah menjadi cerah dari kekusaman sebanyak apapun pelembab yang kugunakan.
Dibanding duduk di tengah keluarga aku memilih menikmati kesendirian di dalam kamar kosong yang tak berpemilik. Menghirup aroma kayu dari lemari yang baru jadi ditemani suara hujan deras yang amat sangat kusyukuri turun siang ini.
Kedengarannya menyedihkan ya? Seperti tidak ada bahagia dan semangat sama sekali. Tapi yang sebenarnya terjadi adalah aku yang ingin menyembunyikan rasa malu dan rendah diriku. Aku yang tidak ingin menaruh harap dan ekspektasi terlalu tinggi pada segala hal yang tidak berada dalam kekuasaanku. Serta aku yang berulangkali bertemu kegagalan sehingga tidak lagi ingin mendahului kehendak Tuhan.
Tidak ada lagi daftar resolusi. Tidak ada lagi mimpi yang sangat kuharapkan tahun ini bisa terjadi. Yang tersisa hanya manusia yang sudah pasrah dan berserah. Sudahlah raga dan batin terlalu lelah seperti ingin pergi tapi sangat takut merasakan sakit. Jika memang seperti ini mau diapakan lagi?
Makassar, 1 Januari 2024
0 notes
saudarimu · 6 months
Text
Sore tanpa arti
Tumblr media
Beberapa kali aku merasa tubuhku miring seperti ingin tumbang. Tentu saja aku sadar sembilan puluh persen untuk tidak melakukannya. Sepuluh persen lagi berada diambang tidak waras.
Bolehkah aku berharap lelahku hari ini mendapat pahala. Padahal Dia yang Mahatahu setengah harapku adalah pertemuan hari ini jangan dulu terjadi. Tapi melihat usaha dari seorang yang bersedia meluangkan waktu dan mengeluarkan biayanya untuk bertemu dengan seorang fakir ilmu sepertiku malah membuatku semakin tidak tega memindahkan pertemuan ini ke hari lain. Walaupun sebenarnya sebagian besar kesalahan itu berasal dari aku yang tidak memastikan waktu pertemuan. Sungguh aku sangat merasa bersalah.
Aku kembali berada di kampus sekarang. Membawa perasaan yang sangat ingin benar-benar kembali ke masa di saat aku bisa menghapus kesedihanku dengan impian masa depan seorang pembelajar yang masih sangat bersemangat. Di tangga tepi pelataran yang luas aku berusaha menikmati angin meniup wajahku. Sekelilingku sangat gaduh. Memang beberapa tahun belakangan jumlah penghuni kampus kasat mata bertambah lima kali lipat dibanding jamanku. Andai saja mereka tahu statusku bukan lagi mahasiswa pasti akan terlihat menyedihkan duduk sendirian di sana.
Adalah setidaknya satu orang baik yang ingin belajar islam menjadi satu hal yang sangat kusyukuri. Meski sepertinya sudah lama aku kehilangan tujuan dan pendorongku berada di sini. Tidak lagi menjadi tempatku untuk kembali. Sayangnya aku juga belum punya alasan untuk pergi.
Makassar, 27 Oktober 2023
0 notes
saudarimu · 6 months
Text
Assalamualaikum, selamat datang di ruang randomku👋
Tumblr media
Kemarin sore aku secara tidak sengaja, namun masih dalam keadaan sadar, menutup akun blogku😔 Aku juga kehilangan beberapa tulisanku yang belum sempat dibackup😭 Padahal rencananya aku hanya ingin mengganti password🥺 Akhirnya kuputuskan untuk merepost semua tulisan randomku di sini🥲
Seperti kalimat pembuka sebelumnya, aku bukan penulis handal yang pandai merangkai kata, jadi jangan berekspektasi tinggi pada tulisanku. Tapi jika kamu berkenan silakan berjelajah. Semoga kamu menemukan sesuatu di dalamnya😊
Saudarimu, Delila
Jumat, 27 Oktober 2023
Update : Alhamdulillah😄 akun blogku sudah kembali dan semua postingan tidak menghilang. Tapi untuk berjaga-jaga aku akan tetap memposting tulisanku di sini agar kejadian yang sama tidak terjadi lagi🥲
1 note · View note
saudarimu · 9 months
Text
Aku pernah mengalami ini sebelumnya
Tumblr media
Satu jam sebelum jam tiga otakku sudah tidak dapat kugunakan untuk melakukan pekerjaan yang butuh pemikiran berat. Jadi biasanya aku berpura-pura sibuk membereskan surat atau membaca cerita penduduk bumi di timeline quora. Tidak cukup menghibur tapi setidaknya aku masih terlihat seperti bekerja.
Beberapa pekan belakangan perasaanku sangat buruk. Tapi aku sudah pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Jadi ini bukan yang pertama kali. Hanya saja masih terasa sangat sakit dan menyesakkan. Tentu saja karena tercekik oleh rasa cemas pada masa yang belum menjadi ranahku. Lihat betapa kurang ajar hamba satu ini. Bukankah sudah berapa kali diingatkan kalau mengkhawatirkan masa depan sama saja dengan berburuk sangka pada Allah.
Tolong jangan berpikir kepalaku hanya berisi pikiran negatif yang nyaris membuat bunuh diri. Aku sudah berusaha. Setidaknya meyakinkan diri bahwa kesedihan mendalam yang kurasakan saat ini adalah cara Allah untuk mengampuni dosaku yang begitu banyak.
Semuanya terasa begitu mustahil saat ini. Seperti sedang terjebak dalam sebuah labirin yang tidak ada akhir. Atau hilang di tengah hutan belantara yang gelap dengan pohon tinggi menutup cahaya matahari. Tidak ada jalan yang terbuka untukku. Tapi bukankah setelah itu petunjuk Allah sekejap datang entah dari mana?
Ya, aku hanya perlu lebih sering berprasangka baik lagi.
Makassar, 1 Agustus 2023
0 notes
saudarimu · 2 years
Text
Hari ke 11: Sebuah keinginan yang kutitipkan
Malam ini, kutemani ibu untuk berbelanja bumbu dapur untuk keperluan masak memasak hari jumat nanti. Dengan menahan kantuk aku mengekor pelan di belakang sambil menarik keranjang belanja. Bagaimana tidak, alarm tidurku sudah lewat setengah jam lalu sementara aku harus bangun lebih cepat setiap hari.
Tapi aku tidak mengeluhkan lelahku hari ini. Sebab ini kali pertama aku akan ikut berkontribusi dalam jumat berkah bersama anak-anak yatim.
Dariku pribadi ada sebuah keinginan yang kutitipkan bersama niat ini. Kuharap segala pinta yang dirapalkan bisa dilangitkan bersama angin.
@30haribercerita
#30hbc2211 #30haribercerita2022
0 notes
saudarimu · 2 years
Text
Hari ke 10: Sebab aku merindukan bagaimana rasanya salah tingkah
Biasanya aku berjalan lebih cepat, kadang juga lebih lambat. Tapi aku tidak pernah sekonsisten dirimu. Mungkin karena aku tidak pandai mengukur jarak dan waktu. Hal itu terbukti sebab aku yang tidak pernah tepat dalam memprediksi sesuatu. Termasuk keberadaanmu.
Namun hari ini aku sengaja untuk mengatur langkah. Tidak lain agar sesekali ada momen berpapasan. Beruntung kali ini perhitunganku tepat, atau semesta memang tengah mendukung kita. Atau bisa jadi segala kesengajaan yang kubuat hanya sekadar kebetulan. Setidaknya bisa kurasakan hawa sejuk menggelitikku dari belakang. Sebab aku merindukan bagaimana rasanya menjadi salah tingkah.
Seperti ketidakmampuanku memperkirakan segala hal yang tidak berada di area kekuasaanku, tentu aku juga tidak mampu memperkirakan masa depan. Terlebih aku tidak tahu kau akan berada di sana atau tidak. Tapi kuizinkan diriku untuk menikmati rasa tanpa nama ini untuk sesaat. Toh aku juga sudah pernah mencicipi segala macam luka meskipun selamanya tidak akan pernah menjadi terbiasa. Entah akan berakhir dengan air mata sedih atau bahagia. Apapun itu kupikir aku sudah siap.
@30haribercerita
#30hbc2210 #30haribercerita2022
0 notes
saudarimu · 2 years
Text
Hari ke 9: Berdamai dengan pikiran
Tumblr media
Siang ini kusempatkan mengambil foto tanaman di halaman rumah, tapi bukan di rumahku. Lalu akhirnya, pertama kali di tahun 2022, kupustuskan untuk mengupload foto ini di sini. Setelah pikiranku yang bercabang sibuk bertengkar dengan argumennya masing-masing. Satu kerap merasa cemas pada hal kecil yang cenderung tidak penting, nyaris tidak realistis. Satu lagi menolak untuk mendiagnosa diri menderita obsesif kompulsif.
Memang sulit untuk dimengerti, sulit pula untuk kutuliskan di sini. Sederhananya aku seperti punya semacam pemikiran yang agak mengganggu. Terutama dalam mengabadikan momen dalam bentuk foto. Aku ingin gambar yang kutangkap terlihat sempurna alih-alih terkesan natural. Bahkan di area sekitar yang tidak tertangkap oleh lensa. Alhamdulillah belakangan ini, meski masih perlahan, aku sudah bisa berdamai dengan pikiranku. Memang tidak mudah, tapi harus kubiasakan. Karena selamanya tidak akan pernah ingin kuakui kalau aku memiliki masalah kecil tapi rumit seperti ini. @30haribercerita #30hbc2209 #30haribercerita2022
0 notes
saudarimu · 2 years
Text
Hari ke 8: Adalah ruang hatiku
Tema : Tempat yang akhirnya kukunjungi lagi
adalah Rumah sakit gigi dan mulut
Sebenarnya bukan tempat yang tidak kukunjungi setelah sekian lama. Itu adalah tempat yang kudatangi setiap akhir pekan sebulan terakhir, tapi karena dua pekan kemarin hari sabtu bertemu dengan tanggal merah, jadilah kunjunganku kuundur hingga hari ini.
Oh iya, ada satu tempat yang sudah lama sekali tidak pernah kukungjungi dan akhirnya kukunjungi lagi. Adalah ruang hatiku yang sudah lama kutinggal sendiri.
8 Januari 2022
0 notes
saudarimu · 2 years
Text
Hari ke 7: Di perjalanan pulang, isi kepalaku sibuk berkontemplasi
Tumblr media
Sore ini, kusempatkan diriku untuk pergi membeli case ponsel baru, karena yang lama sudah terlalu kotor dan tidak cantik lagi untuk dibawa-bawa. Tapi bukan itu yang ingin kuceritakan hari ini. Di perjalanan pulang dari salah satu cabang toko aksesoris gadget terbesar di kotaku, isi kepalaku sibuk berkontemplasi. Kadang juga menampar diriku berkali-kali dengan pikiranku sendiri. Lalu diakhiri dengan beristigfar. Sudah sering kudengar pepatah mengatakan kalau pikiranmu membunuhmu. Tapi tetap saja kulakukan setiap hari.
Sebenarnya pikiran negatifku bercampur dengan kegelisahan. Atau gelisah yang memicuku terlalu berpikiran negatif? Yang pasti kusadari ada satu kegelisahan terbesar dalam diriku saat ini. Kegeliasahan yang solusinya belum dapat kuselesaikan sendiri sebab ia berada di daerah yang tidak kukuasai. Kegelisahan yang membuatku semakin sering membandingkan alur hidupku dengan orang lain. Kegelisahan yang tanpa sadar membuatku ingin merasakan bagaimana rasanya hidup dalam kehidupan mereka.
Adalah kegelisahan untuk ditemukan dan menemukan.
Kehidupanku sejak dulu hingga kini hanya seperti bernapas dalam harap dan cemas. Berpindah pada satu ketakutan menuju ketakutan yang lainnya. Kadang dibuat terjatuh untuk belajar bangkit kembali, kadang dibuat melambung untuk tahu rasanya dihempaskan, kadang juga dibiarkan berjalan saja mengikuti ke mana kisahku diarahkan.
Kesimpulan dari kontemplasiku adalah dunia memang bukan tempat yang tepat untuk mencari kenyamanan yang abadi, dan aku tetap manusia yang penuh kekurangan sebesar apapun aku berusaha. Pun meminta sedikit saja kebahagiaan kecil mungkin tidak apa-apa. Sepertinya aku memang harus lebih sering lagi praktek mensyukuri gelisah dan cemasku. Lebih sering lagi mengingat untuk berserah agar tidak terlalu memaksakan diri. Lebih sering lagi untuk meminta agar dikasihi.
7 Januari 2022
0 notes