Tumgik
shinenis · 1 year
Text
I miss you..
7 notes · View notes
shinenis · 3 years
Text
Arti Perjalanan Menemukan
Tumblr media
Bila menuju hatimu ialah perjalanan menemukan tanpa arah dan detik, ke sanalah aku mengarahkan kemudi pelayaranku. Setelah perpisahan membawaku pada samudra kesepian ini, kupikir tujuan ialah satu-satunya muara yang taklagi kutemukan untuk waktu yang sangat lama. Aku telah kehilangan kompas untuk mencari tahu ke mana perasaan ini kelak berlabuh.
Pertemuan denganmu menjadi suar dari ketersesatan itu. Tawa dan candamu menjadi semilir angin di antara kecamuk badai yang kuhadapi tetiap malam; senyummu menjelma kehangatan di antara dingin-dingin hari tanpa pagi. Kehadiranmu memberiku kembali cahaya di antara kegelapan. Kamu menarikku keluar dari segala kesunyianku. 
Aku benci ketiba-tibaan. Tiba-tiba ingin mengenalmu lebih dalam. Tiba-tiba ingin bertemu denganmu lebih sering dari apa yang sedang kita ukir bersama waktu saat ini. 
Kedatanganmu yang begitu tiba-tiba, membuatku sadar bahwa terkadang, tidak selamanya perpisahan membuat perasaan mati; sebaliknya, kehadiranmu meniupkan segenap nyawa ke dalam ruang-ruang kosong itu kembali.
Sungguh, aku tidak menahu titik balik apa yang kelak terjadi di antara, tetapi aku terus melangitkan semoga demi semoga jika pertemuan ini tak seperti di masa silam; bukan sebuah stasiun di mana kamu hanya berhenti sementara, lalu pergi lagi. 
Sungguh, aku tahu tidak tahu seberapa besar keyakinan tumbuh di dalam dadaku; setidaknya saat ini, aku tahu ke mana perasaan ini akan berlabuh. 
Kisah ini terinspirasi dari seseorang di kehidupanku yang begitu teguh menemukan arti dari perjalanan menemukan.
206 notes · View notes
shinenis · 4 years
Text
Rehat sebentar dari segala hal yang membuat diri merasa khawatir. Menepi dulu dari sesuatu yang mungkin menjadikanku berprasangka buruk pada diriku sendiri.
Butuh healing myself, agar jauh dari menyakiti diri lebih jauh. Hati butuh bernapas, agar jauh dari pemikiran2 kerdil yang akhirnya menyakiti.
Jadi sampai bertemu lagi nanti; disana, disaat diri sudah benar-benar siap. Jika kau tak lagi temukan aku disana, kau masih bisa menyapaku dengan tatap muka.
Kamu, baik-baik ya.
0 notes
shinenis · 4 years
Text
Ku ingin hidup dalam kebahagiaan yang sederhana. Seperti gumpalan awan yang nampak diantara birunya langit, warna kuning kemerahan menemani tenggelamnya matahari, rumah-rumah yang terlihat kecil di atas perbukitan, maupun udara yang kian dingin ketika hujan di kaki gunung. Tiada yang lebih membahagiakan, selain merasakan nikmat dalam meniti setiap alam semesta yang Dia ciptakan. Semoga, pemahaman kita tentang kebahagiaan serupa. Tak muluk, dan tak mesti mewah.
0 notes
shinenis · 4 years
Text
Mau kuceritakan sesuatu? Jadi, semalam aku bermimpi hal yang lucu. Aku memimpikanmu menjadi atronot. Dalam bunga tidur itu kamu pamit pada semua orang akan mengangkasa. Aneh bukan? Kemudian dari atas sana kamu berselfie, lalu mengirimkan hasilnya ke beberapa grup WhatsApp di hp mu dan salah satu grup itu ada aku didalamnya. Aku terkagum, bidikan itu menunjukan kerlap-kerlip lampu dari bumi saat malam hari, indah sekali. Perpaduan yang cantik antara gelap dan titik-titik cahaya.
0 notes
shinenis · 4 years
Text
Bersyukurlah atas semua rasa sakit yang pernah kau rasakan di hari lalu. Atas semua rasa kecewa yang terasa amat menyesakkan dadamu. Juga atas segala pengkhianatan yang dulu pernah membuatmu terpuruk.
***
Bersyukurlah, karena hari ini Allah telah membaikkan hatimu. Bersyukurlah sebab kau sudah bertumbuh menjadi lebih tangguh. Dan bersyukurlah, sebab Allah memberimu kesempatan untuk menjadi lebih baik dari hari lalu.
90 notes · View notes
shinenis · 5 years
Text
Kita berjuang di jalan kita sendiri.
Juga bertemu dengan kerikil-kerikil kehidupan yang bisa membuat kita tersungkur kemudian bangkit dan melangkah lagi atau hanya terkaget lalu bisa dengan cepat menyeimbangkan badan dan berlenggang kembali.
Pada akhirnya kita berjuang untuk diri kita sendiri. Menyerah sekalipun, untuk diri kita sendiri.
235 notes · View notes
shinenis · 5 years
Text
Menunggu Dalam Ketidakpastian
Sebagai perempuan, tentu aku tak ingin berlama-lama dalam penantian yang tak kunjung ada kepastian. Karena menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan. Di mana, seorang wanita hanya bisa bersabar dalam doa-doa yang panjang. Ia hanya mampu meratap di sepertiga malam memohon kepada Tuhan agar segera dihalalkan. Aku mungkin tidak bisa sesabar itu dalam penantian; menunggu seseorang. Atau mungkin hanya perempuan dungu yang mau berdiam dalam kegamangan menanti sebuah keajaiban, atas penantiannya yang telah diambang batas. Sebagai perempuan cerdas, aku akan lebih memilih untuk mundur. Karena di bumi ini, laki-laki tidak hanya satu. . Waktuku teramat berharga hanya untuk menunggu seseorang yang tak pasti kapan datang. Ada banyak kesempatan yang akan terbuang sia-sia. Ada banyak sinyal jodoh yang pasti akan terabaikan. Juga, akan ada banyak hati yang pulang dengan kekecewaan hanya karena aku berharap bahwa suatu saat, sosok yang dinanti-nanti pasti akan pulang menyematkan akad. Ah, tidak. Aku tidak ingin terjebak pada janji-janji yang tak pasti. Aku hanya ingin membebaskan hatiku untuk memilih siapa saja yang datang lebih dulu. Aku ingin menjaga hatiku agar tidak menggantungkan harap selain pada penciptanya saja. Karena aku paham, bahwa kecewa yang paling mendalam ialah ketika seorang hamba berharap kepada hamba yang lainnya. Bukti keseriusan seseorang itu saat ia memberanikan diri untuk datang ke rumahmu, menemui kedua orangtuamu, lalu meminta izin mereka untuk mempersunting dirimu. Itulah sejatinya seorang laki-laki. Tidak banyak mengumbar janji, tetapi memberikan bukti. Bila hari ini ia masih menunda untuk menemui orangtuamu, padahal setiap hari ia berani chating bahkan telfon kamu, maka keseriusannya itu perlu dipertanyakan. Bila hari ini ia masih saja beralasan untuk datang, padahal katanya cintanya padamu sudah mendalam, maka keseriusannya itu perlu dipertanyakan. Mengapa harus menunggu waktu lama, bila cepat pun tak jadi masalah. Penantian dalam kesendirian itu lebih menenangkan daripada menanti dalam hubungan yang tanpa kepastian. Sejujurnya, tak ada yang lebih menyesakkan dada selain menunggu seseorang dalam waktu yang tidak menentu. Sebab, tak ada jaminan bahwa ia akan kembali kepadamu atau ia masih akan memiliki rasa yang sama terhadapmu. 
Siapa yang bisa menjamin bahwa suatu saat, ia tidak akan jatuh hati pada perempuan lain di luar sana?! Kamu tahu, seseorang yang kau tunggu itu adalah seorang laki-laki yang memiliki hati, juga mata. Dan laki-laki pada dasarnya, akan mudah jatuh pada perempuan yang dilihatnya lebih cantik-lebih menggoda. Terlebih bila ia adalah sosok yang tak bisa menjaga pandangan.
Dear, kamu. Perempuan-perempuan yang sedang dalam penantian. Tak ada yang bisa kuberikan sebagai pegangan selain hanya kata-kata penguat untuk bisa membuatmu lebih waras mengambil keputusan. Tunggulah jika memang ia pantas untuk kau jadikan imam. Jika ia telah memberikanmu kepastian. Juga telah menemui orangtuamu memberikan kejelasan hubungan. Karena laki-laki yang baik, ia yang tak akan membiarkan perempuannya menunggu berlama-lama.
@gadisturatea
Batam, 10 Okt ‘19
189 notes · View notes
shinenis · 5 years
Text
Lama tidak meninggalkan jejak tulisan di halaman ini. Tiba-tiba teringat, ingin membuat beberapa kalimat. Tapi entah tentang apa. Hanya ingin menulis saja, walaupun aslinya hanya menekan huruf di sebuah layar.
Cerita, akhir-akhir ini, pikiran suka kemana-mana. Hingga tak tahu, sebenarnya memikirkan apa. Tak duka, tapi juga tak bisa disebut bahagia. Seperti sedang memaksakan senyum, tapi juga enggan jika harus bersedih. Aneh ya? Apa sebenarnya diri mempunyai kepribadian ganda? Hahaha - tiba-tiba tertawa sendiri karena menulis ini. Ah sudah gila kau ternyata! Pikirku. Enak juga ternyata menertawakan diri sendiri, tapi tidak dengan menertawakan orang lain.
Setelah itu berkata pada diri sendiri; aku bangga padamu, apapun yang kau rasa dan lewati hingga detik ini. Jangan berhenti, belum saatnya.
0 notes
shinenis · 5 years
Text
“You were born to pray. So why would you rush during that which you were born for?”
— Husain Abdul Sattar
452 notes · View notes
shinenis · 5 years
Photo
Tumblr media
228 notes · View notes
shinenis · 5 years
Text
Tumblr media
0 notes
shinenis · 5 years
Photo
Tumblr media
Kamu mungkin pernah merasa tidak baik-baik saja pada satu waktu. Merasa perjalananmu semakin sulit, juga merasa dicurangi oleh takdir karena keadaan kamu yang tak kunjung menjadi lebih baik. _ Setelah sekian lama kamu berjuang, kamu merasa lagi seakan tidak mendapatkan apa-apa selain kelelahan dalam ikhtiar. Sampai kamu pernah hampir berputus asa dalam berdoa. _ Lalu tiba-tiba Allah sentuh hatimu dengan peristiwa yang membuatmu ingat, bahwa setiap yang Allah rencanakan selalu yang terbaik. Kamu menangis karena merasa berdosa pernah menyalahkan Allah atas masalah-masalahmu. _ Padahal, dengan adanya ujian yang berat itu kamu menjadi lebih tangguh dari sebelum-sebelumnya. Padahal dengan adanya musibah itu, kamu menjadi semakin bijak dalam menentukan sikap juga pilihan. _ Lantas sekarang, setelah semuanya terlewati dengan bahagia, kau akhirnya sadar bahwa Allah benar-benar membersamaimu dalam setiap dekap dan setiap detak. Kau akhirnya paham apa maksud Allah dari semua luka dan kecewa yang pernah kau alami sebelumnya. _ Ternyata, ujian itu membuat kamu lebih baik secara pribadi dalam berpikir juga bertindak, pun Allah ingin membersihkan dirimu dari dosa-dosa masa lalu dengan hadirnya masalah yang bertubi-tubi sebagai kifarat dosa. _ Jagalah selalu prasangka baik kita kepada Allah. Jangan beri peluang sedikit saja untuk setan masuk ke dalam hati kita menggoyahkan keyakinan dan juga iman. _ Yakinlah, Allah selalu membersamai di masa-masa sulit. Maka jangan berhenti untuk tetap percaya padaNya. Karena pertolongan akan semakin dekat jika ujiannya juga sudah semakin berat. __________
Keep Istiqomah akhwatyfillah 😘
Salam santun 📝@gadisturatea #gadisturatea #islam #qouteislami https://www.instagram.com/p/BxbZZouFkSB/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1ve6lxytsy3oy
168 notes · View notes
shinenis · 5 years
Text
Pujian orang lain adalah cahaya. Pantulkan saja ke atas, milik Allaah.. milik Allaah..
Ust. Riyadh
0 notes
shinenis · 5 years
Text
Seseorang
Seseorang berdada lapang yang mampu menerima kekurangan dan kehilangan; seseorang bermental pejuang yang tetap tenang tatkala badai menghadang; seseorang berperangai penyayang yang pandai membesarkan hati.
Kepada seseorang inilah aku sedang menjadi dan mencari.
Bukan yang sempurna. Karena seseorang yang tak sempurna, seperti aku, lebih layak mengharapkan orang yang mampu diajak saling menyempurnakan.
Mampang Prapatan | © Taufik Aulia
1K notes · View notes
shinenis · 5 years
Text
Maaf jika cara juangku tak lebih hebat darimu. Aku lebih memilih kalimat sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit, bukan halnya sepertimu yang bersenang kemudian setelah bersakit-sakit. Mungkin, aku seperti keong yang lambat, yang tanpa pernah kau sadari bahwa ia menopang tempat teduhnya sendiri. Aku tak suka memaksakan diri, begadang misalnya. Tetap istirahat ketika lelah, tidur ketika ngantuk. Karna bagiku, setiap bagian tubuh punya haknya. Seperti mata yang butuh pejam yang cukup setelah menatap seharian, otak yang perlu waktu rileks karena pikiran macam-macam.
Jadi daripada memperbandingkan siapa yang berusaha lebih keras, cara berjuang siapa yang lebih hebat, bukankah lebih baik memikirikan; juang dan usaha itu apakah sudah menumbuhkan manfaat?.
0 notes
shinenis · 5 years
Text
Rindu, bertemu. Bertemu, tambah rindu.
1 note · View note